cover
Contact Name
Richa Mardianingrum
Contact Email
j.pharmacosript@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
j.pharmacosript@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pembela Tanah Air No.177, Kahuripan, Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46115
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Pharmacoscript
ISSN : 26224941     EISSN : 26851121     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Pharmacoscript merupakan jurnal penelitian yang dikelola oleh Prodi Farmasi dibawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Perjuangan Tasikmalaya (P-ISSN: 2622-4941 E-ISSN: 2685-1121) Jurnal ini merupakan media publikasi penelitian dan review artikel pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif, kreatif, original dan didasarkan pada scientific yang diterbitkan 2 kali dalam 1 tahun yakni pada bulan Agustus dan Februari. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia farmasi, teknologi farmasi, farmakologi, biologi farmasi, farmasi klinik, dan bioteknologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
UJI AKTIVITAS IMUNOSUPRESAN SEDIAAN SIRUP EKSTRAK ETANOL DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L.) DENGAN METODE ANAFILAKSIS KUTAN AKTIF Hendy Suhendy; Yedy Purwandi Sukmawan; Rani Rahmawati
Pharmacoscript Vol. 4 No. 2 (2021): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v4i2.732

Abstract

Babadotan merupakan tanaman obat yang digunakan masyarakat untuk menangani penyakit kulit, luka dan alergi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun babadotan terbukti memiliki aktivitas imunosupresan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas imunosupresan sirup ekstrak etanol daun babadotan terhadap mencit jantan dengan menggunakan metode anafilaksis kutan aktif. Metode penelitian bersifat eksperimen menggunakan hewan percobaan mencit jantan galur swiss webster dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing terdiri dari 5 mencit. Kelompok kontrol positif diberikan cetirizine 10 mg/20 g BB mencit, kelompok kontrol negatif diberikan sirup tanpa zat aktif, kelompok uji dosis 1 diberikan sediaan sirup dengan zat aktif ekstrak etanol babadotan (2,5 mg/20 g BB mencit), kelompok uji dosis 2 (5 mg/20 g BB mencit) dan kelompok uji dosis 3 (10 mg/20 g BB mencit). Pengamatan dilakukan terhadap diameter dan waktu hilangya bentolan biru. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata diameter bentolan biru kelompok kontrol positif, kontrol negative, uji dosis 1, uji dosis 2 dan uji dosis 3 secara berturut-turut sebesar 0,52; 1,60; 1,38; 0,96 dan 0,66 cm dan waktu hilangnya bentolan biru sebesar 24,23; 120,53; 96,46; 72,46 dan 48,34 jam. Uji dosis 3 memiliki aktivitas imunosupresan paling baik karena secara statistik (p<0,05) tidak ada perbedaan signifikan data parameter yang diamati dibandingkan dengan kontrol positif. Perlu dilakukan pengujian toksisitas sediaan untuk melihat sejauh mana profil keamanannya.
AKTIVITAS NEFROPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) TERHADAP TIKUS YANG DIINDUKSI PARASETAMOL Dichy Nuryadin Zain; Anisa Pebiansyah; Ade Yeni Aprilia
Pharmacoscript Vol. 4 No. 2 (2021): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v4i2.744

Abstract

Parasetamol merupakan obat yang biasa digunakan sebagai antipiretik dan analgesik tetapi dapat bersifat nefrotoksik apabila digunakan secara berlebihan. Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)  diketahui berpotensi sebagai nefroprotektor karena mengandung senyawa metabolit sekunder yang bersifat antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis optimal ekstrak etanol Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) sebagai nefroprotektor pada tikus putih yang diinduksi oleh parasetamol. Perlakuan pada tikus dikelompokkan menjadi lima kelompok perlakuan, yaitu kontrol normal (aquades), kontrol negatif (parasetamol), kontrol positif (Curliv), dan kelompok ekstrak (100 mg/kg, 200 mg/kg dan 300 mg/kg). Hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak etanol bunga telang pada dosis 300 mg/kg mengalami terjadinya penurunan kadar ureum jika dibandingkan dengan kontrol. Dilihat berdasarkan hasil yang diperoleh ekstrak etanol Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) memiliki efek nefroprotektor melalui penurunan kadar ureum pada tikus yang diinduksi oleh parasetamol.
3D-PHARMACOPHORE MODELING AND MOLECULAR DOCKING TO STUDY THE POTENTIAL ANTI-CANCER AGENT FROM Ficus septica Burm. L Asman Sadino; Benny Permana; Meilia Suherman; Fuji Ayu Noviartika
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.756

