cover
Contact Name
Fredi Setiawan
Contact Email
fredi@malahayati.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.analisfarmasi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Analis Farmasi
ISSN : 2503233X     EISSN : 26567598     DOI : -
Core Subject : Health,
Berisikan berbagai kara ilmiah kefarmasian obat dan makanan, mulai terbit tahun 2016, terbit 4 kali setahun.
Arjuna Subject : -
Articles 177 Documents
PENETAPAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA KEMPLANG PANGGANG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) Niken Feladita; Nofita Nofita; Yuliana Yuliana
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.928 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i4.2145

Abstract

ABSTRAKTimbal (Pb) adalah logam berat yang dapat meracuni lingkungan. Timbal (Pb) dapat masuk kedalam tubuh melalui saluran pernafasan, makanan dan minuman serta absorbsi melalui kulit. Kontaminasi timbal (Pb) didalam kemplang dapat berasal dari udara yang tercemar oleh asap kendaraan bermotor pada saat proses pembuatan (tahap penjemuran). Selain itu cemaran timbal juga dapat berasal dari bahan baku ikan yang digunakan pada saat produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kadar logam timbal (Pb) yang terkandung pada kemplang panggang yang dijual di pusat oleh-oleh khas Lampung di Jl. Pagar Alam Segala Mider, Bandar Lampung memenuhi persyaratan atau tidak dari batas standar makanan yang telah di tentukan oleh Badan Standar Nasional (2009) yang menganjurkan batas cemaran logam berat timbal (Pb) dalam kerupuk kemplang yang dikonsumsi oleh manusia sebesar 0,3 mg/kg. Analisis kadar logam timbal (Pb) dilakukan dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) AA-7000 Series pada panjang gelombang 283,35 nm dapat disimpulkan bahwa dari kelima sampel kemplang yang dianalisis memiliki kadar logam timbal (Pb) yang melebihi batas kadar yang telah ditentukan oleh Badan Standar Nasional (2009) yang menganjurkan batas cemaran logam berat timbal (Pb) dalam kerupuk kemplang yang dikonsumsi oleh manusia sebesar 0,3 mg/kg.Kata kunci : Kemplang, Timbal (Pb), Spektrofotometri Serapan Atom
DAYA TOLAK NYAMUK GELEKSTRAK KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.)TERHADAPAedes aegypti L. Dewi Chusniasih; Tutik Tutik
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.875 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2235

Abstract

Indonesia merupakan daerah tropis sehingga berisiko untuk terjangkit penyakit tropis seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dapat menyebabkan kematian pada manusia. Vektor utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegypti L. yang berperan utama sebagai host virus Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Sampai saat ini belum ada vaksin yang efektif terhadap virus DHF, sehingga pencegahan ditujukan dengan menghindari gigitan nyamuk, salah satunya dengan menggunakan repelen (anti nyamuk).Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya tolak nyamuk ekstrak kulit buah kakao sebagai repelennyamuk Aedes aegypti L. dalam sediaan gel.Ekstrak kulit buah kakao diharapkan mampu mencegah nyamuk hinggap sehingga dapat bermanfaat dalam usaha pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.Uji daya tolak nyamuk dilakukan pada 25 ekor nyamuk Aedes aegypti selama 15 menit dan dicatat waktu pertama kali nyamuk hinggap.Pengujian dilakukan pada gel dengan konsentrasi ekstrak 0% (kontrol), 6%, 8%, 10%, dan 12%.Berdasarkan uji daya tolak nyamuk gel ekstrak aseton kulit buah kakao efektif mencegah nyamuk hinggap selama 15 menit.Semakin besar konsentrasi ekstrak, semakin lama pula waktu pertama kali nyamuk hinggap. Gel dengan konsentrasi 10% rata-rata waktu nyamuk pertama kali hinggap pada detik ke 855, dan pada konsentrasi 12% tidak ada satupun nyamuk yang hinggap dalam 15 menit pengujian.Semakin besar konsentrasi ekstrak pada gel, semakin besar pula rata-rata waktu nyamuk pertama kali hinggap pada lengan.Kata kunci: Antinyamuk, Repelen, ekstrak aseton, kulit buah kakao(Theobroma cacao L).
MUTU HEDONIK DAN TINGKAT KESUKAAN KOMBINASI AIR REBUSAN DAUN SIRIH DAN KAYU SIWAK SEBAGAI KANDIDAT OBAT KUMUR Yustin Nur Khoiriyah; Sri Wahyuni
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.462 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i4.2141

