cover
Contact Name
Nurul Auliasari
Contact Email
nurul@uniga.ac.id
Phone
+6281394557094
Journal Mail Official
nurul@uniga.ac.id
Editorial Address
Jl. Jati No.42B, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut 44151
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Published by Universitas Garut
ISSN : 20870337     EISSN : 27159949     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari fokus pada bidang Farmasi.
Articles 130 Documents
FORMULASI DAN EVALUASI EMULGEL EKSTRAK ETANOL BUAH KARAMUNTING (MELASTOMA POLYANTHUM) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Hayatus Sa’adah; Aji Najihudin; Retty Handayani
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.161 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v9i1.638

Abstract

Buah karamunting (Melastoma polyanthum) dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Antioksidan dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik untuk perawatan kulit untuk mencegah pembentukan radikal bebas baru, menetralkan serta menghindari reaksi berantai sehingga memperlambat terjadinya penuaan dini akibat kerusakan kulit. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dalam penelitian ini adalah menghasilkan formulasi emulgel ekstrak etanol buah karamunting sebagai antioksidan. Formulasi basis emulgel menggunakan Karbopol ETD 2020 sebagai gelling agent dengan variasi konsentrasi (0,5%, 0,75%, dan 1,0%). Variasi konsentrasi gelling agent bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi Karbopol ETD 2020 dalam menentukan stabilitas basis emulgel, serta mendapatkan area optimum dari formulasi emulgel ekstrak etanol buah karamunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa basis emulgel yang mengandung Karbopol ETD 2020 0,5% stabil berdasarkan evaluasi organoleptik, homogenitas, viskositas, dan pH. Emulgel ekstrak etanol buah karamunting (Formula 3: ekstrak etanol buah karamunting 100 x IC50) stabil selama penyimpanan 28 hari secara organoleptik, homogenitas, freeze thaw, sentrifugasi, viskositas, pH, dan daya sebar, serta memiliki nilai aktivitas antioksidan yang kuat karena memiliki nilai IC50
REVIEW MODIFIKASI KELARUTAN PIROKSIKAM Ayudyah Islami; Iyan Sopyan; Dolih Gozali; Hairunnisa Hairunnisa
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.087 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v11i1.697

Abstract

Piroksikam, merupakan golongan NSAID, digunakan pada rheumatoid arthritis dan osteoarthritis untuk mengurangi rasa sakit. Waktu paruh piroksikam adalah 24 hingga 48 jam. Berdasarkan Biopharmaceutical Classification System (BCS), piroksikam termasuk dalam kelas II yang memiliki kelarutan air rendah, titik lelehnya 190-200oC, nilai log P 3,06, nilai pKa 6,3, dan Vd 0,14 L / kg. Kelarutan piroksikam ditentukan oleh tingkat ionisasi. Ketika pH diperoleh melalui pKa, terjadi peningkatan kelarutan dan disolusi. Oleh karena itu, modifikasi piroksikam dengan dispersi padat dan teknik kristristalisasi diharapkan dapat meningkatkan kelarutan piroksikam dan memfasilitasi formulasi piroksikam menjadi bentuk sediaan yang efektif. Namun, setiap modifikasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat dipertimbangkan ketika merancang piroksikam menjadi bentuk sediaan. Kata kunci: kokristal, dispersi padat, piroksikam, kelarutan, disolusi
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN POMADE YANG MENGANDUNG MINYAK ZAITUN (Olea europaea) Nurul Auliasari; Akma Akmal; Caca Efendi
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.784 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v9i2.519

