cover
Contact Name
Kharisma Pratama
Contact Email
-
Phone
+6282255914494
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Sungai Raya Dalam Gg. Ceria V No.10, Pontianak - Kalimantan Barat
Location
Kab. kubu raya,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
ISSN : 28068375     EISSN : 25280937     DOI : -
Core Subject : Health,
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of nursing and health sciences.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 2 (2019): Vol 10 2 2019" : 6 Documents clear
PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR PERAWAT PENDIDIK DI KOMUNITAS UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN BERBASIS WEB Hidayah, Nurul
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 2 (2019): Vol 10 2 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang :Menjadi seorang pendidik adalah salah satu tugas perawat, salah satu tujuannya adalah untuk mencetak generasi keperawatan yang lebih baik dimasa mendatang. Sayangnya kesempatan perawat untuk terus meningkatkan kualitas diri terutama melalui program pendidikan berkelanjutan terbatas, hal ini terutama untuk perawat yang bekerja di komunitas misalnya perawat puskesmas. Pendidikan berbasis web/daring merupakan salah satu solusi penyelenggaraan program pendidikan bagi perawat karena lebih fleksibel dalam waktu, tempat dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kebutuhan belajar bagi perawat komunitas yang juga berperan sebagai pendidik, hasil dari penelitian ini akan digunakan untuk merancang program pendidikan berbasis web/ daring. Metode : Survey online dilakukan dengan mengirimkan tautan kuisioner yang terdiri dari 10 pertanyaan. Tautan dibagikan melalui email dan grup whattsapp. Hasil : Survey diikuti oleh 50 partisipan. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (78%) dan berusia diantara 30-39 tahun (56%). Jumlah lulusan diploma dan magister seimbang  (38%) dan setengah dari responden bekerja di Puskesmas. Mayoritas responden (94%) memiliki pengalaman dalam membimbing mahasiswa praktek keperawatan tapi sayang hanya 68% dari responden pernah mendapatkan materi tentang pembelajaran klinik. Hampir seluruh responden (98%) tertarik untuk mengikuti program pendidikan online/daring dan mayoritas memilih waktu 60 menit untuk satu sesi pembelajaran dan terdapat 6 topik materi yang telah ditentukan. Kesimpulan : Perawat memiliki persepsi yang positif terhadap online learning dan bersedia menjadi peserta program e-learning. Topik pembelajaran klinik yang dipilih ada enam topik dengan lama waktu belajar 60 menit setiap topik. Metode pembelajaran akan banyak menggunakan studi kasus dengan pemberian umpan balik.  
PERAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA RUANGAN DAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INJURI Rahayu, Indah Dwi; Erwhani, Indri; Hartono, Hartono; W, Agustin Ayu
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 2 (2019): Vol 10 2 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractBackground: Patient safety is a condition of patients free from injuries that should not occur or free of potential injuries (illness, physical / social psychological injury, disability, death) related to health services (MOH, 2008). Washing hands according to the correct procedure is expected to prevent the occurrence of Health-care Associated Infections (HAIs) (WHO, 2009). In fact there are still many nurses who are not compliant in the implementation of hand hygiene marked by the increase of unwanted events in developing countries. For that head of the room as a manager must be able to carry out roles in nursing management. One of the roles of the head of the room is in the decision making of the head of the room (decision roles)Purpose: This study is to determine the effect of individual characteristics and the role of the head of the room in making decisions on compliance with hand hygiene in nurses at RSUD DR. Soedarso PontianakMethod: this research is analytic descriptive with cross sectional approach. using the Chi Square test. With a sample of 146 people Results: the characteristics variable does not have an influence on care adherence in implementing hand hygiene, while the variable role of the head of the room in making decisions has an influence on nurse compliance in the implementation of hands hygiene with a value (p = 0,000 <0.05).Conclusion: