cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
MediaTor: Jurnal Komunikasi
ISSN : 14115883     EISSN : 25810758     DOI : -
Core Subject : Education,
Mediator: Jurnal Komunikasi focuses on communication studies and media. Although centered on communication, Mediator is open and welcomes the contribution of many disciplines and approaches that meet at crossroads with communication studies. Type of writing is in the form of scientific articles (the results of field research, conceptual articles, or desk studies). This journal is intended as a medium of scientific study to communicate vision, reflection, conceptual thinking, research results, interesting experiences in the field, and critical analysis-studies on contemporary communication issues.
Arjuna Subject : -
Articles 410 Documents
Memahami Komunikasi Antarbudaya Ema Khotimah
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 1, No 1 (2000): Salam (Pembuka)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v1i1.680

Abstract

Setiap hari, setiap dari kita berkomunikasi. Tetapi, tidak dengan sendirinya setiap orang akanterampil melakukan komunikasi yang efektifdengan orang lain. Terlebih, bila orang yang terlibat dalam komunikast itu berbeda budaya. Sejarah telah membuktikan, dari masa Ice masa, kesalahpahaman memahami pesan, perilaku .atau peristiwa komunikasi; telah menyebabkan suasana yang tidak diharapkan, mulai dari penilaian yang merendahkan terhadap orang lain, cemoohan; cercaan, isolasi, sampai kepada tindakan-tindakan kekerasan. Bahkan, beberapa peperangan antarbangsa; antamegara, dan antarsuku, diakibatkan perbedaan dan kekeliruan dalam mempersepsi pesan, perilaku, dan peristiwa komunikasi. Oleh karena itu, kajian komunikasi antarbudaya sangat relevan dengan berbagaipersoalan kekinian, di mana setiap orang, disengaja atau tidak; suka atau tidak; akan semakin intensifterlibat dalam kontak sosial dengan orang-orangyang berbeda budaya.
Simbolisasi Etnik Muna di Bandung: Studi Identitas Etnik Orang Muna Sumadi Dila
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 9, No 2 (2008): Dari “Starbucks’ hingga Pembebasan Biaya Kesehatan Dasar
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v9i2.1123

Abstract

The important thing of openness attitude, tolerance and  communication skill that are different in cultural at urban complex community is the successful key to make closer living in harmony side by side. This research is aimed to understant and to explain yhe interaction and the communication of Muna people in relating with their ethnic identity in cociety in Bandung. The result of research finds the constuction mechanism of Muna ethnic identity through the self strengthening, evaluation, dialogue, adaptation, and structuring that form Muna ethnic categiries of Regionalism, Prgmatic,and Religious. This research also find the accentuation of symbols, setting, and ethnic identity using in expressive and impressive manner based on personality (individual) and social. The identity of regionalism Muna ethnic as the past self consept is’n dominant anymore, on the contrary the identity of pragmatic Muna and relgious Muna ethnic are showed more often as the present self concept based on new situation. That’s done to complete the self adaptation in fostering the community awareness and acceptance.
Ketika Parpol Mengiklankan Kandidatnya di Televisi Haryati Haryati
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 8, No 2 (2007): Proses Berkesenian = Proses Berkomunikasi
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v8i2.1251

Abstract

The use of mass media (especially television) for political campaign has started since four decades ago. US Presidential Election (1950) became an example of how advertising and news became sites of political campaign. In Indonesia, political campaign through advertising began in 1999 General Election. In effect, this phenomenon gave birth to PR Politic: the use of PR consultant to manage political campaign and political leader’s publicity. In local election of DKI Jakarta, Fortune PR and Hotline dominated campaign consultant activities for government candidates. The use of advertising and news in political campaign essentially follows marketing and promotion principles as well. Both are trying to sell products to a particular consumer by applying some strategies. Success will be measured from popularity of a particular candidate, a significant change of voter’s decision, and candidate image.
Kebenaran Sebagai Prasyarat Etis Pers Alex Sobur
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 1, No 1 (2000): Salam (Pembuka)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v1i1.775

Abstract

Kredo seorang insan pers (wartawan) adalah mengabdi kepada kebenaran dan kepada publik. Maka itu, seorang wartawan memerlukan iklim kebebasan untuk bisa bekerja secara professional, memenuhi tugasnya menyampaikan informasi yang benar dan berharga. Dalam hubungan ini, paham pers mengenai kebebasan, mengandung pelbagai unsur substansial: kebebasan untuk mencari dan mengungkapkan kebenaran, namun sekaligus juga tanggung jawab tentang kadar kebenaran yang berhasil ditemukan oleh pers, serta tanggung jawab mengenai apakah implikasi dan konsekwensi dari kebebasan berita tersebut, apalagi diterbitkan secara umum dan terbuka.
Teknik-Teknik Penelitian Kuantitatif dalam Ilmu Sosial Zulfebriges Zulfebriges
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 5, No 2 (2004): Seorang Periset yang Baik Mesti Memiliki Sikap Enteng
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v5i2.1158

