cover
Contact Name
Fitriani
Contact Email
fitrianihuni@uho.ac.id
Phone
+6285298243005
Journal Mail Official
jurnal_jagat@uho.ac.id
Editorial Address
Jurusan Geografi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Jl. H.E.A. Mokodompit, Kampus Hijau Bumi Tridharma, Universitas Halu Oleo
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25499181     EISSN : 26846705     DOI : -
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) merupakan majalah Ilmiyah yang membaha teori dan praktik geografi serta kajian geografi fisik, pengindraan jauh, perencanaan dan pengembangan wilayah yang relevan dengan Negara Indonesia. Terbit pertama kali tahun 2017. Frekuensi terbit sebanyak dua kali dalam setahun, yang diterbirkan oleh Jurusan Geografi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 96 Documents
Studi Karakteristik Banjir Dan Genangan (Studi Kasus : Daerah Sekitar Jembatan Jl. MT. Haryono, Jl. Sungai Wanggu dan Jl. Boulevard) Salihin, Iradat; Darise, Marina Evana Putri; Usman, Ida
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 2, No 1 (2018): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.907 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v2i1.6349

Abstract

Saat musim hujan, beberapa tempat di DAS Wanggu rawan tergenang air. Hal ini terjadi karena tempat-tempat tersebut merupakan daerah yang lebih rendah daripada daerah sekitarnya dan  kapasitas drainase yang kurang memadai juga menjadi akibat tempat-tempat tersebut tergenang air.  Penelitian di DAS Wanggu dilakukan pada tiga titik, yaitu daerah di sekitar jembatan yang berada di  Jl. MT. Haryono, Jl. Sungai Wanggu, dan Jl. Boulevard. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui besaran debit banjir rencana di daerah penelitian (2) memberikan solusi untuk menangani  masalah banjir dan genangan di daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan metode rasional  dengan menghitung debit banjir rencana di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan debit  banjir rencana di sekitar jembatan di Jl. Boulevard pada periode ulang 2 tahun adalah 2.164,63  m3/detik dan periode ulang 5 tahun adalah 3.424,4 m3/detik. Debit banjir rencana daerah sekitar  jembatan di Jl. M.T. Haryono pada periode ulang 2 tahun adalah 1.384,32 m3/detik dan periode ulang 5 tahun adalah 2.189,97 m3/detik. Dan debit banjir rencana daerah sekitar jembatan di Jl. Sungai  Wanggu pada periode ulang 2 tahun adalah 1.116,73 m3/detik dan periode ulang 5 tahun adalah  1.766,64 m3/detik.Kata Kunci : Metode Rasional, Debit Banji  RencanaDOI : 10.5281/zenodo.2667820
Analisis Perubahan Tingkat Kepadatan Lahan Terbangun Kota Kendari Berdasarkan Indeks Lahan Terbangun Salihin, Iradat; Akbar, La Ode Nur; Jaya, Golok
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 2, No 2 (2018): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.931 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v2i2.6355

Abstract

Kota Kendari memiliki kondisi topografi yang baik. Kota Kendari memiliki letak geografis yang strategis sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara, sehingga kota tersebut terus berkembang dari waktu ke waktu baik secara fisik maupun perkembangan penduduk (urbanisasi) dan aktifitas perekonomian kota yang berdampak semakin tingginya pertumbuhan lahan terbangun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perubahan tingkat kepadatan lahan terbangun di wilayah penelitian dalam kurun waktu 2007, 2012, dan 2017. Informasi kepadatan lahan terbangun diperoleh melalui Transformasi NDBI dan kombinasi transformasi NDBI-NDVI yang dipercaya mampu memaksimalkan kenampakan built up area sehingga lahan terbangun dapat dipetakan secara otomatis. Metode analisis yang digunakan untuk melihat perubahan kepadatan lahan terbangun adalah analisis overlay. Hasil analisis menunjukkan dalam kurun waktu 2007 hingga 2012 terjadi perubahan seluas 5.183,7 Ha atau sebesar 19,23%. Kemudian dalam kurun waktu 2012 hingga 2017 terjadi perubahan seluas 4.350,5 Ha atau sebesar 16,14% dari total luas lokasi penelitian.Kata Kunci: Kepadatan Lahan, Kota Kendari, NDBI, NDBI-NDVIDOI : 10.5281/zenodo.2667849
Studi Perubahan Bentuk Lahan Akibat Aktivitas Penambangan Batu ( Studi Kasus : Kecamatan Moramo Utara Kab. Konawe Selatan) Risnawati, Risnawati; Usman, Ida; Salihin, Iradat
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 1 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.11 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i1.6360

