cover
Contact Name
Satriana Didiek Isnanta
Contact Email
semhas.isi.ska@gmail.com
Phone
+62271647658
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Ki Hadjar Dewantara 19
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT
ISSN : -     EISSN : 27154351     DOI : https://doi.org/10.33153
Core Subject : Humanities, Art,
Seni, teknologi, dan masyarakat dewasa ini telah menyatu dalam praktik penelitian dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi seni. Tidak ada lagi jarak antara praktik seni dan teknologi, terutama dengan masyarakat. Pemisaha antara disiplin sain dan teknologi dengan sosial, humaniora, dan seni tidak lagi populer saat ini. Praktek seni sudah seharusnya melebur dan kehadirannya mewarnai teknologi dan masyarakat . seni tidak lagi terbatas menjadi menara gading yang berlindung di balik kredo seni untuk seni. Kehadiran seni semakin diperlukan dalam dunia yang kian berlari menuju kecanggihan teknologi. Seni telah membuktika hal tersebut dengan munculnya disiplin-disiplin baru dalam ilmu pengetahuan seperti disiplin desain, kajian budaya dan sebagainya. Dengan demikian terjadilah dialog antar disiplin yang memungkinkan seni memberi manfaat lebih bagi peradaban. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Surakarta konsisten mewadahi praktik seni dalam penelitain dan pengabdian masyarakat dengan perspektif yang lebih holistik. Seni dikembangkan tidak terpisah dengan masyarakat dengan segala dinamikanya.
Articles 162 Documents
KONTRIBUSI SENI DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI? guntur guntur
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disampaikan sebagai keynote speaker dalam Seminar Nasional: Seni Teknologi dan Masyarakat Institut Seni Indonesia Surakarta, Surakarta 24 November 2016.
SENI BERKOLABORASI DENGAN MASYARAKAT, SEBUAH KONTEMPLASI BELAJAR DAN BERBAGI Tendy Y. Ramadin
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tendy Y. Ramadin Kelompok Keahlian Manusia dan Ruang Interior Institut Teknologi Bandung Tim Evaluator DRPM & Ditbelmawa Kemenristekdikti Tim Evaluator RPI LPDP Kemenkeu disampaikan sebagai keynotespeaker dalam Seminar Nasional: Seni Teknologi dan Masyarakat Institut Seni Indonesia Surakarta, Surakarta 24 November 2016.
SENI KERAJINAN TAS BERBASIS MOTIF BATIK Aan Sudarwanto
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik merupakan cara melukis di atas kain dengan melapisi bagian yang diinginkan dengan menggunakan lilin panas atau malam. Batik dalam perjalanannya terus mengalami perkembangan mengikuti perubahan jaman, misalnya dari sisi proses pembuatan, awalnya menggunakan canting kemudian berkembang menggunakan canting cap, sehingga muncul istilah batik tulis dan batik cap. Kemudian, yang awalnya menggunakan proses celup berkembang dilakukan juga teknik dengan colet atau kuas. Demikian juga dari sisi bahan baku yang awalnya hanya untuk media kain kemudian berkembang menggunakan berbagai media seperti kayu dan kulit, sehingga muncul istilah batik kayu dan batik kulit demikian seterusnya, muncul pula istilah batik printing, batik tekstil, batik lurik dan lain sebagainya. Kesemua dinamika dalam batik tersebut sebenarnya bermuara pada penyesuaian batik terhadap perkembangan kebudayaan manusia. Maka tidak heran apabila batik dalam perjalannya selalu berkembang dan muncul istilah-istilah yang baru. Dimikian pula ide gagasan produk seni kerajian tas berbasis motif batik, merupakan gagasan untuk menjawab perkembangan jaman. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimental. Dimulai dengan membuat rancangan menggunakan program komputer grafis. Kemudian mencoba mengembangkan motif batik dan diaplikasikan pada material bahan baku tas dengan cara mencoba berulang-ulang sampai menemukan hasil yang paling maksimal menggunakan beberapa teknik seperti sablon, printing digital, laser, batik, dan bordir. Diharapkan dengan aplikasi motif batik pada produk kerajinan tas, maka batik dapat semakin dikenal dengan nilai tambah pada bentuk dan tampilan yang berbeda serta aplikasi yang berbeda pula.
