cover
Contact Name
Henny Syapitri
Contact Email
heny_syahfitri86@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
ojs.usmindonesia19@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
ISSN : 25361475     EISSN : 2527712X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Analis Laboratorium Medik provides a forum for publishing the novel technologies and knowledge related to the medical laboratory technology. Scientific articles dealing with the following topics in medical laboratory technology.
Arjuna Subject : -
Articles 141 Documents
ANALISA CEMARAN KADAR CEMARAN LOGAM BERAT Pb PADA CUMI-CUMI (LOLIGI INDICA) DAN KEPITING BATU (THALAMITA SIMA) YANG DIPERJUALBELIKAN DI TPI PERCUT SEI TUAN Nova Florentina; Ambarwati Ambarwati
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 2 No 2 (2017): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.674 KB)

Abstract

Kepiting batu (Thalamita sima) dan cumi-cumi (Loligo indica) merupakan jenis biota laut yang banyak diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat, karena rasa dan proteinnya yang tinggi. Namun, Kakrena kondisi laut kita saat ini sudah sangat tercemar oleh limbah dan salah satu yang paling berbahaya adlah cemaran logam bertanya seperti Pb. Logam seperti Timbal (Pb) masuk kedalam tubuh kepiting batu dan cumi-cumi melalui akumulasi dari pencemaran limbah industri pabrik dan kapal-kapal, karena habitat kepiting yang bergerak dan mencari makan didasar air yang merupakan tempat endapan dari berbagai jenis limbah. Kepiting sering dijadikan sebagai bioindikator perairan karena mampu mengakumulasi logam berat yang cukup tinggi dibandingkan biota lainnya. Timbal pada biota laut seperti kepiting batu dan cumi-cumi apabila dikonsumsi terus menerus akan menyebabkan kerusakan otak, gangguan menstruasi serta aborsi spontan pada wanita, depresi, sulit berkonsentrasi, daya ingat ternganggu, anemia, serta kematian pada dosis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kadar timbal (Pb) pada kepiting batu dan cumi-cumi, serta apakah sudah memenuhi SNI No.7387 Tahun 2009 tentang ambang batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan khususnya jenis krustasea untuk kepiting batu yaitu < 0,5 ppm, dan untuk moluska pada cumi-cumi yaitu yaitu < 1,5 ppm. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan mengambil masing-masing 4 sampel kepiting batu dan cumi-cumi yang diambil secara random (acak) dari 6 populasi di TPI Percut Sei Tuan Medan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Spektrofotometer Serapan Atom yang dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand Industri) Medan. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa keempat sampel kepiting batu mengandung Pb dengan kadar sampel berkisar 0,00187 – 0,00225 ppm. Dan hasil dari kadar Pb pada cumi-cumi, seluruhnya juga positif mengandung Pb dengan kadar sampel berkisar 0,0018 – 0,0020 ppm. Maka dari keseluruhan sampel dinyatakan masih memenuhi persyaratan SNI 7387 tahun 2009, sehingga masih aman untuk dikonsumsi. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti kadar logam lain pada kepiting batu dan cumi-cumi, serta jenis biota laut lainnya.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DIVENILBENZENA DAN DIKUMILPEROKSIDA SEBAGAI ZAT ADITIF UNTUK MEMPERKUAT IKATAN KIMIA ANTARA ASPAL DENGAN POLIMER Ahmad Hafizullah Ritonga; Ardiansyah Ardiansyah
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 2 No 2 (2017): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.612 KB)

