Articles
146 Documents
STUDI REVITALISASI KAWASAN PENGRAJIN KERAMIK YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN PERILAKU GUNA MENCARI KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR DI KELURAHAN DINOYO, KOTA MALANG
Adhi Widyarthara;
Didiek Suharjanto
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (180.135 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v3i01.106
Pada tahun 1958, masyarakat Dinoyo mulai merintis membuat keramik; hal tersebut berlanjut hingga kini dengan berbagai produk keramik seperti vas bunga, souvenir, guci, serta lampu set. Seiring perjalanan waktu, pada tahun 2000-an pasar keramik mencapai titik jenuh dan mengalami penurunan pasar. Diantara penyebab penurunan aktivitas kawasan pengrajin Dinoyo diakibatkan oleh keterbatasan infrastruktur yang ada ditempat produksi maupun pedagang keramik sehingga menjadikan ketidaknyamanan para pengrajin dan pengunjung dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk meningkatkan vitalitas kawasan agar terbentuk suasana yang nyaman dalam berinteraksi antara pengrajin maupun pengunjung serta layak untuk dikunjungi sebagai kawasan wisata, maka dibutuhkan suatu proses identifikasi perencanaan dan perancangan lingkungan sesuai perilaku pengrajin maupun masyarakat dalam pengelolaan serta pemanfaatan aset properti pada kawasan keramik guna memperbaiki, mengembangkan atau melestarikan bangunan dan lingkungan yang berwawasan lingkungan perilaku. Peran Pemerintah perlu mengupayakan program-program pembangunan yang menekankan penggunaan bahan lokal yakni bahan yang tidak membahayakan kesehatan dan lingkungan, rancangan yang hemat energi serta penggunaan teknologi padat karya yang mempekerjakan lebih banyak orang
DAPUR SEBAGAI DASAR PENATAAN RUANG DALAM MEMPERTAHANKAN KONDISI TERMAL HUNIAN DI DAERAH DINGIN
Debby Budi Susanti;
Gaguk Sukowiyono
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (498.775 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v3i01.120
Dapur merupakan salah satu ruang yang tidak bisa dihilangkan keberadaannya dalam sebuah rumah tinggal. Fungsi utama sebuah ruang dapur dalam sebuah rumah tinggal adalah sebagai tempat memasak dan menyiapkan makanan. Dalam perkembangannya saat ini, dapur tidak hanya berfungsi sebagai tempat memasak saja, tetapi anggota keluarga lainnya juga seringkali berkumpul dan mengobrol di dalam ruang dapur. Hal ini merupakan pengaruh dari kondisi kenyamanan termal yang ada di dalam ruang dapur. Sama halnya dengan wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang berada di ketinggian ± 600-1200 m di atas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2300-2500 mm per tahun dengan suhu rata-rata 21.7ºC dan kelembaban relatif 75-98%. Hal ini menggambarkan bahwa kondisi lingkungan daerah tersebut berhawa dingin sehingga sangat berpengaruh terhadap kenyamanan termal huniannya. Sumber panas yang berada pada tungku ruang dapur merupakan unsur penunjang kondisi kenyamanan termal yang ada dalam hunian di daerah dingin. Hal ini yang kemudian menjadi pusat penataan ruang-ruang lainnya dalam sebuah rumah tinggal. Dalam perolehan data obyek penelitian dilakukan observasi lapangan terhadap pengukuran kondisi luar dan dalam selanjutnya disimulasikan dan dianalisa secara diskriptif serta dikaji dengan dukungan data pustaka dan hasil penelitian yang pernah dilakukan.
PENERAPAN UNSUR ARSITEKTUR NUSANTARA PADA KARYA DESAIN ARSITEK YU-SING
Sri Winarni;
Hamka
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (313.34 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v3i01.121
Arsitektur nusantara memiliki pemaknaan yang berbeda-beda oleh berbagai kalangan, namun yang menjadi fokus dari arsitektur nusantara ini adalah bagaimana mempertahankan kearifan lokal yang terkandung didalamnya, baik secara tampilan, konsep lingkungan, sosial dan budaya didalam sebuah rancangan. Permasalahan yang muncul dalam memaknai kembali arsitektur nusantara dalam sebuah rancangan sering kali ditemui pada wujud tampilannya. Banyak desain-desain yang hanya memperhatikan tampilan saja dan melupakan unsur-unsur penting lainnya, sehingga menjadikan desain tersebut hanya meniru dan mengulang tanpa ada pembaharuan. Fokus penelitian ini adalah pada penerapan unsur-unsur arsitektur nusantara pada karya desain arsitek Indonesia Yusing yang ide-ide desainnya banyak mengangkat nilai kearifan lokal arsitektur nusantara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi data karya desain arsitek Yusing, hasil analisis tersebut kemudian diuraikan kualitatif untuk mendapatkan sebuah kesimpulan akhir. Hasil penelitian ini adalah bahwa unsur aspek nusantara secara umum telah diterapkan pada keempat desain karya Yu-sing meskipun tidak diterapkan secara utuh. Desainnya mencoba untuk menginterpretasikan kembali dalam wujud yang baru sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, bukan menghadirkan kembali masa lalu ke masa kini.