Abstract

In vitro testing showed that awar awar (Ficus septica Burm. L ) leaf had an anticancer activity. Ethanol extract from awar-awar leaves could selectively inhibit cancer cell growth with IC50 values, there were MCF7 breast cancer cells (48 µg/ml), HeLa cervical cancer cells (122.4 µg/mL), and WiDR cancer cells (75.9 µg/mL). However, the active compounds that play a role in inhibiting the three cancer cells are not yet found. Therefore, this research carried out to find out the active compound using in silico. 3D-pharmacophore modeling and Molecular docking were developed for finding out the potential compound that could be acted as an anti-cancer agent. Screening pharmacophore was performed using LigandScout® 4.4 software for searching the matching pharmacophore features against chemical structure databases. Docking was performed using Autodock Tools® and visualized using Discovery Studio Visualizer® software to see the ligand interaction with the active binding site at the receptor and continue with ADMET properties to evaluating the Pharmacodynamic activities of the Hit compounds. Among 17 types of compounds tested, 11 compounds showed anticancer activity and genistin was found promising and showed potential inhibitory characteristics as an anticancer compared to other active compounds of awar-awar leaves. This study suggests that these compound could be used as a lead compound for anticancer agents.
IDENTIFIKASI PEMBENTUKAN KO-KRISTAL TRIKLABENDAZOL-ASAM OKSALAT DAN UJI KELARUTANNYA Fikri Alatas; Titta Hartyana Sutarna; Alya Nur Asilla; Sintia Resni Pratiwi
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.758

Abstract

Triklabendazol (TBZ) adalah suatu turunan benzimidazol yang direkomendasikan pada pengobatan fascioliasis dan memiliki kelarutan rendah di dalam air. Perbaikan sifat fisikokimia obat, termasuk kelarutan bisa dilakukan dengan cara mengubah bentuk padatannya menjadi ko-kristal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pembentukan ko-kristal antara TBZ dengan asam oksalat (OXA) dan menguji kelarutannya di dalam air. Identifikasi awal terbentuknya ko-kristal TBZ-OXA dilakukan dengan membangun kurva kelarutan fasa TBZ di dalam larutan OXA (0,2-2M) dan mengamati perubahan morfologi kristal setelah campuran TBZ-OXA direkristalisasi di dalam metanol. Selanjutnya dilakukan penggilingan campuran ekimolar TBZ-OXA dengan penambahan beberapa tetes metanol. Untuk memastikan pembentukan ko-kristal, hasil penggilingan dikarakterisasi dengan difraktometer sinar-X serbuk. Prediksi rasio molar ko-kristal TBZ-OXA yang terbentuk dilakukan dengan menggunakan metode differential scanning calorimetry (DSC).  Kurva kelarutan fasa TBZ-OXA mengikuti jenis Bs, sementara habit kristal campuran ekimolar TBZ-OXA berbeda dengan habit kristal TBZ dan OXA murni setelah direkristalisasi dalam metanol. Hasil-hasil identifikasi awal ini mengindikasikan adanya interaksi antara TBZ dan OXA untuk membentuk ko-kristal. Pola difraksi sinar-X serbuk hasil penggilingan TBZ-OXA memperlihatkan adanya puncak-puncak baru yang tidak muncul pada TBZ dan OXA murni dan hilangnya puncak-puncak khas dari kedua komponen awalnya yang menegaskan terbentuknya ko-kristal TBZ-OXA. Berdasarkan termogram DSC diduga antara TBZ dan OXA membentuk ko-kristal dengan rasio molar 2:1 dengan titik lebur di 111,98°C. Ko-kristal TBZ-OXA memiliki kelarutan di dalam air 6,4 kali lipat daripada TBZ murni. Hasil-hasil penelitian ini telah mengidentifikasi pembentukan ko-kristal antara triklabendazol dan asam oksalat yang memiliki kelarutan lebih tinggi daripada triklabendazol murni.
OPTIMASI HYDROXYPROPYL METHYL CELLULOSE K15M DAN NATRIUM CARBOXYMETHYL CELLULOSE SEDIAAN BUCCAL FILM Ardianes Firmansya; Lusi Nurdianti; Erin Yustira; Dwi Lista Ligarsari; Reiza Alvita Rafanida
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.786

