cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jitkwh@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan
ISSN : 20868510     EISSN : 26555875     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (JITK) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penenlitian maupun non hasil penelitian dibidang ilmu dan teknologi yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak merubah tulisan tanpa mengubah maksud atau subtansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan penulis yang bersangkutan.
Articles 158 Documents
Hubungan Motivasi Perawat dengan Pelaksanaan Discharge Planning di ruang Vincentius RS St. Elisabeth Semarang -, Windyastuti; Kustriyani, Menik
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.179 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v10i1.202

Abstract

AbstrakDischarge planning (perencanaan pulang) adalah serangkaian keputusan dan aktivitas-aktivitasnya yang terlibat dalam pemberian asuhan keperawatan yang kontinu dan terkoordinasi ketika pasien dipulangkan dari lembaga pelayanan kesehatan. Hasil Uji Rank Spearman menunjukkan bahwa nilai (p Value= 0,005) < (α=0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya ada hubungan motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan discharge planning di RS St. Elisabeth Semarang. Berdasarkan nilai koefesien korelasi hasil uji Rank Spearman diketahhi bahwa nilai r = 0,431 yang berarti bahwa korelasi antara motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan discharge planning di RS St. Elisabeth Semarang menunjukkan tingkat hubungan korelasi yang sedang.Kata Kunci : Discharge Planning, Motivasi
PENGARUH PEMAKAIAN KACAMATA BACA JADI TERHADAP TAJAM PENGLIHATAN PENDERITA PRESBYOPIA KOTA SEMARANG TAHUN 2013 Wahyudi, Didik
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.61 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v7i1.39

Abstract

Latar belakang Fenomena maraknya penjual kacamata di kakilima termasuk kacamata baca yang menjadi tempat berlabuhnya masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah yang secara harga sangat terjangkau dan dapat diakses dengan cepat dan tanpa melewati permeiksaan Tujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian kacamata jadi yang dijual dikakilima tanpa melakukan pemeriksaan refraksi terhadap penderita presbyopia. Hasil pasien pertama mengeluhkan penglihatan dekatnya kabur, pasien Sy telah menggunakan kacamata khusus baca yang dijual murah di pasar (dijual secara massal). Sedangkan pasien Sy tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Dari hasil anamnesa, pasien II mengeluhkan penglihatan dekatnya kabur, pasien N telah menggunakan kacamata baca yang dijual murah di pasar (dijual secara massal). Sedangkan pasien N tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Dari hasil anamnesa, pasien III mengeluhkan penglihatan dekatnya kabur (Rabun Dekat), pasien SAtelah menggunakan kacamata khusus baca yang dijual murah di pinggir jalan (dijual secara massal). Pasien SA tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Pembahasan Pada Pasien pertama Sy hal ini disebabkan DV bergeser 4 mm dari PD (DV kacamata baca = 62 mm dan PD Pasien Sy = 58 mm).Hal-hal tersebut perlu diperhatikan dalam penulisan resep kacamata agar sesuai dengan keadaan pasien. Namun seringkali terjadi pada pembelian kacamata yang dijual secara massal, pasien tidak mengetahui apakah DV kacamata tersebut sesuai dengan PD (dekat) pasien. Secara langsung kasus tersebut memiliki dampak terhadap penglihatan dekat pasien pada saat pasien melakukan aktivitas dengan jarak dekat, misalnya membaca koran, dan sebagainya. Kesimpulan Pembelian kacamata baca yang tidak sesuai dengan resep (keadaan pasien) dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa pusing jika dipakai selama ? 60 menit..Saran Perlu dilakukan penelitian dengan jumlah responden yang lebih banyak lagi dengan metode yang berbeda dengan cakupan daerah yang lebih luas.?Kata kunci : kacamata baca, penglihatan, presbiopia
HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP MOTIVASI DENGAN PRAKTEK PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RSUD SOEWONDO KENDAL Winarti, Rahayu
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.507 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v9i2.193