The role carried out well by the head of the room can motivate and improve nurse compliance in the implementation of hand hygiene so that the quality and indicators of hospital quality can be improved.Keyword: The Role Of Decision-Making, Characteristics of nurses, compliance with hand hygiene   Abstrak Latar belakang: Patient safety merupakan keadaan pasien bebas dari cidera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari cedera yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik/sosial psikologis, cacat, kematian) terkait dengan pelayanan kesehatan (Depkes, 2008). Mencuci tangan sesuai prosedur yang benar sangat diharapkan untuk mencegah terjadinya Health-care Associated Infections (HAIs) (WHO, 2009). Kenyataannya masih banyak perawat yang tidak patuh dalam pelaksanaan hand hygiene ditandai dengan meningkatnya kejadian yang tidak diinginkan di negara berkembang. Untuk itu kepala ruangan sebagai manajer harus mampu melaksanakan peran dalam manajemen keperawatan. Salah satu peran kepala ruangan adalah dalam pengambilan keputusan kepala ruangan (decision roles). Tujuan :penelitian ini untuk mengetahui pengaruh karakteristis individu  dan peran kepala ruagan dalam mengambilan keputusan terhadap kepatuhan hand hygiene pada perawat di rumah sakit Umum Dr. Soedarso Pontianak. Metode: penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. menggunakan uji Chi Square. Dengan sample sebanyak, 146 orang. Hasil : pada variable  karakateristik tidak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan perawatan dalam melaksannakan hand hygiene, sedangkan pada variable peran kepala ruangan dalam mengambil keputusan memiliki pengaruh terhadap kepatuhan perawat dalam pelaksanaan hands hygiene dengan nilai  ( p = 0,000 < 0,05). Kesimpulan :Peran yang dijalankan dengan baik oleh kepala ruangan  dapat memotivasi dan meningkatkan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan hand hygiene sehingga kualitas dan indikator mutu rumah sakit dapat meningkat. Kata kunci :  Peran pengambilan keputusan, Karakteristik perawat, kepatuhan hand hygiene
PENGARUH EDUKASI DENGAN PENDAMPINGAN TELENURSING TERHADAP AKTIVITAS PERILAKU DAN PENGOBATAN PADA PASIEN TBC DI POLI PARU RSUD DR.SOEDARSO PONTIANAK KALIMANTAN BARAT Wahyuni, Tri
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 2 (2019): Vol 10 2 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Introduction: Tuberculosis is an infectious disease that attacks the lungs and infectious diseases directly caused by the TB germs (mycobacterium tuberculosis). Objective: to determine the effect of education with telenursing assistance on behavioral activities and treatment of TB patients. Method: The research design used was quantitative with a Quasi Experimental design pre-test post-test with control group. The sample in this study was 16 samples of the education (control) group and 16 samples of the educational intervention group with telenursing assistance. Results: based on bivariate analysis of activity (behavior) and treatment with Wilxocon and man-whitney test showed that the intervention group after education with telenursing assistance influenced the activity variable (behavior) with p value 0.029 and treatment with p value 0.050 which means p value < ? 0.050 this study shows the differences in educational scores with telenursing assistance. Education with telenursing assistance can change the activity (behavior) and self-care treatment in tuberculosis patients. Suggestion: This research recommends that pulmonary health services should provide education and telenursing assistance in order to increase the effectiveness of behavioral and treatment activities in tuberculosis patients. Keywords: Education, telenursing assistance, behavioral activities, treatment, tuberculosis Literature: 46 (2007-2017) Abstrak Pendahuluan: Tuberkulosis adalah  suatu  penyakit  infeksius yang  menyerang  paru-paru serta penyakit menular langsung disebabkan oleh kuman TBC (mycobacterium tuberculosis). Tujuan: mengetahui pengaruh edukasi dengan pendampingan telenursing terhadap aktivitas perilaku dan pengobatan pasien TBC. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif  dengan desain Quasi Experimental pre-test post-test with control group. Sampel dalam penelitian  ini adalah 16 sampel kelompok edukasi (kontrol) dan 16 sampel kelompok intervensi edukasi dengan pendampingan telenursing. Hasil: berdasarkan analisis bivariat aktivitas (perilaku) dan pengobatan dengan Uji wilxocon dan man-whitney menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi sesudah edukasi dengan  pendampingan telenursing ini mempengaruhi  variable aktivitas ( perilaku ) dengan p value 0,029 dan pengobatan dengan p value 0,050  yang berarti p value < ? 0,050 penelitian ini menunjukan adanya perbedaan skor edukasi dengan pendampingan telenursing. Edukasi dengan pendampingan telenursing dapat mengubah aktivitas (perilaku) dan  pengobatan self care pada pasien TBC. Saran: Penelitian ini merekomendasikan dipelayanan kesehatan poli paru sebaiknya memberikan edukasi dan pendampingan telenursing agar dapat meningkatkan efektifitas aktivitas perilaku dan pengobatan  pada pasien TBC. Kata kunci: Edukasi, pendampingan telenursing, Aktivitas perilaku, Pengobatan tuberkulosis Kepustakaan: 46 (2007-2017)  
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA SUKU MADURA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTIBAR Zakiah, Zakiah; Ramadhaniyati, Ramadhaniyati; Pratama, Kharisma
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 2 (2019): Vol 10 2 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Background: In Mempawah District the coverage of exclusive breastfeeding programs reached 60.7%. It can be an indicator of maternal compliance giving exclusive breastfeeding to infants and an illustration that there are still many babies aged <6 months who have received weaning food.Objective: To determine the factors related to maternal behavior to the appropriate time of weaning food in Madura tribe at the working area of Antibar health centre. Method: This type of research was quantitative with cross-sectional research design and retrospective approach. The sample selection technique used non probability sampling with consecutive sampling method for 76 respondents. The research instrument used was a questionnaire method that had been validated. Data analysis used were univariate and bivariate analysis with Chi Square statistical tests.Results: There were no relationship between knowledge (p = 0,234, OR = 4,350, 95%CI = 0,497-38,110), education (p = 1,000, OR = 1,170, 95%CI = 0,210-6,510), and employment (p = 1,000 , OR = 1,527, 95%CI = 0,170-13,740) with maternal behavior to the appropriate time of weaning food. Family support had an important role in maternal behavior to the appropriate time of weaning food. Conclusion: Most respondents gave weaning food that inappropriate as many as 69 respondents (90.8%). This may be related to the existence of other factors of knowledge, education, employment and family support that influence the mother's decision to give weaning food to the baby. Keywords: Knowledge, Education, Employment, Family Support, Mother's Behavior to the appropriate time of weaning food. Abstrak Latar Belakang: Di Kabupaten Mempawah cakupan program ASI eksklusif mencapai 60,7%. Hal ini dapat menjadi indikator kepatuhan ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi dan merupakan gambaran bahwa masih banyak bayi usia < 6 bulan yang sudah mendapatkan MP-ASI. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam ketepatan waktu pemberian MP-ASI pada suku Madura di Wilayah Kerja Puskesmas Antibar. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional dan pendekatan retrospektif. Tehnik pemilihan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode consecutive sampling pada 76 responden. Instrumen penelitian menggunakan metode kuesioner yang telah tervalidasi. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi Square. Hasil : Tidak ada hubungan antara pengetahuan (p=0,234, OR=4,350, 95%CI=0,497-38,110), pendidikan (p=1,000, OR=1,170, 95%CI=0,210-6,510), dan pekerjaan (p=1,000, OR=1,527, 95%CI=0,170-13,740) dengan perilaku ibu dalam ketepatan waktu pemberian MP-ASI. Dukungan keluarga berperan penting terhadap perilaku ibu dalam ketepatan waktu pemberian MP-ASI. Kesimpulan : Sebagian besar responden memberikan MP-ASI tidak tepat sebesar 69 orang responden (90,8%). Hal ini kemungkinan berhubungan dengan adanya faktor lain di luar pengetahuan, pendidikan, pekerjaan dan dukungan keluarga yang mempengaruhi keputusan ibu dalam memberikan MP-ASI pada bayi. Kata kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Keluarga, Perilaku Ibu Dalam Ketepatan Waktu Pemberian MP-ASI.
