cover
Contact Name
James Maramis
Contact Email
jmaramis@unklab.ac.id
Phone
+6281248012266
Journal Mail Official
jmaramis@unklab.ac.id
Editorial Address
Kampus Universitas Klabat, Jl. Arnold Mononutu, Airmadidi, Kab. Minahasa Utara, Sulawesi Utara
Location
Kab. minahasa utara,
Sulawesi utara
INDONESIA
Klabat Journal of Nursing
Published by Universitas Klabat
ISSN : -     EISSN : 26857154     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Klabat Journal of Nursing (KJN) is the official peer-reviewed research journal of Faculty of Nursing, Universitas Klabat (UNKLAB). This journal aims to promote advancement in nursing and health care through the dissemination of the latest research findings. KJN covers a wide range of nursing topics such as nursing education, clinical practice, advanced nursing issue and policy related to the nursing profession. This journal publishes two issues per year in April and October. KJN intended readership includes nurse educator, researcher, manager, and nurse practitioner at all levels. KJN accepts submission from all over the world. All accepted articles will be published on an open-access basis and will be freely available to all readers with worldwide visibility and coverage.
Articles 97 Documents
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Yang Mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Dasar I Abigail Asfas Tandilangi
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 1 (2019): Klabat Journal of Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.141 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i1.364

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Keperawatan Dasar I di Fakultas Keperawatan Universitas Klabat. Penelitian ini melibatkan 69 mahasiswa keperawatan Universitas Klabat yang mengambil mata kuliah keperawatan Dasar I parallel A dan B tahun ajaran 2018/2019. Tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan variabel jenis kelamin, asal sekolah, status bekerja, tempat tinggal, lama belajar per hari, dan kepuasan mahasiswa dengan nilai mata kuliah Keperawatan Dasar I. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya untuk menilai berdasarkan indeks prestasi kumulatif yang diperoleh mahasiswa
Hubungan BMI Dengan Kadar Gula Darah Pada Wanita Dewasa Di Desa Cihanjuang Rahayu Okno Riris; Yunus Elon
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 2 (2019): Nursing as a Profession and Passion
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.995 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i2.405

Abstract

Abstrak Body Mass Index (BMI) merupakan gambaran dari tingkat keidealan tubuh seseorang. Sehingga peningkatan BMI menjadi salah satu indikator dalam menentukan status kesehatan seseorang. Mereka yang memiliki BMI yang tinggi menunjukkan bahwa mereka memiliki kelebihan berat badan atau obesitas dan beresiko menderita hypertensi, diabetes meletus type 2, jantung, stroke, kolesterol dan kanker. .obesitas dapat mengakibatkan meningkatnya kadar gula darah. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan BMI dengan kadar gula darah puasa pada wanita dewasa. Jenis penelitian ini menggunakan Cross sectional study, yang merupakan penelitian observasional yang bersifat analitik terhadap 45 responden wanita dewasa dengan batasan umur 26-45 tahun. Hasil analisis bivariate menunjukkan usia 36-45 tahun sebesar 53,3%, 26-35 tahun 46,7%; rata-rata pendidikan SD=44,4%. SMP 44,4% dan SMA 11,1%. BMI diatas normal sebanyak 73.3% dan normal 26,7%. Sedangkan gula darah 91,1% normal, dan 4,4% tinggi serta 4,4% rendah. Hasil analisis univariate Pearson Product-Moment Correlation .023 dengan p-value = >.05. Hasil analisa penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara BMI terhadap kadar gula darah puasa pada wanita dewasa. Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh maka, penelitian selanjutnya tentang hubungan BMI dengan kadar gula darah puasa perlu dilakukan pada berbagai kelompok usia, serta melibatkan kedua jenis kelamin. Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh, Obesitas, Kadar Gula Darah Puasa
Diaphragmatic Breathing Exercise And Blood Pressure Of Prehipertensive Clients At Universitas Advent Indonesia Giovanni M Sinaga; Evelin Malinti
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 1 (2019): Klabat Journal of Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.51 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i1.382

