cover
Contact Name
Ani Tjitra Handayani
Contact Email
ani.tjitra@sttnas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jalan Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
KURVATEK
ISSN : -     EISSN : 24777870     DOI : https://doi.org/10.33579/krvtk.v4i1
Jurnal KURVATEK diterbitkan pertama kali tahun 2016 oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian masyarakat pada Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta. Jurnal ini mempunyai misi sebagai media pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang geologi, pertambangan, elektro, sipil, material teknik,konversi energi, enegi terbarukan, serta perencanaan wilayah dan kota. Area tulisan dalam jurnal ini cukup luas. Cakupan penulisan mulai dari kajian pustaka maupun ekperimen yang ditulis dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang baik dan benar.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2018): November 2018" : 14 Documents clear
PERAN MURAL DALAM PEMBENTUKAN SENSE OF PLACE KAMPUNG CODE YOGYAKARTA Dwi Kunto Nurkukuh
KURVATEK Vol 3 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v3i2.739

Abstract

Kampung Code Yogyakarta sekarang menjadi berwarna penuh mural. Identitas Kampung Code dapat dilihat dari sense of place. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mural dalam pembentukan sense of place Kampung Code Yogyakarta yang meliputi komponen atribut fisik lingkungan, aktivitas yang terjadi di lingkungan dan konsepsi masyarakat terhadap lingkungan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif menggunakan analisis interaktif meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Bentuk Mural di Kampung Code merupakan lukisan dinding dan atap rumah serta lingkungan yang berisi warna, budaya, himbauan, perjuangan. Proses terbentuknya mural kampung code sudah ada sejak 1980 digagas Romo Mangun. Kemudian adanya pengecatan sebagai promosi rokok. Diakhiri dengan gerakan Tunjukkan Warna Aslimu merubah Kampung Code sebagai kampung mural sepenuhnya. Mural berperan dalam pembentukan sense of place dengan menambah estetika kampung, menambah semangat guyup, menguatkan identitas kampung kreatiif dan berbudaya.
KARAKTERISTIK GEOLOGI TEKNIK DAERAH PRAMBANAN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PRAMBANAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Wisnu Aji Dwi Kristanto
KURVATEK Vol 3 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v3i2.755

Abstract

Penelitian karakteristik geologi teknik daerah Prambanan dan sekitarnya, dibatasi koordinat 442800mE-449800mE dan 9136500mN-9142000mN. Penelitian dilakukan melalui pengumpulan data primer, meliputi penyelidikan geologi teknik permukaan dan dekat permukaan dengan pengamatan sifat fisik dan keteknikan batuan maupun tanah serta penggunaan klasifikasi Rock Mass Rating (RMR) dan uji kuat geser tanah menggunakan Dynamic Cone Penetrometer (DCP).Berdasarkan hasil penelitian, daerah Prambanan dan sekitarnya memiliki karakteristik geologi teknik berupa: Litologi terbagi menjadi 6 satuan (muda-tua): satuan pasir sedang, satuan pasir halus, satuan lanau, satuan tuf, satuan lapili, dan satuan batupasir. Morfologi bervariasi dari kelerengan rendah (<8°) hingga tinggi (>30°). Struktur geologi berupa kekar, rekahan, dan sesar turun dengan arah tenggara-barat laut membentuk morfologi gawir. Kedalaman muka airtanah daerah dataran cenderung dangkal (1,86 m-8,2 m) sedangkan daerah perbukitan cenderung dalam (3,8 m-16,5 m). Nilai daya dukung batuan 45 t/m2-280 t/m2 dan daya dukung tanah 2,1 t/m2-3,4 t/m2 dengan tingkat pelapukan sedikit lapuk hingga ekstrim lapuk. Kata kunci: RMR, DCP, Karakteristik Geologi Teknik
IDENTIFIKASI KERENTANAN GERAKAN TANAH BERDASARKAN DATA GEOLOGI DAERAH KALIREJO, KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULONPROGO, YOGYAKARTA Rizqi Prastowo; Obrin Trianda; Sely Novitasari
KURVATEK Vol 3 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v3i2.782

