cover
Contact Name
Widodo Kushartomo
Contact Email
widodokushartomo@gmail.com
Phone
+628176869150
Journal Mail Official
jmts@untar.ac.id
Editorial Address
Jl. Letjen S. Parman No. 1, Jakarta 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : 2622545X     DOI : http://dx.doi.org/10.24912/jmts
Core Subject : Engineering,
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil dikelola oleh Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara. JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil merupakan media publikasi hasil penelitian dan studi ilmiah dalam bidang Teknik Sipil yang diterbitkan 4 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Jurnal ini terbit pertama kali pada 1 Agustus 2018.
Articles 535 Documents
STUDI KORELASI NILAI TAHANAN KONUS SONDIR TERHADAP PARAMETER TANAH PADA PROYEK DI JAKARTA BARAT Edrick Tanuwijaya; Aksan Kawanda; Hendy Wijaya
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 4, November 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i4.6188

Abstract

Tanah adalah salah satu bagian yang memegang peran penting dalam perencanaan konstruksi. Selain bahan konstruksi tanah juga berguna sebagai pendukung yang menahan seluruh beban aksial dari suatu konstruksi. Dengan mengetahui jenis tanah dan parameter-parameter tanah kita dapat merencanakan suatu pondasi bangunan yang aman dan ekonomis. Parameter-parameter tanah dapat diperoleh dari hasil penyelidikan tanah. Salah satu cara penyelidikan tanah dilapangan yaitu dengan uji sondir (CPT) yang menghasilkan parameter-parameter tanah berupa qc, fs, dan FR. Parameter-parameter Nspt, c, f, gwet, gdry, dan gsat adalah parameter yang berguna dalam perencanaan konstruksi. Parameter-parameter Nspt, c, f, gwet, gdry, dan gsat dapat dihitung menggunakan korelasi yang didapat dengan melakukan regresi pada grafik hubungan  qc terhadap Nspt sehingga menghasilkan korelasi untuk qc bernilai antara 0 sampai 20 kg/cm2 adalah Nspt = 0.25 q­c, antara 20 sampai 90 kg/cm2 adalah Nspt = 0.2148 qc + 0.7143, dan antara 90 sampai 250 kg/cm2 adalah Nspt = 0.1059 qc + 10.4706.
ANALISIS METODE VACUUM PRELOADING UNTUK MEMPERCEPAT KONSOLIDASI PADA TANAH LEMPUNG LUNAK JENUH AIR Hadrian Edwin; Andryan Suhendra
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 4, November 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i4.6166

Abstract

Konsolidasi adalah proses pemampatan tanah akibat adanya beban tetap dalam waktu tertentu yang menyebabkan tanah yang berada di bawah beban tersebut akan mengalami penurunan yang merata maupun tak merata yang akan mengakibatkan ketidakstabilan struktur yang akan berbahaya untuk struktur yang berada diatas tanah tersebut Tanah lempung lunak jenuh air menimbulkan banyak masalah dalam dunia konstruksi disebabkan oleh waktu konsolidasi yang lama dan kuat geser yang sangat kecil yang dapat menimbulkan kerusakan pada bangunan yang berada diatasnya, maka di perlukan perbaikan tanah untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan tanah lempung lunak jenuh air. Vacuum preloading adalah sebuah meode alternatif untuk perbaikan tanah lempung lunak jenuh air yang memiliki kadar air yang tinggi dan memiliki waktu konsolidasi yang sangat lama dengan cara percepatan proses konsolidasi.. Perhitungan teoritis untuk memperkirakan besarnya penurunan konsolidasi menggunakan metode kosnolidasi satu dimensi dari Terzaghi didapatkan hasil penurunan sebesar 40,86 cm. Sedangkan untuk memperkirakan besar penurunan konsolidasi yang terjadi di lapangan menggunakan metode Asaoka yang menunjukan penurunan sebesar 41,1 dengan derajat konsolidasi sebesar 99,72 %. Perbandingan hasil perhitungan teoritis dengan hasil monitoring akan menunjukan keberhasilan metode vacuum preloading sebagai metode alternatif percepatan konsolidasi pada tanah lempung.
KEKUATAN GESER SHEAR KEY PADA JEMBATAN SEGMENTAL BOX GIRDER BENTANG PANJANG Claudia Chandra; F.X. Supartono
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i1.3420

