cover
Contact Name
Ani Tjitra Handayani
Contact Email
ani.tjitra@sttnas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jalan Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
KURVATEK
ISSN : -     EISSN : 24777870     DOI : https://doi.org/10.33579/krvtk.v4i1
Jurnal KURVATEK diterbitkan pertama kali tahun 2016 oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian masyarakat pada Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta. Jurnal ini mempunyai misi sebagai media pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang geologi, pertambangan, elektro, sipil, material teknik,konversi energi, enegi terbarukan, serta perencanaan wilayah dan kota. Area tulisan dalam jurnal ini cukup luas. Cakupan penulisan mulai dari kajian pustaka maupun ekperimen yang ditulis dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang baik dan benar.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 1 (2022): Energy Management and Sustainable Environment" : 10 Documents clear
POTENSI LIKUIFAKSI PADA PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG DI DESA TRIHARJO, WATES, KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA Amalia Suciati; Dwi Fitri Yudiantoro; Purwanto Purwanto
KURVATEK Vol 7 No 1 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i1.2294

Abstract

Bahaya ikutan gempa salah satunya adalah likuifaksi. Menyadari kondisi geologi ini pemerintah D.I. Yogyakarta mempertimbangkan dan memperhitungkan risiko dengan melakukan upaya mitigasi, salah satunya dengan mengkaji potensi bahaya likuifaksi pada rencana pembangunan Embarkasi Haji Yogyakarta di Desa Triharjo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan aluvial terhadap potensi likuifaksi pada perencanaan pembangunan Gedung. Metode yang digunakan adalah metode deterministic dan probabilistic. Data yang digunakan adalah data geolistrik, muka air tanah, bor SPT, granulometri dan mekanika tanah. Hasil penelitian menunjukkan faktor keamanan terhadap likuifaksi lapisan 1 (0-1m) FS kritis di Mw 3.7, lapisan 2 (1–6m) FS kritis di Mw 4.5, lapisan 3 (6–9 m) FS kritis di Mw 3.8, lapisan 4 (9–13 m) FS kritis di Mw 3.5 dan lapisan 5 (13–20 m) FS kritis di Mw 3.0. Menginterpretasi likuifaksi daerah tersebut maka dalam pengembangan wilayah ini harus memperhatikan bahaya gempa dan bahaya likuifaksi.
EVALUASI KAWASAN RAWAN ERUPSI GUNUNG MERAPI LERENG SELATAN KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA Paramitha Tedja Trisnaning; Obrin Trianda
KURVATEK Vol 7 No 1 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i1.2746

Abstract

Gunung Merapi, salah satu gunungapi aktif di Indonesia telah mengalami 28 erupsi sepanjang kurun abad 20. Gunungapi dengan ketinggian 2.986 mdpl dan terletak pada bagian utara Yogyakarta telah menjadi ancaman bagi daerah sekitarnya, termasuk Jawa Tengah. Erupsi terbesar pada November 2010 lalu dengan produk aliran piroklastik mencapai 15 km, menyebabkan 386 jiwa meninggal, 15.366 jiwa mengungsi, dan kerusakan di wilayah Sleman mencapai Rp 2,14 Triliun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melakukan pemetaan tingkat kerawanan maupun risiko bencana akibat aktifitas Gunung Merapi, khususnya pada daerah lereng selatan. Adanya pemetaan tingkat kerawanan dan risiko tersebut dapat sebagai upaya memperkecil korban jiwa, kerusakan maupun kerugian di masa mendatang. Penelitian dilakukan dengan metode pemetaan permukaan guna menghasilkan peta parameter, selanjutnya dilakukan analisis terkait tingkat kerawanan dan risiko menggunakan Sistem Informasi Geografi. Mengacu Permen PU/No.21/PRT/M/2007, pemanfaatan lahan KRB III pada daerah penelitian belum sesuai Permen yang berlaku dengan tingkat risiko bencana tinggi dan rendah. KRB II dan I telah dikembangkan sesuai peruntukannya pada Permen PU/No.21/PRT/M/2007 dengan tingkat risiko bencana KRB II sedang hingga tinggi dan KRB I memiliki tingkat risiko rendah.
IDENTIFIKASI MORFOMETRI DAS SERANG DARI CITRA SRTM Adi Prabowo
KURVATEK Vol 7 No 1 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i1.2762