Abstract

Dalam ilmu-ilmu sosial, pun ilmu komunikasi, dikenal dua pendekatan yang penting untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala sosial, yakni pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif biasanya dikaitkan dengan paradigma positivisme sedangkan pendekatan kualitatif dikaitkan dengan paradigma pos-positivisme. Akhir-akhir ini kritik memang sering ditujukan pada paradigma positivisme ini karena ia dinilai mereduksi manusia menjadi sekadar angka-angka dan data-data kuantitatif. Namun, ternyata pendekatan ini pun tetap bermanfaat, bertolak dari cara manusia menghasilkan pengetahuan yang biasanya menggabungkan abstraksi dan observasi empiris  Di sin, fokus pembahasan, di antaranya, pada pengkonstruksian skala-skala pengukuran dan cara membuat beberapa jenis skala yang cukup akrab dalam pendekatan kuantitatif.
Pola Komunikasi dalam Pencegahan KDRT di Jawa Barat Rini Rinawati
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 10, No 1 (2017): (Accredited Sinta 3)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v10i1.2693

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan persoalan yang pelik. Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) di Jawa Barat dari tahun ke tahun terus meningkat kasusnya.  Kekerasan dalam rumah tangga bisa menimpa siapa saja, tidak mengenal batasan usia, pendidikan, status soaial, ataupun profesi. KDRT dapat terjadi pada keluarga yang kaya, berpendidikan, status soaial tinggi, juga profesi yang terpandang di masyarakat. Hal ini tentunya sangat menghawatirkan, oleh karena itu Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat untuk mencegah terjadinya KDRT. Sosialisasi Undang-Undang No:23 tahun 2004 mengenai pencegahan KDRT di Jawa Barat menjadi salah satu upaya yang dilakukan. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan studi kasus. Data penelitian diambil melalui wawancara mendalam dengan pengurus P2TP2A Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara baik itu komunikasi antarpribadi, kelompok dan massa. Lembaga yang melakukan sosialisasi tidak tergantung hanya pada satu lembaga, namun bernagai lembaga  ternyata melakukan sosialisasi dan upaya pencegahan dalam rangka mengurangi angka KDRT
Metodologi Penelitian dalam Sebuah "Multi-Paradigm Science" Dedy Hidayat
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 3, No 2 (2002): Memilih Pendekatan dalam Penelitian: Kuantitatif atau Kualitatif?
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v3i2.766

Abstract

Ketidakjelasan paradigma serta posisi metodologi dapat mempersulit peneliti sewaktu melakukan penelitian. Selain akan menyulitkan peneliti dalam menetapkan "goodness" atau "quality criteria" dalam melakukan penelitian. juga akan menyebabkan hasil riset menjadi amat terbuka terhadap kritik dari berbagai perspektif yang berbeda. Dalam Ilmu-Ilmu sosial. termasuk ilmu komunikasi. terdapat beragam paradigma atau perspekstif sebagai fondasi filosofiS yang dapat digunakan dalam penelitian. dan masing-masing memiliki quality criteria berbeda. Di antara paradigma itu adalah paradigma klasik, kritis, dan konstruktivis. Dalam hal ini, isu pokok yang sebenarnya bukanlah pembedaan antara penelitian kuantitatif dengan kualitatif tetapi perbedaa epistemologi, ontologi. dan aksiologi antarparadigma yang ada. Seorang periset komunikasi bebas memilih akan "melandaskan kajiannya dari perspektifmana pun. Namun, dari beragam hal yang menentukan kualitas penelitian-seperti kerangka pemikiran dan signifikansi penelitian-pemahaman penelitian mengenai paradigma penelitian yang diplihnya. tampaknya. merupakan yang terpenting
Propaganda Feminisme dan Perubahan Sosial Tia Mutihah Umar
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 6, No 2 (2005): Bagaimana Kita Menjelaskan Penerapan Teknologi?
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v6i2.1189

Abstract

Feminist movement was born as reaction toward discrimination, unfairness, and oppressiontoward women in social system. In principle, the movement viewed that the root cause of such problem could be traced back to state development policy eternalized by patriarchal family system and religious doctrines. Upon its socializations, feminist movement utilizes propaganda technique to construct their message in order to provide different communication effects. For over the years, despite pro-cons over feminism, the feminist movement has significantly changed the world’s social system as appear on some levels such as patterns of behavior and human interactions. A solution focused on ethical dimension of Human Development which being framed and reinterpreted in the manner of theological beliefs was needed to increase the result of feminist movement.
Aplikasi Transportasi Online GO-JEK Bentuk dari Konstruksi Sosial Teknologi dalam Media Baru Henry Brown Nathalia; Irwansyah Irwansyah
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 11, No 2 (2018): (Accredited Sinta 3)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v11i2.3737

