cover
Contact Name
J-Proteksion
Contact Email
j-proteksion@unmuhjember.ac.id
Phone
+6281217455000
Journal Mail Official
j-proteksion@unmuhjember.ac.id
Editorial Address
Jl. Karimata No. 49 Jember - Jawa Timur - Indonesia
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
J-Proteksion: Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin
ISSN : 25286382     EISSN : 25413562     DOI : http://dx.doi.org/10.32528/jp
Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Mesin (J-Proteksion) adalah jurnal yang dikelola oleh Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember, dan diterbitkan oleh Universitas Muhammadiyah Jember secara berkala (p-ISSN:2528-6382) dan (e-ISSN: 2541-3562). Artikel yang termuat adalah artikel hasil penelitian asli dan komprehensif dari kontributor yang telah melalui tahap review dalam bidang teknik mesin yang mencakup manufaktur, konversi energi, manajemen energi, analisis kegagalan, kontrol, korosi, energi terbarukan, dan ilmu material. Pertama kali terbit pada tahun 2016.
Articles 127 Documents
ANALISA TEGANGAN POROS RODA MOBIL LISTRIK DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Djumhariyanto, Dwi
J-Proteksion Vol 1, No 1 (2016): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v1i1.186

Abstract

Dalam setiap desain dilakukan harus mempertimbangkan kekuatan bahan. Kekuatan yang harus diperhatikan mengenai dimensi, bahan, dan struktur benda kerja. Pada penelitian ini akan dibahas tentang analisa kegagalan poros roda mobil listrik dari bahan baja ST 42 dengan metode elemen hingga. Metode elemen hingga adalah metode numerik yang digunakan untuk memecahkan masalah teknis dan gejala fisis metematis yang termasuk stres, ketegangan, kekuatan, dan analisis getaran. Metode elemen hingga ini untuk membandingkan antara perhitungan menggunakan softwareCATIA dan menggunakan perhitungan manual. Dalam hal ini metode elemen yang terbatas akan digunakan adalah metode 2D elemen hingga (lapangan) adalah elemen segitiga dengan 3 node. Dari penelitian ini didapatkan bahwa: stres terbesar dengan tegangan ? = 1,85 x 10. Dari kegagalan teori MNST: Maksimum Normal-Stres Teori dinyatakan aman, karena masih dalam batas aman. Tampak bahwa stres terbesar terjadi masih di bawah tekanan dari bahan itu sendiri memungkinkan. Tegangan maksimum terjadi pada tengah poros, sedangkan tegangan minimum sebesar 3,4 x10 yang terletak tepi poros.Kata kunci: kegagalan, tegangan, poros roda dan elemen hingga
KARAKTERISTIK PERFORMA MOTOR BENSIN PGMFI (PROGAMMED FUEL INJECTION) SILINDER TUNGGAL 110CC DENGAN VARIASI MAPPINGPENGAPIAN TERHADAP EMISI GAS BUANG Andik Irawan, Rizal Hakim Khaufanulloh Kosjoko
J-Proteksion Vol 1, No 1 (2016): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v1i1.191

Abstract

Mappingderajat pengapian pada sistem injeksi merupakan pengapian 3 dimensi dimana fungsi dari bukaan gas (TPS) dan putaran mesin (RPM) digunakan untuk menentukan derajat pengapian untuk proses pembakaran didalam silinder. Sistem pengapian 3 dimensi menghasilkan performa motor bensin yang signifikan, baik pada putaran rendah, putaran menengah maupun putaran tinggi. Sistem pengapian 3 dimensi juga menghasilkan kadar emisi gas buang yang sangat rendah dengan nilai lambda mendekati 1. Hasil pengujian maupun pembahasan performa dan emisi gas buang motor bensin 4 langkahPGMFI silinder tunggal 110 cc dengan 5 variasi mappingderajat pengapian (ecuvariasi 1, ecuvariasi 2,ecuvariasi 3, ecuvariasi 4 dan ecuvariasi 5) yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai lambda emisi gas buang yang optimal terdapat pada ecuvariasi 1 sebesar 1,003 dengan daya rata-rata sebesar 3,669 HP, torsi rata-rata sebesar 7,738 N.m, tekanan efektif rata-rata mencapai 900,395 kPa, sfc terendahnya mencapai 0,032 kg/HP.jam, kadar emisi gas buang pada putaran mesin stasioner yaitu O2 15,54 g/Km, CO2 4,4 g/Km, CO 0,16 g/Km, NOx 0,027 g/Km dan HC 0,065 g/Km, pada putaran mesin menengah yaitu O2 14,2 g/Km, CO2 12,5 g/Km, CO 1,64 g/Km, NOx 0,037 g/Km dan HC 0,388 g/Km, pada putaran tinggi yaitu O2 15,1 g/Km, CO2 12,2 g/Km, CO 0,88 g/Km, NOx 0,037 g/Km dan HC 0,239 g/Km.Kata kunci:Mapping pengapian, kurva pengapian, ECU, derajat pengapian injeksi, emisi gas buang, lambda, torsi, daya, tekanan efektif rata-rata, sfc.
ANALISA HASIL PENGELASAN SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING) DAN GTAW (GAS TUNGSTEN ARC WELDING) DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN TERHADAP KEKERASAN STAINLESS STEEL AISI 304 Lakum, Yuslih; Mufarida, Nely Ana; Finali, Asmar
J-Proteksion Vol 1, No 2 (2017): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v1i2.2199

