cover
Contact Name
Efrin Firmansyah
Contact Email
efrinfirmansyah@unper.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
efrinfirmansyah@unper.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences
ISSN : 26859505     EISSN : 26859491     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences provides a forum for researchers on related science to publish the articles. This is a scientific journal published twice a year (June and December) by LPPM of Perjuangan University of Tasikmalaya. Covered issues in agronomy and horticulture, plant biotechnology, plant microbiology, plant breeding, soil science, plant protection and soilless cultivation / hydroponic system.
Arjuna Subject : -
Articles 55 Documents
Evaluasi dan Seleksi Keragaman Fenotipe Tanaman Garut (Maranta arundinacea L.) Hasil Radiasi Sinar Gamma Puspita Deswina; Sri Indrayani; Ambar Yuswi Perdani; Enung S Mulyaningsih
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i1.180

Abstract

Salah satu tanaman pangan sumber karbohidrat alternatif potensial adalah tanaman Garut (Maranta arundinaceaL.) yang mempunyai potensi sangat besar untuk dikembangkan. Makanan yang terbuat dari tepung garut memiliki keistimewaan, yaitu mudah dicernadan memiliki Indek Glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis umbi-umbian lainnya, sehingga sangat baik untuk kesehatan. Tanaman ini umumnya diperbanyak secara vegetatif, sehingga memiliki keragaman genetik yang sempit. Untuk meningkatkan keragaman genetik tanaman garut, telah dilakukan iradiasi sinar gamma di Pusat Radiasi dan Isotop, BATAN, dengan dosis 10 sampai dengan 140 Gy dengan interval 10. Analisis perubahan morfologis dan seleksi dilakukan dengan mengamati perubahan karakteristik sejak tanaman menghasilkan tunas sampai pertumbuhan tanaman maksimal atau tanaman menghasilkan bunga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dosis iradiasi dan dosis LD 50 yang optimal dalam memperluas keragaman genetik tanaman garut serta mengetahui perubahan karakter morfologi tanaman setelah diradiasi.Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan.Analisis data menggunakan MiniTab 16. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa iradiasi sinar gamma dapat mempengaruhi karakter morfologi terhadap daun, jumlah tunas, tinggi tanamandan produksi umbi.
Pengaruh Hormon Giberelin terhadap Viabilitas Benih Stroberi (Fragaria x Ananassa) Larin Tikafebrianti; Gita Anggraeni; Ratna Dwi Hirma Windriati
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i1.194

Abstract

Ketersediaan bibit yang baik masih menjadi kendala utama dalam pengembangan budi daya stroberi di Indonesia. Perbanyakan bibit stroberi umumnya dilakukan dengan memisahkan stolon, namun teknik ini memiliki kelemahan karena bibit asal stolon rentan membawa penyakit dari indukan. Salah satu alternatif perbanyakan bibit stroberi adalah dengan cara menumbuhkan tanaman baru dari biji. Biji yang baik adalah yang memiliki viabilitas benih tinggi. Pemberian hormon eksogen seperti giberelin diduga mampu memperbaiki viabilitas benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon giberelin terhadap viabilitas benih stroberi. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan perlakuan berupa taraf hormon giberelin (0; 50; 100; 150 dan 200 ppm), yang direndamkan pada biji stroberi selama 2 x 24 jam. Variabel yang diamati adalah daya berkecambah (%), potensi tumbuh maksimum (%) dan index vigor (%). Hasil penelitian, menunjukan bahwa daya berkecambah dan index vigor perlakuan 100 ppm giberelin mencapai hasil tertinggi yaitu: 7,3 % dan 2,67 %. Sementara pada variabel potensi tumbuh maksimum (PTM), semakin tinggi taraf perlakuan justru PTM semakin rendah, sehingga disimpulkan bahwa pemberian giberelin dapat meningkatkan daya berkecambah dan indeks vigor benih, namun tidak dapat meningkatkan PTM.
Pengendalian Plutella xylostella dengan Metarhizium anisopliae dalam Mengurangi Intensitas Kerusakan dan Mempertahankan Hasil Kubis Dina Gustiana; Cecep Hidayat; Yati Setiati
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i1.184

Abstract

Tingkat serangan P. xylostella sangat berpengaruh terhadap produksi tanaman kubis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengendalikan  P. xylostella dengan M. anisopliae dalam mengurangi Intensitas Kerusakan  dan mempertahankan hasil Kubis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium jurusan Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dan  di Desa Sukarapih, Kecamatan Sukasari,  Kabupaten Sumedang dari bulan Januari sampai bulan mei 2017. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan faktor kerapatan spora M. anisopliae. Penelitian terdiri dari  kontrolnegatif, kontrol positif, 105, 106, 107, 108, 109, dan 1010 ml-1 aquades sehingga terdapat 8 perlakuan yang diulang 3 kali. Uji lanjut yang digunakan adalah Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) taraf 5%. Pengujian dilakukan pada larva P. xylostella dengan cara menyemrotkan suspensi spora M. anisopliae pada tanaman kubis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan 1010 spora ml-1 memiliki  peresentasi intensitas kerusakan sebesar 3,12% dimana hasil persentase intensitas kerusakan yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pada perlakuan kerapatan 1010 ml-1 spora berpengaruh juga terhadap pertumbuhan diameter krop kubis  dimana setiap minggunya meningkat, hal ini dapat dipengaruhi  karena pada perlakuan 1010 ml-1 spora intensitas kerusakan tanaman rendah sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan diameter krop kubis dan menghasilkan bobot segar kubis  dengan rata-rata sebesar 691,53 g tanaman-1. Semakin  rendah intensitas serangan hama maka pertumbuhan diameter krop dan hasil tanaman kubis dapat dipertahankan.
UJI ANTAGONIS AGENSIA HAYATI Trichoderma spp. TERHADAP Colletotricum capsici Sydow PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI RAWIT Capsicum frustescens L. Yenny Muliani; Eti Henni Krestini; Asep Anwar
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i1.181

