Perspektif Komunikasi; Jurnal Ilmu Komunikasi dan Komunikasi Bisnis
Focus and Scope Perspektif Komunikasi focuses on writings that contains research and contemporary thinking in the field of Communication Studies in various perspectives and angles include: 1. Political Communication, features cutting-edge theory-driven empirical research at the intersection of politics and communication. This could be an analytical viewpoints that advance understanding of the practices, processes, content, effects, and policy implications of political communication. 2. Business Communication, address all areas of business communication including but not limited to business composition and information systems only, but also international business communication, management communication, organizational and corporate communication. 3. Marketing Communication, concerning all aspects of marketing and corporate communication, branding both corporate and product-related, and promotion management include integrated marketing communication, advertising, public relations and broadcasting. 4. Development Communication, address the using of communication to facilitate social development, promotes information exchanges to create positive social change via sustainable development.
Articles
147 Documents
KOMUNIKASI POLITIK PARA ELIT DI ERA VIRTUAL CULTURE
Lilik Sumarni
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 1, No 1 (2017): PERSPEKTIF KOMUNIKASI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (356.593 KB)
|
DOI: 10.24853/pk.1.1.%p
A virtual world had been created to join the world of reality. Activities of political elites, especially in a political setting, with the efficacy of the strategy by clicking and engineering the public opinion of discourses; war discourse by harnessing the power of media. Social media in a time vortex became a very significant machine to determine our lifestyles, political attitudes in addition to bring online a very lucrative business online, including politics. Mingling of political and economic interests became so dominant in the realm of the media industry. The presence of social cyber space provided a new perspective in understanding the development of political discourse. In this virtual world era, the current information relating to politics is easy to obtain and there had been a fatality information that ended up being a mockery, entertainment and humor that no longer had a value, function and meaning, they were mingled and distorted by the capitalist interests who only promote business oriented alone regardless of content. The presence of social media became an implement of shaping the new culture included culture and attitudes of political elites, mirror-imaging and political marketing that had created divisions and made the boxes of support political for the political actors with political advertising strategy in the form of imaging. Accommodations of mass media for the image of politics were understood in the perspective of the economy, especially in the law of supply and demand that became the logical characteristic and market regulation. When politic become a commodity, and ultimately the reality of elections can be capitalized, the media and the public image of political cyber regarded as legitimate and so natural, and everyone is free to create strategies to meet their interests.Keywords: Political Communication, Elites, Virtual Culture
IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) PADA PROGRAM PINKVOICE OLEH STARBUCKS INDONESIA DALAM MEMBANGUN CITRA
Winda Dwi Astuti Zebua
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 1 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (197.429 KB)
|
DOI: 10.24853/pk.3.1.30-38
Selain laba (profit), keberadaan stakeholder juga menjadi faktor penting bagi sebuah perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa keberlangsungan hidup perusahaan tidak bisa dipisahkan dari lingkungan eksternalnya. Pergeseran orientasi terhadap stakeholders seperti ini sejalan dengan konsep tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). Melaksanakan CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan salah satu cara perusahaan untuk mempertahakan bisnis dan membangun citra di tengah masyarakat. Penelitian ini ingin mengetahui implementasi CSR oleh PT. Sari Coffee Indonesia (Starbucks Indonesia) pada program “Pinkvoice” dalam membangun citra perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Objek penelitian adalah PT. Sari Coffee Indonesia (Starbucks Indonesia). Data diperoleh dari wawancara dan studi pustaka. Sedangkan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan program CSR “Pinkvoice” Starbucks Indonesia memadukan lebih dari satu pola kegiatan, dengan cara terlibat langsung dalam kegiatan donasi dari hasil penjualan menu yang terkait program, bermitra dengan lembaga, serta bergabung dalam sebuah kegiatan. Diantaranya pinkzumba dan sosialisasi deteksi kanker payudara secara dini bersama Lovepink Indonesia. Dapat dikatakan bahwa implementasi CSR Starbucks Indonesia menggunakan konsep responsibility yang dalam pelaksanaannya berupa donasi dan philanthropy. Kemudian Starbucks Indonesia melalui program CSR tersebut mampu membangun citra positif di tengah masyarakat, dibuktikan dari tanggapan dan besarnya dukungan masyarakat terhadap kegiatan CSR ini. Kata Kunci: Citra, CSR, Corporate Social Responsibilty, Starbucks Indonesia, Tanggung jawab social
