cover
Contact Name
Ethycasari
Contact Email
-
Phone
+62315633365
Journal Mail Official
lppmwb@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cimanuk No.20, Darmo, Kec. Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur 60241
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keperawatan
ISSN : 2302948X     EISSN : 26865297     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal keperawatan menerbitkan artikel ilmiah terkait masalah keperawatan dan kesehatan. Jurnal ini ada sejak tahun 2012 dan terbit dua kali dalam satu tahun di bulan Mei dan November.
Articles 135 Documents
Analisis Faktor Yang Memengaruhi Kenakalan Remaja Budi Artini
Bahasa Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.493 KB) | DOI: 10.47560/kep.v7i1.117

Abstract

Kenakalan remaja merupakan hal yang dirasa sudah biasa di kalangan anak muda saat ini. Perilaku kenakalan remaja disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor dari remaja itu sendiri (internal) dan dari luar (eksternal). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kenakalan remaja di SMP A. Desain penelitian menggunakan rancangan deskriptif, kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah remaja yang melakukan pelanggaran dan bersedia menjadi responden dengan jumlah populasi 50 orang dan sample yang digunakan sebanyak16 responden. Metode sampling yang digunakan adalah“Purposive Sampling”. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Data yang terkumpul kemudian ditabulasikan secara manual. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pada faktor krisis identitas tidak memengaruhi sebanyak 9 responden (56%), faktor control diri lemah tidak memengaruhi sebanyak 10 responden (63%), faktorkeluarga/perceraian tidak memengaruhi sebanyak 11 responden (69%), faktor teman sebaya memengaruhi sebanyak 9 responden (56%), dan faktor informasi dan teknologi memengaruhi sebanyak 8 responden (50%). Diantara faktor-faktor tersebut, faktor yang paling memengaruhi kenakalan remaja di SMP A yaitu pengaruh teman sebaya sebanyak 9 responden (56%). Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar responden memiliki komunitas yang kurang baik. Karena itu kepada setiap orang tua, diharapkan tetap mengontrol komunitas dari anak remajanya.
ADAPTASI PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIS DALAM MENGHADAPI PROSES HEMODIALISIS Yuni Kurniawaty; Ni Nyoman Wahyu Lestarina
Bahasa Indonesia Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5582.824 KB) | DOI: 10.47560/kep.v8i2.121

Abstract

Penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) terus meningkat jumlahnya di Indonesia sebesar 0,2%. Prevalensi pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%). CKD stadium 5 memerlukan terapi pengganti ginjal hemodialisis, dialisis peritoneal dan transplantasi ginjal. Penderita CKD mengalami perubahan fisik, perubahan psikologis, sosial dan ekonomi. Menurut Calista Roy manusia adalah sistem yang holistik dan adaptif dengan menggunakan mekanisme koping yang sudah diidentifikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adaptasi dan respon penderita CKD. Jenis penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di RS William Booth Surabaya. Penentuan subyek penelitian bersifat snowball. Informan dalam penelitian ini adalah penderita CKD yang menjalani Hemodialisa dan perawat hemodialisa sejumlah 14 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data primer (indepth interview) dan sekunder (rekam medis informan). Metode Penelitian Perbandingan Tetap (Constant Comparative Method). Proses analisis: reduksi, kategorisasi, sintesisasi dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja. Hasil penelitian penderita CKD mampu beradaptasi dengan penyakitnya dan menjalani proses penatalaksanaan manajemen terapeutik khususnya hemodialisa. Sejauh ini masih terdapat ketidakpatuhan penatalaksanaan manajemen terapeutik khususnya diet makanan dan minuman oleh penderita CKD dalam batasan tertentu selama tubuh mereka mampu menerima asupan tersebut. Terdapat hambatan beradaptasi dengan penyakitnya diantaranya masalah finansial dan dukungan keluarga dirasa kurang oleh penderita CKD.
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWA TENTANG PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH Siti Muniroh
Bahasa Indonesia Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2514.657 KB) | DOI: 10.47560/kep.v8i2.122

