cover
Contact Name
Zaenal Arifin
Contact Email
zae.may13@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ejournal.elbidayah@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education
ISSN : -     EISSN : 26567121     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
eL BIDAYAH: Journal of Islamic Elementary Education dikelola oleh Prodi PGMI Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tribakti Kediri dan diterbitkan secara online oleh Institut Agama Islam Tribakti Kediri. Terbit secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali atau 2 kali dalam satu tahun, yaitu bulan Mei dan Bulan November serta hanya menyediakan media online sebagai media penerbitannya. Fokus dari Jurnal ini adalah mempublikasikan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dalam bidang pendidikan dasar Islam, baik penelitian literasi maupun penelitian lapangan. Cakupan Kajian dalam jurnal ini adalah semua hal yang berkaitan dengan Pendidikan Dasar Islam yang meliputi, manajemen pendidikan, metode pembelajaran, kurikulum, inovasi pendidikan dan pembelajaran, teknologi pendidikan, psikologi pendidikan, dan lain-lain.
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
The Existence of Multicultural Education in Facing Radicalism Siti Ngaisah; Yasin Nurfalah
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): el Bidayah, March 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i1.1077

Abstract

This research, was born from a small part of anxiety over the understanding of radicalism in educational institutions. Many researchers claim that the spread of radicalism in Indonesia has been very acute, the article has spread to elementary students. Nevertheless, many are optimistic that multiculturalism education is one of the antidotes to the understanding of radicalism. This encourages researchers to assess the existence of multiculturalist education in facing radicalism in the Wanengpaten State Elementary School, Gampengrejo District, Kediri. This study uses a descriptive qualitative approach. The method used is, interviews with stakeholders at the institution, observing activities in implementing multicultural education values and tracking documents related to the educational institution. As a result, the key to counteract radicalism is religious understanding and awareness of the dangers of radicalism. Without it, the de-radicalization program would not be possible. [Penelitian ini, lahir dari bagian kecil kegelisahan mengatasi paham radikalisme di lembaga-lembaga pendidikan. Banyak peneliti menyatakan bahwa penyebaran radikalisme di Indonesia sudah sangat akut, pasalnya sudah menyebar pada peserta didik dasar. Meski demikian, banyak pula yang optimis bahwa pendidikan multikulturalisme menjadi salah satu penangkal paham radikalisme. Hal ini, mendorong peneliti untuk mengakasi eksistensi pendidikan multikulturalis dalam menghadapi paham radikalisme di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wanengpaten, Kecamatan Gempengrejo, Kabupaten Kediri, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif. Metode yang digunakan adalah, waancara kepada stakeholder pada lembaga tersebut, observasi kegiatan dalam implemantasi nilai-nilai pendidiakn multikulturalisme dan melacak dokumen-dokumen terakait lembaga pendidikan tersebut. Hasilnya, kunci menangkal radikalisme adalah pemahaman keagamaan dan sadar bahaya radikalisme. Tanpa itu, program deradikalisasi tidak mungkin bisa dilaksanakan.]
Model Pemgembangan Mutu Pendidikan Dalam Perspektif Philip. B. Crosby Marita Lailia Rahman
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): el Bidayah, March 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i1.1079

Abstract

Some figures present the concept of quality to the world’s corporate which then many scientists have adopted for the education’s world. The famous Deming’s quality concept is plan, do, check, analyze, while the famous Juran’s quality concept is quality planning, quality controlling, and quality improvement. All these concepts if applicable in the world of education will have a positive impact on the improvement of quality’s education. Some figures as Philip Crosby offer some strategies to increase quality. It can be adopted for educational institution to improve its quality. Crosby offer Zero Defect concept that explained for fourteen steps to applicate in every educational institution in order to manage and improve education’s quality. Every manager or the leader of educational institution should always innovate and develop their educational institutions so that students can compete in the era of globalization [Beberapa tokoh menyajikan konsep mutu untuk dunia perusahaan yang kemudian banyak para ilmuwan yang mengadopsinya untuk dunia pendidikan. Konsep mutu Deming yang terkenal adalah plan, do, check, analyze. Sedangkan konsep mutu Juran yang terkenal adalah trilogi Juran yaitu perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, dan perbaikan kualitas. Semua konsep tersebut jika dapat diterapkan dalam dunia pendidikan akan memiliki dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan. Para tokoh seperti Philip Crosby pun menawarkan beberapa strategi untuk meningkatkan mutu. Hal tersebut dapat diadopsi bagi lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitasnya. Crosby menawarkan konsep Zero Defect yang dijabarkan lagi dalam empat belas langkah untuk diaplikasikan dalam setiap organisasi ataupun lembaga pendidikan agar dapat mengatur dan meningkatkan mutu lembaga pendidikan. Setiap manajer atau pimpinan lembaga pendidikan seharusnya selalu berinovasi dan mengembangkan lembaga pendidikannya agar peserta didik dapat bersaing di era globalisasi.]
Implementasi Model ESQ Pada Pendidikan Agama Islam di SDN 2 Kepanjen Malang Peni Catur Ningtiyas
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 2 (2020): el Bidayah, September 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i2.1161

