cover
Contact Name
Ika Wijayanti
Contact Email
ikawijayanti@unram.ac.id
Phone
+6285282610913
Journal Mail Official
resiprokal@unram.ac.id
Editorial Address
Program Studi Sosiologi, Jl. Majapahit No. 62 Mataram, Nusa Tenggara Barat
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual
Published by Universitas Mataram
ISSN : 26857626     EISSN : 27147614     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Resiprokal menerima berbagai naskah atau artikel dari kalangan ilmuan, peneliti, serta akademisi melalui proses peer-review pada Open Journal System. Jurnal Resiprokal berfokus pada: Kajian Sosial, Kebudayaan, Ekonomi dan Politik Masyarakat, Kajian Lingkungan, Kajian Gender, Permasalahan Sosial dan Pengembangan Komunitas serta Isu-isu Masyarakat Kontemporer.
Arjuna Subject : -
Articles 74 Documents
Media Sosial dan Politik Partisipatif : Suatu Kajian Ruang Publik, Demokrasi Bagi Kaum Milenial dan Gen Z Nuryadi Kadir
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 4 No 2 (2022): Desember
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v4i2.225

Abstract

Tulisan ini mengkaji dinamika politik Kaum Milenial dan Generasi Z (Gen Z). Struktur demografi menunjukkan bahwa mereka tergolong populasi cukup besar. Kehadiran Kaum Milenial dan Gen Z dibarengi dengan berkembangnya teknologi informasi, sehingga dijuluki sebagai Digital Native. Aktif di berbagai platform digital dan kanal media social merupakan cerminan kehidupannya. Pembelajaran sosial didapatkan melalui kanal tersebut, menghasilkan ekspresi dan kritik terhadap dinamika politik. Masih bersikap apatis dan skeptis terhadap dunia politik. Persepsinya merupakan bagian dari opini publik yang transmisi ke media sosial (sebagai perwujudan ruang public). Maka dari itu yang menjadi rumusan dalam tulisan ini, pertama bagaimana bentuk partisipasi politik di era meningkatnya jumlah suara Kaum Milenial dan Gen Z? Kedua, bagaimana media sosial sebagai ruang publik yang me-engagment prilaku dan preferensi politiknya. Adapun tujuannya adalah mendeskripsikan fenomena yang terjadi media sosial dan partisipasi politik kaum Milenial dan Gen Z. Adapun hasil pembahasannya pertama, menelisik perkembangan demokrasi melalui Indeks Demokrasi Indonesia yang mengalami penurunan dari tahun 2019 yang berdampak pada persoalan menurunnya kualitas demokrasi pada aspek hak politik dan kebebasan sipil. Kedua, problem media social dan demokratisasi ditandai melubernya informasi yang berpretensi tumbuhnya praktek hoaks yang menyasar kepada pengguna Milenial dan Gen Z dan berpotensi terpapar akibat disinformasi dan hoaks. Satu sisi, tidak adanya jaminan perlindungan dan penciptaan rasa aman dari pemerintah terhadap penggunaan media sosial. Ketiga Politik partisipatif yang egaliter menjadi harapan Kaum Milenial dan Gen Z, dapat menentukan atau punya sikap terhadap politik dan menolak menjadi bagian dari skenario kekuasaan politik atau dijadikan sebagai komoditas politik. Keempat, Kaum Milenial dan Gen Z memiliki nalar politik, tetapi bentuk peran sertanya berbeda-beda. Faktanya sebagian Kaum Milenial menjadi penggiat Pemilu dan berusaha merefleksikan pengalaman politiknya dan melakukan moderasi partisipasi pengawasan, termasuk mengambil peran mengurangi resiko dan potensi kecurangan dan kelima, kemampuan literasi politik dimiliki setiap warga khususnya Kaum Milenial dan Gen Z dapat membangun kultur dan diskursus politik yang sehat agar terciptanya sistem politik yang bermartabat.
Strategi Pengembangan Paguyuban Potre Madhura Melalui Pendidikan Jamu di Pulau Madura Alfan Biroli; Ekna Satriyati
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 4 No 2 (2022): Desember
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v4i2.226

