cover
Contact Name
Sucipto
Contact Email
-
Phone
+6282111111864
Journal Mail Official
jurnal@unpkdr.ac.id
Editorial Address
Jl. K.H. Ahmad Dahlan, No. 76, Kediri 64112, Jawa Timur
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Judika (Jurnal Nusantara Medika)
ISSN : -     EISSN : 25412477     DOI : https://doi.org/10.29407
Core Subject : Health,
The Judika Journal is a peer review journal published by the Faculty of health sciences in collaboration with a research and community service institute, Universitas PGRI Kediri. The purpose of this Journal is to facilitate scientific publication of research results in Indonesia and participate in improving the quality and quantity of research for academics and researchers. Journal is a journal that contains the results of research or a comprehensive literature review in the health field from various universities and health institutions in Indonesia.
Articles 134 Documents
Pengaruh Umur, Jenis Pekerjaan, Paritas, Umur Gestasi dan Stres Psikososial Pada Ibu Hamil Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Desa Ngetos Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk Dhewi Nurahmawati
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 1 (2017): volume 2 nomor 1 tahun 2017
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.964 KB)

Abstract

Berat badan lahir (BBL) bayi saat lahir merupakan faktor penting dalam tumbuh kembang bayi dalam tahun pertama kehidupannya. Berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab terbesar angka kematian bayi (AKB). Sebesar 27% AKB disebabkan oleh bayi dengan berat badan lahir rendah (State Of The World’s Mother, 2007). Hasil SDKI tahun 2007 diperoleh AKB sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup dimana penyebab kematian bayi adalah bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu sebesar 30,3% (Depkes, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh umur, jenis pekerjaan, paritas, umur gestasi dan stres psikososial pada ibu hamil terhadap berat badan lahir bayi di desa Ngetos kecamatan Ngetos, kabupaten Nganjuk. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional de­ngan pendekatan case control. Lo­ka­si penelitian di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk.Waktu penelitian pada bulan Oktober 2017. Besar sampel sebesar 120 subjek terdiri dari 40 subjek kelompok kasus dan 80 subjek kelompok kontrol, dipilih dengan teknik fixed disease sampling.Variabel dependen adalah BBL. Variabel independen meliputi umur, jenis pekerjaan, paritas. Variabel intermediate meliputi umur, gestasi, stress psikososial gravidarum. Data diukur menggunakan kuesioner dan rekam medik dari buku KIA. Teknik analisis data menggunakanan alisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan lahir dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, stress psikososial, status gizi dan anemia gravidarum. Stress spsikoso­sial (b =-0.07, SE = 0.09, p = 0.839). Paritas tinggi (b =--0.10, SE =0,09, p =0.259). Usia gestasi (b= 0.12, SE = 0.08, p = 0.058). Umur akan meningkatkan paritas ibu (b=0.04, SE= 0.09, p=0.625). dab menaikkan stress psikososial (b=0.06, SE=0.09, p=0.512). Jenis pekerjaan akan meningkatkan stress psikososial (b=0.04, SE=0.10, p=0.709) dan menurunkan usia gestasi pada ibu hamil (b= -0.12, SE = 0.10, p =<0.255). Kejadian BBL dipengaruhi secara tidak langsung oleh umur, jenis pekerjaan, paritas, umur gestasi dan stress psikososial. Kata Kunci: umur, jenis pekerjaan, paritas, umur gestasi, stress psikososial, berat badan lahir bayi
Gambaran Pengetahuan Penderita Hipertensi Tentang Dampak Buruk Minum Kopi Berkafein: (Studi di Desa Wajak Lor Kecamatan Boyolangu Kota Tulungagung) Elysabet Herawati
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 1 (2017): volume 2 nomor 1 tahun 2017
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.851 KB)