Abstract

Keselamatan pasien di RS adalah sistem pelayanan dalam suatu RS yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman dan nyaman. Infeksi nosokomial merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kesakitan dan angka kematian di rumah sakit, sehingga? kejadian infeksi nosokomial dapat? memperpanjang masa rawat dan peningkatan biaya perawatan. Perawat diharapkan memiliki pengetahuan dan sikap dalam penggunaan alat pelindung diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan motivasi praktek perawat dalam penggunaan alat pelindung dri di RSUD Soewondo Kendal.Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif? dengan? desain deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional. Pengumpulan? data dengan melakukan observasi perawat dalam penggunaan alat pelindung diri? dan dengan metode angket yang menggunakan kuisioner terstruktur. Populasi? dalam penelitian ini adalah perawat di RSUD Soewondo Kendal sejumlah 127 dari beberapa ruang. Pengambilan? sampel? dengan tehnik Proportional Sampling. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase (%) sedangkan Analisis bivariat menggunakan uji statistik? Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan dari 60 responden yang memiliki pengetahuan baik dan perilaku baik sebanyak 20 responden ( 33,3%), responden yang memiliki pengetahuan cukup dan perilaku baik sebanyak 26 responden (43,3%). Jumlah responden yang memiliki pengetahuan kurang dan perilakusebanyak 6 responden ( 10%). Responden yang memiliki pengetahuan baik dan perilaku tidak baik sebanyak 2 responden( 3,35%). Jumlah responden yang memiliki pengetahuan kurang dan perilaku tidak baik sebanyak 4 responden. Nilai pearson chi square 7,425 lebih dari nilai tabel, p value ( 0,024) < ? ( 0,05 ) yang berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang alat pelindung diri dengan perilaku dalam penggunaan alat pelindung diri. Hasil analisa hubungan sikap dengan perilaku didapatkan ada 2 sel yang nilai expected countnya kurates yang hasilnya kurang dari 5 (50%), maka menggunakan rumus Fisher exact test ?yang hasilnya p value ( 0,018) < ? ( 0,05), yang berarti ada hubungan antara sikap tentang alat pelindung diri dengan perilaku dalam? penggunaan alat pelindung diri. Hasil penelitian dengan nilai pearshon chi square 4,378 lebih dari nilai tabel, p value( 0,047) < ? ( 0,05 ) yang berarti ada hubungan antara motivasi tentang alat pelindung diri dengan perilaku dalam penggunaan alat pelindung diri.Keterbatasan dalam penelitian ini tidak memasukkan predisposing factor yang lain seperti keyakinan, nilai dan kepercayaan, enabling factor : Lingkungan, Sarana, prasarana, dukungan, reinforcing factor : sikap petugas dan dukungan dalam penelitian ini.Kata Kunci : pengetahuan, sikap, motivasi, alat pelindung diri?Relationship Knowledge Of Motivation Attitude With Nurse?s Practices In Use Of Self ? Equipment?s In RSUD Soewondo KendalPatient safety in the hospital is a service system in a hospital that provides patient care becomes more secure and comfortable. Nosocomial infection is one of the causes of increasing morbidity and mortality rates in hospitals, so the incidence of nosocomial infections may prolong the length of stay and increased maintenance costs. Nurses are expected to have knowledge and attitude in the use of personal protective equipment. This study aims to determine the relationship of knowledge, attitudes, and motivation of nurse practice in the use of protective equipment in RSUD Soewondo Kendal.This research type is quantitative with descriptive correlation design through cross sectional approach. Data collection by observing nurses in the use of personal protective equipment and using structured questionnaires. The population in this study were nurses at Soewondo Kendal General Hospital in 127 from several ward. Sampling with Proportional Sampling technique. Univariate analysis using frequency distribution and percentage (%) while bivariate analysis using Chi-Square statistical test.The result of this research is obtained from 60 respondents who have good knowledge and good behavior as much as 20 respondents (33,3%), respondents who have enough knowledge and good behavior as much as 26 respondents (43,3%). Number of respondents who have less knowledge and behavior as much as 6 respondents (10%). Respondents who have good knowledge and bad behavior as much as 2 respondents (3.35%). Number of respondents who have less knowledge and bad behavior as many as 4 respondents. The value of pearson chi square is 7.425 more than the value of the table, p value (0.024) <? (0.05) which means there is a relationship between knowledge of personal protective equipment and the behavior in the use of personal protective equipment. The result of analysis of attitude correlation with behavior was found there were 2 cells whose value of expected count of kurates which result less than 5 (50%), then use Fisher exact test formula which result p value (0,018) <? (0,05), between attitudes about personal protective equipment and behavior in the use of personal protective equipment. The result of research with pearshon chi square 4,378 more than the value of table, p value (0,047) <? (0,05) meaning there is correlation between motivation about personal protective equipment and behavior in the use of personal protective equipment.Limitations in this study do not include other predisposing factors such as beliefs, values and beliefs, enabling factors: environment, means, infrastructure, support, reinforcing factors: officer attitudes and support in this study.Keywords: knowledge, attitude, motivation, personal protective equipment
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN POLA MAKAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA BRINGINSARI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL Rohana, Nana
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 3, No 2 (2012)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.888 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v3i2.71