Abstract

Shear key adalah komponen dari struktur jembatan segmental box girder  yang berperan menyalurkan gaya geser dari satu segmen ke segmen lainnya. Ada beberapa jenis shear key yang dapat digunakan untuk sambungan antara segmen box girder yaitu flat key, single shear key dan multiple shear key. Sambungan ini bisa berupa sambungan basah (wet joint) atau sambungan kering (dry joint). Sambungan basah berupa zat perekat yang berfungsi untuk merekatkan antara segmen. Beberapa jenis perekat yang biasa digunakan di sambungan ini yaitu non-shrink grout, epoxy, magnesium ammonium nitrate mortar dan beton polimer. Apabila menggunakan perekat maka perekat yang dioleskan pada sambungan masih dalam kondisi plastik dan hanya berfungsi sebagai pelumas yang mengurangi koefisien gesekan antara segmen.   Pada jurnal ini jenis shear key yang akan dibahas adalah single shear key dan multiple shear key pada web box girder. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kapasitas geser nominal antara single shear key dan multiple shear key serta pengaruh ukuran dan sudut shear key terhadap kapasitas geser. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kapasitas geser pada web box girder setelah penggunaan shear key. Multiple shear key memiliki kapasitas geser nominal yang lebih besar daripada single shear key dan penggunaan epoxy menyebabkan penurunan kapasitas geser nominal pada web box girder. Kapasitas geser nominal dari shear key juga dipengaruhi oleh besarnya sudut dan tinggi shear key.
ANALISIS STABILITAS LERENG BATUAN DENGAN METODE PERKUATAN GROUND ANCHOR & SOIL NAILING DI LABUAN BAJO, NTT Lois Caroline Setiawan; Gregorius Sandjaja Sentosa; Ali Iskandar
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2247

Abstract

Stabilitas lereng yang akan ditinjau berada di daerah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Bahaya longsor yang dapat terjadi di sekitar lereng sudah dapat teridentifikasi sejak awal perencanaan, namun hal tersebut diabaikan oleh pihak terkait sehingga penggalian tanah dilakukan secara langsung dengan sudut kemiringan lereng 70o dengan tinggi lereng >20 m tanpa adanya perkuatan. Sehingga pada tanggal 22 Agustus 2017 terjadi longsor yang menyebabkan munculnya retakan pada tepi jalan raya. Maka, diperlukan back analysis untuk memperoleh kestabilan lereng. Perkuatan yang digunakan adalah ground anchors dan soil nailing dengan sudut kemiringan pemasangan 30o dan pemasangan dilakukan setiap jarak 2 m. Back analysis ini dibantu dengan 2 program yaitu Plaxis 2D dan Geoslope Slope/W dengan kondisi undrained dan drained. Setelah dilakukan perkuatan, diperoleh nilai keamanan pada program Plaxis 2D adalah 2.7 untuk kondisi undrained dan 2.4 untuk kondisi drained. Selain itu, pada program Plaxis 2D akan menghasilkan nilai deformasi dan gaya tarik yang terjadi pada masing-masing perkuatan. Sedangkan pada program Slope/W hanya menghasilkan pola keruntuhan dan nilai keamanan. Nilai keamanan yang diperoleh untuk kondisi undrained berkisar 2.5 dan kondisi drained berkisar 2.2-2.4.
ANALISIS PENGARUH LUBANG PADA BALOK KASTELA TERHADAP DEFLEKSI DAN LATERAL-TORSIONAL BUCKLING DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Royki Royki; Leo S Tedianto
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2252