Abstract

Studi perubahan bentuk lahan di Kecamatan Moramo Utara merupakan kegiatan menganalisis perubahan bentuk lahan yang telah terjadi dan memetakan sebaran aktivitas penambangan yang dimulai awal tahun 2013 hingga dengan sampai saat ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode interpretasi visual (digitasi on screen). Hasil analisis data DEM ALOS PALSAR yang diresampling ke data DEM SRTM menghasilkan peta 3D yang bertujuan untuk memberi gambaran terhadap kondisi topografi wilayah kajian tersebut. Peta sebaran lokasi diperoleh dari hasil analisis data citra google earth tahun 2013-2018 yang selanjutnya di analisis menggunkan aplikasi Sistem Informasi Penginderaan Jauh. Hasil analisis menunjukan sebaran lokasi penambangan mengalami penambahan baik penambahan lokasi maupun penambahan luas lahan yang sudah tereksploitasi.Kata Kunci : Bentuk Lahan, Penambangan BatuDOI : 10.5281/zenodo.3354750
Analisis Kebutuhan Jaringan Jalan Dan Jembatan Di Kabupaten Buton Selatan Berbasis Data Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografi Melsi, Melsi; Harimudin, Jamal; Jaya, Golok
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 1 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.038 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i1.6366

Abstract

Kebutuhan jaringan jalan dan jembatan dapat dilihat dengan menggunakan parameter jarigan jalan yaitu status jalan, kondisi jalan, jenis pengerasan jalan dan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi jaringan jalan dan jembatan berdasarkan simpul perekonomian serta kebutuhan jaringan jalan dan jembatan di Kabupaten Buton Selatan berbasis SIG (Sistem Informasi Geografi). Proses pemetaan dilakukan dengan pengolahan data satelit citra SPOT 6 dengan melakukan analisis spasial. Hasil analisis kemudian di overlay untuk menghasilkan peta status jalan, peta kondisi jalan dan peta jenis pengerasan jalan. Untuk jembatan dan penggunaan lahan dilakukan survey lapangan untuk menghasilkan peta sebaran jembatan dan peta sebaran simpul perekonomian. Hasil penelitian adalah kebutuhan jalan berdasarkan simpul perekonomian di Kabupaten Buton Selatan dan tingkat kebutuhan jalan rendah di Kecamata Bataugaa sepanjang 11,94 km, kebutuhansedang sepanjang 72,42 km, kebutuhan tinggi sepanjang 52,23 km, dan rencanan jalan sepanjang 75,55 km sedangkan kebutuhan jembatannya rendah. Tingkat kebutuhan jalan rendah di Kecamatan Sampolawa sepanjang 45,98 km, kebutuhan sedang sepanjang 45,77 km, kebutuhan tinggi sepanjang 62,21 km, rencana jalan sepanjang 79,48 km sedangkan kebutuhan jembatannya tinggi dan Kecamatan Lapandewa dimana tingkat kebutuhan jalan rendah sepanjang 50,3 km, kebutuhan sedang sepanjang 44 km sedangkan rencana jalannya sepanjang 40,90 km.Kata Kunci: Jaringan Jalan, Jembatan, Citra Satelit Spot 6DOI : 10.5281/zenodo.3355819
Analisis Daya Dukung Lingkungan Kawasan Perkotaan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan Harsono, Ade Rahmasari; Restele, La Ode; Harimudin, Jamal; Fitriani, Fitriani
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 2 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.811 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i2.9266

