cover
Contact Name
Ethycasari
Contact Email
-
Phone
+62315633365
Journal Mail Official
lppmwb@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cimanuk No.20, Darmo, Kec. Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur 60241
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keperawatan
ISSN : 2302948X     EISSN : 26865297     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal keperawatan menerbitkan artikel ilmiah terkait masalah keperawatan dan kesehatan. Jurnal ini ada sejak tahun 2012 dan terbit dua kali dalam satu tahun di bulan Mei dan November.
Articles 135 Documents
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN TERHADAP TERKENDALINYA GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS PAKIS SURABAYA Erika Untari Dewi
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i1.154

Abstract

Pendahuluan: Keberhasilan pengobatan pada pasien Diabetes Mellitus salah satunya dilihat dari terkendalinya kadar gula darah. Terkendalinya kadar gula darah ini dipengaruhi oleh faktor diit, aktivitas fisik, kepatuhan minum obat dan pengetahuan. Keterlibatan faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kondisi kesehatan. Pasien Diabetes Mellitus sering datang ke Puskesmas dan dilakukan pemeriksaan gula darah banyak yang gula darahnya naik atau tidak terkendali. Penderita DM yang memiliki gangguan psikologis terutama kece- masan dan depresi meningkatkan kurangnya manajeman dan hasil terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara tingkat kecemasan dengan kadar gula darah pada penderita DM yang dirawat di Puskesmas Pakis Surabaya Metode: Desain yang digunakan pada penelitian ini korelasi. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen dan dependen. Populasi dari Penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Pakis. Sampel yang digunakan 40 orang dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Pengambilan data dengan kuisioner. Data diperoleh dari hasil kuisoner, data yang terkumpul ditabulasi dengan tabel dan dikonfirmasikan dalam bentuk tabel. Hasil: Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil adanya hubungan antara kecemasan dengan terkendalinya kadar gula darah.
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PASIEN ISOLASI SOSIAL DIAGNOSA SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA Pandeirot M Nancye; Luluk Maulidah
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i1.155

Abstract

Pendahuluan: Pasien dengan isolasi sosial cenderung suka menyendiri, tidak mau bergaul dengan orang lain, sehingga tidak mampu bersosialisasi. Masalah isolasi sosial dapat dilakukan terapi salah satunya yaitu TAKS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi pasien isolasi sosial diagnose skizofrenia di Ruang Puri Mitra Permata Harapan Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan metode one-group pra-post test design, populasi pada penelitian ini sebanyak 7 responden yaitu seluruh pasien skizofrenia yang mengalami masalah isolasi sosial dan jumlah sampel yang diambil yaitu 7 responden dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi sebelum dan sesudah dilakukan TAK, kemudian di uji menggunakan uji wilcoxson. Hasil: Hasil dari penelitian ini semua responden tidak memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik sebelum dilakukan TAKS sebanyak 7 orang (100%), sedangkan setelah dilakukan TAKS sebagian responden mampu untuk bersosialisasi dengan baik sebanyak 5 orang (0,8%) dan ada pengaruh TAKS terhadap kemampuan bersosialisasi dengan nilai p=0,025. Diskusi: Faktor yang mendasari keberhasilan pelaksanaan TAKS salah satunya lama di rawat di RSJ, karena responden sering mendapatkan pengobatan dan perawatan seperti terapi aktivitas kelompok sosialisasi dan diharapkan terapi ini untuk terus dilakukan pada pasien, sehingga pasien dapat memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik.
PENGARUH TERAPI MADU TERHADAP LUKA DIABETIK PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RW 011 KELURAHAN PEGIRIAN SURABAYA Fauziyah Sundari; Hendro Djoko Tjahjono
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i1.156

Abstract

Pendahuluan: Salah satu alternatif perawatan luka diabetik adalah menggunakan terapi madu. Madu memiliki kandungan air dan kelembapan yang cukup sehingga tidak mendukung bakteri untuk bertumbuh dan berkembangbiak. Survey yang dilakukan di daerah kelurahan Pegirian Surabaya, masih ada pasien DM yang mengalami luka diabetik dan melakukan perawatan menggunakan air dan betadin, larutan NaCl 0,9% dan serbuk Nebacetin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi madu terhadap luka diabetik. Metode: Desain penelitian menggunakan pra eksperimental dengan pendekatan one-group pre-post test. Populasi penelitian adalah pasien yang menderita luka diabetik sejumlah 10 orang, sampel diambil dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan pendekatan Total Sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan derajat luka diabetik sebelum dilakukan terapi madu sebagian besar dalam kategori berat yaitu 9 responden (90%). Derajat luka diabetik setelah pemberian terapi madu diperoleh sebanyak 4 responden (40%) dalam kategori sedang. Uji statistik menggunakan Wilcoxon didapatkan tingkat signifikasi 0,023 (ρ<0,05) yang berarti ada pengaruh pemberian terapi madu terhadap luka diabetik pada pasien DM tipe 2. Diskusi: Dengan demikian, terapi madu sangat membantu dalam proses penyembuhan luka diabetik pasien, sehingga di harapkan terapi ini dapat di jadikan pengobatan alternatif untuk penyembuhan luka diabetik.
PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP DAYA INGAT ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR Wijar Prasetyo; Shandy Asmowisnu Saputra
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i1.157

