cover
Contact Name
Bagus Shandy Narmaditya
Contact Email
bagus.shandy.fe@um.ac.id
Phone
+6282234019099
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Graha Rektorat Lantai 6 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Karinov
ISSN : -     EISSN : 26206161     DOI : https://doi.org/10.17977
Jurnal Karinov concerns on the scientific enhancements in the context of community services. This journal also involves community and partnership relationship dealing with the existing phenomena. In more detail, the focus of this journal includes, but not limited to (1) Social Humanities, (2) Education, (3) Science and Technology, (4) Regional Development and (5) Community Empowerment.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 203 Documents
PELATIHAN KETERAMPILAN MERAJUT PADA KELOMPOK PKK KELURAHAN MOJOLANGU KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Esin Sintawati; Endang Prahastuti; Hapsari Kusumawardani
Jurnal KARINOV Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.701 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i1p%p

Abstract

AbstractMerajut merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dan bermanfaat untuk mengisi waktu luang. Merajut  membutuhkan kecermatan dan ketelatenan dalam pembuatannya. Berbagai tusuk dasar merajut dapat diaplikasikan untuk membuat berbagai benda jadi, baik untuk aksesoris, milineris, maupun berbagai lenan. Keterampilan merajut yang diberikan kepada Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang meliputi ketermpilan tusuk-tusuk dasar, pembuatan bros, dan pebuatan tas beserta finishingnya. Kegiatan pelatihan diikuti oleh ibu-ibu PKK diwilayah RW XIV. Tujuan pelatihan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam merajut, dengan jumlah peserta 20 orang, untuk digunakan sendiri, dan mengisi waktu dengan kegiatan yang menghasilkan. Kegiatan  pelatihan dilaksanakan dibulan September sampai dengan bulan November 2017 setiap hari Sabtu bertempat dibalai  RW XIV Kelurahan Mojolangu, mulai pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.00. Peserta memanfaatkan kegiatan pelatihan dengan baik, tingkat kehadiran peserta mencapai 98%, dan  pada setiap pertemuan datang tepat waktu. Hasil kegiatan peserta dapat membuat berbagai jenis aksesoris bros dan tas. Kegiatan dapat ditindak lanjuti guna peningkatan keterampilan peserta, dan ditambahkan materi menejemen agar peserta dapat memasarkan hasil pelatihan untuk meningkatkan perekonomian dan mewujudkan Mojolangu sebagai desa kerajinan.Kata kunci: Pelatihan, merajut, ibu-ibu PKK
GREEN CAFÉ: UPAYA MENUJU LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT Suparti Suparti; Teti Setiawati; Setya Ayu Rahmawati; Dian Syariati; Hanjar Ikrima
Jurnal KARINOV Vol 2, No 1 (2019): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1092.748 KB) | DOI: 10.17977/um045v2i1p62-68

Abstract

Pengelolaan restoran berbasis lingkungan menjadi salah satu tren di masyarakat. Potensi keuntungan dan keberlanjutan usaha adalah dua hal yang ditawarkan dari implementasi konsep ini. Selain dua kebermanfaatan tersebut, urgensi pelaksanaan kegiatan didasarkan pada hasil observasi tim penulis yang menemukan ketidaksesuaian pengelolaan makanan dan minuman di kantin dengan ketentuan yang berlaku. Sosialisassi atau penyuluhan dipilih sebagai metode pelaksanaan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini merupakan langkah awal pembangunan green café di lingkungan UM ke depan. Sasaran sosialisasi adalah pemilik/pengelola kantin di lingkungan UM sebagai pihak yang terlibat langsung dalam upaya pembangunan green café serta mahasiswa pecinta bisnis. Sosialisasi dilakukan Rabu, 25 Juli 2018 di Gedung D5.302 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang dengan judul “Sosialisasi Perintisan Green Café Berbasis Green Marketing Awareness di Lingkungan Kampus Universitas Negeri Malang”. Hasil sosialisasi menunjukkan penguatan keyakinan pemilik café untuk menjalankan dan atau mempertahankan hygiene process dalam pengelolaan cafenya. Kerjasama yang baik antara pemilik café, pelanggan (mahasiswa), serta pemangku kepentingan menjadi kunci pelaksanaan green café.
PELATIHAN PEMBUATAN DESAIN MARCHANDISE KAMPUNG WARNA-WARNI PADA PENDUDUK KAMPUNG JODIPAN UNTUK MENINGKATKAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN Denik Ristya Rini; Ima Kusumawati Hidayat; Yon Ade Lose
Jurnal KARINOV Vol 2, No 1 (2019): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.919 KB) | DOI: 10.17977/um045v2i1p9-14

