cover
Contact Name
Dyah Mustika Nugraheni
Contact Email
-
Phone
+6285640740570
Journal Mail Official
medica.arteriana@unimus.ac.id
Editorial Address
Jl. Kedungmundu Raya No. 18, Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Medica Arteriana (Med-Art)
ISSN : 26572370     EISSN : 26572389     DOI : http://dx.doi.org/10.26714/medart
Core Subject : Health,
Medica Arteriana (Med-Art) is an open access journal as the official scientific journal of the Faculty of Medicine University Muhammadiyah of Semarang. The Journal publishes articles in medical and health sciences resulted from basic sciences, clinical sciences and community health (public health, occupational medicine and family medicine) research to integrate researches in all aspects of human health. This journal published twice a year and provides original article, reviews, and also currently case reports. Letters and commentaries of our published articles are welcome. MED-ART aims to be a peer reviewed scientific journal of the highest quality. We want to ensure that whatever data published is true and original from the authors. MED-ART will records knowledge about the changing pattern of human diseases, human behaviour, community diseases and how researcher initiate to overcome all the health issues in Indonesia. It will also archive how medicine develops as a profession in the Nation. We will communicate and cooperate with other scientific journals in Indonesia and other countries.
Articles 65 Documents
Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Konsumsi Obat Antidiabetes Oral pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten Jombang Nenny Triastuti; Detty Nur Irawati; Yelvi Levani; Rizky Dwi Lestari
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.2.1.2020.27-37

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit kronik yang membutuhkan pengobatan jangka panjang seperti obat antidiabetes oral. Tingkat kepatuhan pasien dalam pengobatan dapat mempengaruhi kondisi penyakit. Tingkat kepatuhan pengobatan yang baik pada pasien DM akan mengurangi terjadinya risiko komplikasi seperti penyakit kardiovaskuler, nefropati, retinopati, neuropati dan ulkus pedis. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui serta menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kepatuhan konsumsi obat antidiabetes oral pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poli penyakit dalam RSUD Kabupaten Jombang.Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Poli Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Jombang dari bulan November hingga bulan Desember 2019. Sampel dari penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang telah mendapatkan terapi obat antidiabetes oral di Poli Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Jombang serta memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian berupa kuisioner. Analisis data bivariate menggunakan uji chisquare dengan menggunakan SPSS. Pengaruh dianggap signifikan bila p < 0,05.Hasil: Sebanyak 73 pasien FM berpartisipasi dalam penelitian ini. Sebagian besar pasien DM memiliki tingkat kepatuhan yang rendah (78,1%). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketidakpatuhan pasien pada pengobatan diantaranya adalah tingkat pengetahuan (p=0,000), motivasi pasien (p=0,011) dan sikap pasien (p=0,041). Sedangkan jenis kelamin (p=0,546) dan lama menderita diabetes (p=0,308) tidak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan dalam pengobatan DM.Kesimpulan: Dari penelitian ini didapatkan tingkat kepatuhan pasien DM dalam pengobatan antidiabetes oral masih kurang. Faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan pengobatan adalah pengetahuan, motivasi, sikap. Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh dengan tingkat kepatuhan pengobatan adalah jenis kelamin dan lama menderita diabetes melitus (DM). Diharapkan dengan upaya meningkatkan pengetahuan, motivasi dan sikap pasien diabetes melitus (DM) maka dapat meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan oral antidiabates jangka panjang.
Ekstrak Ethanol Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix) Berpotensi sebagai Agen Penurun Kolesterol : Studi In Vivo Henas Deliara; Arum Kartikadewi; Dyah Mustika Nugraheni
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.2.1.2020.1-9