Abstract

Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap wilayah yang ada memiliki keunggulan dalam menjalankan pembangunan masyarakat. Pulau Madura yang merupakan bagian dari Pulau Jawa mempunyai warisan dari peninggalan leluhur yaitu jamu Madura. Jamu Madura sangat melegenda hingga perkembangan zaman saat ini. Keberadaan jamu Madura tidak terlepas dari peran paguyuban yang menaunginya. Paguyuban Potre Madhura sebagai pelopor dalam mengembangkan jamu madura agar tetap lestari. Penelitian ini dilakukan di Pulau Madura tepatnya di kabupaten Pamekasan. Jenis penelitian kualitatif dengan strategi deskriptif. Tekhnik berbentuk purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Tekhnik analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan paguyuban Potre Madhura sebagai kelompok yang menaungi dalam menjaga jamu Madura agar berkembang. Paguyuban Potre Madhura memiliki pengaruh yang luar biasa bagi anggota dalam menjalankan usaha jamu Madura yang semakin meningkat. Peranan paguyuban jamu Madura tersebut juga melakukan sosialisasi pendidikan jamu madura. Sosialisasi dilakukan dengan langkah membekali ilmu kepada paguyuban Potre Madhura secara internal. Tahap berikutnya masing-masing anggota dapat menularkan pendidikan jamu Madura kepada masyarakat secara umum. Strategi pengembangan paguyuban Potre Madhura dalam sosialisasi pendidikan jamu Madura memiliki manfaat bagi kelompok dalam mewariskan pengetahuan, sikap, dan keterampilan jamu Madura dari generasi ke generasi. Paguyuban Potre Madhura yang didalamnya terdapat anggota pelaku usaha jamu Madura memiliki usaha yang berada di rumah, pasar, kegiatan Car Free Day (CFD), dan menaruh produk jamu di outlet terdekat. Paguyuban Potre Madhura juga mengizinkan bagi masyarakat luar yang melakukan kegiatan penelitian ataupun pengabdian kepada masyarakat mengenai jamu Madura.
Peran Kelompok Tani Ternak Sebagai Modal Sosial dalam Penguatan Kapasitas Petani di Pulau Lombok – Nusa Tenggara Barat: Fakta dan Harapan Siti Nurjannah; Muktasam Muktasam; I. Wayan Suadnya; Joko Kisworo
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 4 No 2 (2022): Desember
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v4i2.228

Abstract

Kemiskinan masih menjadi isu strategis di NTB dalam 20 tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di NTB pada tahun 2005 mencapai 25,92% dari jumlah penduduk, dan di tahun 2009 tercatat jumlah penduduk miskin mencapai 1.014.745 atau sekitar 21,88% dari jumlah penduduk, pada tahun 2013 proporsi penduduk miskin mencapai sekitar 20.08%, dan pada tahun 2021 angka kemiskinan turun menjadi sekitar 13,8%. Fakta ini bermakna bahwa berbagai program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan selama 20 tahun terakhir cukup berpengaruh pada pengurangan atau penurunan angka kemiskinan. Atas dasar permasalahan ini, maka dilakukan penelitian tentang peran kelompok sebagai modal sosial dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan pedesaan dengan tujuan untuk mengetahui (1) kapasitas dan peran kelompok ternak dalam pengelolaan usaha peternakan, yang meliputi aspek input, produksi dan pasca panen (pemasaran dan pengolahan). (2) pengetahuan, persepsi, sikap, motivasi, ketrampilan, dan praktek pengelolaan usaha peternakan dari pengurus dan anggota kelompok ternak. (3) visi kelompok dan anggota terhadap pengelolaan usaha peternakan. (4) Mengetahui gap (distorsi) dan faktor-faktor penyebab gap antara kondisi saat ini dan kondisi ideal dalam pengelolaan kelembagaan peternak dan pengelolaan usaha peternakan. Penelitian ini menggunakan metode kaji-tindak termodifikasi, kombinasi metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, dan pengumpulan data dilakukan melalui survey, in-depth interviews, dan focus group discussion (FGD) pada 7 (tujuh) kelompok tani ternak di empat kabupaten di Pulau Lombok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok tani ternak masih memberikan peran terbatas kepada petani peternak, yaitu memberikan pengamanan terhadap ternak sapi yang dikelola petani. Petani peternak belum berorientasi kepada pengelolaan usaha peternakan secara komersial melalui kegiatan pengolahan daging dan kulit sapi, dan termasuk pengolahan limbah padat dan cair. Pada tahapan ini petani baru pada tingkatan memanfaatkan sendiri pupuk kompos dan pupuk cair yang dipelajari dan diproduksinya. Memfasilitasi kelembagaan atau organisasi petani untuk tumbuh dan berkembang menjadi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang bersifat komersial adalah menjadi tantangan berikutnya.
Habit Mahasiswa Kost (Analisis Sosiologi tentang Adaptasi dan Kebiasaan Baru Mahasiswa Kost di Kota Makassar) Mauliadi Ramli
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 4 No 2 (2022): Desember
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v4i2.229

