cover
Contact Name
Bahru Ali Murtopo
Contact Email
bahrunalimurtopo@gmail.com
Phone
+6285743626645
Journal Mail Official
redaksijurnalarrilah@gmail.com
Editorial Address
Jl. Tentara Pelajar No 55B Kamppus IAINu Kebumen Ar-rihlah
Location
Kab. kebumen,
Jawa tengah
INDONESIA
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam
ISSN : 2541402X     EISSN : 28510197     DOI : -
Ar-Rihlah Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam diterbitkan untuk memacu kreativitas dan pengembangan Pendidikan Islam secara berkelanjutan. Dewan Redaksi menerima tulisan dari berbagai kelompok yang memiliki perhatian terhadap pendidikan terutama pendidikan Islam yang membahas isu-isu atau studi yang relevan Islam yang inovatif dan memberi pelajaran bagi upaya pengembangan Pendidikan Islam. Teknik cakupan naskah menggunakan acuan yang terlampir. Redaksi berhak mengubah susunan kalimat naskah tanpa mengubah substansinya. Isi tulisan penuh menjadi tanggung jawab penulis.
Articles 96 Documents
EVALUASI DIRI DAN PERENCANAAN KERJA PENDIDIKAN BAGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH/MADRASAH Agus Salim Chamidi
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.611 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang evaluasi diri dan perencanaan kerja pendidikan bagi sebuah lembaga pendidikan seperti sekolah/madrasah, dan hubungan antara keduanya. Tujuannya adalah untuk menemukan hubungan antara evaluasi diri dan perencanaan kerja pendidikan bagi upaya-upaya peningkatan mutu sekolah/madrasah. Pembahasan bersifat deskriptif-analitik untuk memahami keduanya dan hubungan keduanya. Kesimpulannya adalah bahwa (1)proses evaluasi diri di sekolah/madrasah mutlak penting diselenggarakan untuk mengetahui posisi profil mutu sekolah/madrasah, untuk menyusun rekomendasi dan membuat skala prioritas, (2)perencanaan kerja pendidikan di sekolah/madrasah akan berlangsung sukses apabila berbasiskan evaluasi diri yang jelas, dan (3)suksesnya proses evaluasi diri menjadi prasyarat suksesnya perencanaan kerja pendidikan, dan semakin baik penyelenggaraan EDS/M dan perencanaan kerja pendidikan maka semakin jelas upaya peningkatan mutu pendidikan di suatu sekolah/madrasah.
PROPHETIC TEACHINGSEBAGAI STRATEGI MEMBANGUN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU Atim Rinawati
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.751 KB)

Abstract

Kepribadian guru sangat mempengaruhi keberhasilan proses dan hasil pendidikan. Guru profesional harus memenuhi kompetensi kepribadian sebagaimana disyaratkan dalam Undang-Undang. Paradigma ilmu sosial profetik yang memiliki 3 (tiga) dimensi yaitu transendensi, liberasi, dan humanisasi sangat layak digunakan sebagai pendekatan (approach) dalam mengembangkan konstruk kepribadian guru yang dapat diwujudkan dalam indikator pembinaan maupun penilaian kompetensi kepribadian guru. Dimensi transendensi memberikan acuan supaya guru memiliki pribadi transenden yang selalu mendasarkan nilai-nilai keTuhanan dalam menjalankan aktivitas profesionalnya. Guru hendaknya memiliki kekuatan spiritual yang tinggi untuk mendukung keberhasilan proses pendidikan. Dimensi liberasi memberikan acuan supaya guru memiliki semangat dan jiwa pembebas, dalam hal ini pembebas dari kebodohan bagi murid dan masyarakat di sekitarnya. Dimensi humanisasi memberikan acuan kepada guru untuk memiliki kepribadian yang humanis, memiliki sikap dan pandangan yang objektif dan menyeluruh baik fisik maupun moral dalam mendidik murid-muridnya sehingga mampu menghadirkan iklim yang kondusif dalam kegiatan pembelajaran.
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS SEKOLAH ISLAM TERPADU (Studi Kasus di SDIT Qurrota A’yun Ponorogo) Nur Kolis & Komari IAIN Ponorogo Nur Kolis; Komari .
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.448 KB)