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, pola makan balita dengan status gizi balita di Desa Bringinsari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel sejumlah 68 orang dengan teknik proportionate random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, formulir recall dan timbangan gantung. Hasil penelitian ini adalah : menunjukkan tingkat pengetahuan ibu balita di Desa Bringinsari sebagian besar kurang baik sebesar 41 orang (60,29%), pola makan balita di Desa Bringinsari sebagian besar kurang baik sebesar 35 balita (51,48%), status gizi balita di Desa Bringinsari sebagian besar gizi kurang sebesar 39 balita (57,35%). Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dan pola makan balita (p value 0,000), ada hubungan antara pola makan balita dengan status gizi balita (p value 0,001), ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dan status gizi balita (p value 0,003). Perlunya pemantauan status gizi pada balita secara berkala sehingga keadaan status gizi balita dapat diketahui dan segera dilakukan penanggulangan apabila terjadi penurunan status gizi.?Kata kunci : Pengetahuan ibu tentang gizi balita, pola makan balita, status gizi balita
ANALISA PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN RAWAT JALAN OLEH RADIOGRAFER DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK Manurung, Daniel; Sudarsih, Kesawa; Suraningsih, Nanik
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.879 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v4i2.89

Abstract

Di bidang radiodiagnostik konvensional dengan melihat karakteristik rumah sakit, maka berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 bab IV pasal 8 tentang Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit dari 6 sasaran keselamatan pasien untuk rumah sakit ada tiga sasaran keselamatan pasien di Instalasi Radiologi yang bisa di lakukan penilaian, meliputi: a) ketepatan indentifikasi pasien, b) peningkatan komunikasi yang efektif, dan c) kepastian tepat-lokasi dan tepat-prosedur. Berdasarkan observasi yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD Sunan Kalijaga, penyebab banyak terjadinya kesalahan pada sasaran keselamatan pasien adalah mengenai ketepatan identifikasi pasien hal ini dikarenakan pada saat kondisi ramai pemeriksaan pasien, identitas pasien sering tertukar dengan identitas pasien yang lain. Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untuk menjelaskan bagaimana pelaksanaan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif dan kepastian tepat lokasi dan prosedur oleh radiografer di Instalasi Radiologi RSUD Sunan Kalijaga.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan waktu cross sectionaluntuk melakukan analisa sasaran keselamatan pasien di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak yang diambil dalam satu waktu penelitian yang disajikan secara deskriptif. Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas dengan jumlah sampel 6 informan. Hasil wawancara mendalam diolah dengan menggunakan content analisis (analisa isi).Hasil penelitian menunjukkan bahwa Identifikasi pasien telah dilakukan tetapi masih belum terlaksana? secarabertingkat secara keseluruhan pada pasien sesuai standar. Komunikasi secara efektif sebelum, selama dan setelah proses pemeriksaan telah terlaksana dengan baik. Telah dilaksanakan proses kepastian tempat lokasi dan prosedur dengan memastikan obyek yang dikeluhkan dan permintaan pemeriksaan rontgen oleh dokter yang selanjutnya proses pemeriksaan dikerjakan sesuai SOPyang ada.?Kata kunci :Sasaran keselamatan pasien, identifikasi, komunikasi, tepat lokasi dan prosedur.
RANCANG BANGUN ALAT BANTU FIKSASI PADA PEMERIKSAAN COLUMNA VERTEBRAE CERVICAL UNTUK PROYEKSI RPO DAN LPO BERDIRI Utami, Asih Puji; Rosidah, Siti; Udin, Saif
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.396 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v6i2.112

