cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
livana.ph@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Laut 31A Kendal 51311
Location
Kab. kendal,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Gawat Darurat
ISSN : 26849321     EISSN : 26852268     DOI : https://doi.org/10.32583/JGD
Core Subject : Health,
Jurnal Gawat Darurat (JGD) merupakan bagian integral dari jurnal yang diterbitkan oleh LPPM STIKES Kendal. JGD merupakan sarana pengembangan dan publikasi karya ilmiah bagi para peneliti, dosen dan praktisi. JGD diterbitkan pertama kali dengan p-ISSN dan e-ISSN Volume 1 No 1 Juni 2019 . JGD terbit 2 kali dalam setahun yaitu bulan Juni dan Desember. Artikel akan ditelaah secara peer review oleh mitra bestari dari berbagai institusi.
Articles 42 Documents
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT STROKE DENGAN PENANGANAN PRE-HOSPITAL Na?im, Ainun; Arisdiani, Triana; Hermanto, Hermanto
Jurnal Gawat Darurat Vol 1 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Jurnal Gawat Darurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.462 KB)

Abstract

Stroke merupakan perubahan neurologis akibat gangguan aliran darah diotak. Di Indonesia, diperkirakan 300.000 kasus baru stroke setiap tahunnya. Pengetahuan tentang penyakit stroke dan penanganan di rumah (pre-hospital) menjadi penting karena dapat mengurangi angka kematian dan meminimalkan gangguan neurologis yang terjadi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit stroke dengan penanganan pre-hospital di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Penelitian menggunakan desain studi deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, sampel 87 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan uji statistik chi square dengan ? 0,05. Hasil penelitian menunjukan nilai p value 0,005 (p<0,05) yang bermakna ada hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit stroke dengan penanganan pre-hospital.   Kata kunci : Stroke, pengetahuan, penanganan pre-hospital   DETERMINE THE RELATIONSHIP BETWEEN THE LEVEL OF FAMILY KNOWLEDGE ABOUT STROKE AND PRE-HOSPITAL TREATMENT    ABSTRACT Stroke is a neurological change due to impaired blood flow in the brain. In Indonesia, an estimated 300,000 new cases of stroke each year. Knowledge of stroke and treatment at home (pre hospital) is important because it can reduce mortality and minimize neurological disorders that occur. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of family knowledge about stroke and pre-hospital treatment at the RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. The study used a descriptive correlation study design with a cross sectional approach, a sample of 87 respondents using purposive sampling technique. This study used the chi square test with ? 0.05. The results showed a p value of 0.005 (p <0.05) which means there is a relationship between the level of family knowledge about stroke and pre-hospital treatment. For the community, it can be used as a source of new knowledge and references for the family in conducting pre-hospital treatment. Keywords: Stroke, knowledge, pre-hospital treatment
GAMBARAN KARAKTERISTIK KESIAPSIAGAAN BENCANA PADA REMAJA Wakhid, Abdul; Wulandari, Wiwik; Saparwati, Mona
Jurnal Gawat Darurat Vol 1 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Jurnal Gawat Darurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.43 KB)

