cover
Contact Name
Muhammad Andi Septiadi
Contact Email
Septiadi.andi90@uinsgd.ac.id
Phone
+6282176562270
Journal Mail Official
KPendidikan@uinsgd.ac.id
Editorial Address
1th Floor, Building of Program Pasca Sarjana UIN Sunan Gunung Djati Jl. Cimencrang, Cimenerang, Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Khazanah Pendidikan Islam
ISSN : -     EISSN : 2715968X     DOI : -
Core Subject : Education,
Khasanah Pendidikan Islam e-ISSN: 2715-968X is open access and peer-reviewed journal of Islamic Studies published by the Program Sarjana UIN Sunan Gunung Djati, Bandung. The journal is published Four time a year (April, Agustus and Desember ) in both print and online versions and provides a forum for publishing the original research articles and review articles related to issues in the area of Islamic Studies such as Qur’an and Hadits Studies, Religious Studies, Islamic Philosophy, and Islamic Spirituality (Sufism) from scholars of related disciplines. All papers submitted to the journal should be written in good Bahasa Indonesia, English, Arabic, or Malay, and must be submitted online.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 51 Documents
Manajemen Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Berbasis Pendekatan Leadership 4h Ade E. Bahtiar S
Khazanah Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2019): Khazanah Pendidikan Islam
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.6 KB) | DOI: 10.15575/kp.v1i1.7135

Abstract

pengelolaan pendidikan yang menggunakan sebuah pendekatan yang disebut Leadership 4H. Dengan mengadaptasikan pendekatan tersebut, beberapa fakta menunjukkan adanya perkembangan yang baik dalam pendidikan karakter siswa, namun disisi lain banyak masalah-masalah timbul dalam ketiga aspek tersebut di atas yang menjadi fokus penting dalam manajemen pendidikan sehingga menjadi perhatian dalam penelitian ini.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan mengenai kegiatan nyata dari pelaksanaan manajemen pendidikan karakter di sekolah dasar, yakni meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, serta hasil yang sudah dicapai dari implementasi pendidikan karakter berbasis pendekatan Leadership 4H di SD Cendekia Leadership School. Dalam penelitian ini dilakukan metode kualitatif dengan teknik wawancara, studi dokumentasi, dan observasi serta pemeriksaan ulang untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat. Adapun temuan-temuan yang diperoleh selama penelitian adalah meliputi gambaran umum bahwa SD Cendekia Leadership School sudah melaksanakan manajemen pendidikan karakter yang meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi secara sistematis berdasarkan kaidah manajemen yang memadai. Pendekatan Leadership 4H merupakan salah satu pendekatan yang dapat diandalkan untuk diaplikasikan dalam pendidikan karakter di sekolah dasar meski memerlukan sumber daya dan sarana yang memadai. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dasar adalah masa yang tepat serta menjadi keharusan bagi dunia pendidikan untuk mengelolanya dengan benar.
Implementasi Program Pengembangan Karakter Islami Melalui Program Tahfidz Ahmad Paridi
Khazanah Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2019): Khazanah Pendidikan Islam
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1027.948 KB) | DOI: 10.15575/kp.v1i1.7136

Abstract

Artikel ini untuk mengetahui kontruksi nilai-nilai karakter islami, proses pengembangan karakter islami, bentuk evaluasi dalam pengembangan karakter islami, capaian keberhasilan pengembangan karakter islami, faktor yang mempengaruhi program pengembangan karakter islami yang melalui tahfizh. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menujukan bahwa kontuksi nilai-nilai pengembangan karakter islami merupakan penyampaian sosialisasi pengembangan karakter, pembudayaan karakter dan internalisasi nilai-nilai karakter islami melaui program tahfidz, Proses pengembangan karakter islami yang dilakukan melalui program tahfizh diawali dengan do’a dan diakhiri dengan do’a pula dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan yang ada di SDIT Tahfizh Qur’an Al-Jabar, Evaluasi untuk seluruh siswa akan di tes oleh wali kelas dan guru selalu mengecek dan mengetes seluruh siswa yang telah menghafal Al-Qur’an, Capaian yang menjadi fokus utama adalah terlihat pada prilaku siswa yang berkaitan dengan mencintai Allah, mencintai rasulullah, pekerja keras, berprilaku jujur, memiliki sifat rendah hati, dan bertanggung jawab dan Faktor yang mempengaruhi program pengembangan karakter islami Di SDIT Tahfizh Qur’an Al-Jabar melalui program tahfidz adalah faktor kesehatan, aspek psikologis, faktor kecerdasan, faktor motivasi, faktor usia, dan faktor keluarga.
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru A.Eri Iman Suroya
Khazanah Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2019): Khazanah Pendidikan Islam
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.184 KB) | DOI: 10.15575/kp.v1i1.7137