Abstract

Latar Belakang: Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan penyakit cerebrovaskuler bahkan kematian. Salah satu pencegahan hiperkolesterolemia adalah dengan pemberian suplemen contohnya menggunakan kulit jeruk purut (Citrus hystrix) yang mengandung saponin, tanin dan flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan adanya pengaruh pemberian ekstrak ethanol kulit jeruk purut terhadap kadar kolesterol total pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak. Metode: Penelitian eksperimental  ini menggunakan metode post test only control group design. Jumlah sampel 30 ekor tikus wistar jantan dikelompokkan secara simple random sampling menjadi kelompok kontrol negative (K-), kontrol positif (K+), perlakuan 1 (P1), perlakuan 2 (P2) dan perlakuan 3 (P3). Pada kelompok K+, P1,P2 dan P3 tikus diberi minyak babi sebanyak 3 mg/200grBB/hari selama 3 minggu. Kelompok P1, P2 dan P3 diberikan ekstrak ethanol kulit jeruk purut sebesar 35 mg/200grBB/hari, 70 mg/200grBB/hari, dan 140 mg/200grBB/hari selama 3 minggu. Kadar kolesterol total dihitung dengan metode CHOD-PAP lalu dianalisis secara statistic dengan uji One Way Annova dan uji beda dengan Pos Hoc. Hasil: Dari 25 sampel, rerata kadar kolesterol total (K-):73,90 mg/dl±19,11 mg/dl; (K+):80,00 mg/dl±4,72 mg/dl; (P1):69,94 mg/dl±6,52 mg/dl; (P2):59,10 mg/dl±11,70 mg/dl; (P3):59,74 mg/dl±7,52 mg/dl. (p=0,032). Hasil uji Pos Hoc kelompok yang berbeda signifikan adalah K- dengan P2 (p=0,049), K+ dengan P2 (p=0,008) dan K+ dengan P3 (p=0,010). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian ekstrak ethanol kulit jeruk purut terhadap kadar kolesterol total pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak. Dosis terendah ekstrak kulit jeruk purut yang dapat menurunkan kadar kolesterol total adalah 70 mg/200 grBB/hari.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Kelembaban Kulit dengan Kejadian Pityriasis Versicolor pada Petugas Sampah di Purwodadi Fitri Muliawati; Eko Krisnarto; Arum Kartikadewi
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.2.1.2020.38-42

Abstract

Latar Belakang: Pityriasis versicolor (Pv) sering menyerang pekerja sampah karena paparan sinar matahari dan kelembaban udara yang tinggi di lingkungan kerja. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap angka kejadian Pityriasis versicolor (Pv) diantaranya indeks massa tubuh (IMT) dan kelembaban kulit. Metode: Penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.  Sampling menggunakan purposive sampling pada petugas sampah. Hubungan indeks massa tubuh (IMT) dan kelembaban kulit dengan kejadian Pityriasis versikolor (Pv) dianalisis dengan Fisher Exact Test.Hasil: Proporsi PV diantara petugas sampah adalah 40 %.dari 40 responden. Proporsi  Obesitas dan overweight pada kelompok PV adalah 57,1%, sedangkan kelompok non PV sebanyak 42,9 %.. (p=0,001; RP=2,333). Proporsi kelembaban kulit pada kelompok Pityriasis versikolor (Pv) adalah kulit tidak normal 16 orang (42,1%) sedangkan non Pityriasis versikolor adalah kulit tidak normal 22 orang (57,9%) dan kulit normal 2 orang (100,0%) (p=0,508).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian Pityriasis versikolor pada petugas sampah. Tidak terdapat hubungan antara kelembaban kulit dengan kejadian Pityriasis versikolor pada petugas sampah.
Kejadian Diare Ditinjau Dari Aspek Jumlah Penduduk dan Sanitasi Lingkungan (Analisis Kasus Diare di Kota Palembang Tahun 2017) Indah Margarethy; Nungki Hapsari Suryaningtyas; Yahya Yahya
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.2.1.2020.10-16