Abstract

Pendahuluan: Rendahnya daya ingat yang dimiliki siswa berdampak pada nilai akademik siswa. Hal ini berdasarkan dari hasil wawancara dengan guru wali kelas yang memaparkan siswa sering mengeluh lupa dari penjelasan yang telah diberikan.Terapi senam otak merupakan metode dengan serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana untuk membantu peningkatan daya ingat siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap daya ingat siswa sekolah dasar. Metode: Desain penelitian yang digunakan Pre and Post Test Without Control One group. Variabel independen yaitu senam otak dan variabel dependen yaitu daya ingat siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas V sekolah dasar di SD Muhammadiyah 11 Surabaya berjumlah 26 responden dengan sampel 24 responden yang dipilih melalui teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi nilai kuisioner sebelum dan sesudah dilakukan senam otak. Hasil: Hasil menunjukkan rata-rata nilai sebelum dilakukan senam otak yaitu cukup (65-74) 50,00% dan setelah diberikan senam otak menjadi sangat baik (85-100) 45,83%. Analisa data dengan uji statistik Wilcoxon dan diperoleh tingkat singnifikan p=0,000 dimana p<α (α=0,05), dengan demikian H1 diterima yang berarti ada pengaruh senam otak terhadap daya ingat siswa kelas V sekolah dasar di SD Muhammadiyah 11 Surabaya. Diskusi: Senam otak yang dilakukan dengan metode yang benar akan mempengaruhi daya ingat siswa, sehingga diharapkan siswa mampu melaksanakan senam otak ini dengan benar.
PENGALAMAN ISTRI DALAM PEMENUHAN SEKSUALITAS SUAMI DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS Siti Muniroh; Joni Haryanto; Ika Yuni Widyawati
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i1.158

Abstract

Pendahuluan: Gagal Ginjal Kronik adalah penyakit dimana ginjal mengalami kerusakan yang progresif dan irreversible. Salah satu terapi pengganti ginjal adalah hemodialisis. Permasalahan akibat penyakit gagal ginjal kronik dengan hemodialisis diantaranya masalah seksualitas. Masalah seksualitas belum mendapatkan perhatian dari pemberi pelayanan kesehatan dan klien atau pasangan hemodialisis jarang melaporkan masalah seksualitas kepada petugas kesehatan. Perlu digali bagaimanakah pengalaman istri dalam pemenuhan seksualitas suami dengan gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe penelitian studi kasus Intrinsik. Partisipan berjumlah 5 orang yang memenuhi kriteria penelitian. Instrumen penelitian berupa panduan wawancara terstruktur. Peneliti juga menggunakan metode observasi dengan cara melakukan pencatatan. Hasil: Hasil penelitian ini mengidentifikasi tujuh tema. Pengetahuan istri tentang seksualitas, pengetahuan istri tentang perubahan akibat penyakit gagal ginjal kronik, respon terhadap penampilan, perasaan dan gejolak emosional yang dirasakan, upaya yang dilakukan untuk memenuhi seksualitas, pola aktifitas seksual, dukungan dan harapan untuk klien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Diskusi: Klien dengan gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis membutuhkan pemenuhan seksualitas. Istri harus memahami tentang cara dan upaya yang harus dilakukan untuk memenuhi seksualitas. Diperlukan kerja sama antara klien, istri dan petugas kesehatan untuk memberikan edukasi kepada istri supaya dapat memenuhi seksualitas kepada klien sehingga kualitas hidupnya menjadi lebih baik.
HUBUNGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DENGAN KEJADIAN PHLEBITIS DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO Duwi Basuki; Martika Nofita
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i1.159

