cover
Contact Name
Ferius Soewito
Contact Email
-
Phone
+6221-31937910
Journal Mail Official
jinma_mki@idionline.org
Editorial Address
Jl. Dr. G. S. S. Y Ratulangie No. 29, Menteng, Jakarta Pusat 10350
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Journal of the Indonesian Medical Association : Majalah Kedokteran Indonesia
ISSN : 20891067     EISSN : 26543796     DOI : http://dx.doi.org/10.47830
Journal Of The Indonesian Medical Association (JInMA) / Majalah Kedokteran Indonesia (MKI) adalah Jurnal yang berada di bawah naungan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan sebagai Kanal InformasiIlmiah di Kalangan Dokter Umum dan Dokter Spesialis serta Profesi Terkait.
Articles 337 Documents
FACTORS ASSOCIATED WITH CHRONIC KIDNEY DISEASE AMONG PATIENTS UNDERGOING HEMODIALYSIS Tjang, Yanto Sandy; Pandelaki, Paulus Anung Anindita
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: The development of chronic kidney disease (CKD) and later proportion of decline in renal function are diverse among individuals. This reflects the multifactorial biological mechanisms that are involved in the underlying disease process. The risk factors and resources for care of CKD also vary from place to place. Identifying the risk factors of CKD is crucial and develop prevention strategies, including screening, might be beneficial to reduce burden cost, morbidity and mortality of CKD. We aim at identifying the factors associated with CKD in individuals who have undergone hemodialysis. Material and Methods: All adult patients (age >18 years) admitted to the department of internal medicine either as in- or out-patient for undergoing hemodialysis at the Mardi Rahayu Hospital in Kudus, Middle Java, Indonesia from January to August 2016 were included in the study. Results: Eighty-two patients were evaluated during the study period. Most of the patients were in older age (> 50 years old). Sixty (73%) were male and 22 (27%) were female patients. Fifty (61%) patients had mild anemia, 23 (28%) patients had moderate anemia and 8 (10%) patients had severe anemia. Among 82 patients, 77 (94%) of the patients were hypertensive, 19 (23%) of the patients had DM, 23 (28%) of the patients had renal stone, 8 (10%) of the patients had renal cysts, and 7 (9%) of the patients suffered from glomerulonephritis. Conclusion: Older age, male gender, anemia, and hypertension were factors that associated with CKD among patients undergoing hemodialysis. Keywords: chronic kidney disease, risk factors, hemodialysis, anemia, hypertension
ASSOCIATION BETWEEN ANEMIA AND FIRST-TIME FEBRILE SEIZURE: A CASE CONTROL STUDY Handoyo
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Febrile seizure is the most frequent neurological disorder in children below five years old. The direct cause is unknown. Some studies report association between anemia and febrile seizure. Even though anemia is highly prevalent in Indonesia, only one study assessed this association. Objective: To compare the hemoglobin level in children with febrile seizure and febrile children without seizure, and to assess the relationship between anemia and febrile seizure. Method: This retrospective case control study used medical record of febrile children aged 6 months to 3 years old hospitalized at Landak General Hospital between May 2016 to April Hemoglobin level from first laboratory examination then compared between fifty children with first-time febrile seizure (case group) and a hundred febrile children without seizure (control group). Results: Hemoglobin level was lower in case group compared to control group (p<0,001). Children with febrile seizure were more likely to be anemic compared to febrile children without seizure [OR 6,73; 95% CI 3,18 to 14,26]. Conclusion: There is a significantmean difference between hemoglobin level of children with febrile seizure compared to febrile children without seizure. Children with febrile seizure were six times more likely to have anemia.