Abstract

eknologi pengelasan merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu proses manufaktur karena pengelasan memegang peranan penting dalam setiap rekayasa logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi media pendingin terhadap nilai kekerasan Stainless Steel AISI 304 hasil pengelasan SMAW dan pengelasan GTAW pada daerah logam induk, logam las dan HAZ. Pada penelitian ini pengelasan yang dilakukan adalah pengelasan SMAW menggunakan elektroda E308-16 Ø 3,2 mm dan GTAW menggunakan elektroda ER308L Ø 3,2 mm pada material Stainless Steel AISI 304 dengan sambungan pengelasan berbentuk kampuh V tunggal dengan sudut kampuh 60° dan variasi media pendingin yang digunakan adalah coolant, oli SAE 40 dan udara. Dari hasil penelitian nilai kekerasan tertinggi pada logam las terdapat pada hasil pengelasan GTAW dengan variasi media pendingin coolant yaitu 130,6 HB dan pada HAZ terdapat pada hasil pengelasan SMAW dengan variasi media pendingin yaitu 137,0 HB, nilai kekerasan terendah pada logam las terdapat pada hasil pengelasan SMAW dengan variasi media pendingin udara yaitu 121,6 HB dan pada HAZ terdapat pada hasil pengelasan GTAW dengan variasi media pendingin udara yaitu 131,0 HB, dan nilai kekerasan pada logam induk hasil pengelasan SMAW dan GTAW dengan variasi media pendingin coolant, oli SAE 40, dan udara memiliki nilai yang konstan yaitu 118,7 HB.
PENGARUH VARIASI BORING SILINDER LINER TERHADAP PERFORMA MOTOR 4 TAK 102CC Sandi, Febri Ari; Mufarida, Nely Ana; Kosjoko, Kosjoko
J-Proteksion Vol 2, No 1 (2017): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v2i1.2221

Abstract

Silinder bertujuan untuk meningkatkan performance mesin sepeda motor. Piston adalah komponen penggerak utama mesin yang sangat penting, dimana piston bergera kturun naik di dalam silinder membuat langkah hisap, kompresi, usaha dan langkah buang. Dua kemungkinan dilakukannya oversize yaitu untuk meningkatkan performance mesin dari yang sebelumnya atau akibat dari pemakaian motor dalam jangka waktu yang lama, sehingga terjadi keausan yang menyebabkan celah (clearence) antara piston dengan silinder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode eksperimental yaitu metode yang digunakan untuk menguji atau desain baru dengan cara membandingkan Variasi silinder liner boring standart, silinder liner boring 0,50mm dan silinder liner boring 1,00 mm. Dari data hasil pembahasan performa motor 4 tak 102 CC yang diuji, telah mendapa tnilai rata-rata dari daya, torsi, dankonsumsi bahan bakar spesifik yang berbeda. Yaitu menggunakan boring silinder liner standart dengan daya 5,8 sedangkan untuk torsi 6,66 dan konsumsi bahanbakar specific 1,166 (L/h). Nilai yang diperoleh dari data hasil rata-rata menggunakan boring silinder liner 0,50 mm dengan daya 5,4 sedangkan nilai torsi 5,5 dan untuk bahan bakar spesifik 1,136 ( L/h). Sedangkan untuk nilai yang diperolehdari data hasil rata-rata menggunakan boring silinder liner 1,00 mm dengan daya 5,5 sedangkan nilai torsi 6,23 dan untuk bahan bakar spesifik 1,198(L/h).
PENGARUH DIAMETER ELEKTRODA TERHADAP UJI TARIK LAS SMAW Mihrozi, Moch Iqbal; Mufarida, Nely Ana; Kosjoko, Kosjoko
J-Proteksion Vol 2, No 2 (2018): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v2i2.2226