Abstract

Jalanan aspal khususnya di Indonesia dinilai tidak tahan lama dan mudah rusak yang disebabkan oleh pembebanan muatan kendaraan yang berlebihan, faktor air, dan ditinjau dari sudut sains kimia karena tidak adanya ikatan kimia anatar aspal dengan agregat. Disisi lain banyaknya bahan polimer bekas seperti polietilena jenis politilena densitas rendah (LDPE) dan karet ban luar mobil atau motor yang belum termanfaatkan secara optimal dapat berpotensi mencemari lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka telah dilakukan penelitian dengan cara menambahkan bahan-bahan aditif seperti dikumil peroksida dan divenil benzena untuk memodifikasi aspal polimer dengan memanfaatkan limbah-limbah polimer seperti polietilena densitas rendah (LDPE) yang mempunyai sifat yang kuat, keras, dan tahan air serta serbuk karet ban luar bekas (crumb rubber) yang bersifat sedikit elastis sebagai bahan aditif dalam campuran aspal. Adapun penelitian ini telah dilakukan dengan mencampurkan antara limbah polietilena, serbuk karet ban bekas,aspal, dan agregat pasir, serta ditambahkan bahan kimia Divenil Benzena (DVB) sebagai bahan pengikat silang (crosslinker) dan Dikumil Peroksida (DCP) sebagai inisiator, sehingga aspal akan berikatan secara kimia dengan polietilena, serbuk karet ban, juga DVB karena sudah terinisiasi oleh adanya DCP serta agregat pasir akan terperangkap diantara rangkaian ikat silang yang terbentuk diantara aspal dengan bahan polimer karena adanya DVB, kemudian campuran tersebut di proses dalam mesin ekstruksi pada suhu 160 0C. Hasil yang diperoleh berupa campuran aspal polimer dengan komposisi DVB dan DCP yang ideal adalah (5:5), dengan nilai penyerapan airnya paling minimal terhadap semua variasi sampel yaitu sebesar 0,18%, dan ini sesuai SNI (maksimum penyerapan air sebesar 3%). Hasil uji kuat tekan rata-rata diperoleh sebesar 2,91 Mpa menunjukkan hasil yang lebih baik tetapi masih dibawah SNI, uji morfologi dengan SEM juga menunjukkan adanya ikatan silang terjadi antara gugus hidroksil dari aspal dengan pengikat sambung silang DVB, polietilena densitas rendah, atau karet ban bekas melaluio rekasi radikal yang diinisiasi oleh adanya DCP.
ANALISA TELUR CACING TAMBANG PADA TINJA PETANI KEBUN SAYUR USIA 35-60 TAHUN DI DESA SARIBUDOLOK KECAMATAN SILIMA KUTA KABUPATEN SIMALUNGUN Erlan Aritonang
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): JURNAL ANALISIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.935 KB)

Abstract

Infeksi cacing tersebar luas dan merupakan masalah kesehatan di daerah beriklim tropis seperti di indonesia. Cacing tambang atau Hookworm yang termasuk dalam golongan Nematoda usus adalah spesies yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Hospes defenitif adalah manusia dan sebagian besar dari Nematoda merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Tujuan penelitian untuk menganalisa adanya telur cacing tambang pada tinja petani usia 35-60 tahun di Desa Saribudolok Kecamatan Silima Kuta Kabupaten Simalungun. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif, dan pemeriksaan laboratorium dengan metode flotasi (NaCl 33%) dimana metode ini berdasarkan berat jenis larutan yang digunakan, sehingga telur cacing dapat terapung dipermukaan dan juga dapat memisahkan partikel-partikel yang besar yang terdapat dalam tinja. Hasil pemeriksaan tinja petani di Kelurahan Saribudolok kecamatan Silima Kuta Kabupaten Simalungun dengan jumlah sampel 50 orang petani ditemukan 22 orang yang terinfeksi cacing tambang (44%). Dalam penelitian ini juga terdapat 1 orang yang terinfeksi Ascaris Lumbricoides (2%), 4 orang yang terinfeksi Trichuris Trichura (8%), dan 1 orang yang terinfeksi Ascaris Lumbricoides dan Trichuris Trichura (2%). Dan 22 sampel lainnya ditemukan hasil negatif (44%). Terdapat banyaknya hasil positif terinfeksi cacing tambang disebabkan karena Pekerja perkebunan dan pertambangan kurang memperhatikan kebersihan lingkungan dan personal hygiene. Pekerja perkebunan dan pertambangan perlu diberikan sepatu untuk menghindari infeksi cacing tambang.
IDENTIFIKASI TELUR CACING HOOKWORM PADA TINJA PEKERJA KEBUN DI KECAMATAN TIGA PANAH KABUPATEN KARO Mahyudi Mahyudi; Eka Margareta Sinaga
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): JURNAL ANALISIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.666 KB)