Abstract

 Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap merupakan salah satu daerah rawan gerakan tanah di Kabupaten Kulon Progo. Kondisi lereng yang begitu curam menjadi salah satu penyebab utama di daerah tersebut. Ditambah dengan pemanfaatan lahan yang kurang sesuai, yaitu dengan dibangunnya pemukiman pada lereng-lereng tebing yang curam menambah risiko terjadinya longsor yang dapat menimbulkan korban harta maupun jiwa. Apalagi Kabupaten Kulonprogo merupakan kabupaten yang sedang berkembang salah satunya di bidang pariwisata. Ketersediaan informasi yang lengkap dan akurat mengenai zona kerentanan gerakan tanah beserta kebijakan yang bisa dijadikan dasar dalam setiap aktivitas pengembangan merupakan hal yang sangat diperlukan demi mencegah dan meminimalkan korban jiwa dan dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh karena itu untuk dapat mengantisipasi hal-hal tersebut perlu dilakukan pengkajian yang lebih mendalam mengenai potensi bencana gerakan tanah dengan harapan tidak memperparah kondisi pembangunan yang dilakukan di daerah tersebut. Berdasarkan dari hasil pengolahan data didapatkan output berupa peta zona kerentanan gerakan tanah daerah penelitian yang menunjukkan 3 zona kerentanan gerakan tanah, yaitu zona kerentanan gerakan tanah rendah, sedang, tinggi.
Penerapan Wetland untuk Pengelolaan Air Asam Tambang Agus Panca Adi Sucahyo; Waterman Sulistyana Bargawa; Mohammad Nurcholis; Tedy Agung Cahyadi,
KURVATEK Vol 3 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v3i2.860

Abstract

ABSTRAKAir asam tambang (AAT) merupakan air dengan kandungan pH rendah (di bawah 5) yang ditimbulkan akibat industri pertambangan. AAT terbentuk dari bertemunya tiga komponen, yaitu batuan yang mengandung sulfat, air dan udara. Batuan yang mengandung asam (potential acid foarming) yang terkupas selama kegiatan penambangan dapat membentuk AAT setelah bertemu udara dan air yang berasal dari paparan air hujan langsung, air limpasan dan rembesan air tanah. Air limpasan yang tercemar tersebut mempunyai pH sekitar 2 – 4 dengan kandungan logam berat berupa Al, Fe, Mn, Cu dan Zn. Metoda dalam pengelolaan AAT terdiri dari sistem aktif dan sistem pasif. Paper ini membahas mengenai pengelolaan AAT dengan menggunakan sistem pasif wetland. Cakupan yang dibahas menyajikan beberapa hal terkait wetland diantaranya: ukuran wetland dan desain wetland yang tepat termasuk keasaman air yang keluar dari tambang (pH), kondisi reaksi oksidasi, laju aliran air serta waktu yang diperlukan dalam proses wetland serta luasan area yang tersedia untuk konstruksi wetland. Manfaat yang dihasilkan dari studi ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam rangka program penutupan tambang tembaga dan emas.Kata kunci: wetland, remediasi pasif, air asam tambang (AAT) Acid mine drainage (AMD) is the most significant environmental pollution problem with a low pH (below 5) caused by the mining industry. AMD is former from three components, exposed acid rock contain sulphate, water and air. The exposed acid rocks (potential acidic forming) during mining activities create a chemical reaction with air and water can be from seepage and run off. The water overflow from pit lake has a pH around 2 – 4 and contain heavy metals, i.e. Al, Fe, Mn, Cu, and Zn. The methods of AMD treatments that are active and passive systems. This paper discusses the AMD treatment using passive wetland system. Main factors passive removal of acidity and heavy metals using wetlad system when determining type and size appropriate wetland system include the influent acidity, pH, redox state, water flow rates and retention times, the area available for wetland. The benefits of this  study for passive AMD treatment using wetland can be used for further research to supporting the copper and gold mine closure program. Keywords: wetland, passive reamediation, acid mine drainage
EVALUASI PENERAPAN SMK3 BERDASARKAN TINGKAT KEPATUHAN PERSONAL Sediyanto Sediyanto
KURVATEK Vol 3 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v3i2.869

