cover
Contact Name
Nurul Auliasari
Contact Email
nurul@uniga.ac.id
Phone
+6281394557094
Journal Mail Official
nurul@uniga.ac.id
Editorial Address
Jl. Jati No.42B, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut 44151
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Published by Universitas Garut
ISSN : 20870337     EISSN : 27159949     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari fokus pada bidang Farmasi.
Articles 130 Documents
AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI-FRAKSI DAUN JAMBU MAWAR (Syzygium jambos L.,) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER Deden Winda Suwandi; Farid Perdana
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v9i1.641

Abstract

Jambu mawar (Syzygium jambos L.,) adalah tanaman obat yang digunakan secara tradisional untuk beberapa penyakit, terutama daunnya digunakan untuk mengobati penyakit rematik. Penelitian ini telah dilakukan untuk menguji aktivitas antihiperurisemia dari ekstrak etanol, fraksi air, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksan dari daun jambu mawar pada mencit jantan galur Swiss Webster. Dosis ekstrak yang digunakan adalah 100, 200, dan 400 mg/kgbb, sedangkan dosis fraksi adalah 50, 100, dan 200 mg/kgbb serta allopurinol sebagai obat standar adalah 13 mg/kgbb. Pengujian ini dilakukan pada mencit hiperurisemia yang diinduksi potassium oxonat dengan dosis 300 mg/kgbb secara intraperitoneal dan jus hati ayam secara oral. Pengukuran kadar asam urat darah dilakukan dengan menggunakan Easy Touch® setiap jam selama 4 jam setelah diberikan sediaan uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan fraksi-fraksi dapat menurunkan kadar asam urat darah pada mencit yang berbeda bermakna terhadap kelompok kontrol. Fraksi air dosis rendah sampai tinggi dibandingkan dengan tiga sediaan lainnya menunjukkan aktivitas tertinggi dengan rata-rata persen penurunan sebesar 41,78; 48,53 dan 48,07 %, diikuti oleh fraksi n-heksana (47,12 dan 44,97%), ekstrak etanol (29,83; 37,89 dan 43,28%) dan fraksi etil asetat (30,25; 37,38 dan 29,17%). Hasil ini dapat dinyatakan bahwa daun jambu mawar terutama dalam sediaan fraksi air memiliki potensi untuk digunakan sebagai antihiperurisemia. Kata kunci: Daun jambu mawar, Antihiperurisemia, Potasium oksonat, Jus hati ayam
PEMANFAATAN KAYU BATANG JAMBU BOL (Syzygium malaccense (L). Merr. & Perry) SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN BARU Nenden Fauziah; Noviyanti Noviyanti; Iqbal Musthapa
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.435 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v10i1.522

Abstract

Penelitian tentang pemanfaatan kayu batang jambu bol (Syzygium malaccense)sebagai sumber antioksidan baru telah dilakukan. Hasil skrining fitokimia menunjukkan simplisia mengandung senyawa flavonoid, fenol, saponin, alkaloid, tannin, kuinon dan steroid. Uji daya antioksidan terhadap ekstrak etanol kayu batang jambu bol (Syzygium malaccense) dilakukan dengan menggunakan metode DPPH(2,2 - diphenyl-1-picrihidrazil)dan menunjukkan nilai IC50 sebesar 40.12  0.06 ppm. Vitamin C yang digunakan sebagai pembanding menunjukkan nilai IC50 sebesar 4.07 ± 0.03 ppm. Kata kunci: Batang jambu bol, Syzygium malaccense, antioksidan, metode DPPH
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK DAGING DAN USUS TERIPANG GAMAT (Stichopus Variegatus) Asep Roni; Aditya Septian Al-mu’ti; R. Herni Kusriani
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.447 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v11i1.687