Abstract

Makassar merupakan sentral pendidikan di Sulawesi Selatan yang dimana banyak mahasiswa perantau yang melanjutkan pendidikan dan menetap selama kuliah di Kota makassar, tidak sedikit dari mereka yang memilih utuk kost di dekat area kampus tempat mereka kuliah.Mahasiswa yang tinggal di kota besar tentunya akan melalui proses adaptasi dengtan lingkungan, budaya dan individu baru yang mereka temui, yang pada akhirnya akan melahirkan kebiasaan kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari mereka selama tinggal dan kuliah di kota Makassar. Penelitin ini menggunakan metode kualitatif dengan menentukan kriteria informan yaitu mahasiswa yang kost minimal selama satu tahun di kota makassar. Dalam penelitian ini akan melihat bagaimana proses adaptasi budaya mahasiswa kost dan bagaimana bentuk perubahan kebiasan baru selama tinggal di kota Makassar dengan menggunakan pendekatan teori Julian H. Steward untuk melihat proses adaptasi dan teori habitus dari Pierre Bourdieu untuk melihat pola kebiasaan baru mahasiswa kost. Penelitian ini mengambil lokasi pada beberapa kost yang ada di sekitaran kampus universitas negeri Makassar dengan jumlah informan tujuh mahasiswa yang menetap dan kost selama kurang lebih satu tahun di kota Makassar. Hasil dari penelitian ini adalah dalam proses adaptasi ada tiga aspek penyesuaian diri yaitu Penyesuaian diri dengan objek sekitar melalui kegiatan belajar, penyesuaian diri untuk berinteraksi dengan lingkungan social, penyesuaian diri melalui proses pemahaman diri dengan dinamika lingkungan hidup dan perkembangan dorongan keinginan individu, Selanjutnya Habitus baru yang timbul pada mahasiswa kost sangatlah banyak seperti pola pikir, manajemen waktu, pemenuhan kebutuhan dan wawasan yang dimiliki dalam hal ini mahasiswa juga harus memperhatikan faktor modal atau dana yang mereka miliki untuk habit baru tersebut.
Analisis Perlawanan Pedagang Pasar Tradisional Paokmotong Terhadap Relokasi Pasar Tradisional Paokmotong Kecamatan Masbagik Lombok Timur Rozana Rozana; Lalu Wiresapta Karyadi; Muhammad Arwan Rosyadi
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 5 No 1 (2023): Juni
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v5i1.190

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perlawanan yang dilakukan pedagang Pasar Paokmotong terhadap relokasi Pasar Paokmotong. Fokus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motif perlawanan pedagang, bentuk perlawanan pedagang terhadap relokasi Pasar Paokmotong, serta proses rekonsiliasi untuk meredam konflik. Metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus merupakan metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini. Teori yang dipilih sebagai pisau analisis pada penelitian ini yaitu teori fenomenologi Alfred Schutz, teori resistensi James Scott, serta teori teori perdamaian Johan Galtung. Analisis data interaktif Miles dan Huberman merupakan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Motif sebab atau because motif perlawanan pedagang yang terjadi di Pasar Paokmotong muncul karena disebabkan karena adanya keinginan dalam meningkatkan penghasilan dan omset dalam berjualan, kepemilikan lapak yang luas, kenyamanan, ketakutan pasar akan sepi, serta masa sewa HGB yang belum berakhir. Sementara itu motif tujuan atau in order to motive dari perlawanan pedagang yang terjadi di Pasar Paokmotong adalah untuk menunda proses relokasi pasar, memperoleh lapak jualan yang luasnya seperti luas lapak jualan sebelumnya, dan memperoleh lapak yang strategis. 2) Bentuk perlawanan pedagang yang terjadi di pasar paokmotong adalah dengan tetap berjualan di Pasar lama, marah serta membicarakan kebijakan pemerintah dan dengan cara melakukan demonstrasi. 3) Proses rekonsiliasi yang berlangsung dilaksanakan melalui perdamaian positif dan mediasi.
Keterlibatan Perempuan Desa Dalam Pembangunan (Studi Di Desa Sapit Kecamatan Suela) Nila Kusuma; Siti Nurjannah; Solikatun Solikatun
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 5 No 1 (2023): Juni
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v5i1.223