Abstract

Pendahuluan: Kejadian phlebitis di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto lebih tinggi dibandingkan infeksi lain. Rendahnya kepatuhan cuci tangan perawat menjadi salah satu penyebab tingginya insidensi phlebitis. Langkah efektif memutuskan rantai transmisi infeksi yang mengakibatkan phlebitis adalah cuci tangan yang benar. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan kepatuhan cuci tangan enam langkah lima momen perawat dengan kejadian phlebitis di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Metode: Desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan kohort. Populasinya seluruh perawat IGD dengan sampel total populasi sebanyak 20 orang dan sampel pasien 20 orang dengan consecutive sampling. Variabel independen kepatuhan cuci tangan enam langkah lima momen perawat, variabel dependen kejadian phlebitis. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Pengolahan dan analisa data menggunakan uji statistik spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan p = 0,007 < α=0,05, sehingga H0 ditolak artinya ada hubungan antara kepatuhan cuci tangan enam langkah lima momen perawat dengan kejadian phlebitis, dengan nilai r=0,579 yang menunjukkan korelasi positif dengan keeratan korelasi sedang. Diskusi: Ketidakpatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan mengakibatkan terjadinya transmisi bakteri dari tangan perawat ke tangan pasien. Bakteri masuk ke dalam vena melalui luka tusukan infus, kemudian bakteri mengakibatkan terjadinya infeksi di sekitar luka tusukan infus, sehingga terjadilah phlebitis. Perawat diharuskan membiasakan diri untuk melakukan prosedur cuci tangan enam langkah lima momen sesuai SPO dengan demikian kejadian phlebitis bisa dicegah. Semakin tinggi kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan enam langkah lima momen, semakin rendah kejadian phlebitis.
PENGARUH HEALTH EDUCATION TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI KEPALA KELUARGA DALAM MENCEGAH TERJADINYA DHF DI RT 1 KELURAHAN KOTA PAGATAN KUSAN HILIR TANAH BUMBU Heri Triwibowo; Rahmad Hidayattullah
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i1.160

Abstract

Introductions: The high incidence of dengue fever occurs because of the behavior of society that harms the health and motivation of the people who lack in maintaining personal hygiene and environment, it will cause the risk of DHF transmission in the family and community. The purpose of research to determine the effect of health education to increase family head motivation in preventing the occurrence of Dengue Hemorrhagic Fever. Methods: The design of this research is pre experiment type one group pre test-post test design. Population of research that is all of Head of Family in RT 1 Kota Pagatan Village Kusan Hilir District Tanah Bumbu Regency as much as43 Head of Family. The sample was taken by random sampling technique as many as 39 Head of Family. There are two research variables that are counseling as independent variable and family head motivation in preventing DBD as dependent variable. Instrument used is questionnaire sheet and analyzed by Wilcoxon test. Results: The results showed that the value of ρ = 0.00, <α = 0.05 then H0 rejected means there is influence of health education to increase family head motivation in preventing the occurrence of Dengue Fever. Discussions: The results showed that counseling can affect the motivation of the head of the family in preventing dengue hemorrhagic fever. The family should keep trying to increase its knowledge about prevention of DHF so that it can increase family motivation in doing DHF prevention can be more increase.
EFFECT MOIST WOUND HEALING TECHNIQUE TOWARD DIABETES MELLITUS PATIENTS WITH ULKUS DIABETIKUM IN DHOHO ROOM RSUD PROF Dr. SOEKANDAR MOJOSARI Lutfi Wahyuni
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i1.161

Abstract

Wound healing of ulkus diabetikum depends on wound treatment given; an appropriate wound treatment technique is able to help the healing process quickly and prevent amputation effectively. It needs wound treatment that is able to prevent advanced complication and increase wound healing process such as moist wound healing. This study aimed to aplicated technique with moist wound healing toward diabetes mellitus patients with ulcer diabetic in dhoho room RSUD Prof Dr. Soekandar Mojosari. Deskriptive explorative research design was used in this study. The number of sample were 20 respondents who were the whole ulcer diabetic patients on January – March 2016. The date were collected from the 1st and 7th wound treatment days of embroider medic and used observation sheets. The findings revealed that 20 respondents were on wound healing degree with regeneration wound; it means that the whole respondents cared by moist wound healing within 7 days got regeneration wound or net amelioration. Moist wound healing technique is able to keep moist of wound itself, so that it can facilitate cell and wound movement as well as expedite the granulation process about 50%. Therefore, after doing wound healing during 7 days, the significant change was on wound granulation development. Besides, it can minimize cell damage while the alteration bandage in order to prevent the new trauma and wound spread.
PEMANFAATAN HERBAL DALAM PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM DAN LUKA SEKSIO SESAREA Indria Nuraini
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i1.162