AKTIVITAS HUMAS PEMERINTAH DAERAH DALAM SOSIALISIASI PROGRAM DI DINAS KEBAKARAN JAKARTA SELATAN
Evi Satispi;
Harmonis Harmonis;
Urip Urip
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 2 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (233.769 KB)
|
DOI: 10.24853/pk.3.2.71-77
Penelitian ini bertujuan mengetahui Aktivitas Humas Pemerintah Dalam Sosialisiasi Program Di Dinas Kebakaran Jakarta Selatan. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini diketahui bahwa Aktivitas Humas Pemerintah Dalam Sosialisasi progran dilakukan secara rutin melalui pertemuan-pertemuan yang melibatkan lurah, camat dan masyarakat. Adapun peliputan dan pendokumentasian kegiatan dilakukan oleh bagian divisi dokumentasi yang dicatat dalam bentuk laporan yang dibantu kepala pleton, kepala regu, dan anggota yang bertugas di lapangan. Selain itu Aktivitas yang dilakukan membuat buku laporan dan Periklanan melalui brosur, spanduk, poster, dan media koran online. Faktor penghambat dalam Aktivitas Humas Pemerintah yaitu kurangnya kesadaran dan perhatian masyarakat dalam mengikuti sosialisasi dengan alasan memiliki kesibukan masing-masing. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu kinerja sumber daya manusia (SDM) petugas pemadam yang profesional, handal dan terlatih. Kata kunci: Aktivitas, Humas Pemerintah, Sosialisasi
FAKTOR-FAKTOR KOMUNIKASI PERSUASIF SUSI PUDJIASTUTI DALAM MEMBANGUN KEPERCAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENGONSUMSI IKAN
Rayni Delya Hafni;
Vera Wijayanti Sutjipto
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 2 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (425.82 KB)
|
DOI: 10.24853/pk.3.2.117-125
Faktor-faktor komunikasi persuasif sangat penting dimiliki oleh seorang birokrat seperti Susi Pudjiastuti dalam hal ini ketika ia menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan. Hal ini dikarenakan faktor-faktor komunikasi persuasif tersebutlah yang akan membantu Susi Pudjiastuti dalam membangun kepercayaan kepada masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui faktor-faktor komunikasi persuasif yang digunakan oleh Susi Pudjiastuti. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi praktisi komunikasi politik, dalam hal ini yaitu seorang birokrat. Dalam penelitian ini menggunakan variabel faktor-faktor komunikasi persuasif yang memiliki empat dimensi, yang terdiri atas pengertian dan kesinambungan suatu pesan, pengaruh lingkungan, kredibilitas sumber dan pesan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan memperoleh data melalui populasi yang merupakan masyarakat Indonesia dengan dibuat menjadi spesifik yaitu mahasiswa Ilmu Komunikasi UNJ dengan sampel berjumlah 40 orang, dengan menggunakan teknik penarikan sampel yakni probability sampling dengan teknik simple random samping yakni peneliti mengambil sampel secara acak namun tidak memerhatikan tingkatan dari responden. Data primer yang digunakan yaitu kuesioner yang dilakukan dengan membagikan google formulir kepada responden. Dalam analisis ini menunjukkan ada yang kurang dalam faktor-faktor komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Susi Pudjiastuti. Hal ini terlihat pada mean terendah, yaitu pengertian dan kesinambungan suatu pesan dengan indikator kharisma. Kata Kunci: Birokrat, Faktor-faktor komunikasi persuasif, Kepercayaan, Susi Pudjiastuti
AKURASI BERITA BENCANA DI MEDIA ONLINE (ANALISIS ISI BERITA BENCANA LOMBOK DAN BENCANA DONGGALA-PALU)
Suwarno Suwarno;
Indah Suryawati
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 2 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (724.935 KB)
|
DOI: 10.24853/pk.3.2.59-70