Abstract

Rancang bangun alat bantu fiksasi pada pemeriksaan columna vertebrae cervical untuk proyeksi RPO dan LPO berdiri dilatarbelakangi terjadinya kesulitan memposisikan pasien dalam posisi oblik dengan sudut 45o. Tujuan penelitian memudahkan posisi dan kenyamanan pasien sehingga menghasilkan radiograf yang optimal. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif deskriptif pendekatan eksperimen eksploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan merancang, menggunakan dan uji fungsi alat bantu fiksasi dilakukan secara langsung pada pasien di Instalasi Radiologi RSUD Kota Semarang dengan 5 radiografer (responden). Hasil penelitian alat bantu fiksasi pada pemeriksaan columna vertebrae cervical untuk proyeksi oblik berdiri berupa rangka, sandaran kepala, bidang segitiga, tempat kaset, pengunci bucky stand, pengunci sandaran kepala dan pengunci bidang segitiga. Hasil uji kelayakan alat bantu fiksasi sebesar 93,33% bahwa alat bantu fiksasi layak digunakan pada pemeriksaan cervical khususnya proyeksi RPO dan LPO berdiri. Saran sebaiknya perlu dikembangkan dalam pembatasan pergerakan pasien yang maksimal dan penggunaan untuk pasien yang non kooperatif.?Kata Kunci :???????? rancang bangun, alat bantu fiksasi, columna vertebrae cervical, proyeksi RPO dan LPO berdiri
Perbandingan Terapi Musik Dan Teknik Back Exercise Terhadap Intensitas Nyeri Haid Di Sekolah Tinggi Kesehatan Widya Husada Semarang Jamil, M.; Sari, C. K.; Siwi, R. T.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.704 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v9i1.62

Abstract

Masa remaja ditandai dengan munculnya karakteristik seks primer dan karakteristik seks sekunder. Hal ini sangat dipengaruhi oleh mulai bekerjanya kelenjar reproduksi. Yang mana ciri-ciri dari seks primer yaitu menstruasi, merasa khawatir, gelisah dan cepat marah, sedangkan seks sekunder cirri-cirinya pinggul bertambah lebar dan bulat, payudara membesar, kulit menjadi lebih halus. Nyeri haid muncul akibat kontraksi distritmik miometrium yang menampilkan satu gejala atau lebih, mulai dari nyeri yang ringan sampai berat di perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spasmodik di sisi medial paha. Ada beberapa cara non farmakologi untuk meredakan dismenorea, yaitu kompres hangat atau mandi air hangat, masase, distraksi/relaksasi, latihan fisik/exercise, tidur cukup, diet rendah garam dan peningkatan penggunaan diuretik alami seperti daun seledri. Teknik relaksasi memberikan individu control diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan rancangan ?One Group Pretest Posttest? yaitu rancangan yang digunakan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melakukan uji skala nyeri dengan durasi tidur sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.Hasil analisis Pengaruh Teknik Back exercise dan terapi musik Terhadap Penurunan Nyeri Haid (Disminore) pada mahasiswi tingkat 1 dan 2 di STIKES Widya Husada Semarang pada tabel 4.3 menunjukkan hasil uji Wilcoxon dengan nilai p value <0,000 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima bahwa ada pengaruh teknik Back exercise dan terapi musik penurunan nyeri haid(disminore) pada mahasiswi tingkat 1 dan 2 di STIKES Widya Husada Semarang.Kata Kunci : Back exercise, Terapi Musik dan Penurunan Nyeri Haid (Disminore)Adolescence is characterized by the emergence of primary sex characteristics and secondary sex characteristics. This is greatly influenced by the onset of the working of the reproductive gland. The features of primary sex are menstruation, worry, anxiety and irritability, while secondary sex of the cirri-hip tend to grow wide and round, breasts grow, the skin becomes smoother. Menstrual pain results from a myometrial dysplastic contraction featuring one or more symptoms, ranging from mild to severe pain in the lower abdomen, buttocks, and spasmodic pain on the medial side of the thigh. There are several non-pharmacological ways to relieve dysmenorrhoea, such as warm compress or warm bath, massage, distraction / relaxation, physical exercise / exercise, adequate sleep, low salt diet and increased use of natural diuretics such as celery leaves. Relaxation techniques give the individual self-control when there is discomfort or pain.The method used in this research is quasy experiments with the design of "One Group Pretest Posttest" is a design that is used to reveal causal relationships by way of testing the scale of pain with sleep duration before and after intervention.The result of the analysis of Back Exercise Technique and Music Therapy on the Reduction of Menstrual Pain (Disminore) on the 1st and 2nd degree students in STIKES Widya Husada Semarang in table 4.3 shows Wilcoxon test result with p value <0,000 which means Ho is rejected and Ha accepted that there is influence Back exercise techniques and music therapy decrease menstrual pain (disminore) in female students level 1 and 2 in STIKES Widya Husada Semarang.Keywords: Back Exercise, Music Therapy and Decreased Menstrual Pain (Disminore)
Meningkatkan Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan Dengan Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer ningsih, Mulya
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.336 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v2i1.30