Abstract

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan. Dengan pendidikan bisa menunjukkan kebudayaan dan meningkatkan derajat bangsa di mata internasional. Pendidikan akan sangat terus gersang apabila tidak berhasil mencetak sumber daya manusia yang berkualitas baik segi spiritual, intelejensi, dan skill. SDIT Qurrota A’yun dalam melaksanakan pendidikannya sangat memperhatikan pengembangan nilai-nilai Islam menjadi budaya di sekolah. Hal ini dilakukannya melalui 5 langkah: 1) Mengembangkan visi misi, 2) Analisis strategis dengan SWOT, 3) Formulasi Strategis dengan strategi penyehatan, strategi agresif, strategi diversifikasi konsentrik, strategi bertahan, strategi tuntutan pasar, strategi fungsional, strategi SDM, 4) Implementasi strategi dengan program, anggaran, SOP, staffing, directing, dan 5) Evaluasi dan tindak lanjut dengan membuat KPI, menentukan standar hasil kinerja, mengambil tindakan perbaikan. Adapun implementasi manajemen strategis dalam pengembangan budaya religius berdampak positif terhadap: 1) penerapan praktik-praktik ibadah siswa dan guru terlihat dari kerajinan berdo’a, berdzikir, menyebarkan salam, sholat berjama’ah, menghafal dan membaca al-Qur’an, 2) terwujudnya sikap dan perilaku religius seperti sopan, selalu tersenyum, hormat, rendah hati, bersih dan rapi, menghargai orang lain, peduli sesama, bertanggung jawab, 3) ada peningkatan kinerja yang baik pada guru dan siswa dilihat dari kedisiplinan yang baik, prestasi yang semakin meningkat.
INTRAKSI ANTAR AGAMA DALAM BUDAYA LOKAL Bahrun Ali Murtopo
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.925 KB) | DOI: 10.33507/ar-rihlah.v3i1.69

Abstract

Desa ini memiliki dua panutan kepercayaan agama, di desa grujugan yaitu Islam dan Kristen. Meskipun mereka hidup di lingkungan yang berbeda keyakinan, tetapi penerapannya sesuai. Melalui berbagai cara dengan masyarakat akan dapat menciptakan sektor yang dapat dilihat antar agama di masyarakat. Penelitian ini membahas bagaimana masyarakat menerima antara komunitas agama, komunitas yang menerima bagaimana hak antaragama dan tahu bagaimana menerima kesepakatan antaragama. Hasil penelitian ini menunjukkan cara masyarakat dan menerima perbedaan antar agama.Lalu bagaimana masyarakat mengakui hak antaragama adalah dengan mengakui hak orang lain untuk memeluk agama yang sesuai dengan keyakinan masing-masing dan masing-masing agama masing-masing, mengakui hak untuk mempraktikkan agama yang sesuai dengan keyakinan mereka, dan menerima hak untuk berpartisipasi . Dibagikan pada masyarakat di dalam hubungan antara umat beragama dan dibagikan di beberapa bidang seperti kehidupan sosial. Berdasarkan hasil ini, mungkin mendukung untuk mempertahankan sikap yang mendukung dan meningkatkan intoleransi yang masih ada di beberapa komunitas kecil di negara tersebut. Dibagikan pada masyarakat di dalam hubungan antara umat beragama dan dibagikan di beberapa bidang seperti kehidupan sosial.Berdasarkan hasil ini, mungkin mendukung untuk mempertahankan sikap yang mendukung dan meningkatkan intoleransi yang masih ada di beberapa komunitas kecil di negara tersebut. Dibagikan pada masyarakat di dalam hubungan antara umat beragama dan dibagikan di beberapa bidang seperti kehidupan sosial. Berdasarkan hasil ini, mungkin mendukung untuk mempertahankan sikap yang mendukung dan meningkatkan intoleransi yang masih ada di beberapa komunitas kecil di negara tersebut.
KORELASI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DALAM MENINGKATKAN KARAKTER SISWA Akhsin Ridho
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.771 KB)