Abstract

The nature of postmodernism thinking teaches to review educational concepts that have been considered standard. One of them is whether enough people are only emphasized to have intellectual intelligence alone? Departing from the questions above, this research was conducted using a library study approach. Literature study is a data collection technique by conducting a study of books, literature, notes, and reports that have to do with problems that are solved. From the results of this study, there are many different kinds of intelligence that are considered more important for life. Humans can be considered more chairy if they have some kind of intelligence, which consists of IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quotient), SQ (Spiritual Quotient) and intelligence that Emotional spiritual quostient (ESQ) plays a crucial role in educational institutions that have Islamic base is able to develop Islamic education in Indonesia. The concept can be developed as follows: the concept of freedom of heart, the pillars of faith, the pillars of Islam, and monotheism. [Alam berfikir postmodernisme mengajarkan untuk meninjau ulang konsep-konsep pendidikan yang selama ini dianggap baku. Salah satunya adalah apakah cukup manusia hanya ditekankan untuk memiliki kecerdasan intelektual semata? Berangkat dari pertanyaan di atas, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan atau Library Research. Studi kepustakaan adalah teknik pengum-pulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan ma-salah yang dipecahkan. Dari hasil kajian ini, banyak ditemukan ragam kecerdasan yang justru lebih dianggap penting bagi kehidupan. Manusia bisa dianggap lebih kursial jika memiliki beberapa macam kecerdasan, yang diantaranya terdiri IQ (Intelegence Quotient), EQ (Emosional Quotient), SQ (Spiritual Quotient) dan kecerdasan yang Emotional spiritual quostient (ESQ) berperan krusial pada lembaga-lembaga pendidikan yang ber-basis Islam mampu mengembangkan pen-didikan Islam di Indonsia. Konsep yang bisa dikembangkan sebagai berikut: konsep kebebasan hati, rukun iman, rukun Islam, dan ketauhidan]
The Qualified Islamic Religious Education Teachers as a Foundation in Learning at MI Muhammad Nurul Arifin; Muhammad Wahzudi
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 2 (2020): el Bidayah, September 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i2.1178

Abstract

MI teachers especially those who teach Islamic Religious Education will have to do with the morals of students, where the benchmark of the final results of PAI education is the application of PAI in the daily lives of students, the success or failure of students in PAI learning can be seen from the attitudes of students, research using the research method of literature by using content analysis techniques from the literature. PAI teacher must know the characteristics of MI students, know the change in behavior from learning outcomes, learning achievement, teacher competence, and also must be able to understand and learn about how a good PAI teacher, so that when the PAI teacher already knows and even masters it, the PAI teacher can improve its quality, so that it can be used as a foundation to sustain the change in attitude of students in primary schools especially the scope of Madrasah Ibtidaiyah. [Guru MI khususnya yang mengajar Pendidikan Agama Islam akan ada kaitannya dengan akhlak peserta didik, dimana patokan dari hasil akhir pendidikan PAI adalah penerapan PAI di keseharian peserta didik, berhasil tidaknya peserta didik dalam pembelajaran PAI dapat dilihat dari sikap peserta didik, penelitian menggunakan metode penelitiaan keputakaan dengan menggunakan teknik Analisis isi dari kepustakaan tersebut. guru PAI harus mengetahui karakteristik siswa MI, mengetahui perubahan perilaku dari hasil belajar, maniestasi belajar, kompetensi guru, dan juga harus bisa mengerti dan mempelajari tentang bagaimana guru PAI yang baik, sehingga ketika guru PAI tersebut sudah mengetahui bahkan menguasai hal tersebut maka guru PAI dapat meningkatkan kualitasnya, sehingga mampu dijadikan pondasi untuk menopang perubahan sikap peserta didik di sekolah dasar khusunya lingkup Madrasah Ibtidaiyah]
Analisis Tingkat keterbacaan Buku Tematik Siswa Kelas Rendah Madrasah Ibtidaiyah Tahun Ajaran 2017-2018 Aly Mashar; Bintang Aji
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 2 (2020): el Bidayah, September 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i2.1223

