cover
Contact Name
Abdul Rasyid Ridho
Contact Email
rasyidalridho@uinmataram.ac.id
Phone
+628863463658
Journal Mail Official
jurnalel-umdah@uinmataram.ac.id
Editorial Address
Jalan Gajah Mada No. 100, Pagesangan, Mataram, Jempong Baru, Kec. Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83116.
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
El-Umdah
ISSN : 26232529     EISSN : 27145573     DOI : -
Jurnal El-'Umdah ini merupakan jurnal yang fokus pada kajian ilmu al-Qur’an dan tafsir jurnal ini didesain untuk memberikan ruang dan mendialogkan dengan ilmu-ilmu yang lain yang sejalan dengan desain keilmuan UIN Mataram. Jurnal ini merupakan jurnal yang dimiliki oleh jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tasir fakultas Ushuluddin dan Studi Agama. Bagi para peneliti, dosen, mahasiswa, praktisi dan sebagainya yang mempunyai latar belakang keilmuan ini bisa memberikan kontribusi terhadap jurnal ini untuk pengembangan keilmuan. Fokus kajian jurnal ini meliputi tafsir, ilmu-ilmu al-Qur’an, ilmu-ilmu tafsir, living Qur’an, pemikiran tokoh tentang al-Qur’an, ilmu al-Qur’an, ilmu tafsir, dan seterusnya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 71 Documents
AL-KIN?Y?T WA AL-TA’R?? F? AL-QUR’?N: DALAM KERANGKA PEMIKIRAN AL-ZARKASHIY zulyadain zulyadain
el-'Umdah Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.689 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v1i1.406

Abstract

Arab yang menjadi background utama proses turunnya al-Qur’an menjadi salah satu hal penting yang mempengaruhi. Dalam konteks komunikasi, Gaya bahasa al-Qur’an memang sedikit banyak merepresentasikan gaya bahasa Orang Arab saat itu. meski demikian, mayoritas praktisi Ul?m al-Qur’an menyatakan bahwa, nilai bahasa alQur’an jauh melampaui bahasa ahli sastra saat itu. kin?yah sebagai salah satu gaya al-Qur’an merupakan salah satu bukti kemukjizatan yang dimiliki, meski hal itu sampai hari ini masih diperdebatkan, seolah antara ada dan tiada.
METODOLOGI TAFSIR KONTEKSTUAL AL-AZHAR KARYA BUYA HAMKA Husnul Hidayati
el-'Umdah Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.727 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v1i1.407

Abstract

Tulisan ini membahas salah satu kitab tafsir Indonesia, yakni Tafsir Al-Azhar karya Hamka. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif-analitif dengan pendekatan sejarah-hermeneutis. Beberapa point yang penting untuk diungkapkan mengenai Tafsir Al-Azhar diantaranya: Petama, Tafsir Al-Azhar metode dan langkah penyusunan Tafsir Al-Azhar adalah tahlili-mushaf dengan warna dan corak keindonesiaan yang sangat kental atau lebih dikenal dengan istilah corak adab ijtima’i. Kedua, Hamka sangat getol mengajak umat Islam dalam menyuarakan tafsir kontekstual, tafsir yang selaras dengan keadaan dan perkembangan zaman. Dengan kenyataan tersebut, sebenarnya Hamka telah mengaplikasikan upaya hermeneutika dalam karyanya tersebut. Karena bagaimanapun, konsep hermeneutika-dalam makna yang sempit-merupakan usaha pembacaan al-Qur’an yang tidak hanya memberikan pemaknaan terhadap tekstual suatu ayat, namun memberikan pemkanaan kembali (reproduksi) suatu ayat terhadap keadaan (realita) dimana al-Qur’an ditafsirkan. Dengan metode tersebut mengajak kepada pemahaman al-Qur’an lebih kontekstual-universal.
UNSUR-UNSUR ISYARY DALAM SEBUAH TAFSIR NUSANTARA: Telaah Analitis Tafsir Faid al-Rahman Karya Kiai Sholeh Darat Lilik Faiqoh
el-'Umdah Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1164.618 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v1i1.408

