cover
Contact Name
Muhrisun Afandi
Contact Email
risonaf@yahoo.com
Phone
+6282242810017
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat
ISSN : 25983865     EISSN : 26143461     DOI : https://doi.org/10.14421/panangkaran
Jurnal Panangkaran merupakan jurnal Assosiasi Peneliti Agama-agama yang bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai media komunikasi hasil penelitian para peneliti, ilmuwan dan cendekiawan. Tujuannya adalah untuk mewadahi, menyebarluaskan dan mendialogkan wacana ilmiah di bidang penelitian sosial keagamaan. Naskah yang dimuat dalam jurnal berasal dari hasil-hasil penelitian maupun kajian-kajian kritis para peneliti agama atau akademisi yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan sosial keagamaan, kelekturan, pendidikan dan keagamaan, agama dan sains. Jurnal terbit setahun 2 kali pada bulan Juni dan Desember.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2 (2022)" : 6 Documents clear
The Practice of Social Support and Self-Adjustment: Minangkabau Students in Yogyakarta Nurhasanah; zulkipli Lessy
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/panangkaran.v6i2.2719

Abstract

This research was mainly based on the number of Minangkabau students who migrated and continued their studies in Yogyakarta so that they required self-adjustment that was different from their place of origin. The purpose of this study is to discover the relationship between social support and self-adjustment among Minangkabau students in Yogyakarta. The null hypothesis states that there is a significant positive relationship between social support and self-adjustment. The higher the social support rises, the higher the individual adjustment makes. The lower the social support obtained, the lower the adjustment will be. The subjects of this study were Minangkabau students in Yogyakarta. The sampling technique in this study used the accidental sampling technique. The method used in this study is quantitative, while the data collection tools used are the social support scale and self-adjustment scale, the data analysis method using analysis prerequisite testing (normality test and linearity test) and hypothesis testing using the correlation of Pearson's product moment with the help of SPSS 23.0 for windows. Based on the research results that have been obtained, it can be seen and concluded that the hypothesis proposed in this study can be accepted, as evidenced by the results of the correlation coefficient of 0.502 and a significance value of 0.000 (p <0.05). This shows that there is a positive and significant relationship between social support and adjustment to Minangkabau students in Yogyakarta. [Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya mahasiswa Minangkabau yang merantau dan melanjutkan studi mereka di Yogyakarta sehingga membutuhkan suatu penyesuaian diri yang berbeda dengan tempat asalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan dukungan sosial dengan penyesuaian diri mahasiswa Minangkabau yang berada di Yogyakarta. Hipotesis awal pada penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri. Semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi pula penyesuaian diri individu. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang didapat maka semakin rendah pula penyesuaian dirinya. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Minangkabau yang ada di Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala dukungan sosial dan skala penyesuaian diri, metode analisis data dengan menggunakan pengujian prasyarat analisis (uji normalitas dan uji linearitas) dan uji hipotesis dengan menggunakan korelasi dari Pearson product moment dengan bantuan SPSS 23.0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat dilihat dan disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, dibuktikan dengan hasil koefisien korelasinya sebesar 0,502 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada mahasiswa Minangkabau di Yogyakarta.]
Tradisi Rabu Wekasan dalam Persepsi Milenial: Studi pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNNES Fafi Masiroh; Rikha Zulia; Azkia Shofani Aulia
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/panangkaran.v6i2.2852