Abstract

Cacing tambang atau Hookworm yang termasuk dalam golongan Nematoda usus adalah spesies yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Hospes defenitif adalah manusia dan sebagaian besar dari Nematoda merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambar infeksi telu cacing Hookworm dan jenis telur cacing yang menginfeksi pekerja kebun di Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Metode penelitian menggunakan reagensia eosin 1% secara Direct Smear. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja kebun yang di Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo dengan sampel sebnayk 50 orang dengan kriteria sudah berkebun kurang lebih 5 tahun. Jenis penelitian ini bersifat Deskriptif Crossectional. Dari hasil pemeriksaan secara mikroskopis ditemukan 8 sampel atau 16% yang terimfeksi telur cacing Hookworm. Kesimpulan bahwa dengan tingginya jumlah yang terinfeksi telur cacing Hookworm pada petani yang berkebun karena kurang memperhatikan tingkat kebersihan dari diri maupun lingkungan. Disaranklan untuk mencegah infeksi cacing Hookworm perlu diadakan tentang bahaya, cara peneluran dan pencegahan cacing Hookworm, memberi pengobatan pada penderita serta menggunakan alas kaki saat bekerja.
PEMERIKSAAN KISTA PROTOZOA USUS KELAS MASTIGPHORA PADA TINJA ANAK USIA 6-7 TAHUN SD N. 10 PANTANSILE KECAMATAN KUTEPANANG KABUPATEN ACEH TENGAH Debie Rizqoh; Hestina Hestina
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): JURNAL ANALISIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.259 KB)

Abstract

Protozoa kelas Mastigophora spesies Giardia lamblia dapat menyebabkan radang usus. Parasit ini dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bentuk kista dalam tinja, dan ditularkan melelui makanan yang dihingapi Musca domestika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada ditemukan parasit Protozoa kelas Mastigophora spesies Giardia lamblia dalam bentuk kista pada tinja anak usia 6-7 tahun di Desa Pantansile Kecamatan Kutepanang tahun 2016. Penelitian ini dilakukan pada tangal 29,08-02,09 di laboratorium Kimia Biologi Universitas Sari Mutiara Indonesia. Pemeriksaan mengunakan lugol kista metode direct smear. Populasi dalam penelitiaan ini adalah seluruh tinja anak usia 6-7 tahun di Desa Pantansile Kecamatan Kutepanang Kabupaten Aceh Tengah dengan sampel sebanyak 50orang. Jenis penelitiaan ini bersipat Deskriktif Crossectional. Dari hasil penelitian secara mikroskopis 2 sampel 4% yang terinfeksi kista Giardia lamblia dan 2 sampel (4%) yang terinfeksi parasit lain yaitu telur cacing Ascaris lumbricoides.
IDENTIFIKASI TELUR CACING Ascaris lumbricoides METODE KATO PADA TINJA ANAK SDN 104186 KELAS III-IV DESA TANJUNG SELAMAT KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG Erlan Aritonang; Mahyudi Mahyudi
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): JURNAL ANALISIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.705 KB)