STUDI KORELASI: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN KEJADIAN STUNTING Amaliah, Fikrotul Ulya Nur; Oktavianto, Eka; Suryati, Suryati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 2 (2019): Vol 10 2 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Background: Stunting was one of the nutritional problems experienced by toddlers in the world for now. There are several factors to be suspected as a cause of the problem of nutritional status in toddler. One of the factors that affect stunting is mother knowledge about nutrition toddler. Purpose: To determine level of mother?s knowledge about nutrition toddler with incidence stunting in toddlers age 37-59 months in KB and TK ABA Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta. Method: This reasearch is quantitative with  design cross sectional. Sampling was using total sampling technique with 32 samples pair of mothers and toddlers. The instrument were questionnaires for mother?s knowledge about toddler nutrition and microtoise. The analysis test used chi-square. Results: The majority good level of mother?s knowledge about nutrition toddler in KB and TK ABA Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta, were 25 respondents (78,1%), the majority toddler in KB and TK ABA Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta, not stunting were 28 respondent (87,5%). Mother with good knowledge have toddler not stunting. This research used  correlation analysis chi square test with a significance limit of a?0.05, statistical test results obtained p-value= 0,000 (p-value<0,05), which means that Ho is rejected. Conclusion: There is a correlation between level of mother?s knowledge about nutrition toddler with stunting in toddlers age 37-59 months. Keyword: Mother?s knowledge , nutrition toddler, incidence stunting   Abstrak Latar belakang: Stunting menjadi salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Ada beberapa faktor yang dicurigai sebagai penyebab dari permasalahan status gizi pada balita. Salah satunya adalah pengetahuan ibu tentang gizi balita. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan stunting pada balita usia 37-59 bulan di KB dan TK ABA Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta. Metode: Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 pasang ibu dan balita. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner pengetahuan ibu tentang gizi balita dan microtoise. Uji analisis yang digunakan adalah chi-square. Hasil: Mayoritas tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita di KB dan TK ABA Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta, dalam kategori baik yaitu sebanyak 25 responden (78,1%), mayoritas balita di KB dan TK ABA Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta, tidak mengalami stunting yaitu sebanyak 28 responden (87,5%). Ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang gizi balita cenderung untuk memiliki balita tidak stunting yaitu sebanyak 25 orang (78,1%). Hasil uji korelasi chi-square dengan batas kemaknaan ? ? 0,05, didapatkan nilai p = 0,000 (nilai p< 0,05) yang berarti Ho ditolak. Simpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan kejadian stunting pada balita usia 37-59 bulan Kata kunci: Pengetahuan ibu, gizi balita, kejadian stunting
PENGARUH PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN UNTUK MEMBERIKANPERTOLONGAN PADA KORBAN HENTI JANTUNG Setyaningrum, Niken; Rejecky, Agung
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 2 (2019): Vol 10 2 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The success of the help of sufferers who experience cardiac arrest is not only determined by the quality of emergency services at the hospital but also the success of the help provided outside the hospital. Cardiac events that can strike anyone and anywhere, including when traveling long distances, one of them on the plane. The stewardess is one of the flight attendants in the cabin that is responsible for maintaining security and serving the needs of passengers. Students stewardess as prospective flight attendants who will work on the plane, it takes skills and knowledge in helping victims in any condition one of which is a victim with a cardiac arrest. The purpose of this study was to determine the effect of basic life support training on the level of knowledge to provide assistance to victims of cardiac arrest by flight attendants at STTKD YOGYAKARTA. The design in this study uses Pre experimental Design. Sampling research using random sampling. The study was conducted at the College of Aerospace Technology. The sample size in this study were 25 respondents. The results showed that there was a significant difference in the level of knowledge of flight attendant students before and after the training (p = 0.002). This shows that basic life support training to help victims of cardiac arrest is effective in increasing the level of knowledge for stewardess students at STTKD Yogyakarta. Keyword: basic life support, cardiac arrest, level of knowledge, Students stewardes   Abstrak Keberhasilan pertolongan penderita yang mengalami henti jantung tidak hanya ditentukan kualitas dari pelayanan gawat darurat di rumah sakit namun juga keberhasilan pertolongan yang diberikan diluar rumah sakit.  Kejadian henti jantung yang dapat menyerang siapa saja dan dimana saja termasuk saat dalam perjalanan jauh, salah satunya di dalam pesawat. Pramugari merupakan salah satu awak kabin dalam pesawat yang bertugas menjaga keamanan dan melayani kebutuhan penumpang. Mahasiswa pramugari sebagai calon pramugari yang akan bekerja dalam pesawat, dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan dalam menolong korban dalam kondisi apapun salah satunya adalah korban dengan henti jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan bantuan hidup dasar terhadap tingkat pengetahuan  untuk memberikan pertolongan pada korban henti jantung oleh mahasiswa pramugari di STTKD YOGYAKARTA. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan Pre experimental Design. Pengambilan sampel penelitian menggunakan random sampling. Penelitian dilakukan di Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedan yang signifikan pada tingkat pengetahuan mahasiswa pramugari sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan (p = 0,002). Hal tersebut menunjukan bahwa pelatihan bantuan hidup dasar untuk menolong korban henti jantung efektif untuk meningkatkan tingkat pengetahuan bagi mahasiswa pramugari di STTKD Yogyakarta. Kata kunci: Bantuan Hidup Dasar, Henti Jantung, Tingkat Pengetahuan, Mahasiswa Pramugari

Page 1 of 1 | Total Record : 6