Abstract

Lokasi penelitian merupakan DAS Serang yang masuk dalam wilayah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek morfometri DAS Serang dengan cara menghitung luas, Panjang, keliling, orde dan percabangan sungai, kerapatan sungai, serta pola pengaliran berdasarkan kenampakan yang terekam pada citra SRTM. Penelitian ini dilakukan dengan metode utama berupa interpretasi citra penginderaan jauh SRTM dan menghitung morfometri DAS dengan menggunakan software ArcGIS. Hasil perhitungan didapatkan luas DAS Serang 305,404 km2, panjang sungai 27,25 km, keliling DAS 107,353 km, tingkat percabangan sungai 2,45, kerapatan alur sungai 0,089. Berdasarkan hasil tersebut di atas maka DAS Serang dikontrol oleh tektonik dengan porositas batuan yang bagus sehingga tingkat infiltrasi tinggi.
PEMODELAN DAERAH TANGKAPAN HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI GLOBAL MAPPER Mohammad Fathur Rozi; Peter Eka Rosadi
KURVATEK Vol 7 No 1 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i1.2775

Abstract

Daerah tangkapan hujan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sistem penyaliran tambang. Semakin luas daerah tangkapan hujan maka semakin banyak debit air limpasan yang akan masuk ke lokasi penambangan. Banyak cara yang dapat digunakan untuk membuat pemodelan daerah tangkapan hujan baik secara manual dengan melakukan digitasi menggunakan Global Positioning System maupun menggunakan bantuan aplikasi salah satunya adalah aplikasi Global Mapper. Pada dunia pertambangan, analisis daerah tangkapan hujan digunakan untuk mengontrol dan mengetahui debit air limpasan yang dapat mengganggu kegiatan penambangan. Tulisan ini dibuat untuk mempermudah pemodelan atau penentuan luas daerah tangkapan hujan dengan menggunakan aplikasi Global Mapper. Dengan menggunakan data elevasi dan morfologi yang terdapat pada Digital Elevation Model (DEM) maka dapat ditentukan luas dari daerah tangkapan hujan. Setelah mengetahui luas daerah tangkapan hujan, maka sistem penyaliran dapat dirancang dengan optimal.
PENENTUAN KOEFISIEN TRANSFER MASSA PADAT CAIR PADA SISTEM TAWAS AIR DENGAN VARIASI KECEPATAN PUTARAN DAN DIAMETER PENGADUK Ani Purwanti; Muhammad Yusuf; Wisnu Prayogo; Uli Anita Ambarita
KURVATEK Vol 7 No 1 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i1.3128

Abstract

Solid-liquid mass transfer data is very necessary for the design of mass transfer equipment, in which the coefficient determination is influenced by the rotation speed and diameter of the stirrer. Thus, this study aims to investigate the effect of variations in stirring speed and stirrer diameter on the mass transfer coefficient of a solid-liquid system. This research was conducted in a stainlesssteel stirred vessel with a diameter of 5 – 19.5 cm and a height of 20 cm equipped with baffles. The alum used was sized to pass a 20mesh sieve and retained by a 30mesh sieve. Alum was then put into a vessel with water as a solvent and stirred with stirring speed varies from 100-500 rpm. Every 10 seconds, 5 ml of sample was taken to analyze the concentration of alum by measuring its density. This experiment was carried out with variations in the speed of the stirrer rotation and the diameter of the stirrer with a constant D/Dt ratio. The result showed that there is a relationship between the mass transfer coefficient with the variables studied for the alum-water granular system in a stirred tank. The calculation results show an average deviation error of 0.66%. The dimensionless equation can be used to accurately evaluate the mass transfer coefficient experiment.
ANALISIS AWAL KEBAKARAN TANGKI 36 T-102 PERTALITE PADA KAWASAN REFINERY UNIT IV CILACAP – JAWA TENGAH Budi Utama; Wayan Suparta; Dulhadi Dulhadi
KURVATEK Vol 7 No 1 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i1.3129

