cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Psibernetika
ISSN : 19793707     EISSN : 25810871     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Psibernetika (P-ISSN 1979-3707, E- ISSN 2581-0871) adalah jurnal psikologi yang berfokus pada hasil-hasil penelitian ilmiah psikologi yang mencakup Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Sosial, Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, dan Psikologi Positif. Jurnal Psibernetika diterbitkan oleh Program Studi Psikologi Universitas Bunda Mulia, Jakarta. Jurnal Psibernetika terbit dua kali dalam setahun di bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 159 Documents
The Effect of Parent-Child Relationship to Middle Childhood’s Empathy Skill Afra Nada Syafira
Psibernetika Vol 15, No 2 (2022): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/psibernetika.v15i2.3646

Abstract

Empathy that appears in children can be caused by how the relationship that children build with their parents. This study aims to prove the influence of the relationship of parents and children on the middle childhood children’s ability to empathize. The method used in this study is a quantitative method with simple linear regression analysis technique. The samples in this study amounted to 184 parents with children aged 6-11 years who live together and directly take care of their children without much help from others in the city of Pekanbaru. The sample was collected through purposive sampling technique. The instruments used in this research are the adaptation of the Basic Empathy Scale - Parent Report (BES-PR) and Child Parent Relationship Scale (CPRS). The results of the study showed that there is an effect of the relationship between parents and children on middle childhood children’s ability to empathize by 16.1%. The middle childhood children's ability to empathize in this study was in the high (95.7%) and low (4.3%) level, while the relationship between parents and middle childhood childrens in all samples of this study was in the good category (100%).
HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DAN CAREER DECISION MAKING SELF-EFFICACY PADA MAHASISWA Fifi Juniarti; Ignatia Sydney Andriani
Psibernetika Vol 15, No 2 (2022): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/psibernetika.v15i2.3636

Abstract

Career decision making self-efficacy merupakan aspek penting yang memegang kunci dalam proses ekplorasi karir dan pengambilan keputusan karir, namun seringkali hal ini menjadi perjuangan dan tantangan yang besar bagi mahasiswa. Mahasiswa seringkali kurang mampu mengambil keputusan atau komitmennya pada jalur karir tertentu, bahkan hingga sudah menyelesaikan pendidikan sarjananya. Kondisi keterbatasan proses pembelajaran selama COVID-19 semakin menambah kesulitan mahasiswa untuk memiliki banyak kesempatan eksplorasi terkait bidang keilmuan dan pilihan-pilihan jalur karir yang tersedia. Salah satu aspek psikologis yang mendukung kemampuan perencanaan dan juga  pencapaian akademis adalah orientasi masa depan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana kaitan hubungan orientasi masa depan di dalam aspek karir mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan orientasi masa depan dan career decision making self-efficacy pada mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling dengan jumlah sampel 90 partisipan yang merupakan mahasiswa S1 yang mengisi kuesioner secara online. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner career decision making self-efficacy dan kuesioner orientasi masa depan (dari Zimbardo Time Perspective Teory dan Snyder Hope Scale). Metode analisis data menggunakan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai skor sig=0,000 (<0.05) dengan skor signifikansi sebesar 0,363. Hasil penelitian menunjukkan hipotesis penelitian ini diterima, artinya terhadap hubungan antara orientasi masa depan dan career decision making self-efficacy.
Pengaruh Kepemimpinan dan Kualitas Jasa Pelayanan terhadap Motivasi Guru pada Sekolah XYZ Marta Lenah Haryanti
Psibernetika Vol 16, No 1 (2023): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/psibernetika.v16i1.4371

Abstract

Guru merupakan pendidik profesional yang memiliki peran penting dalam organisasi sekolah. Tugas utama guru menurut UU Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 adalah untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi para peserta didik di jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan juga pendidikan menengah. Melalui motivasi, guru dapat memaksimalkan kualitas diri melalui penguasaan kompetensi yang dibutuhkan serta meningkatkan produktifitas kinerja untuk menjadi sumber inspirasi bagi peserta didik dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif. Motivasi dibagi menjadi 2 (dua) tipe yaitu: 1) Motivasi intrinsik dan 2) Motivasi ekstrinsik. Tipe motivasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah motivasi ekstrinsik, yaitu: Kepemimpinan dan Kualitas Jasa Pelayanan. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu organisasi atau lembaga. Kouzes dan Posner (2007) menyatakan bahwa kepemimpinan dapat dievaluasi melalui 5 dimensi kepemimpinan teladan (Five Practices of Exemplary Leadership) yang diukur dengan alat ukur yang dinamakan Leadership Practices Index (LPI). Di satu sisi, guru dianggap sebagai penyedia jasa pendidikan, namun di sisi lain juga berfungsi sebagai konsumen yang menerima jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak sekolah melalui fasilitas dan pelayanan lainnya. Terdapat lima dimensi untuk mengukur kualitas jasa yang dapat diukur dengan menggunakan alat ukur SERVQUAL (Parasuraman, Zeithamy, & Berry, 1988). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian terkait ingin menunjukkan signifikansi Pengaruh Kepemimpinan dan Kualitas Jasa Pelayanan terhadap Motivasi. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif dengan hasil yang menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kualitas jasa berpengaruh lemah terhadap motivasi kerja yaitu sebesar 2,4% berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan SPSS 22.
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP WORK-FAMILY CONFLICT PADA WANITA KARIR Hafid Wahyu Adjiputra
Psibernetika Vol 16, No 1 (2023): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/psibernetika.v16i1.4193