Abstract

Model pembelajarannya sangat beragam, termasuk Course Review Horay. CRH digunakan sebagai variabel utama dalam penelitian karakter pada anak usia anak di tingkat pendidikan dasar. Sampel dari populasi penelitian ini di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadiin Guwa Lor dengan menggunakan teknik cluster random sampling termasuk dalam jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif fase Freidrich Herbart dan menggunakan metode penelitian desain kuasi-eksperimental yang merupakan bagian dari pengembangan desain eksperimental yang benar. Desain kontrol posttest-only menggunakan wawancara, studi kasus, dan metode tes di kelas 5 dan 6. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah (a). Perubahan karakter pada siswa, terutama kemampuan berkomunikasi secara efektif semakin baik dan meningkat. (b). Mampu memotivasi kemampuan tersembunyi siswa yang diam karena beberapa hal mulai mengeksplorasi kemampuannya. (c). Mampu Meningkatkan interaksi sosial siswa dengan teman sebayanya. (d). Dorong kegiatan belajar siswa lebih aktif dan dinamis seiring dengan meningkatnya komunikasi verbal siswa antara guru, siswa, dan teman.
INTERNALISASI PENDIDIKAN PROFETIK DI PESANTREN Faisal .
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.06 KB)

Abstract

ada dua model institusi pendidikan di indonesia. 1. pendidikan formal 2. pendidikan non formal. pesantren adalah program pendidikan non formal dan juga lembaga pendidikan tertua di Indonesia. telah ditetapkan jauh sebelum Indonesia mendeklarasikan hari kemerdekaannya. Pesantren unik dan terbukti daya tahannya bila dibandingkan dengan institusi pendidikan modern. dan itu adalah institusi asli yang hanya milik Indonesia. pesantren sangat indonesianist dan sangat relevan dengan moto indonesia "unity in diversity. santri yang tinggal di dalamnya berasal dari berbagai macam masyarakat, dan mereka hidup dan berinteraksi dengan" orang-orang pesantren "secara berbahaya, dan tidak ada perbedaan antara yang miskin dan miskin. kaya, besar dan kecil dan mempraktikkan pendidikan "fairplay". tidak aneh santri dewasa belajar bersama santri dewasa. tidak tergantung pada usia tetapi tergantung pada kapasitas dan kecerdasan santri. Pesantren yang sebenarnya telah menerapkan pendidikan multikultural. dan di samping itu figur kyai sangat-sangat dihormati oleh semua santri. karena dia mendidik dan hidup bersama selama 24 jam secara harmonis. Hal ini menurut penulis juga merupakan aplikasi pendidikan multikultural seolah-olah tidak ada ruang antara kyai-santri yang hidup bersama.
Anggaran Responsif Gender dalam Pengentasan Kemiskinan Umi Arifah admin editor; Umi Arifah
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.104 KB)

Abstract

Komitmen Indonesia untuk menghilangkan pertentangan terhadap perempuan tampak setelah diratifikasinya. Konvensi Melepaskan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan atau yang disebut dengan perjanjian CEDAW (Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan). maka prinsip nondiskriminasi menjadi landasan tindakan pemerintah dalam penyelesaian kebijakan, program dan pelayanan publik. Anggaran jender atau bisa juga disebut Respons Responsif Gender (ARG) adalah salah satu perdebatan feminis dalam hal anggaran yang diterapkan agar pemerintah di suatu negara mendukung kelompok yang kekurangan (kelompok perempuan) dan menyediakan tempat untuk mereka.Pertama kali diterbitkan pada tahun 1985 di Australia Selatan dengan istilah anggaran wanita
DAMPAK KUALITAS KOMUNIKASI GURU DAN ORANG TUA TERHADAP EMOTIONAL BEHAVIORCONTROL PADA ANAK sifa hamama
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.214 KB)