Abstract

Ascaris lumbricoides yaitu cacing Nematoda usus yang habitatnya di usus halus, termasuk kelompok cacing yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminth) jika menelan telur Ascaris lumbricoides fertilized. Telah dilakukan penelitian di Laboratorium Kimia-Biologi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi D-III Analis Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia dengan metode pemeriksaan secara langsung menggunakan Metode Kato.Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi Telur Cacing Ascaris lumbricoides pada tinja anak SDN 104186 kelas III-IV Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2015. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan cara crossectional disimpulkan bahwa dari45 siswa-siswi kelas III-IV ditemukan ada 2 orang penderita yang terinfeksi telur Ascaris lumbricoides (4,4%) dimana dari 22 siswa kelas III ada 1 orang penderita terinfeksi telur cacing Ascaris lumbricoides pada sediaan tinjadalam bentuk fertilized, Unfertilized dan decorticated (2,2%) dan dari 23 siswa kelas IV ada 1 orang penderita terinfeksi telur cacing Ascaris lumbricoides pada sediaan tinja dalam bentuk fertilized, Unfertilized (2,2%).
ANALISA KADAR LOGAM TIMBAL (Pb) METODE SSA PADA KERANG BULUH YANG DIPERJUALBELIKAN DI PASAR BENGKOK PANCING MEDAN Ahmad Hafizullah Ritonga; Adiansyah Adiansyah
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): JURNAL ANALISIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.93 KB)

Abstract

Kerang buluh (Anadara pilula) merupakan salah satu jenis kerang yang hidup di dasar laut. Logam seperti Timbal (Pb) masuk kedalam tubuh kerang buluh melalui akumulasi dari pencemaran limbah industri dan kapal-kapal, karena habitat kerang terdapat pada dasar laut yang berpasir dan berlumpur. Kerang juga cukup baik dijadikan sebagai indikator pencemaran pada air laut karena sifat kerang yang hidup menetap dan menyaring makanan. Timbal (Pb) pada kerang buluh apabila dikonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan penurunan IQ pada anak-anak, gangguan menstruasi serta aborsi spontan pada wanita, depresi, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, daya ingat terganggu, dan sulit tidur serta kematian pada dosis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kadar Timbal (Pb) pada daging kerang buluh dan apakah sudah memenuhi SNI No.7387 Tahun 2009 tentang ambang batas maksimum cemaran logam dalam pangan yaitu <1,5 ppm. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan mengambil sampel kerang buluh di Pasar Bengkok Pancing Medan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Spektrofotometer Serapan Atom yang dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand Industri) Medan. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa keempat sampel mengandung Pb, dengan kadar sampel 2,1788 ppm, 1,3330 ppm, 1,0620 ppm dan 0,5481 ppm. Maka dari keempat sampel terdapat 1 (satu) sampel dinyatakan tidak memenuhi persyaratan, sehingga tidak aman untuk dikonsumsi. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti kadar logam lain pada kerang buluh dan biota laut lainnya.
ANALISA KADAR HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN (hsCRP) PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK MEDAN Tiara Rajagukguk; Nova Florentina
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): JURNAL ANALISIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.541 KB)

Abstract

Penyakit Jantung Koroner merupakan kerusakan otot jantung akibat tersumbatnya suplai darah arteri koroner. Terjadinya sumbatan suplai arteri koroner disebabkan oleh aterosklerosis. Hal ini digambarkan sebagai penumpukan bahan lemak, dan kolesterol dengan konsistensi lunak atau kalsium yang mengeras disepanjang dinding arteri. High Sensitivity C-Reactive Protein (hsCRP) merupakan petanda biokimia untuk peradangan dan memprediksi kelainan arteri koroner. Uji ini sensitif untuk mendeteksi resiko penyakit kardiovaskular. hsCRP yang melebihi nilai normal menunjukkan bahwa seseorang beresiko tinggi mengalami penyakit arteri koroner (coronary artery disease/CAD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hsCRP pada penderita penyakit jantung koroner. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Mei sampai Juni 2015 di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Desain penelitian ini bersifat deskriptif cross sectional dengan dilakukan terhadap 10 sampel yang terdiri dari 3 orang berjenis kelamin perempuan dan 7 orang berjenis kelamin laki-laki. Pemeriksaan ini dilakukan dengan dengan menggunakan metode Imunoturbidimetri dengan alat Cobas 6000 E501 dengan panjang gelombang 552 nm. Didapat hasil penelitian dengan kadar hsCRP yang meningkat sebanyak 6 sampel (60%) yang terdiri dari 4 orang berjenis kelamin laki-laki dan 2 orang berjenis kelamin perempuan serta kadar hsCRP yang tidak meningkat sebanyak 4 sampel (40%) yang terdiri dari 3 orang berjenis kelamin laki-laki dan 1 orang berjenis kelamin perempuan.
ANALISA KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACAETIC TRANSAMINASE PADA PENDERITA TB PARU YANG MENDAPAT TERAPI PENGOBATAN DOTS SELAMA LEBIH DARI 6 BULAN DI UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT) KESEHATAN PARU MASYARAKAT (KPM) MEDAN Dicky Yuswardi Wiratma; Maniur Arianto Siahaan
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): JURNAL ANALISIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.672 KB)