Abstract

Pelatihan pembuatan desain merchandise pada penduduk Kampung Warna-warni Jodipan bertujuan untuk : (1) Penduduk Kampung Warna-warni Jodipan dapat membuat desain merchandise (2) Penduduk Kampung Warna-warni Jodipan mampu mengaplikasikan desain merchandise menjadi produk merchandise yang laying untuk dipasarkan atau dijual sebagai oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke Kampung Warnawarni Jodipan. (3) Penduduk Kampung Warna-warni Jodipan memiliki keterampilan memproduksi merchandise sehingga dapat menumbuhkan semangat untuk merintus usaha baru (wirausaha). Metode pelatihan yang digunakan adalah dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, tutorial dan praktek langsung membuat desain hingga produk merchandise. Hasil yang diperoleh dari pelatihan ini adalah (1) Peserta pelatihan (penduduk Kampung Warna-warni Jodipan) mampu memahami konsep pembuatan desain yang mencerminkan ke khasan Kampung Warna-warni Jodipan (2) Peserta Pelatihan terampil dalam membuat atau mengaplikasikan desain menjadi merchandise khas Kampung Warna-warni Jodipan. (3) Peserta mampu mengembangkan hasil karya pelatihannya menjadi suatu produk yang layak jual sehingga menghasilkan nilai ekonomi bagi mereka.
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGOLAHAN BATU LAVA DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Marsono Marsono; Aminnudin Aminnudin
Jurnal KARINOV Vol 1, No 3 (2018): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.679 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i3p%p

Abstract

AbstrakPotensi batu lava di Indonesia sangat berlimpah akan tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Sampai saat ini, di Tulungagung terdapat UKM perajin pengolah batu lava untuk diproduksi menjadi stone pan dan ston bowl. Dalam proses produksinya, UKM ini mendapat kendala yaitu produk yang dihasilkan masih kasar karena hanya memakai las brender. Selain itu, UKM ini belum menggunakan website e-commerce dalam pemasaran produknya. sehingga penjualan masih terbatas di wilayah sekitar. Tujuan PKM ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produk serta membantu pemasaran produk. Metode yang dilaksanakan yaitu dengan pelatihan dan membantu pengadaan teknologi tepat guna berupa oven keramik yang mampu mencairkan glasir batu lava sehingga mampu menutup pori-pori dari batu lava. Selain itu, PKM ini juga akan membantu membuatkan website e-commerce untuk membantu pemasaran produk. Adapun hasil dari PKM ini setelah berjalan ialah UKM mengalami peningkatan baik itu dari segi kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan, dan tersedianya website e-commerce untuk promosi penjualan sehingga hasil produksi akan lebih dikenal di luar wilayah maupun luar negeri. Dengan adanya oven keramik mitra meningkatkan nilai jual produk dengan menerima pesanan dari beberapa hotel ataupun rumah makan dalam bentuk sesuai pesanan yang diminta konsumen. Kata kunci—batu lava, e-commerce, oven keramik, Tulungagung
PENGELOLAAN COBAN UNTUK WISATA EDUKASI DENGAN PELIBATAN KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) DESA PAIT, KABUPATEN MALANG Moh Ihsom; Nurhadi Nurhadi; Kukuh Miroso Raharjo; Zulkarnain Zulkarnain
Jurnal KARINOV Vol 2, No 3 (2019): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.522 KB) | DOI: 10.17977/um045v2i3p152-156

