cover
Contact Name
Imas Juidah
Contact Email
imas.juidah@unwir.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
bahteraindonesia16@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. indramayu,
Jawa barat
INDONESIA
Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Wiralodra
ISSN : 25413252     EISSN : 26222183     DOI : -
Core Subject : Education,
Bahtera Indonesia adalah jurnal yang ditebritkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Univesitas Wiralodra (Unwir) Indramayu. Jurnal ini merupakan wadah informasi mengenai kebahasaan dan kesusastraan yang memuat hasil penelitian atau studi kepustakaan yang diterbitkan dua kali dalam satu tahun (Maret dan September). Jurnal ini terbit sejak September 2016.
Arjuna Subject : -
Articles 270 Documents
PENERAPAN PROGRAM REMEDIAL OLEH TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VI SD INPRES MISIR Theresia, Petronela
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v3i2.20

Abstract

Dalam pengajaran disekolah pun, khususnya pengajaran Bahasa Indonesia, guru senantiasa berusaha agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami konsep bahasa Indonesia yaitu mendeskripsikan benda, namun dalam kenyataannya masih banyak siswa yang tidak dapat memahami konsep bahasa Indonesia tentang mendeskripsikan benda sebagaimana yang diharapkan oleh guru. Hal ini dapat diketahui rendahnya daya serap siswa dalam memahami konsep bahasa Indonesia yaitu mendeskripsikan benda meskipun telah diusahakan dengan baik oleh guru. Kesulitan siswa dalam memahami konsep Bahasa Indonesia tentang mendeskripsikan suatu gambar merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh guru. Jika guru memberikan ulangan atau tes yang diberikan oleh guru. Jika guru memberikan ulangan atau tes pada setiap pokok bahasan hasilnya 50% siswa mendapat nilai di bawah rata-rata, dan hanya sedikit siswa (50%) yang mendapat nilai di atas karena mereka telah memahami konsep yang diajarkan oleh guru. Untuk itu sangat penting bagi guru untuk memberikan bantuan baik berupa perlakuan ataupun cara-cara memahami bahan pelajaran. Oleh sebab itu salah satu bantuan yang bisa dilakukan guru adalah dengan pemberian program remedial yaitu suatu bentuk kegiatan yang bersifat menyembuhkan, membetulkan atau mengajar kembali, sehingga pemahaman siswa menjadi lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Kata Kunci : Program Remedial, Tutor Sebaya, Konsep Bahasa Indonesia, Siswa
PENGUASAAN BAHASA PADA ANAK MENDEKATI MASA PESAT KOSA KATA Sutisno, Andi
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v3i1.21

Abstract

Pada awal perkembangannya, kemampuan berbahasa manusia tidak serta merta langsung mampu berkomunikasi secara lengkap. Dengan kata lain, ada tahapan-tahapan tertentu dalam pemerolehan bahasa. Kajian mengenai pemerolehan bahasa masuk dalam wilayah kajian psikolinguistik. Psikolinguistik merupakan studi yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dan perolehan bahasa oleh manusia. Dalam ilmu ini pemerolehan bahasa pada anak juga dibahas dan dipelajari. Minat terhadap bahasa anak mulai timbul pada dekade pertama abad ke-20. Setiap anak memiliki cara untuk membentuk pemahaman dan menghasilkan kata-kata ketika berbicara. Pertanyaan yang muncul kemudian, apakah perolehan bahasa pada anak semata-mata merupakan hasil imitasi terhadap lingkungannya atau karena kreativitas anak yang timbul secara spontan?Perkembangan kosakata pada anak terjadi pada usia sekitar 13 bulan, pada usia tersebut anak sudah menguasai sekitar 50 buah kata, tetapi baru sekitar usia 19 bulan, anak dapat secara produktif mengeluarkan kata-kata itu. Anak usia antara 2,5 sampai 4,5 tahun merupakan masa pesat-pesatnya kosakata itu berkembang. Berdasarkan latar belakang tersebut saya pun tertarik untuk menghitung ujaran anak pada usia 2,2 tahun, alasannya untuk mengetahui penguasaan bahasa pada anak ketika mendekati masa pesat kosakata. Pedoman yang digunakan untuk menghitung jumlah ujaran yang dikuasai mengacu pada ukuran yang ditetapkan oleh Roger Brown (Mar’at, 60: 2009), yang dikenal dengan istilah Main Length of Utterance (MLU). MLU ini diperoleh dengan cara jumlah morfem dibagi jumlah ujaran.
KAJIAN PSIKOLOGI SIGMUND FREUD DALAM NOVEL SETETES EMBUN CINTA NIYALA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Asteka, Pipik
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v3i1.22

