cover
Contact Name
Muhrisun Afandi
Contact Email
risonaf@yahoo.com
Phone
+6282242810017
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat
ISSN : 25983865     EISSN : 26143461     DOI : https://doi.org/10.14421/panangkaran
Jurnal Panangkaran merupakan jurnal Assosiasi Peneliti Agama-agama yang bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai media komunikasi hasil penelitian para peneliti, ilmuwan dan cendekiawan. Tujuannya adalah untuk mewadahi, menyebarluaskan dan mendialogkan wacana ilmiah di bidang penelitian sosial keagamaan. Naskah yang dimuat dalam jurnal berasal dari hasil-hasil penelitian maupun kajian-kajian kritis para peneliti agama atau akademisi yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan sosial keagamaan, kelekturan, pendidikan dan keagamaan, agama dan sains. Jurnal terbit setahun 2 kali pada bulan Juni dan Desember.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2018)" : 12 Documents clear
Motivasi dan Harapan Mahasiswa Difable terhadap Pendidikan Inklusi UIN Sunan Kalijaga Muryanti MA; Tri Mulyani
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.386 KB) | DOI: 10.14421/panangkaran.2018.0202-09

Abstract

Abstract  Inclusion education gives an expectation to group of disabled people to get an equal education as the non-disabled people do. With this education, it is expected that they get the same opportunity to get jobs in order to become more prosper. This writing investigates how the motivation and the expectation of disabled people towards inclusion education which is held by UIN Sunan Kalijaga. The method used is qualitative and the primary data is obtained through observation and interview with disabled students. The secondary data is obtained from some documents owned by PLD UIN which is used to run this inclusion education. The result of investigation shows that most of disabled students have the same motivation as the nondisabled students to get education and pursue their dream. The learning process in UIN itself has not met their expectation because the lack of facilities and assistant, and lecturer who have not possessed proper skills and knowledge to teach disabled students.
Hubungan antara Religiusitas dan Persepsi terhadap Kesehatan dengan Kebahagiaan pada Pria yang Menikah di Usia Dewasa Awal Elsa Rohmatul Jannah
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.102 KB) | DOI: 10.14421/panangkaran.2018.0202-04

Abstract

Happiness is the condition and ability of a person to feel positive emotions from the past, in the present, and for the future. Factors that influence happiness are money, marriage, social life, negative emotions, age, health, education, climate, race, gender, and religiosity. The purpose of this study was to find out whether there was a relationship between religiosity and perceptions of health and happiness in men who married in early adulthood. The data analysis used in this study is a multiple linear regression analysis showing an F value of 4.58> 3.18 (Table F). The results of this study indicate the relationship between religiosity and perceptions of health and happiness in men who married in early adulthood. The finding of 0.15 in the Summary R Square Model table means that religiosity and perceptions of health have an effect of 15% on happiness, while 85% are influenced by other factors.[Kebahagiaan adalah kondisi dan kemampuan seseorang untuk merasakan emosi positif di masa lalu, masa depan dan masa sekarang. Faktor-fsaktor yang mempengaruhi kebahagiaan adalah uang, perkawinan, kehidupan soisal, emosi negatif, usia, kesehatan, pendidikan, iklim, ras, dan jenis kelamin, religiusitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara religiusitas dan persepsi terhadap kesehatan dengan kebahagiaan pada pria yang menikah di usia dewasa awal. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier ganda menunjukkan nilai F sebesar 4,58>3,18 (F Tabel), hasil penelitian ini menunjukkan terhadap hubungan antara religiusitas dan persepsi terhadap kesehatan dengan kebahagiaan pada pria yang menikah di usia dewasa awal. Dalam tabel Model Summary R Square sebesar 0,15, artinya religiusitas dan persepsi terhadap kesehatan memberikan pengaruh sebesar 15% terhadap kebahagiaan, sedangkan 85% dipengaruhi dari faktor lain.]
Lembaran Akomodasi dan Intoleransi: Relasi Antar Iman dalam Literatur Keislaman di Indonesia Siti Khodijah
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.386 KB) | DOI: 10.14421/panangkaran.2018.0202-10