Abstract

Pendahuluan : Masa nifas (puerperium) merupkan masa kembalinya organ reproduksi seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu enam minggu setelah melahirkan (Nirwana, 2011). Pada masa nifas seorang ibu mengalami proses adaptasi baik adaptasi fisiologi maupun psikologi. Salah satu proses adaptasi fisiologi pada nifas adalah penyembuhan luka perineum atau luka seksio sesarea. Tidak semua penyembuhan luka perineum ataupun luka seksio sesarea pada ibu nifas berjalan dengan cepat. Perawatan luka perineum dan luka pasca operasi sesarea bertujuan agar tidak terjadi infeksi, sehingga seorang perawat atau bidan benar-benar berada pada kondisi steril siap melakukan perawatan. Penatalaksanaan penyembuhan luka perineum ataupun luka seksio sesarea dapat diberi terapi secara konvensional ataupun dengan terapi komplementer. Terapi komplementer dikenal juga sebagai obat tradisional atau obat rakyat (WHO, 2013). Di beberapa negara Asia dan Afrika, hingga 80% dari populasi bergantung pada obat tradisional untuk kebutuhan utama mereka dalam merawat kesehatan. Hampir empat miliar jenis tanaman digunakan di seluruh dunia sebagai obat, Pasien yang menggunakan obat alternatif umumnya antara usia 30 dan 49 tahun, dan umumnya perempuan lebih sering menggunakan nya dibandingkan dengan laki – laki. Metode : Studi ini menggunakan pendekatan Literature Review yaitu suatu tinjauan literature dengan menggali pemanfaatan herbal dalam membantu proses penyembuhan luka perineum ataupun luka seksio sesarea. Sumber untuk melakukan tinjauan literature yaitu dengan penelusuran 3 jurnal penelitian yang relevan terhadap pemanfaatan herbal dalam membantu proses penyembuhan luka perineum ataupun luka seksio sesarea. Hasil : (1) Dampak lidah buaya dan calendula pada penyembuhan episiotomi pada wanita primipara, didapatkan bahwa antara kelompok control dan eksperimental tidak memiliki perbedaan yang signifikan secara statistik mengenai intervensi variabel demografis dan lainnya. Tetapi menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik antara kontrol dan kelompok eksperimen pada proses penyembuhan luka perineum dilihat dari kemerahan, edema, ekimosis, debit dan skala pendekatan (REEDA). (2) Mengurangi nyeri akibat luka operasi yang ditimbulkan, dapat diberikan Aromatherapi Lavender, Tidak ada perbedaan signifikan secara statistik antara kelompok usia, tinggi badan, berat badan, dan waktu untuk kebutuhan analgesik pertama. Tetapi pada kelompok control memiliki sedikit rasa sakit pada 4, 8 dan 12 jam setelah operasi dibandingkan pada kelompok placebo. Pada kelompok plasebo, penggunaan supositoria diklofenak untuk analgesia lengkap juga secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok Lavender. (3) Kajian penggunaan obat herbal Cina oleh wanita selama kehamilan dan nifas di Taiwan, penggunaan herbal paling banyak pada ibu nifas yaitu 87,7% selama 1 bulan setelah melahirkan. Diskusi : (1) menggunakan Lidah Buaya dan Calendula salep sangat meningkatkan kecepatan penyembuhan luka episiotomi sehingga dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan episiotomy (2) The Lavender esensi inhalasi dapat digunakan sebagai bagian dari pengobatan multidisiplin rasa sakit setelah operasi caesar, tetapi tidak dianjurkan sebagai manajemen nyeri tunggal (3) Obat herbal Cina sering digunakan oleh ibu selama hamil dan masa nifas di Taiwan dan mereka yang dengan pendidikan tinggi dan primipara menggunakan banyak herbal.
PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF IBU INPARTU PRIMIGRAVIDA DI BPS ENDANG ADJI, Amd.Keb Astria Blandina Gaidaka
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i1.163

Abstract

Pendahuluan: Metode deep back massage merupakan salah satu metode pengendalian nyeri berupa pijitan / massage dengan menekan daerah sakrum secara mantap dengan telapak tangan, lepaskan dan tekan lagi, begitu seterusnya. Pasien dalam keadaan berbaring miring, dilakukan selama ± 20 menit selama kontraksi (± 6 kali kontraksi). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh deep back massage terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif ibu inpartu primigravida. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah experimental design dengan rancang bangun control group pretest-post test. Besar sampel adalah 26 orang, dengan teknik allocation random sampling kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 13 orang kelompok intevensi dan 13 orang kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengobservasi nyeri persalinan selama kala I fase aktif ibu inpartu primigravida, dari tanggal 21 Februari – 31 Mei 2012. Uji analisis yang digunakan adalah wilcoxon macth pairs test. Hasil: Berdasarkan hasil uji wilcoxon macth pairs test menunjukkan nilai z hitung sebesar -2,179, dengan nilai signifikansi 0,029 < 0,05. Diskusi : Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh deep back massage terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif ibu inpartu primigravida. Pemberian deep back massage yang tepat dan sering, yang dilakukan oleh pendamping persalinan maupun keluarga akan mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif.

Page 5 of 14 | Total Record : 135