Abstract

Wilayah Indonesia terletak diantara tiga lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Hindia-Australia. Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia rentan terhadap gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, dan jenis-jenis bencana geologi lainnya. Pendidikan kebencanaan merupakan suatu pendidikan yang penting bagi kehidupan masyarakat, untuk membentuk kesiapsiagaan terhadap bencana yang merupakan syarat mutlak bagi pengembangan pengurangan resiko bencana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan kesiapsiagaan bencana pada siswa SMA sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran bencana.Desain penelitian ini menggunakan metode pre-experimental dengan jenis pre test and post test one group. Populasi penelitian ini siswa SMK Tunas Patria Ungaran sebanyak 128 siswa dengan sampel penelitian sebanyak 43 responden yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Instrumen untuk variabel kesiapsiagaan bencana menggunakan kuisoner dari LIPI. Analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase dan uji bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan sebelum diberikan pembelajaran bencana dalam kategori kurang sebanyak 93,0%, pengetahuan sesudah diberikan pembelajaran bencana dalam kategori baik sebanyak 53,5%. Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan kesiapsiagaan bencana sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran menggunakan audio visual pada siswa SMA Tunas Patria Ungaran dengan nilai p=0,000.   Kata kunci : pengetahuan, kesiapsiagaan bencana, siswa SMA DESCRIPTION OF CHARACTERISTICS OF DISASTER PREPAREDNESS IN YOUTH   ABSTRACT The region of Indonesia is located between three tectonic plates namely Eurasian plate, the Pacific plate and Australia-Indies plate. These conditions lead to Indonesia to be proned of earthquakes, tsunamies, volcanic eruptions, and other types of geological disasters. Education for disaster is important to people's lives, to make disaster preparedness which is an absolute requirement for the development of disaster risk reduction. The purpose of this to study is to find out the difference between knowledge of disaster preparedness on high school students before and after given disaster learning. The design in this research method used pre-experimental type with pre test and post test in one group. The population on this research were students of SMK Tunas Patria Ungaran as many as 128 students with research samples as many as 43 respondents taken by proportional random sampling technique. Instruments for disaster preparedness variable used questionnaire from LIPI. Univariate analysis test in the form of frequency distribution and percentage and used Wilcoxon bivariat test. The results showed student?s knowledge before the disaster learning is in less category as many as 93.0% and after given disaster learning in good category as many as 53.5%. There is significant differences between knowledge of disaster preparedness before and after given disaster learning by using audio visual on students of SMK Tunas Patria Ungaran with p value= 0.000.   Keywords : knowledge, disaster preparedness, senior high school student
PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR DENGAN MEDIA PHANTOM RESUSITASI JANTUNG PARU (PREJARU) MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA ORANG AWAM Putri, Runi Pramesti; Safitri, Feni Nofalia; Munir, Sahrul; Hermawan, Ari; Endiyono, Endiyono
Jurnal Gawat Darurat Vol 1 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Jurnal Gawat Darurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.517 KB)