PENGEMBANGAN DESAIN “DIGI-MOTIF” UNTUK AKTUALISASI IDENTITAS JEPARA SEBAGAI KOTA UKIR Agus Setyawan; Annas Marzuki Sulaiman
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Carving Centre is an expression that most appropriate for Jepara. Jepara hava a big potential in Handcraft can be seen in a leadership Queen Kalinyamat and R.A Kartini. A crafting design motive this moment have changed, there can take off from the role community. Who Design development motive carving who stay until now by the artist.Motive carving Jepara capable of being viewed as social construction into the room in conjunction with its cultural identity and tradition. Motive carving in made the identity of through a creation digi-motive to strenghthent the role of trhough the to strength image Jepara as world carving center. Strategy research with the qualitative approach historical and aesthetic, the data used originates from speakers, action, archives, and written source.As for technique data collection by interviews, observation, documentation and literature study and analyzed in cycle to expalain digi-motive design development and identity Jepara as City Carving. The existence of motive carving into the breath for community Jepara, so that development digi-motive sthrengthen design imagery through some form of creation digi-motive logo Jepara of them, KPU logo Jepara election , flags and mascot.Technological development created privacy. So the art of technology and people can synergi
DESAIN TATA DISPLAY PASAR BUAH SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BELANJA DI PASAR GEDHE HARDJONAGORO Ahmad Fajar Ariyanto; Alexander Nawangseto Mahendrapati
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Traditional market in Surakarta is still preserved and being part of economic activity of the society, despite the increasing number of supermarkets. The revitalization of these markets is one of the medium-term development plans of Surakarta because compared to the other sources, traditional markets make the biggest contribution to the local government revenue. One of these markets is the western part of Pasar Gedhe Hardjonagoro whose commodities are fresh fruits. Unfortunately, the rehabilitation and renovation program are only focused on the main building. The inside area where the trade activities between sellers and buyers happen is excluded from the rehabilitation program. Considering Pasar Gedhe as a tourist destination, the needs of market management especially for displaying the product is essential to attract the consumers and tourists. This article is the result of an applied research in interior design about the design of display system of fruit sellers in the western part of Pasar Gedhe Hardjonagoro in Surakarta. This applied research is a qualitative descriptive analysis with case study approach. The work employs functional, ergonomic, thematic, and stylish approaches for the design solution. The result acquired from the interior design research is a zoning which is divided into selling, circulation and service, outdoor zone, and managing the circulation and two-side services, and creating the interior theme. While the result on the display design is the design needs to be able to functionally support the trade activities, easy to maintenance, solid, longlasting, safe, the display system represents the locality, and how the commodities can be an interesting visual attraction. The display system is designed to be an open layout system so that it creates a socio-cultural interaction for the people within the market.
REKONSTRUKSI RATOK SILUNGKANG TUO DARI RITUAL KEMATIAN MENJADI SENI PERTUNJUKAN DALAM RANGKA PELESTARIAN BUDAYA MINANGKABAU Arnailis Arnailis
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

T Silungkang Tuo mourn is one kind of mourn cultural that born in Silungkang Minangkabau, West Sumatera. This traditional art is used to mourn over a dead tiger. This lament / mourn didn't have an obvious text, its perfrormed by chanting without a clear articulation. The people of the Silungkang called it marunguih. Marunguih performed at night by someone inside a sheath nearby the tiger tomb. All of thing that related to the dead of the tiger is performed with marunguih, each of it had a different rhythm. This research had a purpose to learned about the value, asthetic, and also philosophy of the Silungkang Tuo Mourn background. Then it will be reconstructed to a music composition to fulfill the aesthetic standard of an art performance, without dispelling the value of its own traditional society. The methods used in this research is qualitative methods with an anthropology, aesthetic, sosiology, and musicology approach. The methods that are used to gather the data in this research is observation, interview, and documentary. The result of this research is a music composition in a theatrical form and also this research can be used to boost tourism of Silungkang.
