cover
Contact Name
Sani Ega Priani, M.Si., Apt.
Contact Email
-
Phone
jurnal.farmasyifa@gmail.c
Journal Mail Official
jurnal.farmasyifa@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi - Universitas Islam Bandung Jalan Rangga Gading No. 8, Kota Bandung, Jawa Barat
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa
ISSN : 25990047     EISSN : 25986376     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa (JIFF) merupakan Jurnal ilmiah yang memuat artikel hasil penelitian di ruang lingkup Farmasi meliputi Farmakologi dan Toksikologi, Farmasi Klinik dan Komunitas, Biologi Farmasi, Farmasetika, Farmasi Mikrobiologi dan Bioteknologi, dan Farmakokimia. Disamping penelitian, jurnal ilmiah Farmasyifa juga memuat artikel hasil review terkait perkembangan ilmu kefarmasian di Indonesia berbasis penelitian.
Articles 110 Documents
AKTIVITAS EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans PENYEBAB KARIES GIGI Musdalipah Musdalipah; Randa Wulaisfan
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v1i2.3769

Abstract

Onion (Allium ascalonicum L.) is one of the most commonly used spices other than as a cooking spice as well as traditional medicine. The use of red onions is restricted to the meat alone, while the skin contains many chemical compounds that can be used as antibacterials such as flavonoids, saponins, tannins, glycosides and steroids or triterpenoids regarded as waste. This study aims to determine the inhibition power of onion skin extract (Allium ascalonicum L.) on the growth of Streptococcus mutans bacteria. The type of research used was experimental research consisting of three treatments, two controls: positive control and negative control with three repetitions. This research is done by cylinder cup method. Onion skin extract was obtained from maceration using 96% ethanol solvent. The test sample in this study was made with concentrations of 10%, 20% and 30%. The results showed that onion skin extracts with concentrations of 10%, 20% and 30% had mean inhibitions of 1.33 mm, 2.12 mm and 2.51 mm. The result of ANOVA test showed that F count (205,098 > F table (3,478) so that BNT further test showed that there is real effect difference of onion skin extract on the growth of Streptococcus mutans bacteria. 
FORMULASI MINUMAN TEPUNG CACING TANAH (Lumbricus rubellus Hoffmeister) TERGANULASI DISERTAI UJI DAYA INGATNYA PADA MENCIT JANTAN Gita Cahya Eka Darma; Wulandari Putri Saraswati; Esti Rachmawati Sadiyah
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v1i1.3117

Abstract

Protein is a chemical compound that is important for body. Earthworm (Lumbricus rubellus Hoffmeister) is known to have high protein content that can be used as alternative protein. This study aimed to determine the activity of earthworm flour in improving memory on mice (Mus musculus) and its formulation in the form of granulated earthworm flour beverage. Memory activity test was performed using Y labyrinth with observation parameter in the form of latency time (second) and number of errors. The optimum dose resulted from the memory test is 325 mg/kg BB which is equivalent to the use of two times the preparation containing 1.25 g of earthworm flour. Optimization of suspending agent was done singly and combination and obtained 3 formulae combination of best suspending agent and then continued to granulation proces. Formula evaluation conducted were organoleptic test, moisture, flow properties, particle size distribution, reconstitution time, redispersion time, sedimentation volume, viscosity, stability, hedonic test and quantitative analysis of protein content. Based of evaluation, one optimum formula was chosen which was, combination of 0,5% CMC-Na, 0,1% Sodium Alginate, 3,75% turmeric powder, 10% white sugar, 3% talk and Mg stearat 1%. The protein contained in the best formula was 26.03%
FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk) Patihul Husni; Alika Nuansa Pratiwi; Ardian Baitariza
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v2i2.4796