Abstract

ABSTRAKKombinasi air rebusan daun sirih dan kayu siwak memiliki konsentrasi daya hambat terkecil yaitu 30% terhadap bakteri penyebab karies gigi yaitu Streptococcus mutans [8]. Kemampuan tersebut menjadi dasar pengembangan formula obat kumur alami, dimana dalam pemanfaatannya perlu dilakukan uji kelayakan terhadap pengguna. Maka penelitian ini dilakukan penilaian mutu hedonik dan tingkat kesukaan dari kombinasi air rebusan daun sirih dan kayu siwak sebagai kandidat obat kumur. Jenis penelitian eksperimen dengan rancangan post test only. Jumlah sampel uji mutu hedonik dan tingkat kesukaan, berturut-turut yaitu 25 dan 100 orang dengan usia 16-17 tahun. Hasil penilaian mutu hedonik yaitu nilai mutu baik dengan rentang nilai rerata tanggapan yaitu 3,6 – 4,18 (skala 0-6). Tingkat kesukaan masih rendah, dimana nilai rerata tanggapan berada pada rentang 2,3 – 3,55 (skala 0-6). Keenam parameter yang telah dinilai, tiga diantaranya diberi tanggapan pada rentang agak baik dan baik serta agak disukai yaitu aroma, rasa dan sensasi di mulut. Parameter kejernihan dan warna, tekstur dan kekentalan serta penampilan umum diberi tanggapan baik dan disukai. Peningkatan mutu aroma, rasa dan sensasi di mulut perlu dilakukan dengan memberikan bahan tambahan seperti aroma dan perasa buah-buahan serta daun mint untuk sensasi segar di mulut.Kata kunci : Kombinasi, rebusan, sirih, kayu siwak, mutu hedonik, tingkat kesukaan, obat kumur
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereuspolyrhizus) DENGAN METODE DPPH Diah Astika Winahyu; Robby Candra Purnama; Meia Yevi Setiawati
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.346 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2240

Abstract

Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah beriklim tropis kering. Selain daging buahnya, kulit buah naga dapat dimanfaatkan dalam produk pangan sebagai pewarna makanan alami. Hal ini karena kulit buah naga memiliki kandungan senyawa-senyawa yang dapat bermanfaat sebagai antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan uji aktivitas antioksidan pada ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan metode DPPH dan nilai IC50 yang terkandung dalam ekstrak kulit buah naga merah. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini yaitu maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan HCl 1% dengan perbandingan 9 : 1. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu kulit buah naga merah, dan sampel yang digunakan yaitu ekstrak kental kulit buah naga merah. Selanjutnya penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dan dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 517 nm.Hasil penelitian menunjukkan persen aktivitas antioksidan yang didapat, 0%, 31,746%, 37,837%, 58,146%, 64,246%, dengan nilai IC502,6949. Dari nilai IC50 yang didapat menunjukkan bahwa hasil ekstrak kulit buah naga memiliki keaktivitasan yang sangat kuat, semakin kecil nilai IC50 maka semakin tinggi kekuatan suatu senyawa yang bersifat antioksidan.Kata Kunci: Kulit buah naga, Antioksidan, Metode DPPH.
STABILITAS TABLET ASAM MEFENAMAT YANG BEREDAR DI BEBERAPA PUSKESMAS DAERAH LAMPUNG TENGAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV Agustina Retnaningsih; Ade Maria Ulfa; Titim Nurjannah R
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.237 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i4.2146

Abstract

ABSTRAKAsam mefenamat merupakan senyawa obat yang rentan baik terhadap cahaya maupun udara atau kelembapan, sehingga penyimpanannya tidak lebih dari 30o C dan terlindung dari cahaya. Ketidakstabilan tablet asam mefenamat dapat dilihat dari sifat fisika dan kimianya yaitu : Perubahan warna, bentuk, ukuran, kekerasan, waktu hancur, lama penyimpanan dan penurunan kadar tablet dapat mempengaruhi khasiat obat dan toksisitas yang membahayakan pasien.Penelitian ini dilakukan dengan metode spektrofotometri uv dan dengan tujuan untuk mendapatkan data stabilitas tablet asam mefenamat yang disimpan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lampung tengah sebagai bahan pertimbangan dalam penyimpanan obat yang baik di Puskesmas serta untuk mengetahui apakah mutu dari tablet asam mefenamat sesuai dengan standar mutu Farmakope Indonesia edisi IV yaitu tidak kurang dari 90,0 % dan tidak lebih dari 110,0 %. Dari hasil Penelitian dilakukan dengan cara menentukan 3 Puskesmas berdasarkan sampling acak dari 30 Puskesmas di Lampung Tengah. Mutu tablet asam mefenamat di teliti dengan menggunakan metode eksperimental sesuai dengan Farmakope Indonesia Edisi IV. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi penyimpanan di 3 Puskesmas belum optimal, suhu ruangan berkisaran 27-35 oC sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kadar yaitu pada sampel A adalah 102,36 %, sampel B 85,325 % dan sampel C adalah 98,52 %.Kata kunci : Tablet asam mefenamat, kualitas tablet, Spektrofotometri UV
IDENTIFIKASI HIDROKUINON DALAM SABUN PEMBERSIH WAJAH YANG BEREDAR DI TOKO ONLINE (ONLINE SHOP) SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) Destiana Eka Oktaviantari; Niken Feladita; Risna Agustin
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.071 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2071