Abstract

The successful implementation of Occupational Safety and Health Management System (SMK3) in the company can not be separated from the concern of workers and managerial parties. This study aims to determine what indicators affect personal compliance, priority indicators affecting personal compliance level and to know evaluation of the performance of SMK3 implementation on the implementation of UKRIDA Education Hospital project development using SPSS method, personal compliance analysis and performance analysis of SMK3. Research data collected by distributing to 28 respondents in PT. PULAUINTAN. Experts are the project managers. The results of the study, personal compliance analysis method resulted in high adherence or 64.58%. Furthermore, the performance analysis of SMK3 implementation, the analysis result shows the performance value of SMK3 is or 59%. Then with the results of high compliance analysis and performance is then there is need for improvement action performance of SMK3 implementation to improve the implementation of SMK3. Keywords: Personal Compliance, SMK3 implementation Performance, SPSS, Personal Compliance Evaluation, Effect of personal compliance on SMK3 performance
ANALISIS MANIFESTASI PANASBUMI MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK DI PARANGWEDANG, KABUPATEN BANTUL Rena Juwita Sari; Listriyanto Listriyanto Listriyanto; Syamsul Ma'arif; Wira Widyawidura
KURVATEK Vol 3 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v3i2.888

Abstract

Parangwedang, Parangtritis Kabupaten Bantul berpotensi untuk pemanfaatan energi panasbumi. Terlihat ditemukannya manifestasi panasbumi yaitu mata air panas. Penelitian  ini bertujuan untuk memperkirakan potensi energi panasbumi Parangwedang, serta membuat skema pemanfaatan potensi panasbumi sebagai rekomendasi untuk digunakan di daerah tersebut. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis geologi dan analisis geofisika. Hasil analisis menggunakan metode Magnetik menunjukkan pola intensitas rendah berwarna biru dibagian selatan dengan dimensi klosur sekitar 100 meter dengan nilai berkisar antara 160 – 0 nT dan  diduga sebagai pola heat source yang dimungkinkan menjadi sumber air panas pada daerah ini dan diduga disebabkan oleh sesar bearah timurlaut-baratdaya. Klosur yang diduga sebagai sumber panas memiliki dimensi yang cukup kecil dan posisinya cukup dangkal dengan perkiraan keberadaan anomali berada pada kedalaman 200 – 300 meter. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa daerah Parangwedang merupakan daerah prospek panasbumi. Dilihat manifestasi berupa mata air panas sebagai daya tarik pariwisata, tetapi untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) skala kecil perlu dilakukan studi lebih lanjut.Kata kunci : Parangwedang, Panasbumi, Metode Magnetik, PLTP
PENGARUH TAHANAN-JENIS TANAH PADA TEGANGAN LANGKAH YANG DITIMBULKAN OLEH SEBUAH SAMBARAN PETIR Budi utama
KURVATEK Vol 3 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v3i2.897

Abstract

Abstraks                Tulisan ini menganalisis penyebaran tegangan langkah disekitar sebuah struktur menara Base Transceiver Station (BTS) pascasambaran petir di puncaknya. Tegangan langkah diinvestigasi terhadap setiap perubahan komposisi tahanan-jenis (resistivity) tanah yang diakibatkan oleh musim kemarau dan hujan. Perhitungan dikerjakan dengan menggunakan perangkat (pemogram) Matlab dengan menyele saikan model persamaannya. Analisis ini menggambarkan bahwa besaran tegangan langkah bervariasi dengan perubahan nilai ‘tahanan jenis’ tanah ketika musim kemarau dan selama musim hujan terjadi. Pada musim hujan dan di akhir musim hujan tegangan langkah yang muncul relativ sangat kecil diban dingkan dengan pemunculan tegangan langkah saat  di penghujung musim kemarau dimana terjadi hujan pertama kali. Hasilnya sangat penting bagi negara seperti Indonesia di mana tingkat presipitasi (curah hujan) umumnya tinggi  di sebagian besar negara. Kata Kunci  :  Menara-BTS, Tegangan-Langkah, Petir.
UPAYA PEMERINTAH DALAM MELESTARIKAN URBAN HERITAGE DALAM MENDUKUNG LIVEABLE CITY KOTA YOGYAKARTA Fahril Fanani; Ayu Candra Kurniati
KURVATEK Vol 3 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v3i2.940

