cover
Contact Name
M. Taufik
Contact Email
-
Phone
+628115652128
Journal Mail Official
jkmk@unmuhpnk.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Kesehatan, Lantai II, Universitas Muhammadiyah Pontianak Jl. Ahmad Yani. Nomor 111. Pontianak
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
ISSN : 23552018     EISSN : 25812858     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa menerima naskah hasil penelitian di bidang Kesehatan Masyarakat dengan focus dan scope meliputi Epidemiologi, Biostatistik, Administrasi & Kebijakan Kesehatan, Keselamatan Kerja, Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku, Gizi Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Reproduksi.
Articles 132 Documents
ANALISIS SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS SE-KOTA PONTIANAK TAHUN 2016 Iskandar Arfan; Muhammad Taufik
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 4, No 4 (2017): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.6 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v4i3.902

Abstract

Surveilans epidemiologi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam mendukung pengendalian dan penanggulangan penyakit menular, tidak terkecuali pada kegiatan pengendalian dan penanggulangan penyakit DBD. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pontianak pada tahun 2014-2015 angka kesakitan penyakit DBD menunjukkan trend flukluatif berdasarkan angka incidence rate, dimana pada tahun 2014 IR sebesar 57,07 per 100.000 penduduk dan pada tahun 2015 IR sebesar 61,1 per 100.000 penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengamatan evaluasi gambaran pelaksanaan surveilans epidemiologi DBD dari aspek input, proses, output dan atribut surveilans di Puskesmas se-Kota Pontianank. Metode penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif, subyek penelitian adalah petugas surveilans Dinas Kesehatan Kota dan petugas surveilans Puskesmas se-kota pontianak dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 24 sampel. Hasil penelitian menunjukkan dari aspek input, proses dan output sebagian besar belum lengkap. Diharapkan dinas terkait untuk menyelenggarakan berbagai pelatihan khusus bagi petugas surveilans DBD di puskesmas agar pada proses pelaksanaan kegiatan surveilans DBD dapat berjalan lancar serta adanya evaluasi yang berkesinambungan kepada petugas surveilans puskesmas
EFEKTIVITAS MEDIA AUDIOVISUAL (VIDEO) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELOMPOK MASYARAKAT TENTANG PROGRAM G1R1J Fatimah Fatimah; Selviana Selviana; Otik Widyastutik; Linda Suwarni
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.285 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v6i2.1767

Abstract

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) merupakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan mengajak peran aktif seluruh masyarakat untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Agepty. Penyakit DBD di Kota Pontianak sebanyak 731 kasus dari 13 puskesmas yang ada di Pontianak. Puskesmas Perumnas II pada tahun 2018 angka kejadian DBD sebesar 66 kasus dan mengalami 1 orang mengalami kematian pada bulan Januari 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas media audiovisual (video) terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap kelompok masyarakat tentang program G1R1J di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II. Metode penelitian yang digunakan   penelitian kuantitatif dengan jenis   penelitian Pre-Experimental Design dengan pendekatan rancangan “One Grup Pre test-Post test”. Jumlah sampel 49 masyarakat dengan 2 kelompok masyarakat yang aktif terdiri dari ibu pengajian dan ibu arisan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian dengan media audiovisual dalam bentuk video di Kelompok Masyarakat di RW 05 Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap dengan nilai p value  sebesar (0,000) yang sangat signifikan setelah dilakukan intervensi. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II agar mensosialisasikan G1R1J di seluruh wilayah Puskesmas Perumnas II  dengan  menggunakan media  audiovisual dalam bentuk video, sehingga masyarakat dapat menigkatkan pengetahuan dan membentuk serta dapat menerapkan G1R1J dirumah.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN CERBON TAHUN 2016 Chandra Chandra; Akhmad Fauzan; M Febriza Aquarista
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.293 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v4i3.849

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa SDN Bantuil I Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016.Jenis penelitian bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD kelas 4,5 dan 6 di SDN Bantuil I Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 yang berjumlah 66 siswa, sampel diambil dengan menggunakan metode total sampling dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Hasil penelitian menunjukkan Pengetahuan siswa tentang PHBS cukup (53%). Sikap siswa tentang PHBS negatif (51,5%). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) siswa kurang (66,7%). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (p = 0,029 < 00,05). Dan juga terdapat hubungan signifikan antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (p = 0,012 < 0,05). Sehubungan dengan penelitian tersebut, penulis mengharapkan kepada Pimpinan sekolah agar memperhatikan upaya penyediaan sarana untuk menunjang penerapan PHBS di sekolah.
HUBUNGAN POLA MAKAN, PEMBERIAN ASI, IMUNISASI DAN AKTIVITAS KE POSYANDU DENGAN KEJADIAN BAWAH GARIS MERAH PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG EMPAT KAYU LAPIS SEKADAU Ayu Rizky; Andri Dwi Hernawan; Indah Budiastutik
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 4 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.405 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v5i4.1758

