cover
Contact Name
Ir. Jhon Hardy Purba, M.P.
Contact Email
jhon.purba@unipas.ac.id
Phone
+6236223588
Journal Mail Official
jhon.purba@unipas.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian, Universitas Panji Sakti Jl. Bisma No. 22, Banjar Tegal, Singaraja, Bali - 81117
Location
Kab. buleleng,
Bali
INDONESIA
Agro Bali: Agricultural Journal
ISSN : -     EISSN : 2655853X     DOI : https://doi.org/10.37637/ab.v2i2
Core Subject : Agriculture,
Agro Bali: Agricultural Journal is an information media that contains articles from research, theoretical studies, and scientific writings on agriculture especially agrotechnology i.e.: agronomy, horticulture, plant breeding, soil sciences, plant protection, and other pertinent field related to plant production.
Articles 192 Documents
PENGARUH PEMBERIAN POC URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PINANG BETARA (Areca catechu L.) Fito Hendriyatno; Deno Okalia; Mashadi Mashadi
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.673 KB)

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Pulau Kopung Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 bulan yang dimulai bulan Juli sampai Oktober 2017. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh pemberian POC Urine sapi terhadap pertumbuhan bibit pinang (Areca catechu L.). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial, dimana faktor S (Pupuk POC Urine Sapi yang terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu S0 Tanpa pemberian POC Urine Sapi (Kontrol), S1 Pemberian POC Urine Sapi 50 ml/ liter air, S2 Pemberian POC Urine Sapi 100 ml/liter air, S3 Pemberian POC Urine Sapi 150 ml/liter air, S4: Pemberian POC Urine Sapi 200 ml/liter air. Data-data dianalisis secara statistik, dengan uji lanjut beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%. Parameter yang diamati adalah tinggi bibit (cm), diameter batang (cm), dan jumlah daun (helai). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Perlakuan pemberian pupuk organik cair (POC) urin sapi berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan jumlah daun bibit pinang dengan perlakuan terbaik S3 (Pemberian POC Urine Sapi 150 ml/liter air) dengan jumlah daun 6,67 helai.DOI:10.37637/ab.v2i2.392
APPLICATION OF COW MANURE, UREA AND NPK FERTILIZER COMBINATION ON THE GROWTH OF PALM OIL (Elaeis guineensis Jacq) IN PRE-NURSERY Heri Setyawan; Sri Manu Rohmiyati; Jhon Hardy Purba
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.564 KB)

Abstract

Seedling performance is a prerequisite for successful palm oil cultivation. Determining the growth of seedlings in addition to genetic factors can also be influenced by the provision of nutrients at the beginning of growth. This research was conducted with the aim to get the best combination of cow manure with urea and NPK on the growth of oil palm seedlings in pre-nursery. This experiment used a factorial design, consisting of a single factor arranged in a completely randomized design (CRD), which is a combined application of cow manure, urea fertilizer and NPK fertilizer consisting of 4 combination levels (0.4 g urea + 0.4 g NPK; 0.2 g urea + cow manure fertilizer, 0.2 g NPK + cow manure fertilizer, and 65 g cow manure fertilizer). Research data was analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) at 5% significance level. The results showed that administration of a combination of 0.2 g urea + 40 g cow manure produced the best growth of oil palm seedlings, although it had the same effect as a combination of 0.4 g NPK fertilizer + 50 g cow manure, whereas the combination treatment of 0.4 g urea + 0.4 g NPK fertilizer and 65 g cow manure treatment resulted in lower growth of oil palm seedlings.DOI: 10.37637/ab.v3i1.419
PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOPI DI KABUPATEN REJANG LEBONG, PROVINSI JAMBI Fery Murtiningrum; Hefri Oktoyoki
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.262 KB)