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang konflik batin tokoh utama berdasarkan aspek psikologi sastra yang terdapat dalam novel Setetes Embun Cinta Niyala karya Habiburrahman El Shirazy. Data penelitian ini dianalisis dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah kajian psikologi sastra oleh Sigmund Freudian dengan meninjau aspek-aspek id, ego, dan superego. Subjek penelitian ini adalah novel Setetes Embun Cinta Niyala karya Habiburrahman El Shirazy. Hasil penelitian berbicara tentang aspek id, ego, dan superego tokoh utama Niyala dalam novel terjadi konflik batin. Konflik batin mereka terjadi mencerminkan kejadian yang terjadi. Dalam sosok Niyala terjadi keseimbangan antara aspek id, ego, dan superego.pada novel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi aspek id, Niyala lebih memilih dirinya mati daripada harus memenuhi isi surat itu, namun nuraninya sebagai seorang anak yang shaleh dan berbakti membuat kacau pikirannya, aspek ego, tokoh Niyala adalah seorang anak yang berbakti dan shalehah. Ia tidak sanggup menolak permintaan dari ayahnya itu mengenai perjodohan yang dihadapkan padanya. Ia berusaha mencari jalan keluar dari permasalahan yang sedang ia alami saat ini tanpa ada yang harus ia korbankan dan aspek superego, Faiq berperan sebagai superego yang menjadi penyeimbang dan penyelesai konflik batin yang dialami Niyala dari dorongan aspek id dan ego yang mempengaruhinya. Kata Kunci: id, ego, superego, tokoh utama, konflik batin.
CITRA LAKI-LAKI PADA NOVEL AYAT-AYAT CINTA 2 KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY BERDASARKAN KAJIAN FEMINISME SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA Saroni
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v3i1.23

Abstract

Latar belakang masalah penelitian ini sebagai berikut. (1) Tokoh novel sebagai sarana untuk mewakili idealisme pengarang; (2) Laki-laki selalu beroposisi dengan perempuan;(3) Gambaran respon orang Islam tentang isu gender berbeda; (4) Pembelajaran sastra cenderung kepada struktur intrinsiknya saja; (5) Guru belum dapat melaksanakan model pembelajaran sastra dengan baik. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Bagaimanakah struktur intrinsik novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy?; (2) Bagaimanakah citra laki-laki ditinjau dari kajian feminisme pada novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy?;(3) Apakah novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy layak digunakan sebagai alternatif bahan ajar sastra di SMA?; Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan, (1) struktur intrinsik novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy; (2) citra laki-laki pada novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy; (3) kelayakan novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy sebagai alternatif bahan ajar sastra di SMA; Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, struktur intrinsik dalam novel Ayat-ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy memuat tema perjuangan, cinta kasih dan perdamaian dengan tokoh utama laki-laki yang religius, sederhana, suka menolong namun tetap bersikap profesional dalam menghadapi persoalan kehidupan; menggunakan alur linear berlatar Edinburgh dan Oxford terjadi pada musim dingin, semi dan panas serta berlatar sosial kehidupan masyarakat yang bebas; penceritaan menggunakan sudut pandang persona ketiga; secara umum mengandung amanat agar mengajarkan kebaikan dimulai dari diri sendiri. Citra laki-laki pada novel tersebut memiliki citra di ranah publik, biologis dan domestik. Novel tersebut memenuhi kriteria yang layak sebagai bahan ajar sastra, baik dari aspek bahasa, psikologis dan latar belakang budaya siswa. Kata Kunci : novel, citra, laki-laki, feminisme, gender, bahan ajar dan model pembelajaran
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL GENDUK KARYA SUNDARI MARDJUKI: SEBUAH TINJAUAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD Juidah, Imas
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v3i1.24

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan gambaran unsur intrisnik dalam novel Genduk karya Sundari Mardjuki dan mendeskripsikan konflik batin tokoh utama novel Genduk karya Sundari Mardjuki. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian meliputi kajian struktural yang berupa unsur-unsur intrinsik novel Genduk dan dilanjutkan dengan data dari kajian konflik batin tokoh utama dengan tinjauan psikoanalisis Sigmund Freud dalam novel Genduk. Teknik penelitian yang digunakan yaitu studi pustaka, teknik baca catat, dan teknik analisis. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Tema dari novel Genduk adalah perjuangan seorang anak untuk menemukan Ayahnya. Alur yang digunakan alur maju. Setting yang digunakan pada tahun 90-an di Desa Ringinsari. Tokoh utama dalam novel Genduk bernama Anisa Nooraini atau yang biasa dipanggil Genduk yang memiliki perwatakan yang pemberani, gigih dan sabar. Sudut pandang yang digunakan yaitu persona pertama “Aku”. Amanat yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah bahwa kita harus semangat dalam melakukan segala hal. (2) Konflik batin yang terjadi pada Genduk yaitu rasa penasarannya terhadap sosok ayahnya yang tak pernah ia ketahui keberadaanya sejak kecil , Genduk tak bisa mendapatkan informasi apa pun dari ibunya dan rasa iba Genduk melihat ibunya yang banting tulang seorang diri.
SITUASI KEBAHASAAN DI WILAYAH PANGANDARAN (TELAAH PERGESERAN DAN PEMERTAHANAN BAHASA) Herlina, Eli
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v3i1.26