Abstract

Penelitian merupakan cara pengendalian pendahuluan utk diteruskan ke pengendalian lanjutan yg diawali dengan sifat antagonis agensia hayati Trichoderma spp. Utk mengendalikan penyakit tanaman Coletotrichum capsici penyebab penyakit pada tanaman cabe rawit
Aplikasi Pupuk Organik Cair Lamtoro Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat Tiara Septirosya; Ratih Hartono Putri; Tahrir Aulawi
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i1.185

Abstract

Tomat merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Penggunaan pupuk organik cair lamtoro dapat menjadi alternatif dalam menekan penggunaan pupuk anorganik dan memperbaiki kondisi lingkungan.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi pupuk organik cair lamtoro dan interval waktu aplikasi terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian telah dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, yakni konsentrasi pupuk organik cair lamtoro (0, 10, 20, 30%) dan interval waktu aplikasi (3, 6 dan 9 hari). Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk organik cair lamtoro dengan konsentrasi 10% efisien untuk meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah buah per tanaman. Interval 9 hari memberikan hasil terbaik terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan konsentarsi dengan waktu aplikasi pupuk organik cair daun lamtoro.Kata kunci: konsentrasi, lingkungan, organik, pupuk, sayur
EFFECT OF NUTRIENT SOLUTION FLOW INTERVAL ON GROWTH AND YIELD OF LETTUCE (Lactuca sativa) GROWN IN HYDROPONICALLY DEEP FLOW TECHNIQUE Suci Sapta Ningrum; Ismail Saleh; Dodi Budirokhman
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i1.192

Abstract

Lettuce (Lactuca sativa L.) is one of the vegetables that are commonly cultivated by using hydroponic systems. Some hydroponic systems require high current expenses in particular for the electricity in order to circulate nutrient solution e.g. in the water culture system – deep flow technique (DFT) -. Electricity costs can be reduced by changing from continuous nutrient flow to intermittent nutrient flow. The aim of this research was to investigate the effect of interval nutrient flow on growth and yield of lettuce. The experiment was conducted in Cirebon from February to April 2018. The experiment was arranged by using randomized complete block design with four treatments: (i) continuous nutrient flow (control), intermittent nutrient flow (nutrient flow during (ii) 15 minutes, (iii) 30 minutes, and (iv) 45 minutes). For each intermittent treatment, the nutrient flow was interrupted for 60 minutes. Each treatment was repeated four times. The result showed nutrient flow interval affected to plant height, shoot diameter, and leaf area at 35 days after planting (DAP). Meanwhile, leaves number, root volume, and fresh weight of harvested crops were not significantly different in all nutrient interval treatments. The highest plant height and shoot diameter were detected in the treatment (ii) nutrient flow during 15 minutes and interruption for 60 minutes, the results were not significantly different to the control – continuous flow treatment. It can be concluded the interval nutrient flow can be used as an alternative of the continuous flow of nutrient solution in hydroponically DFT.
Pertumbuhan Planlet Hasil Silangan Phalaenopsis pada Media Organik Kompleks Sri - Rianawati
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 2 (2019): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i2.323

Abstract

Penelitian mengenai penggunaan tambahan  ekstrak organik sangat diperlukan untuk mendukung usahatani skala menengah ke bawah dengan adanya  paket teknologi  murah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon pertumbuhan planlet anggrek Phalaenopsis menggunakan media dasar pupuk  Growmore sebanyak 2g/l yang diberi tambahan masing-masing ekstrak organik kompleks yaitu ekstrak kentang (PE), ekstrak tomat (TE), ekstrak jagung manis (CE) dan ekstrak taoge (SE) masing-masing dengan konsentrasi 75 g/l, dibandingkan dengan media Vacin & Went (VW) tanpa zat pengatur tumbuh (V0) dan VW yang diberi tambahan pepton 1g/L (P1) digunakan untuk menguji pertumbuhan embrio biji Phalaenopsis silangan 529, 508, dan 655. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari enam macam media, P1 merupakan media yang paling sesuai untuk pembesaran planlet Phalaenopsis, kemudian V0 hampir menyamai pengaruhnya seperti P1.  Ekstrak tambahan terbaik adalah ekstrak kentang (PE) sebanyak 75 g/L, selanjutnya diikuti ekstrak tomat (TE), kecambah (SE) dan terkecil pengaruhnya adalah ekstrak jagung manis. Jenis silangan tidak berpengaruh terhadap  pertumbuhan planlet pada media yang dikombinasi dengan ekstrak organik. Rekomendasi penggunaan media yang dapat diusulkan sebagai media murah berdasarkan respon planlet Phalaenopsis pada ekstrak organik yang ditambahkan pada media dasar pupuk daun adalah ekstrak kentang.
Pengaruh Konsentrasi Giberelin (GA3) terhadap Perkecambahan Beberapa Varietas Padi Sawah pada Cekaman Salinitas Tinggi Roni Assafaat Hadi
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 2 (2019): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i2.333