Abstract

Kosmetik termasuk sediaan farmasi yang digunakan untuk mempercantik wajah.Kosmetik yang berbahaya mengandung komposisi dari berbagai macam senyawa kimia misalnya hidrokuinon.Penggunaan hidrokuinon menurut peraturan BPOM termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter, hidrokuinon dilarang digunakan tanpa resep dokter karena memiliki efek samping berbahaya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hidrokuinon pada sabun pembersih wajah yang beredar melalui Toko Online (Online shop).Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 12 merk sabun pembersih wajah yang beredar melalui toko online (online shop).Teknik pengambilan sampel dilakukan secara populative sampling.Zat hidrokuinon ini diidentifikasi dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis.Prinsip Kromatografi Lapis Tipis yaitu pemisahan senyawa multi komponen dengan menggunakan dua fase yaitu fase diam dan fase gerak.Fase diam yang digunakan yaitu Silika Gel GF 254 nm dan fase gerak yang digunakan yaitu toluen dan asam asetat glasial (8:2). Diperoleh hasil dari 12 sampel didapat 6 sampel teridentifikasi mengandung zat hidrokuinon dengan warna bercak ungu untuk sampel, baku pembanding dan sampel ditambah baku serta diperoleh hasil harga Rf untuk masing-masing sampel yaitu sampel E = 0,05, F = 0,05, G = 0,03, H = 0,05, J = 0,03, L = 0,01. Diperoleh kesimpulan pada sabun pembersih wajah yang dijual di toko online (online shop) dengan metode Kromatografi Lapis Tipis dalam 12 merk sabun pembersih wajah diperoleh hasil 50 % dari sampel tersebut mengandung zat hidrokuinon. Kata kunci : Hidrokuinon, Sabun Pembersih Wajah, Online Shop, Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
PENETAPAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS PADA MINYAK KELAPA, MINYAK KELAPA SAWIT DAN MINYAK ZAITUN KEMASAN SECARA ALKALIMETRI Ade Maria Ulfa; Agustina Retnaningsih; Rizkina Aufa
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.607 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i4.2142

Abstract

ABSTRAKMinyak atau lemak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Selain itu minyak juga digunakan sebagai media penghantar panas dan memberikan rasa gurih pada makanan. Tujuan penelitian ini adalah berapakah kadar asam lemak bebas pada minyak kelapa, minyak kelapa sawit dan minyak zaitun apakah memenuhi persyaratan mutu minyak. Minyak yang sering digunakan masyarakat adalah minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak zaitun. Dalam minyak terkandung asam lemak bebas, asam lemak bebas yang tinggi dapat menyebabkan mutu minyak yang rendah. Populasi pada sampel ini adalah minyak dalam bentuk kemasan bermerk yaitu minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak zaitun yang beredar di supermarket Bandar Lampung berdasarkan kode produksinya. Titrasi asidi-alkalimetri adalah titrasi volumetri dengan menggunakan NaOH sebagai larutan baku sekunder dan kalium hidrogen ftalat sebagai larutan baku primer serta ditambahkan indikator pp. Titik akhir titrasi ditandai dengan adanya perubahan warna larutan menjadi warna merah muda. Hasil penelitian diperoleh kadar asam lemak bebas pada minyak goreng kemasan. Minyak kelapa adalah sebesar 0,1243%, minyak kelapa sawit 0,4305%, dan minyak zaitun 0,2077%. Hasil tersebut menunjukan bahwa minyak kelapa, minyak kelapa sawit dan minyak zaitun memenuhi persyaratan SNI yaitu minyak kelapa 0,2%, minyak kelapa sawit 0,5%, dan minyak zaitun 1,8%. Sehingga penelitian ini merekomendasikan masyarakat untuk lebih memilih minyak goreng dalam bentuk kemasan bermerk.Kata kunci : Minyak, Asam Lemak Bebas, Titrasi Alkalimetri.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DANShigella dysentriaeDENGAN METODE DIFUSI SUMURAN Agustina Retnaningsih; Annisa Primadiamanti; Intan Marisa
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.038 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2242