Abstract

Pomade merupakan suatu sediaan kosmetik yang masuk dalam kategori wax based yang sedang di minati para pria untuk dapat membuat penampilan rambut yang rapi. Efek tahan lama dan bersinar atau klimis dari kosmetik yang pertama kali muncul pada awal abad ke 19 ini menjadi alasan mengapa kini para lelaki kembali beralih produk pomade. Minyak zaitun mengandung beberapa senyawa, seperti fenol, tokoferol, sterol, pigmen, dan squalene. Minyak ini pun kaya akan vitamin A, B1, B2, C, D, E, K. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari komposisi basis yang stabil dengan variasi konsentrasi paraffinwax dan mencari persentasi minyak zaitun yang menghasilkan sediaan yang baik. Pemilihan basis pomade dan formulasi pomade serta uji stabilitas fisik pomade. Metode pembuatan pada penelitian ini diawali dengan melakukan optimasi basis pomade yaitu membandingkan basis dengan perbedaan konsentrasi paraffin wax 10%, 12,5% dan 15%. Formulasi pomade dibuat dengan variasi konsentrasi minyak zaitun 5%, 7,5%, dan 10%. Evaluasi fisik sediaan meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, stabilitas, daya sebar, uji mekanik dan uji kesukaan yang dilakukan terhadap 20 orang mahasiswa dengan kategori suka pake pomade dan tidak suka pake pomade. Formula yang baik dan stabil adalah yang mengandung faraffin wax 15% dan yang mengandung konsentrasi minyak zaitun 10%. Kata kunci: Kosmetik, Olive oil (Olea europaea), Parafin, Pomade
KAJIAN KERASIONALAN PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI DI SALAH SATU PUSKESMAS KOTA BANDUNG Ida Lisni; Yeni Nurisma Oktavia; Deni Iskandar
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.006 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v11i1.695

Abstract

Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama, tidak dideteksi sejak dini dan tidak menerima pengobatan yang memadai dapat menimbulkan beberapa gangguan seperti kerusakan pada ginjal, penyakit jantung koroner dan stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis obat antihipertensi yang diresepkan pada pasien hipertensi dan kerasionalan peresepan obat antihipertensi berdasarkan tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis. Penelitian ini menggunakan metode observatif non ekperimental dengan penyajian data secara deskriptif dan menggunakan data retrospektif, dianalisa secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan standar penggunaan obat mutakhir. Data diambil dari resep elektronik dan data register pasien hipertensi pada periode Desember 2018 sampai dengan Februari 2019 pada salah satu puskesmas di kota Bandung. Jumlah resep yang diperoleh adalah 119 resep. Obat antihipertensi yang diresepkan adalah amlodipin (98,32%), kaptopril (0,84%), kombinasi amlodipine-kaptopril (0,84%). Analisis terhadap kerasionalan penulisan resep pada pasien hipertensi diperoleh tepat indikasi (100%), tepat obat (100%,) tepat pasien (100%), dan tepat dosis (99,16%). Perlu ditingkatkan pengkajian ketepatan dosis agar pasien menerima terapi obat antihipertensi yang rasional.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI MADU MURNI KALIMANTAN BARAT TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI AGAR Shendi Suryana
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.163 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v7i2.395

Abstract

Telah dilakukan uji aktivitas antibakteri madu murni Kalimantan Barat jenis Apis dorsata terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan metode difusi agar. Hasil pengujian menunjukan bahwa madu murni Kalimantan Barat menunjukan aktivitas antibakteri hanya pada Staphylococcus aureus. Madu murni Kalimantan Barat menunjukan aktivitas pada konsentrasi 40%, 30%, 20% dan 10% (b/v) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter hambat masing-masing sebesar 27.3 mm, 20.5 mm, 17.4 mm dan 9.7 mm. Nilai konsentrasi hambat minimum madu murni Kalimantan Barat adalah 6% (b/v). Nilai kesetaraan aktivitas madu murni Kalimantan Barat terhadap tetrasiklin adalah 0.03134873 terhadap Staphylococcus aureus. Kata kunci: antibakteri, madu murni, Staphylococcus aureus, konsentrasi hambat minimum
KADAR TOTAL FLAVONOID PADA BERBAGAI VARIETAS BIJI KEDELAI (Glycine max) INDONESIA Siti Uswatun Hasanah; Diki Prayugo; Nitta Nurlita Sari
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.533 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v10i2.654

