cover
Contact Name
Hedrikson Marnes Ander
Contact Email
pppm.polnustar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pppm.polnustar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kepulauan sangihe,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Tatengkorang
ISSN : 25958905     EISSN : 2655285X     DOI : 10.54484
Tulisan yang diangkat dari hasil pengabdian masyarakat dibidang perikanan dan kebaharian, kesehatan, teknik komputer dan komunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 115 Documents
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DALAM PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI LEHUPU KECAMATAN TABUKAN SELATAN TENGAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Mareike Doherty Patras; Ferdinan Gansalangi; Chandrayani Simanjorang
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.464

Abstract

Salah satu cara mengatasi masalah sampah adalah dengan membuat tempat penampungan sampah sementara (TPS) atau tempat penampungan akhir (TPA). Hal ini diharapkan agar dapat mengurangi volume sampah dan masalah sampah yang mengaibatkkan dampak lingkungan kesehatan pada masyarakat pesisir dan laut serta mempermudah manajemen pengelolaan sampah. Berdasarkan data dari mahasiswa KKL Politeknik Negeri Nusa Utara di Kampung Lehupu Kecamatan Tabukan Selatan Tengah Tahun Akademik 2019/2020 ada 30 rumah 34 persen yang membuang sampah di laut dengan menenggelamkannya ke dasar laut dan 25 rumah (29 persen) dibakar, 21 rumah (24 persen) di buang sembarang, 10 rumah (12 persen) dibuang di kebun dan hanya 1 rumah yang menggali lubang untuk membuang sampah. Berdasarkan latar belakang masalah, tim pengabdi telah melakukan pengabdian tentang “PKMS Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dalam Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih Sehat Melalui Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah. Kegiatan dilaksanakan di Kampung Lehupu Kecamatan Tabukan Selatan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe pada Juni-Agustus 2021. Tahapan kegiatan pengabdian diawali dengan melakukan penyuluhan tentang pengelolaan sampah rumah tangga, pandemi COVID-19, vaksinasi COVID-19 dan pemberian bantuan 3 sak semen dan cat guna pembuatan tempat sampah dengan tujuan agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di laut tapi membuang sampah di tempat sampah yang tersedia. Pembuatan tempat sampah dilakukan oleh masyarakat secara suka rela dan bergotong royong. Adanya kegiatan yang sama dan berkelanjutan sangat diharapkan agar perilaku membuang sampah pada tempatnya menetap pada masyarakat Lehupu. One way to overcome the waste problem is to create a temporary waste shelter (TPS) or final shelter (TPA). This is expected to reduce the volume of waste and waste problems that cause environmental health impacts on coastal and marine communities and facilitate waste management. Based on data from KKL (Community Service Program) at the State Polytechnic of North Nusa in Lehupu Village, South Tabukan District, Middle of the Academic Year 2019/2020, there were 30 houses, 34 percent of which were thrown garbage in the sea in sinking it into the seabed and 25 houses (29 percent) were burned, 21 houses (24 percent) ) was thrown away, 10 houses (12 percent) were dumped in the garden and only 1 house dug a hole to dispose of garbage. Based on the background of the problem, the service team has done service on "PKMS for Empowering Coastal Communities in Improving Clean and Healthy Life Behaviors through the Construction of a Garbage Disposal Site”. The activity was carried out in Lehupu Village, South Central Tabukan District, Sangihe Islands Regency in June-August 2021. The stages of service activities begin with conducting counseling on household waste management, the COVID-19 pandemic, and COVID-19 vaccination, and providing assistance with 3 bags of cement and paint for making trash cans with the aim that people no longer throw garbage in the sea but throw garbage in the trash. which is available. The construction of garbage dumb is carried out by the community voluntarily and by working together. The existence of the same and sustainable activities is highly recommended so that the behavior of disposing of waste in its place remains in the Lehupu community.
PENERAPAN DIVERSIFIKASI PRODUK HASIL PERIKANAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KONSUMSI IKAN MASYARAKAT KAMPUNG BIRAHI KECAMATAN TABUKAN SELATAN Stevy Imelda Wodi; Eko Cahyono
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i1.467

