cover
Contact Name
Farikha Maharani
Contact Email
farikhamaharani@unwahas.ac.id
Phone
+6281325449347
Journal Mail Official
inovasitekim@unwahas.ac.id
Editorial Address
JL. Menoreh Tengah X / 22, Sampangan, Gajahmungkur, Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50232
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Inovasi Teknik Kimia
ISSN : 2527614X     EISSN : 25415891     DOI : http://dx.doi.org/10.31942/inteka
Core Subject : Engineering,
The Inovasi Teknik Kimia (INTEKA) journal focuses upon aspects of chemical engineering: chemical reaction engineering, environmental chemical engineering, material and food engineering . The INTEKA is an research journal and invites contributions of original and novel fundamental research. The journal aims to provide a forum for the presentation of original fundamental research, interpretative reviews and discussion of new developments in chemical engineering. Papers which describe novel theory and its application to practice are welcome, as are those which illustrate the transfer of techniques from other disciplines. Reports of carefully executed experimental work, which is soundly interpreted are also welcome. The overall focus is on original and rigorous research results which have generic significance.
Articles 183 Documents
PENGARUH JENIS BLEACHER DAN WAKTU PEMASAKAN TERHADAP PRODUKSI PULP DARI AMPAS TEBU DENGAN PROSES SODA Rizal Abdul Hakim Amin; Herry Purnama
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i1.5917

Abstract

Pulp merupakan bahan dasar dalam pembuatan kertas, dimana sebagian besar produksinya mengunakan bahan dasar kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ampas tebu sebagai bahan baku pembuatan pulp yang ditinjau dari pengaruh jenis bleacher dan lama waktu pemasakan. Jenis bleacher yang digunakan ialah H2O2 dan NaClO dan lama waktu pemasakan yaitu 30 menit, 60 menit dan 90 menit dengan proses soda. Hasil dari penelitian menunjukan adanya pengaruh penggunaan jenis bleacher H2O2 dengan lama waktu pemasakan 90 menit menghasilkan lebih banyak kadar yield pulp yaitu sebesar 29,37%, dibandingkan dengan bleacher NaClO pada waktu pemasakan 90 menit yang hanya menghasilkan kadar yield pulp sebesar 29,05%. Hasil Uji FTIR menunjukkan puncak khas serapan seperti pada gugus fungsi fenolik O-H, gugus serapan keton C=O, gugus ulur alifatik –CH- dan aromatik.. Identifikasi komponen lignin yang dihasilkan yield pulp memiliki spectrum IR yang sesuai dengan spectrum IR komponen lignin standar dan spectrum IR komersial Aldrich dan Kraft.
REKAYASA PROSES DISTILASI EKSTRAKTIF PADA PEMBUATAN PELARUT BERBASIS HIDROKARBON DENGAN MENGGUNAKAN ENTRAINER SULFOLANA Haniif Prasetiawan; Ratna Dewi Kusumaningtyas; Bayu Triwibowo; Dhoni Hartanto; Muhammad Fikri Al Ghifari; Syifa Karimah
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i1.6032

Abstract

Pelarut atau solvent merupakan salah satu komponen penting dalam proses kimia pada industri kimia. Salah satu jenis pelarut yang sering digunakan pada industri cat dan pelapis yaitu pelarut berbasis hidrokarbon yang terdiri dari campuran cairan kompleks yang beragam dan mengandung unsur alifatik, alisiklik dan aromatik (C5-C8). Aromatik hidrokarbon merupakan polutan lingkungan yang terkenal bersifat toksik, karsinogenik dan mutagenik sehingga dibutuhkan pelarut berbasis hidrokarbon dengan kandungan aromatik dibawah 1%. Metode pemisahan yang tepat untuk memisahkan komponen aromatik dan nonaromatik yang memiliki titik didih berdekatan adalah distilasi ekstraktif dengan entrainer sulfolana. Pada penelitian ini, sistem distilasi dengan entrainer sulfolana dijalankan menggunakan process simulation software Aspen Plus V.10 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah sulfolana, feed stage dan jumlah stage terhadap sifat fisis pelarut berbasis hidrokarbon serta analisis energi dan ekonominya. Simulasi ini difokuskan pada variasi rasio sulfolana:crude feed ( 7:1, 7,5:1, 8:1, 8,5:1), variasi feed stage (stage ke-10 sampai ke-35) dan variasi jumlah stage (70,75,80). Hasil penelitian didapatkan kondisi optimum yaitu menggunakan rasio sulfolana:crude feed  8,5:1, feed stage ke-25 dan jumlah stage 80. 
PEMBUATAN ALKOHOL MENGGUNAKAN BAHAN BAKU KULIT BUAH NANAS DENGAN CARA FERMENTASI ( APLIKASI RESPONSE SURFACE METHODOLOGY ) Ahmad Shobib; Stefanus Muryanto
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i1.6578

