cover
Contact Name
Ferius Soewito
Contact Email
-
Phone
+6221-31937910
Journal Mail Official
jinma_mki@idionline.org
Editorial Address
Jl. Dr. G. S. S. Y Ratulangie No. 29, Menteng, Jakarta Pusat 10350
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Journal of the Indonesian Medical Association : Majalah Kedokteran Indonesia
ISSN : 20891067     EISSN : 26543796     DOI : http://dx.doi.org/10.47830
Journal Of The Indonesian Medical Association (JInMA) / Majalah Kedokteran Indonesia (MKI) adalah Jurnal yang berada di bawah naungan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan sebagai Kanal InformasiIlmiah di Kalangan Dokter Umum dan Dokter Spesialis serta Profesi Terkait.
Articles 337 Documents
RUPTUR TENDON ACHILLES AKUT: ANTARA TATA LAKSANA KONSERVATIF ATAU OPERATIF Nasrul, Rizky Febrian
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 4 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0679/jinma.v69i4.70

Abstract

Pendahuluan: Tendon Achilles merupakan tendon yang paling tebal dan paling kuat di tubuh manusia. Seperti tendon lainnya, tendon ini dapat mengalami ruptur. Secara statistik, 18 dari 100,000 ruptur tendon Achilles terjadi setiap tahunnya. Masih ada perbedaan pendapat antara klinisi mengenai metode yang paling optimal dalam tatalaksana cedera ini. berdebatan ditujukan antara tatalaksana konservatif atau tatalaksana operatif. Beberapa klinisi memilih tatalaksana operatif karena tingkat ruptur ulang yang lebih rendah dibandingkan tatalaksana konvensional. Studi terbaru menunjukkan bahwa tatalaksana konservatif yang diikuti oleh rehabilitasi fungsional dini, menunjukkan angka ruptur ulang yang setara dengan tatalaksana operatif, tanpa risiko komplikasi infeksi. Tatalaksana operatif lebih diutamakan pada populasi pasien yang muda, aktif atau atlit, atau yang memerlukan waktu kembali beraktifitas yang lebih cepat. Studi terbaru juga menunjukkan bahwa metode operasi minimal invasif yang diikuti oleh regimen rehabilitasi fungsional dini, memiliki angka ruptur ulang yang rendah dan risiko infeksi yang lebih rendah juga dibandingkan metode operatif terbuka konvensional. Kata kunci: Konservatif, Minimal Invasif, Ruptur Tendon, Tendon Achilles
LEPTOSPIROSIS: PENYAKIT YANG TERLUPAKAN Cahyadi, Alius
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 2 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya leptospirosis merupakan penyakit infeksi pada hewan (zoonotik) yang disebabkan oleh spesies patogenik Leptospira.1,2 Tetapi tidak jarang pula infeksi akut ini terjadi pada manusia, paling banyak disebabkan oleh Leptospira interogans.1-3 Penyakit ini dapat ditemukan baik pada daerah tropis maupun subtropis, terutama pada daerah dengan kondisi higienis yang buruk sehingga bakteri ini dapat bertahan hidup dan mnyebar ke penderita lain. Di banyak negara, termasuk di Indonesia, leptospirosis merupakan masalah yang kurang mendapat perhatian. Apakah di Indonesia sudah bebas dari penyakit ini? Tentunya belum. Berdasarkan data yang tercatat di kementrian kesehatan, pada tahun 2014 terdapat kejadian luar biasa leptospirosis di Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan. Data pada Kemenkes mencatat hingga November 2014 terdapat 435 kasus dengan 62 kematian akibat leptospirosis.