Abstract

Suistanable development goals (SDGs) Desa mengamanatkan agar menempatkan semua warga desa dalam posisi yang adil, tidak adanya diskriminasi bagi perempuan dalam segala aspek merupakan salah satu tujuan SDGs yang akan dicapai pada tahun 2030. Desa Sapit yang merupakan lokasi dari penelitian ini, belum sepenuhnya menempatkan perempuan pada posisi yang sejajar. Perempuan dalam pembangunan desa tidak banyak terlibat, akan tetapi di dominasi oleh laki-laki. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu meneliti keterlibatan perempuan dalam pembangunan desa dan pilihan rasional perempuan dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan teori pilihan rasional. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penentuan informan dengan menggunakan Teknik snowball. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam kepada informan, serta analisis data. Penelitian tentang keterlibatan perempuan dalam pembangunan desa (studi di Desa Sapit) menunjukkan hasil bahwa keterlibatan perempuan di pemerintahan dan struktur Desa Sapit sangat minim, namun perempuan Desa Sapit memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sosial mereka. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan perempuan dalam kelompok-kelompok sosial, misalnya: kelompok sosial begawe, PKK, Kelompok tenun, dan kelompok tani. Keterlibatan mereka dalam aktivitas sosial tersebut menjadi pilihan rasional perempuan tanpa ada paksaan dari siapapun. Strategi atau cara yang diambil oleh perempuan Desa Sapit menjadi hal yang telah melalui pertimbangan dan pemikiran sebelumnya sehingga menjadi keputusan yang sangat rasional.
Conflict and Perspectives: The Social Construction of Chinese Ethnic Citizens against Natives in Surakarta, Indonesia after the May 1998 Riots Yustia Atsanatrilova Adi; Mohammad Thoriq Bahri
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 5 No 1 (2023): Juni
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v5i1.278

Abstract

With over 1300 ethnic groups and 700 languages, Indonesia is one of the most varied countries in the world. One of those ethic is the Chinese, who have lived in Indonesia for almost 500 years due to international trade, which encourages mixed marriages. Since the 1700s, the Chinese and natives are working together to chase away the European colonial, and that relationship is developed into a deeper and more formal relation in this modern day. Although, the national revolution caused by the economic crisis occurred in 1998, the locals are targeting Chinese ethics, and many of the killing and rape victims are Chinese ethic. This research analyzes the changes in the social construction from the perspective of Chinese ethic after the 1998 riots by using the qualitative framework, with the deep interview method. The sample is 11 indormants which came from two different generations OF THE CHINESE ETHNIC GROUPS with the purpose to have a more comprehensive analysis, from different perspectives. In general, there are differences in construction between the older and younger generations. As a result, the older generation views natives as an out-group, whilst the younger generation views natives as friends and family, implying that there are no disparities in identity and group between Chinese and indigenous. Differences in access to law enforcement and economic disparities are two of the most influential factors in the social construction of Chinese ethic perspectives among natives.
Perempuan Melayu dan Pangan: Relasi Yang Tidak Terpisahkan Atem Atem
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 5 No 1 (2023): Juni
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v5i1.279

Abstract

Permasalahan ketahanan pangan bukanlah suatu hal yang baru di era ini. Baik pada skala nasional maupun global telah banyak upaya-upaya program pembangunan telah dilakukan untuk menanggulangi krisis pangan. Sejarah telah mencatat bahwa perempuan memiliki peranan penting dalam menjaga ketahanan keluarga dalam rumah tangga. Disisi lain perbedaan gender laki-laki dan perempuan melahirkan ketimpangan peran gender terutama pada perempuan. Mereka seringkali tidak mendapatkan akses dan kontrol terhadap sumberdaya-sumber daya produktif dan di beberapa kasus peran perempuan mulai terpinggirkan sejak masuknya teknologi pertanian. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan peranan perempuan Melayu Sambas dalam pertanian dan perannya domestiknya untuk memenuhi kebutuhan pangan anggota keluarga dalam rumah tangga. Pada masyarakat Melayu Sambas khususnya di desa Sungai Kumpai, perempuan memiliki peran penting dalam kegiatan pertanian, mereka terlibat hampir di setiap proses pertanian mulai dari penyiapan lahan hingga kegiatan pasca panen dan menyajikannya pangan untuk anggota keluarga. Perempuan Melayu Sambas dikenal memiliki etos kerja yang tinggi sehingga mereka melakukan berbagai aktivitas untuk mendukung ekonomi rumah tangga. Pada masyaakat Melayu di Sungai Kumpai, kaum laki-laki atau suami sering kali bermigrasi keluar (Malaysia) untuk bekerja dan menyerahkan tanggungjawab pada perempuan (isteri) dalam menjaga keberlangsungan keluarga.
Dampak Sosial Dan Ekonomi Ritel Modern (Alfamart dan Indomaret) Terhadap UMKM di Lombok Timur Ahmad Tohri; Mastur Mastur; Habibuddin Habibuddin; Huldiya Syamsiar; Lalu Parhanuddin
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 5 No 1 (2023): Juni
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v5i1.280