Abstract

Balita Bawah Garis Merah adalah balita yang ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat. Angka kejadian BGM pada balita di Puskesmas Simpang Empat Kayu Lapis Sekadau tahun 2014 sebesar 4,72%. Data primer tahun 2015 didapat balita BGM sebesar78,6%. Penelitian bertujuan mengetahui pola makan, pemberian ASI, imunisasi dan aktivitas ke posyandu yang berhubungan dengan kejadian BGM pada balita di wilayah kerja Puskesmas Simpang Empat Kayu Lapis Sekadau. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 70 responden ditentukan dengan menggunakan purposive sampling. Uji statistik yang digunakan   uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara asupan protein (p value=0,001, PR=0,833, CI 95%=0,097-0,286), ASI Eksklusif (p value=0,005, PR=6,462, CI 95%=1,869-22,345), durasi pemberian ASI (p value=0,005, PR=6,462,   CI   95%=1,869-22,345),   rutin   ke   posyandu   (p   value=0,042, PR=1,385, CI 95%=1,174-1,634) dengan kejadian BGM pada balita. Variabel yang tidak berhubungan yaitu imunisasi (p value=1,333). Disarankan kepada ibu balita untuk lebih memperhatikan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan tanpa tambahan makanan lain, serta memberikan makanan yang mengandung karbohidrat (nasi, roti, singkong, jagung, mie, sagu dan bihun), protein (daging, telur, ikan lele, tahu, jamur, buncis, kecambah dan brokoli) dan lemak (minyak kelapa, susu, dan mentega)  yang dapat bermanfaat dalam pemenuhan status gizi balita. Dan ibu lebih aktif berkunjung ke posyandu di setiap desanya dalam memantau status gizi balitanya.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, STATUS GIZI, ASUPAN PURIN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA IBU MENOPAUSE DI DESA PENYELADI KECAMATAN KAPUAS SANGGAU Santri Santri; Marlenywati Marlenywati; Otik Widyastutik
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.133 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v5i2.1570

Abstract

Penyakit asam urat/pirai merupakan penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kadar purin tinggi maka jika peningkatan kadar asam urat ini melewati ambang batas bisa mengakibatkan terjadinya batu ginjal, penyakit sendi, dan penyakit saluran kemih pada ibu menopause.. Di Kabupaten Sanggau prevalensi penyakit sendi pada tahun 2018 dan 2019 yaitu berdasarkan diagnosa 6,2% dan berdasarkan diagnosis atau gejala 17,2%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan gizi, status gizi, dan asupan purin dengan kadar asam urat pada ibu menopause di Desa Penyeladi Kecamatan Kapuas Sanggau.Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Sampel penelitian sebanyak 48 responden (16 kasus dan 32 kontrol), mengunakan data primer dan sekunder, dengan pendekatan kuantitatif dengan analisis data mengunakan analisis univariat dan analisis  bivariat pengujian dilakukan mengunakan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 0,05%.Hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi (p value = 0,002; OR = 6,992; 95% CI = 2,144-22,800), Asupan purin (p value = 0,000; OR = 13,417; 95% CI = 3,042-59,171)  dengan kadar asam urat pada ibu menopause.Disarankan kepada Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya pendidikan kesehatan sangat penting dilakukan agar lebih intensif lagi khususnya dalam kesehatan ibu menopause untuk memberi motifasi dilakukan pemantauan status gizi setiap bulannya dalam posyandu lansia.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, KEBIASAAN MAKAN SAYUR, DAN IMD DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI KOTA PONTIANAK Kartini Siti Alimunah; Linda Suwarni; Otik Widyastutik
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 3 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.322 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v6i3.1772

Abstract

Pengetahuan yang rendah, sikap negatif terhadap proses laktasi, kebiasaan makan sayur yang tidak baik, dan tidak melakukan IMD pada bayi yang baru lahir dapat menyebabkan kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, kebiasaan makan sayur, dan IMD dengan keberhasilan ASI eksklusif di Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 41 ibu yang memiliki bayi berusia 7-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas Gang Sehat. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p-value = 0,015 < 0,05; PR =3,125), sikap (p-value = 0,007 < 0,05; PR = 3,467), kebiasaan makan sayur (p- value = 0,031 < 0,05; PR = 2,824), dan IMD (p-value = 0,021 < 0,05; PR = 2,893) dengan keberhasilan ASI eksklusif di Puskesmas Gang Sehat Kota Pontianak. Disarankan kepada ibu menyusui untuk mencari informasi yang lebih banyak tentang manajemen laktasi dari berbagai sumber untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu serta membiasakan makan sayursetiap hari sesuai porsi seimbang dalam mendukung keberhasilan ASI eksklusif.
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Tikus Di Kantin Pelabuhan Dwikora Kota Pontianak Nuraini Nuraini
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7060.349 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v1i1.980