Abstract

There is a great deal of Islamic literature on the market. This situation provides space to slip in “hidden messages”. Some people turn into figures that have changed 180 degrees after reading a book. The National Standardization Agency (BSN) only controls formal Islamic literature. On the other hand, non-formal literature circulates more widely in society. This article will explain the development of Islamic literature in Indonesia including: distribution, consumers, branding, ideas, and writing techniques. This study highlights Islamic literature when discussing interfaith relations in content and storyline. Each selected representation of Islamic literature has characteristics based on the trendsof each period influenced by socio-political and economic-market factors. Values of diversity are ideally offered in every sample of Islamic literature in accordance with the reality of diversity in Indonesia. There is a big loss if “new piety” is not accompanied by a foundation of tolerant contextualization; such an impact would promote a kind of exclusivity that is the antithesis of what is being lived and instills pride in Islamic literature.[Jumlah literatur keislaman sangat melimpah di pasaran. Situasi ini memberikan ruang untuk menyelipkan “pesan-pesan terselubung” di dalamnya. Beberapa orang berubah menjadi sosok yang berubah 180 derajat setelah membaca sebuah buku. Badan Standarisasi Nasional (BSN) hanya mengkontrol literatur keislaman formal. Pada sisi lain, Literatur non-formal beredar lebih luas dalam masyarakat. Artikel ini akan menjelaskan perkembangan literatur keislaman di Indonesia, meliputi: sebaran, konsumen, branding, gagasan-ide, dan teknik penulisan. Penelitian ini menyoroti literatur keislaman ketika membahas relasi antar iman dalam isi (content) dan alur cerita. Setiap literatur keislaman memiliki karakteristik berdasarkan trend masing-masing periode dipengaruhi oleh faktor sosial-politik dan ekonomi-pasar. Nilai-nilai keragaman idealnya ditawarkan dalam setiap literatur keislaman, sesuai dengan realitas keragaman di Indonesia. Kerugian besar jika “keshalehan baru” tidak disertai dengan landasan kontektualisasi toleransi yang membumbung tinggi. Hal ini berdampak pada eksklusifisme yang kian dihidupi dan dibanggakan dalam literatur keislaman dari masa ke masa.]
Pengaruh Pendapatan, Religiusitas, Jarak Lokasi, Tingkat Pendidikan dan Akses Informasi Terhadap Minat Masyarakat untuk Berwakaf Uang di Badan Wakaf Uang Tunai MUI DIY Muhammad As Shadiqqy
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.802 KB) | DOI: 10.14421/panangkaran.2018.0202-05

Abstract

This study was conducted to examine the effect of income, religiosity, distance between site, education and access information to effect interest  society in paying money cash wakf in Badan Wakaf Uang/Tunai MUI DIY. The population in this study were all society Daerah Istimewa Yogyakarta. The sample in this study were taken from most society with convinience sampling method. Determination of the number of samples using the formula slovin. There are 120 questionnaires that can be treated in this study. Primary data collection method used was survey method using a questionnaire media. In addition to the questionnaire, this research is also supported with the literature study and interview methods. Analysis of the data in this study using multiple probit regression analysis using EVIEWS shoftware 07.00 to test the research data.Regression analysis showed that of the four variables of income, religiosity, distance between site, education and access information of test results obtained simultan probability level of significance of 0.000 ≤ 0.05. It can be concluded that the regression model can be used and jointly affect the interest society in paying money cash wakf. To test z can be concluded that religiosity significant positive effect on society interest in paying money cash wakf. While the income, distance between site, education and access information does not affect the interest society in paying money cash wakf.Based on test results obtained McFadden determination coefficient R2 of 0.824. It can be concluded that society interest in paying money cash wakf in Badan Wakaf Uang/Tunai MUI DIY able to be explained by the independent variables which include income, religiosity, distance between site, education and access information that is equal to 82.4% and the rest is explained by other variables outside the research model that is equal to 0.176 (17.6%).
Pendidikan Konservasi dan Tata Perencanaan Destinasi Wisata Puncak Setro di Dusun Jorong Gunung Kidul Raafi Nur Ali
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.925 KB) | DOI: 10.14421/panangkaran.2018.0202-06