Abstract

Kegawatdaruratan  merupakan suatu  kejadian  yang  tiba-tiba  menuntut tindakan  segera  yang  mungkin  karena epidemi,  kejadian  alam,  untuk  bencana teknologi,  perselisihan  atau  kejadian yang  disebabkan manusia. Penyakit  Jantung  Koroner  di  Propinsi  Jawa  Tengah  mengalami peningkatan  dari  0,09%  pada  tahun  2006  menjadi  0,10%  pada  tahun  2007, dan 0,11% pada tahun 2008. Prevalensi sebesar 0,11% berarti setiap 10.000 orang terdapat 11 orang penderita Penyakit Jantung Koroner. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pelatihan bantuan hidup dasar dengan media phantom resusitasi jantung paru meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar orang awam. penelitian ini penelitian kuantitatif menggunakan metode pre experimental, design rancangan penelitian menggunakan one group pre-post test design melibatkan responden sebanyak 30 responden. Analisa data yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Teknik pengumpulan data menggunakan paired t-test. nilai rata-rata pengetahuan responden sebelum pelatihan sebesar 4,87±2,129 dan sesudah pelatihan nilai rata-rata meningkat menjadi 7,33±2,090. Nilai rata-rata keterampilan responden  sebelum pelatihan sebesar 2,83±0,95 dan sesudah pelatihan nilai rata-rata meningkat menjadi 4,7±0,466. Hasil uji wilcoxon terhadap pengetahuan diperoleh nilai Z sebesar -3,326 dengan nilai p 0,0001 dan pada keterampilan nilai Z sebesar -4,684 dengan p 0,0001. Ada pengaruh pelatihan bantuan hidup dasar dengan media phantom resusitasi jantung paru (PREJARU) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar orang awam.   Kata kunci: BHD, pengetahuan dan keterampilan, PREJARU   TRAINING OF BASIC LIVI SUPPORT WITH THE MEDIA OF PHANTOM RESUSCITATION OF PULSE HEART (PREJARU) IMPROVING BASIC LIFE KNOWLEDGE AND SKILLS IN THE EARLY PEOPLE   ABSTRACT Emergency is a sudden occurrence that demands immediate action that may be due to an epidemic, natural events, for technological disasters, human-caused disputes or events. Coronary Heart Disease in Central Java Province experienced an increase from 0.09% in 2006 to 0.10% in 2007, and 0.11% in 2008. Prevalence of 0.11% means that every 10,000 people there are 11 people suffering from disease Coronary heart. The purpose of this study is to determine the effect of basic life support training with phantom cardiac resuscitation media to improve the knowledge and skills of basic life support for lay people. This study used quantitative pre-experimental methode with one group pre-post test design, the sampling technique uses total 30 respondents. Analysis of the data in this study used  the Wilcoxon test. Data collection techniques using paired t-test. the average value of respondents' knowledge before training was 4.87 ± 2.129 and after training the average value increased to 7.33 ± 2.090. The average value of respondents' skills before training was 2.83 ± 0.95 and after training the average value increased to 4.7 ± 0.466. The results of the Wilcoxon test on knowledge obtained a Z value of -3,326 with a value of p 0,0001 and a skill Z value of -4,684 with p 0,0001. There is the effect of basic life assistance training with phantom cardiac resuscitation media (PREJARU) to increase the knowledge and basic life support skills of ordinary people.   Keyword: Basic Life Support, training and skills, PREJARU
GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA YANG MENGANTARKAN PASIEN GANGGUAN JIWA KE IGD PH, Livana; Mubin, Mohammad Fatkhul
Jurnal Gawat Darurat Vol 1 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Jurnal Gawat Darurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.446 KB)

Abstract

Gangguan jiwa merupakan satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara-negara maju, tetapi masih kurang popular di kalangan masyarakat awam. Jumlah penduduk yang mengalami gangguan jiwapun memicu keluarga untuk mengantar pasien ke IGD. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif. Sampel penelitian ini adalah keluarga yang mengantar pasien gangguan jiwa ke IGD berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data diambil menggunakan kuesioner terkait karakteristik keluarga berupa pendidikan, pekerjaan, penghasilan, tipe keluarga, status hubungan, tahap perkembangan keluarga, dan etnis. Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan keluarga yang mengantar pasien gangguan jiwa ke IGD mayoritas berpendidikan SLTA, bekerja, berpenghasilan rendah, tipe keluarga besar, status hubungan sebagai ayah, tahap keluarga pada tahap 3, dan keseluruhan keluarga merupakan etnis jawa. Kata kunci: Karakteristik keluarga, gangguan jiwa.   DESCRIPTION OF CHARACTERISTICS OF FAMILIES THAT RUNNING PATIENTS OF LIFE DISORDERS TO EDD   ABSTRACT Mental disorders are one of the four major health problems in developed countries, but are still less popular among ordinary people. The number of people who suffer from mental disorders triggers families to take patients to the emergency room. The design of this study uses descriptive. The sample of this research was 40 families who took mental patients to the emergency room. The sampling technique uses total sampling. Data was taken using a questionnaire related to family characteristics in the form of education, employment, income, family type, relationship status, family development stage, and ethnicity. Data were analyzed using frequency distribution. The results showed that the families who delivered mental patients to the emergency department were mostly high school educated, worked, had low income, large family types, relationship status as fathers, family stages in stage 3, and the whole family was Javanese.   Keywords: Family characteristics, mental disorders.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE-HOSPITAL STROKE TERHADAP PENGETAHUAN DAN SELF-EFFICACY MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN TINDAKAN PERTOLONGAN PRE-HOSPITAL STROKE Santosa, Winanda Rizki Bagus; Trisnain, Aldilla Nur Sukma
Jurnal Gawat Darurat Vol 1 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Jurnal Gawat Darurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.221 KB)