Abstract

Diversifikasi Olahan Ikan merupakan motivasi baru untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa ikan yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk digoreng, dibakar atau dimasak dalam keadaan utuh dapat dibuat makanan yang lebih menarik dan tetap bergizi yang dapat dikonsumsi mulai dari anak-anak, dewasa, sampai usia lanjut. Beberapa produk diversifikasi hasil perikanan antara lain: bakso ikan, nugget ikan, samosa ikan, dan amplang ikan. Tujuan dari kegiatatan PKMS ini antara lain :1). Mengenalkan ikan sebagai bahan pangan yang mengandung aspek gizi, 2). Memberikan pemahaman tentang manfaat ikan untuk kesehatan keluarga dan kecerdasan anak, 3). Menanamkan minat untuk menyukai ikan sebagai makanan sehari-hari, 4). Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan diversifikasi produk hasil perikanan sehingga meningkatkan konsumsi ikan masyarakat. Kegiatan ini melibatkan anggota kader posyandu, ibu hamil dan ibu menyusui Kampung Birahi. Metode yang digunakan yaitu metode observasi, penyuluhan dan pelatihan. Melalui Program PKMS ini kader dan masyarakat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang kandungan gizi dan manfaat ikan dalam meningkatkan kecerdasan otak pada anak, membantu kesehatan janin, menyehatkan jantung, menurunkan resiko kanker, menurunkan angka stunting, serta menjaga imunitas dimasa pandemi, dan menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam mengolah ikan sebagai sarana pemenuhan gizi. Fishery product diversification is a new strategy recently introduced to the public in Birahi village in the South Tabukan district. It aimed to increase the awareness of the people in the village towards the value of fishery product diversification, further processing fish usually consumed in the form of fried, grilled, or cooked products into more attractive and nutritious products such as fish balls, fish nuggets, fish samosas and fish amplang targeted for children, adults and the elders in the village. The objectives of this community service (PKMS) included 1). introduce nutritional aspects of fish as important food ingredients 2). teach the benefits of fish consumption for family health and children's intelligence, 3). instill an interest in daily fish consumption 4). increase the knowledge and skills in processing diversified fishery products, which in turn increase fish consumption in the community. This community service involved caders from Integrated Healthcare Center (Posyandu), pregnant women, and breastfeeding mothers of Birahi village. The used method in this community service was observation, counseling, and training. Through this PKMS program, the Posyandu’s caders and the public gained knowledge and understanding of the nutritional aspects of fish and the benefits of fish consumption in increasing brain intelligence in children, helping fetal health and heart health, reducing cancer risk and stunting, in maintaining immunity during the covid pandemic and in fostering community creativity to process fish as a way of fulfilling the community’s nutritional needs.
LAYANAN ONLINE BAGI OPERATOR PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH VII DALAM RANGKA PENINGKATAN MANAJEMEN LAYANAN PTS DI JAWA TIMUR ANGKATAN VI TAHUN 2018 suyono; Iswati; Jimmy Ignatius
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.497