Abstract

The Rabu Wekasan tradition deal with islamic values because it was made from the assimilation of Javanese and Islamic cultures. The implementation of The Rabu Wekasan tradition gives pro and contra from various circles, this condition impend continuity of the tradition. The cultural action need to be carried out through society participation, especially millennials as the next generation of this country have to save the Rabu Wekasan traditions and rituals. The  information about millennial perceptions of The Rabu Wekasan tradition is very important to explore as a reference about the next actions of them in continuity of The Rabu Wekasan tradition. This study aims to tell the history of The Rabu Wekasan tradition and to analyze the perceptions of the Semarang State University Faculty of Social Sciences students as millenials about The Rabu Wekasan tradition. This research was conducted through observation, interviews, questionnaires and literature study. Sources of data collected are reduced, analyzed then concluded. The results show that The Rabu Wekasan tradition have a beginning from the worship of the Javanese people which then developed into a tradition. This is supported by it name which comes from the Javanese language. Millennial perceptions of The Rabu Wekasan tradition are positive, based on 100 students, 91% said that The Rabu Wekasan tradition is important to take care of, 82% felt responsible for take care of, 75% answered that the tradition is useful because it is a local identity and rich in meaning of life. [Tradisi Rabu Wekasan berkaitan erat dengan nilai-nilai Islam karena lahir dari asimilasi budaya Jawa dan Islam. Tradisi Rabu Wekasan dalam pelaksanaannya menuai pro dan kontra di berbagai kalangan, sehingga mengancam kelestarian tradisi tersebut. Gerakan kultural perlu dilakukan melalui andil masyarakat khususnya milenial sebagai penerus bangsa untuk menjaga tradisi dan ritualnya. Informasi terkait persepsi milenial terhadap Rabu Wekasan sangatlah penting untuk digali dalam rangka menjaga kelestarian tradisi tersebut, dan juga sebagai acuan untuk mengetahui tindakan milenial selanjutnya dalam melestarikan Rabu Wekasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejarah Rabu Wekasan serta menganalisis persepsi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Semarang terhadap Rabu Wekasan. Penelitian dilakukan melalui observasi, wawancara, kuesioner dan studi pustaka. Sumber data yang terkumpul direduksi, dianalisis kemudian ditarik kesimpulan. Hasilnya didapatkan bahwa sejarah Rabu Wekasan berasal dari ibadah yang dilakukan masyarakat Jawa kemudian berkembang menjadi tradisi. Hal tersebut didukung dengan namannya yang berasal dari Bahasa Jawa. Persepsi milenial terhadap Rabu Wekasan merupakan persepsi positif, yang ditunjukkan dari 100 mahasiswa, 91% mengatakan bahwa Rabu Wekasan penting untuk dilestarikan, 82% merasa bertanggung jawab untuk melestarikan, 75% menjawab tradisi tersebut bermanfaat karena merupakan identitas lokal serta kaya akan pembelajaran dan makna hidup.]
Elaborating Conflict in Maluku Based on Dialogical Liberative Perspective Iqtamar Muhammad; Andi Alfian
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/panangkaran.v6i2.2903

Abstract

The conflict in Maluku is one of the largest religious conflicts that has ever occurred in Indonesia. This study aims to elaborate the relationship between conflict in Maluku and interreligious and cultural dialogue based on a dialogical-liberative perspective. By using the library research method, relying on books and journals related to research questions, this study attempts to discuss forms of interreligious dialogue and pre- and post-conflict culture in Maluku with a liberative dialogue approach. This study argues that liberative dialogue is a relevant approach for inter-religious dialogue in Maluku. The results of this study indicate that liberative dialogue can be an alternative for elaborating the conflict in Maluku. [Konflik di Maluku adalah salah satu konflik agama terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi relasi antara konflik di Maluku dengan dialog antaragama dan budaya berdasar pada perspektif dialogis-liberatif. Dengan menggunakan pendekatan library reseach, dengan mengandalkan buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian, penelitian ini berusaha mendiskusikan bentuk-bentuk dialog antarumat beragama dan budaya pra dan pasca konflik di Maluku dengan pendekatan dialog liberatif. Penelitian ini berargumentasi bahwa dialog liberatif adalah pendekatan yang relevan bagi dialog antar agama di Maluku. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dialog liberatif bisa menjadi alternatif untuk mengelaborasi konflik di Maluku.]
Agama dan Negara: Konstruksi Agama Sebagai Fenomena Marginalisasi Kepercayaan Lokal Minahasa Sulawesi Utara Geiby Natalia Mandey; Hun Pinatik
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/panangkaran.v6i2.2927