Abstract

Keberhasilan SMK Bandung Timur dan SMK Bakti Nusantara 666 dalam usaha mencapai SMK unggulan ditunjang oleh visi-misi kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola dan mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Kegiatan pembinaan guru dalam bentuk In-House Training dan workshop merupakan program aktualisasi pengembangan kompetensi pedagogik guru di SMK Bandung Timur dan SMK Bakti Nusantara 666, hal tersebut disebabkan lemahnya produktifitas dan efektifitas tenaga pendidik terhadap proses pebelajaran. Metode Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan, wawancara mendalam, observasi berperan serta, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa; Peran kepemimpinan Kepala Sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru di SMK Bandung Timur  dan SMK Bakti Nusantara 666 secara teknis maupun proses pelaksanaannya memiliki ragam cara masing-masing, Perencanaan pengembangan kompetensi pedagogik guru mencakup; a) Formulasi rumusan dan tujuan pengembangan, b) strategi/langkahlangkah pengembangan, c) formulasi program pengembangan, d) penentuan waktu dan tempat, e) rencana anggaran, Pelaksanaan pengembangan kompetensi pedagogik adalah kegiatan In-House Training, dan Workshop pengembangan kurikulum KTSP, dilaksanakan oleh sekolah, Evaluasi pengembangan dilakukan dengan; Supervisi (kunjungan kelas), Kegiatan rapat sekolah, Monitoring guru (CCTV). 5) faktor penunjang mencakup Perubahan Kurikulum,Persaingan dunia pendidikan, Kebutuhan masyarakat, Alokasi dana subsidi, dan Kegiatan akreditasi sekolah. Faktor penghambat mencakup anggaran dana terbatas, fasilitas yang kurang, dan keterbatasan waktu
Implementasi Metode Talaqqi Dalam Pembelajaran Tahsin Dan Tahfiz Al-Qur’an Azis Rizalludin
Khazanah Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2019): Khazanah Pendidikan Islam
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.135 KB) | DOI: 10.15575/kp.v1i1.7138

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya tingkat keterampilan siswa dalam membaca al-Qur’an di SDIT Khaira Ummah Tanjungsari yang belum memenuhi indikator  pencapaian yang telah ditetapkan. Hal ini didasari atas pengamatan di lapangan yang peneliti lakukan di kelas III SDIT Khaira Ummah Tanjungsari tahun pelajaran 2016/2017. Terdapat sebanyak 10 siswa (40%) pada kategori tidak lancar membaca al-Qur’an (terbata-bata) dan 8 siswa (32%) berada pada kategori kurang lancar dalam membaca al-Qur’an dari total 25 siswa di kelas 3 SDIT Khaira Ummah Tanjungsari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi metode talaqqi dalam pembelajaran tahsin dan tahfiz al-Qur’an (Penelitian di Kelas III SDIT Khaira Ummah Tanjungsari). Yaitu menggambarkan desain pembelajaran tahsin dan tahfiz al-Qur’an dengan menggunakan metode talaqqi, menggambarkan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran tahsin dan tahfiz al-Qur’an dengan menggunakan metode talaqqi di kelas 3 SDIT Khaira Ummah Tanjungsari. penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, interview atau wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Desain pembelajaran tahsin dan tahfiz al-Qur’an dengan menggunakan metode talaqqi di SDIT Khaira Ummah Tanjungsari mencakup desain pengaturan guru, pengaturan siswa, pengaturan waktu dan tempat belajar serta desain materi ajar tahsin dan tahfiz al-Qur’an, Pelaksanaan pembelajaran tahsin dan tahfiz al-Qur’an dengan menggunakan metode talaqqi.
Manajemen Pembelajaran Kitab Kuning Pola 100 Jam Menggunakan Metode Tamyiz Farhan Farhan
Khazanah Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2019): Khazanah Pendidikan Islam
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1070.628 KB) | DOI: 10.15575/kp.v1i1.7139