Abstract

This paper analyzes an induced lightning strike which is thought to have caused a fire in tank 36 T-102 (containing pertalite) at Pertamina refinery unit IV Cilacap – Central Java. This tank fire incident occurred when heavy rain was accompanied by a thunderstorm, on Saturday, November 13, 2021. The statement issued by BMKG that the fire occurred was caused by the phenomenon of lightning induction to the pertalite fuel storage tank, namely lightning induction at the first point a distance of 45 km and at the second point is 12 km. The analysis was carried out by simulation using the Matlab program which was oriented to determine the lightning induced voltage that invades the metal structure of the tank and compares it with the ignition voltage of the 36 T-102 tank. As an indicator parameter for the occurrence of ignition of flammable fuel, simulations of lightning induced voltages as far as 120 meters are also carried out for comparison parameters. The simulation results with comparison indicators revealed that there was a fire in the pertalite fuel tank in tank 36 T-102 it is not caused by lightning strikes as far as 45 km and as farl as 12 km but possibly due to induced lightning strikes in an area as far of hundreds of meters, the sample comparison indicator as far as 120 meters.
EVALUATION OF GEOTHERMAL RESERVOIR CONDITIONS BASED ON WELL PADS GEOCHEMICAL DATA IN LX GEOTHERMAL FIELD Monica Megita Veronika Assa; Dianto Isnawan
KURVATEK Vol 7 No 1 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i1.3133

Abstract

The research was conducted at the Geothermal Company Energy Lx Area. The research area includes three well pads of geothermal power plants, namely X1, X2, and X3, which are stratigraphically composed of quaternary volcanic rocks. Based on the geochemical data of the well pad, it shows that the chloride type fluid is in equilibrium/partial equilibrium with the reservoir temperature in the range of 230 – 300°C from the silica and Na-K geothermometer analysis. The geothermal system in the research area is a hydrothermal magmatic system with two-phase fluid dominated by water. Evaluation of reservoir conditions from monitoring the X3 well pad shows a decrease in temperature for the last 3 years from 320°C in 2018 to 290°C in 2020. Graphical analysis of several chemical elements including Ca, Cl, SiO2, Boron and HCO3 shows a trend with the same pattern on several elements/compounds so it can interpret that there are no mixing process occurs in the reservoir, especially mixing with drill pipe wall cement or groundwater. Utilization of two-phase geothermal fluid in the Lx Geothermal Field produces electricity with a capacity reaches more than 100 MW and is still being developed in several areas that are currently in the geothermal geochemical exploration stage.
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR MODERN PADA BANGUNAN RENTAL OFFICE DI PURWOKERTO Wahyu Ashari; Yohana Nursruwening; Dwi Jati Lestariningsih
KURVATEK Vol 7 No 1 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i1.3134