Abstract

Hipertensi adalah suatu gangguan pada sistem peredarah darah, yang cukup banyak mengganggu kesehatan masyarakat umumnya pada usia 40 tahun ke atas. Salah satu faktor yang memicu terjadinya hipertensi adalah kebiasaan minum kopi yang mengandung kafein dengan dosis yang berlebihan. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi yang masih rendah akan mempengaruhi peningkatan jumlah penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan penderita hipertensi tentang dampak buruk minum kopi berkafein di Desa Wajak Lor Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung tahun 2017. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif. Populasi adalah semua warga Desa Wajak Lor Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung usia 40 tahun ke atas penderita hipertensi yang didata dari bulan Mei-Juli 2017 sebanyak 198 orang. Sampel 50 responden diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data diolah dengan tenik tabulasi data, coding, dan scroring. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa pengetahuan penderita hipertensi tentang dampak buruk minum kopi terhadap kesehatan di Desa Wajak Lor Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung sebagai berikut : Penderita Hipertensi yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 9 orang (18%), cukup sebanyak 27 orang (54%), kurang sebanyak 14 orang (28%). Pengetahuan penderita Hipertensi tentang dampak buruk minum kopi terhadap kesehatan adalah cukup, hal ini terjadi karena faktor usia responden ≥ 61 tahun dan berpendidikan SD. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa penderita Hipertensi senantiasa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang minuman yang mampu meningkatkan tekanan darah terutama dengan mengurangi kebiasaan buruk minum kopi sehingga penderita hipertensi tidak mengalami komplikasi. Kata kunci : Pengetahuan, hipertensi, dampak buruk minum kopi
Perbedaan Pengaruh Penggunaan Kontrasepsi Pil Kombinasi Dan Kontrasepsi Iud Terhadap Perubahan Berat Badan Pada Akseptor Di Wilayah Puskesmas Sukorame mulazimmah mulazimmah
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 1 (2017): volume 2 nomor 1 tahun 2017
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.83 KB)

Abstract

Jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan masalah pokok kependudukan di Indonesia, sehingga perlu dilaksanakan langkah preventif berupa program KB Nasional (Wiknjosastro, 2010). Salah satu metode kontrasepsi yang banyak digunakan adalah kontrasepsi hormonal. Penelitian ini menggunakan desain penelitian case control (retrospective). Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Sukorame Kota Kediri pada bulan Februari sampai dengan Maret 2016. Responden dalam penelitian ini 76. Pengambilan sampel dengan teknik sample random sampling. Analisa data menggunakan uji – t. Instrumen berupa kuesioner telah diuji validitaskan dengan expert. Sesuai analisa menggunakan SPSS dengan Independent Sample t Test diperoleh hasil p = 0,000 (p<0,05) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap perubahan berat badan pada penggunaan kontrasepsi pil kombinasi maupun kontrasepsi IUD. Penggunaan kontrasepsi pil kombinasi berpengaruh terhadap peningkatan berat badan, selain disebabkan karena faktor yang lain. Kata kunci : Penggunaan kontrasepsi pil kombinasi, Penggunaan kontrasepsi IUD, Perubahan berat badan
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Cara Pencegahan Flour Albus Di SMK Ahmad Yani Gurah Kediri Susi Erna Wati; Siti Aizah
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 1 (2017): volume 2 nomor 1 tahun 2017
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.192 KB)