Abstract

Manajemen pre-hospital stroke merupakan pelayanan yang diberikan pada saat dan selama  korban pertama  kali ditemukan, selama  proses transportasi hingga pasien  tiba di rumah  sakit. Penanganan pre-hospital stroke dapat menjadi penentu terhadap kondisi dan penanganan selanjutnya. Dalam melakukan tindakan pre-hospital stroke, masyarakat harus memiliki pengetahuan dan self efficacy yang tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hal tersebut adalah dengan diberikan pendidikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pendidikan kesehatan tentang pre-hospital stroke terhadap pengetahuan dan self-efficacy masyarakat di Desa Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri dalam melakukan tindakan pertolongan pre-hospital stroke. Jenis penelitian yang digunakan adalah pra experimental design dengan rancangan one group pre test-post test design. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dengan metode non probability sampling, menggunakan teknik total sampling didapatkan 33 responden. Analisis data menggunakan uji wilcoxon signed rank untuk menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan tentang pre-hospital stroke terhadap tingkat pengetahuan dan self-efficacy masyarakat dalam melakukan tindakan pertolongan pre-hospital stroke. Hasil dari uji Wilcoxon menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan self-efficacy memiliki nilai ?-value = 0,000 sehingga ?-value< 0,05 dan H0 ditolak. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh dari pendidikan kesehatan pre-hospital stroke terhadap pengetahuan dan self-efficacy masyarakat dalam melakukan tindakan pertolongan pre-hospital stroke.   Kata kunci : Pendidikan kesehatan, pre-hospital stroke, pengetahuan, self-efficacy.     THE EFFECT OF PRE-HOSPITAL STROKE HEALTH EDUCATION ON THE KNOWLEDGE AND SELF-EFFICACY OF COMMUNITIES IN CONDUCTING RELIEF MEASURES PRE-HOSPITAL STROKE     ABSTRACT Management of pre-hospital stroke is a service provided at the time and during the first time the victim is found, during the transportation process until the patient arrives at the hospital.Pre-hospital stroke treatment can be a determinant of the condition and subsequent treatment.In performing stroke pre-hospital actions, the community must have high knowledge and self-efficacy.One Effortsthat can be done to improve this is to be given health education. This study aims to determine the effect of health education about pre-hospital strokes on the knowledge and self-efficacy of people in Jongbiru Village Gampengrejo Subdistrict, Kediri Regency in performing pre-hospital relief measures.The type of research used is a pre-experimental design with the design of one group pre-post test design.Data collection is done using a questionnaires. Sampling using non probability sampling method, using total sampling technique obtained 33 respondents. Data analysis used the Wilcoxon signed rank test to analyze the effect of health education about pre-hospital stroke on the level of knowledge and self-efficacy of the community in performing pre-hospital relief measures.The results of the Wilcoxon test show that the level of knowledge and self-efficacy has a ?-value = 0,000 so that ?-value <0.05 and H0 is rejected. The conclusion of this study is that there is an influence of the influence of pre-hospital stroke health education on the knowledge and self-efficacy of the community in conducting relief measures pre-hospital stroke   Keywords: Health education, pre-hospital stroke, knowledge, self-efficacy.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEIKUTSERTAAN PELATIHAN CPR PERAWAT DENGAN PENANGANAN DASAR PASIEN HENTI JANTUNG BERDASARKAN GUIDELINES AHA 2015 Darwanti, Lestari Eko; Setianingsih, Setianingsih; Yulianto, Istian
Jurnal Gawat Darurat Vol 1 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Jurnal Gawat Darurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.811 KB)