Abstract

Balok kastela merupakan sebuah profil baja yang dibentuk dengan cara memotong profil baja berbentuk I lalu melakukan pengelasan untuk mendapatkan sebuah profil yang memiliki sifat mekanis yang lebih baik. Pada beberapa kasus, bukaan atau lubang tersebut ditutup baik untuk mencapai tujuan estetika maupun kekuatan. Serangkaian ujicoba dilakukan dengan metode elemen hingga menggunakan program Abaqus untuk menemukan hubungan antara penutupan lubang bukaan terhadap kapasitas beban yang dapat dipikul dan defleksi yang terjadi. Hasil percobaan menunjukkan adanya perubahan terhadap defleksi yang terjadi dan peningkatan terhadap kapasitas beban yang dapat dipikul pada kondisi tekuk torsi-lateral seiring dengan dilakukannya penutupan lubang pada balok kastela.
PENGARUH KARAKTERISTIK PERJALANAN, KARAKTERISTIK INDIVIDU, DAN KARAKTERISTIK TEMPAT TINGGAL TERHADAP KEPUTUSAN PILIHAN LOKASI RUMAH DI JABODETABEK Patrick Louis; Leksmono Suryo Putranto
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 4, November 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i4.6171

Abstract

Penggunaan transportasi darat menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan. Ketersediaan transportasi akan memperlancar kegiatan manusia. Sehingga dalam menjalankan aktivitasnya diharapkan waktunya tidak habis dalam perjalanan. Pada umumnya, masyarakat akan mencari lingkungan tempat tinggal yang mudah diakses sehingga kegiatannya tidak terganggu. Jabodetabek merupakan salah satu wilayah yang warganya melakukan perjalanan terbanyak setiap harinya. Sehingga faktor karakteristik perjalanan, karakteristik individu, dan karakteristik tempat tinggal menjadi penting terhadap perilaku pemilihan lokasi rumah. Kuesioner dibagikan kepada 102 responden. Yang terdiri dari 50 responden yang mengisi kuesioner langsung dan 52 responden yang mengisi kuesioner daring. Kuesioner terbagi 2 bagian. Bagian pertama berisi tentang data umum responden. Bagian kedua berisi karakteristik-karakteritik yang mempengaruhi keputusan pemilihan lokasi rumah. Data dianalisis menggunakan metode One Sample T-test dan korelasi Pearson terhadap data umum responden untuk mengetahui besaran pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan lokasi rumah. Berdasarkan hasil penelitian, faktor keamanan lingkungan memiliki pengaruh paling besar dalam keputusan pilihan lokasi rumah.
HUBUNGAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG ULTRASONIK TERHADAP MUTU BETON TANPA AGREGAT KASAR David Chandra; Daniel Christianto
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i1.3425

Abstract

Dalam penelitian ini mempelajari mengenai hubungan cepat rambat gelombang ultrasonik terhadap mutu beton tanpa agregat kasar. Campuran beton yang dibuat tidak menggunakan agregat kasar, hanya semen OPC, pasir silika, air, silica fume, tepung marmer dan superplasticizer. Tujuan tidak digunakannya agregat kasar adalah untuk meningkatkan homogenitas material penyusun beton dan meningkatkan kepadatan kering beton. Maka dari itu dalam material penyusun terdapat tepung marmer sebagai filler dan superplasticizer untuk meningkatkan kepadatan kering, ada juga silica fume juga sebagai filler dan meningkatkan kepadatan kering. Benda uji yang dibuat adalah beton tanpa agregat kasar berbetntuk silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Nilai cepat rambat didapatkan dengan menggunakan salah satu metode non-destructive test (NDT) yaitu tes Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) dengan cara direct/langsung. Nilai kuat tekan didapatkan dengan melakukan uji tekan pada benda uji. Setelah nilai kecepatan dan kuat tekan didapatkan, dibuatlah diagram pencar dan regresinya untuk mendapatkan formula kuat tekan yang baru. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jika nilai cepat rambat semakin tinggi maka nilai mutu beton cenderung tinggi juga, semakin berat massa benda uji maka nilai cepat rambat dan kuat tekan cenderung tinggi juga. Dihasilkan juga formula kuat tekan (f’c) dari hasil regresi yaitu :  dengan satuan standard international.
ANALISIS KORELASI FAKTOR-FAKTOR PENERAPAN K3 TERHADAP TINGKAT KECELAKAAN DAN TINGKAT KEPARAHAN PADA PROYEK KONSTRUKSI Daniel Wynalda; Hendrik Sulistio
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2257