Abstract

Intensitas komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan berbagai media, memiliki pesan-pesan tertentu yang tentunya berkaitan dengan perkembangan anak TK. Apabila intensitas komunikasi yang terjalin antara guru dengan orangtua murid berjalan dengan baik melalui berbagai media dengan pesan yang jelas, maka akan memiliki hubungan terhadap emotional behavior control (pengendalian perilaku emosional) anak Taman kanak-kanak Islam Terpadu (TK-IT). Penelitian ini dilakukan pada TK yang berada pada Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Penelitian menunjukkan bahwa tatap muka merupakan media komunikasi yang paling banyak dilakukan. Hal ini sesuai dengan teori interpesonal, dimana teori ini mengedepankan aspek kebersamaan atau sharing process. Komunikasi interpersonal merujuk pada komunikasi yang terjadi secara langsung antara dua orang. Hasil penelitian ini relevan teori pertukaran sosial, yang terkait hubungan dengan orang lain. Sehubungan dengan ini, guru dengan perannya sebagai pengajar, dapat mengarahkan siswa ke arah yang lebih baik, selanjutnya orang tua sebagai salah satu bagian dari pertukaran sosial tersebut menghadapi hak dan kewajibannya kaitannya dengan tugas dan kewajibannya.
ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS V SDN 2 KALENG TAHUN AJARAN 2017/2018 Oky Ristya Trisnawati
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.067 KB)

Abstract

Pembelajaran IPA merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang menekankan pada proses penyelidikan fenomena alam untuk mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan adalah keterampilan proses sains. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan proses dasar sains yang dimiliki siswa kelas V SD Negeri 2 Kaleng Tahun Ajaran 2017/2018 dalam pembelajaran IPA. Desain penelitian ini berupa deskriptif sederhana. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Kaleng yang berjumlah 19 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah keterampilan proses dasar sains siswa pada mata pelajaran IPA. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif dan data-data yang ada berupa data kuantiitatif dari lembar observasi dan data kualitatif dari hasil wawancara dengan guru yang kemudian dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, keterampilan proses sains dasar pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kaleng dalam pembelajaran IPA tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup yang dilaksanakan menggunakan metode diskusi termasuk dalam kategori “Baik” dengan persentase 83%. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa siswa mampu untuk memunculkan dan menggunakan keterampilan proses dasar sains yang terdiri dari keterampilan memprediksi, mengamati, mengelompokkan, mengkomunikasikan dan menyimpulkan dalam kegiatan pembelajaran IPA.
Application of the Student Teams Achievement Divisions (Stad) Method in Improving Learning Outcomes of Akhlak Aqidah Imam Faizin
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : LPPM IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.381 KB)

Abstract

This study aims to determine the increase in student learning achievement in learning the moral creed through the STAD (Student Teams-Achievement Divisions) method. The location of this research was at MTs YMI Wonopringgo with a total of 40 students, 22 boys and 18 girls. The data in this study were obtained from interviews, questionnaires, action observations, and evaluation results. This research was conducted in two cycles. Each cycle is carried out based on the stages: (1) preparing an activity plan, (2) carrying out actions, (3) observing, and (4) analyzing followed by reflection. The results of the study showed that the students' ability to solve questions on the moral creed was increasing. This can be seen from the increase in student achievement through the pre-test, post-test cycle I, and post-test cycle II. This can be seen from the average student pre-test which is 62.03, increasing to 67.55 (post-test cycle I), and increasing again to 76.10 (post-test cycle II). Apart from being able to see the average score of students, the increase in student achievement can also be seen from the learning completeness and the minimum completeness criterion (KKM) set is 75. This can be seen from the results of the pre-test of 40 students who took the test, there were 14 students who have completed their studies and 26 students who have not completed their studies with a learning completeness percentage of 35.00%. In the post test cycle I it increased to 52.50% with 21 students completing and 19 not completing, and it increased again in the post test cycle II to 80% with 32 students completing and 8 not completing. Based on the results of the research above, it can be concluded that learning aqidah morals using the Student Teams-Achievement Division (STAD) model can improve student abilities, increase student activity, and increase student cooperation in completing group assignments. Learning becomes fun so students don't get bored easily.

Page 1 of 10 | Total Record : 96