Abstract

Semakin berkembangnya zaman dan bertambah tingginya pendidikan, para perempuan mulai meluaskan peranannya dalam ranah pekerjaan. Namun hal ini bukan berarti menjadikan para wanita untuk melepaskan tanggung jawabnya pada keluarga. wanita yang bekerja juga harus berperan sebagai istri sekaligus ibu dalam keluarganya. Hal ini menjadi masalah baru pada masa sekarang. Banyak wanita yang belum mampu mengelola tanggung jawabnya pada kedua ranah tersebut. Jika wanita tidak dapat mengelola kedua perannya dengan baik maka banyak dampak negatif yang akan dialaminya. Oleh sebab itu wanita karir perlu mendapatkan dukungan dari lingkungan sosialnya agar mampu untuk menurunkan konflik peran ganda yang terjadi pada diri mereka. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap work-family conflict pada wanita karir. Metode dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional dengan Teknik Purposive Sampling. Subjek penelitian ini adalah para wanita yang bekerja dan telah menikah. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 360 subjek. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Validitas dan Reliabilitas instrumen diperoleh dengan perhitungan Cronbach Alpha. Uji Hipotesis menggunakan uji regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS. Statistic. Berdasarkan Uji regresi linear sederhana, diketahui terdapat pengaruh dukungan sosial terhadap work-family conflict dengan sumbangan skor sebesar 14,3%.
HUBUNGAN PERSEPSI FATHER INVOLVEMENT DAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA AKHIR LAKI-LAKI Fauziah Afrilda
Psibernetika Vol 16, No 1 (2023): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/psibernetika.v16i1.3645

Abstract

Perilaku seksual pranikah pada remaja akhir laki-laki di Indonesia cenderung meningkat dan menyebabkan berbagai dampak buruk. Salah satu cara untuk menghindari perilaku seksual pranikah adalah dengan adanya persepsi father involvement yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi father involvement dengan perilaku seksual pranikah pada remaja akhir laki-laki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif berupa korelasi dengan menggunakan teknik analisis Pearson Product Moment. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 230 orang yang merupakan remaja akhir laki-laki berusia 18-21 tahun, sedang berpacaran, dan masih memiliki ayah kandung. Pengumpulan data menggunakan modifikasi Skala Inventory of Father Involvement (α = .966) dan adaptasi Skala Perilaku Seksual Pranikah (α = .980). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi father involvement dengan perilaku seksual pranikah pada remaja akhir laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis korelasi yang menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -.180 yang berada pada kategori sangat lemah dan nilai signifikansi (p) sebesar .006.
Regulasi Emosi Kognitif dan Stres pada Era Kenormalan Baru Covid-19 Delisya Rengkong; Heni Gerda Pesau
Psibernetika Vol 16, No 1 (2023): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/psibernetika.v16i1.4321

Abstract

“Era kenormalan baru” ditandai dengan peralihan mobilitas dimana individu kembali mulai beraktivitas di luar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, dimana perubahan tersebut dapat memicu berbagai respon psikologis, salah satunya adalah stres. Individu lalu diharapkan dapat melakukan koping untuk meredakan dampak stres yang jika berlangsung lebih lama dapat mengakibatkan masalah psikologis yang lebih serius. Regulasi emosi kognitif sebagai salah satu koping yang dapat dilakukan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran regulasi emosi kognitif terhadap stres pada era kenormalan baru COVID-19. Penelitian ini juga melihat peran masing-masing dimensi regulasi emosi kognitif terhadap stres. Partisipan penelitian berjumlah 204 orang berusia 20 - 60 tahun dengan teknik sampling acak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan regulasi emosi kognitif berperan terhadap stres pada era kenormalan baru COVID-19 (p < 0,05) dengan koefisien regresi sebesar -0,230. Sumbangan efektif sebesar 13,6% sehingga semakin tinggi skor regulasi emosi kognitif, maka ada kemungkinan semakin rendah skor stres pada era kenormalan baru COVID-19. Positive refocusing adalah dimensi regulasi emosi kognitif dengan nilai signifikansi sebesar 0,046 (p<0,05) dan sumbangan efektif sebesar 4,072% terhadap stres. Faktor demografis dan teori stres yang digunakan dapat ditinjau untuk penelitian selanjutnya.
Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Psychological Well-Being pada Pengangguran Terdidik Desi Kurniati; Yulistini Yulistini; Yantri Maputra; Liliyana Sari; Mafaza Mafaza; Rozi Sastra Purna; Rani Armalita
Psibernetika Vol 16, No 1 (2023): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/psibernetika.v16i1.3640