Abstract

Salah satu tanaman berkhasiat antiinflamasi adalah tanaman kelor (Moringa oleifera Lamk) sehingga berpotensi dibuat sediaan krim. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula terbaik krim ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lamk). Penelitian dilakukan dengan membuat sediaan krim dengan tiga formula berbeda (F1, F2 dan F3) yang mengandung ekstrak daun kelor 10% b/b. Evaluasi sediaan krim dilakukan selama 4 minggu penyimpanan meliputi uji organoleptik (warna, aroma dan bentuk), homogenitas, pH, viskositas, daya tercuci, tipe krim, dan uji iritasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh formula (F1, F2 dan F3) memenuhi syarat krim yang baik dan tidak mengiritasi. Formula krim yang paling baik berdasarkan uji penyimpanan selama 4 minggu adalah F3 dengan komposisi formula berupa ekstrak daun kelor 10%, asam stearat 10%, paraffin cair 2%, setil alkohol 2%, span 80 1,5%, tween 80 3,5%, gliserin 7,5%, titan dioksida 0,7%, oleum rosae 15 tetes, nipagin 0,18%, nipasol 0,02%, aquadest add 50% b/b.
UJI EFEKTIVITAS KRIM PELEMBAB YANG MENGANDUNG GEL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera Linn.) DAN ETIL VITAMIN C Ratih Aryani
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v2i1.4203

Abstract

Pendahuluan: Lidah buaya (Aloe vera Linn.) merupakan salah satu tanaman yang dapat meningkatkan kelembaban kulit, merangsang fibroblas yang memproduksi kolagen dan elastin. Etil vitamin C merupakan turunan dari vitamin C yang lebih stabil sebagai antioksidan serta sebagai booster pembentukan kolagen. Tujuan: membuat sediaan krim pelembab kombinasi daging lidah buaya yang telah dikeringkan dengan metode freeze drying dan etil vitamin C untuk memperbaiki kekeringan pada kulit tumit kaki. Metode Penelitian: penelitian eksperimental dengan metode Pretest-Posttest Control Group Design, pada penelitian ini dibuat 5 jenis formula, F0 (basis) dan 4 formula lainnya adalah kombinasi variasi konsentrasi gel daun lidah buaya freeze-drying dan etil vitamin C, berturut-turut  F1 (3%,3%), F2 (5%,3%), F3 (3%,5%), F4 (5%,5%). Evaluasi sediaan meliputi organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, uji sentrifugasi, cycling test, uji iritasi, dan uji efektivitas. Hasil dan Kesimpulan: hasil menunjukkan bahwa basis dan seluruh formula memenuhi parameter sediaan yang baik dan tidak mengiritasi kulit sukarelawan. Uji efektivitas terhadap peningkatan kelembaban kulit tumit kaki yang pecah-pecah sukarelawan selama 28 hari dilakukan dengan menggunakan skin moisture meter analyzer FCM-1, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelembaban kulit sebelum dan sesudah diberikan perlakuan adalah pada F0 (6,94%); F1 (46,01%); F2 (61,27%); F3 (64,34%); dan F4 (40,80%). Sediaan F3 merupakan formula yang paling baik dengan persentase kenaikan kelembaban paling tinggi, dengan nilai kelembaban awal dari 26,47% menjadi 43,50%.
STUDI FITOKIMIA IRVINGIA MALAYANA SEBAGAI ANTIMALARIA DARI HUTAN MERU BETIRI DALAM RANGKA DRUG DISCOVERY Ayik Rosita Puspaningtyas
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v1i2.3340

Abstract

Meru Betiri forest in Jember contains a lot of medicinal plants. Irvingia malayana (Pauh Kijang), which is one of the medicinal plants found, has been proven as an antimalarial. However, phytochemical and antimalarial studies of Irvingia malayana have never been carried out. This study was conducted for an antimalarial Drug Discovery through phytochemical study by isolating the roots, stems, and leaves of Irvingia malayana. From the analysis using FTIR, H-NMR, and GC-MS, it was concluded that the compound in the ethyl acetate extract of Irvingia malayana stem was terpenoids that was included in silymarin group as well as other plants in the genus Irvingia. The melting point of Irvingia malayana isolate was 120-121oC with white crystals. Statistical result of in vivo study showed that each group was significantly different. On day 4 after administration, IC50 showed was 11,827 mg/kgBW and day 3 was 6,927 mg/kgBW. Therefore, 3 days is the maximum duration of administration in reducing plasmodium and shows the most excellent activity as antimalarial. In in vitro study, IC50 of Irvingia malayana (62.855 ug/ml) has weak activity of antiplasmodium compared to chloroquine positive controls containing IC50 (1,114x10-3 ug/ml). Based on the data of in vivo and in vitro antimalarial activities, the compound had no antimalarial activity because the extract consisted of many components that possessed many possible synergetic mechanisms of antimalarial if compared to single compound.Keywords: 
PENGARUH KONSENTRASI BETASIKLODEKSTRIN TERHADAP KELARUTAN GLIMEPIRID Fitrianti Darusman; Ulfa Siti M
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v1i1.3061