Abstract

This study explores the relationship between religion and the state which has an impact on the marginalization of local beliefs as a natural thing. The term "reasonable" refers to an ongoing social phenomenon and not a justification claim for the process of marginalization for local beliefs. The focus of this study is on the role of the state and Christianity in constructing religion as a phenomenon of marginalization of local Minahasa beliefs. The followers of local Minahasa beliefs are stigmatized as infidels because they practice rituals that are different from the world religion paradigm; One of them is the paradigm of Christianity. Stigma against adherents of faith is further strengthened through the history of the Indonesian state's policy of limiting the term religion in Indonesia.The state has legitimized the existence of “world religions” or “imported religions” as an intrinsic part of the life of the state; including Christianity. As a result, marginalization of local beliefs has become a natural practice. This research is based on Peter Berger's (1991) "social construction" approach and Sunder John Boopelan's "ritual of humiliation" (2017) to analyze the phenomenon of marginalization as a natural thing. This article uses qualitative research methods with descriptive analytical research to describe the relationship between religion and the state based on the findings. The argument in this study is that the marginalization of local believers is constructed by the relationship between the state as a public policy maker and Christianity as the majority in Minahasa. [Penelitian ini mengeksplorasi relasi agama dan negara yang berdampak pada marginalisasi kepercayaan lokal sebagai hal yang wajar. Istilah “wajar” mengacu pada fenomena sosial yang sedang terjadi dan bukan klaim pembenaran atas proses marginalisasi bagi kepercayaan lokal. Fokus kajian ini pada peran negara dan kekristenan dalam mengkonstruksi agama sebagai fenomena marginalisasi terhadap kepercayaan lokal Minahasa. Para pemeluk kepercayaan lokal Minahasa mendapat stigma kafir karena melakukan praktek ritual yang berbeda dari paradigma world religion (agama dunia); salah satunya paradigma agama Kristen. Stigma terhadap pemeluk kepercayaan semakin diperkuat melalui sejarah kebijakan Negara Indonesia yang membatasi istilah agama di Indonesia. Negara telah melegitimasi eksistensi “agama-agama dunia” atau “agama impor” sebagai bagian intrinsik dalam kehidupan bernegara; termasuk di dalamnya agama Kristen. Akibatnya, marginalisasi terhadap kepercayaan lokal menjadi praktek yang wajar. Penelitian ini berbasis pada pendekatan “konstruksi sosial” Peter Berger (1991) dan “ritual of humiliation” Sunder John Boopelan (2017) untuk menganalisa fenomena marginalisasi sebagai hal yang wajar.  Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitis untuk mendeskripsikan relasi agama dan negara berdasarkan temuan. Argumentasi dalam penelitian ini, bahwa marginalisasi terhadap pemeluk kepercayaan lokal dikonstruksi oleh relasi antara negara sebagai pembuat kebijakan publik dan agama Kristen sebagai mayoritas di Minahasa.]
Pergeseran Nilai Budaya Matrilineal pada Perempuan Lanjut Usia di Minangkabau: Studi pada 2 Panti Sosial Werda di Sumatera Barat Irsyadunnas; Nurmahmi; Nailurrahmi
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/panangkaran.v6i2.2928

