cover
Contact Name
Mohammad Imran
Contact Email
imransains02ars@gmail.com
Phone
+6285398750852
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 40 Kota Gorontalo 96115
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi
ISSN : 23374101     EISSN : 2686553X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Published twice in the period (June and December) by Bina Taruna Gorontalo College of Engineering (STITEK). RADIAL Journal is a scientific and sharing media publication that contains scientific studies, research results, criticisms and appreciation of scientific fields that discuss civil engineering, architecture, regional planning, environmental engineering, and other engineering / engineering fields.
Articles 266 Documents
TEKNOLOGI TEPAT GUNA, ALTERNATIF MATERIAL KONSTRUKSI HIJAU Mohammad Imran
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 2 No 2 (2014): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.998 KB) | DOI: 10.37971/radial.v2i2.50

Abstract

ABSTRAK Bahan bangunan yang ramah lingkungan saat ini sangat dibutuhkan untuk menjaga generasi masa depan yang menjadi tujuan mengurangi konsumsi energi, emisi maupun sampah atau limbah agar terciptanya bumi yang sehat dan nyaman. Kemajuan teknologi akibat dari kemajuan cara berpikir manusia terus berkembang sehingga menghasilkan pemikiran yang mampu menjadikan suatu konsep yang menguntungkan bagi manusia maupun lingkungan. Aplikasi dari bangunan ramah lingkungan biasanya disebut juga dengan konstruksi hijau (green construction), yakni pada tahap perencanaan terlihat pada beberapa desain konstruksi yang memperoleh award sebagai desain bangunan yang hemat energi, emisi dan minimalisasi limbah. Teknologi tepat guna adalah teknologi yang cocok dengan kebutuhan masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Biasanya teknologi tepat guna dipakai sebagai istilah untuk teknologi yang tidak terlalu mahal, tidak perlu perawatan yang rumit, dan penggunaannya ditujukan bagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi. Keywords : Bahan Bangunan, Ramah Lingkungan, Konstruksi Hijau, Teknologi Tepat Guna
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN BENTOR TERHADAP POLA PERGERAKAN TRANSPORTASI DI KOTA GORONTALO Devie Indriany Moha
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 2 No 2 (2014): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.576 KB) | DOI: 10.37971/radial.v2i2.51

Abstract

ABSTRAK Becak Bermotor (Bentor) adalah salah satu jenis sarana angkutan umum paratransit yang cukup efektif untuk jarak sedang dan tidak memiliki trayek dan atau jadwal tetap. Dampak negatif seiring adanya bentor adalah penyempitan pada beberapa ruas jalan terutama di pusat kota dan sumber-sumber pembangkit pergerakan sehingga menimbulkan kesemrawutan lalu lintas Kota Gorontalo. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui persepsi masyarakat terhadap penggunaan Bentor yang menjadi landasan dalam merumuskan strategi penanganan Bentor. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survey lapangan, wawancara, dan pembagian kuisioner kepada pihak­pihak terkait baik pengguna, non pengguna, pengemudi Bentor, perusahaan Bentor, asosiasi Bentor, Dinas Perhubungan Kota Gorontalo, Pemerintah Kota Gorontalo, dan polisi lalu lintas dengan jumlah sampel 377 orang yang mencakup empat kelurahan yakni kelurahan Limba U1, Limba U2, Limba B, dan Biawao sebagai lokasi penelitiannya. Pengolahan dan analisis data menggunakan sebaran frekuensi dan matriks IFAS/EFAS. Berdasarkan analisis data, persepsi masyarakat terhadap tujuan melakukan perjalanan, dapat diuraikan bahwa 32,89% responden menggunakan Bentor dari/ke sekolah atau kampus. Pusat-pusat pendidikan di Kota Gorontalo terdapat di zona tarikan yakni di Jln. Jendral Sudirman, Jln. Jaksa Agung Suprapto dan Jln. Budi Utomo. Potensi pergerakan masih terkonsentrasi di pusat kota, yaitu pada zona tarikan, karena persebaran fasilitas kota sebagian besar terkonsentrasi di kawasan pusat kota. Pola perjalanan penduduk kota Gorontalo dalam melakukan aktivitas sehari -hari merupakan pola radial, yaitu perjalanan penduduk dari pinggiran menuju pusat kota. Kondisi ini mengikuti jenis dan intensitas guna lahan yang ada. Tingginya persentase maksud melakukan perjalanan untuk bekerja, sekolah/kuliah menunjukkan fluktuasi jumlah pergerakan penduduk Kota Gorontalo setiap harinya cenderung konstan. Dalam matriks IFAS dan EFAS yang dirumuskan dalam strategi QSPM penanganan Bentor diperoleh bahwa strategi prioritas dalam penanganan Bentor yang perlu dilakukan adalah melakukan perbaikan prasarana jalan, perencanaan rute seefektif dan seefisien mungkin serta memaksimalkan angkutan umum lain seperti bus dan angkot untuk melayani masyarakat dalam jangkauan lebih luas. Kata Kunci : Becak Bermotor, Persepsi, Strategi
KAJIAN EKSPERIMENTAL MEKANISME RETAK PADA BALOK BETON BERTULANG Rahayu Mointi
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 2 No 2 (2014): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.141 KB) | DOI: 10.37971/radial.v2i2.52