Abstract

Kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh besar busur, besar arus, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan dan polaritas listrik. Penentuan besar arus dalam pengelasan ini mengambil tengah-tengah dari ukuran yang telah ditentukan yaitu 110 A. Pengambilan 110 A dimaksudkan sebagai pembanding dengan interval elektroda diatas. Pengujian tarik pada umumnya adalah parameter kekuatan, parameter kelihatan atau keuletan yang ditunjukkan dengan adanya persentase perpanjangan dan persentase kontraksi atau reduksi penampang. Dari data tabel dan diagram diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari tensile strength tertinggi terdapat pada pengujian uji tarik menggunakan elektroda (2 mm) dengan nilai (223,654 Mpa) sedangkan menggunakan elektroda (2,6 mm) mengalami penurunan nilai rata-rata sebesar (40,654 Mpa) disebabkan oleh beberapa faktor terutama pada teknik pengelasan. Untuk nilai rata-rata upper yield strength tertinggi terdapat pada elektroda (3,2 mm) dengan nilai (30,647 Mpa) sedangkan nilai terendah terdapat pada elektroda (2 mm) dengan nilai (17,354 Mpa). Disebabkan karna hasil kekuatan las kurang sempurna.
PENGARUH VARIASI DEBIT ALIRAN TERHADAP KARAKTERISTIK API PEMBAKARAN DIFUSI LPG DAN CNG Dwinanda, Angga; Mufarida, Nely Ana; Finali, Asmar
J-Proteksion Vol 3, No 2 (2019): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v3i2.2247

Abstract

Proses pembakaran difusi banyak sekali diterapkan dalam kegiatan industri besar seperti penggunaan boiler pada pembangit listrik, ruang bakar pada pabrik-pabrik kimia maupun kegiatan rumah tangga. Namun untuk pemilihan penggunaan bahan bakar khususnya bahan bakar gas merupakan bagian yang terpenting untuk menekan biaya dan waktu. Penelitian ini melakukan pengamatan mengenai kualitas nyala api yang dihasilkan LPG dan CNG terhadap distribusi, tinggi api, dan warna api dengan membandingkan variasi debit aliran 0,204 m3/jam, 0,245 m3/jam, 0,285 m3/jam, 0,326 m3/jam, 0,367 m3/jam. Dari hasil pengujian distribusi nyala api tertinggi CNG dan LPG ada pada debit aliran bahan bakar tertinggi yaitu 0,367 m3/jam dan nyala api terendah ada pada debit aliran bahan bakar terendah sebesar 0,204 m3/jam. tinggi nyala api tertinggi pada CNG lebih rendah dari pada nyala api terendah LPG. Persentase warna api biru CNG rata-rata tertinggi pada debit aliran 0,285 m3/jam sebesar 44,291 % dan LPG pada debit aliran 0,204 m3/jam sebesar 36,779 %. Pada suplai 0,245 m3/jam CNG merupakan nyala api hijau terbaik sebesar 31,841 % dan untuk LPG pada debit aliran 0,285 m3/jam dengan nilai 34,59 %. Persentase warna api merah terbesar berada pada debit aliran 0,204 m3/jam sebesar 30,205 % dan LPG pada debit aliran 0,245 m3/jam sebesar 30,95 %.
PENGARUH KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP KEBULATAN GEOMETRIK POROS HASIL BUBUT Kosjoko, Kosjoko
J-Proteksion Vol 3, No 1 (2018): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v3i1.2276

Abstract

Kerusakan bantalan (bearing) atau bantalan luncur akan menimbulkan panas, getaran atau kemacetan mesin. Kerusakan tersebut umumnya disebabkan oleh geometrik poros. Salah satu geometrik poros yang mempengaruhi kerusakan adalah kebulatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui kedalaman pemakanan (depth of cut) terhadap kebulatan poros hasil bubut. Penelitian menggunakan desain eksperimental faktorial dengan benda kerja baja lunak (mild steel), pahat Carbide jenis pahat kanan PCLNR1616H09, dengan variabel perubahan kedalaman pemakanan dipilih 0,3 mm, 0,6 mm, 0,9 mm, 1,2 mm, 1,5 mm. Hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa kecepatan asutan, kedalaman pemakanan dan interaksi keduanya berpengaruh terhadap geometris kebulatan hasil bubut. Semakin tinggi kecepatan asutan dan semakin tebal kedalaman pemakanan, maka semakin besar penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan kebulatan terkecil terjadi pada 0,016 mm, kecepatan pemakanan (Feed Rate) 0,070 mm/rev, kedalaman pemakanan 0,3 mm. Kebulatan terbesar 0,056 mm terjadi pada kecepatan pemakanan) 0,070 mm/rev dan kedalaman pemakanan 1,5 mm
PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN SHIELD METAL ARC WELDING (SMAW) TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA MATERIAL STAINLESS STEEL 304L Yaqin, Moh. Ainul; Mufarida, Nely Ana; Kosjoko, Kosjoko
J-Proteksion Vol 4, No 1 (2019): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v4i1.3016