Abstract

Anak-anak yang kuat, sehat dan cerdas merupakan penentu keberlangsungan bangsa Indonesia. Salah satu faktor penting yang menentukan hal tersebut adalah jumlah asupan gizi yang mampu memenuhi kecukupan gizi. Di Indonesia saat ini, anak-anak mengalami masalah gizi ganda yaitu kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Sehingga diperlukan upaya untuk mengatasi hal tersebut, diantaranya adalah penyuluhan kesehatan agar tertanam pola hidup sehat sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan siswa tentang pangan jajanan anak sekolah. Desain penelitian ini adalah Quasy Eksperiment dengan rancangan Pretest – Postest Control Group. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 95 responden, teknik pengambilan sampel simple random sampling. Tempat penelitian di MI Alhidayah Peterongan Jombang. Instrumen yang digunakan kuesioner. Uji yang digunakan Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian ini bahwa ρ=0,000 yang artinya ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan siswa tentang pangan jajanan anak sekolah. Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.
HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA PASIEN HIV-AIDS DI PUSKESMAS KOTA SORONG Triani Banna; Dirgantari Pademme
Bahasa Indonesia Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1419.597 KB) | DOI: 10.47560/kep.v8i2.124

Abstract

HIV-AIDS yang menyerang sistem imun manusia membuat tubuh tidak mampu untuk sembuh dari penyakit oportunistik dan mengarah ke kematian. Angka kejadian HIV-AIDS terus meningkat, baik secara nasional maupun secara global. Salah satu upaya pengendalian yang dilakukan adalah pemberian obat antiretroviral (ARV). Namun, angka kepatuhan minum obat ARV pada pasien HIV-AIDS masih belum mencapai target sasaran keberhasilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada pasien HIV-AIDS di Puskesmas Kota Sorong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Agustus 2019, terhadap 51 orang penderita HIV dan AIDS yang tergabung dalam kelompok dukungan sebaya (KDS) diambil dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82.4% adalah perempuan, 84.3% berusia 17-45 tahun, 51% didiagnosa HIV antara 1-5 tahun, 94.1% pernah mendapatkan informasi tentang terapi ARV, dan 51% aktif dalam pertemuan KDS. Uji Fisher menunjukkan terdapat hubungan antara self-efficacy dengan kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada pasien HIV-AIDS di Puskesmas Kota Sorong (p=0,004). Disarankan kepada Pembina KDS maupun tenaga kesehatan yang terlibat dalam pengobatan pasien HIV-AIDS agar meningkatkan self-efficacy pasien dengan memberikan informasi tentang pengobatan ARV, dan lebih meningkatkan keaktifan pasien dalam KDS.
POLA ASUH ORANG TUA BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI (EQ) ANAK Eny Astuti
Bahasa Indonesia Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.2 KB) | DOI: 10.47560/kep.v8i2.126

Abstract

Pola asuh merupakan cara orang tua yaitu ayah dan ibu dalam memberikan kasih sayang dan cara mengasuh yang mempunyai pengaruh yang besar bagaimana anak melihat dirinya dan lingkungannya. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan prilaku moral pada anak, karena dasar prilaku moral pertama di peroleh anak dari dalam rumah. Karakteristik pada anak yang pertama yaitu egoisentris pada anak prasekolah tidak berarti mereka tidak melihat sesuatu dari pandangan orang lain, karakteristik yang kedua yaitu kelakuan berfikir adalah kecendrungan berfikir hanya pada satu pandangan dan mengabaikan pandangan yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan emosi (EQ) pada anak prasekolah. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif. Sample diambil secara total sampling dengan responden 67 orang yang mempunyai anak prasekolah. Kemudian pengambilan data melalui kuisoner yang diolah dalam bentuk diagram dan tabulasi silang. Berdasarkan hasil pengamatan hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan emosi (EQ) pada anak prasekolah di perumahan Kahuripan blok CA Sidoarjo didapatkan responden 20 orang (80%) yang mempunyai anak prasekolah menggunakan gaya pola asuh Lissez-Faire tingkat emosi (EQ) anak tidak baik. Emosi (EQ) pada anak yang tidak baik diakibatkan karena sebagian besar orang tua berusia muda dan berprofesi sebagai wanita karir, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja, dan lebih cenderung memanjakan anak-anaknya.
PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI GRIYA USIA LANJUT ST. YOSEF SURABAYA Wijar Prasetyo; Pandeirot M Nancye; Rismauli Pusparini Sitorus
Bahasa Indonesia Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4124.661 KB) | DOI: 10.47560/kep.v8i2.127