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar perbandingan antara lebar dan panjang retak yang terjadi pada elemen struktur balok beton bertulang dan menggambarkan pola pembentukan retak yang terjadi pada balok. Dengan menggunakan benda uji balok beton bertulang tampang empat persegi panjang dengan dimensi 20 x 30 x 160 cm sebanyak 2 buah dengan tulangan tarik 3 Ф 12 dan tulangan tekan 2 Ф 8 sedangkan mutu beton yang direncanakan adalah 40 Mpa. Pembebanan dilakukan secara bertahap sampai balok mengalami keruntuhan. Setiap tahap pembebanan dilihat berapa besar retak yang terjadi pada balok. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Muslim Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran pola retak yang terjadi adalah semakin panjang retak pada balok lebar retak yang terjadi semakin kecil hal ini disebabkan karena proses pengukuran retak yang bersifat non struktur cenderung dipengaruhi oleh kekuatan balok pada daerah permukaan saja, sedangkan untuk panjang retak yang pendek dengan lebar retak yang besar cenderung bersifat struktur. Kata Kunci : Balok beton bertulang, Mutu beton, dan Geser lentur
TANDA TERITORI PRIMER RUMAH-RUMAH DI KAMPUNG JAWA TONDANO (Studi Kasus Lingkungan III Kampung Jawa Tondano) Dwars Soukotta
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 2 No 2 (2014): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2058.979 KB) | DOI: 10.37971/radial.v2i2.53

Abstract

ABSTRAK Adanya upaya pelestarian pola hidup yang baik antar tetangga yaitu selalu menjaga jalinan tali silaturahmi dengan tidak membuat pembatas masif antara satu pekarangan rumah dengan rumah lainnya. Ini merupakan aturan baku tidak tertulis dari Tua Kampung Bapak Abubakar Nurhamidin (1939-1942). Rumah-rumah Lingkungan III inilah yang masih mengikuti aturan tersebut, bahkan ditemukan cara hidup bersama-sama dalam satu rumah ditinggali 2-3 kepala keluarga dan dalam satu petak tanah dengan ukuran ±3600m2didirikan 4 rumah didalamnya. Selain itu, penggunaan pekarangan yang dipakai bersama dengan tetangga lain (antar rumah) jika ada kegiatan peribadatan dan sosial lainnya, serta penggunaan KM/WC yang dapat digunakan secara bersama. Penelitian ini ingin mengidentifikasi sejauhmana kesadaran memenuhi rasa teritori primerkeluarga mereka terhadap pola hidup demikian.Dikarenakan teritori berkaitan dengan kebutuhan ruang fisik, kepemilikan dengan pendekatan derajat privasi, afiliasi dan kemungkinan pencapaiannya maka penggunaan pembatas simbolik lazim digunakan.Penggunaan tanda inilah yang menjadi fokus penelitian yaitu penggunaan tanda sebagai upaya pemaknaan keberadaan zona teritori primer keluarga pada rumah-rumah di Lingkungan III Kampung Jawa Tondano. Teori Tanda (Ferdinand de Saussure) dan Teori Teritori (Altman) diambil sebagai teori dasar untuk diuji pada penelitian ini.Kedua teori ini dipilih karena kecocokan dengan situasi/kasus penelitian. Adapun penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dengan Pendekatan Ilmu Rasionalistik, dengan 11 informan orang dan 9 informan kasus rumah tinggal dan pekarangannya yang dipilih secara purposive sampling.Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa masih adanya kesadaran memenuhi kebutuhan teritori primer keluarga mereka baik bagi keluarga mereka sendiri maupun antara keluarga/tetangga lainnya dengan penggunaan tanda-tanda sebagai pemaknaan keberadaan teritori tersebut.tanda-tanda tersebut berupa elemen-elemen lingkungan alami seperti towaang/tumbuhan merambat, pohon besar, palawija, batu, dan elemen-elemen lingkungan binaan seperti benda-benda interior/perabot dan tindakan intervensi keluarga atasnya dalam hal perletakan dan posisi. Keywords : Tanda, Teritori Primer, Keluarga
ANALISIS KINERJA ARUS LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL DENGAN METODE MKJI 1997 Suratman Ursilu
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 2 No 2 (2014): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.854 KB) | DOI: 10.37971/radial.v2i2.54