Abstract

Henti jantung di dalam rumah sakit merupakan kejadian yang signifikan tekait dengan morbiditas dan kematian. Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan memiliki peran penting dalam upaya penyelamatan dengan melakukan CPR mengikuti Guidelines terbaru dari AHA 2015. Namun, penanganan masih bervariasi dan belum semua perawat mengikuti pelatihan tentang CPR terbaru tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan keikutsertaan pelatihan CPR perawat dengan penanganan dasar pasien henti jantung berdasarkan Guidelines AHA 2015. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan crossectional. Sampel yang digunakan sejumlah 109 perawat di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan penanganan dasar pasien henti jantung dengan p value 0,041 (p value <0,05) sedangkan keikutsertaan pelatihan CPR tidak berhubungan dengan penanganan dasar pasien henti jantung yang ditandai dengan p value 0,439 (p value > 0,05).   Kata kunci: Pengetahuan, pelatihan cpr, perawat, henti jantung. ABSTRACT In Hospital Cardiac arrest is a significant event related to morbidity and death. Nurses as health care providers have an important role in rescue efforts by conducting CPR following the latest Guidelines from AHA 2015. However, treatment is still varied and not all nurses have attended training on the latest CPR. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and participation of CPR training nurses with the basic treatment of patients with cardiac arrest based on the 2015 AHA Guidelines. This study used a correlational analytic design with a crossectional approach. The sample used was 109 nurses at Dr. H. Soewondo Kendal. Data were analyzed by univariate and bivariate using chi-square. The results showed that there was a relationship between the level of knowledge of nurses and the basic treatment of patients with cardiac arrest with p value 0.041 (p value <0.05) while the participation of CPR training was not related to basic treatment of patients with cardiac arrest characterized by p value 0.439 (p value> 0 , 05).   Keywords: Knowledge, cpr training, nurses, cardiac arrest.
Kejadian Demensia Lewy Body dan Faktor-faktor Risikonya Pratiwi, Nindy Kurnia; Sativa, Shania Ocha; Kusuma, Annisa Dwianggreni
Jurnal Gawat Darurat Vol 1 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Jurnal Gawat Darurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.513 KB)

Abstract

Demensia merupakan rangkaian gejala atau sindrom dapat yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif secara progresif ataupun kronis. Demensia Lewy bodies menempati urutan ketiga yang sering terjadi dan memiliki kemiripin gejala dengan demensia Alzheimer dan demensia Parkinson sehingga sulit didiagnosis. Diagnosis pasti dari demensia dengan Lewy bodies hanya didapatkan melalui pemeriksaan post-mortem dengan mengetahui distribusi dari Lewy bodies dan Lewy neuritis pada otak pasien yang menunjukkan riwayat klinis demensia. Metode yang digunakan adalah literature review yang diabil dari buku pedoman, jurnal nasional, jurnal internasional, dan website. Literatur terdiri dari 16 sumber pustaka yang ditelusuri melalui akses data NCBI dan Google Scholar. Sumber pustaka yang digunakan ditulis pada tahun 2006 hingga 2019. Hasil penelitian menunjukkan kejadian demensia dengan lewy body cukup sering terjadi dan faktor-faktor risiko penyakit ini diantaranya usia, riwayat keluarga atau genetik, penyakit yang diderita termasuk faktor vaskuler, dan gaya hidup. Simpulan kejadian demensia dengan lewy body menempati urutan ketiga setelah demensia vaskuler dan faktor-faktor risiko yang sering mempengaruhi diantaranya usia dan genetik.
Modalitas Diagnostik pada Kasus Kegawatdaruratan Trauma Tumpul Abdomen Liani, Irma; Putra, Fuad Iqbal Eka
Jurnal Gawat Darurat Vol 1 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Jurnal Gawat Darurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.423 KB)