Abstract

Layanan Online bagi operator Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Kopertis Wilayah VII Tahun 2018 Angkatan VI yang diselenggarakan pada tanggal 30 Januari 2018 di Core Hotel Bonnet Surabaya, Jl. Manyar Kertoarjo V No. 62 Surabaya dengan sumber dana DIPA Kopertis Wilayah VII tahun anggaran 2018. Workshop Layanan Online bagi operator Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Kopertis Wilayah VII Tahun 2018 Angkatan VI diikuti sebanyak 55 peserta dari 55 PTS. Workshop Layanan Online melatih para operator PTS untuk belajar tentang aplikasi sistem layanan online dan Pusat Informasi dan Layanan Terpadu yang disingkat PINTU yang digunakan oleh Kopertis Wilayah VII untuk melayani baik itu tentang informasi maupun administrasi khususnya pada PTS dan umumnya pada masyarakat luas. Metode Workshop Layanan Online adalah: Ceramah, tanya jawab, diskusi, praktek/simulasi penggunaan aplikasi sistem layanan online/SILADIKTI (Sistem Layanan Pendidikan Tinggi). Harapan penyelenggara terhadap peserta setelah mengikuti Workshop Layanan Online ini adalah: Peserta dapat mengoperasikan sistem aplikasi SILADIKTI Kopertis Wilayah VII terkait dengan layanan online, Operasional Layanan Online, Layanan Prestasi Perguruan Tinggi dan Layanan Kepegawaian dan Kemahasiswaan. Online Service Workshop for Private Higher Education (PTS) Kopertis Region VII 2018 Batch VI operators which was held on January 30, 2018 at Core Hotel Bonnet Surabaya, Jl. Manyar Kertoarjo V No. 62 Surabaya with the DIPA Kopertis Region VII funding source for the 2018 fiscal year. The Online Service Workshop for Private Higher Education (PTS) operators Kopertis Region VII 2018 Batch VI was attended by 55 participants from 55 PTS. The Online Service Workshop trains PTS operators to learn about the application of the online service system and the Integrated Information and Service Center, which is abbreviated as PINTU, which is used by Kopertis Region VII to serve both information and administration, especially at PTS and in general to the wider community. The Online Service Workshop Methods are: Lectures, questions and answers, discussions, practice/simulation of using the online service system application/SILADIKTI (Higher Education Service System). The organizer's expectations for participants after participating in this Online Service Workshop are: Participants can operate the SILADIKTI Kopertis Region VII application system related to online services, Online Service Operations, Higher Education Achievement Services and Personnel and Student Services.
SANITASI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TUMUMPA MANADO Henny Adeleida Dien; Josefa T Kaparang; Joutje Bintang
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i1.514

Abstract

Tempat pelelangan ikan (TPI) adalah tempat transaksi penjualan ikan dan hasil laut baik secara lelang maupun tidak, yang terletak di dalam pelabuhan atau Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Masalah utama yang dihadapi oleh kelompok nelayan, bahwa ikan segar setelah dilelang, dan dibawa ke Unit Pengolahan Ikan (UPI) sering ditolak karena tidak memenuhi syarat. Banyaknya aktivitas dan tenaga kerja yang terlibat didalamnya baik nelayan maupun masyarakat umum, menghasilkan banyak limbah sehingga dapat menularkan berbagai penyakit dan dapat merupakan sumber perkembangbiakan bakteri. Di masa pandemik, dimana provinsi Sulawesi Utara (SULUT) melakukan direct call export Manado-Jepang seyognya komoditi yang diekspor harus memenuhi keamanan (safety), hal ini menjadi sangat penting karena sekali ditemukan bakteri pathogen dan histamin dalam jumlah yang melebihi persyaratan pada produk ekspor maka komoditi tersebut akan ditolak dan mengakibatkan pemutusan perjanjian kerja sama secara sepihak, sehingga menimbulkan kerugian yang besar sebagai pengekspor. Solusi yang tepat untuk mengatasi masalah di atas adalah memberikan edukasi sanitasi dan hygiene, kepada kelompok nelayan mitra pertama (10 orang KM 10 GT) dan kelompok nelayan mitra kedua (10 orang KM 30 GT) serta memberikan pelatihan ketrampilan sistem cool chain. Luaran dari kegiatan ini adalah mitra mengerti, memahami, dan dengan senang hati bersedia menjaga kebesihan lingkungan TPI Tumumpa, dan artikel pada jurnal ber ISSN. A fish auction place (TPI) is a place for selling fish and marine products either by auction or not, which is located in a port or Fish Landing Base (PPI). The main problem faced by fishing groups is that fresh fish after being auctioned and brought to the Fish Processing Unit (UPI) are often rejected because they do not meet the requirements. The number of activities and workers involved in it, both fishermen and non-fishers, produces a lot of waste so that it can transmit various diseases and can be a source of bacterial breeding. During the pandemic, where the province of North Sulawesi made a direct call for Manado-Japan exports, the exported commodities should meet safety, this is very important because once pathogenic bacteria and histamine are found in quantities that exceed the requirements for export products, the commodity will be destroyed. was rejected and resulted in the unilateral termination of the cooperation agreement, resulting in huge losses for North Sulawesi as an exporter. The right solution to overcome the above problem is to provide sanitation and hygiene education to the first partner fisherman group (10 people KM 10 GT) and the second partner fisherman group (10 people KM 30 GT) and provide skills training for the cool chain system. The output of this activity is partners understand, understand, and are happy to be willing to maintain the cleanliness of the TPI Tumumpa environment, and articles in ISSN journals.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG VAKSINASI COVID-19 PROTOKOL KESEHATAN 6M, DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN DI KAMPUNG MAHUMU II Jelita Siska Herlina Hinonaung; Grace Angel Wuaten; Astri Juwita Mahihody
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.518