Abstract

This paper examines the level of readability of integrated thematic books of low grade Madrasah Ibtidaiyah level using two analysis tools, namely fry and raygor charts. Both of these instruments are used to provide a picture of reading thematic books for low class, which later can be used as a platform for future improvement of textbooks. The form of this research is the library research (Library Research) analysis tool using two analytical tools, namely fry and raygor charts.The results of this study are: 1), grade 1 thematic books according to the fry chart analysis of 8 existing theme books, none of the books match the grade 1 level, whereas according to the raygor chart there is only one book that is suitable, namely theme book 1 ; 2) grade 2 books according to the results of fry chart analysis there are 2 suitable themes, namely theme books 4 and 6, whereas according to the raygor chart there are only 1 appropriate theme books, namely theme book 6; and 3) grade 3 books according to fry charts, there is only 1 suitable theme book, namely theme book 3, while according to raygor chart there are 6 appropriate theme books, namely theme books 3, 4, 5, 6, 7, and 8. [Tulisan ini mengkaji tentang tingkat keterbacaan buku tematik terpadu kelas rendah tingkat Madrasah Ibtidaiyah menggunakan dua alat analisis, yaitu grafik fry dan raygor. Kedua instrument ini digunakan untuk memberikan gambaran keyakan baca buku tematik untuk kelas rendah, yang nantinya bisa dijadikan salah satu pijakan untuk perbaikan buku teks ke depannya. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) alat analisisnya menggunakan dua alat analisis, yaitu grafik fry dan raygor. Hasil dari penelitian ini adalah: 1), buku tematik kelas 1 menurut analisis grafik fry dari 8 buku tema yang ada tidak ada satu pun buku yang sesuai dengan level kelas 1, sedangkan menurut grafik raygor hanya ada satu buku yang sesuai, yaitu buku tema 1; 2) buku kelas 2 menurut hasil analisis grafik fry terdapat 2 tema yang sesuai, yaitu buku tema 4 dan 6, sedangkan menurut grafik raygor hanya terdapat 1 buku tema yang sesuai, yaitu buku tema 6; dan 3) buku kelas 3 menurut grafik fry hanya terdapat 1 buku tema yang sesuai yakni buku tema 3, sedangkan menurut grafik raygor terdapat 6 buku tema yang sesuai, yaitu buku tema 3, 4, 5, 6, 7, dan 8]
Stretegi Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar(Implementasi Program MEDP Di MI Thoriqul Huda Juwet Ngronggot Nganjuk) Bustanul Arifin
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 2 (2020): el Bidayah, September 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i2.1231