Abstract

Trauma merupakan kegawatan tersering ketiga penyebab kematian di Dunia. Trauma tumpul abdomen penyumbang 7-10% dari seluruh penyebab trauma yang menimbulkan kematian. Di Indonesia, Sulawesi Selatan (12,8%) dengan prevalensi tertinggi dan terendah di Jambi (4,5%).  Penyebab utama tersering akibat terjatuh (40,9). Penegakan diagnosis dibutuhkan agar dapat menentukan terapi selanjutnya. Penegakan diagnosis dapat berupa pemeriksaan Focus Assesment with Sonography in Trauma merupakan pemeriksaan yang cepat, non invasif, dan dapat dilakukan pada kondisi hemodinamik pasien tidak stabil. Pemeriksaan Focus Assesment with Sonography in Trauma menurunkan angka penggunaan CT Scan dari 56% menjadi 26% tanpa meningkatkan resiko kepada pasien. Selanjutnya pemeriksaan Deep Peritoneal Lavage dapat menentukan jenis cairan intraperitoneal penyeba, lebih sensitif dan spesifik menentukan penyebab dari cidera pada organ berongga dan cidera mesentrik. Pemeriksaan chromatography CT-Scan merupakan pemeriksaan baku emas yang dapat menentukan penyebab cidera organ retroperitoneal dan organ padat, namun pemeriksaan ini mahal dan membutuhkan kondisi hemodinamik pasien yang stabil, operator yang terampil.  Kata kunci: Blunt Abdominal Trauma Scoring System (BATSS), Deep Peritoneal Lavage (DPL), Focus Assesment with Sonography in Trauma (FAST),Trauma tumpul abdomen.  DIAGNOSTIC MODALITY IN CASE OF EMERGENCY BLUNT ABDOMINAL TRAUMA  ABSTRACT Trauma is the third most common cause of death in the World. Blunt abdominal trauma contributes 7-10% of all causes of trauma that causes death. In Indonesia, South Sulawesi (12.8%) has the highest and lowest prevalence in Jambi (4.5%). The main cause is most often due to falls (40.9). Enforcement diagnosis is needed in order to determine the next therapy. Enforcement Diagnosis can consist of a focus examination with Sonography in Trauma, which is a rapid, non-invasive examination, and can be performed in hemodynamic conditions of unstable patients. Focus Assessment Examination with Sonography in Trauma. Reducing the use of CT scans from 56% to 26% without increasing risk for patients. Next check the Deep Peritoneal Lavage can determine the type of intraperitoneal fluid, more sensitive and specifically determine the cause of injuries to hollow organs and mesentric injuries. CT-Scan chromatography is a gold standard examination that can determine the cause of injury to retroperitoneal organs and dense organs, but this examination is expensive and requires hemodynamic stable patients, trained operators.  Keywords: Blunt abdominal trauma, Blunt Abdominal Trauma Scoring System (BATSS), Deep Peritoneal Lavage (DPL), Focus Assessment with Sonography in Trauma (FAST).
Penanganan Awal Stroke Non Hemoragic oleh Masyarakat Awam Darwati, Lestari Eko; Setianingsih, Setianingsih; Purwati, Purwati
Jurnal Gawat Darurat Vol 1 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Jurnal Gawat Darurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.382 KB)