Abstract

Memasuki awal tahun 2022, Indonesia sudah mulai memasuki gelombang tiga virus COVID-19. Upaya untuk menekan lajunya penduduk Indonesia terpapar virus COVID-19 yaitu melalui vaksinasi COVID-19 dan menghimbau masyarakat mematuhi protokol kesehatan lewat penerapan 6M, yaitu menjauhi kerumuman, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, mencuci tangan dengan sabun air mengalir, dan menghindari makan bersama. Namun, capaian vaksinasi COVID-19 di Kecamatan Tamako belum memenuhi target nasional. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat oleh Politeknik Negeri Nusa Utara khusunya Jurusan Keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang vaksinasi COVID-19, protokol kesehatan 6M, dan mengetahui hasil pemeriksaan kesehatannya seperti kadar kolestrol, asam urat, dan gula darah di Kampung Mahumu II. Metode pelaksanaan yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang vaksinasi COVID-19, protokol kesehatan 6M, dan pemeriksaan kesehatan. Waktu pelaksanaan pada tanggal 30 Juli 2022 bertempat di Kampung Mahumu II. Peserta sejumlah 35 orang. Diketahui mayoritas kurang pengetahuan sebanyak 42,9 persen. Pendidikan kesehatan diberikan dengan menggunakan metode leaflet dan ceramah. Sebanyak 94,3 persen berpengetahuan baik setelah diberikan pendidikan kesehatan. Sebanyak 57 persen divaksin booster COVID-19. Terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang vaksinasi COVID-19, protokol kesehatan 6M, dan diketahui hasil pemeriksaan kesehatannya seperti kadar kolestrol, asam urat, dan gula darah di Kampung Mahumu II. In early 2022 Indonesia has begun to enter the third wave of the COVID-19 virus. To reduce the rate of Indonesian population impact by COVID-19 virus by vaccination and push them to apply health protocols through 6M staying away from the crowd, wearing mask, maintaining distance, reducing mobility, washing hands with soap and water, and avoiding eating with groups, however COVID-19 vaccination in the Tamako District has not yet met the national target. The purpose of community service of Politeknik Negeri Nusa Utara is to increase public knowledge about COVID-19 vaccination and the 6M health protocols and find out health medical checks such as cholesterol, uric acid, and blood sugar levels in Mahumu II Village. These community service methods provide health education about COVID-19 vaccination, 6M health protocols, and health medical check. The implementation of community service of Politeknik Negeri Nusa Utara of Nursing Program on July 30, 2022, at Kampung Mahumu II with 35 participants. The majority had less information 42.9 percent. Health education methods are provided by using leaflets and explanation pictures. Of the amount, 94.3 percent have good knowledge after being given health education methods and about 57 percent were given boosters vaccinated for COVID-19. The community service at Kampung Mahumu II increases public knowledge of COVID-19 vaccination, and 6M health protocols and then has information on health medical checks, cholesterol, uric acid, and blood sugar levels.
PENATALAKSANAAN GIGITAN BINATANG LAUT PADA MASYARAKAT PESISIR DI DAERAH KEPULAUAN SANGIHE - SULAWESI UTARA Meistvin Welembuntu; Iswanto Gobel
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.517

