cover
Contact Name
Suryono
Contact Email
-
Phone
+6281548776243
Journal Mail Official
jurnalprima1103@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan, Surakarta, Jawa Tengan 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services
ISSN : -     EISSN : 25795074     DOI : https://dx.doi.org/10.20961/prima
Core Subject : Agriculture, Social,
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services (disingkat PRIMA JCES). Kata-kata PRIMA dalam PRIMA JCES merupakakan singatan dari Pemberdayaan dan Rekayasa Ipteks untuk Masyarakat Agraris. PRIMA JCES (ISSN: 2579-5074) adalah Jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. PRIMA JCES mencakup semua hal terkait dengan pemberdayaan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah di bidang pertanian. PRIMA JCES berupaya menjadi wadah publikasi kegiatan pemberdayaan dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di bidang pertanian. PRIMA JCES terbit secara online 2 (dua) kali setahun yaitu pada periode Januari-Juni dan Juli-Desember.
Articles 99 Documents
Aplikasi Penggunaan Konsentrat Pemacu Pertumbuhan untuk Penggemukan Sapi Potong di Karanganyar Joko Riyanto; Lutojo Lutojo; Sunarto Sunarto
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 4, No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v4i1.37988

Abstract

Title: Application of Use of Growth Promoting Concentrates for Beef Cattle Fattening in KaranganyarMaju Utomo and Ngudi Berkah livestock farmer groups Wonorejo Village Gondangrejo Karanganyar District trying to the Simpo and Limpo cattle feedlot. The problem faced by breeders is the daily weight gain of cows 0.2 kg/head/day. For this reason, efforts are needed to increase production through the application of innovative growth-promoting concentrates made from a local feed. The purpose of the application is the use of growth-promoting concentrates. The dedicated team with the breeders jointly designs a solution to the problem by establishing a problem-solving effort through the use of growth-promoting concentrates. The methods of application include (1) instructional and dialogue through extension program activities using FGD (Focus Group Discussion) techniques, (2) evaluation of the level of knowledge and understanding of material progress, (3) training and manufacturing of growth-promoting concentrates, (4) ongoing monitoring and evaluation. Conclusion the application of the use of growth-promoting concentrates in cattle fattening efforts has an impact on accelerating the time of fattening from 4 months to 2 months (50%), increasing weight gain from 0.25 kg / head / day to 0.83 kg / head / day ( 67.8%), an increase in livestock farmers' income from Rp 1,416,000 to Rp 2,376,000 (235.6%), profits from farmers increased from Rp 891,050 to Rp 1,390,450 (56%). The use of growth promoters concentrate innovation to increase production and maximize the potential of genetically superior cattle breeder crosses also increase revenue.
Peningkatan Kapasitas Tata Laksana Kesehatan Ternak Sapi Potong di Pelemrejo, Andong, Boyolali Dian Meididewi Nuraini; Sunarto Sunarto; Nuzul Widyas; Ahmad Pramono; Sigit Prastowo
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 4, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v4i2.42574

Abstract

Mayoritas masyarakat Desa Pelemrejo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali adalah petani yang memiliki usaha ternak sapi potong. Produksi ternak sapi sering kali terkendala masalah kesehatan ternak yang dapat menurunkan kualitas serta kuantitas daging sapi. Pengetahuan mengenai manajemen kesehatan sapi potong perlu diberikan kepada peternak untuk membantu meminimalisir kerugian yang terjadi akibat masalah kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peternak mengenai manajemen kesehatan sapi potong. Metode kegiatan terdiri dari survei ke peternakan sapi potong, penyuluhan dan diskusi massal, serta pemberian bantuan obat-obatan dan desinfektan ke peternak. Kunjungan ke peternakan di desa tersebut menunjukkan bahwa terdapat sapi yang menunjukkan kekurusan, kondisi kandang kotor dengan area penyimpanan pakan yang tidak sesuai standar. Penyuluhan dan diskusi massal dengan cara penyampaian materi secara langsung mengenai identifikasi kondisi kesehatan sapi, program sanitasi kandang, program pemberian obat cacing teratur, penyakit yang sering ditemukan pada sapi potong, serta pengobatan yang dapat dilakukan oleh peternak. Obat-obatan dan desinfektan diberikan kepada peternak untuk membantu dalam mengaplikasikan manajemen kesehatan ternak yang telah dijelaskan melalui penyuluhan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa peternak dapat mengikuti materi penyuluhan serta berperan aktif dalam proses diskusi yang dilakukan.
Diseminasi Budidaya Padi Gogo, Jagung, dan Kacang Tanah Sistem Agroforestri Berbasis Tegakan Sengon di KPH Blitar Djoko Purnomo; MTh Sri Budiastuti; Amalia Tetrani Sakya; Anang Susanto
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.43693