Abstract

Perairan Indonesia memiliki keanekaragaman biota laut yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan dan salah satunya teripang gamat (stichopus variegatus.) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan Aktivitas antioksidan dan antibakteri pada daging dan usus teripang gamat. Ekstraksi teripang gamat dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Selanjutnya, terhadap ekstrak daging dan usus dilakukan pengujian antibakteri dan antioksidan. Uji antibakteri mikrodilusi bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis, sedangkan uji antioksidan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Nilai konsentrasi Hambat Minimu (KHM) terhadap bakteri Propionibacterium acnes dari ekstrak daging teripang adalah 256 μg/mL dan pada ekstrak usus teripang adalah 512 μg/mL. Sedangkan,nilai KHM terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dari ekstrak daging adalah 64 μg/mL dan KHM ekstrak usus adalah 256 μg/mL. Hasil uji aktivitas antioksidan, secara kualitatif ditunjukan dengan spot berwarna kuning dengan latar belakang ungu, hal ini menunjukkan senyawa terdapat dalam ekstrak dapat menghambat radikal bebas DPPH. Aktivitas antioksidan ekstrak daging dan ekstrak usus teripang gamat ditunjukkan dengan nilai 〖IC〗_50 37.89 µg/mL dan 20.46 µg/mL. Ekstrak daging dan usus teripang berpotensi antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidi, serta memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN PERONA PIPI (BLUSH ON) DARI EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni Nees ex Bl) Nurhabibah Nurhabibah; Aji Najihudin; Damar Suci Indriawati
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.021 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v9i2.518

Abstract

Semakin banyaknya sediaan perona pipi (blush on) di pasaran yang mengandung bahan kimia berbahaya, maka dibuat sediaan perona pipi (blush on) dari kulit kayu manis yang mengandung tannin sebagai pewarna alami. Perona pipi (rouge) adalah salah satu jenis tata rias tertua yang mengaplikasikan warna pada pipiyangdigunakan dengan tujuan untuk menambah nilai estetika pada wajah sehingga wajah tampak lebih cantik, lebih segar, dan berdimensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan mengevaluasi sediaan blush on dengan memanfaatkan ekstrak kulit kayu manis sebagai pewarna alami yang aman. Ekstrak diperoleh dengan cara maserasi dengan menggunakan etanol 70%. Formula blush on yang dibuat yaitu menggunakan zat warna dari kulit kayu manis dengan konsentrasi 20%, 25%, dan 30% dengan bahan talkum, magnesium karbonat, zink oksid, zink stearat, amylum manihot, olive oil, kaolin, titanium dioksida, oleum cinnamomi, kemudian diamati warna yang dihasilkan. Pengujian yang dilakukan antara lain : pemerikasaan organoleptik, uji pH sediaan, uji homogenitas, uji kerapuhan, uji daya lekat, uji kesukaan, dan uji iritasi. Secara organoleptis, homogenitas, dan pH, menunjukkan sediaan tetap stabil selama 28 hari penyimpanan. Hasil uji iritasi menunjukkan bahwa sediaan perona pipi yang dibuat tidak menunjukkan adanya iritasi. Hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa F3 paling disukai. Kata kunci: Blush on, ekstrak etanol kulit kayu manis, evaluasi blush on
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI KABUPATEN GARUT PADA JANUARI-DESEMBER 2017 Sitti Fatimah Putri Hasyul; Tita Puspitan; Doni Anshar Nuari; Eriyani Putri Muntaqin; Euis Wartini; Mida Yulia Eka
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.907 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v10i2.657

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Salmonella typhi, yang menempati urutan pertama penyakit pada pasien rawat inap di Jawa Barat. Salah satu tata laksana penyakit ini adalah dengan pemberian antibiotik yang penggunaannya perlu dievaluasi untuk menjamin mutu dan efektivitas terapi demam tifoid, meliputi tepat indikasi, obat, dosis, dan lama penggunaan (4T), serta potensi interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di Kabupaten Garut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian pada 705 kasus, didapatkan data 96,88% tepat indikasi, 58,27% tepat obat, 63,32% tepat dosis, 49,75% tepat lama pemberian, dan terdapat 2,78% potensi interaksi yang moderat (0,29% secara farmakokinetik dan 2,48% secara farmakodinamik). Antibiotik sefotaksim, seftriakson, dan tiamfenikol merupakan tiga antibiotik terbanyak yang digunakan sebagai pilihan terapi demam tifoid di Kabupaten Garut. Kata kunci: Antibiotik, demam tifoid, evaluasi penggunaan obat, Kabupaten Garut.
ANALISIS KADAR TIMBAL (Pb) MINYAK GORENG BESERTA GORENGAN YANG DIMASAK DI RUMAH DAN PENJUAL GORENGAN DI SEKITAR KOTA GARUT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM - Ruchiyat
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.415 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v7i1.382