Abstract

Glimepirid (GMP) merupakan obat antidiabetika oral golongan sulfonilurea generasi ketiga yang mampu menurunkan kadar glukosa darah dengan efek samping hipoglikemia yang kecil. Namun GMP termasuk ke dalam Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II yang memiliki kelarutan praktis tidak larut dalam air sehingga berpengaruh pada laju disolusi dan bioavailabilitasnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan kelarutan GMP yaitu dengan pembentukan kompleks inklusi menggunakan betasiklodekstrin (BCD). Penentuan terbentuknya kompleks inklusi GMP-BCD menggunakan beberapa konsentrasi larutan BCD yang semakin meningkat dalam dapar asetat 0,01 M  pH 6,2 dan dapar fosfat 0,01 M pH 7,4 yang diteliti dengan metode kelarutan dan ditentukan secara spektrofotometri ultraviolet pada panjang gelombang serapan maksimum 228 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelarutan GMP meningkat dengan semakin meningkatnya konsentrasi BCD dengan harga tetapan stabilitas kompleks pada pH 7,4 lebih sebesar 0,650  lebih besar dari pada pH 6,2 yaitu sebesar 0,237 .
KARAKTERISASI DAN FORMULASI CANGKANG KAPSUL DARI TEPUNG PEKTIN KULIT BUAH COKELAT (Theobroma cacao L) Anan Suparman
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v2i2.4646

Abstract

Kapsul adalah sediaan yang mengandung satu macam bahan obat atau lebih yang dimasukkan ke dalam cangkang atau wadah kecil yang umumnya dibuat dari gelatin. Struktur pektin yang berupa polimer sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti gelatin. Kulit buah cokelat (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu bahan tanaman yang dapat dijadikan bahan dasar cangkang kapsul karena mengandung pektin. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kemungkinan pemanfaatan pektin dalam kulit buah cokelat dengan memformulasi sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan cangkang kapsul keras. Hasil optimasi formula yang baik yaitu formula F3 dengan konsentrasi pektin 0,78%, karagenan 5,00% dan aquades 94,22%. Hasil evaluasi cangkang kapsul menunjukkan spesifikasi cangkang kapsul memenuhi syarat industri kapsul dan waktu hancur cangkang kapsul memenuhi syarat yang ditetapkan Farmakope Indonesia edisi V tahun 2014 yaitu 15 menit atau kurang dari 30 menit.
FORMULASI SEDIAAN MIKROEMULSI MENGANDUNG MINYAK BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa L.) DAN MINYAK ZAITUN (Olea europaea L.) Zainab Zahira Azzahra; Sani Ega Priani; Amila Gadri
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v1i2.3778