Tujuan penelitian ini adalah pertama, untuk mendeskripsikan dan membandingkan tingkat akurasi dalam berita bencana gempa Lombok dengan berita bencana gempa Donggala-Palu di viva.co.id dan kompas.com; kedua, untuk mendeskripsikan dan membandingkan penggunaan narasumber dalam berita gempa Lombok dengan berita gempa Donggala-Palu di viva.co.id dan kompas.com, dan ketiga, untuk mendeskripsikan peran viva.co.id dan kompas.com dalam berita gempa Lombok dengan berita gempa Donggala-Palu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis isi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Objek penelitian ini adalah berita gempa Lombok dan berita gempa Donggala-Palu yang diberitakan viva.co.id dan kompas.com. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbe- daan tingkat akurasi dalam teks berita bencana gempa Lombok dengan teks berita bencana gempa Donggala-Palu di viva.co.id dan kompas.com. Dalam pemberitaan gempa Lombok, viva.co.id minim melakukan kesalahan dalam penu- lisan ejaan (99%) dan kompas.com mengutamakan pemilihan narasumber yang relevan (98%). Sedang dalam pember- itaan Donggala-Palu sama-sama mengutamakan unsur kesesuaian judul dengan isi berita (100 %), unsur pencantuman waktu terjadinya peristiwa (100 %), dan unsur tidak ada kesalahan dalam penulisan ejaan (100 %). Selain itu, penelitian ini menemukan ada sedikit perbedaan penggunaan narasumber dalam berita bencana gempa Lombok dengan berita bencana gempa Donggala-Palu yang dilakukan oleh viva.co.id dengan kompas.com. Dengan kata lain, kedua media ini telah berusaha menjalankan peran media massa dengan baik terkait pemberitaan bencana. Kata kunci: analisis isi, akurasi, berita gempa, media online
PENERAPAN NEW WAVE MARKETING SEBAGAI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA BRAND KOPI SONA)
Glenys Octania;
Umaimah Wahid
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 2 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (499.29 KB)
|
DOI: 10.24853/pk.3.2.105-116
Semenjak era reformasi bergulir, masyarakat telah bebas menggunakan internet sebagai basis kerja maupun komunikasi. Perkembangan yang signifikan yang menjadi sisi positif karena publik mulai sadar jika internet dengan mudah bisa dimanfaatkan untuk bisnis. Perspektif baru diperlukan untuk memahami pedoman branding dalam konteks komunikasi yang berubah dengan cepat. Pemasar perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi untuk bisa memenangkan pasar. Salah satunya dengan branding. Tujuan penelitan ini adalah menjelaskan bagaimana penerapan konsep new wave marketing dalam strategi komunikasi pemasaran. Serta menjelaskan bagaimana nilai produk pada Kopi Sona dalam membangun Brand Awareness. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan studi literature. Hasil penelitian menunjukkan kemajuan teknologi membuat strategi pemasaran berubah. Komunikasi pemasaran dengan new wave marketing bisa menjadi solusi untuk brand baru karena bisa diterapkan dengan biaya rendah untuk pemasaran yang luas. Selain itu, Kopi Sona harus memiliki karakter kuat agar mudah ingat oleh konsumen. Karakter bisa muncul dari bentuk fisik, dan juga keunikan sebagai kopi dengan rendah gula sebagai diferensiasi produk. Kata kunci: Komunikasi Pemasaran, Kopi, New Wave Marketing, Strategi Komunikasi
KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN
Peinina Ireine Nindatu
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 2 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (306.384 KB)
|
DOI: 10.24853/pk.3.2.91-103
Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari komunikasi pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Salah satu kebijakan strategi pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah yaitu melalui pemberdayaan masyarakat berpenghasilan rendah terutama petani, nelayan, usaha kecil menengah dan masyarakat berpenghasilan rendah. Tujuan penulisan makalah yaitu untuk mengkaji pelaksanaan pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu bentuk komunikasi pembangunan untuk pengentasan kemiskinan. Metode penulisan yang digunakan yaitu melakukan kajian literatur dari berbagai jurnal yang relevan dengan pemberdayaan masyarakat, buku dan data sekunder. Hasil kajian menyimpulkan bahwa berbagai kegiatan pemberdayaan telah memberdayakan masyarakat miskin dan membentuk kemandirian sehingga masyarakat dapat menolong dirinya sendiri serta memperbaiki kehidupan yang lebih baik. Strategi pemberdayaan yang digunakan berbasis partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pencapaian hasil. Selain itu, berbasis entrepreneurship dan penguatan potensi sumber daya alam lokal. Pemberdayaan juga melibatkan perempuan dan stakeholder dalam masyarakat yaitu pemerintah daerah, perguruan tinggi, pemerintah desa dan pihak swasta. Kata kunci: Kemiskinan, Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan
CARA PEREMPUAN MEMANDANG: FEMALE GAZE DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF SUTRADARA PEREMPUAN NIA DINATA
Ulmi Marsya;
Fitria Mayasari
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 2 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (367.224 KB)
|
DOI: 10.24853/pk.3.2.127-137