Abstract

Latar Belakang: Diare adalah penyakit menular yang berpotensi menimbulkan kematian khususnya pada kelompok usia bawah lima tahun. Kota Palembang masih memiliki kasus diare tertinggi dibandingkan kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan. Pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 masing-masing sebanyak 38.721, 37.896 dan 41.957 kasus. Metode: Menyajikan hasil analisis dari data sekunder yang ada pada Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2017. Analisis korelasi Pearson dilakukan untuk menentukan apakah hubungan yang terjadi secara statistik bermakna atau tidak (α = 0,05). Variabel yang diikutkan dalam analisis multivariabel harus memenuhi syarat nilai p-value <0,25 dari hasil seleksi uji bivariat. Analisis multivariabel menggunakan uji regresi linear berganda dengan metode enter. Hasil: Berdasarkan semua uji asumsi yang telah diuji maka model akhir kasus diare yang memenuhi syarat asumsi ada dua variabel independen  yaitu jumlah penduduk dan jumlah penduduk dengan akses jamban tidak sehat. Kesimpulan: Jumlah penduduk dan jumlah penduduk dengan jamban tidak sehat menjadi faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap kenaikan kasus diare di Kota Palembang sedangkan faktor jumlah rumah tangga tidak ber-PHBS tidak berpengaruh terhadap kasus diare
Personal Hygiene Berhubungan dengan Keberadaan Telur Ascaris lumbricoides: Studi pada Kuku Pengrajin Batu Bata Nurtika Afi Wijayanti; Kanti Ratnaningrum; Ika Dyah Kurniati
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.34-39

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Prevalensi infeksi Ascaris lumbricoides menempati urutan tertinggi dibandingkan dengan infeksi Soil-transmitted Helminths (STH) lain. Hygiene dan sanitasi yang kurang baik menjadi faktor penyebab terjadinya infeksi cacing termasuk askariasis. Tanah, debu, air, sayuran, tangan, dan kuku jari dapat berkontribusi sebagai media transmisi telur cacing. Pengrajin batu bata merupakan salah satu pekerjaan yang berhubungan erat dengan tanah dan air dimana sebagian proses pembuatannya dilakukan secara manual menggunakan tangan. Beberapa metode digunakan untuk identifikasi telur Ascaris lumbricoides dan beberapa studi menyatakan adanya temuan telur cacing pada kelompok pekerja yang kontak erat dengan tanah maupun air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan tempat kerja dengan keberadaan telur Ascaris lumbricoides pada kuku pengrajin batu bata.Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Besar sampel dihitung dengan rumus Lemeshow dengan teknik purposive sampling. Sampel merupakan pengrajin batu bata yang berlokasi di Desa Sengonbugel, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pemeriksaan kuku menggunakan metode sedimentasi. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Sebanyak 40 subyek penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki personal hygiene baik (82.5%) dan sanitasi lingkungan tempat kerja baik (62.5%). Terdapat hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan keberadaan telur Ascaris lumbricoides pada kuku pengrajin batu bata (p=0.002; PR=2,5) sedangkan sanitasi lingkungan tempat kerja tidak bermakna (p = 0,545).Kesimpulan: Personal hygiene berhubungan dengan keberadaan telur Ascaris lumbricoides. Prevalensi keberadaan telur Ascaris lumbricoides pada kuku pengrajin batu bata meningkat 2,5 kali lebih tinggi pada personal hygiene yang buruk.
Hubungan Kecukupan Energi dan Makronutrien Dalam Sarapan dengan Tingkat Konsentrasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNIMUS Alma Fauziyyah; Risky Ika Riani; Mega Pandu Arfiyanti
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 2, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.2.2.2020.88-93

Abstract

Latar Belakang: Tingkat konsentrasi salah satunya dipengaruhi oleh nutrisi yang baik. Kebutuhan nutrisi per hari salah satunya dipenuhi oleh sarapan. Salah satu kegunaan sarapan yaitu memenuhi 20-25% energi total yang dibutuhkan untuk dalam waktu sehari penuh. Jumlah energi yang harus terpenuhi dalam sarapan yaitu sekitar 370-555 kkal dan protein sekitar 9,8-14,7 gram. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis hubungan dari  kecukupan  energi  dan  makronutrien  dalam sarapan  dengan tingkat  konsentrasi mahasiswa.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Unimus yang berusia 18-25 tahun sebanyak 58 sampel. Uji statistik menggunakan uji chi-square untuk analisis bivariate.Hasil: Mayoritas asupan energi dan makronutrien dalam sarapan responden tergolong buruk. Hasil analisis diketahui bahwa tidak adanya hubungan bermakna antara asupan energi (p=0,185), asupan karbohidrat (p=0,577), asupan protein (p=0,342), dan asupan lemak (p=0,413) dalam sarapan terhadap tingkat konsentrasi mahasiswa.Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecukupan energi dan makronutrien dalam sarapan dengan tingkat konsentrasi mahasiswa.Kata Kunci: Konsentrasi, Makronutrien, Sarapan.
Laporan Kasus : Metode Kombinasi Modifikasi Ligasi Rubber Band dan Injeksi Sklerotik pada Hemoroid Derajat 1 dengan Menggunakan Paran Injection Ligation for Ambeien Pack (PILA Pack) Fadli Robby Amsriza; Rizka Fakhriani
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.1-8