Abstract

Penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis dinding pembuluh darah merupakan penyebab utama kematian di dunia yang dapat timbul karena kondisi hiperlipidemia. Minyak biji jintan hitam dan minyak zaitun diketahui dapat digunakan dalam terapi hiperlipidemia karena mengandung  thymoquinone dan asam lemak tak jenuh tunggal yang tinggi. Salah satu bentuk sediaan yang dapat meningkatkan absorbsi dalam saluran cerna adalah mikroemulsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi sediaan mikroemulsi mengandung minyak biji jintan hitam dan minyak zaitun yang sesuai dengan persyaratan farmasetika. Mikroemulsi minyak biji jintan hitam dan minyak zaitun (3:1) dibuat dengan variasi konsentrasi surfaktan cremophor RH 40, serta kosurfaktan gliserin dan PEG 400. Pada sediaan akhir ditambahkan pengawet Na-benzoat, antioksidan tokoferol, pemanis Na-sakarin, dan perasa mentol. Sediaan akhir dievaluasi dengan pengamatan organoleptis, persen transmitan, pH, viskositas, sifat alir, dan ukuran globul. Selain itu dilakukan uji stabilitas termodinamika dan uji stabilitas dipercepat pada suhu 250C dan suhu 400C selama penyimpanan 4 minggu. Formula mikroemulsi yang optimum dihasilkan dengan konsentrasi fasa minyak 5%, cremophor RH 40 35%, gliserin 35% dan PEG 400 10%. Sediaan akhir memiliki warna kuning-coklat, bau khas, rasa manis, bentuk yang jernih dan satu fasa, persen transmitan 100,367±1,266, pH 6,721±0,027, viskositas 2306±206,64 cps, sifat alir newton dan ukuran globul 0,267 µm. Sediaan mikroemulsi stabil berdasarkan uji stabilitas termodinamika dan uji stabilitas dipercepat pada pengukuran pH (suhu 250C) dan viskositas (p>0,01).Kata kunci: Minyak biji jintan hitam, minyak zaitun, hiperlipidemia, mikroemulsi
Potensi Pati Umbi Tire (Amorphopallus onchopyllus) Pregelatinasi Paut Silang Sebagai Bahan Tambahan Tablet Kempa Langsung Haeria Haeria Haeria; Nur Syamsi Dhuha; A Rahmi Azhariani
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v1i1.3133

Abstract

Telah dilakukan penelitian karakterisasi pati umbi tire (Amorphopallus onchopyllus) pregelatinasi dan pati umbi tire pregelatinasi paut silang. Untuk memperoleh kualitas produk yang diinginkan, karakteristik pati umbi tire dapat dimodifikasi, metode modifikasi yang digunakan adalah cross-linking. Prinsip modifikasi ini yaitu mensubstitusi gugus fosfat dengan gugus hidroksil pada pati. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik pati umbi tire yang mengalami modifikasi secara cross-linking terhadap pati yang tidak dimodifikasi. Untuk mencapai tujuan, penelitian ini melalui 3 tahapan : (1) Tahap karakterisasi pati umbi tire, (2) Tahap modifikasi pati umbi tire dengan metode cross-linking untuk merubah sifat pati umbi tire sesuai dengan spesifikasi yang memenuhi syarat sebagai bahan tambahan sediaan farmasi, (3) Tahap uji karakterisasi pati umbi tire yang telah dimodifikasi berdasarkan uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH dan uji viskositas. Pati pregelatinasi dibuat dengan pemanasan di atas suhu gelatinasi pati, kemudian difosfolirasi dengan mereaksikan pati pregelatinasi dengan Na2HPO4. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik dari pati umbi tire yang mengalami modifikasi cross-linking lebih baik dibandingkan dengan pati umbi tire yang tidak mengalami modifikasi dan pati umbi tire pregelatinasi paut silang dapat dijadikan sebagai bahan tambahan tablet kempa langsung.
KUALITAS HIDUP PENDERITA KANKER SERVIKS BERDASARKAN JUMLAH KOMORBID, KOMPLIKASI PENYAKIT DAN EFEK SAMPING KEMOTERAPI Suwendar Suwendar
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v2i2.4538