Abstract

The development of the tourism sector can impact the immediate community and the surrounding region in both positive and negative ways. Related to these considerations, it is necessary to have careful planning in the development of tourism so that the positive impacts can be optimized. A popular tourist attraction in Central Java is Setro Peak (Puncak Setro), located in the hamlet of Jorong. It has a strategic geographical position and is very profitable because it is located in a mountainous area that has enormous development potential. Strategies to determine the concept of tourism in Puncak Setro include conducting conservation education with the BIOLASKA community. The purpose for preparing the Setro Tourism Region Research Report is to understand and analyze the development strategy for the tourism potential of Puncak Setro. The implementation method uses a qualitative approach. The data search was done using the method of observation and interviews with resource persons. The potential of this area is that it can be developed in a coordinated, integrated, and effective manner while supporting the development of all existing sectors including: economic, industrial, trade, agriculture, and tourism.[Pengembangan sektor pariwisata dapat menunjang dampak bagi perkembangan masyarakat maupun kawasan sekitarnya, baik dampak positif maupun negatif. Karena pertimbangan tersebut, maka diperlukan adanya perencanaan yang matang dalam pengembangan kepariwisataan, agar berdampak positif dapat dioptimalkan kemanfaatannya. Salah satunya Puncak Setro yang berada di Dusun Jorong memiliki posisi geografis yang strategis dan sangat menguntungkan karena letaknya yang berada di daerah pegunungan, yang mana memiliki potensi perkembangan yang sangat besar. Strategi untuk menentukan konsep pariwisata di Puncak Setro dengan melakukan pendidikan konservasi bersama komunitas BIOLASKA. Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Penelitian Kawasan Wisata Setro ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa strategi pengembangan potensi wisata Puncak Setro di dusun Jorong. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan kualitatif. Pencarian data dilakukan dengan meggunakan metode observasi dan wawancara terhadap nara sumber. Potensi ini bisa dikembangkan secara terkoordinasi, terpadu dan efektif serta didukung dengan pembangunan semua sektor yang ada, antara lain: sektor ekonomi, industri, perdagangan, pertanian dan juga sektor pariwisata.]
Halaman Judul dan Pengelola editor panangkaran
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.478 KB)

Abstract

Pembentukan Identitas Santri dalam Politik Min Hajul Abidin
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.875 KB) | DOI: 10.14421/panangkaran.2018.0202-07

Abstract

The purpose of the study is to find out How identity politics conducted by santri’s. Through a qualitative approach with the subject amounted to 2 people. The results of this study prove that both subjects developed their political capacity through parliamentary struggle and amoeba political strategy by spreading to strategic posts. In addition there is a unique identity that santri have when plunging in politics, where identity as a santri is a pride because it has more value than other politicians who plunge in politics. In addition to this, politics is also regarded as a way of worship and khodamul ummah, not solely because of the position.
Pengaruh Persepsi Tradisi Tahlilan di Kalangan Masyarakat Muhammadiyah terhadap Relasi Sosial di Desa Gulurejo Lendah Kulon Progo Yogyakarta Ana Riskasari
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.808 KB) | DOI: 10.14421/panangkaran.2018.0202-01