PENANGANAN HOLISTIK PADA KASUS PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK Ocviyanti, Dwiana; Khusen, Denny
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Kasus pelecehan seksual terhadap anak masih banyak terjadi di kalangan masyarakat. Peristiwa ini dikarenakan anak yang menjadi korban jarang melapor karena berbagai alasan, misal malu dan takut. Oleh sebab itu, sebagai orang tua harus dapat mengenali tanda-tanda anak yang mengalami pelecehan seksual. Ilustrasi Kasus: Pasien anak perempuan 15 tahun datang untuk meminta dilakukan visum. Orang tua korban mencurigai bahwa korban telah dilakukan pelecehan seksual dari masyarakat sekitar rumah, namun korban tidak mau mengaku akhirnya orang tua datang bersama polisi ke bagian forensik untuk dilakukan pemeriksaan visum. Setelah dilakukan pemeriksaan visum oleh forensik bersama kebidanan selanjutnya korban dikonsulkan ke bagian psikiatri dan anak. Diskusi: Dalam penanganan kasus pelecehan seksual terhadap anak seharusnya bersifat holistik dan terintegrasi. Semua sisi memerlukan pembenahan dan penanganan, baik dari sisi medis, sisi individu, aspek hukum, maupun dukungan sosial. Kasus ini memberikan banyak pengalaman dan mengajarkan kita untuk lebih memberikan edukasi kepada masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak-anak agar lebih memperhatikan lingkungan dimana tempat anaknya berada dan diberikan penyuluhan mengenai pencegahan pelecehan seksual anak. Kesimpulan: Pelecehan seksual pada anak dapat terjadi di mana saja dan kapan saja serta dapat dilakukan oleh siapa saja, oleh karena itu, anak perlu dibekali dengan pengetahuan seksualitas yang benar.
JANIN KEMBAR SIAM TIPE CEPHALOTHORACOOMPHALOPAGUS Sihotang, Christian Jonathan Marulitua; Andrian, Samuel Albert; Simanjuntak, Tigor Peniel
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kembar siam merupakan salah satu kelainan kongenital yang jarang terjadi. Insidensi tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan berkisar antara 1:50.000 sampai 1:250.000. Tipe kembar siam yang lebih jarang adalah cephalothoracoomphalopagus. Terdapat 11% kasus cephalothoracoomphalopagus dari total keseluruhan jenis kembar siam. Mekanisme perkembangan dari kembar siam tidak dapat dijelaskan secara pasti, diduga adanya perubahan dalam proses pembelahan normal pada kembar monozigot, yakni gagal berpisah satu sama lain. Diagnosis secara dini pada bayi kembar prenatal penting dilakukan untuk terminasi kehamilan jika diinginkan. Kami menyajikan kasus bayi kembar cephalothoracoomphalopagus yang dikonfirmasi pada usia kehamilan 14 minggu dengan menggunakan ultrasound 3 dimensi. Janin memiliki satu kepala, satu toraks, satu perut bagian atas. Janin juga memiliki satu jantung dan dua tulang belakang. Masing-masing dari janin memiliki dua ekstremitas atas dan bawah. Secara umum, tindakan pembedahan untuk pemisahan tidak direkomendasikan karena prognosis cephalothoracoomphalopagus sangat buruk.
PENCEGAHAN DAN TATA LAKSANA ARITMIA MALIGNA PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT Effendi; Adhitya
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infark Miokard Akut (IMA) dapat menyebabkan gangguan elektrofisiologis yang akan menimbulkan aritmia. Aritmia yang sering terjadi pada pasien IMA dapat berupa aritmia ventrikular maligna dalam bentuk Ventrikular Takikardia (VT) ataupun Ventrikular Fibrilasi (VF). Hal tersebut biasanya disebabkan oleh penanganan yang tidak adekuat. Angka kejadian VT maupun VF dapat dilihat dari lokasi terjadinya IMA. IMA menyebabkan terjadinya kondisi hipoksia sel dan asidosis, yang jika dibiarkan akan menyebabkan gangguan elektrofisiologi karena terjadi perubahan potensial istirahat menjadi -60mV dan juga penurunan kecepatan konduksi. Perubahan elektrofisiologi tersebut akan menyebabkan proses re-entry pada daerah iskemi. Ada beberapa prediktor yang dapat memprediksi terjadinya aritmia ventrikel pada IMA. Prediktor-prediktor tersebut dapat membuat kita sebagai dokter untuk mempersiapkan diri dan memberikan tatalaksana yang tepat dan adekuat pada pasien sedini mungkin.