Abstract

ABSTRACT In 2020 the number of cases of Dengue Hemorrhagic Fever in Indonesia until the 49th week reached 95,893 cases and caused the death of around 661 people. This study aims to obtain the bestformula buccal film by optimizing the concentration of HPMC K15M and Na. CMC and evaluation of the characterization ofpreparations buccal film with 3 variations of concentration ratios against 3 formulas on HPMC K15M and Na polymer excipients. CMC include F1 0.67% : 0.33% ; F2 0.65% : 0.5% ; F3 0.33% : 0.67%. Research methods carried out bylaboratory experiments in vitro include optimization and manufacture ofpreparations buccal film and evaluation of the characterization ofpreparations buccal film. The results obtained by the three formulas met the standard with formula 3 being the best formula based on the results of viscosity 578.667±35.85, pH of wet mixture 6.24±0.08, folding resistance >300, surface pH 6.85±0.026, uniformityweight film 6 mg±0.22,thickness uniformity film 0.03±0.009 which resulted infilm a clear white, smooth and dry surface. Thus, it was concluded that from the 3 formulas with variations in the concentration of HPMC K15M and Na.CMC, the best formula was found in formula 3 and the results of the characterization evaluation met the requirements with the smallest standard deviation value. Keywords : Dengue Hemorrhagic Fever, HPMC K15M, Na.CMC, Buccal Film
POTENSI INTERAKSI OBAT PASIEN HIPERTENSI DAN DIABETESMELITUS TIPE2 DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD TOTO KABILA Meilan Pakaya; Nur Rasdianah; Meli Cahayani Dalu; Madania
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.792

Abstract

as
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK ESSENCE MASKER SHEET DARI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica granatum L.) Rini Ambarwati; Wulan Anggraeni; Eka Herlina
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.846

Abstract

Essence merupakan cairan berbahan dasar air yang mengandung ekstrak tumbuh-tumbuhan, biasanya diaplikasikan dengan selembar kertas khusus. Kulit buah delima merupakan tumbuhan yang mengandung antioksidan yang tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai produk perawatan kulit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melakukan formulasi dan uji stabilitas fisik essence dengan metode pengeringan freeze drying dan diuji stabilitasnya menggunakan metode cycling test dan suhu kamar terlindung sinar matahari maupun terpapar sinar matahari. Sediaan dibuat sebanyak 3 formula, ekstrak kulit buah delima yang digunakan yaitu 0,75% dan HPMC yang digunakan adalah 0,5% (F1), 0,75% (F2) dan 1% (F3). Evaluasi yang dilakukan meliputi uji organoleptik (warna, aroma dan tekstur), uji homogenitas, uji derajat keasaman (pH) dan uji viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula 1 merupakan formula terbaik dengan nilai pH 4,77, tampilan sediaan yang homogen, nilai viskositas 445 cps, dan paling stabil disimpan dalam penyimpanan suhu kamar yang terlindung sinar matahari.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN INHIBISI ENZIM TIROSINASE EKSTRAK ETANOL BUAH GANDARIA (Bouea macrophylla Griff.) SECARA IN VITRO Dhyneu Dwi Jayantie; Yunahara Farida; Shelly Taurhesia
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.856

Abstract

Radikal bebas merupakan penyebab masalah kulit, salah satunya adalah hiperpigmentasi yaitu disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas enzim tirosinase. Ekstrak etanol 70% buah gandaria (Bouea macrophylla Griff.) memiliki senyawa fenolik, tanin, vitamin C, flavonoid, flavonol, serta antosianin yg bisa menangkal radikal bebas serta mengurangi risiko permasalahan kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan serta inhibisi enzim tirosinase ekstrak etanol buah B. macrophylla secara in vitro. Pada pembuatan ekstrak buah B. macrophylla, pelarut yang digunakan nya adalah etanol 70% dengan metode maserasi, skrining fitokimia, uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, serta inhibisi enzim tirosinase memakai substrat L-DOPA. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah B. macrophylla memiliki kategori sangat kuat dengan nilai IC50 47,064 µg/mL, serta inhibisi enzim tirosinase paling tinggi diperoleh dengan nilai 47,529%.
POTENSI INTERAKSI OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN GERIATRI RAWAT INAP DI SALAH SATU RUMAH SAKIT KOTA BANDUNG Robby Ramdani; Oskar Skarayadi; Wiwiek Indrawati; Endah Wahyuni; Faizal Hermanto
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.890