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Hemoroid merupakan penyakit pada regio anorektal yang umum terjadi dan dapat menyerang segala usia. Hemoroid terjadi akibat adanya pelebaran pembuluh darah pada bagian terbawah rektum dan anus. Hemoroid mempunyai gejala adanya perdarahan serta penonjolan pada anus. Diagnosis dan tatalaksana hemoroid yang tepat sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Laporan kasus ini bertujuan untuk menyajikan kasus tatalaksana hemoroid derajat 1.Laporan kasus: Pasien laki-laki, berusia 35 tahun, datang ke poliklinik bedah dengan keluhan perdarahan dari anussejak 4 bulan yang  lalu  yang  memberat  3 minggu terakhir. Perdarahan dari anus menetes berwarna merah segar terutama setelah  buang  air  besar  yang  keras.  Keluhan tidak  disertai  nyeri.  Pada pemeriksaan  fisik  rectal toucher didapatkan tonus muskulospincter ani dalam batas normal, mukosa licin, ampula tidak kolaps, tidak teraba massa. Pada pemeriksaan  anuskopi  didapatkan  lesi  mukosa  berwarna  kebiruan  pada  arah  jam  2.  Berdasarkan  anamnesis, pemeriksaan fisik, dan anuskopi, pasien didiagnosis dengan hemoroid interna derajat 1. Tatalaksana yang dilakukan adalah metode kombinasi modifikasi ligasi rubber band dan injeksi sklerotik dengan menggunakan Paran Injection Ligation for Ambeien Pack (PILA Pack). Pasien kontrol tujuh hari setelahnya dan pemeriksaan regio anorektal dalam batas normal.Kesimpulan: Diagnosis dan pemilihan terapi yang tepat sangat penting dalam penangan pasien hemoroid. Metode kombinasi ligasi rubber band dan injeksi sklerotik dapat menjadi salah satu pilihan terapi yang cukup efektif dalam tatalaksana hemoroid.
Efektivitas Program GeMa CerMat dalam Peningkatan Pengetahuan tentang Obat bagi Masyarakat Ngemplak Nirma Atin Shintia
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.40-47

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Salah satu masalah serius yang dihadapi dunia yaitu penggunaan obat yang tidak rasional. Penggunaan obat yang tidak tepat ini dapat terjadi dalam praktek swamedikasi. Swamedikasi ini merupakan fenomena yang terjadi secara global baik negara maju maupun di negara berkembang. Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) merupakan program yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2015 sebagai salah satu upaya untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada di masyarakat terkait obat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran efektivitas GeMa CerMat dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang aspek aspek penggunaan obat yang benar.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain quasi experimental one-group pretest- posttest cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan yaitu uji statistik Paired  t-test.Hasil: Hasil analisis Paired t-test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan peserta saat sebelum dan saat sesudah mengikuti Gema Cermat dengan nilai p: 0,0001 (p < 0.05).Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan Program Gema Cermat efektif dalam meningkatkan pengetahuan tentang obat bagi masyarakat. Kata Kunci:.Gema Cermat, Tingkat Pengetahuan,Penggunaan  Obat Rasional, Swamedikasi
Pengaruh Senam PERSADIA 1 terhadap Lingkar Pinggang dan Rasio HDL-c LDL-c pada Wanita Hafizha Firdaus Al-Fuady; Bambang Purwanto; Soebagijo Adi Soelistijo
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 2, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.2.2.2020.94-101