Abstract

Proses pengelasan merupakan salah satu cara untuk menyambungkan dua bagian logam secara permanen dengan menggunakan energi panas yang diperoleh dari elektroda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dengan memvariasikan kuat arus pengelasan pada spesimen baja Stainlesss Steel 304L. Selain itu, pada proses pengelasan menggunakan model butt weld joint dengan alur berbentuk V tunggal. Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat diketahui bahwa nilai uji tarik yang diperoleh mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya variasi kuat arus pengelasan. Pada variasi kuat arus 73 A diperoleh nilai uji tarik rata-rata sebesar 704 N/mm2. Untuk variasi kuat arus 78 A menghasilkan nilai rata-rata uji tarik sebesar 718 N/mm2. Dan variasi kuat arus 80 A menghasilkan nilai uji tarik tertinggi yaitu sebesar 804 N/mm2.
PENGARUH KADAR PARTIKEL ADITIF MONTMORILLONITETERHADAP SIFAT MEKANIK SIKLUS TERMAL KOMPOSIT POLYESTER SERAT KAYU KOPI Rosyadi, Ahmad Adib
J-Proteksion Vol 1, No 1 (2016): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v1i1.187

Abstract

Komposit merupakan kombinasi dua material atau lebih sehingga memberikan sifat yang lebih baik dari material penyusunnya. Penelitian ini menggunakan penguat serat kayu kopi yang masih muda dan Resin polyester Yukalac BQTN?EX 157 sebagai matriks. Pemilihan serat kayu kopi sebagai penguat karena sifatnya yang ringan dan banyaknya dahan kopi yang dibuang menjelang berbuah. Ranting kopi biasanya dibakar atau dibiarkan supaya menjadi kompos. Penelitian ini bertujuan meningkatkan nilai ekonomi dari dahan kayu kopi yang dibuang tersebut. Penambahan aditif montmorillonitediharapkan memberikan sifat tahan panas pada material yang dibuat. Sedangkan siklus termal digunakan untuk mengetahui seberapa tahan material tersebut menerima perubahan temperatur secara ekstrim.Kata kunci: serat kayu kopi, montmorillonite, siklus termal
KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA PADA LENGKUNGAN S (DUA ELBOW 90°) DENGAN VARIASI JARAK ANTARA ELBOWDAN ARAH KELUARAN Chairil Ghozali, Digdo Listyadi
J-Proteksion Vol 1, No 1 (2016): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v1i1.192

Abstract

Lengkungan S adalah lengkungan berbentuk S pada pipa yang digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas yang terjadi akibat adanya pemanasan dan pendinginan pada sistem perpipaan. Lengkungan S sendiri dapat menimbulkan head lossesyang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan (pressure drop) pada sistem perpipaan. Penelitian ini menggunakan fluida udara yang dialirkan ke dalam pipa berbentuk S dengan menempatkan titik pengukuran sebelum elbow90°, di antara elbow90°, dan sesudah elbow90°. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan panjang jarak antara elbow90° 3D, 5D dan 7D dan variasi arah keluaran sudut 0°, 45°, dan 90°. Kecepatan rata-rata fluida keluaran tertinggi terjadi pada variasi 5D arah keluaran 45° sebesar 16,67 m/s pada titik pengukuran III, sedangkan tekanan rata-rata terendah terjadi pada variasi 3D arah keluaran 45° sebesar 79,21 N/m2 pada titik pengukuran III. Head lossestotal yang paling rendah terjadi pada variasi 3D dan arah keluaran sudut 0° sebesar 14,40 m sedangkan untuk head lossestotal yang paling tinggi terjadi pada variasi 7D dan arah keluaran 90° sebesar 16,09 m.Kata kunci: Elbow90°, head losses, lengkungan S, dan penurunan tekanan.

Page 2 of 13 | Total Record : 127