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian adalah memberikan informasi teknologi budidaya padi gogo, jagung dan kacang tanah di bawah tegakan sengon, khususnya dalam perolehan cahaya, sehingga tanaman di bawah tegakan dapat tumbuh dan memberikan hasil yang optimal. Hal ini dilakukan karena selama ini hasil yang diperoleh tanaman di bawah tegakan belum maksimal. Pengabdian diselenggarakan mulai bulan Oktober sampai Desember 2018 di desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar dengan melibatkan pihak perhutani dan masyarakat di sekitar hutan (petani agroforestri). Kegiatan pengabdian meliputi pembuatan demplot, penyuluhan dan diskusi (focus group discussion/FGD) yang  dilaksanakan di kantor KBH Blitar dengan melibatkan pihak Perhutani  dan petani. Pembuatan demplot dilakukan dengan penanaman jagung, padi gogo dan kacang tanah di bawah tegakan sengon umur 3, 4, dan 5 tahun. Hasil FGD diperoleh kesepakatan bahwa diperlukan pemangkasan kanopi pohon bagian bawah sepertiga dari tinggi kanopi. Hal ini diperlukan sebagai upaya menyediakan cahaya bagi tanaman di bawah tegakan saat sengon mencapai umur di atas 3 tahun, sehingga tanaman di bawah tegakan dapat tumbuh dan memberikan hasil yang optimal. Dari hasil demplot menunjukkan padi gogo dan jagung yang ditanam pada tegakan sengon umur lebih dari 3 tahun tanpa pemangkasan tidak memberikan hasil, tetapi kacang tanah masih dapat menghasilkan. Setelah terlibat langsung dalam kegiatan demplot, petani menyatakan bahwa pemangkasan kanopi memberikan wawasan baru dalam melakukan budidaya di bawah tegakan pohon. Selain itu, juga diperoleh informasi bahwa seresah sengon dapat digunakan sebagai pupuk hijau, dan tanaman kacang-kacangan (legum) sangat potensial sebagai tanaman sela, serta tanaman dibawah tegakan dapat digunakan sebagai alternatif sumber pangan organik.
Pemanfaatan Minyak Serai Sebagai Bahan Aktif Nanovirusida untuk Pengendalian Penyakit Kuning pada Cabai Dwiwiyati Nurul Septariani; Hadiwiyono Hadiwiyono; Puji Harsono; Munti'ah Mawar
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 4, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v4i2.39797

Abstract

Cabai merupakan komoditas yang penting secara ekonomi bagi Kelompok Tani Sidoluhur dan Kelompok Wanita Tani Puteri Petani Mandiri di Desa Cabeyan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Minimnya pengetahuan petani tentang pengendalian OPT menyebabkan pertanaman cabai terkendala berbagai penyakit terutama virus kuning yang dapat menurunkan hasil hingga 100%. Akhir-akhir ini berkembang formulasi nanoteknologi yang dapat meningkatkan efektivitas pestisida nabati. Nanoteknologi pestisida adalah formulasi partikel nanopestisida yang meningkatkan kelarutan, tingkat disolusi, dan dispersi saat aplikasi sehingga meningkatkan efikasi pestisida. Salah satu jenisnya yaitu nanovirusida yang berfungsi menekan infeksi virus pada tanaman. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memperkenalkan nanovirusida nabati untuk mengatasi masalah penyakit pada pertanaman cabai. Metode kegiatan berupa penyuluhan mengenai cara mengendalikan berbagai organisme pengganggu tanaman (OPT) pada cabai, pembuatan demplot pembibitan, serta pelatihan teknis budidaya cabai dengan nanovirusida nabati. Aplikasi nanovirusida di lahan cabai lokasi mitra terbukti efektif menurunkan intensitas penyakit kuning lebih dari 50% dibandingkan tanpa pengendalian. Hasil kegiatan yang diperoleh berupa peningkatan keterampilan petani pada pengendalian virus kuning dan serangga penularnya dengan nanovirusida.
Pemanfaatan Limbah Sayur dalam Formulasi Ransum Ayam Broiler Wahyu Mushollaeni; Eka Fitasari
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.43803