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 menjadi penyebab kematian nomer 3 di Indonesia. Kelebihan berat badan atau lingkar pinggang diatas normal dan kadar HDL-c rendah merupakan faktor risiko diabetes melitus tipe 2. Faktor risiko tersebut dapat diatasi salah satunya dengan olahraga. Senam PERSADIA 1 dirancang khusus untuk pencegahan diabetes. Namun, efek dari senam ini dalam menurunkan lingkar pinggang dan meningkatkan rasio HDL-c LDL-c belum pernah diteliti.Metode: Desain penelitian ini adalah eksperimen lapangan. Pengaruh Senam PERSADIA 1 terhadap lingkar pinggang dan rasio HDL-c LDL-c dianalisis dengan uji statistik deskriptif, uji normalitas saphiro wilk-test, uji beda berpasangan paired t-test / Wilcoxon-test.Hasil: Penelitian ini melibatkan 12 ibu-ibu PKK Lidah Wetan Gang V RW 2 Surabaya. Dari hasil analisis, terdapat penurunan rerata lingkar pinggang dan bermakna namun sedikit (p= 0,032), tidak ada peningkatan kadar HDL-c yang bermakna (p= 0,301), terdapat penurunan rerata LDL-c namun belum bermakna (p= 0,755), terdapat peningkatan rerata rasio HDL-c LDL-c namun belum bermakna (p= 0,303).Kesimpulan: Senam PERSADIA 1 dapat menurunkan lingkar pinggang namun sedikit dan belum dapat meningkatkan rasio HDL-c/LDL-c pada wanita secara bermakna menurut statistika. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menambah waktu pelaksaan senam dan mengontrol energy intake subjek penelitian. Kata Kunci:. Diabetes melitus, Senam PERSADIA 1, lingkar pinggang, rasio HDL-c LDL-c, wanita AbstractBackground: Type 2 diabetes mellitus is the third causes of death in Indonesia. Overweight or waist circumference above normal and low HDL-c levels are risk factors for type 2 diabetes mellitus. One of the risk factors can be resolve with exercise. First series PERSADIA exercise is specifically designed for the prevention of diabetes. Howefer, the effect of this exercise in reducing waist circumference and increase ratio HDL-c LDL-c had never been proven.Method: The design of this study was a field experiment. The effect of first series PERSADIA exercise on waist circumference and HDL-c LDL-c ratio was analyzed by descriptive statistical test, saphiro wilk-test for normality test, paired t-test / Wilcoxon-test for different paired test.Result: This study involved 12 Women lived in Lidah Wetan Gang V RW 2 Surabaya. From the analysis, there was a decrease in mean waist circumference and significant but slightly (p = 0.032), there was no significant increase in HDL-c levels (p = 0.301), there was a decrease in LDL-c mean but it was not significant (p = 0.755), there was an increase in the mean HDL-c LDL-c ratio but it was not significant (p = 0.303).Conclusion: First series PERSADIA exercise has been able to reduce waist circumference but slightly and not able to increase HDL-c / LDL-c ratio significantly in women according to statistics. Further research is needed by increasing the exercise time and controlling the energy intake of subjects. Keywords: diabetes mellitus, first series PERSADIA exercise, waist circumference, HDL-c LDL-c ratio, women 
Serumen Obsturan pada Siswa Sekolah Dasar di Tabanan, Bali I Putu Yupindra Pradiptha; Purnawan Budisetia; Christy Adi Mukti
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.9-13

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Serumen yang menumpuk merupakan alasan utama saluran telinga bisa tersumbat. Permasalahan THT pada siswa usia sekolah dasar harus mendapat perhatian yang serius karena akan mempengaruhi proses pendidikan di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kasus serumen obsturan yang terdapat pada siswa usia sekolah dasar di Tabanan, Bali.Metode: Penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif cross sectional. Penelitian dilakukan di 12 sekolah dasar di Kabupaten Tabanan, Bali. Penelitian dilakukan mulai bulan Januari-Desember 2019. Subjek penelitian diambil dari siswa sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling.Hasil: Jumlah sampel siswa laki-laki 760 sampel (55.6%) dan siswa perempuan 606 sampel (44.4%). Usia yang terbanyak adalah 12 tahun (19.6%) sedangkan yang paling sedikit adalah 6 tahun (2.1%). Permasalahan serumen obsturan terdapat pada 499 sampel (36.5%). Letak serumen yang terbanyak adalah bilateral (55.5%).Kesimpulan: Serumen obsturan merupakan permasalahan yang cukup tinggi pada siswa usia sekolah dan dapat mengganggu proses kegiatan belajar mengajar.