cover
Contact Name
Ir. Jhon Hardy Purba, M.P.
Contact Email
jhon.purba@unipas.ac.id
Phone
+6236223588
Journal Mail Official
jhon.purba@unipas.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian, Universitas Panji Sakti Jl. Bisma No. 22, Banjar Tegal, Singaraja, Bali - 81117
Location
Kab. buleleng,
Bali
INDONESIA
Agro Bali: Agricultural Journal
ISSN : -     EISSN : 2655853X     DOI : https://doi.org/10.37637/ab.v2i2
Core Subject : Agriculture,
Agro Bali: Agricultural Journal is an information media that contains articles from research, theoretical studies, and scientific writings on agriculture especially agrotechnology i.e.: agronomy, horticulture, plant breeding, soil sciences, plant protection, and other pertinent field related to plant production.
Articles 217 Documents
Effect of Different Edible Coatings on Postharvest Quality of Mandarin Orange (Citrus reticulata Blanco) Barsha D.C.; Monika Singh; Prakash Khanal; Madan Pandey; Rukmagat Pathak
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.464 KB) | DOI: 10.37637/ab.v4i2.695

Abstract

Although Nepal produces a large amount of mandarin it faces huge postharvest losses due to improper postharvest practices. Treating fruits with different edible coatings can minimize postharvest losses. The experiment was carried out in the horticulture lab of Prithu Technical College, Dang, Nepal to evaluate the effects of different edible coating materials on the postharvest quality of mandarin. The experiment was laid in Complete Randomized Design (CRD) with three replications and seven treatments  in each replication. Mandarins were coated with different edible coating materials i.e. paraffin wax (100%, 75% and 50%), mustard oil, Aloe vera, turmeric paste and control (non-coated). After coating with different edible materials, mandarins were kept at ambient room conditions (18±2℃ and 52.41±14.35%). The lowest physiological loss in weight at 7, 14and 21 days was recorded in mandarin coated with 75% paraffin wax which was 3.10%, 4.83% and 10.33%, respectively. The highest titratable acidity (0.68%), juice content (46.33%) and marketable fruit percentage (81.73%) were recorded in 75% paraffin wax. The highest total soluble solid (14.00 ˚Brix) was recorded in control. Based on the result obtained from our research, it is suggested to use 75% paraffin wax for the storage of mandarin at ambient room conditions (18±2℃ and 52.41±14.35% RH) as it gives a high percentage of marketable fruits and juice content and also minimizes the physiological loss in weight.
UJI EMPAT ISOLAT Trichoderma harzianum PADA PENGOMPOSAN KOTORAN SAPI DAN AYAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN MENTIMUN IN PLANTA Muhammad Firdaus Oktafiyanto; Loekas Soesanto; Endang Mugiastuti; Ruth Feti Rahayuniati; Tamad Tamad
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.796 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan: 1) mengetahui pengaruh empat isolat Trichoderma harzianum dalam pengomposan kotoran (ayam dan sapi), 2) interaksi T. harzianum dan kotoran terhadap pertumbuhan, dan 3) kompos terbaik untuk tanaman mentimun. Rancangan Acak Kelompok digunakan dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas kotoran ayam dan sapi, T. harzianum. T10, T213, T14, dan T16.. Variabel yang diamati pH, C/N rasio, suhu, warna kompos, kepadatan dan kegigasan konidium, komponen pertumbuhan, analis jaringan tanaman, dan serapan N tanaman. T. harzianum T10 dan T14 mampu menurunkan C/N rasio pada kotoran sapi. T. harzianum terbaik adalah T14 pada kotoran sapi yang memiliki nilai tertinggi pada panjang tanaman sebesar 76 cm, panjang akar 22 cm, dan berat basah tajuk 14,96 g. T. harzianum T10 pada kotoran sapi memiiki nilai tertinggi pada berat tanaman segar 17,86 g, bobot basah akar 3,04 g, dan jumlah daun 8,88 helai.DOI: 10.37637/ab.v3i1.424
PENGARUH DOSIS ROOTONE-F DAN PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizu) I Putu Parmila; Made Suarsana; Wayan Poni Rahayu
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.345 KB) | DOI: 10.37637/ab.v1i1.394