Abstract

Pembelajaran kitab kuning dianggap sulit oleh para santri di pondok pesantren. Terdapat fenomena, metode Tamyiz efektif untuk mengatasi kesulitan membaca kitab kuning. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode Tamyiz menjadi kunci strategis bagi santri agar bisa langsung membaca, menguraikan struktur kata sekaligus menerjemahkan kitab kuning. Penelitian bertujuan untuk menggambarkan perencanaan pembelajaran kitab kuning pola 100 jam menggunakan metode Tamyiz, pengorganisasian pembelajaran kitab kuning pola 100 jam menggunakan metode Tamyiz,penilaian pembelajaran kitab kuning pola 100 jam menggunakan metode Tamyiz, konsep model pembelajaran kitab kuning pola 100 jam menggunakan metode Tamyiz. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, karena penelitian ini mendeskripsikan secara komprehensif, holistic, dan integratif secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran kitab kuning pola 100 jam menggunakan metode Tamyiz menentukan tujuan pembelajaran, langkah-langkah yang digunakan, dan bahan ajar yang dikembangkan sudah baik, pengorganisasian pembelajaran kitab kuning pola 100 jam dilandasi dengan prinsip mengajar fun and active teching sehingga hasil pembelajaran lebih optimal. Namun, beberapa aspek perlu lebih diperhatikan, penilaian pembelajaran kitab kuning pola 100 jam, santri merupakan objek penilaian utama. Penilaian menggunakan instrument penilaian kemampuan belajar (Pre Test dan Post Test), motivasi belajar, kebiasaan belajar, perhatian belajar, dan penilaian formatif dan sumatif seluruhnya sudah baik, konsep model pembelajaran kitab kuning pola 100 jam mengintegrasikan pembelajaran dengan teori para ahli pendidikan sehingga perencanaan pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran, dan penilaian pembelajaran secara efektif dan efisien.
Pengaruh Pembelajaran Integrative Learning (Il) Dan Predict, Discus, Explain, Observe, Discuss (Pdeode) Terhadap Pemahaman Konsep Ardian Asyhari; Dina Hariyanti
Khazanah Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2020): Khazanah Pendidikan Islam Vol 2, No 1 April (2020)
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.323 KB) | DOI: 10.15575/kp.v2i1.8387

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep fisika pada materi besaran fisika dan pengukurannya. Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Tegineneng tahun pelajaran 2018/2019, menggunakan dua kelas, yaitu kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen I dengan menggunakan pembelajaran dan pembelajaran PDEODE kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen II. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes berupa soal pilihan jamak beralasan (four tier diagnostic test) untuk pemahaman konsep dan LKPD sebagai pendukung untuk keterlaksanaan model pembelajaran. Analisis data menggunakan SPSS 23.0. Untuk analisa data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan Anava dua jalan untuk menguji hipotesisnya terhadap data posttest. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemahaman konsep eksperimen 1 dengan model pembelajaran IL yaitu (63,7), dan untuk kelas eksperimen 2 dengan PDEODE yaitu sebesar (65,28) dan untuk uji hipotesisnya yang pertama adalah (0,93>0,05) A diterima artinya tidak ada pengaruh penggunaan pembelajaran Integrative Learning dan Predict, Discus, Explain, Observe, Discuss, Explain  (PDEODE)  yang kedua yaitu 0.00<0.05 B ditolak artinya ada pengaruh pada pemahaman konsep tinggi dan rendah fisika. Yang ketiga memperoleh 0,75>0,05 A*B diterima artinya  tidak interaksi antara pembelajaran  Integrative Learning dan Predict, Discus, Explain, Observe, Discuss, Explain  (PDEODE) terhadap pemahaman konsep, karena kedua model pembelajaran tersebut sama baiknya untuk diterapkan kedalam pembelajaran kedua kelas eksperimen tersebut.
Konsep Wahyu Dalam Menguatkan Jiwa Nabinya : Studi Kajian Surat Al-Muzammil 1-10 Indra Ambiya; Wildan Taufik
Khazanah Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2020): Khazanah Pendidikan Islam Vol 2, No 1 April (2020)
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.13 KB) | DOI: 10.15575/kp.v2i1.7702