Abstract

Penelitian ini membahas tentang unsur-unsur isyary dalam sebuah tafsir Nusantara: Telaah analistis Tafsir Faid al-Rahman karya Kiai Sholeh Darat. Kiai Sholeh Darat merupakan tokoh ulama’ tasawuf yang muncul akhir abad 19 yang melahirkan karya tafsir dengan menggunakan bahasa Jawa (Arab pegon). Terlihat sangat kentara terdapat nuansa isyary ketika menafsirkan ayat al-Qur’an. Unsur isyary dalam penafsirannya dapat memperkaya khazanah tafsir Nusantara. Dalam penelitian ini ada tiga permasalahan penting terkait tema di atas, pertama, adakah unsur-unsur isyary dalam penafsiran Kiai Sholeh Darat. Kedua, manakah contohcontoh unsur-unsur isyary yang terdapat dalam tafsir Faid alRahman. Dan ketiga, apa kontribusi dan relevansinya dalam khazanah tafsir Nusantara. Dengan menggunakan pendekatan historis dan metodologi tafsir akan dijelaskan bahwa dalam sebuah karya tafsir Nusantara ini memiliki nuansa unsurunsur isyary ketika Kiai Sholeh Darat menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an. Tentunya penafsiran ini tidak lepas dari mufasirnya sendiri yang memiliki keterpengaruhan tokoh-tokoh tasawuf dalam karya-karya tulisannya. Maka dari penelitian ini dapat disimpulkan, Pertama, di dalam penafsirannya terdapat unsur-unsur isyary, hal ini nampak ketika menafsirkan ayat al-Qur’an dengan nuansa tasawufnya atau suf. Kedua, ditampilkan contoh-contohnya dengan nuansa isyary dan sosio-kultural, misalnya tentang kerusakan bumi, iman, dan sholat. Ketiga, kontribusinya bisa memberikan kekayaan warna atau corak tafsir dan solusi terkait ketika ada problemproblem sosial di Nusantara, seperti, adanya perbaikan jalan raya, membuka lapangan pekerjaan, dan lain-lainnya.
TAFSIR IBN KATSIR: METODE DAN BENTUK PENAFSIRANNYA Maliki Maliki
el-'Umdah Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.2 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v1i1.410

Abstract

Ibnu Katsir muncul atau masuk dalam abad pertengahan (abad ke-8 H/abad ke-15 M), akan tetapi jika dilihat dari sisi metode dan bentuk tafsir nya. Ibnu Katsir berada dalam posisi “tengah-tengah”, artinya dari sisi bentuk ia berada dalam posisi klasik karena menggunakan bentuk tafsir bil ma’ts?r, sedangkan jika dilihat dari sisi metode Ibnu Katsir berada di posisi era pertengahan dengan menggunakan metode tahlili, dimana metode ini belum dilakukan ketika era klasik
AL-I’TIZ?L?T DALAM TAFSIR ANW?R AL-TANZ?L WA ASR?R AL-TA’W?L KARYA AL-BAI?AWI Syamsul Wathani
el-'Umdah Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.049 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v1i1.411

Abstract

Penafsiran al-Qur’an menampakkan kontestasi ideologi oleh para mufassirnya, sebagaimana yang terjadi di era afrmatif perjalanan tafsir al-Qur’an. Kontestasi ini dirasakan secara lansung maupun tidak lansung berupa keterpengaruhan intelektual. Artikel ini membuktikan tesis tersebut, dengan menemukan adanya beberapa ajaran kemu’tazilahan (I’tiz?l?t) dalam tafsir Anw?r al-Tanz?l karya al-Bai??wi yang notabene nya seorang sunni. al-Bai??wi menawarkan penafsiran seperti mu’tazilah dalam memahami ayat eskatologis semisal: azab kubur, bertemu Tuhan dll. Dalam analisis tafsirnya, al-Bai??wi terlihat memiliki kekaguman kepada sosok al-Zamakhshariy, sehingga membuat analisis tafsirnya seolah mengandung atau meng-iyakan ajaran/ faham mu’tazilah (I’tiz?l?t)
AL-JINSIYYAH AL-MITHLIYYAH PERSPEKTIF OLFA YOUSSEF Khulaipah Arroudho
el-'Umdah Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1030.772 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v1i1.412