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui masing-masing pengaruh dosis Rootone-F, panjang stek dan interaksi perlakuan dosis Rootone-F, panjang stek buah naga. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan memakai rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dua faktor , yaitu faktor pertama pemberian dosis Rootone-F (R). dengan 4 tingkat perlakuan dosis yaitu: 0 mg. (R0), 20 mg. (R1), 40 (R2) dan 60 mg. (R3). Faktor kedua adalah perlakuan panjang stek buah naga yaitu: 15 cm. (P1) dan 30 cm P2). Dan 45 cm (P3). Pemberian Rootone-F berpengaruh nyata terhadap berat kering oven total per tanaman, berat kering oven total pertanaman teringgi di peroleh pada pemberian dosis 20 mg. (R1) yaitu 19,69 g. dan berbeda tidak nyata terhadap pemberian dosis rootone-F 0 mg. (R0) yaitu 11,63 g. (R1), 40 yaitu 11,89 g., (R2) dan 60 mg (R3) yaitu 11,23. Atau dengan perbandingan Rootone-F 0 mg. (R0) yaitu 34,9%, (R1) 2,23%, (R2) pengaruh Rootone-F terhdap kontrol dan 0 mg. (R0) dan 60 mg. (R3) memberikan hasil negative terhadap kontrol 0 mg. (R0). Panjang stek berpengaruh sangat nyata terhadap berat kering oven total dengan panjang 45 cm (P3) yaitu 18,13 g, dan berbeda nyata terhadap panjang stek 30 cm (P1) yaitu 16,07 g dan panjang stek 15 cm. (P1) yaitu 3,63 g.
Komoditas Unggulan dan Potensial Sektor Pertanian Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara Jef Rudiantho Saragih; Alvera Siburian; Ummu Harmain; Tioner Purba
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.775 KB) | DOI: 10.37637/ab.v0i0.633

Abstract

Sektor Pertanian merupakan sektor dengan kontribusi terbesar dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Simalungun.  Namun pengembangan komoditas di sektor pertanian dinilai belum sepenuhnya berbasis pada komoditas basis dan tingkat pertumbuhannya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis komoditas unggulan dan komoditas potensial sektor pertanian dalam arti luas.  Penelitian dilakukan di Kabupaten Simalungun, pada bulan Maret-Agustus 2019.  Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data produksi masing-masing komoditas pertanian tahun 2008-2017 diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun, dan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.  Data produksi dianalisis dengan Location Quotient (LQ) dan tipologi Klassen.  Pangsa Sektor Pertanian dalam PDRB Kabupaten Simalungun tahun 2008-2017 adalah rata-rata sebesar 49,53%.  Berdasarkan hasil analisis data produksi, dalam kurun waktu 2008-2017, komoditas unggulan Kabupaten Simalungun (kombinasi nilai LQ>1, tumbuh cepat)  adalah ubi jalar (tanaman pangan); kentang, kubis, buncis, bayam, mangga, dan pisang (hortikultura); kelapa sawit, kopi arabika, kakao, dan cengkeh (perkebunan rakyat); kerbau (peternakan); dan kegiatan perikanan budidaya.   Sementara komoditas potensial (nilai LQ>1, tumbuh lambat) adalah padi ladang, jagung, dan ubi kayu (tanaman pangan); bawang merah (hortikultura); kopi robusta, pinang, aren, dan vanili (perkebunan rakyat);  sapi, babi, dan ayam kampung (peternakan).  Komoditas basis namun relatif tertinggal adalah kacang tanah.  Sementara, komoditas nonbasis namun tergolong berkembang cepat adalah nangka, manggis, sawo, durian, pepaya, nenas, petsai, terung, cabai, tomat, karet, wortel, kacang panjang, dan kayu manis. 
ADAPTASI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) TERHADAP PENINGKATAN KELEBIHAN AIR SEBAGAI DAMPAK PEMANASAN GLOBAL Putu Santhiawan; Putu Suwardike
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.805 KB)

Abstract

Perubahan iklim (climate change) sebagai dampak pemanasan global menimbulkan ketidakpastian (anomali) iklim berupa kekeringan yang berlebihan (El-Nino) dan hujan yang berlebihan (La Nina) yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman padi. Dalam kondisi normal. produksi padi di Indonesia akan mengalami penurunan hingga 65 juta ton pada tahun 2050. Namun akibat perubahan iklim, penurunan produksi padi dapat lebih derastis hingga mencapai 90 juta ton atau turun hingga 38 persen. Tanaman padi membutuhkan sekitar 2.500 liter air untuk menghasilkan 1 kg butir gabah (rough rice). Air ini dipenuhi dari air hujan dan/atau air irigasi. La Nina dapat mengganggu pertumbuhan dan hasil tanaman padi karena tanaman mengalami kerusakanakibat terbatasnya pertukaran udara, baik berupa karbondioksida (CO2) maupun oksigen (O2) yang menghambat proses fotosintesis dan respirasi tanaman. Tingkat gangguan pertumbuhan dan hasil tanaman padi akibat kelebihan air tergantung pada tingkat toleransi varietas, tingkat genangan dan lama waktu terjadinya genangan. Secara fisiologis adaptasi tanaman padi sawah terhadap kelebihan air tergolong kompleks. Tanaman yang menghasilkan PDC dan ADH lebih banyak lebih toleran terhadap genangan. Secara molekuler, tanaman yang mengandung gen Sub1 lebih tahan terhadap kelebihan air.DOI:10.37637/ab.v2i2.397
PENGARUH JENIS PUPUK CAIR DAN CARA PERLAKUAN TERHADAP PERTUMBUHAN STEK DAUN Begonia glabra Aubl. I Putu Agus Hendra Wibawa; I Nyoman Lugrayasa
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.734 KB) | DOI: 10.37637/ab.v3i2.578