Abstract

Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Kuman Mycobacterium tuberculosis yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop dengan pewarna dan metode khusus, berwarna merah berbentuk batang, tahan asam disebut sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Bakteri ini terutama menyerang paru. Strategi DOTS (Directly Observed Treatmeant Short-course) yang bertujuan untuk pengobatan pasien yang diberikan dalam pengawasan yang benar dan dijamin kesembuhannya. Hepatotoksisitas merupakan komplikasi potensial yang hampir selalu ada pada obat yang diberikan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kerusakan jaringan sel hati. Untuk melihat kelainan pada jaringan sel hati ada aminotranferase yang paling sering diukur yaitu Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase dan Serum Glutamat Pyruvic Transaminase. Telah dilakukan penelitian di Laboratorium UPT Kesehatan Paru Masyarakat (KPM) Medan dengan metode pemeriksaan secara kinetik UV yang telah direkomendasikan oleh IFCC. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase dan Serum Glutamat Pyruvic Transaminase pada penderita TB Paru yang mendapat terapi pengobatan DOTS selama lebih dari 6 bulan di UPT Kesehatan Paru Masyarakat (KPM) Medan Tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan cara persentase data disimpulkan bahwa dari 20 sampel penderita TB Paru yang mengkonsumsi obat selama lebih dari 6 bulan ditemukan 7 sampel (35%) nilai SGPT dan SGOT yang meningkat dan 13 sampel (65%) nilai SGPT dan SGOT normal. Kesimpulan bahwa pada penderita TB Paru yang berobat selama lebih dari 6 bulan didapatkan nilai aktivitas SGPT dan SGOT normal.
ANALISA PEMERIKSAAN ANTIBODI HIV PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM Dendrinson Purba
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): JURNAL ANALISIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.318 KB)

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah golongan retrovirus yang mempunyai garis tengah antara 90 nm dan 120 nm, mempunyai genom single stranded RNA, dengan virion yang mengandung reserve transcriptase. AIDS adalah kumpulan gejala yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).Antibodi merupakan suatu protein (immunoglobulin) yang dibuat oleh tubuh sebagai respon terhadap masuknya antigen, antibodi dapat mengenali dan mengikat antigen secara spesifik.Antibodi HIV dapat ditemukan pada seseorang yang tergolong resiko tinggi. Hubungan seksual adalah salah satu cara penularan HIV/AIDS, mengingat banyaknya praktek prostitusi yang terjadi.Pekerja seks komersial adalah profesi yang menjual jasa untuk memuaskan kebutuhan seksual pelanggan.Peningkatan kasus HIV/AIDS pada pekerja seks komersial diduga dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan para pekerja seks komersial dan desakan kebutuhan ekonomi yang membuat mereka berpikir secara instan. Kelompok pekerja seks komersial sangat beresiko menularkan HIV kekelompok masyarakat lain. Penelitian dengan judul Analisa Pemeriksaan Antibodi HIV pada Pekerja Seks Komersial Di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam ini menggunakan metode deskriptif cross sectional dengan alat immunochromatography test HIV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi adanya antibodi HIV pada pekerja seks komersial.Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 20 sampel darah pekerja seks komersial ditemukan 18 sampel (90 %) dengan hasil negatif dan 2 sampel (10 %) dengan hasil positif.

Page 3 of 15 | Total Record : 141