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu faktor utama dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Kesehatan dan keselamatan kerja itu sendiri sangat mempengaruhi tingkat kecelakaan dan tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi. Rendahnya penerapan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja disebabkan oleh rendahnya pemahaman terhadap pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja yang sangat dipengaruhi oleh kualitas manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Kualitas manajemen kesehatan dan keselamatan kerja itu sendiri lebih kurang dapat menentukan bagaimana penerapan faktor-faktor K3 yang dilakukan di proyek. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja tersebut berhubungan dengan tingkat kecelakaan dan tingkat keparahan kecelakaan. Oleh karena itu, dalam penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui penerapan faktor-faktor K3 yang berpengaruh signifikan atau berkorelasi faktor-faktor penerapan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap tingkat kecelakaan dan tingkat keparahan. Dalam penelitian digunakan metode Pearson Product Moment sehingga didapatkan korelasi antara penerapan kesehatan dan keselamatan kerja yang ditunjukan dengan nilai r. Sebelum melakukan analisis menggunakan metode Pearson Product Moment data diambil dengan menyebarkan kuesioner terhadap para responden yang merupakan pekerja di proyek konstruksi. Hasil dari analisis metode Pearson Product Moment tersebut menghasilkan 12 variabel yang berkorelasi signifikan terhadap tingkat kecelakaan dengan faktor yang paling berpengaruh membuang material sisa/sampah dan 11 variabel yang berkorelasi signifikan terhadap tingkat keparahan dengan faktor yang paling berpengaruh ketersediaan APD dan alat pemadam kebakaran.
STUDI PERILAKU KELOMPOK TIANG UNTUK FONDASI TIANG BOR PADA KONDISI ELASTIK DAN TIDAK ELASTIK Andrew Andrew; Giovanni Pranata; Amelia Yuwono
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 4, November 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i4.6183

Abstract

Fondasi merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh terhadap suatu bangunan. Fondasi berfungsi untuk memikul beban aksial dan beban lateral. Kelompok tiang digunakan untuk meminimalisir kegagalan dari sebuah tiang. Karena adanya peningkatan percepatan gempa di daerah tertentu pada SNI 1726:2012, perlu dilakukan analisis terhadap kelompok tiang di daerah yang terkena peningkatan percepatan gempa. Dengan melakukan analisis pushover pada suatu kelompok tiang, tingkat kinerja suatu kelompok tiang dapat diketahui berdasarkan metode spektrum kapasitas yang diatur dalam ATC-40 dan Pushover Analysis of Underground Structutres.
OPTIMALISASI JARAK ANTAR PILE CAP DI TRESTLE DENGAN STUDI KASUS PADA PELABUHAN BONTANG Kevin Kevin; Sunarjo Leman; Nani Irawati Setiawan
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 2, Mei 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i2.4291

Abstract

Trestle adalah struktur berupa jembatan penghubung antara dermaga dengan daratan yang terdapat pada pelabuhan. Struktur trestle terdiri dari struktur atas (balok, pelat dan pile cap) dan struktur bawah (tiang pancang). Struktur atas menggunakan bahan dasar beton bertulang dan struktur bawah menggunakan bahan dasar baja. Desain dilaksanakan menggunakan program desain analisis struktur dengan memperhatikan syarat kekuatan dan kekakuan struktur. Desain struktur trestle dilaksanakan pada Pelabuhan Bontang, Kalimantan Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan volume material yang dibutuhkan pada 3 kondisi jarak segmen yang berbeda dengan panjang total yang sama. Penelitian dilakukan dengan studi kasus pada pelabuhan Bontang, Kalimantan Timur menggunakan data pendukung berupa data hasil survei konsultan perencana.  Struktur di desain pada 3 bentang segmen yang berbeda-beda dengan jarak antar segmen masing-masing adalah 8 meter, 12 meter dan 15 meter dengan panjang total 120 meter. Setelah desain struktur yang paling optimal diperoleh, akan dibuat perbandingan volume material yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan  yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa yang paling sedikit membutuhkan volume material adalah segmen 8 meter dengan 451,3 m3 volume beton dan 71.403,3042 ton berat baja. Segmen trestle yang paling banyak membutuhkan volume material adalah segmen 15 meter dengan 614,1 m3 volume beton dan 118.102,2389 ton berat baja.

Page 5 of 54 | Total Record : 535