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi daya dukung lingkungan kawasan perkotaan Andoolo Ibukota Konawe Selatan. Daya dukung lingkungan ditentukan dengan menggunakan beberapa indikator yaitu: luas wilayah, luas lahan terbangun, koefisien luas lahan terbangun, produksi aktual tiap jenis komoditas, harga satuan tiap jenis komoditas, harga satuan beras, produktivitas beras, jumlah penduduk, luas lahan yang dibutuhkan untuk kebutuhan hidup layak per penduduk, koefisien limpasan, rata - rata aljabar curah hujan tahunan, dan kebutuhan air untuk hidup layak. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Permen LH No. 17 Tahun 2009 yaitu analisis daya dukung lahan bangunan/permukiman, analisis daya dukung lahan pertanian, dan analisis daya dukung air. Hasil penelitian menunjukkan nilai daya dukung lingkungan sebesar 2.083,98 yaitu DDLP >3 maka dapat disimpulkan kondisi daya dukung lingkungan di Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan masuk dalam kategori aman/baik berdasarkan perhitungan  hasil perhitungan dari 40% daya dukung lahan bangunan dengan nilai 2.082,99, 30% daya dukung lahan pertanian dengan nilai 0,22 dan 30% daya dukung air dengan nilai 0,77. Kata Kunci: Daya Dukung, Lingkungan, Kawasan PerkotaanDOI: 10.5281/zenodo.3607232
Analisis Geospasial Sedimentasi Teluk Kendari Akibat Perkembangan Lahan Terbangun Alfiani, Nur; Salihin, Loade Muh. Iradat; Usman, Ida; Khairisa, Noor Husna
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 2 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.349 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i2.9452

Abstract

Sedimentasi di Teluk Kendari dapat terjadi akibat semakin berkembangnya aktivitas manusia setiap tahunnya. Aktivitas manusia dapat meningkatkan kebutuhan penduduk akan lahanyang semakin terbatas, terutama kebutuhan terhadap lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana (pemukiman dan jalan). Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menentukan areal sedimentasi di Teluk Kendari, (2) mengetahui lahan terbangun di Kota Kendari periode tahun 2009, 2014 dan 2018 dan, (3) menganalisis hubungan sedimentasi di Teluk Kendari terkait perkembangan lahan terbangun. Penentuan sedimentasi pada penelitian ini berdasarkan Total Suspended Solid (TSS) dengan menggunakan metode gravimetrik dan transformasi algoritma. Penentuan lahan terbangun menggunakan metode NDBI. Hasil penelitian ini menunjukkan:(1) kandungan TTS cenderung tinggi pada kawasan dermagaPelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) dan Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) dengan kandungan TSS sebesar 6,0680 mg/L hasil pengukuran lapangan dan 266–353 mg/L hingga 354-442 mg/L TSS perolehan data citra.Kandungan TSS menjadi lebih rendah ke arah laut.(2) penggunaan lahan terbangun di Kota Kendari pada tahun 2009 seluas 3301 Ha, tahun 2014 seluas 5881 Ha dan 8076 Ha pada tahun2018. (3) hasil analisis SPSS menunjukkan perkembangan lahan terbangun dan TSS Teluk hasil pengukuran lapangan memiliki korelasi yang positif dengan tingkat hubungan cukup kuat yang ditunjukkan dengan nilai korelasi dari kedua variabel (r) sebesar 0,518, bahwa semakin bertambah luas lahan terbangun maka akan besar jumlah material yang tersuspensi (sedimentasi).Kata Kunci :Sedimentasi (TSS), Lahan Terbangun, NDBI, Citra Landsat.DOI: 10.5281/zenodo.3607300
Pemetaan Tanah Berdasarkan Sistem Klasifikasi Tanah PPT (1983) dan Padanan USDA (1990) Di Kecamatan Baruga dan Kecamatan Poasia Karim, Jufri
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 1 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.646 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i1.6308