Abstract

Menjamurnya kehadiran ritel modern Alfamart dan Indomaret di Lombok Timur sejak lima tahun terakhir, memunculkan kekhawatiran banyak pihak terutama para pelaku ekonomi dari kelompok UMKM. Oleh karena itu riset tentang dampak sosial dan ekonomi Alfamart dan Indomaret terhadap UMKM penting dilakukan agar terbangun pemahaman dan kesadaran bersama antara pihak pemerintah daerah dan segenap masyarakat. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods, antara penelitian kuantitatif dengan kualitatif, menggunakan strategi metode campuran konkuren. Sampel penelitian sebanyak 400 orang responden yang terdiri 320 konsumen, 8 orang aparatur desa/kelurahan, dan 32 orang pelaku UMKM, mewakili 19 kecamatan dimana beroperasi lebih dari satu gerai Alfamart dan Indomaret. Data kuantitatif dikumpulkan dengan teknik angket dan dianalisis dengan statistik deskriptif dengan bantuan SPSS 2.1, serta analisis bibliometrik. Data kualitatif dikumpulkan dengan metode wawancara dan FGD, kemudian dianalisis dengan teknis analisis model interaktif. Dampak sosial keberadaan Alfamart dan Indomaret di Lombok Timur dalam bentuk perubahan perilaku konsumsi masyarakat yang semakin konsumtif, mampu mengalihkan orientasi berbelanja dari ritel tradisional ke ritel modern, membuat keberadaan dan kondisi UMKM semakin tertekan serta terdesak. Dampak ekonomi keberadaan Alfamart dan Indomaret terhadap UMKM, berkaitan dengan pendapatan dan aktivitas ekonomi yang disebabkan oleh kualitas produk, layanan, akses, dan perilaku konsumen. Dampak ekonomi yang negatif ditunjukkan oleh indikator menurunnya omset penjualan, penurunan pendapatan yang dan menurunnya kesempatan berusaha para pelaku UMKM.
Tinjauan Sosiologi Terhadap Relasi Agama Dan Budaya Pada Tradisi Koloman Dalam Memperkuat Religiusitas Masyarakat Madura Abd Hannan; Khotibum Umam
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 5 No 1 (2023): Juni
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v5i1.284

Abstract

Studi ini fokus mengkaji relasi agama dan budaya pada tradisi Koloman, peran dan pengaruhnya dalam memperkuat religiusitas masyarakat Madura ditinjau dari perspektif sosiologi agama. Penelitian ini merupakan studi lapangan yang dikerjakan dengan mempergunakan jenis penelitian kualitatif. Adapun data yang digunakan berasal dari dua sumber, yakni data primer dan data sekunder. Dengan mempergunakan perspektif teori sosiologi agama studi ini mendapati tiga temuan penelitian; Pertama, Koloman dalam tradisi masyarakat Madura merupakan tradisi lokal yang memuat makna slametan, permohonan doa, medium penguat silaturahmi, dan penghormatan terhadap leluhur atau nenek moyang yang telah berjasa besar dalam mendirikan Madura; Kedua, meski Koloman pada awalnya dikenal masyarakat sebagai tradisi lokal, namun dalam perkembangan berikutnya Koloman mengalami proses akulturasi dengan nilai dan ajaran agama Islam. Relasi antara agama dan budaya dalam tradisi Koloman terbentuk melalui proses kontak dan konfirmasi. Pada relasi kontak, Koloman dan agama dinilai sebagai realitas berbeda, namun pada aspek tertentu dinilai memiliki kesamaan, kesamaan tersebut ada pada eksistensi keduanya yang sama-sama mengambil tempat dalam ruang sosial masyarakat. Adapun pada relasi konfirmatif, agama dan budaya dinilai sebagai realitas sosial yang saling melengkapi satu sama lain. Dalam kaitan ini, Koloman sebagai wujud tradisi dan kebudayaan menjadi medium penyebaran atau dakwah agama. Demikian sebaliknya, agama menjadi kontrol kebudayaan sehingga pelaksanaan Koloman menjadi lebih bermakna karena di dalamnya memuat dimensi spiritual dan keagamaan. Ditinjau dari perspektif sosiologi agama, dimensi spiritual dan keagamaan dalam tradisi Koloman tercermin dalam tiga nilai, yakni nilai keyakinan (i'tiqodiyah), nilai etik (khuluqiyah), dan terakhir adalah nilai sosial (amaliyah).