Abstract

Perencanaan adalah hal yang penting dalam melakukan suatu kegiatan atau aktvitas , terutama aktivitas pembangunan. Perencanaan adalah suatu upaya dalam memilih dan menghubungkan fakta- fakta dan membuat serta menggunakan asumsi - asumsi mengenai masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan - kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang dinginkan (Susanto, 2016). Kabupaten Rejang Lebong adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bengkulu yang masuk di dalam zona untuk pengembangan kawasan agribisnis Kopi. Perencanaan untuk pengembangan kawasan kopi disusun oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep yang berkaitan dengan perencanaan pengembangan kawasan kopi. Metode penelitian yang digunakan berdasarkan kajian literature. Dari Hasil studi Literatur di dapatkan bahwa perencanaan pengembangan kawasan kopi di Kabupaten Rejang Lebong sebaiknya dilakukan sesuai dengan mempertimbangkan kondiri lahan, cuaca dan iklim kawasan di Kabupaten Rejang Lebong.agar dapat menghasilkan produksi yang optimal.DOI:10.37637/ab.v2i2.396
EFEKTIVITAS ISOLAT Trichoderma spp. DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT AKAR GADA (Plasmodiaphora brassicae Wor.) PADA SAWI HIJAU (Brassica rapa) Ni Putu Pandawani; I Ketut Widnyana; I Ketut Sumantra
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.265 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas dosis dan usia biakan dari isolat Trichoderma spp. dalam pengendalain penyakit akar gada pada tanaman sawi. RAK Faktorial digunakan pada penelitian dengan 2 faktor dan  3 ulangan. Faktor pertama adalah dosisdari isolat Trichoderma spp. yang terdiri dari 3 level dosis, yaitu 500 ml; 250 ml dan 0 ml. Faktor kedua adalah usia biakan dari isolate Trichoderma spp. yang terdiri dari 3 lever usia biakan isolate Trichoderma spp yaitu usia biakan 1 minggu; usia biakan 2 minggu dan usia biakan 3 minggu. Pada tanaman sawi yang terinfeksi penyakit akar gada, perlakuan beberapa dosis isolat Trichoderma spp. dan perlakuan beberapa usia biakan dari Trichoderma spp. memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap variabel tinggi tanaman sawi, daun tanaman sawi dan persentase penyakit. Perlakuan dari isolat Trichoderma spp. dosis 500 ml menghasilkan tinggi tanaman 21,68% dan  daun tanaman 26,63 %  lebih tinggi secara nyata dibandingkan  dengan tinggi tanaman dan  daun pada perlakuan  tanpa pemberian isolat Trichoderma spp. Perlakuan  dari isolat Trichoderma spp. dengan usia biakan 2 minggu,  menghasilkan tinggi tanaman 12,80 % dan daun 16,04% nyata lebih tinggi, dibandingkan dengan  tinggi dan daun tanaman pada perlakuan isolat Trichoderma spp. usia biakan 1 minggu . Persentase penyakit akar gada pada tanaman sawi pada perlakuan kombinasai isolat Trichoderma spp. dosis biakan 500 ml dan usia biakan isolat Trichoderma spp 2 minggu,  mencapai 0 %,  yang berarti tanpa adanya serangan penyakit akar gada. DOI: 10.37637/ab.v3i1.422
KAJIAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM PEDAGING DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PETSAI (Brassica chinensis L.) Jhon Hardy Purba; Putu Sri Wahyuni; Irwan Febryan
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.566 KB)

Abstract

Penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang ayam pedaging dan pupuk hayati BiotamaxTM serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil petsai dilaksanakan di Desa Selat, Kabupaten Buleleng, Bali pada bulan November - Desember 2018. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial, terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang ayam pedaging (A), terdiri atas 3 tingkat, yaitu kontrol (A0), dosis 15 ton.ha-1 (A1), dan 30 ton.ha-1 (A2). Faktor ke dua adalah frekuensi pemberian pupuk hayati dengan empat tingkat, yaitu kontrol (B0), pemberian sekaligus yaitu 7 hari sebelum tanam dengan dosis 0,09 g.petak-1 (B1); frekuensi pemberian 2 kali yaitu 7 hari sebelum tanam dan 14 hari sesudah tanam (hst) dengan dosis setiap pemberian 0,045 g.petak-1 (B2); frekuensi pemberian 3 kali yaitu 7 hari sebelum tanam, 14 hst dan 28 hst dengan dosis setiap pemberian 0,03 g.petak-1 (B3). Hasil penelitian, frekuensi pemberian pupuk hayati BiotaMaxTM sekaligus, memberikan berat kering oven tajuk per tanaman terberat, yaitu 9,39 g. Perlakuan dosis pupuk kandang ayam pedaging dosis 30 ton.ha-1 (A2), menghasilkan berat kering oven tajuk per tanaman terbaik yaitu 9,26 g. Hubungan antara dosis pupuk kandang ayam pedaging dengan berat kering oven tajuk per tanaman menunjukan hubungan linier, yaitu y = 0,0608x + 7,2483 (R2=32,53). Berat ekonomis per hektar terbaik didapatkan pada pemberian dosis pupuk kandang ayam pedaging 30 ton.ha-1 (A2), yaitu seberat 30,10 ton.ha-1. Hubungan antara dosis pupuk kandang ayam pedaging dan berat ekonomis per hektar menunjukan hubungan linier, yaitu y = 0,3247x + 21,699 R2=59,88%. Frekuensi pemberian pupuk hayati BiotaMaxTM sekaligus yaitu 7 hari sebelum tanam dengan dosis 0,09 g.petak-1 (B1) memberikan berat ekonomis per hektar terberat, yaitu 28,21 ton.ha-1. Kombinasi dosis pupuk kandang ayam pedaging dan frekuensi pemberian pupuk hayati BiotaMaxTM berpengaruh tidak nyata (p≥0,05) terhadap pertumbuhan dan hasil petsai.DOI:https://doi.org/10.37637/ab.v2i2.383
INVIGORASI BENIH SAWI PAGODA (Brassica narinosa) KADALUARSA DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI Putu Shantiawan Prabawa; I Putu Parmila; Made Suarsana
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.631 KB)