Abstract

Indonesia ialah negara yang terdiri atas ribuan pulau dan memiliki garis pantai yang panjang dan indah. Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe terlebih khusus Kampung Kuma I merupakan daerah yang berada di pesisir pantai. Sebagian Masyarakatnya memiliki mata pencaharian Nelayan dan Petani. Disamping itu pantai yang indah terbentang dengan indahnya dan Pantai Kuma serta Sapaeng merupakan destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh masyarakat. Aktivitas yang sering dilakukan oleh masyarakat di daerah pesisir ini memberikan resiko yang besar terhadap kecelakaan karena gigitan biota laut. Permasalahan yang dihadapi oleh Mitra ini akan dibantu penyelesaiannya dengan diberikannya Pendidikan Kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat jika mengalami Gigitan Binatang Laut. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dianalisis secara deskriptif yaitu diukur pengetahuan pesrta sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan dan setelah diberikan Kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Kampung Kuma 1, Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 04 Agustus 2022. Sasaran kegiatan Pengabdian pada Masyarakat yaitu seluruh Masyarakat Kampung Kuma 1. Tim Pengabmas menghubungi Mitra yaitu Kapitalaung Kampung Kuma 1 untuk mengundang perwakilan masyarakat, dan masyarakat yang hadir yaitu sejumlah 20 orang. Kegiatan Pendidikan Kesehatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan pelatihan dimana grafik menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 32 persen. Diharapkan peserta dapat meneruskan informasi yang telah didapatkan kepada saudara dan teman-temannya sehingga akan lebih banyak lagi orang yang memiliki pengetahuan penatalaksanaan gigitan Binatang Laut. Indonesia is an archipelago country and it has a long and beautiful coastline. The Sangihe Islands Regency, especially Kampung Kuma I, is an area located on the coast. Most of the community has a profession as fishermen and farmers. Besides that, the beautiful beaches stretch out beautifully. Kuma and Sapaeng Beach are tourist destinations that are often visited by the public. Activities that are often carried out by people in coastal areas provide a great risk of accidents due to the bite of marine biota. The method used to overcome the problems is Health Education with the aim of increasing public knowledge if they experience any of sea animal bites. The results of this health education activity was analyzed descriptively before and after the intervention was given. This activity was carried out in the Village Hall of Kampung Kuma 1, Tabukan Tengah Subdistrict, Sangihe Islands Regency, North Sulawesi Province on August 4, 2022. The target of this Community Service activities is the entire Community of Kampung Kuma 1. The Community Service Team contacted partners, namely Kapitalaung Kampung Kuma 1 to invite representatives’ community, and the people who attended were as many as 20 people. The results of this activities showed the increasing percentage of knowledge before and after the training. The graph shows an increase in knowledge of 32 percent. It is hoped that community service participants can share the information that has been obtained to their relatives and friends so that more people will have knowledge of the management of Sea Animal bites.
PEMBENTUKAN POSYANDU LANJUT USIA DI GMIST IMANUEL ULUNGPELIANG KECAMATAN TAMAKO KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Detty Jeane Kalengkongan; Yeanneke Liesbeth Tinungki
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.528