PERAN ILMU PERILAKU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT Olam, Samuel Josafat
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 2 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku manusia memiliki pengaruh yang besar terhadap kesehatan. Berbagai penelitian menunjukkan adanya kaitan antara perilaku manusia dengan risiko penyakit, tingkat morbiditas serta mortalitas.1 Konsumsi makanan tinggi kalori dan lemak, rendahnya aktivitas fisik, merokok, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, serta perilaku seksual yang berisiko meningkatkan risiko terjadinya penyakit. Sebaliknya, aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, serta kepatuhan berobat meningkatkan derajat kesehatan.1-2 Mengingat begitu pentingnya peran perilaku dalam pencegahan penyakit, hal tersebut telah lama menjadi isu kesehatan masyarakat yang banyak dipelajari.
HUBUNGAN PSIKOPATOLOGI DENGAN MEKANISME KOPING PADA PEREMPUAN DENGAN HIV/AIDS DI RSCM TAHUN 2016 Tambunan, Yunita; Redayani, Petrin; Siste, Kristiana; Widiasih, Natalia
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 2 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Perempuan dengan HIV/AIDS memiliki risiko mengalami psikopatologi yang lebih tinggi dibanding laki-laki, meskipun data pendukung mengenai hal ini sangat minim. Untuk mengatasi stresor yang dialami, penderita HIV/AIDS membangun berbagai bentuk mekanisme koping, dan seringkali menggunakan mekanisme koping yang maladaptif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan antara psikopatologi dan mekanisme koping pada perempuan dengan HIV/AIDS. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan menilai psikopatologi (kuesioner SCL-90), dan mekanisme koping (kuesioner Brief COPE) pada perempuan dengan HIV/AIDS di Pokdisus RS Cipto Mangunkusumo. Hasil: Dari 116 responden sejumlah 37,1% memiliki psikopatologi, dan diantaranya psikopatologi terbanyak adalah depresi (44,2%). Mekanisme koping yang tersering digunakan oleh seluruh responden adalah religion (46,6%). Korelasi psikopatologi dengan mekanisme koping adalah r= 0,292 dan p=0,001. Kesimpulan. Didapatkan hubungan bermakna dengan korelasi positif dan kekuatan lemah antara psikopatologi dan mekanisme koping. Mekanisme koping religion lebih banyak digunakan oleh responden tanpa psikopatologi. Responden dengan psikopatologi yang menggunakan koping religion sering disertai dengan penggunaan koping self blame. Manajemen tatalaksana perempuan dengan HIV/AIDS yang komprehensif dapat dilakukan dengan deteksi dini psikopatologi dan mekanisme koping.
PENYULUHAN EFEKTIF MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Satriawibawa, I Wayan Eka; Wati, Ketut Dewi Kumara; Widiastari, A.A Ayu
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 2 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Data statistik secara konsisten menunjukkan kelompok remaja adalah salah satu kelompok rentan terhadap paparan HIV/AIDS, yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan angka penderita HIV/AIDS dari tahun ke tahun. Peningkatan pengetahuan remaja menjadisalah satu strategi penting dalam pencegahan dan penularan HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiefektivitas penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai HIV/AIDS dan korelasi antara pengetahuan dan sikap negatif pada remaja siswa sekolah menengah atas. Metode: Sebanyak 71 siswa SMA negeri di Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, diambil dengan metode konsekutif. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner, sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Hasil: Hasil yang didapat adalah sebanyak 50,7% siswa memiliki pengetahuan yang baik sebelum diberikan penyuluhan, dan 59,2% siswa masih memiliki sikap negatif. 70,4% siswa setuju bahwa remaja merupakan kelompok yang rentan terpapar HIV/AIDS. Proporsi remaja pengetahuan baik setelah mendapatkan penyuluhan meningkat signifikan menjadi 98,6% (p = 0,000), serta terdapat peningkatan signifikan nilai pretest, dari 57,23 (SD 20,4) dan nilai posttest 84 (IQR 8). Terdapat korelasi antara tingkat pengetahuan dengan sikap negatif (spearman?s rho = -0,543, p = 0,000). Kesimpulan: Penyuluhan yang singkat secara efektif meningkatkan pengetahuan remaja, dan pengetahuan berkorelasi dengan sikap negatif remaja terhadap HIV/AIDS.