Abstract

Kota Purwokerto sebagai ibu kota Kabupaten Banyumas mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan, yang berpengaruh pada aktivitas komersial, terutama di pusat kota. Pertumbuhan ekonomi berjalan sejajar dengan kebutuhan wadah (bangunan) sebagai tempat aktivitas berupa rental office. Penerapan arsitektur modern pada bangunan rental office bertujuan menampilkan bangunan dengan gaya modrn yang simple. Penekanan pada konsep arsitektur modern yang disempurnakan menjadi bangunan modern berlantai banyak diharapkan dapat memenuhi kebutuhan perkantoran dan jasa dan efisiensi penggunaan lahan kota. Metode yang digunakan antara lain observasi, dokumentasi dan kajian Pustaka. Data yang telah diolah dianaliss dengan menggunakan metode korelatif yaitu menghubungkan data yang satu dengan lainnya dan secara deskriptif. Hasil analisis berupa suatu konsep perancangan rental office meliputi bentuk massa bangunan, penampilan bangunan, struktur serta utilitas yang mengaplikasikan prinsip-prinsip arsitektur modern dari Le Corbusier. Pilotis, rancangan bebas denah dasar, desain bebas fasade, jendela horizontal dan roof garden, Cladding warna putih memberi kesan ringan dan modern.
ANALISIS PENCEMARAN LOGAM BERAT TERHADAP KUALITAS AIR PADA SUNGAI KALEMENDO Cein Penias Tony; Rika Ernawati; Edy Nursanto
KURVATEK Vol 7 No 1 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i1.3135

Abstract

Studi ini dilakukan untuk menganalisis pencemaran logam berat hasil pengolahan emas tambang rakyat terhadap air Sungai Kalemendo yang diduga mengandung logam berat yaitu Merkuri, Sianida, Tembaga, Timbal, dan Besi. Dilakukan pemantauan kondisi sungai, pengambilan sampel air, pengujian laboratorium, serta melakukan penentuan status mutu air dengan menggunakan Metode Storet. Hasil kualitas air pada Sungai Kalemendo sebagian besar belum memenuhi Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan berdasarkan KepMen LH No 113 Tahun 2003, sedangkan status mutu air termasuk pada kualitas air yang tercemar berat berdasarkan KepMen LH No. 115 Tahun 2003. Kualitas air Sungai Kalemendo berdasarkan PP No 82 Tahun 2001 untuk kriteria kelas mutu air ditemukan bahwa Ph, TSS, logam Fe, Pb dan Cu tidak memenuhi parameter Kelas I dan II. Kandungan logam berat Cn memenuhi baku mutu kelas I dan II, kandungan Ph, TSS, logam Fe, Pb dan Cu pada air sungai belum memenuhi kriteria kelas III.
APLIKASI AIR DECKING MENGGUNAKAN BALLDECK GUNA MENGEFISIENSI BAHAN PELEDAK PADA KEGIATAN PELEDAKAN OVERBURDEN DI PT HANWHA MINING SERVICES Mursalin Hasruddin; Yuliadi Yuliadi; Yunus Ashari
KURVATEK Vol 7 No 1 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i1.3150

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan di Pit T1 PT Sebuku Tanjung Coal, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Powder factor dari peledakan konvensional cukup tinggi sehingga biaya bahan peledak yang dibutuhkan sangat besar. Salah satu upaya dalam mengurangi penggunaan bahan peledak adalah penambahan air decking pada lubang ledak dengan media Ball Deck. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi powder factor pada peledakan overburden serta mengefisiensi waktu kerja. Penelitian dilakukan dengan membandingkan antara data aktual dan teoritis, serta menganalisis statistik dari peledakan konvensional dan peledakan air decking. Adapun parameter penting dalam perbandingan yaitu geometri peledakan, work efficiency, powder factor, dan rata-rata fragmentasi. Jarak burden dan spacing yang digunakan pada peledakan konvensional dan peledakan air decking adalah 8m × 9m. Rata-rata waktu kerja yang dibutuhkan pada peledakan konvensional adalah 1 jam 33 menit, sedangkan pada peledakan air decking dengan metode top air deck adalah 1 jam 15 menit. Rata-rata powder factor pada peledakan konvensional adalah 0,20 kg/BCM tetapi peledakan air decking mampu mengoptimalkan hingga 0,17 kg/BCM. Rata-rata fragmentasi dari peledakan konvensional adalah 59,29 cm, sedangkan pada peledakan air decking adalah 65,54 cm. Selain itu, peledakan air decking dapat mengurangi penggunaan bahan peledak sebanyak 12-20 % per lubang dan mampu mengurangi biaya bahan peledak hingga 4,9% per lubang.

Page 1 of 1 | Total Record : 10