Abstract

The strategy of getting good results in education is needed by efforts to foster good cooperation between schools, communities and government. Schools or madrasah will not be able to improve education so as to produce good graduates and according to what both the government and society want. A good form of cooperation is through the management and fulfillment of educational facilities and infrastructure. In this context MI Thoriqul Huda Juwet Ngronggot Nganjuk took advantage of the MEDP program to carry out this collaboration. To see the results, this writing uses descriptive qualitative research. As a result, the MEDP Program was the answer to the collapse of the procurement of facilities and infrastructure in an effort to improve quality at MI Thoriqul Huda Juwet Ngronggot Nganjuk. [Bahwa untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pendidikan perlu strategi dan membina kerjasama yang baik antara sekolah, masyarakat dan pemerintah. Sekolah atau madrasah tidak akan mampu melakukan peningkatan pendidikan sehingga menghasilkan lulusan yang baik dan sesuai dengan yang diinginkan baik pemerintah maupun masyarakat. Disamping input yang baik, lulusan yang bermutu dipengaruhi oleh pelayanan, sumber daya manusia, sarana pendidikan yang sesuai dengan ketentuan melalui pengelolaan sumber daya sekolah yang ada sebagaimana yang dilakukan oleh Madrasah Ibtidaiyah (MI) Thoriqul Huda Sonopinggit Juwet Ngronggot Nganjuk. Dalam memenuhi sarana pendidikan yang memadai bagi lembaga suasta adalah merupakan sebuah tantangan berat karena berkaitan dengan pembiayaan, karena itu perlu bantuan pemerintah, yang salah satunya melalui program MEDP]
Sertifikasi dan Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru di MI Misriu Al Hasan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri Ammar Kukuh Wicaksono; Syafik Ubaidila
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 2 (2020): el Bidayah, September 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i2.1300

Abstract

Professional teachers are teachers who are competent in their fields. With certification, teacher competence will be further improved in order to better quality education. To be able to take part in the certification program, of course there are several conditions that must be fulfilled by certification participants. Fulfilling the requirements will make it easier to get an educator certificate. After obtaining a certificate, teacher educators must continue to strive to improve performance and professionalism as a form of responsibility as a professional teacher. This research is a qualitative research. Words and actions obtained from interviews are the main data sources in this study, while additional data is in the form of documents. The results of this study are, 1. The terms and patterns that are passed by the teachers at MI Misriu Al Hasan are in accordance with the applicable regulations, there are three patterns that are followed, namely Portfolio, PLPG and PPG, 2. Efforts that have been made by certification teachers in MI Misriu Al Hasan Kraton Mojo Kediri in improving professionalism, including by increasing discipline, using appropriate and effective teaching methods, preparing themselves and materials that have been planned before carrying out learning, providing problem solving to students with problems intensively and participating in activities of professional organizations such as PGIN and KKG and NU community organizations. Other supporting activities include training and seminars. [Guru yang professional adalah guru yang berkompeten dibidangnya. Dengan sertifikasi, kompetensi guru akan lebih ditingkatkan lagi guna kualitas Pendidikan yang lebih baik. Untuk dapat mengikuti program sertifikasi tentu ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh para peserta sertifikasi. Pemenuhan persyaratan akan mempermudah dalam mendapatkan sertifikat pendidik. Setelah mendapat sertifikat pendidik guru harus terus berupaya meingkatkan kinerja dan profesionalitas sebagai bentuk tanggung jawab sebagai seorang guru professional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Kata-kata dan tindakan yang diperoleh dari wawancara merupakan sumber data utama dalam penelitian ini, sedangkan data tambahan berupa dokumen-dokumen. Hasil penelitian ini yaitu, 1. Syarat dan pola yang dilalui oleh guru-guru di MI Misriu Al Hasan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ada tiga pola yang diikuti yaitu Portofolio, PLPG dan PPG, 2. Upaya yang telah dilakukan oleh guru sertifikasi di MI Misriu Al Hasan Kraton Mojo Kediri dalam meningkatkan profesionalitas diantaranya dengan meningkatkan kedisiplinan, mengunakan metode mengajar yang sesuai dan efektif, mempersiapkan diri dan materi yang telah direncanakan sebelum melaksanakan pembelajaran, memberikan problem solving pada siswa bermasalah dengan intensif serta mengikuti kegiatan organisasi profesi seperti PGIN dan KKG serta organisasi kemasyarakatan NU. Kegiatan penunjang lain berupa diklat dan seminar]
Pendidikan Spiritual Dalam Tradisi Istighosah Santri Pondok Pesantren Al Mahrusiyah III Ngampel Fuad Hasim; Yasin Nurfalah
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 2 (2020): el Bidayah, September 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i2.1304