Abstract

Fermentasi buah nanas melalui proses hidrolisa dapat menghasilkan alkohol dan hasil samping berupa ampas yang dapat digunakan sebagai pakan ternak. Alkohol yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan pelarut obat – obatan, kosmetik maupun sebagai bahan minuman seperti anggur. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari variabel yang berpengaruh secara signifikan dan tidak signifikan serta kondisi optimal yang dapat diperoleh selama fermentasi kulit buah nanas menggunakan ragi sacharomyces cereveceae. Metode yang digunakan dalam perancangan penelitian yaitu metode Box-Bhenken Design dan menggunakan analisa Response Surface Methodology untuk menghitung hasil penelitian. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan yaitu % starter, sedangkan variabel waktu dan pH tidak berpengaruh secara signifikan. Kadar alkohol yang dihasilkan yaitu 3,83304 dengan kondisi optimal pada waktu 48,6370 jam, pH 5,3182 dan 14,5910 % yeast .
PENGARUH PENAMBAHAN FILTER SELULOSA ACETATE YANG BERLUBANG PADA BAGIAN POROSNYA (HOLLOW) PADA KARAKTERISTIK KIMIAWI SUBSTANTIF SIGARET KRETEK TANGAN Rita Dwi Ratnani; Rosida Dwi Ayuningtyas; Farikha Maharani
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i2.7559

Abstract

Sejarah mencatat, bahwa orang Indonesia sudah memulai kebiasaan mengkonsumsi tembakau sebagai rokok sejak tahun 1601, setahun setelah tembakau mulai ditanam di Jawa. Perkembangan rokok di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya barat yang mana jika ditinjau dari kata “rokok” dalam bahasa Indonesia, kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Belanda “rokken”. Dalam perjalanannya, rokok terus mengalami evolusi alamiah dalam konteks perubahan bentuk dan citarasanya mengikuti permintaan pasar. Proses evolusi tersebut mencapai puncaknya pada tahun 1970an, dimana penerapan teknologi yang pada masa tersebut diprakarsai oleh perusahaan-perusahaan rokok besar di Indonesia mulai memproduksi rokok dengan menggunakan mesin dan menambahkan filter. Selulosa acetate merupakan yang digunakannya, filter berada pada bagian pangkal ujung hisapnya. Selulosa acetate itu sendiri, merupakan komponen berbasis karbon yang disebut pirolisis serta memiliki sifat thermoplastic, absorbsi selektif, dan mampu berikatan dengan plasticizers. Seiring majunya teknologi manufacture dalam memproduksi filter selulosa acetate, semakin banyak varian bentuk dari filter yang dapat ditemukan di pasar, baik yang berbentuk padat berpori hingga berlubang pada bagian poros tengahnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan filter selulosa acetate yang berlubang pada bagian porosnya (hollow) pada sigaret kretek tangan (SKTF-Hollow) terhadap komposisi kimianya dibandingkan dengan sigaret kretek tangan pada umumnya sebagai referensi (SKT-R). Parameter nikotin, tar coresta, tar SNI, puff number, dan CO diuji menggunakan Smoking Machine Rotary dan Gas Chromatography (GC). Hasil pengujian yang diperoleh secara berurutan pada SKT Hollow 1,39; 36,78; 30,94; 12,14;21,09 sedangkan pada SKT-R 1,93; 40,86; 34,26;17,85’22,68. Hasil menunjukkan komposisi kimia SKT-R berbeda nyata dengan SKTFHollow. Simpulan penelitian ini, filter selulosa acetate yang berlubang pada bagian poros tengahnya (hollow) memberikan fungsi filtrasi kimiawi terhadap kandungan rokok SKT-R sehingga penambahan filter selulosa acetate yang berlubang dibagian porosnya (hollow) pada rokok sigaret kretek tangan tidak bisa masuk kedalam kategori SKT. 
PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT BERBASIS MINYAK SAWIT BEKAS DENGAN AROMA SEREH Rahel - Margareta; Sari Purnavita; Lucia Hermawati
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i2.6440