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap kandungan Pb dalam gorengan beserta minyaknya yang dijual di pinggir jalan di kawasan Kota Garut, yaitu wilayah Warung Peuteuy dan Terminal Guntur dengan membandingkan gorengan beserta minyaknya yang dimasak sendiri. Tahap awal dilakukan destruksi basah terhadap sample dan dianalisis menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua sampel mengandung Pb, namun tidak melebihi ambang batas Pb dalam makanan berdasarkan peraturan BPOM RI No. 03725/B/SK/VII/1989 yaitu 2 ppm. Sampel produk gorengan mengandung logamPb dengan kisaran konsentrasi 2,7x10-5 ppm – 2,5x10-4 ppm dan sampel minyak goreng mengandung logamPb dengan kisaran konsentrasi 6,3x10-6 – 2,4x10-4 ppm. Pengambilan sampel dilakukan dengan 1, 5, 10, 15 kali penggorengan dan diambil pada jam sibuk yaitu pukul 16.00 WIB – 18.00 WIB. Kata kunci : Pb, gorengan, minyak, Spektrofotometri Serapan Atom
TANAMAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL Raden Aldizal Mahendra Rizkio Syamsudin; Farid Perdana; Firly Suci Mutiaz
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.082 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v10i1.648

Abstract

Temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberacea) yang banyak ditemukan di hutan-hutan pada daerah tropis. Temulawak memiliki banyak kandungan metabolit sekunder yang bermanfaat bagi kesehatan. Tujuan dari penulisan review jurnal ini ialah untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan pemanfaatan tanaman temulawak sebagai obat tradisional dengan menggunakan metode studi literatur. Salah satu kandungan terbanyak yang dimiliki tumbuhan temulawak ialah pati. Pati merupakan kandungan metabolit terbesar pada temulawak. Pati temulawak mengandung kurkuminoid yang membantu proses metabolisme dan fisiologis organ badan. Selain itu temulawak mengandung minyak atsiri seperti limonina yang mengharumkan, sedangkan kandungan flavonoid pada temulawak berkhasiat menyembuhkan radang. Secara tradisional temulawak sudah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk berbagai macam penyakit.Pada suku-suku tertentu temulawak ini digunakan untuk penyakit yang berbeda-beda. Penggunaan temulawak dalam pengobatan tradisional di antaranya adalah untuk digunakan dalam pengobatan gangguan pencernaan, sakit kuning, keputihan, meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan Kata kunci: Temulawak, Curcuma xanthorrhiza Roxb, etnofarmasi.
AKTIVITAS ANTIDEPRESAN TEH (Camellia sinensis L) HITAM DAN HIJAU TRADISIONAL GARUT (TEH KEJEK) DENGAN METODE TAIL SUSPENTION DAN FORCED SWIMMING TEST Raden Aldizal Mahendra Rizkio Syamsudin; Maria Ulfah; Desti Nur Aliyani
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.275 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v8i1.627

Abstract

Daun teh (Camellia sinensis L) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas sebagai antidepresan dengan cara menekan stres akibat depresi dengan mengatur neurotransmiter mono amin dan Brain Deriven Neurotrophic Factor (BDNF). Pada penelitian ini digunakan teh yang berbeda cara pengolahannya yaitu teh hitam dan teh hijau tradisional (teh kejek). Teh hitam merupakan teh yang dibuat dengan cara fermentasi penuh, sedangkan teh kejek merupakan teh yang dibuat secara tradisional dengan cara fermentasi sebagian. Teh kejek berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat yang dibuat dengan cara di injak-injak dengan menggunakan sepatu khusus yang bersih yang bertujuan untuk mengeluarkan getah daun teh agar mendapat hasil fermentasi yang lebih baik. Pengujian aktivitas antidepresi digunakan dengan menggunakan Metode Tail Suspension Test sebagai penginduksi dan metode Forced Swimming Test untuk mengukur immobility time. Seduhan teh hitam dan teh kejek masing-masing dibuat dengan tiga konsentrasi yaitu konsentrasi 2 gram/100mL, 4 gram/100mL, dan 6 gram/100mL. Seduhan teh hitam dan seduhan teh kejek dengan konsentrasi 6 gram/100mL memiliki aktivitas sebagai antidepresan.
AKTIVITAS ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN CIPLUKAN (Physalis peruviana L.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN DENGAN METODE GELIAT (Sigmund) Genialita Fadhilla; I Ketut Adnyana; Rizza Chaniago
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.791 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v11i1.716