FORMASI “CORAK TIM” DALAM SPEAKING CLASS
Tutut Nani Prihatmi;
Maria Istiqoma
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (344.088 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v3i01.123
Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai mata kuliah umum dengan jumlah SKS yang terbatas, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa terutama dalam speaking sebagai communicative skill. Tuntutan tersebut mendorong pengajar Bahasa Inggris untuk memaksimalkan pengelolaan kelas dalam pembelajaran Bahasa Inggris khususnya speaking. Sebagai penelitian lanjutan yang sebelumnya menemukan bahwa formasi tempat duduk Corak Tim efektif dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris secara umum di Program Studi Arsitektur, fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara pengaturan tempat duduk formasi Corak Tim terhadap efektifitas pembelajaran Speaking di Program Studi Arsitektur ITN Malang dan faktor-faktor yang mempengaruhi korelasi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode True-Experimental Design. Penelitian ini dilaksanakan di ITN Malang pada semester ganjil 2018/2019. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Arsitektur ITN Malang angkatan 2018 yang mengambil mata kuliah Bahasa Inggris pada semester ganjil 2018/2019 yang akan diambil 90 sampel dengan sistem Random Cluster Sampling (sampel acak). Instrumen yang digunakan adalah wawancara, hasil pre-test dan post-test pada kelas Speaking yang dianalisis menggunakan Uji statistika non parametrik Mann Whitney U test dengan bantuan software SPSS for Windows version 24.
KAJIAN BANGUNAN RUMAH KOS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN GREEN ARCHITECTURE: STUDI KASUS: RUMAH KOS JL.BENDUNGAN SENGGURUH N0.19 KEL. SUMBERSARI, KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
Bayu Teguh Ujianto;
Breeze Maringka
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (460.947 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v3i01.125
Perkembangan rumah kos di kota Malang saat ini mencapai tingkat perkembangan yang sangat signifikan. Dengan banyaknya pertumbuhan pembangunan rumah kos, alangkah baiknya jika pembangunan tersebut menerapkan prinsip – prinsip arsitekture hijau sebagai langkah awal menuju upaya pencapaian konsep green architecture agar pembangunan tersebut optimal dan lebih baik. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengkaji bagaiman penerapan arsitektur hijau pada suatu bangunan rumah kos. Dimana dalam penerapannya arsitektur hijau yang diterapkan hendaknya dapat meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan yang merupakan langkah untuk mempertahankan eksistensi suatu bangunan di muka bumi dengan cara meminimalkan perusakan alam dan lingkungan di mana mereka didirikan. Dalam upaya pencapaiannya hendaknya memegang prinsip-prinsip arsitektur hijau antara lain yaitu Conserving energy, Working with climate, Minimizing new resources, Respect for site, Respect for user, Holism dan termasuk penggunaan material yang mendukung tercapainya arsitektur hijau tersebut pada bangunan rumah kos.
AKTIVITAS DAN SYNOMORPHY PADA RUANG PUBLIK KAMPUNG WARNA-WARNI JODIPAN KOTA MALANG
Nur Ratih Ratnawati;
Lisa Dwi Wulandari;
Antariksa
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (462.477 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v3i01.128
Kampung Warna-Warni Jodipan merupakan salah satu kampung di Kota Malang yang berkembang menjadi kampung wisata. Perkembangan tersebut mendorong terbentuknya aktivitas baru di dalam kampung, khususnya di ruang publiknya, yang didominasi oleh pelaku wisatawan. Aktivitas baru tersebut perlu dianalisis kesesuaiannya (synomorphy) dengan lingkungan fisik kampung yang memiliki kepadatan cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas dan synomorphy yang terbentuk di ruang publik kampung sehubungan dengan perkembangan fungsi kampung. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan kesesuaian antara aktivitas dan lokasi aktivitas (milieu) yang disebut dengan synomorphy, terbentuk dengan adanya unsur-unsur, physical forces, social forces, physiognomic perception, influence of behavior on the milieu serta physiological processes.