Abstract

Potensi wisata alam yang dapat dikembangkan di Desa Pait antara lain Coban (air terjun) Kethak, Coban Tangkil, Coban Bara’an. Coban Kethak merupakan air terjun dengan ketinggian 25 meter dengan luas wilayah ± 4 ha disekitarnya ditumbuhi tanaman alpukat dan pohon durian,  aliran dua coban ini mengalir ke arah dusun Slatri dan dusun Pait Kulon, disamping dimanfaatkan untuk usaha pertanian, aliran sungai ini dimanfaatkan sebagai tubing yang sangat menarik, khususnya pada musim penghujan. Tujuan yang dicapai dari kegiatan ini adalah Pokdarwis dapat mengembangakan dan mengelola potensi wisata  yang pada akhirnya memiliki dampak pada kesejahtraan mayrakat. Solusi yang ditawarkan untuk menjawab dan memecahkan permaslahan diatas adalah menjabarkan strategi dan membagi peran atau Tugas pokok  masing-masing pengurus dalam pengembangan dan pengelolaan wisata, pelatihan Pemandu Wisata dan promosi obyek-obyek wisata. Hasil kegiatan ini mampu mengekplorasi keberadaan dan keunikan obyek yang ditawarkan didukung bentuk promosi yang bersifat elektronik maupun  bentuk yang lain, serta terbentuknya visi yang sama dengan pemerintah daerah untuk  pengembangan wisata edukasiKata kunci—CobanKethak, CobanTangkil, CobanBara’an, Pokdarwis, wisata edukasi.AbstractPotential natural attractions that can be developed in Pait Village include Coban (waterfall) Kethak, Coban Tangkil, Coban Bara’an. Coban Kethak is a waterfall with a height of 25 meters with an area of ± 4 ha around it is overgrown with avocado plants and durian trees, the flow of these two coban flows towards the Slatri hamlet and Pait Kulon hamlet, besides being used for agricultural business, the river flow is used as a tubing very interesting, especially in the rainy season. The goal achieved from this activity is Pokdarwis can develop and manage tourism potential which ultimately has an impact on the welfare of the mayor. The solution offered to answer and solve the problems above is to describe the strategy and divide the role or main tasks of each board in the development and management of tourism, training of tour guides and promotion of tourist objects. The results of this activity are able to explore the existence and uniqueness of the offered objects supported by electronic and other forms of promotion, as well as the formation of the same vision with the local government for the development of educational tourism.Keywords—CobanKethak, CobanTangkil, CobanBara’an, Pokdarwis, educational tour
PELATIHAN MANAGEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DI SMKN 12 MALANG Widiyanti Widiyanti; Duwi Leksono Edy; Yoto Yoto; Avita Ayu Permatasari; Solichin Solichin
Jurnal KARINOV Vol 1, No 2 (2018): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.864 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i2p%p

Abstract

Sekolah menengah kejuruan mempunyai peran utama dalam pengembangan dan pembentukan sumberdaya manusia yang siap pakai di dunia kerja. Dalam dunia pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan pendidikan umum ditinjau dari kriteria pendidikan, substansi pelajaran, dan lulusannya. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan peni ngkatan mutu manajemen sekolah. Tujuan dari pelatihan ini adalah 1) Agar para warga sekolah mengetahui tentang konsep MPMBS, 2) Agar Para warga sekolah dapat mengetahui tujuan dari MPMBS, 3) Agar para warga sekolah mengetahui alasan diterapkannya MPMBS, 4) Agar para warga sekolah menegetahui bagaimana pola baru pendidikan masa Depan, 5) Agar warga sekolah mengetahui karakteristik MPMBS. Manfaat dari kegiatan ini adalah: (1) Bagi tenaga dosen dapat menyumbangkan ilmu dan pikirannya kepada masyarakat terutama kepada para guru di SMKN 12 Malang, (2) Bagi para peserta pelatihan dapat meningkatkan pemahaman tentang Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (3) Dapat meningkatkan kerja sama antara Perguruan Tinggi dengan lembaga-lembaga sekolah terutama di SMKN 12 Malang dengan Jurusan Teknik Mesin FT UM. Kata kunci--pelatihan, MPMBS,, Sekolah Menengah Kejuruan AbstractThe vocational has a major role in the development and establishment of ready -to-use human resources in the world of work . In the world of vocational education has characteristics different from general education in terms of education criteria, substance lessons, and graduates. Various efforts have been made to improve the quality of national education. Among others through various training and improvement of teacher competence, pro curement of books and instructional tools, improvement of education facilities and infrastructure, and improvement of school management quality. The objectives of this training are 1) to enable the school community to know about the concept of MPMBS, 2) to enable the school residents to know the purpose of MPMBS, 3) to make the school residents aware of the reason for the implementation of MPMBS, 4) to make the school residents know how the new pattern of education future, 5) In order for the school community to know the characteristics of MPMBS. The benefits of this activity are: (1) For lecturers can contribute knowledge and thoughts to the community especially to the teachers at SMKN 12 Malang, (2) For the trainees can improve understanding about MPMBS (3) Can improve cooperation between universities with school institutions especially in SMKN 12 Malang with Department of Mechanical Engineering FT UM.Keywords—training, MPMBS, vocational education and training
PEMBENTUKAN DIKLAT (PENDIDIKAN DAN LATIHAN) SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Fahrial Amiq; Imam Hariadi; Dona Sandy Yudasmara
Jurnal KARINOV Vol 2, No 2 (2019): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.852 KB) | DOI: 10.17977/um045v2i2p93-96