Abstract

Bahasa adalah alat komunikasi yang hanya dimiliki manusia. Seiring perkembangan zaman, tidak menutup kemungkinan terjadi pergeseran bahasa.Pergeseran bahasa biasanya terjadi dalam komunitas bilingual atau multilingual yang disebabkan karena adanya kontak bahasa. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran bahasa, antara lain pengaruh budaya global, migrasi, industrialisasi, perubahan ekonomi, urbanisasi, dan prestise. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti situasi kebahasan di wilayah wisata Pangandaran. Mengingat masyarakat Pangandaran adalah komunitas yang plural. Komunitas di Pangandaran tidak hanya didominasi oleh penduduk asli yang beretnis Sunda, tetapi juga para pendatang seperti dari Jawa, karena letak geografisnya yang berbatasan dengan wilayah Jawa Tengah. Selain itu, karena sebagian besar wilayahnya berupa pantai sehingga banyak para nelayan dari pulau lain yang datang dan menetap di Pangandaran.
KAJIAN DEKONSTRUKSI DERRIDA DALAM NOVEL SENGSARA MEMBAWA NIKMAT KARYA SUTAN SATI Sutisno, Andi
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i2.27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membantah anggapan yang selama ini dianggap benar. Dengan bukti-bukti yang ada pada teks novel Sengsara Membawa Nikmat. Penelitian ini ingin membuktikan bahwa tokoh protagonis tidak selalu benar, dan sebaliknya tokoh atagonis juga tidak selamanya salah. Penulis ingin mengungkap sisi lain dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita Sengsara Membawa Nikmat. Dengan pemunculan sisi lain tersebut, diharapkan pembaca tidak hanya terkungkung pada satu makna yang selama ini mendominasi pemahaman dan dianggap sebagai kebenaran mutlak di kalangan pembaca. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode dan teknik analisis teks untuk memahami karakter setiap tokoh yang ada dalam cerita sengsara membawa nikmat. Penelitian ini menggunakan teori Dekonstruksi yang digagas oleh Jacques Derrida, dan Strukturalisme sebagai teori pendukung dalam menguraikan watak tokoh. Pengkajian secara dekonstruksi telah melebur batas yang selama ini tercipta antara tokoh protagonis-antagonis dan tokoh utama-tambahan. Setiap tokoh adalah tokoh, tidak ada pertimbangan tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis ternyata juga memiliki sisi negatif, dan sebaliknya tokoh antagonis ternyata juga memiliki sisi positif yang patut dicontoh. Dengan kata lain, tokoh dalam novel sengsara membawa nikmat juga seperti kita (manusia nyata) yang memiliki sifat baik dan buruk, kelebihan dan kekurangan. Begitu juga dengan tokoh utama dan tokoh tambahan. Kita tidak bisa mengabaikan tokoh walaupun tokoh tersebut tidak selalu dimunculkan dalam cerita. Sekecil apapun peran tokoh dalam cerita ia tetap ikut membangun cerita tersebut. Jika salah satu tokoh dihilangkan akan muncul kemungkinan baru yang akan merubah jalan cerita. Kemungkinan baru juga akan muncul jika salah satu tokoh melakukan tindakan yang berbeda dari apa yang diceritakan. Kata Kunci: Sengsara Membawa Nikmat, Dekonstruksi Derrida
KAJIAN INTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI DAN LAILA MAJNUN KARYA SYAIKH Asteka, Pipik
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i2.28