Abstract

ABSTRAK Simpang empat Kota Gorontalo termasuk simpang yang berada di pusat Gorontalo, yang banyak dilewati oleh sejumlah kendaraan baik kendaraan ringan maupun kendaraan berat, maka dari itu perlu pengevaluasian kinerja dari persimpangan, dimana kegunaanya kita dapat mengetahui apakah simpang ini sudah layak untuk menampung arus lalu lintas Kota Gorontalo atau masih perlu diadakan suatu perubahan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari literatur-literatur yang ada kaitanya dengan judul dan juga dengan melalui pengambilan data arus lalu lintas yaitu pada 4 titik untuk masing-masing arah yaitu Utara, Selatan, Timur, Barat, dengan waktu yang digunakan selama 12 jam dari jam 06.00 – 18.00 WITA. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh volume lalu lintas maksimum terjadi pada hari senin pada ruas Jl. Jenderal Sudirman 2 kend/jam, dengan kapasitas mencapai 1082,1 smp/jam dan derajat kejenuhan 0,7395. ini membuktikan bahwa simpang empat empat Kota Gorontalo masih dibawah standar 0,85. dengan demikian kondisi simpang empat Kota Gorontalo masih layak digunakan untuk saat ini. Walaupun demikian untuk tahun yang akan datang perlu di evaluasi lagi menginggat angka pertumbuhan kendaraan di Gorontalo setiap tahun meningkat. Keywords : Kapasitas, Volume Lalu Lintas dan Derajat kejenuhan
ANALISA TEBAL PERKERASAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA PADA RUAS JALAN GORONTALO-LIMBOTO Muhammad Mozadek Suyuti
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 2 No 2 (2014): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2262.025 KB) | DOI: 10.37971/radial.v2i2.55

Abstract

ABSTRAK Ruas Jalan Gorontalo – Limboto merupakan jalan Nasional yang menghubungkan antar ibukota Provinsi dengan 4 (empat) kabupaten yaitu Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Bualemo dan Kabupaten Pohuwato. Selain itu juga merupakan akses yang menghubungkan kota dengan Bandar Udara Djalaluddin serta Akses darat ke Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Namun melihat kondisi dilapangan sudah banyak terdapat kerusakan seperti deformasi, segregasi, retak bahkan lubang. Oleh karena itu, kondisi permukaan perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui tingkat kerusakan serta cara mengatasinya. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan pemeriksaan permukaan aspal yang kondisinya masih baik dengan mengukur nilai lendutan dengan menggunakan alat Benkelaman Beam. Pengumpulan data sekunder berupa nilai lalulintas harian rata-rata (LHR) diperoleh dari Balai Penelitian Jalan dan Jembatan Provinsi Gorontalo serta teori-teori lain yang berasal dari buku-buku dan internet yang menyangkut kerusakan jalan. Setelah seluruh data primer dan sekunder telah terkumpul selanjutnya menghitung nilai lendutan sesuai dengan data lapangan dengan mengacu pada Pengujian Lendutan Perkerasan dengan Alat Benkelman Beam (SNI 07-2416-1991) dan penganganannya berupa perhitungan tebal lapis tambah dengan mengacu pada Perencanaan Tebal Perkerasan ……). Penelitian menunjukkan bahwa lendutan balik yang terjadi pada ruas Jalan Gorontalo – Limboto pada titik normal sebesar 6.06 dan pada titik oposite untuk perencanaan 10 tahun dengan pertumbuhan lalu lintas (r) = 2% agar dapat melayani rute Jalur Gorontalo – Limboto maka penambahan lapis aspal dapat dilakukan penambahan untuk titik normal setebal 9.86 cm dan untuk titik opposite setebal 18.21 cm. Kata kunci : Kondisi Jalan, Alat Benkelman Beam dan Tebal Lapis Tambah Aspal (overlay).
KAJIAN ARSITEKTURAL HOTEL BINTANG TIGA DI KABUPATEN POHUWATO Agus Kasim
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 2 No 2 (2014): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.882 KB) | DOI: 10.37971/radial.v2i2.56