Abstract

Gangguan pemenuhan kebutuhan tidur sering dijumpai pada lansia adalah ketidakmampuan tidur pada saat seseorang seharusnya tidur, baik dalam hal lama maupun dalamnya tidur. Keluhan yang kerap kali dirasakan oleh lansia adalah kesukaran untuk memulai tidur, sering terbangun selama tidur, tidur cepat tetapi terlalu cepat bangun dan tidak dapat tidur kembali. Beberapa lansia yang menderita insomnia mengatasi masalah tidurnya dengan mengkonsumsi obat dimana obat dapat menyebabkan ketergantungan. Teknik non farmakologi untuk mengatasi insomnia salah satunya dengan cara relaksasi Benson. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh teknik relaksasi Benson terhadap tingkat insomnia. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental (one grup pre post design). Populasi berjumlah 21 responden dengan sampel 20 yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Tingkat insomnia sebelum dilakukan relaksasi Benson didapatkan sebagian besar insomnia kategori keparahan moderat sebanyak 13 orang (65%). Setelah dilakukan relaksasi Benson didapatkan sebagian besar dalam kategori subthreshold insomnia sebanyak 12 orang (60%). Hasil uji Wilcoxon sign rank test dengan tingkat kemaknaan= 0.05 diperoleh nilai ρ= 0.000 (ρ<) yang berarti H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh relaksasi Benson terhadap tingkat insomnia. Relaksasi Benson dapat menenangkan pikiran dan emosi, mengurangi ketegangan otot dan otak, sehingga tubuh menjadi relaks dan dapat tidur dengan nyaman dan rileks.
PENGARUH PEMBERIAN COKELAT HITAM (DARK CHOCOLATE) DAN JAHE TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID (DYSMENORRHEA) Nurul Faizah; Mukhoirotin Mukhoirotin
Bahasa Indonesia Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3318.816 KB) | DOI: 10.47560/kep.v8i2.128

Abstract

Dismenore merupakan nyeri pada waktu haid berupa kram pada perut bawah dan panggul, apabila masalah ini tidak diatasi akan berdampak pada kegiatan sehari-hari. Intervensi nonfarmakologi yang digunakan untuk menangani nyeri haid yaitu menggunakan cokelat hitam dan jahe. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pemberian cokelat hitam dan jahe terhadap intensitas nyeri haid. Desain penelitian menggunakan Quasy Experiment dengan pendekatan Pretest-Postest Design, pengambilan sampel dengan teknik Purposive Sampling. Jumlah populasi penelitian adalah 53 responden. Subyek penelitian sebanyak 36 responden (kelompok coklat hitam n=18, Kelompok jahe n=18). Pemberian cokelat hitam sebanyak 100 gram dan jahe 1500 mg diberikan pada hari pertama menstruasi. Intensitas nyeri dikaji dengan Numeric Rating Scale (NRS). Uji statistik menggunakan Paired t test dan Independent t test. Hasil penelitian didapatkan ntensitas nyeri haid sebelum diberikan intervensi pada kelompok cokelat hitam dan jahe adalah sebanding (p>0.05). Intensitas nyeri haid pada kelompok cokelat hitam menurun secara signifikan dari 5.44 menjadi 2.56 dan intensitas nyeri pada kelompok jahe menurun secara signifikan dari 5.28 menjadi 1,89. Tidak ada perbedaan pengaruh antara pemberian cokelat hitam dan jahe terhadap dysmenorrhea (2.56 ± 1.75 vs 1.89 ± 1.45; p>0.05). Dark Chocolate mengandung triptophan yang dapat merangsang pengeluaran serotonin sementara jahe mengandung komponen bioaktif yang terdiri dari gingerol dan shogaol yang berfungsi untuk antiinflamasi yang memblokir prostaglandin sehingga intensitas nyeri haid menurun.
PENGARUH COOPERATIVE PLAY TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ANAK KELAS V Aristina Halawa
Bahasa Indonesia Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i2.132