Abstract

Like the understood by the common view that tahlilan is a very stronger tradition of the community of Nahdhatul Ulama'. Its, because NU society makes tahlilan as one of his trademark. However, over time, now tahlilan not just implemented by NU community, but Muhammadiyah community which initially clearly reject tahlilan because it is considered as bid’ah, now can accept and implement it. This phenomenon according to the author is very unique to be reviewed. In this case the author tries to take the example of a group of community Muhammadiyah in Gulurejo Village, District Lendah, Kulon Progo Regency, Yogyakarta as research subjects.This research explanations about the influence of perceptions of tahlilan tradition among the Muhammadiyah community of Gulurejo Village on social relations. The purpose of this research is to know the perception of Muhammadiyah community of Gulurejo Village about the existence of tahlilan and the extent of its implication in social relation among the people in Gulurejo Village.Data in this research is obtained through observation and in-depth interview with some of Muhammadiyah of Gulurejo Village. Data collected through the method of written documents such as village archives and some stories from local community figures related to this research. Then the data obtained were analyzed by using qualitative descriptive method, that is to describe systematically and accurately about facts and characteristics about the population. From this research, it was found that the tradition of tahlilan held by the Muhammadiyah community in Gulurejo Village is a manifestation of social empathy towards others and its existence can reduce their individualistic attitude.[Seperti yang dipahami oleh pandangan umum bahwa tahlilan merupakan tradisi yang sangat kental dengan masyarakat Nahdhatul Ulama’. Salah satu sebabnya, karena masyarakat NU menjadikan tahlilan sebagai salah satu dari ciri khasnya. Akan tetapi seiring dengan berubahnya waktu, kini tahlilan tidak lagi dijalankan masyarakat NU saja, masyarakat Muhammadiyah yang pada awalnya jelas-jelas menolak tahlilan karena dianggap sebagai bid’ah, kini sudah bisa menerima dan melaksanakannya. Fenomena seperti inilah menurut penulis sangat unik untuk dikaji ulang. Dalam hal ini penulis mencoba mengambil contoh dari sekelompok masyarakat Muhaammadiyah di Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, DIY sebagai subyek penelitian.Penelitian ini mengulas tentang pengaruh persepsi tradisi tahlilan di kalangan masyarakat Muhammadiyah Desa Gulurejo terhadap relasi sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat Muhammadiyah Desa Gulurejo terhadap keberadaan tahlilan dan sejauh mana implikasinya di dalam relasi sosial antar warga di Desa Gulurejo.Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam dengan beberapa warga Muhammadiyah Desa Gulurejo. Data-data yang dikumpulkan melalui metode dokumen-dokumen tertulis seperti arsip-arsip desa dan beberapa cerita dari tokoh-tokoh masyarakat setempat yang berhubungan dengan penelitian ini. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan secara sistematis dan akurat tentang fakta-fakta serta karakteristik mengenai populasi yang diteliti. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa tradisi tahlilan yang dilaksanakan oleh masyarakat Muhammadiyah di Desa Gulurejo merupakan wujud dari empati sosial terhadap orang lain dan keberadaannya dapat mereduksi sikap individualistik mereka.]
Kontribusi Pemuda Muslim terhadap Komunitas Waria (Studi Kasus Peningkatan Motivasi Beribadah dalam Membentuk Kesalehan Rohani berdasar Nilai Qur’ani di Pondok Pesantren Waria, Kotagede, Yogyakarta) Ridha Hayati
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.644 KB) | DOI: 10.14421/panangkaran.2018.0202-08