Abstract

This article analyzes the phenomenon of Minang elderly women who become residents of panti sosial as a result of the shift in Matrilineal traditional values in the life of the Minang community. The purpose of this article is to analyze what traditional values have shifted, their causes and impacts. This study used a qualitative approach, data collection was carried out through interview, observation, and documentation techniques. The data were analyzed using the principles of qualitative data analysis from Miles and Huberman. The results show that there has been a shift in Matrilineal traditional values in the phenomenon of Minang elderly women who are residents of the Panti Werdha, namely the value of children's responsibility to their parents, the value of the meaning of life for Minang elderly women, the value of togetherness and the value of leadership in Bundo Kanduang. The cause is due to several factors, namely migration, busyness, economy and lack of understanding of Minang youth about customs and religion. Meanwhile, the impact is the fading of the sense of kinship, ethnicity and even humanity of every family member, especially children. So that the Minang elderly women in the Panti Werdha feel they are not respected, excluded, and even become a burden in the family. [Artikel ini menganalisis tentang fenomena perempuan lansia Minang yang menjadi penghuni panti sosial sebagai akibat terjadinya pergeseran nilai adat Matrilineal dalam kehidupan masyarakat Minang. Tujuan artikel ini adalah untuk menganalisis apa saja nilai adat yang telah mengalami pergeseran, penyebab dan dampaknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Datanya dianalisis dengan prinsip-prinsip analisis data kualitatif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran nilai adat Matrilineal dalam fenomena perempuan lansia Minang yang menjadi penghuni Panti Werdha, yaitu nilai tanggungjawab anak terhadap orangtuanya, nilai tentang makna hidup bagi perempuan lansia Minang, nilai kebersamaan dan nilai kepemimpinan Bundo Kanduang. Adapun penyebabnya adalah karena beberapa faktor yaitu faktor merantau, kesibukan, ekonomi dan kurangnya pemahaman anak muda Minang tentang adat dan agama. Sedangkan dampaknya adalah semakin memudarkan rasa kekeluargaan, kesukuan dan bahkan kemanusiaan dari setiap anggota keluarga terutama anak. Sehingga para perempuan lansia Minang di Panti Werdha tersebut merasa tidak dihormati, tersisihkan, bahkan menjadi beban dalam keluarga.]
على نتائج تعلم مهارة القراءة طالبات فصل التاسع بالمدرسة الثانوية فمولانجان يوكياكرتا العام الدراسي 2022/2023 (Learning Cycle 5E)E فعالية نموذج التعليم "دورة التعلم الخماسية Nazalia Rosadanti Hanan 'Adila; Mandrasi Amira Sa’idah
Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : LP2M UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/panangkaran.v6i2.2986