Abstract

Kemampuan siswa dalam berinteraksi sosial dapat dikategorikan mejadi dua kelompok, yaitu siswa mampu berinteraksi dengan baik atau pandai bergaul dan siswa yang kesulitan bergaul atau yang tidak bisa berinteraksi dengan baik. Anak yang kesulitan dalam bergaul atau tidak bisa berinteraksi dengan baik memerlukan adanya kegiatan (sarana) agar dapat berinterkasi dengan orang lain yaitu salah satunya dengan bermain. Interaksi sosial dapat ditingkatkan melalui cooperative play karena kegiatan ini dilakukan secara bersama sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cooperative paly terhadap interaksi sosial pada anak usia sekolah kelas V di SDN Sawunggaling 1 Surabaya. Desain penelitian yang digunakan metode penelitian one-group pra-post the desaign. Populasi penelitian adalah 25 responden anak usia sekolah, menggunakan total sampling 25 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner interaksi sosial. Sebagian besar responden memiliki interaksi sosial cukup sebelum dilakukan cooperative play sebanyak 15 orang (60%) dan setelahdilakukan cooperative play terdapat sebagian besar responden mengalami peningkatan interaksi sosial baik sebanyak 17 orang (68%). Analisa data menggunakan uji Wilcoxon didapatkan p=0.035 dimana p<0,05 yang artinya ada pengaruh cooperative play terhadap interaksi sosial anak usia sekolah kelas V di SDN Sawunggaling 1 Surabaya. Cooperative play dapat direkomendasikan sebagai salah satu terapi bermain pada anak dalam meningkatkan interaksi sosial.
Perbandingan Efektifitas Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera Cordifolio (Ten) Steenis) Dengan MEBO (Moist Exposed Burn Ointment) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Derajat II A Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus). Sisca Dwi Saputri; Taufan Citra Darmawan
Bahasa Indonesia Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i2.133

Abstract

Indonesia memiliki banyak tanaman yang berkhasia tobat. Salah satu tanaman yang berkhasiat dan digunakan masyarakat yaitu tumbuhan daun binahong. Pengalaman peneliti menunjukan tumbuhan daun binahong dapat digunakan sebagai obat luka. Kandungan daun binahong seperti minyak astiri, asam oleanolik, alkaloid dan zat lainnya diduga dapat menyembuhkan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas antara ekstrak etanol daun binahong dengan mebo terhadappenyembuhan luka bakar pada tikus putih jantan.Jenis penelitian ini adalah true experiment dengan rancangan post-test only group design. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaituPurposive Sampling. Penelitian ini menggunakan 20 ekor yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 ekor perlakuan menggunakan ekstrak etanol daun mbinahong dan 10 ekor perlakuan menggunakanmeboyang dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya. Analisis hipotesis penelitian menggunakan uji Independent T - Test. Hasil dari penelitian ini diperoleh p=0,02 berdasarkan rata-rata waktu penyembuhan luka bakar derajat II A yang dibandingkan dengan tingkat kemaknaan 0,05 maka diperoleh hasil ρ (0,02) < α (0,05). Sehingga dari hasil SPSS didapatkan H1diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbandingan efektifitas ekstrak etanol daun binahong (anrederacordifolia (ten) steenis) dengan mebo (moist exposed burn ointment) terhadap luka bakar derajat IIA pada tikus putih jantan (rattus norvegicus).
PENGARUH PEER GRUP EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENANGANAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA REMAJA PUTRI KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOANYAR MOJOKERTO Etik Khusniyati; Heni Purwati; Purwati Purwati
Bahasa Indonesia Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i2.134

Abstract

An adolescent’s knowledge about premenstrual syndrome handling is still in the minor level since parents have no intention to talk openly and it tends to be a taboo. A peer group education method can be used to give information on adolescent girl about premenstrual syndrome handling in which it can be taught more openly. This study aims at investigating the influence of peer group education toward level of premenstrual syndrome handling’s knowledge of adolescent girl. This study used pre-experimental design with One-Group Pre-Post Test Design. The number of population were 81 adolescent girls from VII grade in which taken by using probability sampling (cluster sampling). The number of sample it self were 66 respondents. The independent variable was peer group education and the dependent variable was level of adolescent premenstrual syndrome handling’s knowledge. The data were collected by using questioner which was used before and after peer group education. The data were processed after gaining the whole data collection and the statisticalWilcoxon sign test were used afterward. The findings revealed that the value of asymp.sig (2 tailed) was 0,000 and α was 0, 05. The value of asymp.sig (2-tailed) <α 0,05, it means that H1 was accepted in which there were influence of peer group education toward level of adolescent premenstrual syndrome handling’s knowledge in VII grade of state SMP 2 Mojoanyar Mojokerto. A peer group education method stimulated both peer educator and peer group to discuss and share information each other about the problems of premenstrual syndrome handling openly in order to increase their knowledge.

Page 3 of 14 | Total Record : 135