Abstract

Dua karya sastra atau lebih yang mengangkat tema yang sama terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan tersebut menandakan bahwa setiap pengarang mempunyai pesan tersendiri yang disampaikan melalui karyanya. Persamaan dan perbedaan dalam beberapa karya sastra dapat dianalisis dengan menggunakan prinsip intertekstualitas. Prinsip ini dimaksudkan untuk mengkaji teks yang dianggap memiliki hubungan tertentu dengan teks lain sehingga dimungkinkan suatu karya menjadi hipogram bagi karya sastra selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah pendeskripsian kajian intertekstualitas pada Novel Siti Nurbaya Karya Marah Rusli dengan Novel LaIla Majnun Karya Syaikh Nizami. Penelitian novel “Siti Nurbaya karya Marah Rusli dan Laila Majnun Karya Syaikh Nizami” menggunakan metode kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang cenderung menggunakan analisis. Pendekatan penelitian ini menggunakan kajian intertekstualitas yaitu membandingkan dua buah teks yang diduga memiliki keterkaitan dan pendekatan intertekstual ini untuk menemukan hipogram dan transformasi dalam novel Siti Nurbaya dan Laila Majnun. Kedua cerita Novel LaIla Majnun karya Syaikh Nizami dan Novel Siti Nurbaya Cinta karya Marah Rusli di atas yakni memiliki unsur tema yang hampir sama yaitu tentang perjuangan cinta sejati sepasang kekasih yang mengalami cobaan atau hambatan namun menyatu dalam sebuah keabadian mengunakan sudut pandang yang sama yakni sudut pandang orang ketiga dan lain-lain. Selain persamaan ada juga perbedaan yakni terletak pada struktur gaya bahasa, latar sosial dan lain-lain. Novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli merupakan hipogram untuk novel Laila Majnun karya Syaikh Nizam. Hal itu terbukti karena adanya persamaan ide dan peristiwa-peristiwa yamg terjadi dalam novel Laila Majnun yang sudah lebih dulu diekspresikan Marah Rusli dalam novelnya yang berjudul Siti Nurbaya, kemudian di transformasikan oleh Syaikh Nizam pada novelnya yang berjudul Laila Majnun. Kata Kunci: Siti Nurbaya, Laila Majnun, Intertekstualitas, Hipogram
KAJIAN STRUKTURAL SEMIOTIK DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Juidah, Imas
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i2.29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: ikon, indeks dan simbol dalam novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, kalimat, dan kutipan yang terdapat dalam Ayat-Ayat Cinta. Sedangkan, sumber data dalam penelitian ini adalah novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy diterbitkan oleh Republika Penerbit dan Pesantren Basmala Indonesia pada tahun 2006 sebanyak 419 lembar. Teknik pengumpulan data pada novel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai kajian strukturalisme semiotik dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dapat disimpulkan bahwa melalui kajian strukturalisme semiotik terdapat tiga ikon, yaitu ikon universitas Al-Azhar sebagai penanda lembaga pendidikan, ikon tempat, dan ikon ibadah sebagai penanda agama atau kepercayaan. Terdapat tiga indeks, yaitu indeks aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan tokoh-tokoh dalam novel, indeks penampilan fisik seseorang, dan indeks perilaku tokoh. Terdapat lima simbol, yaitu simbol nama, simbol pengorbanan, simbol persahabatan, simbol cinta kasih, dan simbol kesederhanaan. Kata Kunci: Semiotik, Ikon, Indeks, Simbol, Novel
KAJIAN STRUKTURALISME DINAMIK DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI Herlina, Eli
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i2.32

Abstract

Siti Nurbaya adalah novel karya Marah Rusli yang diterbitkan pertama-tama pada tahun 1922 oleh penerbit Balai Pustaka. Meskipun bukan novel pertama yang diterbitkan Balai Pustaka, novel karya Marah Rusli ini dianggap menonjol dan mengemuka pada zaman Balai Pustaka. Adapun tujuan dari analisis ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang strukturalisme dinamik yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik terutama pada roman ”Siti Nurbaya karya Marah Rusli”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata terurai dengan jelas dan tidak mengutamakan angka. Data penelitian ini adalah novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli. Penelitian ini menggunakan pendekatan strukturalisme dinamik untuk mendeskripsikan pandangan unsur-unsur pembangun novel dalam novel Siti Nurbaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah membaca novel dan analisis dokumen. Validasi data menggunakan trianggulasi data, dan teknik analisis data menggunakan model interaktif. Jadi dapat dikatakan bahwa strukturalisme dinamik adalah kajian strukturalisme dalam rangka semiotik. Artinya karya sastra dikaitkan dengan sistem tanda. Tanda mempunyai dua fungsi: otonom, yakni tidak menunjukkan di luar dirinya dan yang kedua yaitu informasional, yakni menyampaikan pikiran, perasaan, dan gagasan. Adapun penerapan dapat dilakukan dengan pertama-tama menjelaskan struktur karya sastra yang diteliti, secara tidak langsung adalah mengkaji unsur intrinsik yang ada di dalam sebuah karya sastra. Kemudian menjelaskan, kaitan pengarang, realitas, karya sastra, dan pembaca.

Page 2 of 27 | Total Record : 270