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi peternak ayam Sumber Rejeki adalah penyediaan pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisi, namun harganya terjangkau. Pada sisi yang lain, kelompok petani Siswandi dihadapkan pada permasalahan dengan banyaknya limbah sayur yang low grade dan bagian sayur yang tidak dapat dikonsumsi manusia. Limbah sayur yang menumpuk dan busuk, dapat menjadi penyebab pencemaran lingkungan dan bau yang menyengat di tempat pembuangan sampah. Oleh karenanya, sebagai alternatif untuk mengurangi potensi pencemaran sekaligus menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam pemecahan masalah maka perlu adanya pemanfaatan limbah sayur menjadi bahan baku pelet pakan ayam broiler. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengaplikasikan pakan dari limbah sayur petani dan meningkatkan produksi ternak dengan parameter tingkat efisiensi pakan (FCR), mortalitas, dan peningkatan bobot badan. Penyuluhan dan praktek langsung pembuatan pelet, pendampingan selama pemeliharaan, dan pengamatan hasil terhadap produksi broiler dilakukan pada kelompok peternak. Tiga jenis limbah sayur dengan jumlah terbanyak yang digunakan sebagai bahan baku pelet yaitu kubis, daun kol putih, dan sawi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan lebih dalam serta pengelolaan usaha tani yang lebih baik pada pemanfaatan limbah sayur menjadi pelet pakan ayam broiler.
Sosialisasi, Penyuluhan, dan Pelatihan Budidaya Jahe Merah di Dusun Pelem, Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar Bambang Pujiasmanto; Eddy Triharyanto; Hery Widijanto; Pardono Pardono; Puji Harsono; Sulandjari Sulandjari
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.43990

Abstract

Jahe merah merupakan tanaman obat yang bermanfaat, baik untuk kesehatan maupun makanan olahan. Tujuan kegiatan ini memberikan pengetahuan budidaya jahe merah mulai perbenihan sampai cara budidaya Jahe Merah. Kegiatan dilakukan di Dusun Pelem, Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan partisipatif, dimana parapetani secara langsung terlibat, baik dalam sosialisasi maupun penyuluhan. Kegiatan dilaksanakan dengan beberapa tahapan sebagai berikut: 1) Koordinasi dengan tokoh masyarakat dan petani mitra; 2) Sosialisasi pelaksanaan kegiatan; 3) Penyuluhan tentang budidaya jahe merah, dan 4) Pelatihan budidaya jahe merah di polybag. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa petani sebagai objek sangat tertarik dan berminat dalam budidaya jahe merah, yang tercermin dari keaktifan dalam berdiskusi maupun dalam melaksanakan pelatihan. Kondisi tanah dan agroklimat yang sesuai mendukung budidaya jahe merah di Dusun Pelem, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
Pengelolaan Pekarangan Melalui Hatinya PKK untuk Ketahanan Pangan dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 Agus Nugroho Setiawan; Septi Nur Wijayanti
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 4, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v4i2.43327

Abstract

Gondoarum, Wonokerto, Turi, Sleman berada di lereng selatan Gunung Merapi dengan lahan berupa tegalan tadah hujan. Pada beberapa tahun terakhir, luas lahan pertanian tanaman pangan di Gondoarum banyak mengalami penyusutan karena ditanami salak pondoh. Menyiasati kondisi tersebut, salah satu alternatif solusinya adalah memanfaatkan halaman dan pekarangan rumah sebagai lahan budidaya tanaman melalui program Hatinya PKK (Halaman Asri, Teratur, Indah dan Nyaman Pembinaan dan Kesejahteraan Keluarga). Untuk mewujudkan program Hatinya PKK di Gondoarum, dilakukan pengabdian pada masyarakat dengan tujuan mengelola pekarangan rumah menjadi lahan pertanian produktif, serta meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan masyarakat Gondoarum dalam mengelola lahan pekarangan untuk budidaya tanaman. Pengabdian pada masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari koordinasi dan sosialisasi kepada masyarakat, implementasi di lapangan, sampai monitoring dan evaluasi. Program pengabdian pada masyarakat telah berjalan dengan baik diikuti oleh pengurus dan anggota PKK, serta didukung oleh Ketua RT dan Kepala Dukuh Gondoarum, dengan dibimbing oleh Tim Pelaksana dosen dan mahasiswa UMY. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat Gondoarum dalam kegiatan tinggi, masyarakat lebih terampil dalam mengelola pekarangan dan mampu mewujudkan Hatinya PKK yang produktif. Program Hatinya PKK di Gondoarum telah memberikan kemanfaatan yang luas dengan mampu menyediakan sebagian bahan pangan dari hasil panen di pekarangan terutama pada masa pandemi Covid-19.
Peningkatan Kapasitas dan Inovasi Koperasi Pangan Boga Makmur Menghadapi Era Industri 4.0 Heru Irianto; Sugiharti Mulya Handayani; Endang Siti Rahayu; Setyowati Setyowati; Mei Tri Sundari
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.45023