Abstract

ABSTRAK Peningkatan tekanan darah adalah suatu kondisi progresif. Studi pendahuluan menunjukkan bahwa mahasiswi Universitas Advent Indonesia ada potensi untuk mengalami peningkatan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk menginvinvestigasi efek dari diaphragmatic breathing exercise pada tekanan darah klien prehipertensi. Penelitian ini menggunakan desain pre experimental dengan jenis one group pretest posttest. Populasi peneletian adalah mahasiswi keperawatan yang tinggal di asrama putri Universitas Advent Indonesia. Responden dipilih dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 17 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan menandatangani informed consent. Responden diajarkan cara melakukan diaphragmatic breathing exercise dan melakukannya sebanyak 3 siklus. Tekanan darah sistol dan diastol diukur sebelum dan sesudah melakukan diaphragmatic breathing exercise. Rata- rata tekanan darah sebelum melakukan diaphragmatic breathing exercise dikategorikan sebagai prehipertensi. Rata- rata tekanan darah setelah melakukan diaphragmatic breathing exercise dikategorikan normal. Hasil uji t-berpasangan menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan (p value < .05) pada tekanan darah baik sistol maupn diastol sebelum dan sesudah diaphragmatic breathing exercise. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah mengembangkan penelitian ini dengan jumlah responden yang lebih besar pada pasien hipertensi dengan mengukur tekanan darah dan nadi . Kata kunci: Diaphragmatic Breathing Exercise, Tekanan Darah, Prehipertensi
Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Pra Sekolah Nova Gerungan
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 1 (2019): Klabat Journal of Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.374 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i1.370

Abstract

Stimulasi merupakan satu kegiatan untuk merangsang kemampuan dasar anak, kegiatan ini dapat dilakukan orang tua dengan mengajak anak bermain bersama yang dilandasi dengan cinta dan kasih sayang. Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu bertumbuh dan berkembang dan setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang sesuai dengan tahapan usianya. Perkembangan yang terjadi tentunya akan menimbulkan perubahan pada anak. Orang tua berperan penting dalam proses perkembangan anak, karena menjadi tanggung jawab orang tua untuk memberikan stimulasi. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Salah satu penyebab masalah perkembangan anak adalah karena kurangnya pengetahuan orang tua mengenai cara memberikan stimulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua tentang stimulasi dengan perkembangan motorik halus anak pra sekolah. Desain penelitian menggunakandeskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel dengan cara purposive samplingsebanyak 46 orang tua dan anaknya yang berusia pra sekolah. Instrument penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan orang tua tentang stimulasi dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) dan uji statistik menggunakanspearman rank. Hasil penelitian yaitu tidak terdapat hubungan signifikan pengetahuan orang tua tentang stimulasi dengan perkembangan motorik halus anak pra sekolah p value= 0,06 >0,05. Sebagai rekomendasi bagi tenaga kesehatan agar dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya melakukan stimulasi untuk membantu meningkatkan keterlibatan keluarga khususnya orang tua dalam memberikan stimulasi.
Frekuensi Asupan Makan Sumber Serat Dan Kejadian Konstipasi Pada Lansia Advent Dan Non-Advent Jeanette Imanuela Diva Sulistiono; Evelin Malinti
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 2 (2019): Nursing as a Profession and Passion
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.263 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i2.410

Abstract

Penuaan adalah proses dimana sistem imunitas menurun, terjadinya kelemahan dan berbagai perubahan dalam organ tubuh. Pada lansia, proses penuaan pasti terjadi dan salah satunya adalah penurunan sistem gastrointestinal yang bisa mengakibatkan masalah konstipasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi asupan serat dan kejadian kostipasi serta karakteristik feses pada lansia Advent dan Non-Advent. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan desain potong lintang. Responden pada penelitian ini sebanyak 60 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner food-frequency, kejadian konstipasi dan Bristol Stool Chart. Hasil penelitian dengan uji t-independen menunjukan perbedaan yang signifikan (p<0.50) pada frekuensi asupan makanan sumber serat kedua kelompok. Kejadian konstipasi dan karakteristik feses pada kedua kelompok juga menujukkan perbedaan yang signifikan (p<0.50). Dengan demikian frekuensi asupan makanan sumber serat mempengaruhi karakteristik feses dan kejadian konstipasi. Penelitian lebih lanjut dapat mengevaluasi pola makan dan jenis makanan yang mempengaruhi konstipasi pada lansia.
The Hand Hygiene And Bacterial Colonies Count Of ICCU’ Visitors Hands: As An Indicator For Nosocomial Infection Prevention Sammy Erica Malau; Samuel M. Simanjuntak
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 1 (2019): Klabat Journal of Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.826 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i1.381