Abstract

Flour Albus didefinisikan sebagai keluarnya cairan dari vagina. Cairan tersebut bervariasi dalam konsistensi (padat, cair, kental), dalam warna (jernih, putih, kuning, hijau) dan bau (normal, berbau). Remaja Indonesia merupakan kelompok resiko tinggi untuk terkena Flour Albus karena tingkat kelembaban udaranya tinggi. Penelitian menunjukan Flour Albus yang lama walau dengan gejala biasa-biasa saja lama kelamaan dapat merusak selaput dara. Oleh karena itu harus selalu menjaga kebersihan alat reproduksi. Kurang pengetahuan remaja tentang Flour Albus menjadi salah satu sebab terjadinya Flour Albus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja putri tentang Flour Albus dan cara pencegahannya di SMK Ahmad Yani Gurah Kab. Kediri. Desain penelitian ini korelasional. Adapun populasinya adalah semua remaja putri SMK Ahmad Yani Gurah Kediri dengan menggunakan tehnik quota sampling. Dari hasil uji statistik Spearman Rank hubungan tingkat pengetahuan dengan cara pencegahan flour albus di SMK Ahmad Yani Gurah (p value = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak). Tingkat hubungan termasuk agak rendah dan positif (correlation coefficient = 0,562), artinya semakin baik pengetahuan maka semakin baik pula cara pencegahan flour albus dan sebaliknya. Sedangkan untuk sikap ada hubungan sikap dengan cara pencegahan flour albus di SMK Ahmad Yani Gurah (p value = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak). Tingkat hubungan termasuk kuat dan positif (correlation coefficient = 0,562), artinya sikap yang semakin mendukung maka semakin baik pula cara pencegahan flour albus dan sebaliknya.
Hubungan Pengawas Minum Obat Oleh Keluarga Dengan Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Obat TBC Pada Pasien TBC Di Poli Paru Rsud Gambiran Kediri NORMA RISNASARI
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 1 (2017): volume 2 nomor 1 tahun 2017
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.037 KB)

Abstract

Akibat pengobatan yang lama tidak sedikit pasien yang bosan berobat, terkadang penderita memutuskan untuk menghentikan pengobatan disebabkan karena sudah terlalu lama berobat dan penderita mulai bosan karena tidak kunjung sembuh. Faktor kebosanan untuk berobat dapat dipastikan dialami setiap penderita, mereka harus secara rutin minum obat setiap hari selama 2 bulan, itu baru untuk tahap membunuh kuman yang bersarang di tubuh penderita. Selepas fase pengobatan intensif melanjutkan tahap pengobatan lanjutan selama 4 bulan, hal inilah yang menyebabkan timbul rasa bosan pada penderita. Metode penelitian yang digunakan adalah Crossectional. Populasinya adalah seluruh jumlah pasien TBC Paru yang berobat di Poli Paru RSUD Gambiran Kediri. Yang berjumlah 40 orang dengan Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 12 responden dengan“Purposive Sampling”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Hasil penelitian yang dilakukan pada 12 responden menunjukkan bahwa yang mendukung pengawas minum obat (PMO) adalah sebanyak 10 responden (83,3%) dan 2 responden (16,7%) tidak mendukung pengawas minum obat (PMO). Responden yang patuh dalam mengkonsumsi obat TBC adalah sebanyak 9 responden (75%) dan yang tidak patuh sebanyak 3 responden (25%) dalam mengkonsumsi obat TBC pada pasien TBC di Poli Paru di RSUD Gambiran Kediri. Dari hasil uji statistik tersebut dengan ketentuan bila harga ρ tabel untuk n = 12 dengan taraf kesalahan 5 % adalah ρ = 0,591, sedangkan dari hasil perhitungan ρ = 0,6759. Harga ini ternyata lebih besar dari harga ρ tabel (0,6759 > 0,591). Maka dapat dinyatakan ada hubungan pengawas minum obat oleh keluarga dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat TBC pada Pasien TBC. Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa hubungan pengawas minum obat oleh keluarga dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat TBC pada pasien TBC terjadi hubungan karena kepatuhan akan berjalan dengan baik kalau diimbangi dengan pengawasan yang baik pula oleh keluarga Kata kunci : Pengawas Minum Obat (PMO), Kepatuhan
Pengaruh Pelatihan Komunikasi Efektif Petugas Informasi dan Pendaftaran terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Ika Kusuma Wardani; Tri Wahyu Sarwiyata; Mulyatim Koeswo
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 1 (2017): volume 2 nomor 1 tahun 2017
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.747 KB) | DOI: 10.29407/judika.v2i1.11955