FAKTOR RISIKO EPILEPSI INTRAKTABEL PADA ANAK DENGAN EPILEPSI UMUM Mangunatmadja, Irawan; Mulyani, Dina Indah; Pardede, Sudung O; Tridjadja, Bambang; Wulandari, Harjanti F
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 2 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan faktor risiko untuk terjadinya epilepsi intraktabel pada anak dengan epilepsi fokal dan umum. Tujuan: Mengetahui apakah faktor risiko awal atau faktor evolusi pada pasien epilepsi anak dapat menjadi faktor risiko terjadinya epilepsi intraktabel pada anak dengan epilepsi umum. Metode: Penelitian kohort retrospektif berdasarkan rekam medis pasien epilepsi umum usia 1 bulan sampai 18 tahun yang berobat di Poliklinik Neurologi Anak dan Poliklinik Anak Swasta Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM antara Januari 2010 - Desember 2013 dengan lama pengobatan minimal 6 bulan. Faktor risiko dianalisis secara bivariat dan multivariat. Hasil: Angka kejadian epilepsi umum intraktabel adalah 21% dari 102 subjek. Pada analisis bivariat didapatkan faktor risiko yang bermakna adalah usia awitan kejang <1 tahun, frekuensi awal serangan, respon awal terapi buruk, evolusi status perkembangan motor kasar buruk dan evolusi epileptiform pada EEG buruk. Analisis multivariat hanya mendapatkan respon awal terapi buruk (p<0,001) dan usia awitan kejang < 1 tahun(p<0,001) merupakan faktor risiko yang berperan untuk terjadinya epilepsi intraktabel. Kesimpulan: Faktor risiko yang sangat berperan untuk terjadinya intraktabel pada epilepsi umum anak adalah respon terapi awal buruk dan usia awitan kejang <1 tahun.
EFEK LATIHAN RETROWALKING TERHADAP KEKUATAN OTOT QUADRICEPS PADA INDIVIDU DENGAN OBESITAS Nelfidayani; Tamin, Tirza Z
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 2 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Konsensus dalam literatur menunjukkan bahwa individu dengan obesitas mengalami penurunan kekuatan otot quadriceps yang relatif terhadap massa tubuh dibandingkan pada individu non-obesitas. Hal ini terbukti meningkatkan risiko terjadinya osteoarthritis, gangguan keseimbangan, dan potensi keterbatasan fungsional. Program latihan retrowalking menunjukkan manfaat dalam meningkatkan kekuatan otot quadriceps. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui efek latihan retrowalking terhadap kekuatan otot quadricep pada individu dengan obessitas. Metode: Studi ini merekrut subjek sehat dengan obesitas derajat I di Departemen Rehabilitasi Medik, RSCM-Jakarta. Latihan retrowalking dilakukan selama 4 minggu (2 sesi/minggu, 15 menit/sesi). Kekuatan otot quadriceps diukur oleh satu penguji tunggal menggunakan handheld dynamometer dalam beberapa interval waktu (pretest, minggu ke-2, minggu ke-4). Analisi data dan uji hipotesis menggunakan uji T berpasangan. Hasil: Sebanyak 7 individu yang direkrut dengan rerata usia adalah 29,57 ± 2,94 tahun dan Indeks Massa Tubuh 26,47 ± 0,8. Kekuatan otot quadriceps meningkat secara signifikan pada akhir minggu ke-2 (D = +3,04, p <0,001) dan minggu ke-4 (D = +5,59, p<0,001) dibandingkan sebelum latihan. Tidak ada efek samping yang dilaporkan selama latihan retrowalking pada studi ini. Kesimpulan: Latihan retrowalking terbukti meningkatkan kekuatan otot quadricep pada individu dengan obesitas. Secara bersamaan, latihan retrowalking merupakan latihan yang aman.
STATUS VITAMIN D PADA REMAJA SEHAT USIA 15-18 TAHUN DI KOTA DEPOK Saptarini, Dyah
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 2 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Vitamin D merupakan nutrisi yang sumber utamanya didapatkan dari paparan sinar matahari. Diperkirakan 1 milyar penduduk dunia dari berbagai etnis dan kelompok usia, mengalami defisiensi vitamin D (vitamin D deficiency = VDD). Penelitian tentang vitamin D pada remaja masih terbatas di Indonesia. Tujuan: Mengetahui status vitamin D komunitas remaja sehat di Kota Depok usia 15-18 tahun, dan faktor yang terkait, meliputi status gizi,, asupan vitamin D, lemak dan skor pajanan matahari. Metode: Studi potong lintang dengan subjek berjumlah 60. Pemeriksaan kadar vitamin D dengan metode the Direct Competitive Chemiluminescence Immunoassay (CLIA). Status gizi subjek berdasarkan IMT/U grafik CDC 2000. Skor pajanan matahari menggunakan Skoring Pajanan Matahari. Penilaian asupan vitamin D dan lemak dengan FFQ semikuantitatif dan 24 hours food recall. Hasil: Nilai rerata kadar vitamin D dan asupan vitamin D 17,29 ± 6,77 ng/ml dan 5,47 ± 3,96 ?g/hari. Nilai tengah IMT 19,67 (14,22-36,98)kg/m2. Pajanan matahari 11(4-42) dan asupan lemak 42,1 (8,75-1?,58)g/hari. Kesimpulan: Status vitamin D subjek menunjukkan insufisiensi, dengan sebagian besar berstatus gizi normal.