Abstract

Cultural heritage has values on the past cultural heritage that must be preserved and maintained in order to support urban development in the future. The city of Yogyakarta has been appointed as one of the "Liveable Cities" in Indonesia (IAP, 2014) in terms of preservation of cultural heritage. Based on the Government Regulation of Daerah Istimewa Yogyakarta No. 40/2014 in terms of “Determaning Cultural Heritage Areas”, stated that Yogyakarta has 5 (five) Cultural Heritage Areas (KCB) which are: Kraton, Kotabaru, Pakualaman, Malioboro and Kotagede. The purpose of this study is to identify the government's efforts to preserve the Yogyakarta cultural heritage building in terms of maintaning the Liveable City Index of Yogyakarta. Next, collecting data method is using observation, interviews and literature studies. The research method is a qualitative descriptive approach, by using preservation variables considering with liveable city criteria, such as: protection, development and utilitation of cultural heritage buildings. Furthermore, the results is the Yogyakarta`s government has prepared conservation guidelines and management of cultural heritage buildings for each cultural heritage area, but those guidelines and management are not integrated with the governor's regulation. The conclusion obtained is the lack of integration from several policies / regulations set by the government in the preserving of cultural heritage buildings
IDENTIFIKASI POTENSI UNGGULAN DESA WISATA DI KABUPATEN SLEMAN amithya irma kurniawati; dwi kunto nurkukuh
KURVATEK Vol 3 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v3i2.1041

Abstract

Keberadaan desa-desa wisata merupakan salah satu fenomena yang terjadi di Kabupaten Sleman. Keberadaan desa-desa wisata tersebut dapat mengembangkan desa-desa wisata tersebut pada khususnya dan Kabupaten Sleman pada umumnya. Tujuan dari paper ini adalah mengidentifikasi potensi unggulan desa-desa wisata di Kabupaten Sleman. Hasil dari paper ini menunjukkan bahwa desa-desa wisata di Kabupaten Sleman memiliki beberapa potensi unggulan, yaitu: wisata alam, budaya, dan kreatif. Hal tersebut berdasarkan pada tema pengembangan yang terdapat dalam klasifikasi desa wisata di Kabupaten Sleman. Sembilan desa wisata di Kabupaten Sleman memiliki potensi unggulan wisata alam, delapan desa wisata di kabupaten tersebut memiliki potensi unggulan wisata budaya, dan empat belas desa wisata di kabupaten tersebut memiliki potensi unggulan wisata kreatif. Potensi wisata kreatif merupakan potensi unggulan paling besar yang dimiliki oleh Kabupaten Sleman.
SIMULASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK HIBRID TENAGA SURYA DAN ANGIN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI hendra hardianto pradana; Husein Mubarok
KURVATEK Vol 3 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v3i2.1103

Abstract

Dalam melakukan aktifitas belajar mengajar di Fakultas Teknologi Industri memerlukan energi listrik.. Energi listrik yang digunakan merupakan suplai dari PLN yang berasal dari bahan bakar fosil. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil maka dibutuhkan pemanfaatan pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi alternatif. Untuk memanfaatkan energi alternatif yang tersedia, peneliti menggunakan panel surya dan turbin angin sebagai pembangkit energi listrik energi terbarukan. Perangkat lunak HOMER digunakan dalam pembuatan simulasi sistem pembangkit hibrid serta digunakan untuk menentukan sistem pembangkit yang paling optimal serta dapat mengetahui nilai ekonomis dari sistem pembangkit yaitu Net Present Cost (NPC) dan Cost of Energy (COE). Hasil simulasi yang didapatkan dari perangkat lunak HOMER adalah sistem pembangkit hibrid dan panel surya mampu menghasilkan daya 39.099 kWh/tahun dan memiliki persantase penggunaan energi terbarukan sebesar 71 %. Dari sisi ekonomis pembangkit  listrik tenaga angin dan surya memiliki nilai NPC yang lebih tinggi sebesar Rp 1.137.367.996,00 dibandingkan dengan pembangkit listrik dari PLN sebesar Rp 750.060.108,00. Namun sistem pembangkit hibrid energi alternatif memiliki COEyang rendah yaitu sebesar Rp 836,34 dan niali COE dari PLN sebesar Rp 900,00.Kata kunci : Renewable Energy, sel surya, Turbin angin, HOMER

Page 1 of 2 | Total Record : 14