Abstract

Benih sawi pagoda yang telah kadaluarsa dapat ditingkatkan viabilitas dan vigornya dengan invigorasi metode hydropriming menggunakan ZPT alami seperti air kelapa, ekstrak bawang merah dan ekstrak daun lidah buaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan jenis ZPT alami yang memberikan efek terbaik pada viabilitas dan vigor benih sawi pagoda kadaluarsa. Penelitian dilaksanakan di Rumah Paranet Fakultas Pertanian Universitas Panji Sakti dari bulan Maret-April 2020. Penelitian disusun dengan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan dan apabila hasil uji F signifikan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Perlakuan yang diuji adalah: Z0 (Aquades Tanpa ZPT/Kontrol); Z1 (Air Kelapa 25%); Z2 (Air Kelapa 50%); Z3 (Ekstrak Bawang Merah 25%); Z4 (Ekstrak Bawang Merah 50%); Z5 (Ekstrak Lidah Buaya 25%) dan Z6 (Ekstrak Lidah Buaya 50%). Hasil penelitian menunjukkan perendaman ZPT alami berpengaruh nyata terhadap viabilitas dan vigor benih sawi pagoda kadaluarsa, serta perlakuan air kelapa konsentrasi 50% (Z2) memberikan pengaruh terbaik.DOI: 10.37637/ab.v3i1.462
OPTIMASI PEMANFAATAN PESTISIDA NABATI SEBAGAI SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN GORONTALO Merita Ayu Indrianti
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.366 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimasi pemanfaatan pestisida nabati ramah lingkungan sebagai sistem pertanian yang berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Agustus 2019 di Green House dan Kolam Terpal Laboratorium Lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat faktor perlakuan yaitu pemberian filtrate eceng gondok, pemberian filtrate variasi dengan bahan nabati lainnya (perbandingan 1:1) dan terakhir tahap kontrol. Masing-masing filtrate bahan nabati selanjutnya digunakan pada penyemprotan pada seluruh bagian tanaman di waktu pagi hari. Analisis dalam penelitian menggunakan analis satu arah yang dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pestisida nabati dari filtrat enceng gondok dan filtrat daun pepaya dapat digunakan untuk menekan intensitas serangan (%) vektor virus kuning keriting, kutu kebul (Bemisia tabaci) yang menyerang tanaman cabai varietas Dewata F1, penggunaan filtrat campuran berupa filtrat enceng gondok dan filtrat daun pepaya dengan perbandingan 1:1 efektif dalam mengurangi intensitas serangan kutu kebul (Bemisia tabaci) pada tanaman cabai merah varietas Dewata F1 sebesar 82,34% namun produksi buahnya kurang memuaskan dan penggunaan filtrat enceng gondok dapat menaikkan produksi buah cabai merah vareitas Dewata F1 dengan menekan intensitas serangan kutu kebul (Bemisia tabaci) sebesar 65,55%.DOI10.37637/ab.v2i2.395
RESPONSE OF LOCAL POTATO CULTIVARS TO LATE BLIGHT DISEASE (Phytophthora infestans (Mont.) de Bary) UNDER FIELD CONDITIONS Rishav Pandit; Ravi Bhatta; Pooja Bhusal; Basistha Acharya; Subash Subedi; Jiban Shrestha
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.293 KB)