Abstract

ABSTRAK Sejalan dengan perkembangan bisnis yang akan semakin pesat, tentu banyak pelaku bisnis yang akan datang ke kota Kabupaten Pohuwato. Peranan akomodasi bagi para pelaku bisnis baik domestik ataupun mancanegara merupakan salah satu unsur penting bagi kelangsungan bisnis di Indonesia, khususnya kota Kabupaten Pohuwato. Perkembangan hotel terus mengalami pertumbuhan, hal tersebut diakibatkan makin banyaknya kebutuhan sarana akomodasi penginapan yang diperuntukkan bagi para tamu yang datang berkunjung untuk kepentingan bisnis dan kesenangan (pleasure) sehingga kebutuhan sarana penginapan /hotel untuk masa yang akan datang semakin meningkat. Melihat keadaan hotel yang ada di Kabupaten Pohuwato, tidak ditemukan suatu bangunan hotel yang mempunyai ciri khas tertentu, baik dari segi jumlah dan type kamar, kelengkapan fasilitas, maupun penampilan bangunan itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan suatu kajian arsitektural hotel bintang tiga di Kabupaten Pohuwato. Adapun yang menjadi ciri khas penekanan kajian bangunan hotel ini adalah pendekatan bentuk arsitektur tropis dengan harapan agar konsep arsitektur tropis ini menjadi ciri khas Indonesia sebagai negara beriklim tropis lembab dan memiliki keunikan untuk menarik tamu/pelanggan dari segi bentuknya yang sesuai dengan lingkungan serta menjadi landmark bagi kota Kabupaten Pohuwato. Kata Kunci : Hotel bintang tiga, Arsitektur tropis dan Landmark
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN RAJA EYATO DI KOTA GORONTALO Abdul Razak Adji
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 2 No 2 (2014): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.554 KB) | DOI: 10.37971/radial.v2i2.57

Abstract

ABSTRAK Ruas Jalan Raja Eyato merupakan jalan kolektor sekunder dua lajur dua arah (2/2 UD) sebagai jalan utama menuju pusat perdagangan Kota Gorontalo. Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa, kendaraan yang melalui ruas jalan ini cukup padat, bahkan sering terjadi kemacetan yang disebabkan oleh area wilayah tersebut merupakan pusat pertokoan sehingga aktivitas parkir banyak menggunakan sebagian badan jalan yang menyebabkan terjadi penyempitan lebar jalan efektif. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis kinerja ruas Jalan Raja Eyato yang ditinjau dari volume arus lalu lintas, kapasitas, dan derajat kejenuhan. Sedangkan metode yang digunakan yaitu metode MKJI 1997 dengan mengumpulkan data primer, berupa data geometrik jalan, volume lalu lintas, hambatan samping, dan kecepatan yang diperoleh langsung di lokasi penelitian, dan data sekunder, berupa data jumlah penduduk dan jumlah kendaraan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh volume arus lalu lintas maksimum terjadi pada hari Senin sebesar 2.791 kend/jam atau 1.228,45 smp/jam pada pukul 17.00 wita sampai dengan pukul 18.00 wita. Sedangkan untuk kapasitas real yang diperoleh adalah sebesar 1.577,12 smp/jam. Kecepatan real arus bebas kendaraan sebesar 27,412 Km/Jam, dengan waktu tempuh rata-rata sebesar 0,01561 jam atau 56,209 detik. Hambatan samping pada ruas jalan Raja Eyato termasuk dalam kategori kelas hambatan samping sangat tinggi dengan kondisi daerah komersial dengan aktivitas pasar di samping jalan. Derajat kejenuhan real sebesar 0,72 lebih kecil dari standar derajat kejenuhan untuk jalan perkotaan, yaitu sebesar 0,75, dan ditinjau dari tingkat pelayanan, Ruas jalan Raja Eyato termasuk kategori D dimana kondisi arus lalu lintas stabil, kecepatan sebesar 27,412 km/jam, memenuhi standar kecepatan ideal yang ideal yang diberikan yaitu ≥ 25 km/jam. Keywords : Kinerja ruas jalan, Volume arus lalu lintas, Kapasitas dan Derajat kejenuhan.
EVALUASI TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA DJALALUDDIN GORONTALO BERDASARKAN KONSEP ACOUSTICAL BUILDING Ismail Karim
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 2 No 2 (2014): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1065.219 KB) | DOI: 10.37971/radial.v2i2.58