Abstract

Pola kehidupan masyarakat di dunia saat ini cenderung kembali ke alam termasuk dibidang obat-obatan. Keuntungan dari penggunaan obat tradisional adalah efek samping yang relatif kecil dibandingkan obat kimia. Salah satu tanaman obat yang digunakan masyarakat adalah ciplukan (Physalis peruviana L). Tanaman ini telah dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional diantaranya untuk diabetes, gusi berdarah, bisul, tukak, dan demam. Selain itu, daun ciplukan juga berkhasiat sebagai antipiretik, analgetik, diuretik, antiinflamasi, dan detoksifikasi. Upaya penemuan obat baru yang bersumber dari bahan alam telah banyak dilakukan secara eksploratif. Salah satu tanaman obat yang sering digunakan masyarakat adalah ciplukan. Terdapat berbagai macam obat analgetik yang biasa digunakan oleh masyarakat, baik berupa obat sintetik maupun tradisional. Beberapa contoh obat analgetik sintetik misalnya aspirin, ibuprofen, dan asam mefenamat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai aktivitas analgetik ekstrak etanol daun ciplukan pada mencit Swiss Webster jantan dan mengetahui dosis yang paling efektif sebagai analgetik. Metode yang digunakan ialah metode geliat (Sigmund), dimana rasa nyeri pada mencit diperlihatkan dalam bentuk respon gerakan geliat yaitu kedua pasang kaki kedepan dan kebelakang serta perut menekan lantai yang muncul dalam waktu maksimal 5 menit setelah induksi. Dosis ekstrak etanol daun ciplukan yang akan diuji adalah 25 mg/kgbb, 50 mg/kgbb dan 100 mg/kgbb. Digunakan aspirin (500 mg/70kgbb) sebagai pembanding dan tragakan 0,5% sebagai kontrol positif. Efek analgetik terbesar dan paling efektif ditunjukkan oleh ekstrak etanol daun ciplukan dosis 25 mg/kgBB dengan persentase proteksi sebesar 61,5% dan efektifitas analgetik sebesar 99%.
PEMILIHAN MONOMER FUNGSIONAL PADA MOLECULARLY IMPRINTED POLYMER (MIP) DIAZEPAM DENGAN TEKNIK KOMPUTASI Dang Soni; Aliya Nur Hasanah; Mutakin Mutakin
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.523 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v9i2.504

Abstract

Teknik preparasi yang tepat dapat mempengaruhi hasil analisis sehingga pemilihan preparasi sampel yang tepat harus diperhitungkan terutama untuk analisis diazepam dalam matriks sampel yang rumit seperti serum dan urin. Molecularly imprinted polymers (MIP) merupakan salah satu teknik preparasi yang efektif untuk mengekstrak analit target dari matriks kompleks sebelum analisis. Pemilihan monomer fungsional merupakan hal terpenting dalam pembuatan MIP yang baik, sehingga pemilihannya sesuai dengan sifat fisikokimia monomer dan diazepam sebagai tamplate. Interaksi monomer dan tamplate yang memberikan nilai binding affinity yang paling baik pada monomer asam adalah p-vinylbenzoic acid sebesar -3,3 kkal/mol, pada monomer basa adalah 5-[1-(2,3-dimethylphenyl)ethenyl]-1H-imidazole sebesar -3,8 kkal/mol dan pada monomer netral adalah ethylstyrene sebesar -3,6 kkal/mol. Dari semua monomer yang diuji baik monomer asam,basa atau netral yang menghasilkan binding affinity yang baik adalah monomer basa yaitu 5-[1-(2,3-dimethylphenyl)ethenyl]-1H-imidazole sebesar -3,8 kkal/mol yang artinya template diazepam akan berinteraksi dengan baik dengan monomer tersebut. Kata kunci: Diazepam, Molekular Imprinting Polimer (MIP), Pemilihan Monomer Fungsional

Page 2 of 13 | Total Record : 130