PROFIL ISOLAT CORYNEBACTERIUM DIPHTHERIAE TOKSIGENIK DI JAWA TIMUR TAHUN 2012-2017 Soegianto, Sugi Deny Pranoto; Hendrata, Adi Pramono; Irawan, Eveline; Ismoedijanto; Husada, Dominicus
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 2 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Penyakit difteri telah ditetapkan menjadi kejadian luar biasa di berbagai wilayah di Indonesia, sebagian besar kasus berasal dari Jawa Timur. Tujuan: Mengetahui profil isolat Corynebacterium diphtheriae toksigenik di Jawa Timur. Metode. Penelitian deskriptif, dilakukan 20 Agustus sampai 30 November 2018. Isolat yang diteliti dipilih secara cluster random sampling kemudian dilakukan uji viabilitas dan toksigenisitas di BBLK Surabaya. Isolat yang viabel dan toksigenik dilakukan analisis karakteristik. Hasil: Penelitian ini melibatkan 114 isolat, 6 tidak viabel, 108 viabel dan toksigenik. Jenis kelamin pejamu ialah 58,3% laki-laki, 41,7% perempuan. Usia median 6,5 tahun (termuda 1 tahun, tertua 14 tahun). Mayoritas pada kelompok usia 1-5 tahun (50%) disusul 6-10 tahun (30,6%) dan 11-15 tahun (19,4%). Wilayah asal isolat didominasi dari Madura (47,2%) dan Jawa Timur tapal kuda (32,4%), sedangkan Jawa Timur bukan tapal kuda hanya 20,4%. Lokasi pengambilan sampel 74,1% dari usap tenggorok dan 25,4% dari usap hidung. Varian mitis mendominasi sejumlah 76,9%, sedangkan varian gravis hanya 23,1%. Kesimpulan: Isolat Corynebacterium diphtheriae toksigenik terbanyak didapatkan pada pejamu kelompok usia 1-5 tahun, mayoritas berdomisili di Madura dan Jawa Timur tapal kuda. Isolat terutama didapat dari usap tenggorok pasien. Varian mitis mendominasi dalam penelitian ini.
HIPERIMUNOGLOBULIN E PADA SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS Yusra; Tjahjadi, Ricky
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 2 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Sindrom hiperimunoglobulin E adalah sindrom imunodefisiensi langka yang melibatkan banyak sistem organ, antara lain sistem muskuloskeletal, jaringan ikat, serta sistem imun. Disregulasi imun pada sindrom hiperimunoglobulin E juga kerap disertai penyakit autoimun, seperti systemic lupus erythematosus. Patogenesis systemic lupus erythematosus yang dipahami akibat adanya autoantibodi subtipe IgG, ternyata juga diperantarai oleh adanya autoantibodi subtipe lain, termasuk autoantibodi IgE. Konsentrasi IgE yang tinggi, baik jenis nonspesifik maupun jenis autoreaktif, seperti pada keadaan hiperimunoglobulin E, memiliki peran potensial dalam proses patogenesis hingga ke progresivitas penyakit autoimun seperti lupus. Kasus ini memaparkan terduga penyandang sindrom hiperimunoglobulin E awitan dewasa yang kemudian didiagnosis systemic lupus erythematosus pada pemeriksaan lanjutan.
PERAN DOKTER DALAM MENANGANI PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK DI INDONESIA Ocviyanti, Dwiana; Budiningsih, Yuli; Khusen, Denny; Dorothea, Maya
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 2 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Kejahatan seksual banyak terjadi di Indonesia. Pada tahun 2010-2014, data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak menunjukkan 42-62% dari seluruh kekerasan yang terjadi pada anak merupakan kejahatan seksual. Pelecehan seksual pada anak sering terjadi di tempat-tempat yang seharusnya menjadi tempat teraman bagi anak seperti di rumah atau di sekolah. Pelecehan seksual yang terjadi pada seorang anak dapat berupa verbal, non-verbal, maupun fisik, dan dapat berdampak pada anak secara fisik dan psikis. Peran dokter dalam kasus pelecehan seksual pada anak antara lain untuk pemeriksaan demi kepentingan peradilan serta tata laksana secara medis untuk mencegah dampak buruk jangka panjang yang dapat ditimbulkan dari korban pelecehan seksual.