Abstract

ABSTRAK Fungsi sistem transportasi yaitu mampu menghasilkan jasa yang lancar, aman, nyaman, handal dan berkemampuan tinggi serta diselenggarakan secara terpadu, tertib, efektif dan efisien. Sedangkan peranannya adalah menunjang dalam menggerakkan dinamika pembangunan, memperlancar mobilitas manusia, barang dan jasa serta mendukung peningkatan hubungan secara nasional. Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sedang berkembang pesat sehingga menuntut terciptanya percepatan terhadap kebutuhan pada berbagai bidang khususnya di bidang transportasi udara. Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo terletak pada jazirah utara pulau Sulawesi yaitu Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo dahulu masuk wilayah Provinsi Sulawesi Utara. Bandar udara ini berjarak 18 km dari Ibu Kota Kabupaten Limboto dengan koordinat 00 38' 17" LU dan 122 51' 07" BT, dengan ketinggian di atas permukaan laut 18 m adalah merupakan pintu gerbang utama transportasi udara yang melayani Daerah Provinsi Gorontalo dengan Ibu Kota Negara dan Kota Provinsi lainnya di wilayah Republik Indonesia. Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo memiliki panjang landasan 2500 m dengan lebar 45 m. Sedangkan apron memiliki panjang 230 m dan lebar 80 m. Keywords : Transportasi udara dan Bandara Djalaluddin
STUDI KELAYAKAN PERENCANAAN PUSAT PENJUALAN DAN PERBAIKAN MOBIL DI KOTA GORONTALO DENGAN KONSEP ANALOGI LINGUISTIK SEMIOTIK Djulkifli Nento
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 2 No 2 (2014): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.561 KB) | DOI: 10.37971/radial.v2i2.59

Abstract

ABSTRAK Peningkatan pembangunan infrastruktur terutama penyediaan jalan, berdampak pada peningkatan transportasi; jasa; perdagangan; sirkulasi publik dan sosial ekonomi. Kendaraan merupakan alat transportasi bagi masyarakat untuk memobilisasi dari satu tempat ke tempat lain. Mobil adalah salah satu alat transportasi yang paling berdampak pada peningkatan pembangunan infrastruktur jalan, dimana mobil sebagai alat angkutan darat yang bisa mengantar atau memuat beberapa orang atau barang dari satu daerah ke daerah lain dengan muatan yang cukup besar dibandingkan kendaraan bermotor. Selain dapat mengangkut muatan lebih besar, mobil juga mempunyai kelebihan baik dalam tingkat kenyamanan berkendaraan dan jarak tempuh yang lebih jauh. Mobil memberi daya tampung yang lebih untuk memberikan muatan kepada penggunanya, memberikan kenyamanan dan dapat menempuh jarak tempuh yang lebih jauh serta lebih cepat. Pertumbuhan masyarakat di Gorontalo menuntut terpenuhinya akan alat transportasi yakni mobil. Pemenuhan akan kebutuhan masyarakat tersebut memerlukan suatu tempat atau fasilitas yang dapat mengakomodir, baik dari segi pemberian informasi, penjualan mobil baru dan bekas, perbaikan atau perawatan mobil dan penjualan suku cadang mobil. Penekanan Analogi Linguistik model semiotik merupakan salah satu teori yang digunakan oleh Le Corbusier, yang menyatakan bahwa Semiologi adalah ilmu tentang tanda-tanda. Penafsiran semiotik tentang arsitektur menyatakan bahwa suatu bangunan merupakan suatu tanda penyampaian informasi mengenai apakah ia sebenarnya dan apa yang dilakukannya. Sebuah bangunan berbentuk bagaikan piano akan menjual piano. Kata Kunci : Pusat Penjualan dan Perbaikan Mobil, Analogi linguistik model semiotik

Page 4 of 27 | Total Record : 266