Abstract

Pos pelayanan terpadu (Posyandu) lansia adalah pos pelayanan terintegrasi bagi masyarakat usia lanjut di satu wilayah, yang sudah disetujui dan dijalankan oleh sekelompok individu dimana bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. GMIST Imanuel kampung Ulungpeliang kecamatan Tamako merupakan salah satu Jemaat yang belum memiliki posyandu Lansia. Di Indonesia jumlah lansia diatas 60 tahun diprediksi akan meningkat jumlahnya 20 persen sampai tahun 2050. Besarnya jumlah penduduk lansia menjadi beban, jika lansia memiliki masalah penurunan kesehatan yang berakibat pada peningkatan biaya pelayanan kesehatan, sehingga dengan adanya Posyandu lansia sebagai unit pelayanan kesehatan terkecil yang ada di masyarakat merupakan program untuk meningkatkan status kesehatan lansia. Tujuan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan serta kualitas hidup lanjut usia. Kegiatan PKMS ini dilaksanakan pada tanggal 27 September 2022 yang dihadiri 30 masyarakat lansia. Dari hasil evaluasi ditemui semua lansia yang hadir sangat senang dengan terbentuknya posyandu lansia di GMIST Imanuel kampung Ulungpeliang Hal ini dibuktikan dengan adanya kesepakan dari ketua MPJ bersama pengurus Lansia serta kepala Puskesmas Tamako saat pelaksanaan PKMS.Target dan luaran yang akan dihasilkan pada kegiatan ini berupa artikel ilmiah di jurnal Tatengkorang, artikel media masa/cetak, dokumen berupa video pelaksanaan di Yutube P3M Politeknik Negeri Nusa Utara. The integrated service post (posyandu) for the elderly is an integrated service post for the elderly in one area , which has been approved and run by a group of individuals where they can get health services. GMIST Imanuel in Ulungpeliang village, Tamako district, is one of the congregations that has not yet formed an elderly posyandu. The number of elderly people over 60 years old is predicted to increase by 20 percent until 2050. The large number elderly population becomes a burden, if the elderly have problems in health condition which is results in an increasing in the cost of health services. The elderly Posyandu station as the smallest health service unit in the community wil conducted such program to increase the health status of the elderly. Purpose implementing activities were to to increase knowledge about health and quality of life the elderly. This PKMS activity was held on September 27, 2022, which was participated by 30 elderly people. Results of the evaluation it was found that all elderly who attended were very exciyed within establishment of an elderly posyandu station at GMIST Imanuel in Ulungpeliang village. This is proven by the supporting of the chairman of the MPJ with the elderly management and the head of Tamako Health Center during the implementation of PKMS.. The targets and outputs that will be produced in this activity are in the form of scientific articles in the Tatengkorang journal, mass / print media articles, documents in the form of implementation videos at the Youtube P3M North Nusa State Polytechnic.
AKSI KOMPETENSI BERSAMA DI PANTI ASUHAN YAYASAN PEMELIHARAAN ANAK DAN BAYI PERMATA HATI SURAKARTA Pratiwi Hermiyanti; Nurwening Tyas Wisnu; Yuni Ginarsih; Mujayanto; Ani Intiyati; Binti Yunariyah; Dwi Utari Widyastuti; Evi Pratami; Titi Maharrani; Mamik; Fitri Rokhmalia; Ervi Husni; Yohanes Kambaru Windi; Ira Rahayu Tiyar Sari; Wisnu Istanto; Luluk Widarti; Rahayu Sumaningsih; Dwi Wahyu Wulan Sulistyowati; Kharisma Kusumaningtyas; Klanting Kasiati; Setiawan; Sukesi; Rijanto; Wahyuningsih Triana
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.558