Abstract

Persentase pengangguran terdidik di Indonesia meningkat secara signifikan sehingga memunculkan berbagai reaksi emosional. Pengangguran terdidik memerlukan dukungan dan bantuan dari orang-orang di lingkungan sekitarnya. Akan tetapi, belum ada ditemukan penelitian yang mengkaji terkait pengaruh dukungan sosial terhadap psychological well being pada pengangguran terdidik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan sosial terhadap psychological well-being pada pengangguran terdidik. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasi sebab-akibat. Sejumlah 116 orang direkrut dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakanalat ukur Psychological Well-being Scale (PWBS) oleh Atikasari (2019) berdasarkan Ryff (1989) dan Social Provisions Scale oleh Cutrona dan Russell (1987). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap psychological well-being pada pengangguran terdidik. Hasil juga menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki pengaruh sebesar 51,2% terhadap psychological well-being. Dengan demikian, semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh oleh pengangguran terdidik, maka semakin tinggi pula psychological well-being yang dimilikinya.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN ENTREPRENEURIAL SELF-EFFICACY PADA MAHASISWA YANG BERWIRAUSAHA Mutyara Ara
Psibernetika Vol 16, No 1 (2023): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/psibernetika.v16i1.3648

Abstract

Tingginya pengangguran di Indonesia mayoritas berasal dari lulusan perguruan tinggi. Hal ini membuat pemerintah mencari solusi dalam menurunkan tingkat pengangguran dengan mengarahkan mahasiswa untuk dapat memiliki pekerjaan, salah satunya seperti berwirausaha. Ketika mahasiswa mengelola usahanya, akan sangat mungkin munculnya berbagai masalah terkait aktivitas kewirausahaannya. Maka dari itu, mahasiswa yang berwirausaha membutuhkan keyakinan dalam dirinya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam berwirausaha. Fenomena ini membuat peneliti tertarik untuk melihat hubungan antara dukungan sosial dengan entrepreneurial self-efficacy pada mahasiswa yang berwirausaha. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan design korelasional dengan teknik analisis pearson product moment. Partisipan penelitian ini diambil sebanyak 103 orang mahasiswa berwirausaha yang memenuhi kriteria memiliki usia usaha minimal satu tahun, sebagai mahasiswa Universitas Andalas, dan sudah menamatkan mata kuliah wajib kewirausahaan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan modifikasi skala entrepreneurial self-efficacy dari Barakat dkk. (2014) (α = .940) dan dukungan sosial yang telah diadaptasi oleh Alza dkk. (2021) (α = .936). Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan entrepreneurial self-efficacy pada mahasiswa yang berwirausaha (p = .001) dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar .316. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial, maka semakin tinggi juga entrepreneurial self-efficacy yang dimiliki mahasiswa yang berwirausaha dan begitu juga sebaliknya. Kata Kunci: Entrepreneurial Self-Efficacy, Dukungan sosial, Mahasiswa berwirausaha
HARDINESS OF PADANG STATE UNIVERSITY STUDENTS WORKING PART TIME Sheila Maeshade
Psibernetika Vol 16, No 1 (2023): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/psibernetika.v16i1.3755

Abstract

Students who study while working is a phenomenon that is often encountered today. When students choose to carry out these roles, students need hardiness in order to have the right attitude and strategy in dealing with multiple roles. This research was conducted to see the hardiness in Padang State University students who work part time. The method used in this study is a quantitative method with descriptive statistical analysis techniques. The number of samples in this study were 202 Padang State University students who work part time. Sampling was done using purposive sampling technique. The measuring instrument used in this research was the adaptation of the Dispositional Resilience Scale: A Short Hardiness Scale (DRS-15) which was distributed via google form. This reliability of the adapted DRS-15 sacle was 0.766. The results of this study indicate that most of the hardiness owned by Padang State University students who work part time(95.0%) are in the high category and (5%) are in low category. This shows that Padang State University students who work part time tend to have personality traits that shape attitudes and strategies to become stronger individuals so that they are able to face obstacles and challenges in the activities they do, because they are able to fulfill, control role conflicts and create opportunities in their work. improve self-ability.