PRIVATISASI DALAM RUANG PUBLIK: Studi Kasus: Taman Merbabu Malang
Ghoustanjiwani Adi Putra;
Daim Triwahyono
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (475.932 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v3i01.133
Ruang Publik dalam sebuah produksi ruang di dalam kota menghasilkan berbagai disffungsi ruang salah satu nya adalah “Privatisasi”. Terbentuknya ruang publik yang berbasis Sosio Culture nyatanya mampu menjadi permasalahn yang perlu diselesaikan oleh pada aktor di dalam kota, yang dimaksud aktor disini adalah: masyarakat kota dengan multivariasi gender, status, kewenangan dan kepentingan yang tentunya berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran fenomen Privatisasi sebagai salah satu bentuk “after effect” dari sebuah produksi ruang publik kota yang telah diproduksi melalui proses gagasan, perencanaan dan perancangan, hingga aplikasi kedalam bentuk fisik ruang tersebut. Analisin Diskriptif digunakan untuk mendetailakan dan memberikan batas dan kejelasan bias Fenomena yang terpilih pada Studi kasus yang terpilih yaitu: ”Privatisasi dalam Taman Merbabu”. Dari penelitian ini dapat disimpulkan gejala privatisasi dapat dikendalikan dengan adanya pengendalian karakteristik fisik spasial ruang publik dan karakteruistik social pada ruang publik.
DINAMIKA FUNGSI DAN ORGANISASI RUANG PADA HUNIAN DI KAWASAN SITUS LIYANGAN TEMANGGUNG
Rizki Swandani;
Antariksa;
Lisa Dwi Wulandari
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (324.477 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v3i01.135
Ditemukannya situs kuno Liyangan di kawasan permukiman di Dusun Liyangan, Kabupaten Temaggung berkembang menjadi kawasan pariwisata, kawasan konservasi penelitian dan perdagangan secara tidak langsung menyebabkan (setidaknya) dinamika ruang pada hunian di sekitar situs tersebut. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena berusaha mendeskripsikan dinamika ruang pada hunian (ranah arsitektural) di kawasan situs purbakala (ranah arkeologi). Metode pengumpulan datanya yaitu: observasi lapangan, wawancara mendalam, dokumentasi, sketsa dan pengukuran arsitektural. Rancangan penelitian berjenis kualitatif, sedangkan strategi penelitian berjenis deskriptif. Menggunakan dua metode analisis yaitu: analisis deskriptif dan analisis komparatif. Temuan pada penelitian ini adalah deskripsi dari dinamika fungsi ruang dan organisasi ruang pada hunian di kawasan situs Liyangan.
KARAKTERISTIK KONSUMSI ENERGI BANGUNAN PADA PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KOTA MALANG
Suryo Tri Harjanto;
Putri Herlia Pramitasari;
Bambang Joko Wiji Utomo
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (396.215 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v3i01.137
Rumah deret pada permukiman padat penduduk di area bantaran sungai di Kampung Warna-warni Jodipan dan Kampung Muria di Kota Malang memiliki densitas bangunan yang padat. Pengaruh karakteristik spasial bangunan yang belum memenuhi kriteria ramah lingkungan dengan minimnya pencahayaan dan penghawaan alami perlu dikaji lebih lanjut terhadap kinerja termal dan konsumsi energi bangunan. Metode penelitian kuantitatif dilakukan melalui pengambilan data primer dan sekunder untuk selanjutnya dilakukan analisis perbandingan dan korelasi. Hasil akhir penelitian didapatkan bahwa karakteristik spasial bangunan pada rumah deret sangat berpengaruh terhadap kinerja termal dan konsumsi energi bangunan, dimana semakin padatnya densitas bangunan tanpa desain bukaan dan tata ruang yang optimal terhadap pencahayaan dan penghawaan alami, maka kinerja termal bangunan makin tidak memenuhi kriteria nyaman termal. Tingkat konsumsi energi bangunan juga didapatkan hasil bahwa semakin luas tipe bangunan diiringi pula dengan peningkatan kebutuhan operasional listrik, air, dan gas. Hal ini tentu banyak dipengaruhi oleh penghasilan penduduk, gaya hidup, dan jumlah penghuni tiap rumah penduduk.
KARAKTERISTIK ELEMEN LANSEKAP BUDAYA DESA KROMENGAN KABUPATEN MALANG
Sri Winarni
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (432.149 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v3i01.138
Lansekap budaya adalah bentang alam yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia dan budaya. Keberadaan bentang alam dan budaya Desa Kromengan sangat menarik untuk dikaji terutama pada lansekap budaya lingkungan pedesaan. Bentang alamnya didominisai lahan pertanian dan perkebunan. Penelitian ini membahas tentang karakteristik elemen lansekap budaya Desa Kromengan, Kabupaten Malang berdasarkan ke-13 komponen lansekap budaya (Page et al,1998:53). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif naturalistik, dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung. hasil analisis diuraikan secara deskriptif guna mendapatkan sebuah kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Karakteristik elemen lansekap budaya Desa Kromengan terbagi menjadi dua karakter; karakter lansekap budaya sakral (intangible) dan karakter lansekap budaya alam pedesaan (tangible).