Abstract

Berbagai persoalan hidup yang dihadapi manusia seringkali memunculkan sikap putus asa dalam hidup, saat jiwa merasa lemah, maka syetan akan mudah untuk mengelaabui manusia, sehingga mengambil jalan pintas dalam menghadapi berbagai persoalan yang menimpanya. Al-Qur’an memberikan bimbingan dan tuntunan bagaimana manusia menghadapi berbagai persoalan yang dihadapinya, di antara bentuk bimbingan al-Qur’an, yaitu Allah perlihatkan sosok yang mulia dalam menghadapi berbagai tantangan, bullyan dan berbagai tekanan lainnya yang diberikan oleh orang-orang kafir terhadap beliau sehingga membuat diri dan jiwa beliau berselimut dalam kegelisahan. Dengan melalui Library research (kajian studi kepustakaan) kemudian menganalisisnya dengan metode tahlili, Ada tujuh cara bagaimana Al-Qur’an menguatkan nabinya dalam menghadapi berbagai persoalan tersebut: pertama, sholat tahajud; kedua, menguatkan jiwa dengan membaca al-Qur’an secara tartil; ketiga, membangun arah dan tujuan yang jelas;  keempat, senantiasa mengingat Allah; kelima, memiliki sikap tawakal hanya kepada Allah; keenam, bersabar dalam menghadapi setiap ujian yang menimpa; dan ketujuh, memiliki keyakinan akan janji Allah.
Penerapan Metodologi Penafsiran Al-Qur’an dalam Dakwah ABDUL RAUF RIMI; Eni Zulaiha
Khazanah Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2020): Khazanah Pendidikan Islam Vol 2, No 1 April (2020)
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.102 KB) | DOI: 10.15575/kp.v2i1.7739

Abstract

Tidak diragui lagi bahwa turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Allah swt yaitu jibrail, dan kemudian disebarkan kepada manusia dengan tujuan panduan dan rujukan mereka. Adapun kalam suci itu memacukan kearah supaya di lakukan kajian di dalamnya dengan metode yang sesuai. Ini di sebabkan karena untuk mengelakkan berlakunya salah makna baik dari konteks ayat ataupun maknanya. Kerana kalam suci tersebut sifatnya adalah global yang mana ia memerlukan kepada penjelasan yang detail terhadap sesuatu makna yang terkandung di dalamnya. Maka lahirnya usaha untuk memahaminya. Yang mana ia merupakan berberapa aspek dalam metode penafsiran yang mana ianya terdiri daripada metode ijmali, medote tahlili, metode muqaran dan juga metode maudhui. Adapun persyaratan dalam menjadi mufasir yang terdiri daripada lima belas syarat untuk menjadi mufassir dan untuk menjadi da’I adalah lapan syarat. Apabila persyaratan dipenuhi, maka lengkaplah karekter seorang imuwan dalam bidang agama.
Menimbang Kesesuaian Pancasila Dengan Al-Quran Yan Yan Nurdin; Eni Zulaiha
Khazanah Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2020): Khazanah Pendidikan Islam Vol 2, No 1 April (2020)
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.235 KB) | DOI: 10.15575/kp.v2i1.8129