Abstract

Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu bagian penting dalam proses asuhan keperawatan. Namun pada kenyataannya sering kita temukan dokumentasi keperawatan kurang lengkap dan tidak dapat dipertanggungjawabkan, bahkan cenderung diabaikan. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dokumentasi asuhan keperawatan maka perlu dilakukan adanya suatu perubahan dalam sistem pendokumentasian. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dengan penerapan sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Namun untuk menghasilkan dokumentasi yang berkualitas maka perawat membutuhkan dukungan melalui pendidikan dalam aplikasi perangkat lunak dan dalam melaksanakan konsep keperawatan dan menerapkan proses keperawatan.?Kata kunci: dokumentasi, keperawatan,? sistem informasi
TEKNIK PEMERIKSAAN GIGI GELIGI INTRA ORAL PADA KASUS IMPAKSI DENGAN MENGGUNAKAN PESAWAT GENERAL PURPOSE DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD KOTA MUNTILAN Felayani, Fadli; Budiwati, Trisna; Puspita, Mega Indah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.474 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v4i2.85

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang teknik pemeriksaan gigi geligi intra oral pada kasus impaksi dengan menggunakan pesawat general purpose di Instalasi Radiologi RSUD Kota Muntilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik pemeriksaan gigi geligi intra oral pada kasus impaksi menggunakan pesawat general purpose dengan teknik kesejajaran dan untuk mengetahui proteksi radiasi yang dilakukan pada pemeriksaan gigi geligi intra oral.Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara dengan dokter gigi, radiografer, dan pasien. Data analisis yang diperoleh dari observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi kemudian direduksi untuk dibuat koding terbuka selanjutnya dilakukan interpretasi data dengan cara membandingkan antara teori dan lapangan untuk mendapatkan kesimpulan dan saran.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa teknik pemeriksaan gigi geligi intra oral pada kasus impaksi menggunakan pesawat general purpose di Instalasi Radiologi RSUD Kota Muntilan dilakukan menggunakan proyeksi kesejajaran dengan posisi pasien duduk di kursi pemeriksaan tanpa sandaran kepala dengan arah sinar horisontal. Fiksasi film di dalam mulut pasien menggunakan jari telunjuk atau ibu jari pasien. Proteksi radiasi yang dilakukan yaitu membatasi luas lapangan penyinaran seluas obyek yang dituju. Namun pasien tidak dipakaikan baju timah hitam (apron).?Kata Kunci : Gigi Geligi, General Purpose, Proteksi Radiasi
ANALISA PENOLAKAN RADIOGRAF DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG Suraningsih, Nanik; Rosidah, Siti; Felayani, Fadli
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.253 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v6i1.103

Abstract

Terdapat masalah dalam pelaksanaan Reject Analysis Programme di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, meskipun penolakan radiograf telah didata, namun analisis penolakan film belum dilakukan secara efektif. Radiograf yang mengalami penolakan hanya dicatat dan ditentukan faktor penyebab terjadinya penolakan tetapi tidak dilakukan pelaporan, padahal persentase penolakan radiograf berada di ambang batas yang diperbolehkan yaitu <2% dari seluruh pemeriksaan yang dilakukan (Kepmenkes No. 129 tahun 2008) sehingga penulis tertarik melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penolakan radiograf dan faktor penyebab penolakan terbesar dari bulan September sampai November 2014.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Metode pengambilan data dilakukan dengan survei dan dokumentasi. Waktu pengambilan data dimulai dari bulan September sampai November 2014.Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan dan mengelompokkan radiograf yang ditolak berdasarkan ukuran film dan faktor penyebab penolakan radiograf. Kemudian dilakukan penghitungan persentase penolakan film setiap bulan dan persentase penolakan film berdasarkan faktor penyebab untuk menyusun diagram.Hasil penelitian menunjukan persentase penolakan radiograf selama bulan September sampai November 2014 di Instalasi Radiologi Rumah sakit Bhayangkara Semarang dengan jumlah pemakaian film sebanyak 791 lembar dan penolakan radiograf sebanyak 31 lembar, sehingga diperoleh persentase penolakan selama 3 bulan adalah sebesar 3,9%, persentase ini berada di atas nilai batas penolakan yang diperbolehkan yaitu 2% dari seluruh pemeriksaan yang dilakukan. Adapun faktor penyebab penolakan radiograf terbesar adalah faktor eksposi, yaitu sebesar 11,2%.?Kata kunci : reject film, analisis, persentase.

Page 3 of 16 | Total Record : 158