Abstract

Sabun merupakan sediaan pembersih kulit yang dibuat daari proses saponifikasi dengan mereaksikan minyak, lemak, wax, rosin, atau asam lemak dengan basa. Alkali yang digunakan adalah NaOH karena NaOH adalah jenis alkali yang larut dalam air yang dapat membentuk produk menjadi sabun yang keras. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji konsentrasi larutan NaOH yang digunakan dan kualitas minyak sawit bekas penggorengan terhadap karakteristik sabun padat yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu variabel bebas pertama adalah konsentrasi larutan NaOH (25g, 27,5g, 30g, 32,5g, dan 35g). Variabel bebas kedua adalah kualitas minyak sawit bekas penggorengan (1 kali, 2 kali, 3 kali, 4 kali, dan 5 kali penggorengan). Hasil penelitian terbaik diperoleh pada perlakuan minyak dengan kualitas penggorengan 3 kali dengan jumlah kadar air maksimal 15%. 
PERKIRAAN BIAYA MODAL SPESIFIK ATAS PABRIK MULTI EFEK DISTILASI Lisna Krisan Wibowo; Raka Dimas Saputra; Suci Dhiya Mayra Suherman; Ainiyyah Fatin; Kristin Valentina Sinabutar; Mohammad Djaeni; Dessy Agustina Sari
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i2.6899

Abstract

Salah satu macam teknologi desalinasi yang umum digunakan adalah Mulfi Efek Distilasi (MED). Pilihan ini merupakan tipe yang tepat untuk mengubah air laut menjadi air konsumsi. Biaya produksi air dan membutuhkan suhu yang rendah mampu memberikan peluang bagi penggunaan energi terbaharukan sebagai sumber panasnya. Namun, di masa lalu MED mengalami kegagalan persaingan dengan MSF – Multi Efek Flash. Kelemahannya berada di biaya modal (CapEx – Capital Expenditure). Hal ini menjadikan peluang adanya kebutuhan peninjauan ulang atas kekurangan tersebut. Korelasi antara biaya modal dan kapasitas pabrik menjadi salah satu metode umum mengkalkulasi biaya modal pabrik MED. Hasilnya untuk kapasitas pembangkit 10.000 - 16.000 m3/hari didapatkan biaya spesifik yang tidak pernah mencapai di bawah $2400 per m3/hari. Selain itu, biaya modal pabrik MED meningkat seiring bertambahnya jumlah efek pada luas permukaan perpindahan panas. Kemudian, usia  kelangsungan pabrik, tingkat salinitas air umpan, dan lokasi pendirian pabrik juga dapat dimanfaatkan sebagai korelasi lainnya dalam memperkirakan biaya modal pabrik MED.Kata kunci: air laut, desalinasi, multi efek distilasi, multi efek flash, pabrik distilasi.
ANALISIS KADAR KLORIDA AIR SUMUR SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SINGOJURUH BANYUWANGI DENGAN METODE TITRASI ARGENTOMETRI Ani Qomariyah; Achmad Saifullah Yusuf; Devi Ariska Putri; Nafis Rafasya Dewi
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i2.6604

Abstract

Tumpukan sampah yang terdapat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air. Pencemaran air yang terjadi ini ditimbulkan oleh adanya air lindi. Pencemaran air yang terjadi akibat adanya air lindi, diduga adanya kadar klorida yang berlebihan di dalam air sumur warga sekitar TPA Desa Tapanrejo, Desa Sumbersewu, dan Desa Kumendung merupakan Desa dengan TPA terbesar di Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Di Desa ini menarik untuk dikaji kandungan kadar klorida dalam air sumur apakah masih layak digunakan sebagai air minum ataukah tidak, mengingat air tanah di daerah  ini terkandung cemaran limbah dari air lindi TPA. Dalam penelitian ini,diambil sampel air sumur dari masing-masing Desa kemudian dilakukan analisis kadar klorida di laboratorium dengan metode titrasi argentometri. Hasil penelitian menunjukkan kadar klorida pada air sumur di ketiga Desa yang terletak di wilayah TPA Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi menunjukkan hasil dibawah nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI. Hal ini menunjukkan bahwa air bawah tanah tidak tercemar oleh air lindi TPA sehingga layak digunakan untuk air minum,  mandi, mencuci maupun memasak. Kata kunci: air sumur, argentometri, klorida, TPA
UJI COBA ARANG BATANG PISANG TERAKTIVASI PADA PENDEGRADASIAN FOSFAT PADA LIMBAH LAUNDRY Nuryoto Nuryoto; Shera D. Andini; Syifa Fauziah; Erlin Filiandini
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i2.6972