Abstract

Begonia adalah salah satu marga besar dalam kelompok Angiospermae yang memiliki kekhasan karakter daun asimetris. Keistimewaan Begonia terutama terletak pada daunnya yang indah, menjadikannya sangat cocok dijadikan tanaman hias. Perbanyakan Begonia dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara vegetatif adalah cara perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian dari tanaman seperti daun, batang, cabang dan akar. Keberhasilan kegiatan penyetekan pada tumbuhan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu jenis setek dan faktor lingkungan termasuk kelembaban temperatur dan cahaya serta nutrisi dari media tanam. Kualitas media tanam dapat ditingkatkan dengan penambahan pupuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis pupuk cair, serta cara perlakuannya terhadap pertumbuhan stek daun B. glabra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan POC/R berpengaruh nyata terhadap kecepatan tumbuhnya tunas dan tinggi tanaman. Perlakuan POC/R menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik, yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Semua perlakuan pupuk berpengaruh terhadap kecepatan tumbuhnya tunas, namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter panjang akar. Perbedaan jenis pupuk cair dan cara perlakuannya memberikan hasil yang berbeda pula.
PERAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMBUATAN PUPUK HAYATI Putu Sri Wahyuni; Putu Parmila
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.965 KB) | DOI: 10.37637/ab.v2i1.408

Abstract

Kemajuan bioteknologi tidak hanya memudahkan dalam proses inokulasi dan penyusunan formulasi pupuk hayati, tetapi juga memudahkan dalam identifikasi dan karakterisasi jenis-jenis mikroorganisme yang menunjukkan efektivitas tinggi sebagai pupuk hayati. Kumpulan mikroorganisme terpilih meningkatkan efektivitas penambatan hara tertentu dan memfasilitasi penyediaannya bagi tanaman. Pembuatan pupuk hayati dapat dilakukan secara sederhana hanya dengan mengambil tanah yang pernah dipalikasikan pupuk hayati, misalnya legin pada tanaman kacang tanah, kemudian diaplikasikan pada lahan pertanaman baru untuk pertanaman kacang-kacangan atau dengan teknologi canggih untuk mengidentifikasi, mengisolasi mikroorganisme unggulan tertentu dan membuat suatu formulasi campuran berbagai jenis mikroorganisme yang mampu menghasilkan nutrisi secara langsung ataupun tidak langsung untuk pertumbuhan tanaman. Berbagai penelitian menunjukkan, pupuk hayati bermanfaat dalam memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan kesehatan tanah, memacu pertumbuhan dan produksi tanaman . Namun demikian, penggunaan pupuk hayati oleh petani masih tertinggal jauh dibandingkan pupuk non hayati. Oleh karena itu, penelitian, pengembangan, dan inovasi produk pupuk hayati perlu terus dilakukan.
PENGARUH JENIS MEDIA ORGANIK DAN KONSENTRASI ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) Putu Sri Wahyuni; Made Suarsana; I Wayan Eka Mardana
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.343 KB) | DOI: 10.37637/ab.v1i2.399