Abstract

Panti Asuhan merupakan tempat pemeliharaan bagi anak dan bayi yang sengaja diserahkan dikarenakan orang tua mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan tanpa orang tua. Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi (YPAB) Permata Hati adalah salah satu Panti Asuhan yang memelihara anak dan bayi yang membutuhkan perlindungan dan pendidikan di Kota Surakarta. Pada masa pandemic covid-19, layanan kesehatan bagi anak dan bayi di YPAB Permata Hati jarang mendapatkan kunjungan dan pemeriksaan. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk membantu pelayanan kesehatan bagi anak dan bayi di YPAB Permata Hati Kota Surakarta dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan serta status gizi. Metode pelaksanaan yang dilakukan berupa pemeriksaan tumbuh kembang anak dan status gizi, penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, serta penyuluhan cara menyikat gigi yang benar. Hasil pemeriksaan status gizi dan tumbuh kembang anak dan bayi di YPAB Permata Hati Kota Surakarta terdapat 30 persen termasuk kurus dan 1 orang anak termasuk suspek perkembangan Denver II (lingkar kepala termasuk mikro). Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan cara sikat gigi yang benar diikuti secara antusias oleh anak-anak YPAB Permata Hati Kota Surakarta Orphanages are places of care for children and babies who are handed over due to parents who are experiencing economic difficulties or even without parents. The Permata Hati Child and Infant Care Foundation (YPAB) is one of the orphanages that care for children and babies who need protection and education in the city of Surakarta. During the Covid-19 pandemic, health services for children and infants at YPAB Permata Hati rarely received visits and checks. The purpose of this community service is to help provide health services for children and infants at YPAB Permata Hati Surakarta City in monitoring growth and development as well as nutritional status. The implementation method used is in the form of examining children's growth and development and nutritional status, counseling on Clean and Healthy Behavior, as well as counseling on how to brush their teeth properly. The results of examinations on the nutritional status and development of children and infants at YPAB Permata Hati, Surakarta, found that 30 percent were underweight and 1 person was suspected of developing Denver II (head circumference including micro). Counseling on Clean and Healthy Behavior and how to brush your teeth was enthusiastically followed by YPAB Permata Hati Surakarta children
PKMS PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT UNTUK PENCEGAHAN COVID-19 PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR YUDEA BATULEWEHE KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Maryati Agustina Tatangindatu; Meistvin Welembutu; Gracia Tooy; Melanthon Umboh; Yenny Makahaghi
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.426

Abstract

Wawasan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sangat diperlukan oleh setiap individu dalam memperhatikan kesanggupan untuk hidup bugar dengan menciptakan kenyamanan dan kesegaran semaksimal dengan melaksanakan perawatan kesehatan secara mandiri, baik dilingkungan kerja maupun di kehidupan sehari-hari. di zaman sekarang ini sekolah bukan hanya membagikan bantuan berbentuk pengetahuan umum saja, tetapi juga memberikan pengetahuan kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Memandang peserta didik di sekolah dasar (SD), masalah kesehatan yang dihadapi terkait dengan PHBS belum dilaksanakan sesuai prosedur yang sudah di tentukan, sehingga mengakibatkan konflik kesehatan, yaitu masalah yang ditemukan antara lain yaitu diare, dan Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Tujuan PKMS ini yaitu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi peserta didik di SDN Yudea. pelaksanaanya, jumat tanggal 19 februari 2021 di ruang kelas 3, Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan pada seluruh siswa kelas 3 Sekolah Dasar Negeri Yudea. Hasil kegiatan ini didapati bahwa siswa sudah mengetahui dan paham tentang PHBS dan bagaimana cara berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah COVID-19. Kesimpulannya untuk lebih memajukan derajat kesehatan dan bisa menerapkan perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada siswa/siswi Sekolah Dasar Negeri Yudea. Insight into Clean and Healthy Living Behavior is needed by every individual in paying attention to the ability to live in shape by creating comfort and freshness as much as possible by carrying out health care independently, both in the work environment and in everyday life. In this day and age, schools not only distribute assistance in the form of general knowledge, but also provide health knowledge about Clean and Healthy Living Behavior (PHBS). Looking at students in elementary schools (SD), the health problems faced related to PHBS have not been implemented according to the procedures that have been determined, resulting in healthconflicts, namely problems found, including diarrhea, and acute respiratory tract (ARI) The purpose of this PKMS is to implement Clean and Healthy Living Behavior for students at SDN Judea. The mplementation, Friday, February 19, 2021, in the 3rd grade room, this activity was carried out by providing counseling to all grade 3 students of Judea State Elementary School. The results of this activity found that students already knew and understood about PHBS and how to behave lean and healthy to prevent COVID-19. The conclusion is to further advance the degree of ealth and be able to apply Clean and Healthy Living behaviors to students of Judean State Elementary School.
AKSI KOMPETENSI BERSAMA DI PANTI ASUHAN MISI NUSANTARA SURAKARTA Juliana Christyaningsih; Teresia Retna Puspitadewi; Lembunai Tat Alberta; Nuning Marina Pengge; Hotmaida Siagian; Diah Titik Mutiarawati; Christ Kartika Rahayuningsih; Dedi Kurniawan; Indah Lestari; Hery Sumasto; Lully Hani Endarini; Kiaonarni OW; Ira Puspita Sari; Evi Yunita N; Suliati; Darjati; Nur Hatijah; Khambali; Hadi Suryono; Demes Nurmayanti; Tatarini Ika Pipitcahyani; Astuti Setiyani; Siti Alfiah; Dina Isfentiani; Bambang Hadi Sugito; Retno Sasongkowati; Yusianti Silviani; N. S. Widodo
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.553