Abstract

AbstrakBanyak penumpang yang ada di pelabuhan Dwikora sehingga banyak juga penumpang yang mencari makanan di kantin-kantin untuk memenuhi kebutuhan makanan di dalam kapal.  Jumlah tikus Pada tahun 2009 jumlah populasi tikus sebesar 164 tikus, tahun 2010 sebanyak 171 tikus dan tahun 2011 terdapat 176 tikus. Hal ini terjadi karena  meletakkan bahan makanan di bawah (lantai) dan bertumpuk serta berdekatan dengan sampah, hal ini memudahkan untuk tikus untuk mengambil dan membuat sarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keberadaan tikus di kantin pelabuhan Dwikora Kota Pontianak. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel penelitian sebanyak 25 kantin. Analisis Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik fisher’s exact test. Hasil penelitian di kantin pelabuhan Dwikora kota Pontianak dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara jenis makanan dengan keberadaan tikus di kantin pelabuhan (p value = 0,028), ada hubungan antara sampah dengan keberadaan tikus di kantin pelabuhan (p value = 0,049), ada  hubungan antara sanitasi kantin dengan keberadaan tikus di kantin pelabuhan (p value = 0,034). Diharapkan pelabuhan untuk selalu memantau kantin yang berada di areal pelabuhan agar tidak ada binatang penyebar penyakit salah satunya tikus dengan selalu mengecek sanitasi kantin, pengelolaan sampah dan jenis makanan yang harus disimpan di tempat yang aman dari tikus. Bagi pengelola kantin pelabuhan diharapkan untuk memahami dan berpartisipasi dalam pengelolaan sanitasi lingkungan dengan menjaga kebersihan. Sampah yang ada di dalam kantin harus dibuang setiap hari agar tidak menggundang keberadaan tikus dan harus dipisahkan antara sampah kering dan basah serta makanan sebaiknya di tutup dengan rapat sehingga tidak ada lagi pencemaran oleh vektor terutama tikus di dalam kantin.Kata Kunci: Jenis Makanan, Sampah, Sanitasi Kantin, Keberadaan Tikus AbstractMany passengers in the harbour of Dwikora will eventually look for food at the canteen in order to fulfill the food supply on the ship. This is initially discussed as it is closely related to the factors led to the presence of rat in the canteen at Dwikora Harbour Kota Pontianak. Evidently, the number of rat population on each year raised increasingly as there were 164 rats in 2009, 171 rats in 2010, and 176 rats in 2011. This condition was resulted from placing a pile of food haphazardly on the floor and it was nearly the garbage. Therefore, rat was likely easy to catch the food and created a breeding ground. This research was aimed at investigating the factors associated with the presence of rat in canteen at Dwikora Harbour Kota Pontianak. The methodological stance underpinning this research was analytical observational with cross sectional approach. The samples included in this research were 25 canteens at Dwikora Harbour. Data analysis was administered by using statistical analysis with Fisher’s Exact Test. The research findings revealed that there was a correlation between kind of food and the presence of rat in canteen at Dwikora harbour Kota Pontianak (p value = 0,049), and there was a correlation between the canteen sanitary with the presence of rat (p value = 0,034). Regarding to the findings,  Dwikora Harbour is encouraged to observe the canteen in the area from rat as one of animal disease agents. It is also expected that the harbour can make several efforts such as  checking the canteen sanitation, controlling the garbage management, and ensuring  food variety  to make it safe and free from rat. Also, the owners of the canteens are expected to understand and participate in environmental sanitation management; one of which is keeping the cleanliness of the canteen. Finally, throwing garbage regularly, separating wet into dry garbage, and covering the food properly are necessarily important to prevent the presence of rat in canteen at Dwikora harbour.Keywords: Kind Of Food, Garbage, Canteen Sanitation, The Presence Of Rat
FAKTOR DETERMINAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN PRAKTIK CUCI TANGAN DI RSUD ADE MUHAMMAD DJOEN SINTANG Ria Risti Komala Dewi
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 4, No 4 (2017): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.659 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v4i3.865

Abstract

RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang  menetapkan  target 100% pencapaian kepatuhan cuci tangan pada perawat Tahun 2016. Namun, kenyataannya hasil observasi dari 10 orang perawat hanya 20% perawat yang melakukan praktik cuci tangan dengan baik dan benar sesuai prosedur yang ditetapkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui  faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan di RSUD Ade Muhammad  Djoen Sintang. Metode penelitiandengan desain Cross Sectional, Sampel sebanyak 68 responden diambil dengan teknik total sampling.Teknik analisis data dengan menggunakan uji statistik  chi-sqaure. Hasil penelitian ada hubungan antara motivasi (p=0,007), fasilitas (p= 0,01 )dan supervisi (p=0,001) dengankepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan. Faktor yang tidak berhubungan antara lain pengetahuan dan sikap. Disarankan kepada pihak manajemen RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang agar melakukan pengawasan dan briefing secara rutin serta melengkapi ketersediaan fasilitas cuci tangan
Fasilitas Sanitasi Sekolah Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Di Sekolah-Sekolah Wilayah Kerja Puskesmas Batu 10 Tanjung Pinang Herdianti Herdianti; Mega Gemala; Lydia Erfina
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.779 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v6i1.1763