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam media organik dan konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT) Atonik terhadap pertumbuhan bibit kakao. Percobaan telah dilaksanakan di Desa Banyuning, Kecamatan Buleleng dengan ketinggian tempat ± 100 m dari permukaan laut. Percobaan berlangsung selama 3 bulan yaitu dari bulan Juni 2018 sampai dengan bulan September 2018. Rancangan percobaan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang tersusun secara factorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pertama adalah konsentrasi zat pengatur tumbuh atonik dan faktor kedua adalah macam media organik. Jenis media organik berpengaruh sangat nyata (p˂0,01) terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, berat basah akar, berat kering oven akar, berat basah batang, berat kering oven batang, berat basah daun, berat kering oven daun, berat basah total dan berat kering oven total. Jenis media organik dengan menggunakan campuran tanah+pasir+bokashi (M1) memberikan berat kering oven total tertinggi yaitu 2,39 g dibandingkan jenis media organik campuran tanah + pasir (M0) yaitu 2,16 g, media organik campuran tanah + pasir + sekam (M3) yaitu 1,92 g dan campuran tanah + pasir + pupuk kandang (M2). Pemberian zat pengatur tumbuh atonik berpengaruh sangat nyata (p˂0,01) terhadap berat kering oven total. Pemberian ZPT Atonik dengan konsentrasi 2 cc.l-1 memberikan berat kering oven total tertinggi yaitu 2,38 g. Interaksi antara macam media organik dan konsentrasi zat pengatur tumbuh atonik berpengaruh tidak nyata (p≥0,05) terhadap hampir semua variabel yang diamati, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 28 hst dan 70 hst, diameter batang umur 28 hst dan berat kering oven daun. Berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur 42 hst dan 84 hst, dan berat kering oven akar.
Identifikasi Jamur Kontaminan pada Berbagai Eksplan Kultur Jaringan Anggrek Alam (Bromheadia finlaysoniana (Lind.) Miq Desta Andriani; Pebra Heriansyah
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.811 KB) | DOI: 10.37637/ab.v4i2.723

Abstract

Perbanyakan tanaman anggrek secara generatif memiliki masalah karena biji anggrek tidak memiliki endosperm perlu diperbanyak menggunakan teknik kultur jaringan. Kontaminasi merupakan faktor pembatas dalam perbanyakan tanaman secara kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis kontaminan yang terdapat pada kultur kalus Bromheadia finlaysoniana. Penelitian ini dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama dilakukan kultur dari berbagai eksplan Bromheadia finlaysoniana menggunakan media Murashige dan Skoog dengan pengayaan hormon 6-BAP (Benzylaminopurine) 1 mg/l; NAA (Naphthalene acetic acid) 0,5 mg/l; 100 mg myo inositol; pyridoxine-HCl 0,5 mg/l; thiamine-HCl 0,1 mg/l; nicotinic-acid 0,5 mg/l; glysine 2 mg/l. Tahap kedua menghitung jumlah dan persentase jamur kontaminan serta melakukan pengamatan makroskopik dan mikroskopik. Karakter makroskopis jamur kontaminan yang diamati meliputi warna koloni, arah pertumbuhan koloni dan bentuk permukaan koloni hifa, karakter mikroskopik yang diamati meliputi bentuk hifa (bersekat/tidak bersekat) dan produksi spora. Penentuan jenis kontaminan dibandingkan dengan morfologi dari Pustaka. Hasil yang diperoleh adalah persentase kontaminasi tertinggi pada eksplan tangkai bunga yaitu 81 % dan jumlah kontaminan tertinggi terjadi pada eksplan daun sebanyak 28 koloni. Jamur kontaminan yang tumbuh didominasi jamur dengan warna putih dan abu-abu dengan bentuk permukaan kasar. dari karakter mikroskopik sebagian besar memiliki hifa bersekat/bersepta dan tidak memproduksi spora. Hasil pengamatan karakter makroskopik mikroskopik jamur kontaminan pada kultur jaringan beberapa eksplan anggrek ditemukan dari jenis Rhizoctonia sp dan Mucor sp.
THE EFFECTIVITY OF NUTMEG PROCESSING AND PACKAGING REFORMULATION ACTIVITY IN INCREASING THE PUBLIC WELFARE IN JAYA VILLAGE OF TIDORE ISLANDS Suwandi S. Sangadji; Mustasyfa Thabib Kariadi; Saiful Rachman
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.356 KB) | DOI: 10.37637/ab.v3i2.581

Abstract

Low farmer welfare level is one development problem in Tidore. This is explained in the medium-term regional development plan of Tidore Islands 2016-2021. Regarding to the public welfare phenomena, this research aims at knowing the influence magnitude on the effectiveness of nutmeg processing and packaging reformulation activity to the public welfare in Jaya village. The method used in this research was quantitative research conducted by survey sample research approach. The sampling used from the population used stratified random sampling technique. The data collection used literature review, research questionnaire and observation. Data analysis used included item validity test, instrument reliability test, correlation coefficient measurement, determination coefficient measurement, hypothesis test using t-test and regression equation measurement. The research result showed that there was a positive and significant effectivity of nutmeg processing and packaging reformulation activity to the public welfare in Jaya Village of Tidore Islands.

Page 1 of 22 | Total Record : 217