cover
Contact Name
Satya Widya: Jurnal Studi Agama
Contact Email
satyawidyajsa@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sidiastawa3@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Satya Widya: Jurnal Studi Agama
ISSN : 26230534     EISSN : 26551454     DOI : -
Core Subject : Religion,
The Satya Widya Jurnal Studi Agama publishes current conceptual and research articles on religious studies using an interdisciplinary perspective, especially but not strictly within theology, anthropology of religion, sociology of religion, religious culture, religious education, religious politics, religious ethic,psychology of religion, etc.
Arjuna Subject : -
Articles 66 Documents
Pengelolaan Pendidikan Keagamaan Hindu di Yayasan Pasraman Gurukula Bangli Provinsi Bali Ni Komang Sutrianti
Satya Widya: Jurnal Studi Agama Vol 2 No 2 (2019): Satya Widya: Jurnal Studi Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/swjsa.v2i2.351

Abstract

Setiap organisasi memiliki aktivitas-aktivitas pekerjaan tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, peran manajemen sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan pendidikan.Bahkan manajemen memiliki kedudukan dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan serta merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri, karena manajemen sangat penting, maka menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 56 tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Hindu yang didalamnya mengelola jalur pendidikan formal dan nonformal Hindu dalam wadah pasraman tentu membutuhkan pedoman dalam pengelolaan pendidikan tersebut baik dari segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan maupun pengawasannya. Yayasan Pasraman Gurukula Bangli merupakan yayasan yang mengelola lembaga pendidikan keagamaan bernuansa Hindu yang saat ini dalam proses perubahan status menjadi yayasan pendidikan keagamaan Hindu. Disamping itu juga yayasan tersebut satu-satunya yayasan yang ada di Bali dan bahkan di Indonesia yang mengelola dua jalur pendidikan bernuansa Hindu yaitu pendidikan formal yang terdiri dari SMP dan SMA Gurukula Bangli dan pendidikan nonformal berupa Pasraman Gurukula Bangli serta siswa Gurukula berasal dari anak-anak yang kurang mampu dari seluruh Indonesia yang beragama Hindu. Penyelenggaraan pendidikan tentu mengalami kendala-kendala baik itu kendala internal maupun kendala eksternal. Bertitik tolak dari fenomena tersebut di atas peneliti tertarik mengkaji lebih jauh mengenai Manajemen Pendidikan Keagamaan Hindu dengan judul “Pengelolaan Pendidikan Keagamaan Hindu di Yayasan Pasraman Gurukula Bangli Provinsi Bali”.
Implementasi Teori Multiple Intelegences (Kecerdasan Majemuk) Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu Niluh Ari Kusumawati
Satya Widya: Jurnal Studi Agama Vol 2 No 2 (2019): Satya Widya: Jurnal Studi Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/swjsa.v2i2.352

Abstract

Pendidikan agama merupakan salah satu aspek pembentuk karakter yang utama di sekolah. Pendidikan Agama Hindu merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diterapkan di seluruh jenjang dan jenis Lembaga Pendidikan baik formal maupun non formal, dari taman kanak-kanak hingga ke perguruan tinggi. Konsep pendidikan Agama Hindu memerlukan struktur sebagi pedoman dan acuan yang jelas sebagai pedoman dalam pembelajaran. Konsep pendidikan Agama Hindu adalah pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan Agama Hindu. Salah satunya adalah teori Howard Gerdner yang mengemukakan bahwa setiap individu memiliki delapan jenis kecerdasan. Dalam proses pembelajaran pendidikan Agama Hindu, seorang guru mengharapkan agar siswanya memiliki kecerdasan spiritual. Selain kecerdasan spiritual, kecerdasan yang lainnya juga diperlukan sebagai penunjang dari kecerdasan spiritual. Pada proses pembelajaran banyak sekali terjadi Learning gaps (ketidaksinambungan pembelajaran) hal ini terjadi pada Pendidikan pada umumnya termasuk pendidikan Agama Hindu. Ketidaksinambungan pembelajaran terjasi antara fakta, perilaku dan penyesuaian.
Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Kitab Wana parwa Sebagai Pedoman Bagi Siswa Hindu Made Mardika
Satya Widya: Jurnal Studi Agama Vol 2 No 2 (2019): Satya Widya: Jurnal Studi Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/swjsa.v2i2.353