Abstract

Puskesmas  Batu  10  Tanjungpinang memiliki  kasus  DBD  tertinggi  yakni  109 kasus  yang kebanyakan pada anak-anak sekolah yakni 82 kasus. Hal ini menunjukkan lingkungan sekolah yang tidak sehat terutama fasilitasi sanitasi sekolahnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan fasilitas sanitasi sekolah dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di sekolah pada wilayah kerja Puskesmas Batu 10 Tanjungpinang.Jenis dan desain penelitian kuantitatif observational dan sampel penelitian sebanyak 46 responden. Data akan diolah dengan uji univariat  dan uji bivariat yang dianalisa menggunakan uji chi square melalui SPSS.Berdasarkan hasil penelitian bahwa fasilitas sanitasi sekolah yang memiliki hubungan yang signifikan dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti adalah toilet (p=0,045<0,05) dan SPAL (p=0,009<0,05) sedangkan yang tidak memiliki hubungan adalah ketersediaan air bersih (p=0,163>0,05) dan sarana pembuangan sampah (p=0,390>0,05). Saran kepada pihak sekolah agar menyediakan fasilitas sanitasi sekolah sesuai Kemenkes No 1429 Tahun 2006 dan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan teknik dasar 3M Plus secara berkala. Kepada pihak Puskesmas Batu 10 Tanjungpinang melakukan penyuluhan dan sweeping secara berkala ke sekolah-sekolah untuk mewujudkan kesehatan sekolah.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK RUANGAN DAN JUMLAH PEROKOK DENGAN KADAR GAS KARBON MONOKSIDA (CO) DI UDARA PADA RUANG RENTAL GAME ONLINE Rochmawati Rochmawati; Tedy Dian Pradana; Fina Ernawati
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.635 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v5i3.1575

Abstract

Karbon monoksida merupakan suatu gas yang dapat meyebabkan berkurangnya kapasitas darah untuk menyalurkan oksigen kepada jaringan tubuh. Hasil observasi awal didapatkan bahwa dari 5 rental game online diketahui 2 diantaranya melebihi nilai ambang batas (NAB) yaitu sebesar 26 ppm. Tidak memiliki ventilasi dan terdapat aktivitas merokok merupakan salah satu faktor adanya gas karbon monoksida di dalam ruang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ruangan dan jumlah perokok dengan kadar gas karbon monoksida di udara pada ruang rental game online di Kota Pontianak.Jenis penelitian ini adalah analitik observasional, dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil melalui proportional random sampling dengan jumlah 43 responden. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square.Dari hasil uji menunjukkan ada hubungan antara ventilasi (pvalue=0,021), jarak dari jalan raya (0,023), jumlah perokok (0,004) dengan kadar gas karbon monoksida di udara pada ruang rental game online di Kota Pontianak. Tidak ada hubungan luas ruangan (pvalue=0,395), jenis pintu (pvalue=1,000) dengan kadar gas karbon monoksida di udara pada ruang rental game online di Kota Pontianak.Diharapkan kepada pemilik rental game online yang berada di Kota Pontianak untuk lebih memperhatikan keadaan rental seperti kebanyakan tidak memiliki ventilasi, aktivitas merokok di dalam ruangan yang seharusnya tidak diperbolehkan karena dapat menyebabkan adanya gas karbon monoksida (CO) di dalam ruangan yang dapat mengganggu kesehatan pengunjung lainnya.

Page 1 of 14 | Total Record : 132


Filter by Year

2017 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 3 (2023): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA Vol 10, No 2 (2023): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA Vol 10, No 1 (2023): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA Vol 9, No 4 (2022): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA Vol 9, No 3 (2022): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA Vol 9, No 2 (2022): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA Vol 9, No 1 (2022): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA Vol 8, No 4 (2021): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA Vol 8, No 3 (2021): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA Vol 8, No 2 (2021): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA Vol 8, No 1 (2021): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA Vol 7, No 4 (2020): JURNAL KESMAS (Kesehatan Masyarakat) KHATULISTIWA Vol 7, No 3 (2020): JURNAL KESMAS (Kesehatan Masyarakat) KHATULISTIWA Vol 7, No 2 (2020): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 4 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 3 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 4, No 4 (2017): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 4 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa More Issue