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk :  (1) mempelajari  pengaruh  interaksi  antara  konsentrasi giberelin (GA3) dengan beberapa varietas padi sawah pada kondisi cekaman salinitas tinggi terhadap perkecambahan, dan (2)  konsentrasi  giberelin  (GA3)  dan  varietas  padi  sawah  yang  memberikanpengaruh  terbaik  terhadap  perkecambahan,padi  sawah. Penelitian dilaksanakan  di  Laboratorium dan Screen House Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti Tanjungsari – Kabupaten Sumedangdengan ketinggian tempat 850 m dpl. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai dengan bulan April 2015. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok(RAK) pola  faktorial,  yang terdiri  atas dua  faktor  yaitu  konsentrasi  giberelin  (GA3)  dan  beberapaverietas  padi  sawah  pada  cekaman  salinitas  tinggi.  Faktor  pertama  adalah  konsentrasi  giberelin(GA3) (G), terdiri atas empat taraf : g0 = perendaman benih selama 24 jam dalam giberelin 0 mg.L-1, g1 = perendaman benih selama 24 jam dalam giberelin 20 mg.L-1, g2 = perendaman benih selama 24jam dalam giberelin 40 mg.L-1, g3 = perendaman  benih selama 24 jam dalam giberelin 60 mg L-1. Faktor kedua adalah varietas padi sawah (P), terdiri atas delapan taraf : p1 = Inpari 10, p2 = Inpari20, p3 = Inpari 25, p4 = Inpari 26, p5 = Inpari 27, p6 = Inpari 30, p7 = Inpara 4, dan p8 = Banyuasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tterdapat pengaruh interaksi antara konsentrasi giberelin dan beberapa varietas padi sawah pada cekaman salinitas tinggi terhadap perkecambahan padi sawahdan  terdapat  konsentrasi  giberelin (GA3) dan  varietas  padi  sawah yang  menghasilkan perkecambahan, pertumbuhan dan hasil terbaik pada cekaman salinitas tinggi.
Pertumbuhan Bibit Jeruk Asal Kuok Hasil Okulasi pada Berbagai Tingkat Naungan dan Umur Batang Bawah Gusriani Gusriani; Tiara Septirosya; Ahmad Darmawi
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 2 (2019): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i2.326

Abstract

Citrus that comes from Kuok is one of famous local comodity in Riau Province with limited production. To improve the production of citrus it can be done by serving the superior seed throught budding. Rootstock aged and shading levels give effect to the success of budding process. The aims of the study were to obtain the best shade level, suitable rootstock aged and the interaction of rootstock aged with shade level on budding success. This study was conducted on December 2018 to March 2019 at the Experimental Field, Faculty of Agriculture and Animals Science, Islam State University of Sultan Syarif Kasim Riau. This study used split plot design with two factors, shading levels (0%, 50%, 70%) and rootstock aged (4, 8, 12 month) with three replications. The parameters this measured in this study were growth percentage of buds, percentage of sprout, percentage of dormancy, bud burst time, length of buds and number of leaves. The results showed that shade level of 0% and the age of rootstock 4 months produced the best growth of citrus seedlings. There is interaction between the shade level 0% and rootstock aged 12 month to the growth of the budding citrus seedlings.
Pengaruh Simulasi La Nina terhadap Mutu Mutu Bawang Merah Selama Penyimpanan Suhu Ruang Nasrudin Nasrudin; Prahesti Elizani
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 2 (2019): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i2.193

Abstract

Curah hujan dengan intensitas yang tinggi menyebabkan penurunan kualitas beberapa komoditas hortikultura, temasuk bawang merah. Fenomena curah hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama sering disebut sebagai La Nina. Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh simulasi La Nina terhadap beberapa parameter mutu bawang merah selama penyimpanan suhu ruang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan dua perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah tanpa perendaman dan perendaman 5 menit (simulasi La Nina). Perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Pengamatan dilakukan pada 0 hari, 3 hari, 6 hari, dan 9 hari. Perlakuan simulasi La Nina dengan perendaman 5 menit tidak secara langsung mempengaruhi terhadap mutu umbi bawang merah. Namun, secara tidak langsung pengaruh yang ditimbulkan akibat simulasi La Nina mampu menurunkan kadar asam pada hari ke-6 penyimpanan, tingkat kekerasan pada hari ke-9 penyimpanan, dan penampakan fisik umbi pada hari ke-6 dan ke-9 penyimpanan.