Abstract

Sepakbola adalah olahraga yang paling merakyat di Indonesia, artinya bahwa sepakbola menjadi olahraga yang paling banyak dimainkan oleh masyarakat Indonesia. Sepakbola dimainkan oleh berbagai lapisan masyarakat tanpa membedakan usia, status, kekayaan, dan ras. Agar Indonesia dapat memiliki pemain-pemain yang berkualitas, diperlukan sistem pembinaan pemain yang baik, teratur dan sejak dini. Hanya yang disayangkan adalah sistem pembinaan pemain yang ada pada umumnya belum berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan karena belum adanya sarana dan prasarana pembinaan yang memadai, lengkap dan berkualitas serta belum adanya standar kurikulum tentang kepelatihan sepakbola bagi pemain usia dini. Kondisi di atas merupakan salah satu alasan mengapa perlu didirikan sebuah sekolah sepakbola sebagai sarana pembinaan bibit-bibit pemain dengan memperhatikan sarana dan prasarana serta standar kurikulum yang jelas. Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan baik itu pelatihan teknik, fisik, maupun taktik dengan membentuk Diklat (Pendidikan dan Latihan) Sepakbola Universitas Negeri Malang. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah siswa atau peserta yang tergabung dalam Diklat (Pendidikan dan Latihan) Sepakbola Universitas Negeri Malang yang berusia mulai dari 10-14 tahun. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan metode ceramah, demonstrasi dan praktek. Hasil yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah siswa atau peserta yang tergabung dalam Diklat (Pendidikan dan Latihan) Sepakbola Universitas Negeri Malang memiliki keterampilan bermain bola dengan baik dan benar.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN MANAJEMEN BENGKEL MELALUI PELATIHAN BAGI GURU SMK TUREN KABUPATEN MALANG Yoto Yoto; Widiyanti Widiyanti; Solichin Solichin
Jurnal KARINOV Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.066 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i1p%p

Abstract

AbstrakBengkel di SMK diketahui sangat riskan terhadap bahaya kecelakaan kerja maupun kebakaran, sebab setiap kegiatan praktikum siswa akan menggunakan sarana dan prasarana yang ada disemua bengkel/laboratorium dan terpakai secara maksimal, serta selalu menggunakan aliran listrik yang berbahaya dengan sengatan listrik.  Guru pengampu mata pelajaran praktik di SMK sehari-hari bertugas mengajar dan melatih peserta didik, bertanggung jawab menciptakan kondisi aman, sehat, dan kenyamanan lingkungan bengkel, serta berperan ikut menjaga dan mengawasi aktifitas dibengkel. Dengan kondisi yang demikian maka dilakukan pelatihan manajemen bengkel bagi guru SMK Turen Kabupaten Malang.Hasil pre-test dan pos-test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep manajemen bengkel sebesar 27,08%, pemahaman peran bengkel sebesar  29,59&, pemahaman perawatan dan perbaikan peralatan bengkel sebesar 27,5%, konsep organisasi sarana prasarana bengkel sebesar 29,58%, pemahaman tentang bahan berbahaya pada bengkel sebesar 26,66%, dan pemahaman tentang pengelolaan K3 pada bengkel/laboraorium 26,66%. Dari seluruh indikator yang dilatihkan secara umum peningkatan guru-guru pasca pelatihan terhadap pemahaman manajemen bengkel adalah sebesar 27, 92%. Kata kunci : kemampuan, keterampilan, manajemen bengkel, guru SMK
MENGOLAH LIMBAH RUMAH TANGGA UNTUK MENINGKATKAN KONSUMSI MANDIRI Ria Zulkha Ermayda; Hanjar Ikrima Nanda; Dewi Noor Fatikhah
Jurnal KARINOV Vol 2, No 1 (2019): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1045.59 KB) | DOI: 10.17977/um045v2i1p39-46