SIX MINUTE WALK TEST AS A MEASUREMENT TOOL FOR FUNCTIONAL CAPACITY Nusdwinuringtyas, Nury
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Various scientific articles which include scientific writing, books or journals have been known to provide evidence based scientific facts. Thus, in order to achieve accurate evidence based results, a clear outcome measurement is required. Besides, the measurement should be based on precise measurements, both in methods and tools utilized during the measurement. This is a very essential matter, as the accuracy of an outcome measurement would correlate to intervention, program and prognosis of an individual.
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PENGUATAN OTOT KUADRISEP TERHADAP MASSA BEBAS LEMAK EKSTREMITAS BAWAH DAN KEKUATAN OTOT KUADRISEP PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT DENGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK RENDAH DAN TINGGI Salsabila, Susan; Moeliono, Marina Annette; Sastradimadja, Sunaryo Barki; Agustian, Dwi
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Osteoartritis (OA) lutut lebih sering menyebabkan rasa sakit dan disabilitas dibanding OA sendi lainnya. Kualitas otot ekstremitas bawah yang terdiri dari massa otot ekstremitas bawah dan kekuatan otot kuadrisep adalah salah satu faktor risiko OA lutut. Massa bebas lemak ekstremitas bawah (MBLEB) adalah representasi massa otot ekstremitas bawah. Tingkat aktivitas fisik merupakan faktor yang mempengaruhi MBLEB dan kekuatan otot kuadrisep. Latihan penguatan otot kuadrisep merupakan upaya meningkatkan MBLEB dan kekuatan otot kuadrisep. Metode: Sebanyak 42 orang subjek wanita penderita OA lutut mengikuti penelitian ini. Dilakukan wawancara untuk mendapatkan data karakteristik, dan tingkat aktivitas fisik serta asupan energi dengan meotode recall 2 x 24 jam. Pengukuran MBLEB menggunakan segmental Multifrequency Bio-Impedance Analyzer (BIA) Tanita MC180A dan kekuatan otot kuadrisep menggunakan dinamometer isometrik BASELINE® Evaluation Instrument dilakukan sebelum dan sesudah pemberian latihan penguatan otot kuadriseps dengan frekuensi 3 kali seminggu selama 8 minggu. Hasil: Latihan penguatan otot kuadrisep tidak meningkatkan MBLEB, namunmeningkatkan kekuatan otot kuadrisep secara bermakna (p=0,00) pada tingkat aktivitas fisik rendah dan tingkat aktivitas fisiktinggi. Perbedaan perubahan antara tingkat aktivitas fisik fisik rendah dan tinggi tidak berbeda pada MBLEB, dan berbeda bermakna pada kekuatan otot kuadrisep baik ektremitas kiri (p=0,01) ataupun kanan (p=0,04). Kesimpulan: Pemberian latihan penguatan otot kuadrisep tidak meningkatkan MBLEB namun meningkatkan kekuatan otot kuadrisep. Perubahan MBLEB antara aktivitas fisik rendah dan tinggi tidak berbeda, sedangkan perubahan kekuatan otot kuadrisep berbeda. Kata kunci: osteoartritis lutut, latihan penguatan otot kuadrisep, massa bebas lemak ekstremitas bawah, kekuatan otot kuadrisep

Page 3 of 34 | Total Record : 337


Filter by Year

2018 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 73 No 4 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 73 No 2 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 73 No 1 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 6 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 5 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 4 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 3 (2022): Journal of the Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 2 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 1 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 6 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 5 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 4 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 3 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 2 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 1 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 12 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 70 No 10 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 70 No 8 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 6 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 4 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 2 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 2 (2020): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 12 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 69 No 12 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 69 No 10 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 69 No 10 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 8 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 6 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 6 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 4 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 4 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 2 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 2 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 12 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 68 No 12 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 68 No 8 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 8 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 6 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 6 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 2 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 2 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 1 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 1 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum More Issue