Abstract

Natsir berupaya untuk menjelaskan bahwa Pancasila merupakan perwujudan ajaran Islam. Meskipun Pancasila bukanlah Islam dan Islam pun bukan hanya Pancasila. Terlalu sempit jika Islam hanya dipahami sekedar kandungan dari sila-sila tersebut. Islam bersifat universal dan komprehensif sedangkan Pancasila adalah ciptaan manusia yang tidak sama dengan Islam, yang memiliki sifat parsial.  Namun isi dari silanya sesuai dengan ajaran Islam. Tulisan ini mencoba mengkaji dan juga menimbang kesesuaian Pancasila dengan Al-Qur’an. Dari kajian yang dilakukan  ditemukan bahwa ide tentang Ketuhanan Yang Maha Esa tidak mungkin bertentangan dengan tauhid yaitu QS. Al-Ikhlas ayat 1, Begitu pula dengan kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial tidak mungkin bertentangan dengan konsep keadilan yang terdapat dalam QS.  An-Nisaa ayat 58, tidak mungkin juga kedaulatan rakyat bertentangan dengan prinsip musyawarah yang terdapat dalam QS. Al-Imran ayat 159. serta persatuan Indonesia yang di dalamnya berbeda suku, bahasa dan budaya bertentangan dengan QS. AlHujurat ayat 13. Gagasan Natsir ini menegaskan kesesuaian antara Pancasila dengan Islam
Metodologi Tafsir Darul Islam Fillah : Studi Atas Ayat-Ayat Kerasulan Ismi Lutfi Rijalul Fikri Syukur; Badruzzaman M Yunus
Khazanah Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2020): Khazanah Pendidikan Islam Vol 2, No 1 April (2020)
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.826 KB) | DOI: 10.15575/kp.v2i1.8130

Abstract

Dalam sejarah Islam, kaum muslimin sejak masa Nabi saw. hingga dewasa ini sepakat berpandangan bahwa kenabian dan atau kerasulan berakhir dengan kehadiran Nabi Muhammad saw. Berbeda halnya dengan Darul Islam Fillah, di mana mereka berpandangan bahwa kenabian belum berakhir, begitupun dengan kerasulan. Hal tersebut berdasar di dalam al-Qur’an tidak ditemukan kalimat khatam ar-rasul yang menyatakan bahwa rasul telah berakhir, sementara yang ditemukan hanyalah kalimat khatam an-nabiyyin yang dalam al-Qur’an kalimat tersebut hanya terdapat dalam satu ayat yaitu QS. al-Ahzab [33]: 40. Sedangkan kata khatam sendiri oleh mereka dimaknai dengan banyak arti, yaitu: stempel, cincin, penyempurna dan penutup. Pemaknaan khatam oleh Darul Islam Fillah tersebut tentu saja tidak sejalan dengan doktrin khatam an-nabiyyin yang disimpulkan dari ayat tersebut dan hadits-hadits yang derajatnya mencapai mutawatir, baik lafdzi maupun ma’nawi. Apalagi para pakar qira’ah yang tergabung dalam qira’ah sab’ah yang mutawatir, mayoritas mereka membacanya dengan kasrah (khatim an-nabiyyin), yang berarti penutup para nabi. Sehingga penafsiran kalimat khatam an-nabiyyin harus pula disesuaikan dengan qira’ah khatim an-nabiyyin, yang tidak menyisakan spekulasi pemaknaan khatam itu dengan stempel, cincin, penyempurna, dan lain sebagainya. Melakukan penafsiran dan menganalisa berbagai permasalahan dari al-Qur’an memang merupakan proses ilmiah yang sangat berat. Oleh karena itu, seorang mufassir harus memiliki kelengkapan ilmu, standar dan kriteria, serta parameter guna menjamin kebenaran penafsiran, dan metodologi yang benar guna mengukur tingkat akurasi penafsiran tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan al-Qur’an