Abstract

This research was conducted to determine how spiritual education is in the istighotsah tradition of HM Al-Mahrusiyah III Ngampel Islamic boarding schools. Spiritual education is education that instills a sense of love for Allah in a person's heart which makes him expect Allah's blessing, both in every word, deed, attitude and behavior. Itighotsah is an expectation of help from Allah, because Allah is the most helper of everything and only Allah who grants all kinds of human needs that become their wants and needs. In this study, the authors used a descriptive qualitative approach which moved from two questions, namely; 1) How is the process of Istighotsah activity 2) How is the spiritual change felt after attending Istighotsah. With the questions that formulated the problem, the researcher obtained the following results: 1) The pre-istighotsah stage, carried out for operation. The istighotsah stage, there are three parts in it, the first is Muqodimah, namely the Tasbih, Witir and Hajat circumcision prayers. Second Contents, namely tawashul, tahlil and reciting dhikr. Third Closing, read Hisbus Salamah, Hisbun Nasar and prayer istighotsah. Post istighotsah stage. Carry out the subuh prayer in congregation. 2) calms the soul, because in it there are things that bring calm, such as circumcision prayer, dzikrullah in reciting tahlil, tahmit, tasbih, takbir and sholawat. [Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pendidikan spiritual dalam tradisi istighotsah santri Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah III Ngampel. Pendidikan spiritual merupakan pendidikan yang menanamkan rasa cinta kepada Alloh di dalam hati seseorang yang menjadikannya mengharap ridho Alloh, baik di setiap ucapan, perbuatan, sikap dan tingkah laku. Itighotsah merupakan pengharapan adanya pertolongan dari Alloh, karena Alloh lah yang maha penolong segalanya dan hanya Alloh yang maha mengabulkan atas segala macam kebutuhan manusia yang menjadi keinginan serta kebutuhannya. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif yang beranjak ari dua pertanyaan, yaitu ; 1) Bagaimana Proses Kegiatan Istighotsah 2) Bagaimana Perubahan Spiritual yang Dirasakan Setelah Mengikuti Istighotsah. Dengan adanya pertanyaan yang menjadi rumusan masalah tersebut, peneliti memperoleh hasil sebagai berikut: 1) Tahap pra istighotsah, dilakukan pengoprakan. Tahap istighotsah, ada tiga bagian didalamnya, pertama Muqodimah, yaitu sholat sunat Tasbih, Witir dan Hajat. Kedua Isi, yaitu tawashul, tahlil dan membaca dzikir. Ketiga Penutup, membaca Hisbus Salamah, Hisbun Nasar dan do’a istighotsah. Tahapan pasca istighotsah. Melaksanakan sholat subuh berjama’ah. 2) menenangkan jiwa, karena di dalamnya terdapat hal-hal yang mendatangkan ketenangan, seperti sholat sunat, dzikrullah dalam pembacaan tahlil, tahmit, tasbih, takbir dan sholawat]
Efektifitas Metode Pembelajaran Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDIT Al Azhar Kota Kediri Makhfud; Ali Imron
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 2 (2020): el Bidayah, September 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i2.1335

Abstract

One of the learning problems is the accuracy of the teacher using the learning method. For schools, these problems are always motivated by the inability of teachers to choose and implement learning methods. In this context, it is important to study the effectiveness of the Snowball Throwing method in science subjects at SDIT AL Azhar Kediri. In order to obtain research results, the method used by researchers is descriptive qualitative. The data sources produced were the results of interviews, observations and document analysis. All data are processed and educated to be presented as research results. The results showed, the effectiveness of the Snowball Throwing learning method in science subjects at SDIT Al Azhar Kota Kediri is that it can improve student learning outcomes, the learning process becomes more enjoyable, can increase interest and motivation to learn, and can make students actively involved in learning. [Salah satu permasalahan pembelajaran adalah ketepatan guru menggunakan metode pembelajaran. Bagi sekolah, permasalahan tersebut selalu dilatar-belakangi oleh ketidak mampuan guru dalam memilih dan melaksanakan metode pembelajaran. Dalam konteks inilah, penting mengkaji efektivitas metode Snowball Throwing pada mata pelajaran IPA di SDIT AL Azhar Kota Kediri. Guna mendapatkan hasil penelitian, metode yang dilakukan peneliti adalah kualitatif diskriptif. Sumber data yang dihasilkan adalah hasil wawancara, pengamatan dan analisis dokumen. Semua data diolah dan diredukasi untuk dipaparkan sebagai hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan, efektifitas metode pembelajaran Snowball Throwing pada mata pelajaran IPA kelas SDIT Al Azhar Kota Kediri adalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa, proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar, serta dapat membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran]
Pengembangan Pendekatan Somatic – Auditory – Visualization Intellectually (SAVI) Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mata Pelajaran Fikih Melalui Pembelajaran Jarak Jauh; Studi Di MTs Nidhomiyah Surowono Kecamatan Badas Kabupaten Kediri Haizatul Masnaiyah; Sri Susanti Tjahja Dini
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 2 (2020): el Bidayah, September 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i2.1350