Abstract

Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan nomor satu di Indonesia, serta menyebabkan depresi bagi penderitanya. Di indonesia terdapat kira-kira 2 juta orang penderita stroke yang bertahan hidup dalam kondisi cacat, serta 80% dari stroke ini adalah jenis iskemik dimana aliran darah keotak terhambat. Penanganan awal stroke bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu melakukan fase deteksi, pengiriman pasien dan transportasi/ambulans. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penanganan awal stroke non hemoragic oleh masyarakat awam. Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif survey, yang dilakukan pada bulan Maret 2019. Sampel sebanyak 53 responden keluarga pasien stroke. Pengambilan sampel secara consecutive sampling. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, rata-rata berusia 29 tahun, berpendidikan SMA, dan hubungan dengan keluarga sebagai anak. Tindakan awal deteksi sebagian besar kurang sebanyak(50,9%). Tindakan awal pengiriman pasien sebagian besar kurang sebanyak(49,1%). Tindakan awal transportasi/ ambulance pasien sebagian besar kurang sebanyak (60,4%).  Kata kunci: penanganan awal, stroke non hemoragic, masyarakat awam bencana  THE INITIAL TREATMENT OF NON-HEMORRHAGIC STROKE BY THE GENERAL PUBLICABSTRACT Stroke is the first cause of death and disability In Indonesia, and causes depression for sufferers. In Indonesia, there are approximately 2 million people with stroke who survive in conditions of disability, and 80% of these strokes are an ischemic type where the blood flow to the brain is inhibited.Early treatment of stroke can be done in 3 ways, namely the detection phase, patient delivery and transportation / ambulance. The purpose of this study was to determine the description of the initial treatment of non-hemorrhagic stroke by the general public. Quantitative research with a descriptive survey design, conducted in March 2019. A sample of 53 respondents were families of stroke patients. Sampling by consecutive sampling. The results of the study were obtained mostly by men, on average 29 years old, high school education, and relationships with families as children. Most of the initial detection measures were less (50.9%). Most of the patient's initial delivery procedures were less (49.1%). Most of the patients' initial transportation / ambulance actions were less (60.4%).  Keywords: early treatment, non hemorrhagic stroke, ordinary people
Komunitas Mangrove dalam Pengurangan Risiko Bencana Suwaryo, Putra Agina Widyaswara; Sarwono, Sarwono; Yuwono, Podo
Jurnal Gawat Darurat Vol 1 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Jurnal Gawat Darurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.024 KB)

Abstract

Mangrove terbukti memberikan kontribusi yang tinggi menjaga stok pangan pesisir dan benteng alami dari tsunami. Hampir seperempat bagian mangrove dunia atau sedikitnya 3.5 juta hektar lahan mangrove ada di Indonesia. Salah satu faktor yang membuat kerusakan yang terjadi pada ekosistem mangrove adalah pengelolaan yang tidak dilakukan dengan baik. perlu dikaji mengenai tata kelola dan pemanfaatan ekosistem mangrove serta menelaah regulasi pemerintah terkait ekosistem mangrove. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mendeskripsikan tata kelola dan pemanfaatan serta regulasi yang ada termasuk koordinasi, integrasi dan kerjasama dalam implementasi pengelolaan ekosistem mangrove yang efektif dan efisien. Penelitian ini tidak melakukan survey atau penilaian langsung ke lapangan terkait kondisi ekosistem mangrove. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dengan berbagai variasinya. Partisipan berjumlah 8 orang. Hasil penelitian didapatkan ada regulasi yang baik antara masyarakat dengan pemerintah dan BPBD yang diinisiasi oleh Komunitas Mangrove Muhammadiyah sebagai bentuk mitigasi bencana untuk pengurangan risiko bencana dengan cara mengelola dan merawata ekosistem mangrove di wilayah pesisir.  Kata kunci: mangrove, mitigasi, pengurangan risiko bencana  MANGROVE COMMUNITY IN DISASTER RISK REDUCTIONABSTRACT Angroves proved to have a high contribution in protecting coastal food stocks and natural fortresses from the tsunami. Nearly a quarter of the world's mangroves or at least 3.5 million hectares of mangrove land exists in Indonesia. One of the factors that make the damage that occurs in mangrove ecosystems is management that is not done properly. It needs to be studied regarding the management and utilization of mangrove ecosystems as well as examining government regulations related to mangrove ecosystems. This study uses qualitative methods that describe the governance and utilization as well as existing regulations including coordination, integration and cooperation in the implementation of effective and efficient mangrove ecosystem management. This study did not conduct surveys or direct assessments in the field regarding the condition of mangrove ecosystems. Data analysis techniques using qualitative analysis techniques with a variety of variations. Participants numbered 8 people. The results showed that there were good regulations between the community and the government and the BPBD initiated by the Mangrove Community of Muhammadiyah as a form of disaster mitigation for disaster risk reduction by managing and maintaining mangrove ecosystems in coastal areas.  Keywords: mangrove, mitigation, disaster risk reduction