Abstract

Di Kota Kendari, tanah mendapat tekanan yang tinggi sebagai akibat dari pesatnya pembangunan, namun database tentang tanah secara spasial yang tersedia hanya Peta Tanah Tinjau (skala 1:250.000). Untuk memenuhi kebutuhan database tentang Peta Tanah, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk membuat peta tanah tingkat semi detail  (skala 1:50.000) di Kecamatan Baruga dan Kecamatan Poasia berdasarkan sistem klasifikasi tanah PPT (1983) dan disepadankan dengan sistem klasifikasi tanah USDA (1999). Penelitian ini menggunakan metode survei, pola pendekatan analitik, dengan jarak observasi fleksibel grid. Pengamatan intensif dilakukan pada setiap satuan lahan yang menjadi sampel area.Berdasarkan Sistem Klasifikasi Tanah (PPT, 1983), Kec. Baruga dan Kec. Poasia mempunyai 8 macam tanah yaitu : Aluvial Distrik seluas 2944,5 ha (27,61%) meliputi SPT 1-3, 6 dan SPT 7); Aluvial Humik seluas 242,0 ha (2,28 %) meliputi SPT 5; Arenosol Kambik seluas 933,25 ha (8,77 %) meliputi SPT 12, 18, 19 dan SPT 21; Arenosol Oksik seluas 262,0 ha (2,46 %), meliputi SPT 14 dan SPT 22; Kambisol Molik seluas 1206,5 ha (11,31 %) meliputi SPT 8; Kambisol Umbrik seluas 1293,0 ha  (11,62 %) meliputi SPT 4 dan SPT 23; Regosol Distrik seluas 3749,0 ha (35,16 %) meliputi SPT 9,10,13,15-17,20, dan SPT 24-25; dan Regosol Eutrik seluas 83,75 ha (0,79 %) meliputi SPT 11. Berdasarkan Sistem Klasifikasi Tanah USDA (1999), Kecamatan Baruga dan Kecamatan Poasia mempunyai 8 sub group tanah yaitu : Typic Ustifluvents seluas 4611,75 ha (43,24 %) meliputi SPT 1, 5, 10, 15, dan SPT 16; Fluventic Dystrustepts seluas 1310,75 ha (12,29 %) meliputi SPT 4; Typic Endoaquents seluas 739,5 ha (6,94 %) meliputi SPT 2, 6 dan SPT 7; Typic Fluvaquents seluas 403,5 ha (3,78 %) meliputi 3; Typic Haplustepts seluas 80,75 ha (0,76 %) meliputi SPT 21; dan Typic Ustorthents seluas 1264,5  ha (11,88 %) meliputi SPT 9,11, 13, 17, 20, 24 dan SPT 25; Typic Dystrustepts seluas 1310,75 ha (12,29 %); Humic Dystrustepts seluas 1293,25 ha (12,15 %) meliputi SPT 12, 18, 19, 22 dan SPT 23.Kata Kunci: Klasifikasi, Peta, TanahDOI : 10.5281/zenodo.2654339
Analisis Spasial Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Dan Potensi Biomassa Di Kota Baubau Ikkarnila, Ikkarnila; Mey, Djafar; Saleh, Fitra
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 1 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1304.081 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i1.6340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakkan luas Ruang Terbuka Hijau dan menganaslisis potensi biomassa RTH Kota Baubau.Metode penelitian dilakukan dengan menginterpretasi citra Google Earth untuk analisis penggunaan lahan dan citra LANDSAT 8 digunakan untuk analisis kerapatan vegetasi untuk menghitung potensi biomassa di Kota Baubau.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi eksisting ruang terbuka hijau (RTH) berdasarkan luas wilayah terdapat dua kecamatan yang belum memenuhi proporsi RTH sebesar 30% yaitu kecamatan Batupurao dan kecamatan Murhum.Kebutuhan RTH berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah di Kota Baubau masing-masing 8.821,41 ha dan 5,01 ha. Potensi biomassa RTH pada masing-masing tingkat kerapatan memeiliki perbedaan dengan nilai kerapatan tertinggi 1.822.453,52 ton. Kebutuhan RTH di Kota Baubau berdasarkan jumlah penduduk sesuai dengan standar pada ketetapan PERMEN PU No. 5 Tahun 2008 bahwa ketersediaan RTH masih terpenuhi.Kata Kunci :Citra sateit, Ruang Terbuka Hijau, BiomassaDOI : 10.5281/zenodo.2658244
Kajian Risiko Bencana Kebakaran Permukiman Di Kecamatan Mandonga Kota Kendari Nining, Wa Ode; Widayati, Weka; Harimudin, Jamal
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 2 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.075 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i2.6345