Abstract

Konstruksi sosial masyarakat mengenai seksualitas sangat dipengaruhi oleh hubungan gender yang didominasi ideologi dan sistem patriarkhi paternalistik. Umumnya orientasi seksual yang lazim diterima adalah heteroseksual, sedangkan homoseksual dianggap menyimpang. Tidak sedikit kaum muslim memandang bahwa homoseksualitas merupakan dosa dan bid’ah. Dalam hal ini, Olfa Youssef merespon homoseksualitas dengan mengatakan bahwa al-Jinsiyyah al-Mitsiyyah tidak sama dengan liwath kaum nabi Lut. Tulisan ini memaparkan argumen Youssef sekaligus mengritiknya
PRINSIP MUSYAWARAH DALAM AL QUR’AN Bustami Saladin
el-'Umdah Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.424 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v1i2.533

Abstract

This paper discusses the syûrâ in the Qur’an. Syrâr as a legal and political principle for humanity is understood that Islam considers it important to respect the majority opinion of people who are competent and have commendable integrity but are not justifed in violating the provisions of Allah SWT. The Qur’an considers the importance of community involvement in the problems faced in reality. The details of the pattern and the way it is submitted to each community because one community can be different from the other community in accordance with the context at hand
HERMENEUTIKA AL-QUR’AN MUHAMMED ARKOUN Ishak Hariyanto
el-'Umdah Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.496 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v1i2.549

Abstract

This paper wants to describe the hermeneutical method of Muhammed Arkoun towards the Qur’an. In Arkoun’s view, the Qur’an needs to be reinterpreted, because when the Qur’an was revealed by Allah it has been in?uenced by the historical and social realities of Arab culture. In addition, Arkoun said that the Qur’an is the incarnation of God’s words conveyed to humans, constructed in human language, transmitted orally by human voices, and written in written form. To reinterpret the Al-Qur’an, a hermeneutical method is needed, namely seeing the hermeneutical circle between text, author, and reader. The text of the Qur’an according to Arkoun is very rich in symbols, meanings, and is always open to all interpretations for readers. So Arkoun views the text of the Qur’an as a free interpretation. A text that remains open and not limited to, interpretation, because an interpretation that can enrich the meaning of a text, so that a text is not only limited to the past but also has an openness to the future so that it can understand the wishes of the author. From that reason, interpreting a text is a task that is never completed. Every age must seek its own interpretation. In this context, the Qur’an is also very freely interpreted according to the times and conditions to give enlightenment to humans with the demands of the times
KRITIK SALIM AL-JAbI ATAS HERMENEUTIKA MUHAMMAD SYAHRUR Syamsul Wathani
el-'Umdah Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.92 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v1i2.550

Abstract

Criticism in interpretation studies shows a new phase of the interpretation of the Qur’an in contemporary academic studies of the Qur’an. Muhammad Syahrur is a fgure who became the object of criticism for some of his renewed ideas in contemporary studies of the Qur’an which are packaged in hermeneutics. Mahir al-Munanjad passed his book al-iskâ liyat Qirâ ah and Salim al-Jabi, al-Qirâ ‘at al-Mu’â shirat. This article focuses on Al-Jabi thinking with analysis on critical points. Al-Jabi made anBacademic criticism of Syahrur’s study, especially in the pattern of the approach used by Syahrur. Al-Jabi offers textual-contextual criticisms of the Shahrur approach patterned on language and thematic-historical analysis, which are often not in the context of the verses of the Qur’an.
RAHASIA AYAT-AYAT AMTS?L TENTANG KEHIDUPAN DUNIA DALAM AL-QUR’AN Abdul Rasyid Ridho
el-'Umdah Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.966 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v1i2.551

Abstract

The main problem in this study is the existence of the verses Amtsâ l in the Qur’an especially those relating to the description of world life and its interpretation of several interpreters as an approach, as well as a description of human attitudes in addressing the life of the world. So that Amtsâ l as one of the sciences of the Qur’an as well as the method of the Qur’an in conveying messages, lessons, and wisdom and intent content in it. So on this basis, Amtsâ l isexpected to be able to provide an innovation as well as a method in a mental revolution towards the morals of both believers, infdels, and hypocrites, to be more aware of the beauty and pleasure of the world like a patamorgana that makes humans fall into the valley of destruction. Then the Qur’an as a guide for humans to get the salvation of the world and the hereafter