Abstract

Developing host resistance is an economic and long-term approach to disease management; however, resistance reactions that differ depending on the genotypes. Potato late blight is the devastating disease caused due to Phytophthora infestans (Mont.) de Bary.  In order to identify late blight resistance in potato genotypes, seven local potato cultivars (Bardiya Rato Local, Bardiya Seto Local, Cardinal, Deukhuri Rato Local, Deukhuri Seto Local, Kailali Local and Khumal Ujjowal) were evaluated in randomized complete block design (RCBD) with three replications during October 2018 to January 2019 on naturally infested soils in Deukhuri, Dang, Nepal. Results showed that significantly the highest disease incidence (99.17%), and the highest disease severity (88%) were found on Cardinal followed by Deukhuri Rato Local (64%), and Deukhuri Seto Local (60%). Potato cultivar namely Khumal Ujjowal was moderately resistant, whereas Deukhuri Rato local and Deukhuri Seto Local were susceptible to late blight disease. Significantly the highest yield (12.67 t ha-1) was produced by Khumal Ujjowal followed by Bardiya Rato Local (10.78 t ha-1) and Bardiya Seto Local (9.40 t ha-1). The disease incidence and Area under disease progressive curve (AUDPC) value was negatively co-related with the tuber yield. The potato cultivar Khumal Ujjowal followed by Bardiya Rato Local were found moderately resistant to late blight disease in Deukhuri conditions. This study suggests that potato cultivar Bardiya Rato Local can be grown for higher tuber production in Dang and similar topographic regions.DOI: 10.37637/ab.v3i1.464
PENTINGNYA EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI TANAMAN PISANG SEHINGGA SUMBER DAYA GENETIK TETAP TERJAGA Rini Suryani; Owbel Owbel
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.944 KB)

Abstract

Indonesia memiliki sumber daya genetik yang beraneka ragam. Oleh karena itu perlu dilakukan eksplorasi secara besar besaran supaya plasma nutfah sejumlah varietas lokal tidak hilang. Tujuan penulisan adalah mengetahui informasi mengenai jenis pisang di Kabupaten Agam, Kendari, dan Aceh Besar serta mengetahui studi kekerabatannya. Metodenya adalah studi pustaka beberapa data kuantitatif di berbagai daerah. Jenis pisang di kabupaten Agam terdapat 20 jenis pisang, di kabupaten Kendari terdapat 12 jenis pisang sedangkan di Kabupaten Aceh Besar terdapat 20 jenis pisang. Di Kabupaten Agam, hubungan kekerabatan yang paling dekat adalah pisang siraok dan timbaga. Sedangkan yang paling jauh adalah pisang sirandah tinggi. Di kabupaten Kendari, hubungan kekerabatan yang paling dekat adalah pisang sereh dan pisang raja. Yang paling jauh pisang timbaga dan tanduk. Di Kabupaten Aceh Besar, hubungan kekerabatan yang paling dekat yaitu pisang klat barat, swasa dan mas aceh, dan paling jauh yaitu pisang kepok I.DOI:https://doi.org/10.37637/ab.v2i2.410
PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA KLON UBI JALAR PADA TINGGI BEDENGAN YANG BERBEDA Haryuni Haryuni; Adnan Adnan; Eko Fransisko
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.052 KB)

Abstract

Ubi jalar merupakan salah satu makanan pokok bagi sekelompok penduduk Indonesia, karena itu tanaman ubi jalar ikut memegang peranan penting di dalam posisi lumbung pangan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tinggi bedengan terbaik untuk  dua klon tanaman ubi jalar. Penelitian ini dilakukan dikebun percobaan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Rejang Lebong. Penelitian   ini  dilaksanakan dengan menggunakan   rancangan  acak  kelompok (rak) dengan dua faktorial terdiri atas : faktor pertama klon (k) 2 jenis yaitu : k1 = ubi jalar merah,  k2 = ubi jalar madu. Faktor kedua tinggi bedengan (b) 3 jenis  yaitu: b1  = 20 cm,  b2  = 40 cm, b3 = 60 cm. Dari perlakuan diulang  empat kali sehingga terdapat 18  satuan percobaan. Setiap satu satuan percobaan terdiri atas 3 bedengan. Hasil penelitian menunjukkan varetas terbaik yaitu klon tanaman ubi jalar merah dan tinggi bedengan yang terbaik yaitu dengan tinggi bedengan 40 cm.DOI: 10.37637/ab.v3i1.417

Page 1 of 20 | Total Record : 192