Abstract

The outbreak of the coronavirus disease (Covid 19) in Indonesia has prompted the Ministry of Education and Culture and the Ministry of Religion to urge schools to organize distance learning. Because of this appeal, schools and madrasas organize distance learning activities, including MTs Nidhomiyah Surowono, Badas District. However, the distance learning of fiqh subjects is only providing assignments through the WA group and there is no feedback from the teacher. This phenomenon causes the problems solving skills of the students to become low. So research and development (R & D) were done on the fiqh subjects to describe 1) the steps for developing somatic-auditory-visualization-intellectually (SAVI) approach through distance learning, and 2) the effectiveness of developing somatic-auditory-visualization-intellectually approach (SAVI) to increase the problem-solving skills on the fiqh subjects through distance learning. This research used the research and development (R & D) approach Borg and Gall model that combined with the ADDIE model. The testing model used an experimental pretest-posttest control group design. The result of the pretest and posttest were analyzed by the test of normality, homogeneity, N-gain scores, and independent-sample t-test with IBM SPSS Statistics version 21. The results showed that the SAVI approach was quite effective in improving students' problem-solving skills. This can be seen based on the results of the pre-test and post-test in the experimental class compared to the control class. From the experimental class, it was obtained that the pre-test results had an average of 52, but after receiving the SAVI approach, the post-test score was 67. Far different from the control class whose initial class average score was 49 to 56. This is also supported by the mean results of the N-gain score for the experimental class was 33.5513 or 33.6 which was included in the moderate or moderately effective criteria. [Merebaknya infeksi virus Covid 19 di Indonesia membuat Mendikbud dan Kemenag menghimbau sekolah-sekolah untuk melaksanakan pembelajaran secara jarak jauh. Atas himbauan tersebut, sekolah dan madrasah melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh, termasuk MTs Nidhomiyah Surowono Kecamatan Badas. Namun, pembelajaran yang dilakukan pada mata pelajaran fikih hanya sebatas pemberian tugas melalui grup WA dan tidak ada umpan balik dari guru. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah yang dikuasai peserta didik. Maka dilakukanlah penelitian dan pengembangan (R & D) pada mapel fikih dengan tujuan untuk mendeskripsikan 1) langkah-langkah pengembangan pendekatan somatis-auditory-visualization-intellectually (SAVI) melalui pembelajaran jarak jauh, dan 2) efektivitas pengembangan pendekatan somatis-auditory-visualization-intellectually (SAVI) dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fikih melalui pembelajaran jarak jauh. Penelitian dan pengembangan (R & D) yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Borg and Gall yang kombinasikan dengan model ADDIE. Uji coba model dalam penelitian ini menggunakan bentuk desain eksperimen pretest-posttest control group desain. Data pretest dan posttest yang diperoleh dianalisis dengan uji normalitas, homogenitas, Ngain score dan uji independet sampel t tes dengan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics versi 21. Hasil penelitian menunjukkan pendekatan SAVI cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah yang dikuasai siswa. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil dari pre test dan pos test pada kelas eksperimen yang dibandingkan dengan kelas kontrol. Dari kelas eksperimen diperoleh hasil pre test memiliki rata-rata 52 namun setelah mendapat perlakuan pendekatan SAVI diperoleh nilai post test 67. Jauh berbeda dengan kelas kontrol yang nilai rata-rata kelas yang awalnya adalah 49 menjadi 56. Hal ini didukung pula dengan hasil rata-rata N-gain score kelas eksperimen sebesar 33,5513 atau 33,6 yang masuk dalam kriteria sedang atau cukup efektif]