Abstract

  Indonesia is a pluralist country as seen from aspects of race, language and religion; accordingly, various friction arises that lead to problems and irregularities in the communitiy fabric. Such friction is inconsistent with both the ideals and identity of Indonesia. In reviewing this phenomenon, it is necessary to take precautionary measures to protect the community through building awareness of ‘noble character’. The spread of the transgender community will cause negative conversation in the middle of the community, making them isolated and resulting in the destruction of the social order.Related to this, in the Qur’an as he says, the letter Q.S Ali-Imran verse 14.If we look even further, we can help them be aware through positive Islamic recitation activities that can be done in real terms, including: Al-Qur’an Reading (BTQ), regular Islamic studies, gender training, and breaking fast together. The aim is to increase their religious motivation and piety as Muslim transgendered people. The essence is to affirm their human rights through recognition and respect because, after all, they are a part of the community. This research uses field research and literature. The results of this study indicate that those in the transgender community felt a positive impact such as their Islamic insights increased, their spiritual values rose, the quality of worship became increasingly steady and deep, their paradigm in thinking paradigm changed, their emotional spiritual intelligence increased, their skills in reading and reciting Al-Qur’an grew more mature, and ukhuwah values among Muslims grew tighter. In conclusion, the activities carried out had a positive effect by focusing on increasing the motivation for worship in the transgender community, giving freedom of interaction both spiritually and emotionally as an effort to increase their spiritual piety.[Indonesia adalah negara yang memiliki tingkat kemajemukan dilihat dari aspek ras, bahasa dan agama sehingga timbul berbagai gesekan pada kehidupan bermasyarakat, yang tak jarang menimbulkan masalah yang mengakibatkan penyimpangan. Hal ini menjelaskan bahwa Indonesia sudah mulai kehilangan jati diri. Meninjau fenomena tersebut, perlu dilakukan tindakan pencegahan untuk bisa memagari masyarakat dalam mewujudkan umat yang berkepribadian mulia. Menyebarnya komunitas waria akan menimbulkan perbincangan negatif di tengah masyarakat sehingga membuat mereka terkucilkan dan mengakibatkan rusaknya tatanan sosial. Terkait hal tersebut, dalam Al-Qur‟an sebagaimana firman-Nya surat Q.S Ali-Imran ayat 14. Padahal jika memandang lebih jauh, kita bisa membantu menyadarkan mereka melalui kegiatan-kegiatan positif bernafaskan islami yang bisa  dilakukan secara nyata, di antaranya: Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ), kajian rutin keislaman, training gender dan buka puasa bersama. Tujuannya, adalah untuk meningkatkan motivasi beribadah mereka dalam rangka meningkatkan kesalehan seorang waria. Esensinya tidak menafikan hak kemanusiaan, sehingga mengangkat aspek keberadaan dalam masyarakat dan diakui serta dihargai karena walau bagaimanapun, mereka adalah bagian dari masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dan kepustakaan (library research). Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa para waria tersebut merasakan dampak positif seperti wawasan keislaman mereka bertambah, nilai spiritual semakin tinggi, memantapkan kualitas ibadah yang semakin dalam, mengubah paradigma berfikir serta meningkatkan kecerdasan spiritual emosional, keterampilan dalam baca tulis Al-Qur‟an juga semakin matang serta merasakan eratnya nilai ukhuwah sesama muslim. Kesimpulannya  kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut memberikan pengaruh positif dengan menitikberatkan pada peningkatan motivasi beribadah seorang waria dengan memberikan kebebasan berinteraksi, baik dari segi spiritual maupun emosional sebagai upaya meningkatkan kesalehan rohani seorang waria.]
Model Kuliah Kerja Nyata (KKN) Integratif Interkonektif Berbasis pada Pengembangan Masyarakat yang Produktif Inovatif dan Kreatif Nur Hidayat
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.666 KB) | DOI: 10.14421/panangkaran.2018.0202-03

Abstract

 This research took place in three hamlets; Nganti, Menguri, and Sebatang located in Hargotirto in theregion of Kokap in Kulonprogo. This research stems from the community service known as KKN (Kuliah Kerja Nyata or Work-Study in the Field) that is integrated-interconnected and based on the development of productive, innovative, and creative communities. Work programs include social religious programs, government administration, education, public health, and the local economy. This research is a collaborative study between the students of the 96th batch and PGMI S2 FITK lecturers of UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta. Data is obtained from the research results of observation, interviews, and documentation. This research model needs to be developed for the campus environment as a form of the Tri Dharma of Higher Education; education, research, and service for integrated and interconnected communities.[Penelitian ini mengambil lokasi di tiga pedukuhan, yaitu Pedukuhan Nganti, Menguri dan Sebatang desa Hargotirto, kokap, Kulonprogo. Penelitian ini merupakan pengembangan dari pengabdian pada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN). Bentuk KKN yang di maksud adalah Model Kuliah Kerja Nyata yang terintegratif-interkonektif berbasis pada pengembangan masyarakat yang produktif,  inovatif dan kreatif. Program kerja yang digarap meliputi, program sosial keagamaan, administrasi pemerintahan, pendidikan, kesehatan masyarakat, dan perekonomian rakyat. Penelitian ini merupakan penelitian kolaborasi antara mahasiswa KKN Angkatan 96 dengan dosen dan mahasiswa PGMI S2 FITK UIN Sunan kalijaga Yogyakarta. Data hasil penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Model penelitian ini perlu dikembangkan untuk dunia kampus sebagai bentuk dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang terintegratif dan interkonektif.]

Page 1 of 2 | Total Record : 12