Abstract

Rendahnya antusiasme warga untuk membuang sampah ke TPA  menyebabkan pencemaran udara, air, dan tanah tidak dapat dihindari. Polusi juga tampak di TPA itu sendiri,  dimana TPA  hanya menjual sampah yang bisa dijual dan menimbun sisanya. Penigkatan polusi pun tidak dapat dihindari. Oleh karena itu solusi yang ditawarkan adalah dengan mendampingi warga untuk mengolah limbah rumah tangga organik menjadi pupuk kompos, yang dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman sayur di rumah masing-masing. Penyuluhan pentingnya kepediluan lingkungan menjadi kegiatan awal untuk menyadarkan warga akan pentingnya menjaga lingkungan. Selanjutnya warga dilatih dan terus didampingi agar mampu mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk organik. Sembari menunggu pupuk siap digunakan, warga dilibatkan dalam penanaman dan perawatan bibit sayuran. Antusiasme warga tidak surut meskipun tiga kali mengalami kegagalan. Diharapkan kegiatan ini dapat terus berjalan sehingga warga dapat memetik  sayuran organik di kebun mini, di rumah masing-masing, tanpa harus membeli mahal di luar. Kepala Desa Sutojayan mengatakan jika kegiatan di RT 07 ini bisa terus berjalan dengan baik, maka RT tersebut dapat dijadikan RT percontohan bagi RT, dalam hal pengolahan limbah rumah tangga organik.
PEMBERDAYAAN HOME INDUSTRY KERAJINAN BAMBU MENUJU KEMANDIRIAN Sri Umi Mintarti; Sri Handayani; Rizza Megasari; Rizky Dwi Putri
Jurnal KARINOV Vol 1, No 3 (2018): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.272 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i3p%p

Abstract

 AbstrakPengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan mengangkat eksistensi UKM/Home Industri Kerajinan Bambu yang ada di desa Sonobekel. Ketersediaan bahan baku dalam hal ini bambu menjadi suatu pendorong usaha kecil ini untuk berproduksi. Usaha yang selama ini berjalan memiliki permasalahan terkait permodalan dan pemasaran. Sehingga perlu adanya pemberdayaan yang berisikan pelatihan guna mengatasi masalah tersebut. Kekurangan modal dapat diatasi dengan memberikan pelatihan dan pembentukan pra koperasi bagi warga pengrajin. Kedua, permasalahan pemasaran hal ini juga menyangkut kreasi barang yang dibuat/output. Semakin inovasi dan sesuai kebutuhan zaman maka akan semakin banyak pesanan barang yang terjual. Hal ini akan membuka pangsa pasar baru bagi industri kreatif khususnya kerajinan bambu. Sehingga perlu adanya pelatihan inovasi guna meningkatkan nilai guna kerajinan bambu. Proses pemberdayaan masyarakat perlu dilaksanakan secara bertahap, berkesinambungan dan berkelanjutan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu dari 20 orang yang diberikan pelatihan maka Tingkat partisipasi yang tinggi dari mitra program pengabdian kepada masyarakat memberikan dampak positif bagi pelaksanaan program, terlihat dari 80% kehadiran para pengrajin yang antusias untuk mengikuti pelatihan dan dukungan dari perangkat desa Sonobekel Tanjunganom Nganjuk. Sedangkan tentang pengelolaan keuangan dan pemasaran berbasis online para pengrajin dibuatkan akun medsos untuk menunjang kegiatan pemasaran produk. Pendampingan mengenai inovasi produk ada 5 orang yang berhasil mempraktekan teknik ukir untuk kerajinan bambu. U ntuk pembentukan pra koperasi sudah dilakukan dan sudah tersusun pendiri koperasi untuk dilanjutkan pembentukan AD/ART Koperasi.Abstract This community service aims to improve the quality of human resources and lift the existence of UKM / Home Bamboo Crafts Industry in Sonobekel village. The availability of raw materials in this case bamboo is a driver of this small business to produce. Businesses that have been running have problems related to capital and marketing. So there needs to be empowerment that contains training to overcome these problems. The lack of capital can be overcome by providing pre-cooperative training and formation for craftsmen. Second, this marketing problem also concerns the creation of goods made / output. The more innovation and according to the needs of the times, the more orders for goods sold. This will open up new markets for the creative industry, especially bamboo crafts. So there is a need for innovation training to increase the value for bamboo crafts. The process of community empowerment needs to be carried out in stages, continuously and sustainably. The results of this community service were from 20 people who were given training, the high level of participation from the community service program partners had a positive impact on program implementation, as seen from 80% of enthusiastic craftsmen attending training and support from the village of Sonobekel Tanjunganom Nganjuk. . As for financial management and online-based marketing, craftsmen made social media accounts to support product marketing activities. There were 5 people assisting in product innovation who successfully practiced carving techniques for bamboo crafts. For the establishment of a pre-cooperative it has already been carried out and the founders of cooperatives have been arranged to continue the formation of Cooperative AD / ART

Page 5 of 21 | Total Record : 203