Abstract

تعتبر أن مهارة القراءة من عوامل مهمة التي تحدد نجاح تعليم اللغة العربية، لأن القراءة نشاط تفاعلي لفهم قصد ومعنى الذي يحتويه النص ويساعد القارئ للحصول على حقائق وأفكار جديدة من قراءة النص. عقدت المدرسة الثانوية فمولانجان بتعليم مادة مهارة القراءة في تعليم اللغة العربية داخل الفصل. ومع ذلك، وجدت المشكلة في الفصل التاسع وهي صعوبة الطالبات في قراءة و فهم النصوص العربية، من بين الأسباب وهي قلّة ساعات تعلم اللغة العربية في المدرسة وقلّة التدريب في تعلم قراءة و فهم النصوص العربية وكذلك عدم نموذج التعليم المتنوعة لتعليمها، حتى تواجه الطالبات بصعوبة حين تقرأ النص العربي. وهذه المشكلات تؤثر إلى نقصان نتائج التعلم كما أن مهارة القراءة هي إحدى من المواد المستخدمة في الاختبار النهائي. وقامت الباحثة لحل هذه المشكلة باستخدام نموذج التعليم دورة التعلم الخماسية E لسهولة الطالبات على قراءة و فهم النصوص العربية. و غرض هذا البحث لمعرفة نتائج الاختبار القبلي و الاختبار البعدي للفصل التجريبي و فصل الضابط بالاضافة إلى معرفة مدى فعالية استخدام نموذج التعليم دورة التعلم الخماسية E على نتائج تعلم مهارة القراءة لطالبات الفصل التاسع بالمدرسة الثانوية فمولانجان يوكياكرتا. إن نوعية هذا البحث هي البحث الكمي التجريبي، باستخدام طريقة شبه تجريبية في شكل تصميم مجموعة ضابطة غير متكافئة. استخدم اختيار الفصل التجريبية والضابطة بتقنية أخذ عينة عمدية. وكان سكان في هذا البحث طلاب الصف التاسع بالمدرسة الثانوية فمولانجان يوكياكرتا، وكان عينة مستخدمة في فصلين وهي التاسع B و C، طريقة جمع البيانات باالاختبار و الوثائق المكتوبة و غير المكتوبة. وتحليل البيانات تستخدم الباحثة الاختبار غير بارمتراية بالاختبار الطبيعية، اختبار التجانس و الاختبار الفرضي   Mann Whitney ببرنامج  SPSS 16. واستنبطت من هذ البحث أن مجموعة نتيجة للاختبار القبلي من الفصل التجريبي 73،17 و في الفصل الضابط 73،79. وأما مجموعة نتيجة في الاختبار البعدي من فصل التجريبي 87،17 و في فصل الضابط 80،00. وتعتبر بأن استخدام نموذج التعليم دورة التعلم الخماسية E فعالة لأن مجموعة نتيجة الاختبار القبلي للفصل التجريبي أعلى من فصل الضابط وهي 87،17:80،00، و قد تم اثباته ببرنامج  SPSS 16 من خلال الاختبار غير بارمتراية Mann Whitney بنتيجة اختبار 0،002<0.050.. مؤسسا بصادق الاختبار ، اقترحت الباحثة أن تستخدم المدرسة نموذج التعليم دورة التعلم الخماسية E كبديل لنموذج التعليم مهارة القراءة في تعليم اللغة العربية. [Keterampilan membaca (maharah qiraah) merupakan suatu kegiatan interaktif untuk memahami maksud dan arti yang terkandung di dalam teks serta membantu pembaca untuk mendapatkan fakta dan ide ide baru dari teks yang dibaca, dan merupakan salah satu komponen penting dalam mempelajari bahasa Arab. oleh karena itu terdapat pembelajaran keterampilan membaca dalam pelajaran bahasa Arab di MTs Pamulangan tersebut. Namun ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran ketrampilan membaca diantaranya kesulitan membaca dan memahami teks bahasa Arab yang disebabkan oleh kurangnya jam belajar, latihan membaca teks bahasa Arab, serta kurangnya model pembelajaran yang sesuai dan dapat digunakan sebagai variasi pembelajaran ketrampilan membaca, khususnya di kelas 9 MTs Pamulangan Yogyakarta. Dalam hal ini peneliti berupaya memberikan solusi berupa model pembelajaran learning cycle 5e untuk mempermudah siswa dalam membaca dan memahami teks bahasa Arab. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui nilai pretest dan post test kelas eksperimen dan kontrol, serta untuk mengetahui adanya efektivitas penggunaan model pembelajaran learning cycle 5e terhadap hasil belajar maharah qiraah siswi kelas 9 MTs Pamulangan Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif eksperimen, menggunakan metode Quasi eksperimen, dan bentuk desain nonequivalent control group desain. serta menggunakan teknik purposive sampling, populasi merupakan siswa kelas 9 MTs Pamulangan Yogyakarta, sedangkan sampel kelas 9b dan 9c. teknik pengumpulan data berupa tes dan dokumentasi. teknik analisis data non parametrik menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis mann whitney dengan perhitungan menggunakan aplikasi SPSS 16. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa nilai rata rata pre test kelas eksperimen yaitu 73,17, sedangkan nilai rata rata pretest kelas kontrol adalah 73,79. Untuk hasil post test didapatkan nilai rata rata kelas eksperimen ialah 87,17 sedangkan rata rata kelas kontrol 80,00. Penggunaan model pembelajaran learning cycle 5e dinilai efektif karena diperoleh hasil rata rata post test kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu 87,17 : 80,00, dan dibuktikan dengan SPSS 16 melalui uji mann whitney dengan hasil 0,002 < 0,050. Berdasarkan hasil uji data yang valid, peneliti menyarankan untuk menggunakan model pembelajaran learning cycle 5e sebagai alternatif model pembelajaran maharah qiraah dalam pembelajaran bahasa arab.]

Page 1 of 1 | Total Record : 6