Abstract

One of the causes of the decline in outpatient visits at the Islamic Hospital of Malang is the limited communication of information and registration officers. Information that is poorly understood by the patient raises a different perception and. This study is intended to determine the effect of effective communication training of information and registration officers on patient satisfaction as measured from the level of patient satisfaction. This study is an experimental quasi-research. The sample size used is 61 people through purposive sampling technique. Result of statistic test using Wilcoxon Signed Rank Test which increase patient satisfaction based on Z count = - 4.777 with α = 0,05 and sig value. 0.012 <p value of 0.05.
KOINFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DAN HEPATITIS B VIRUS PADA ORANG BERTATO DI CIMAHI Patricia gita naully
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 2 (2018): volume 2 nomor 2 tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.051 KB) | DOI: 10.29407/judika.v2i1.12176

Abstract

Koinfeksi adalah infeksi simultan oleh dua virus. Salah satu kasus koinfeksi yang sering terjadi adalah infeksi Hepatitis B Virus (HBV) pada orang yang telah terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hal ini terjadi karena kedua virus tersebut memiliki kesamaan jalur transmisi, salah satunya melalui pembuatan tato menggunakan jarum yang terkontaminasi. Peminat tato di Indonesia semakin bertambah, begitu pula di kota Cimahi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan keberadaan kasus koinfeksi HIV-HBV pada orang bertato di Cimahi. Pengambilan spesimen berupa serum dilakukan pada 50 orang responden yang telah memenuhi kriteria yaitu mengisi informed consent, berdomisili di Cimahi, memiliki tato permanen, tidak berganti-ganti pasangan, tidak menggunakan narkoba jarum suntik, dan belum pernah melakukan transfusi darah. Keberadaan anti-HIV dan HBsAg dalam serum dideteksi menggunakan imunokromatografi dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Dari 50 orang responden yang terdiri dari 25 orang perempuan dan 25 orang laki-laki dengan rentang usia antara 17-48 tahun, didapatkan dua orang (4%) yang positif terinfeksi HIV dan satu orang (2%) positif terinfeksi HBV. Penelitian ini membuktikan adanya satu kasus koinfeksi HIV-HBV yang terjadi pada orang bertato di Cimahi.
HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DENGAN KEJADIAN SKIZOFRENIA DIBAWAH USIA 25 TAHUN dhian ika prihananto
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 2 (2018): volume 2 nomor 2 tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.147 KB) | DOI: 10.29407/judika.v2i1.12177

Abstract

Skizofrenia merupakan suatu sindrom klinis berbagai keadaan psikologis yang sangat mengganggu, melibatkan proses pikir, emosi, presepsi, dan tingkah laku dengan insidensi pada pria lebih besar dari pada wanita. Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan berdasarkan pendapatan per bulan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat ekonomi dengan kejadian skizofrenia dibawah usia 25 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian mix method, desain studi case- control. Populasi studi yaitu penderita dan keluarga dengan skizofrenia dibawah usia 25 tahun di kecamatan Kepil kabupaten Wonosobo. Sampel terdiri dari 55 kasus dan 55 kontrol yang diambil secara consecutive sampling. Instrument penelitian adalah kuesioner wawancara. Analisis data secara univariat, bivariat (chi-square). Hasil penelitian yaitu responden yang tingkat ekonomi rendah pada kelompok kasus sebanyak 27 responden (49,1%) dan pada kelompok kontrol sebanyak 11 responden (20%). Hasil uji bivariat (chi-square) diperoleh nilai p=0,003 OR=3,857 95%CI=1,655-8,990. Simpulannya terdapat hubungan tingkat ekonomi dengan kejadian skizofrenia dibawah usia 25 tahun. Responden yang tingkat ekonomi rendah mempunyai resiko 3,9 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang tingkat ekonomi tinggi.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN SIKAPNYA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN erna susilo; Puguh Santosa
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 2 (2018): volume 2 nomor 2 tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.858 KB) | DOI: 10.29407/judika.v2i1.12178