Abstract

Latar belakang: Infeksi nosokomial diperoleh dan ditransmisikan ke pasien yang dirawat di rumah sakit melalui kontak langsung dengan tangan. WHO menjelaskan bahwa intervensi yang paling efektif dan ekonomis untuk mencegah infeksi nosokomial adalah dengan mewajibkan prosedur mencuci tangan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jumlah dan jenis koloni bakteri sebelum dan sesudah prosedur mencuci tangan, selanjutnya untuk mengetahui perbedaan jumlah dan jenis koloni bakteri pada sebelum dan sesudah prosedur mencuci tangan. Metode: design penelitian ini adalah quasi-eksperimen dengan satu kelompok pretest-posttest. Partisipan penelitian ini adalah pengunjung Unit Perawatan Intensif Kritis (ICCU) Rumah Sakit Advent Bandung. Partisipan direkrut menggunakan metode convenience sampling. Penelitian ini menggunakan 10 sampel dan data dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil: Rata-rata jumlah bakteri sebelum mencuci tangan adalah 73,40 sel / cm2, dan rata-rata jumlah bakteri pada setelah mencuci tangan adalah 12,50 sel / cm2. Staphylococcus Sapropytuicus, Bacillus sp. dan Staphylococcus epidermis juga ditemukan di tangan pengunjung. Hasil uji paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah koloni bakteri sebelum dan sesudah prosedur mencuci tangan dengan nilai p=0,002. Kesimpulan: Hasil penelitian ini adalah bukti yang valid bagi pengambil keputusan di rumah sakit untuk mempromosikan keberlanjutan kebijakan mencuci tangan sebagai bagian dari peningkatan kualitas asuhan keperawatan dan pada saat yang sama mempromosikan program pencegahan infeksi nosokomial dan keselamatan pasien.
Cryotherapy Dan Intensitas Nyeri Pada Injeksi Intrakutan Evelin Malinti; Febri A Nabuasa
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 1 (2019): Klabat Journal of Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.939 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i1.380

Abstract

CRYOTHERAPY DAN INTENSITAS NYERI PADA INJEKSI INTRAKUTAN Abstrak Cryotherapy merupakan aplikasi terapi suhu rendah atau dingin yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti mengurangi pembengkakan pada trauma, peradangan dan mengurangi nyeri. Cryotherapy juga telah digunakan untuk menangani nyeri pada prosedur penyuntikan seperti penyuntikan subkutan dan intravena. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan efek dari cryotherapy kering dan basah pada intensitas nyeri injeksi intrakutan. Metode: yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi ekperimen dengan post-test design. Pemilihan sample menggunakan teknik purposive sampling untuk memperoleh total 54 responden yang dibagi kedalam dua kelompok. Penelitian ini membandingkan intensitas nyeri kedua kelompok menggunakan numerical pain rating scale. Masing-masing kelompok mendapatkan aplikasi cryotherapy pada area penyuntikan selama 5 menit sebelum dilakukan injeksi intrakutan. Kelompok I diberikan aplikasi cryotherapy dalam bentuk es batu dalam plastik es yang dibungkus kantong kain. Kelompok II diberikan aplikasi washlap yang telah dicelupkan dalam air es. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata intensitas nyeri pada kelompok I berada pada kategori nyeri sedang, dan kelompok II berada pada kategori nyeri berat terkontrol. Uji t-independen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada intensitas nyeri diantara kedua kelompok (p<0.05). Dengan demikian aplikasi cryotherapy dengan es batu selama 5 menit lebih efektif mengurangi intensitas nyeri pada injeksi intrakutan. Aplikasi cryotherapy dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada injeksi intrakutan. CRYOTHERAPY AND PAIN INTENSITY ON INTRACUTANEOUS INJECTION Abstract Cryotherapy is an application of low or cold temperature therapy that is used for various purposes such as reducing swelling in trauma, inflammation and reducing pain. Cryotherapy has also been used to treat pain in injection procedures such as subcutaneous and intravenous injections. In particular, this study aimed to evaluate the differences in the effects of dry and wet cryotherapy on the pain intensity of intracutaneous injection. The method used in this study is quasi experiment with post-test design. The sample selection uses a purposive sampling technique to obtain a total of 54 respondents divided into two groups. This study compared the intensity of pain between the two groups using the numerical pain rating scale. Each group received an application of cryotherapy in the injection area for 5 minutes before intracutaneous injection. Group I was given the application of cryotherapy in the form of ice cubes in ice plastic wrapped in a cloth bag. Group II was given the washlap application which had been dipped in ice water. The results showed that the average pain intensity in group I was in the moderate pain category, and group II was in the category of heavily controlled pain. Independent t-test showed that there were significant differences in pain intensity between the two groups (p <0.05). Thus the application of cryotherapy with ice cube for 5 minutes is more effective in reducing pain intensity in intracutaneous injection. The application of cryotherapy can be done to reduce pain in intracutaneous injection.
In House Training Pada Perawat PK I-PK IV Terhadap Pengetahuan Tentang Manajemen Nyeri Ernawaty Siagian; Deasy Lolyta Angeline
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 2 (2019): Nursing as a Profession and Passion
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.675 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i2.396