Abstract

Usaha Laundry berkembang cukup pesat, dan tidak terlepas dari penggunaan detergen di dalam aplikasinya. Senyawa yang terdapat di dalam detergen salah satunya berupa fosfat,  yang mana dalam kondisi berlebih dapat mengganggu keseimbangan ekosistem pada air yaitu  menyebabkan eutrofikasi. Kandungan fosfat yang dihasilkan dari limbah suatu kegiatan usaha laundry yang diijinkan untuk dibuang ke badan air adalah 0,2 mg/liter. Untuk mendegradasi fosfat yang terdapat pada limbah laundry dapat memanfaatkan bioadsorben seperti  arang batang pisang. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari bagaimana kinerja bioadsorben arang batang pisang yang diaktivasi menggunakan NaOH ketika dilakukan pengintegrasian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi proses difusi fosfat ke sisi aktif adsorben  yaitu berupa  massa adsorben, waktu kontak, dan kecepatan pengadukan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peningkatan  massa adsorben, waktu kontak, dan kecepatan pengadukan berdampak positif terhadap kinerja bioadsorben dalam menjerap fosfat di dalam air limbah laundry. Kondisi terbaik diperoleh pada kecepatan pengaduk 600 rpm, massa adsorben 5 gram dan waktu kontak 80 menit dengan persentase degradasi fosfat sebesar  80,7%  .
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM DALAM AIR LIMBAH LAUNDRY DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Vera Yustika; Nurfadilah M. Kasim; Febriyanti Andimala; Murjiatunur Amboy; Syakina Marilan Daaliwa; Wa Ode Nurlisa; Wiwin Rewini Kunusa
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i2.6619

Abstract

Air limbah laundry merupakan salah satu limbah yang dapat mencemari lingkungan hingga berdampak buruk bagi makhluk hidup. Hal tersebut dikarenakan usaha laundry menggunakan deterjen yang di dalamnya terkandung surfaktan dan zat lainnya yang berbahaya bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan logam besi (Fe), nitrat, nitrit, sulfat, fosfat, dan sianida yang terkandung pada air limbah laundry dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Sampel air limbah air laundry diperoleh dari home industry laundry, yaitu Naya Laundry yang terletak di Toto Utara, Kec. Tilong Kabila, Kab. Bone Bolango, Gorontalo. Sampel yang diambil kemudian dibawa ke laboratorium kimia analitik Universitas Negeri Gorontalo untuk dilakukan penelitian. Tahap awal yaitu penyaringan, kemudian uji suhu, pH dan DO sampel. Kemudian dilakukan pembuatan larutan baku untuk uji besi (Fe), nitrat, dan nitrit serta dilakukan pembuatan larutan untuk penetapan kandungan besi (Fe), nitrat, nitrit, fosfat, sulfat, dan sianida pada sampel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kandungan logan besi (Fe), nitrat, nitrit, fosfat, sulfat, dan sianida pada sampel berturut-turut yaitu: 10 mg/L, 0,8 mg/L, 1,1 mg/L, 0,001 mg/L, 1 mg/L, 10 mg/L.
PROSES PRODUKSI AMONIUM NITRAT DAN KEGUNAANNYA : REVIEW Erwan Adi Saputro; Yuniar Dwi Lestari
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i2.7019

Abstract

Amonium nitrat dengan rumus kimia NH4NO3 merupakan senyawa kimia berupa padatan berwarna putih yang larut dalam air. Amonium nitrat memiliki peranan penting di dunia, amonium nitrat dikenal sebagai penyusun bahan peledak yang digunakan sebagai pertahanan atau konstruksi sipil, penggalian dan insdustri pertambangan. Selain itu sebagian besar pengaplikasiannya adalah sebagai fertilizer dalam pertanian atau sebagai pupuk. Indonesia merupakan negara agraris yang terdapat banyak pertanian dan perkebunan, selain itu pertambangan di Indonesia juga sedang meningkat. Ada beberapa macam proses yang digunakan untuk memproduksi amonium nitrat. Studi literatur ini bertujuan untuk dapat memilih proses produksi yang dinilai paling efektif dan efisien dengan kekurangan yang sangat minim. Hasil dari studi literatur, proses stengel merupakan proses yang paling sederhana yang bisa menghasilkan amonium nitrat dengan kemurnian produk yang cukup tinggi.