Abstract

Makanan bayi yang mampu menjamin pertumbuhan bayi secara optimal, baik pertumbuhan jasmani, kecerdasan, rohani dan spiritual hanyalah air susu ibu (ASI) (Hubertin, 2004). Pemberian ASI bukanlah sekedar memberi makanan kepada bayi. Sikap ibu saat mendekap bayinya dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sayangnya, tidak semua perempuan bisa memahami dan menghayati kodratnya, entah karena pengetahuan yang kurang memadahi tentang menyusui atau pemahaman yang kurang tentang peran dan fungsi ibu. Akibatnya ASI menjadi terbuang percuma (Ratna S, 2002).Diperlukan pemahaman yang mendalam tentang ASI, baik dalam hal manfaat maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan teknis pemberian ASI . Dalam upaya untuk meningkatkan perilaku pemberian ASI eksklusif perlu dilakukan intervensi dengan meningkatkan penyuluhan tentang ASI kepada ibu-ibu dan keluarganya secara rutin dan berkala yang di dasarkan kondisi social budaya setempat (Depkes RI, 2008). Untuk mengetahui Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Ekskusif dan Sikapnya dalam Pemberian ASI Eksklusif. peneliti menggunakan metode “Corelation” yaitu menghubungkan dua variabel antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan sikapnya dalam pemberian ASI eksklusif dengan pendekatan “crossectional” yaitu mengukur secara bersamaan antara pengetahuan dan sikap ibu. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data berupa kuesioner menggunakan koefisien kontingensi dengan bantuan SPSS 15. terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu dalam pemberian ASI sksklusif. Sikap positif akan timbul apabila ibu mendapatkan stimulus atau rangsangan pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif cenderung memiliki sikap yang positif dalam pemberian ASI eksklusif.
PENGARUH HE (HEALT EDUCATION) TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG ROM (RANGE OF MOTION) PASCA KRS (KELUAR RUMAH SAKIT) PADA PASIEN CVA (CEREBRO VASCULAR ACCIDENT) DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI Muhammad Mudzakkir
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 2 (2018): volume 2 nomor 2 tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.04 KB) | DOI: 10.29407/judika.v2i1.12181

Abstract

Cerebro Vascular Accident (CVA) merupakan beberapa kelainan yang ditunjukkan otak baik secara fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral. Komplikasi yang sering dialami pasien adalah Hemiparesis sehingga pengetahuan keluarga tentang latihan gerak bagi pasien CVA bisa membantu mengurangi komplikasi lebih lanjut. Tujun penelitian ini adalah menganalisis healt education (HE) terhadap pengetahuan keluarga tentang ROM pasca KRS pada pasien CVA di RSUD Gambiran Kota Kediri. Desain penelitian ini Pre-Eksperimental dengan pendekatan One group pre test post test desain, dengan responden 10 orang keluarga pasien CVA diambil secara Accidental sampling, variabel independent adalah pendidikan kesehatan dan variabel dependent adalah pengetahuan keluarga tentang ROM. Data dari kuesioner kemudian di analisa dengan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α ≦0,05. Hasil penelitian sebelum diberi pendidikan kesehatan seluruh responden (10 orang) memiliki tingkat pengetahuan kurang, dan sesudah diberi pendidikan kesehatan hampir seluruh keluarga mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 9 orang (90%). Hasil uji statistik Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α < 0,05 didapatkan r = 0,002, menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberi HE tentang ROM pada pada keluarga pasien CVA. Kesimpulan pendidikan kesehatan sangat diperlukan oleh keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang ROM untuk merawat pasien CVA pasca KRS. Pendidikan kesehatan tentang ROM secara terstruktur dengan menggunakan media kepada keluarga pasien CVA sangat diperlukan.

Page 3 of 14 | Total Record : 134