SADAH DAN KUALITAS ESTETIS BUNYI TALEMPONG DALAM KAJIAN AKUSTIK Andar Indra Sastra
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap pengaruh sadah (kapur) terhadap kualitas estetis bunyi talempong. Untuk menjaga kualitas estetis bunyi talempong, para tuo (tetua) talempong di Minangkabau menggunakan sadah. Sadah dioleskan pada bagian dalam talempong ruang resonansi sesuai dengan kualitas estetis bunyi fisik yang diharapkan para tuo talempong. Kualitas fisik merujuk pada pengamatan bentuk visual dan bunyi yang dihasilkan talempong. Bentuk dan bunyi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, oleh karena itu kualitas fisik talempong menjadi signifikan ketika kita menginginkan bunyi talempong yang dapat memenuhi rasa estetis. Signifikansi rasa estetis ditentukan oleh rono (warna) bunyi dan panjang-pendeknya bunyi berdengung ketika talempong dipukul; tuo talempong menyebutnya dangiang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah model eksperimen. Eskperimen sebagai metode digunakan untuk mengetahui kualitas bunyi talempong sebelum dan sesudah disadahi.
DIGITALISASI SEBAGAI UPAYA PENYELAMATAN DAN KEMUDAHAN AKSES NASKAH KUNO Andry Prasetyo; Agus Heru Setiawan; M ali nurhasan islamy
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Naskah kuno yang berusia ratusan tahun dan menampung keberagaman teks dan pengetahuan tentang falsafah keagamaan, norma dan tuntunan hidup, sejarah suatu bangsa, kesusasteraan, kebahasaan, persoalan adat istiadat maupun perundang-undangan, merupakan aset penting bagi keberadaan masyarakat tertentu, yaitu berfungsi sebagai sarana mentransfer informasi dan pengetahuan lintas generasi, dan sekaligus penanda peradaban suatu jaman. Faktor usia, rapuhnya material yang digunakan, kompleksitas penyimpanan, serta aksesbilitas pengetahuan di dalamnya, menjadi persoalan yang dihadapi dalam upaya preservasi naskah-naskah kuno koleksi suatu perpustakaan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana upaya yang dimungkinkan untuk melakukan konservasi naskah-naskah kuno koleksi Perpustakaan Museum Radya Pustaka Surakarta yang terancam keberadaannya dan membangun model alih media yang memungkinkan pihak perpustakaan memberikan akses kepada pemustakanya tanpa membahayakan kondisi dari naskah aslinya. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa koleksi naskah kuno yang dimiliki oleh Museum Radya Pustaka, berada dalam taraf yang memerlukan tindakan penyelamatan secepat mungkin. Kondisi terkini dari naskah-naskah kuno tersebut rentan mengalami kerusakan yang tidak lagi dapat diperbarui. Kondisi ini diperburuk dengan sistem penyimpanan naskah kuno yang masih konvensional, yaitu dengan membuat file teks dan disusun ke dalam almari. Sedangkan untuk menjaga keselamatan naskah kuno, pengelola museum membatasi akses pengunjung untuk melakukan kontak langsung dengan naskah asli. Memperhatikan temuan tersebut di atas, model alih media ke bentukan digital menjadi satu metode potensial untuk dilaksanakan, terutama ketika melihat kondisi koleksi naskah kuno yang mulai rapuh serta memperhatikan tingginya ketertarikan pemustaka untuk mengakses koleksi naskah kuno dari perpustakaan Museum Radya Pustaka Surakarta. Selain itu perlu dibuat sebuah alat Reprographteknologi fotografi yang tepat guna, terjangkau dari segi harga, dan efektif yaitu yang diperuntukkan bagi perpustakaan yang memiliki anggaran kecil seperti perpustakaan Museum Radya Pustaka dan perpustakaan kecil di daerah-daerah.