Abstract

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyaratkat di negara berkembang seperti Indonesia.Bakteri yang dapat menyebabkan diare adalah Escherichia coli dan Shigella dysentriae.Salah satu obat tradisional untuk pengobatan diare adalah dengan biji pepaya yang mempunyai kandungan karpain yang bersifat antibakteri.Untuk mengetahui aktivitas antibakteri maka dilakukan uji daya hambat ekstrak etanol biji pepaya dengan menggunakan metode difusi sumuran.Media agar dibuat lubang atau sumuran kemudian diteteskan larutan uji pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%.Lalu diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam.Penghambatan pertumbuhan mikroorganisme terlihat adanya zona hambat (wilayah jernih) disekitar sumuran. Penelitian ini digunakan kotrimoksazol sebagai kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif. Zona hambatan terbesar pada bakteri Shigella dysentriae adalah pada konsentrasi 100% dengan rata-rata 16,03 mm dan zona hambatan terkecil adalah pada konsentrasi 60% dengan rata-rata 9,22 mm. pada bakteri Escherichia coli tidak terdapat hambatan. Hasil penelitian ini dapat disimpukan bahwa ekstrak etanol biji pepaya memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Shigella dysentriae.Kata kunci : Ekstrak biji papaya, diare, Escherichia coli, Shigella dysentriae, difusi sumuran.
UJI DAYA HAMBAT BEBERAPA DEODORAN TERHADAP BAKTERI PENYEBAB BAU KETIAK Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus epidermidis DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Yudhi Candra
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.917 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i4.2147

Abstract

ABSTRAKDeodoran diindikasi memiliki aktivitas antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan untuk menentukan aktivitas antibakteri deodoran yang dipasarkan di salah satu mini market yang berada di Perumahan Bukit Kemiling Permai (BKP), Kemiling, Bandar Lampung. Sampel yang digunakan yaitu delapan deodoran diuji antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Pada bakteri tersebut dilakukan uji pewarnaan gram, didapati hasil untuk Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri gram positif dan Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri gram negatif. Hasil Uji antibakteri dari delapan deodoran yang diuji delapan memiliki aktifvitas menghambat bakteri. Didapati zona hambat terhadap bakteri Pseudomonas aeuginosa pada sampel A yaitu 7,4 mm, B yaitu 19,2 mm, C yaitu 10,0 mm, D yaitu 12,1 mm, E yaitu 18,6 mm, F yaitu 10,8 mm, G yaitu 12,6 mm, H yaitu 18,95 mm dan daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis pada sampel A yaitu 12,65 mm, B yaitu 10,75 mm, C yaitu 14,31 mm, D yaitu 21,4 mm, E yaitu 23,55 mm, F yaitu 7,7 mm, G yaitu 19,6 mm, H yaitu 15,1 mm. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa deodoran yang diuji memiliki aktivitas antibakteri.Kata kunci: Difusi cakram, deodoran, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus epidermidis, Antibakteri
UJI DAYA HAMBAT ANTI BAKTERI INFUSA DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatuni Ruiz & Pay) & DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI Agustina Retnaningsih; Ade Maria Ulfa; Dewi Maysaroh Komsatun
Jurnal Analis Farmasi Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v3i1.2780

Abstract

Penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan di masyrakat. Bakteri yang menyebabkan ineksi adalah Staphylococcus aureus, salah satu obat tradisional untuk pengobatan infeksi adalah menggunakan infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Puv) dan daun sirih hijau(Piper betle L). Tanaman sirih hijau (Piper betle L) dan tanaman sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Puv) adalah tanaman obat yang telah banyak dimanfaatkan dan sama-sama memiliki kandungan zat kimia yang berfungsi sebagai antiseptik berupa kovikol, tanin, minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Puv) dan daun sirih hijau (Piper betle L) memiliki zat antiseptik yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi pada kulit. Penelitian ini menggunakan metode difusi agar dengan farian konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% dan dilakukan 2 kali pengulangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Puv) dan daun sirih hijau (Piper betle L) membentuk zona hambatan di sekitar kertas cakram. Daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Puv) memberikan zona hambatan tertinggi pada konsentrasi 100% dengan nilai rata-rata 18,2 mm sedangkan daun sirih hijau (Piper betle L) hambatan tertingginaya pada konsentrasi 100% dengan nilai rata-rata 28,6 mm. Kata kunci : Infusa Daun Sirih Merah dan Daun Sirih Hijau, Staphylococcus aureus, Difusi.

Page 5 of 18 | Total Record : 177