Abstract

Penurunan fungsi organ pada pasien usia lanjut (geriatri) akan meningkatkan resiko hipertensi sebagai salah satu penyebab komplikasi penyakit jantung,dislipidemia,diabetes melitus dan gagal ginjal. Terapi obat antihipertensi dengan komplikasi penyakit sering diberikan resep polifarmasi sehingga resiko terjadinya interaksi obat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi interaksi obat antihipertensi pasien usia lanjut rawat inap di salah satu Rumah Sakit Kota Bandung. Metode penelitian dilakukan secara restropektif menggunakan data rekam medis pasien usia lanjut (>59 tahun) dengan diagnosa penyakit hipertensi rawat inap pada periode Januari-Desember 2020. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan Stockley’s Drug Interaction, aplikasi drugs.com database dan Medscape Drug Interactions Checker. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 70 pasien masuk ke dalam kriteria inklusi. Data pasien usia lanjut yang mengalami interaksi obat sebanyak 263 kejadian (97,3%). Kejadian interaksi obat dengan tingkat keparahan major sebesar 14,06%, moderate 80,46% dan minor 5,46%. Mekanisme interaksi obat secara farmakokinetika 38%, farmakodinamik 59,3%, dan tidak ada interaksi obat 2,6%. Kesimpulan penelitian ini adalah interaksi obat antihipertensi pasien usia lanjut lebih banyak terjadi pada mekanisme interaksi farmakodinamik dengan tingkat keparahan moderate.
MOLECULAR DOCKING DAN UJI TOKSISITAS REMDESIVIR, LOPINAVIR, RITONAVIR DAN FAVIPIRAVIR TERHADAP M-PROTEASE SARS-CoV-2 Anna Yuliana; Oktaviani Ayu Saputri; Salsabila Adlina
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.893

Abstract

Protease inhibitor Lopinavir, Ritonavir, Remdesivir yang bekerja pada RNA polimerase virus (Main Protease) diprediksi dapat memberikan aktivitas baik dalam pengikatan dengan reseptor secara in silico dan potensial sebagai penghambat COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas Remdesivir, Lopinavir, Ritonavir, dan Favipiravir dengan menggunakan software Toxtree dan mengetahui interaksi dan kestabilan obat Remdesivir, Lopinavir, Ritonavir, dan Favipiravir dengan resepetor M-Protease SARS-CoV-2 menggunakan metode Molecular Docking dan Molecular Dynamic. Senyawa obat uji dianalisis menggunakan lipinski rule's of five, uji toksisitas menggunakan program Toxtree, simulasi Molecular Docking menggunakan Autodock 1.5.6 dan simulasi Molecular Dynamic menggunakan MOE (Molecular Operating Environtment). Hasil Molecular Docking favipiravir dengan reseptor 5RF3 sebesar -6.32 kkal/mol, lopinavir dengan reseptor 5RL4 sebesar -17.86 kkal/mol, obat Ritonavir dengan reseptor 5RL5 sebesar -17.19 kkal/mol , dan obat Remdesivir dengan reseptor 5R83 sebesar -14.90 kkal/mol. Hasil Molecular Dynamic senyawa obat Favipiravir, Lopinavir, Remdesivir, dan Ritonavir dilihat dari hasil procheck ramachandran hasil persentase most favoured region 50% dan disallowed region 15% dan kecocokan hasil residu asam amino, uji toksisitas menggunakan Toxtree diperoleh kategori kelas III, tidak bersifat karsinogenik genotoksik dan non genotoksik. Senyawa obat uji memiliki interaksi yang kuat dan stabil sehingga dapat dijadikan sebagai kandidat yang berpotensi untuk pengobatan anti SARS-CoV-2.