REINTERPRETASI PENDAPA PADA DESAIN INTERIOR THIRD SPACE SEBAGAI FASILITAS KOMUNITAS MENUJU SOLO KOTA KREATIF Dhian Lestari Hastuti; Cahyono Budi Santosa
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Surakarta is one of initiators of Indonesia Creative Cities Network (ICCN), which takes important role in the establishment of Creative Cities in Indonesia. It required synergy among penta helix academician, businessmen/ladies, government, people and media to produce creative ecosystem. While Surakarta community is the center of the implementation and program implementation and creative economic development program within the pattern of interaction, connection and collaboration of five (5) elements above mentioned. In order to create the pattern, it required informal and formal space to facilitate creative activity for community members. In urban community this space named Third Space which is a new space typology after a home and work place. In Javanese community the function of this space provided by pendapa. Pendapa has been long time to function as a place for social interaction between the host and its neighborhood. This article is a result of artistic research which shows reinterpretation of immaterial value of pendapa into architecture and Third Space interior design. Design method based on user need and three various research methodologies, namely scenario based survey, co-creation session and focused interview. Philosophy, socio-culture, function and ergonomic approaches were used as a base to redesign pendapa. It achieves “meeting tree” or kayon, a two (2) floors building with Indisch sytle, Scandinavian interior design. The process and Third Space design produce synergy embodiment between academician and community to support Solo, A Creative City program.
PENCIPTAAN MODEL CINDERAMATA ETNIK DENGAN MUATAN KEARIFAN LOKAL CANDI SUKUH Effy Indratmo NS; Amir Gozali
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian Hibah Bersaing yang mengambil judul Pengembangan Model Cinderamata Etnik Dengan Muatan Kearifan Lokal Candi Sukuh Sebagai Upaya Optimalisasi Potensi Industri Kreatif Di Kabupaten Karanganyar, tahun ke-2 ini bertujuan membuat variasi prototype cinderamata, selain dalam bentuk relief yang sudah dibuat pada penelitian tahun pertama yang memiliki muatan lokal Candi Sukuh. Penelitian tahun ke-2 ini adalah lanjutan dari penelitian pertama yang didasarkan atas perlunya dibuat variasi cinderamata yang berkualitas, mengingat dari data lapangan kualitas dan kuantitas cinderamatanya masih belum tergarap dengan maksimal apalagi dalam bentuk cinderamata yang bersifat monumental. Pada penelitian tahun ke-2 ini akan dibuat replika pada bagian bangunan Candi Sukuh yang berupa replika gapura I, yang bisa mewakili ciri khas Candi Sukuh. Dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya cinderamata, meningkatkan ketrampilan, dan edukasi terhadap para pelaku 55 kreatif di Kabupaten Karanganyar dan diharapkan pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Metode yang digunakan adalah pendekatan Research and Development. Dengan metode tersebut, peneliti melakukan serangkaian langkah yaitu tahap studi pendahuluan (studi literatur dan studi lapangan), perencanaan (mengimplementasikan kearifan 55 Candi Sukuh menjadi rancangan bentuk cinderamata), pembangunan (membuat model, mencetak, menuang, dan memproduksi), uji coba kualitas cinderamata dan evaluasi, dan yang terakhir adalah diseminasi. Pada penelitian ini telah dihasilkan model cinderamata dalam bentuk replika gapura/gerbang I dari Candi Sukuh dengan tehnik reproduksi menggunakan medium resin. Pemilihan konsep gapura ini untuk dijadikan objek cinderamata didasarkan atas mitos dari masyarakat sekitar candi, keunikan bentuknya, dan karakter yang merepresentasikan Candi Sukuh begitu kuat dan menarik.

Page 1 of 17 | Total Record : 162