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditi tanaman pangan terbesar di Indonesia setelah padi dan jagung. Beberapa penelitian menunjukkan kandungan flavonoid dalam kedelai memberikan perubahan efek profilaktik pada pengobatan menggunakan kedelai, diantaranya menurangi resiko kanker prostat, kanker payudara,dan perkembangan kanker usus besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total flavonoid pada beberapa varietas biji kedelai serta mengetahui variaetas biji kedeai yang memiliki flavonoid tinggi. Penelitian ini dilakukan terhadap Sembilan varietas biji kedelai, yang diekstraksi dengan cara panas. Ekstrak yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer, dan penentuan kadar total flavonoid didasarkan pada kurva kalibrasi kuersetin. Kadar total flavonoid pada Sembilan varietas biji kedelai bervriasi satu sama lain. Kadar total flavonoid tertinggi didapat dari biji kedelai varietas Argomulyo, yaitu 0,354 mg/gram biji kedeai kering. Kata kunci : Kedelai, varietas, flavonoid
STUDI PENAMBATAN MOLEKULSENYAWA DARI UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine Palmifolia (L) Merr.) SEBAGAI OBAT ANTIKANKER SERVIKS Tedjo Narko; Benny Permana; Riska Prasetiawati; Dang Soni; Faridhatul Khairiyah
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.242 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v8i2.643

Abstract

Kanker serviks adalah kanker yang terjadi karena sel epitel serviks mengalami mutasi genetik sehingga terjadi pembelahan sel yang tidak terkendali. Umbi bawang dayak merupakan salah satu tumbuhan khas Indonesia yang senyawanya telah diteliti menunjukkan aktivitas menghambat pertumbuhan kanker serviks (sel HeLa). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan kandidat senyawa baru sebagai antikanker serviks yang berasal dari senyawa umbi bawang Dayak sehingga dapat menjadi alternatif sumber bahan baku obat melalui metode penambatan molekul pada dua reseptor yaitu 5UU1 dan 3ERT. Semua senyawa umbi bawang Dayak ditambatkan pada reseptor target menggunakan program AutoDock Tools. Validasi metodetelah dilakukan dengan nilaiRMSD (Root Mean Square Deviation)yang diperoleh 0,282Å dan 0,436Å. Analisis hasil penambatan molekulmenunjukkan bahwa senyawa eleutherinoside A dapat diprediksi memiliki interaksi yang paling baik dengan nilai energi energi bebas (∆G) sebesar -9,55 kkal/mol pada reseptor 5UU1 dan -7,63 pada reseptor 3ERT daripada obat pembanding 5 Fluorourasil sebesar -3,91 kkal/mol pada reseptor 5UU1 dan -4,20 kkal/mol pada reseptor 3ERT. Untuk uji preADME sel Caco-2 sebesar 11,77 nm/sec; HIA sebesar 74,29%; dan ikatan protein plasma sebesar 66,28%. Senyawa ini pun memenuhi aturan Lipinski serta tidak bersifat toksik. Kata kunci:Kanker Serviks, Penambatan Molekul, Senyawa Umbi Bawang Dayak
FORMULASI SEDIAAN HAIR TONIC KOMBINASI DARI EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens L.) DAN DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis (L) Kuntze) SEBAGAI PENUMBUH RAMBUT KELINCI Siti Hindun; Akmal Akmal; Aji Najihudin; Nurmaya Sari
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.285 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v8i1.624