Abstract

Kitab Weda merupakan sumber ajaran pokok agama Hindu yang dijadikan sebagai pedoman dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mahabratta termasuk dalam kitab Itihasa yang merupakan sebuah awal dalam mempelajari kitab suci Weda. Didalam Bagian-bagian Parwa Mahabratta terkandung nilai-nilai pendidikan yang sangat luhur yang diajarkan dan dijadikan pedoman bagi siswa Hindu. Kitab Wana Parwa merupakan salah satu bagian dari kitab Mahabratta, didalam kitab Wana parwa banyak terkandung nilai-nilai pendidikan yang dapat dijadikan pedoman bagi siswa Hindu. Keberadaan kitab Wana Parwa dikalangan masyarakat Hindu dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan nilai-nilai pendidikan yang terkandung didalamnya dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Apabila kitab Wana Parwa disebarkan maka akan dapat menuntun dan menbina masyarakat Hindu kearah Spiritual yang tinggi. Kitab Wana Parwa mengandung nilai-nilai pendidikan yang dapat dijadikan pedoman bagi siswa Hindu seperti Nilai Kebajikan (Satyam), Nilai Kemandirian (Swasisya), Nilai Usaha dan Kerja Keras (Tapa), Nilai Guru Bhakti, Nilai Pengorbanan (Sevanam). Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam kitab Wana Parwa dan untuk mengetahui relevansi kitab Wana Parwa dalam Pendidikan Agama Hindu agar dapat dijadikan pedoman bagi siswa Hindu
Makna Solidaritas Sosial Dalam pelaksanaan Yadnya Komang heriyanti heriyanti
Satya Widya: Jurnal Studi Agama Vol 2 No 2 (2019): Satya Widya: Jurnal Studi Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/swjsa.v2i2.372

Abstract

Weda mengajarkan bahwa Tuhan menciptakan alam semesta ini berdasarkan yadnya, dengan demikian yadnya menjadi sebuah jalan pula untuk menghubungkan diri antara manusia dengan Tuhan. Yadnya tidak hanya dilaksanakan dengan upacara atau ritual saja, namun segala sesuatu yang bersifat tulus ikhlas dalam perbuatan yang positif adalah bentuk dari yadnya. Persembahan yang didasari dengan hati yang suci dan cinta kasih adalah persembahan yang diterima oleh Tuhan meskipun sifatnya sangat minim atau sederhana. Solidaritas masyarakat dalam pelaksanaan yadnya terlihat ketika secara wajib masyarakat mesti ada baik dalam persiapan dan pelaksanaan yadnya. Pelaksanaan yadnya memberikan banyak makna kebersamaan. Masyarakat saling membantu menyelesaikan pekerjaan satu sama yang lain. Solidaritas sosial masyarakat terlihat juga pada saat berlangsungnya persembahyangan karena ketika memuja Tuhan setiap manusia memiliki kedudukan yang sama di hadapan Tuhan.
Kepemimpinan Hindu Dalam Cerita Tantri Nandhaka Harana Ida Bagus Subrahmaniam Saitya; I Made Pasek Subawa
Satya Widya: Jurnal Studi Agama Vol 3 No 1 (2020): Satya Widya: Jurnal Studi Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/swjsa.v3i1.433

Abstract

Tantri Nandhaka Harana adalah nama sebuah buku cerita yang di dalamnya terdapat cerita-cerita mengenai kehidupan binatang dan manusia dalam bentuk pupuh dan kidung. Cerita Tantri Nandhaka Harana adalah mengandung kiasan-kiasan yang indah dan bermanfaat bagi hidup dan kehidupan. Cerita Tantri Nandhaka Harana mengandung ajaran kepemimpinan agama Hindu yang dapat memberikan gambaran kepada pemimpin Hindu untuk menjadi pemimpin yang berkarakter. Seorang pemimpin di dalam cerita Tantri Nandhaka Harana harus berpedoman atas dharma, karena dengan dharma maka seorang pemimpin dapat mencapai moksa. Pemimpin hendaknya memiliki etika yang baik, menerapkan prinsip tri kaya parisudha, yaitu berpikir yang baik (manacika parisudha), berkata yang baik (wacika parisudha), dan berbuat yang baik (kayika parisudha). Kata Kunci: kepemimpinan Hindu, cerita Tantri Nandhaka Harana
Dynamic Ideology of Traditionality in Developing Holy Places at Hindus Family in Cakranegara Territory Mataram City I Wayan Ardhi Wirawan
Satya Widya: Jurnal Studi Agama Vol 3 No 1 (2020): Satya Widya: Jurnal Studi Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/swjsa.v3i1.435