GANGGUAN FUNGSI HATI PADA PASIEN ABSES HATI AMEBADENGAN LAMA PERAWATAN DI RUMAH SAKIT ATMAJAYA Novia, Jessica; Cahyadi, Alius
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 2 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Abses hati ameba merupakan manifestasi amebiasis ekstra-intestinal yang disebabkan oleh infeksi protozoa Entamoeba histolytica. Pasien abses hati ameba dapat disertai dengan peningkatan fungsi hati, yang akhirnya mempengaruhi lama perawatan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuikorelasi gangguan fungsi hati dengan lama perawatan pada pasien dengan abses hati ameba. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan studi potong lintang analitik korelatif. Peserta dalam penelitian ini adalah pasien yang telah didiagnosis abses hati ameba di Rumah Sakit Atma Jaya antara Januari 2014 sampai Desember 2017. Lama perawatan pasien di rumah sakit dan fungsi hati dihitung, lalu dikorelasikan dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Terdapat 16 pasien abses hati ameba dengan 15 pasien laki-laki, rerata usia 44,56 tahun dan rerata lama perawatan 10 hari. Hepatomegali ditemukan pada 87,5% pasien. Rerata AST 34 U/L, ALT 60,63U/L, Alkali fosfatase 184,82U/L, dan gamma-GT 176,17U/L. Data fungsi hati dan lama perawatan tidak berdistribusi normal dan dilakukan uji korelasi Spearman dengan hasil tidak ada korelasi signifikan (p>0,05) antara gangguan fungsi hati dengan lama perawatan. Kesimpulan: Tidak didapatkan korelasi signifikan antara gangguan fungsi hati dengan lama rawat pada pasien yang menderita abses hati ameba.
PENGARUH KONSUMSI UBI JALAR UNGU TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS HEPAR MENCIT SETELAH PEMBERIAN BEBAN AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL Dewi, Ni Wayan Eka Rahayu; Jawi, I Made; Nugraha, Gaga Irawan; Hilmanto, Dany
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 2 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Ubi jalar ungu merupakan varian ketela rambat dan memiliki pigmen antosianin yang bermanfaat sebagai antioksidan. Tujuan penelitian adalah untuk melihat efek perlindungan oleh ubi jalar ungu terhadap kerusakan akibat radikal bebas yang timbul setelah aktifitas fisik berat. Metode: Penelitian eksperimental dilakukan pada 24 ekor mencit jantan jenis Balp/C yang dibagi dalam 4 kelompok dengan rancangan penelitian randomized control group post-test only design. Pemeriksaan histologis sel hati dilakukan untuk melihat adanya gambaran sel nekrosis. Analisis statistik uji anova dilakukan untuk mengetahui perbedaan jumlah sel yang mengalami nekrosis antar kelompok. Hasil: Jumlah rerata sel nekrosis pada kelompok aktifitas fisik berat (0,667) lebih besar dibandingkan kelompok kontrol (0,00). Rerata sel nekrosis pada kelompok aktivitas fisik maksimal dengan ekstrak ubi jalar ungu (0,167) lebih rendah dibandingkan kelompok tanpa ubi jalar ungu (0,667), p<0,05. Kesimpulan: Ubi jalar ungu mampu mengurangi angka kejadian nekrosis pada sel hati akibat radikal bebas setelah beraktivitas fisik maksimal.

Page 4 of 34 | Total Record : 337


Filter by Year

2018 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 73 No 4 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 73 No 2 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 73 No 1 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 6 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 5 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 4 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 3 (2022): Journal of the Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 2 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 1 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 6 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 5 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 4 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 3 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 2 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 1 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 12 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 70 No 10 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 70 No 8 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 6 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 4 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 2 (2020): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 70 No 2 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 12 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 69 No 12 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 69 No 10 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 69 No 10 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 69 No 8 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 6 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 6 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 4 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 4 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 2 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 2 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 12 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 68 No 12 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 68 No 8 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 8 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 6 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 6 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 2 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 2 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 1 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 1 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum More Issue