Abstract

Sediaan penyubur rambut digunakan untuk menstimulus pertumbuhan rambut yang digunakan dengan dioleskan pada kulit kepala. Bahan alam yang diperkirakan dapat digunakan sebagai penyubur rambut adalah seledri dan daun teh hijau. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak seledri dan daun teh hijau mempunyai aktifitas sebagai pertumbuhan rambut dan kombinasi mana yang memiliki aktifitas paling optimum. Metode yang digunakan untuk penelitian kali ini meliputi: penyiapan bahan, ekstraksi bahan (seledri dan daun teh hijau), rancangan formulasi sediaan hair tonic yaitu digunakan kombinasi 1 (ekstrak seledri 2,5% dan ekstrak daun teh hijau 7,5%), kombinasi 2 (ekstrak seledri 5,0% dan ekstrak daun teh hijau 5,0%), kombinasi 3 (ekstrak seledri 7,5% dan ekstrak daun teh hijau 2,5%) , pembuatan sediaan larutan, evaluasi sediaan larutan dan uji formulasi (uji aktifitas formula untuk tonik rambut atau pertumbuhan rambut) dari sediaan larutan yang meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, dan bobot jenis. Pengujian aktivitasinya dengan mengukur pertumbuhan rambut pada kelinci. Hasil penelitian menunjukan kombinasi ekstrak seledri dan daun teh hijau mempunyai aktivitas sebagi pertumbuhan rambut dan kombinasi yang paling optimum adalah kombinasi 3 dengan karakteristik warna hijau pekat, bau khas, homogen, pH 4,6, viskositas 10, bobot jenis 0,973 g/ml dan efektif sebagai pertumbuhan rambut 1,890 mm dalam 28 hari.
FORMULASI KRIM DARI EKSTRAK DAUN SINGKONG (Manihot Utilissima) SEBAGAI ANTIHIPERPIGMENTASI DENGAN VARIASI KONSENTRASI EMULGATOR Aztriana Toha; Iskandar Zulkarnain; Vina Purnamasari
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.394 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v11i1.714

Abstract

Ekstrak Daun Singkong (Manihot Uttilissima) dapat menghambat aktivitas enzim tirosinase melalui kandungan quarsetin dan rutin. Telah dilakukan penelitian untuk mendapatkan formula krim dari ekstrak daun singkong yang stabil dan memiliki sifat farmaseutika yang baik. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium. Krim dibuat dengan menggunakan tiga perbandingan konsentrasi emulgator Trietanolamin : Asam Stearat (1 : 2; 1 : 3; dan 1 : 4) Pengujian dilakukan sebelum dan sesudah kondisi dipercepat pada suhu 5 oC dan 35 oC masing-masing 12 jam selama 12 siklus dengan parameter pengujian antara lain organoleptis, homogenitas, pH, tipe emulsi, volume krimming, viskositas, dan tipe aliran. Data hasil pengujian kestabilan formula dianalisis secara statistik dengan metode rancang acak kelompok dengan derajat kepercayaan 95%. Dan diperoleh pengujian organoleptis tidak ada perubahan pada ke tiga formula baik sebelum maupun sesudah kondisi dipercepat. Pada pengujian kestabilan pH menunjukkan sediaan tetap berada pada kisaran pH kulit. Analisis statistik pada pengukuran viskositas menunjukkan formula I paling stabil dengan menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata baik sebelum maupun sesudah kondisi dipercepat. Begitu pula pada gambar reogram kurva menunjukkan formula I merupakan yang paling stabil dengan tidak terjadi perubahan yang signifikan baik sebelum maupun sesudah kondisi dipercepat. Maka dapat disimpulkan bahwa formula I adalah krim dengan formula yang paling stabil.
AKTIVITAS ANTIKANKER FAMILI MYRTACEAE Hesti Renggana; Yuni Elsa Hadisaputri; Anas Subarnas
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.66 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v9i2.506

Abstract

Tanaman adalah sumber dari berbagai metabolit sekunder, yang sering digunakan dalam aktivitas antikanker. Menemukan obat antikanker baru dari sumber herbal lebih penting baik dalam biologi maupun kegiatan farmakologis. Oleh karena itu, tujuan dari review artikel ini adalah untuk mengidentifikasi agen antikanker dari 6 tanaman yang memiliki aktivitas antikanker dari famili myrtaceae. Dari data literatur famili myrtaceae yang memiliki aktivitas sebagai anti kanker diantaranya Callistemon citrinus (Curtis) skeel , Syzygium aromaticum L., Psidium guajava L. , Myrcia bella Cambess, Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk, dan Syzygium cumini L. Kata kunci : anti kanker, myrtaceae

Page 4 of 13 | Total Record : 130