Abstract

Technology is something that can’t be separated from the life of modern societies today. Technology is present to help man to run their daily activities. Are humans as creators of technology, or technology that shapes humans in such a way? This question tried to answer by the Social Construction of Technology theory, this theory views that man determine technology. Social Construction of Technology is condition in which the society needed and make technology because of their social necessity. It means, human and technology can not be separated. People will continue to need technology and innovate to create new technologies to make their daily activities easier. the presence of online transportation apps, as a concrete example of the  implementation of social construction technologies in new media, online  transpotation applications such as GO-JEK were created as a solution for the society to resolve traffic jam problems and their needs for easier transportation that fast and efficient.
khasanah pengetahuan jurnalisme perfilman Indonesia Askurifai Baskin
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 4, No 2 (2003): Dari Politik, Media, sampai Lain-Lain
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v4i2.859

Abstract

Budaya audiovisual memunculkan tantangan baru bagi konsumsi dan produksi media massa. Sebelumnya, berita disampaikan dan dicerna lewat budaya tulis yang dibawa oleh media cetak. Kini, dengan maraknya televisi, berita ditransjer kepada khalayak dan dikonsumsi melalui budaya audiovisual. Pengamat kebudayaan Neil Postman dan Jerry Mander menilai, bahasa tertulis menghadirkan pengertian yang teratur dandapat dipercaya. Sementara, konsepsi-konsepsi tentang dunia yang ditawarkan televisi cenderung kacau balau dan tidakmasdk akal, dan karenanya berbahaya bagi masyarakat. Jni dibantah oleh pengamat lain. Mengutip Edmund G. Brown, Arswendo Atmowiloto justru mencermati, kehadiran televisi memberi 'kesempatan bagi semua' - satu kelebihan yang tidak bisa ditandingi oleh budaya tulis yang bersijat elitis akibatjaktor literacy yang menyertainya. Bagi para praktisi media dan teoretisi komunikasi sendiri, yang paling penting adalah mencermati karakteristik masing-masing medium injormasi dan komunikasi massa, serta menyiasati karakteristiktersebut untuk mengoptimalkanjungsinya di tengah masyarakat. Berita televisi memang bisa saja sungguh-sungguh, dan serius. Tapi bisa juga membodohi masyarakat, berpura-pura, dan terbuka untuk dimallipulasi. Di sinilah letak urgensi moralitas-kehadiran moralitas mutlak diperlukan dalam produksi dan sajian berita televisi sehillgga khalayak mendapatkan aspek terbaik dari budaya audio visual.

Page 1 of 41 | Total Record : 410


Filter by Year

2000 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 15, No 2 (2022): (Accredited Sinta 2) Vol 15, No 1 (2022): (Accredited Sinta 2) Vol 14, No 2 (2021): (Accredited Sinta 2) Vol 14, No 1 (2021): (Accredited Sinta 2) Vol 13, No 2 (2020): (Accredited Sinta 2) Vol 13, No 1 (2020): Terakreditasi Sinta 3 Vol 13, No 1 (2020): (Accredited Sinta 2) Vol 12, No 2 (2019): (Accredited Sinta 3) Vol 12, No 1 (2019): (Accredited Sinta 3) Vol 11, No 2 (2018): (Accredited Sinta 3) Vol 11, No 1 (2018): (Accredited Sinta 3) Vol 10, No 2 (2017): (Accredited Sinta 3) Vol 10, No 1 (2017): (Accredited Sinta 3) Vol 9, No 2 (2008): Dari “Starbucks’ hingga Pembebasan Biaya Kesehatan Dasar Vol 9, No 1 (2008): Isu Komunikasi Kesehatan yang Ter-”Pojok”-kan Vol 8, No 2 (2007): Proses Berkesenian = Proses Berkomunikasi Vol 8, No 1 (2007): Berkomunikasi dengan Anak Vol 7, No 2 (2006): Bagaimana Kita Menafsirkan Komunikasi Pembangunan? Vol 7, No 1 (2006): Bagaimana Kita Menafsirkan Komunikasi Pembangunan? Vol 6, No 2 (2005): Bagaimana Kita Menjelaskan Penerapan Teknologi? Vol 6, No 1 (2005): Kontroversi Dakwah dan Politik Vol 5, No 2 (2004): Seorang Periset yang Baik Mesti Memiliki Sikap Enteng Vol 5, No 1 (2004): Filsafat Itu Ibarat Orang Bertanya Vol 4, No 2 (2003): Dari Politik, Media, sampai Lain-Lain Vol 4, No 1 (2003): Merayakan Wacana Kontemporer Vol 3, No 2 (2002): Memilih Pendekatan dalam Penelitian: Kuantitatif atau Kualitatif? Vol 3, No 1 (2002): Atas Dasar Apa: Mediator Kali ini Vol 2, No 2 (2001): 'Chaos' Komunikasi 'Nothing to Hide' Vol 2, No 1 (2001): “Publish or Perish!” Vol 1, No 1 (2000): Salam (Pembuka) More Issue