Abstract

Studi kajian risiko bencana kebakaran risiko di Kecamatan Mandonga dilakukan untuk mengetahui tingkat ancaman, tingkat kehilangan, tingkat kapasitas dan tingkat risiko bencana kebakaran pemukiman. Variabel yang digunakan adalah kepadatan pemukiman, pola pemukiman, jenis atap rumah tinggal, lebar pintu masuk permukiman, kualitas atau kondisi pintu masuk pemukiman, frekuensi historis insiden kebakaran pemukiman, dampak dari kerugian ekonomi, korban meninggal, yang terluka, kepadatan penduduk, kelompok rentan, Produk Domestik Bruto (PDB), dan resistensi terhadap permukiman bencana kebakaran. Hasil penilaian risiko bencana terdiri dari 2 bagian, yaitu peta risiko bencana dan penilaian risiko bencana. Peta risiko bencana diperoleh dengan menganalisis data spasial dalam aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa sebanyak 198 blok permukiman penelitian di Kabupaten Mandonga (total luas 1.594.448,2 m2) berada pada tingkat ancaman rendah, kerugian pada tingkat sedang, daerah sedang tigkat kapasitas, sehingga blok 198 seperti permukiman memiliki tingkat risiko yang moderat terhadap bencana kebakaran. Terdapat 39 blok permukiman lainnya (luas 976.220,93 m2) berada pada tingkat ancaman, tingkat kerugian yang tinggi dan kapasitas wilayah yang tinggi, sehingga blok permukiman 39 memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap permukiman bencana kebakaran.Kata Kunci: Bencana Banjir, Resiko, Kota BaubauDOI : 10.5281/zenodo.2658818
Studi Pengembangan Fasilitas Sistem Logistik Perikanan di Kota Baubau Harimudin, Jamal; Fitriani, Fitriani; Indirasary, Anita
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 2, No 1 (2018): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.188 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v2i1.6350

Abstract

Sistem logistik perikanan di Kota Baubau memerlukan pengembangan fasilitas, sehingga perlu diadakan studi pengembangan fasilitas sistem logistik perikanan di kota baubau. Metode penelitian yang digunakan yaitu mendeskripsikan kondisi infrastrukur berupa: transportasi darat, udara dan laut; dan analisis pengembangan pangkalan pendaratan ikan dilakukan dengan menganalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukkan Infrastruktur berupa transportasi laut di Kota Baubau dapat mendukung mendukung, transportasi darat belum mendukung dibeberapa kecamatan. Volume barang yang diangkut melalui angkutan udara ini masih relatif kecil, namun nilai barang yang diangkut terus meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk pengiriman dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini menjadi penunjang kemajuan kota Baubau. Luas kolam pelabuhan yang dibutuhkan yaitu 261.488,81 meter2  dan Luas Gedung Pelelangan yaitu 645,38 m2 . sarana dan prasarana yang belum memenuhi kriteria Peraturan Menteri Indonesia No.10/MEN/2004 yiatu Gedung TPI, Kantor pengelola TPI, Bak penampungan air, Toilet, Sanitasi, Tempat pembuangan dan Tempat parkirKata Kunci : Pengembangan, Fasilitas, Sistem Logistik, PerikananDOI : 10.5281/zenodo.2667841

Page 1 of 10 | Total Record : 96