Abstract

Nyeri adalah respon subjektif terhadap stresor fisik dan psikologis. Semua individu mengalami nyeri pada beberapa tempat selama kehidupan mereka. Peranan penting perawat dalam manajemen nyeri adalah menilai, mendokumentasikan, memutuskan manajemen nyeri yang harus diberikan serta memantau perkembangan manajemen nyeri yang sudah diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang manajemen nyeri. Metode penelitian adalah Explanatory dengan pre eksperimental one group pretest-posttest design dengan pendekatan tehnik Accidental Sampling melibatkan 89 perawat dengan jenjang karir diantaranya PK I–PK IV. Variabel yang diteliti untuk mengetahui pengetahuan perawat tentang manajemen nyeri di Rumah Sakit Advent Bandar Lampung dengan kuesioner pretest dan posttest. Hasil yang didapat pada perawat sebelum seminar pada PK I 61% dan setelah seminar 70%. Tingkat pengetahuan perawat sebelum seminar pada PK II nilainya 63% dan setelah seminar 76%. Tingkat pengetahuan perawat sebelum seminar pada PK III nilainya 60% dan setelah seminar 73%. Tingkat pengetahuan perawat pada PK IV sebelum seminar nilainya 57% dan setelah seminar nilainya 78. Hasil uji Paired T-test ada perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan perawat tentang manajemen nyeri sebelum dan sesudah In House Training pada perawat PK I-IV nilai p-value 0,000<0,05 Saran agar perawat meningkatkan pengetahuan tentang manajemen nyeri dan membantu pasien mencapai pengendalian nyeri yang optimal.
Fenomena Merokok Pada Anak Usia Remaja: Studi Kualitatif Yunus Elon; Evelin Malinti
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 1 (2019): Klabat Journal of Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.957 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i1.385

Abstract

Abstrak Merokok dikalangan remaja merupakan salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan. Peringatan bahaya merokok yang terdapat pada bungkus rokok tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam mengurangi jumlah perokok dan bahkan sebaliknya jumlah perokok terus meningkat. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan gambaran merokok pada anak usia remaja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tehnik accidental sampling. Informan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang pelajar SMP yang berdomisili di kecamatan Parongpong. Hasil penelitian menunjukkan fenomena merokok pada anak usia remaja antar lain: alasan remaja merokok; coba-coba, sahabat, orang tua, iseng-iseng dan ketagihan. Hal-hal yang dirasakan saat pertama kali merokok antara lain; pahit, batuk, ketagihan/kecanduan, kebiasaan, keterusan, pusing, tidak enak, nyesel dan tenggorokan kering. Pandangan informan tentang seseorang yang merokok antara lain: macho/keren, gaul, percaya diri, dan jelek. Respon orang tua, guru dan teman saat informan merokok yaitu: marah, melarang, dihukum, ngajakin. Waktu yang biasa digunakan oleh informan untuk merokok: saat berkumpul bersama teman, sehabis makan dan cuaca dingin. Tanggapan tentang merokok saat ini; dinikmati dan enak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan referensi untuk melakukan penelitian tentang status merokok dalam hubungan dengan kualitas hidup di kalangan remaja. Kata kunci: Fenomena, Merokok; Remaja;
Pengetahuan Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI Eksklusif Angelia Friska Tendean
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 1 (2019): Klabat Journal of Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.786 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i1.372

Abstract

ABSTRACT Exclusive breastfeeding is highly recommended for infants aged 0-6 months, where the content of breast milk is in accordance needed by the baby. The research method used descriptive analytic with the cross sectional approach. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge of nursery mothers and exclusive breastfeeding in the working area of ​​the Airmadidi health center. The research sample consisted 34 breastfeeding mothers of infants aged 6-24 months in the working area of the Airmadidi health center. The results obtained were 11 respondents (16.2%) had good knowledge and 11 respondents (16.2%) also had sufficient knowledge, where 21 respondents (61.8%) did not provide exclusive breastfeeding and 13 respondents (38 , 2%) give exclusive breastfeeding. The last education that had good knowledge was D3 / Bachelor 7 respondents (58.3%) and those who gave the most exclusive breastfeeding were high school as many as 9 respondents (56.3%). Based on the number of children who have better knowledge are primipara 8 respondents (53.3%), and those who give the most exclusive breastfeeding are multiparas 7 respondents (41.2%). The results of statistical tests using Pearson Correlation found p = 0.008 <0.05, that meaning there was a significant relationship between the knowledge of nursery mothers and exclusive breastfeeding. The results of statistical tests using Partial Correlation showed that there was a significant relationship between knowledge of breastfeeding mothers and exclusive breastfeeding if the education status and parity factors were included with the value p = 0.018 <0.05 for education status and p = 0.005 <0.05 for parity. Good knowledge will influence the behavior of nursery mothers on exclusive breastfeeding.

Page 1 of 10 | Total Record : 97