Abstract

Permasalahan sosial yang banyak terjadi di masyarakat adalah kaum marjinal yang terpinggirkan seperti anak terlantar, anak jalanan, pengemis, dan sebagainya. Salah satu upaya mengatasi masalah kaum marjinal yaitu dengan didirikan lembaga sosial berupa panti asuhan anak. Sejak masa pandemi, anak di Panti Asuhan Misi Nusantara Surakarta jarang mendapat layanan kesehatan dan ada keterbatasan ruang gerak anak-anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk membantu panti asuhan dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan penghuni dan pengelola Panti Asuhan Misi Nusantara di Surakarta. Metoda pelaksanaan berupa pemeriksaan tumbuh kembang anak, Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat, pemeriksaan Status Gizi Anak, penyuluhan cara menyikat gigi yang benar, pemeriksaan kesehatan pengelola panti asuhan serta pelatihan penanggulangan bencana. Hasil pemeriksaan Kesehatan pada penghuni dan pengelola panti didapatkan sebagian besar (52,6 persen) penghuni panti berjenis kelamin laki-laki, hampir setengahnya berusia rata-rata 21-60 tahun, Sebagian besar (68,4 persen) tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg, Sebagian besar (73,1 persen) berstatus gizi normal, hampir seluruhnya (94,4 persen) glukosa darah kurang dari 126 m/dL dan asam urat kurang dari 8 mg/dL. Secara umum keadaan warga panti asuhan dalam keadaan baik Social problems that often occur in society are abandoned children, street children, beggars, disabled people, neglected elderly, poor families, families with social problems, and so on. Children and poor people should have their human rights fulfilled by the State of Indonesia. However, in reality there are many children whose needs are not met, such as parents who are unable to provide for the child's needs or the child does not have parents. One effort to overcome this is to establish social institutions in the form of orphanages. Since the pandemic, children at the Mission Nusantara Surakarta Orphanage rarely receive health services and there is limited space for children to move. Theless than purpose of this community service is to assist the orphanage in monitoring the growth and development of residents and managers of the Mission Nusantara Orphanage in Surakarta. The implementation method is in the form of examinations on child growth and development, Counseling on Clean and Healthy Living, checking on the Nutritional Status of Children, counseling on how to brush their teeth properly, health checks for orphanage managers and training on disaster management. 6 percent) of the residents of the orphanage are male, almost half of them are aged 21-60 years, most (68.4 percent) have blood pressure less than 140/90 mmHg, most (73.1 percent) have normal nutritional status, almost all (94.4 percent) blood glucose less than 126 m/dL and uric acid less than 8 mg/dl. Similar activities are needed to see general body health and must be monitored periodically, so that the residents of the orphanage can find out their health status, especially now that they are still in a pandemic condition Covid-19

Page 11 of 12 | Total Record : 115