Penelitian ini akan fokus pada kasus mengenai bagaimana sutradara perempuan menampilkan ekspresi seksualitas dan perempuan yang terepresentasi dalam film karyanya. Sering kali seksualitas perempuan ditampilkan sebagai dosa perempuan dalam film yang lebih banyak dikuasi oleh kaum laki-laki, sehingga gaze yang dikonstruksi dalam film menempatkan perempuan hanya sebagai objek seksual, namun ekspresi seksualitas perempuan justru merusak kesucian perempuan itu sendiri. Pada era reformasi, terjadi perubahan yang cukup signifikan dalam industri film di Indonesia dengan bermunculannya sutradara perempuan, seperti Nia Dinata yang sering mengangkat tema pengalaman perempuan sebagai tema film garapannya. Sehingga gaze yang terbentuk berasal dari perempuan itu sendiri atau bisa disebut dengan female gaze. Maka dari itu penelitian ini menggunakan teori konstruksi realitas Peter Berger dan Thomas Luckman untuk melihat subjektivitas sutradara perempun mamahami seksualitas perempuan, dengan metode penelitian kualitatif dan analisis studi kasus. Sehingga mendapat temuan bahwa female gaze yang dibangun oleh Nia Dinata film- filmnya merujuk pada beberapa isu perempuan seperti hak reproduksi, prostitusi, pernikahan, dan relasi kuasa. Nia Dinata juga membangun perspektif yang berbeda mengenai seksualitas perempuan yaitu seksualitas eksploitatif dan seksualitas natural. Kata Kunci: Female Gaze, Film Indonesia, Seksualitas Perempuan, Sutradara Perempuan
POLA KOMUNIKASI BERBASIS MOBILE PHONE PEKERJA MIGRAN INDONESIA DI PENANG DENGAN KELUARGA
Nani Nurani Muksin;
Amin Shabana;
Moh. Amin Tohari
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 2 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (578.268 KB)
|
DOI: 10.24853/pk.3.2.79-90
Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah mereka yang bekerja hingga ke luar negeri jauh dari keluarganya. Berbagai situasi personal terjadi seperti perasaan senang, susah, serta rindu karena jauh dari keluarga merupakan keseharian yang dialami PMI. Hal inilah yang membuat komunikasi dengan keluarga menjadi sangat signifikan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perbedaan pola komunikasi antara pekerja migran pria dan pekerja migran perempuan dan pola komunikasi penggunaan mobile phone dengan keluarga. Pendekatan penelitian ini kualitatif dengan metode deskriptif; Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi; Teknik penentuan informan secara purposive sampling. Terdapat 7 orang PMI yang bekerja di Penang. Hasil penelitian yaitu meskipun sama-sama menggunakan mobile phone sebagai media komunikasi dengan keluarga, namun terdapat beberapa perbedaan pemanfaatan mobile phone antara pekerja migran pria dan perempuan. Pekerja migran pria lebih rendah tingkat intensitas dan durasi komunikasi melalui handphone disbanding pekerja perempuan. Keragaman materi komunikasi yang terjadi seputar kehidupan sehari-hari, pekerjaan, kebutuhan rumah tangga dan pengelolaan keuangan. Sementara, pola komunikasi PMI dengan keluarga terpenuhi sesuai dengan teori dari Wilbur Schramm dimana semua unsur yaitu source, encoding, signal, decoding, destination, feed back dan field of experience terjadi. Informasi dari semua unsur menggambarkan pola komunikasi pekerja migran dengan keluarga perlu lebih dioptimalkan dengan isi pesan yang positif. Kata kunci: Pola komunikasi; Mobile Phone, Pekerja Migran Indonesia; Keluarga
PENGEMBANGAN MODEL KOMUNIKASI BERBASIS NETWORK SOCIETY DAN MOBILE CONTENT MANAGEMENT DALAM MODEL PEMBELAJARAN DAN IMPLIKASINYA PADA GEN Z DEVELOPMENT INDEX DI JAWA BARAT
Gofur Ahmad;
Mohammad Annas
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 2 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (883.329 KB)
|
DOI: 10.24853/pk.3.2.139-148
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dan pengaruh jejaring sosial, manajemen konten gawai terhadap perkembangan kualitas generasi Z di tiga wilayah Propinsi Jawa Barat bagian selatan yaitu Kabupaten Bogor, Kota Banjar dan Kabupaten Cianjur. Metode campuran kualitatif dan kuantitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran awal dari proses pembelajaran model konvensional yang selama ini diterapkan, termasuk di dalamnya mengeksplorasi kesiapan teknologi dan infrastruktur obyek penelitian, pre test, post test serta pemanfaatan rubrik ke dalam sampel kontrol dan bebas. Metode kuantitatif dengan jumlah sampel data diolah sebanyak 306 dilakukan untuk mendapatkan data kemudian diolah dengan software SmartPLS. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana pendukung pembelajaran masih sangat dibatasi oleh pola pikir bahwa gawai dianggap lebih sebagai a distractive factor dan bukan a supporting factor bagi proses pembelajaran. Model pembelajaran interactive dan collaborative learning minim dilakukan, meskipun cara tersebut dianggap paling sesuai untuk siswa dengan tingkat pendidikan setara sekolah Menengah/Tsnawiyah, yang bergenre Z. Kata kunci: komunikasi jejaring sosial, manajemen konten, index generasi Z