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker dengan tingkat prevalensi yang tinggi.  Kualitas hidup pasien kanker serviks akan menurun disebabkan penyakitnya maupun terapi yang diberikan. Adanya komorbid, komplikasi penyakit dan efek samping dari kemoterapi yang menyertai akan mempengaruhi kualitas hidup pasien.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah komorbid, komplikasi dan efek samping kemoterapi terhadap kualitas hidup pasien kanker serviks. Metode Penelitian: Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional prospektif.  Subyek penelitian adalah pasien kanker serviks rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi.  Data yang diambil adalah kualitas hidup pasien kanker berdasarkan jumlah komorbid, komplikasi dan efek samping kemoterapi yang diderita. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner EQ-5D-3L.  Data dianalisis dengan uji statistik ANOVA dengan uji lanjut LSD (p < 0,05).  Hasil : Pada pasien tanpa komorbid, dengan satu komorbid dan dua komorbid : rata-rata nilai utility masing-masing adalah 0,67±0,13, 0,55±0,15 dan 0,46 ±0,16; rata-rata nilai EQ-5D VAS masing-masing adalah 57,50±24,75;  45,45±9,34 dan 40,00±8,16. Komplikasi yang paling sering dijumpai adalah anemia.  Anemia berat cenderung lebih menurunkan kualitas hidup dibandingkan anemia ringan meskipun tidak signifikan. Untuk pasien dengan anemia ringan dan berat, nilai utility masing-masing adalah : 0,64±0,14 dan 0,48±0,15, sedangkan nilai EQ-5D VAS masing-masing adalah : 46,67±14,15 dan 42,50±15,12.  Efek samping kemoterapi yang paling sering dialami adalah emesis dan trombositopenia.  Kualitas hidup penderita dengan trombositopenia cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang hanya mengalami emesis, meskipun tidak signifikan.  Pada pasien yang mengalami emesis, rata-rata nilai utility adalah 0,65±4,28 dan nilai EQ-5D VAS adalah 49,54±15,43.  Pada pasien dengan trombositopenia, rata-rata nilai utility adalah 0,43±0,38 dan nilai EQ-5D VAS adalah 35,00±13,23. Kesimpulan : Jika jumlah komorbid yang diderita pasien kanker serviks semakin banyak serta  komplikasi penyakit dan efek samping kemoterapi makin berat maka kualitas hidup pasien akan semakin menurun. Kata kunci : kanker serviks, kualitas hidup, EQ-5D-3L ABSTRACT Background: Cervical cancer is one type of cancer with a high prevalence. The quality of life of patients with cervical cancer will decrease due to the disease or the therapy given. The presence of comorbidities, complications of disease and side effects of chemotherapy that accompany will affect the quality of life of patients. Aims: This study aimed to determine the effect of comorbid amount, complications and side effects of chemotherapy on the quality of life of patients with cervical cancer. Methods: The study was conducted in a prospective cross-sectional design. The subjects of the study were hospitalized cervical cancer patients who met  the inclusion criteria. The data taken were the quality of life of cancer patients based on the number of comorbidities, complications and side effects of chemotherapy suffered. Data collection was carried out using the EQ-5D-3L questionnaire. Data were analyzed by ANOVA statistical test with LSD (p <0.05). Results: In patients without comorbidities, with one comorbid and two comorbid: the average utility value was 0.67 ± 0.13, 0.55 ± 0.15 and 0.46 ± 0.16; the average EQ-5D VAS values were 57.50 ± 24.75; 45.45 ± 9.34 and 40.00 ± 8.16 respectively. The most common complication was anemia. Severe anemia tended to further reduce quality of life compared to mild anemia, although not significant. For patients with mild and severe anemia, the utility values were: 0.64 ± 0.14 and 0.48 ± 0.15, while the EQ-5D VAS values were: 46.67 ± 14.15 and 42.50 ± 15.12 respectively. The most common side effects of chemotherapy were emesis and thrombocytopenia. The quality of life of patients with thrombocytopenia tended to be lower compared to patients who only experience emesis, although not significantly. In patients who experience emesis, the average utility value was 0.65 ± 4.28 and the EQ-5D VAS value was 49.54 ± 15.43. In patients with thrombocytopenia, the average utility value was 0.43 ± 0.38 and the EQ-5D VAS value was 35.00 ± 13.23. Conclusion: If the number of comorbidities suffered by patients with cervical cancer is increasing, the complications of the disease and the side effects of chemotherapy are getting heavier than the patient's quality of life will decrease.Keyword: cervical cancer, quality of life, EQ-5D-3L

Page 1 of 11 | Total Record : 110