Abstract

This study aims to examine the dynamics of traditionality ideology in building holy place among Hindus families in Cakranegara territory, Mataram city. This research was designed in the type of interpretative qualitative research using a case study model. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. Data were analyzed through the stages of classification, reduction, and interpretation. Tri angulation techniques, both tri angulation methods and tri angulation of data sources were used to check the validity of the data. The results showed that the dynamics of traditional ideology in building holy place of Hindu families had been indicated by transformation of cultural traditions at Hinduism practices in four dimensions. First, the position of placing the holy place later no longer applies traditional concepts in a rigid and standard manner. Second, with regard to the spatial size in the construction of holy place in at Hindu families is no longer fixed on the size of the spatial layout that is traditionally applied but adjusted to the situation and condition of karang paumahan (area of home). Third, the form of holy has adapted to the inclusion of external culture. Fourth, the number of pelinggih (holiy place buildings) tends to decrease, especially in the relatively small area of home. Keywords: dynamics, traditionality ideology, holy place, Hindu families.
Esensi Perayaan Siwaratri: Konsep dan Implementasinya dalam Konstruksi Pengetahuan Keagamaan Menuju Pencerahan I Made Pasek Subawa
Satya Widya: Jurnal Studi Agama Vol 3 No 1 (2020): Satya Widya: Jurnal Studi Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/swjsa.v3i1.439

Abstract

Siwaratri celebration can be said to be a socio-religious construction, this is in view of the externalization element in the form of a Siwaratri concept, objectivation (institutionalization of ritual processes and self-discipline to worship God in its manifestation as a memalina), and internalization, namely the absorption of values ​​and norms in Siwaratri Celebration. as a foundation in realizing the consolidation of hopes, beliefs, awakening mental attitude towards enlightenment and liberation.The construction process is carried out by rearranging information about Siwaratri in the form of knowledge, beliefs, beliefs, values ​​and attitudes, traditions, and patterns of certain actions obtained in this religious practice into a powerful information structure, in a meaningful sense , based on values, integrated and always actively looking to always be reflected back. Knowledge and beliefs about Siwaratri are not objective realities that exist outside of humans, but active reconstruction in the human mind when interacting in religious life and at the same time these beliefs can rebuild certain knowledge, values, and actions that are useful for the subject (Hindus) especially in building personal, structural, and social piety.
Tindak Pidana Korupsi Perspektif Filsafat Iman Kristen citranu citranu
Satya Widya: Jurnal Studi Agama Vol 3 No 1 (2020): Satya Widya: Jurnal Studi Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/swjsa.v3i1.441

Abstract

The Corruption is an act that is prohibited by human law and God's law. The essence of corruption is actions that are contrary to the truth of God's Word, the values ​​contained in corruption are sin or evil. The Methodology of corruption through misdirection, lies, fraud and other evil deeds. The Corruption according to the philosophy of the Christian faith aims to bring people to perish and destruction, The corruption is contrary to God's word and law. The prevention and eradication of corruption can only be done by strengthening the Christian faith, namely applying the law of love in human life.
Perencanaan Pembelajaran dan Pengaruhnya Terhadap Kompetensi Guru Pendidikan Agama Hindu I PUTU WIDYANTO
Satya Widya: Jurnal Studi Agama Vol 3 No 1 (2020): Satya Widya: Jurnal Studi Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/swjsa.v3i1.451

Abstract

Learning planning is a set of plans and arrangements for learning activities, which contain objectives, materials, learning tools and infrastructure, approaches, strategies or evaluation of results and learning processes used as guidelines in learning on the achievement of learning objectives. Learning planning can provide benefits including facilitating the preparation of learning and facilitating the development of active, creative, effective and enjoyable learning so that it will improve teacher competence. The purpose of this study was to analyze how the implementation of learning planning affects the competence of Hindu religious education teachers. This study uses a qualitative research approach to the type of library research (Library Research). The results of the study show that learning planning is very important for the course of learning because it is a guide for teachers in implementing learning because with good learning planning will implement learning run well that will have an impact on increasing four teacher competencies including pedagogical competence, personality competence, social competence, and professional competence.
Relevansi Nilai Ritual Tolak Bala Lanting Bamban pada Pencegahan Dampak Pandemi COVID-19 Kunti Vedanti Vedanti
Satya Widya: Jurnal Studi Agama Vol 3 No 1 (2020): Satya Widya: Jurnal Studi Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/swjsa.v3i1.463

Abstract

WHO declares COVID-19 as global endemic disease and impact to people around the world. It is causes complexity impact on human being and needs people awareness to take in hand it together, as well as Hindu religion society. Based on it phenomenon, this research is using descriptive qualitative method, to find the relevance value of The Ritual Tolak Bala Lanting Bamban to prevent the impact of COVID-19 endemic, that is; 1) the honest sacrifice value as a relevant value to build the action of social care on society, and 2) the value of reality of life based on Hinduism philosophy to build spiritual awareness and help calmness mind to face up the COVID-19 epidemic.