Abstract

Revolusi Industri 4.0 memberikan peluang kepada UKM untuk lebih berkembang. Dalam kenyataannya banyak permasalahan internal yang menghambat perkembangan UKM. Permasalahan internal yang sering menjadi penghambat adalah kemampuan pengelolaan keuangan yang rendah dan daya saing produk yang belum maksimal. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UKM pangan di era industri 4.0 terutama dalam pengelolaan keuangan dan inovasi kemasan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan mitra Koperasi Pangan Boga Makmur di Kabupaten Sukoharjo melalui FGD terbatas, pelatihan dan pendampingan. Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) digunakan untuk menjamin kegiatan memberikan hasil maksimal. Dengan metode ini peserta diharapkan terlibat penuh dalam kegiatan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan tentang pembukuan keuangan dan pembuatan kemasan yang marketable dan dapat meningkatkan daya saing produk. Pelatihan memberikan banyak manfaat bagi peserta, namun adanya pandemi membuat usaha terhenti, sehingga baru sekitar 10% peserta pelatihan yang sudah mempunyai pembukuan keuangan dan 30% yang sudah mempunyai kemasan marketable.
Sosialisasi dan Penyuluhan Budidaya Pisang dengan Bibit Hasil Kultur Jaringan di Desa Lempong, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar Samanhudi Samanhudi; Hery Widijanto; Ahmad Yunus
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 4, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v4i2.44369

Abstract

Komoditas lokal yang diunggulkan dari Kecamatan Jenawi adalah pisang dan telah banyak dipasarkan di daerah Surakarta. Produksi pisang harus diimbangi dengan pemenuhan bibit yang memadai. Penggunaan bibit pisang dari kultur jaringan dapat diperoleh hasil yang  memenuhi standar kuantitas maupun kualitas. Bibit pisang hasil kultur jaringan bersifat seragam, lebih resisten hama maupun penyakit, dan dapat disediakan bibit dalam jumlah cukup banyak setiap saat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan dua mitra, yaitu Kelompok Tani (KT) Lawu Makmur dan KT Subur Makmur di wilayah Desa Lempong, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Oktober 2019. Beberapa jenis pisang yang disiapkan untuk pengembangan antara lain kultivar Rajabulu, Barangan, Mas Kirana, dan Kepok. Metode kegiatan dilakukan dengan melibatkan petani secara langsung, baik dalam pertemuan-pertemuan teknis maupun dalam praktik langsung di lapangan. Kegiatan yang dilakukan meliputi; penyiapan bibit pisang, koordinasi dengan mitra, sosialisasi hasil kultur jaringan, dan penyuluhan budidaya pisang dengan bibit hasil kultur jaringan.  Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penyiapan bibit pisang hasil kultur jaringan dapat dilakukan dengan baik. Sosialisasi dan penyuluhan budidaya pisang dengan bibit hasil kutur jaringan dapat terlaksana dan diikuti oleh petani dari kelompok tani mitra. Hasil akhir kegiatan petani dapat memperoleh pemahaman tentang bibit hasil kultur jaringan dan menggunakan bibit tersebut dalam budidaya.
Edukasi Pengembangan Budidaya Alpokat pada Kelompok Tani Rukun Makaryo Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar Putri Permatasari; Joko Winarno; Suwarto Suwarto; Sapja Anantanyu; Agung Wibowo; Suryono Suryono
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.43975

Abstract

Penyuluhan merupakan proses penyebarluasan informasi agar terjadi perubahan perilaku menjadi tahu, mau, dan mampu dalam melakukan usahatani demi peningkatan produktivitas, pendapatan, serta, perbaikan kesejahteraan petani beserta keluarganya. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada Kelompok Tani Rukun Makaryo Dusun Dani, Desa Pereng, Kecamatan Mojogedang yang telah menerapkan One Village One Product (OVOP) buah alpokat. Kegiatan penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Kelompok Tani Rukun Makaryo dalam melakukan budidaya alpokat sehingga produktivitas meningkat dan menambah pendapatan masyarakat. Metode dan teknik penyuluhan dilakukan secara kelompok dengan demonstrasi cara, diskusi, dan pemutaran video prospek budidaya alpokat. Demonstrasi cara dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pembiakan vegetatif dengan teknik sambung pucuk dan pembuatan biostarter untuk mempercepat proses fermentasi limbah padat ternak sapi. Kegiatan diskusi dapat memunculkan interaksi dengan petani sehingga petani berpartisipasi aktif dan mampu membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi saat ini. Pemutaran video mengenai teknik budidaya alpokat membantu meyakinkan kelompok tani karena dapat menyaksikan secara langsung keberhasilan budidaya alpokat yang dilakukan dengan teknik yang tepat. Kegiatan pengabdian yang dilakukan dengan penyuluhan mampu mengubah pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani dalam melakukan budidaya alpokat. Pengetahuan dan keterampilan petani bertambah terutama dalam teknik sambung pucuk dan pembuatan biostarter. Petani dapat membuat pupuk organik dengan memanfaatkan kotoran ternak yang banyak tersedia di sekitar rumah penduduk. Sikap petani juga mengalami perubahan, hal tersebut terlihat pada penggunaan pupuk organik padat oleh petani pada budidaya alpukat. Penggunaan pupuk organik padat mampu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan.

Page 5 of 10 | Total Record : 99