cover
Contact Name
Eko Sujarwanto
Contact Email
diffraction.fisika@unsil.ac.id
Phone
+6283846204456
Journal Mail Official
diffraction.fisika@unsil.ac.id
Editorial Address
Jalan Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya 46115
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics
Published by Universitas Siliwangi
ISSN : -     EISSN : 26857723     DOI : https://dx.doi.org/10.37058
Core Subject : Science, Social,
Jurnal DIFFRACTION mempublikasikan temuan baru yang signifikan terkait dengan fisika pendidikan dan fisika terapan, meliputi: pembelajaran fisika, penilaian pendidikan fisika, kebijakan pendidikan fisika, pengembangan media pembelajaran fisika, bahan ajar fisika, serta fisika terapan.
Articles 54 Documents
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa Ridwan, Irwan Muhammad
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.644 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.805

Abstract

Telah dilakukan penelitian eksperimen semu tentang penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains materi pokok kalor siswa SMP. Sampel penelitian ini siswa kelas tujuh di salah satu SMP di Tasikmalaya tahun pelajaran 2012/2013 dengan desain penelitian Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Instrumen yang digunakan meliputi tes pemahaman konsep  yang mencakup aspek translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi, tes keterampilan proses sains, angket tanggapan siswa. Kelompok eksperimen menerima model pembelajaran berbasis pengalaman sedangkan kelas kontrol menerima pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman konsep siswa meningkat dengan kategori sedang dengan rata-rata gain yang dinormalisasi 0,52 untuk kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan kategori sedang dengan rata-rata gain yang dinormalisasi 0,41. Peningkatan keterampilan proses sains pada kelas ekspermen ditunjukan dengan gain yang dinormalisasi 0,65 pada kategori sedang dan kelas kontrol 0,41 pada kategori sedang. Hasil uji statistik (Uji-t) menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman secara signifikan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman dengan nilai sebesar 93%.
Peran Guru Fisika Di Era Revolusi Industri 4.0 Susanti, Ernita; Maulidah, Rifa'atul; Makiyah, Yanti Sofi
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.286 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.810

Abstract

Revolusi Industri 4.0 yang sarat akan teknologi yang super cepat, serba digital dan di-automatisasi membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Perubahan dalam sistem pendidikan tentunya akan berdampak pula pada peran guru sebagai tenaga pendidik. Guru dituntut memiliki kompetensi tinggi untuk menghasilkan peserta didik yang mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 itu sendiri. Tulisan ini mengkaji peran guru Fisika di era Revolusi Industri 4.0. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif analisis. Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang memiliki kontribusi dalam menunjang kemajuan teknologi. Oleh karena itu pada era Revolusi Industri 4.0 mau tidak mau guru harus memiliki  kompetensi yang kuat, memiliki softskill antara lain : critical thinking, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Peran guru sebagai pendidik adalah menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam kehidupan, termasuk dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara bijak serta sebagai inspirator bagi peserta didik. Walaupun teknologi informasi berkembang demikian cepat dan sumber-­sumber belajar begitu mudah diperoleh, namun tetap kehadiran guru sebagai pendidik tidak dapat digantikan oleh teknologi. Hal tersebut dapat diwujudkan jika guru tidak berhenti belajar dan mengembangkan diri.
Analisis Perbandingan Penentuan Hiposentrum Menggunakan Metode Grid Search, Geiger, dan Random Search: Studi Kasus pada Letusan Gunung Sinabung 2017 Arimuko, Abraham; Wibawa, Adi Surya Widya; Firmansyah, Akmal
DIFFRACTION Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.905 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i2.1290

Abstract

Penentuan lokasi hiposentrum gempa Bumi penting untuk dilakukan dengan cepat dan tepat. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya gempa Bumi tersebut. Penelitian ini menggunakan input parameter hiposentrum awal, serta waktu penjalaran gelombang P. Data ini diperoleh dari BMKG Earthquakes Repository. Kejadian gempa Bumi yang digunakan adalah kejadian gempa Bumi pada 9 Februari 2017 dengan magnitudo gempa Bumi (MLv) 4,6 dan 4,2 pada kedalaman 10 km. Posisi stasiun pencatat gempa juga digunakan dalam proses perhitungan. Data tersebut diinversi untuk mendapatkan posisi hiposentrum baru sebagai hasil dari perhitungannya. Selain itu, hasil dari perhitungan ini adalah lama pemrosesan yang akan dianalisis dalam penelitian ini. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu metode grid search membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pemrosesan data dibandingkan metode Geiger karena iterasi Geiger cepat mendapatkan hasil optimum.
Pemahaman Konsep dan Kemampuan Penyelesaian Masalah dalam Pembelajaran Fisika Sujarwanto, Eko
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.531 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.806

Abstract

Hakikat Fisika mempunyai tiga lingkup yaitu sebagai produk, sebagai proses, dan sebagai sikap. Tujuan pembelajaran fisika yang berakar dari hakikat fisika memiliki implikasi bagi pelaksanaan pembelajaran fisika yaitu membantu siswa membangun pengetahuan fisika, membantu siswa membangun kemampuan penyelesaian masalah, dan mengenalkan siswa pada budaya ilmiah. Artikel ini mengkaji tentang pemahaman konsep dan penyelesaian masalah dalam konteks pembelajaran fisika. Model dan strategi pembelajaran terkait pemahaman konsep serta penyelesaian masalah juga dikaji. Artikel ini menyarankan indikator untuk mengukur kemampuan penyelesaian masalah dan strategi pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan penyelesaian masalah.
Desain Evaluasi Program Pelatihan Guru Fisika Profesional Rizal, Rahmat; Susanti, Ernita; Sulistyaningsih, Dwi; Budiman, Deni Moh
DIFFRACTION Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/diffraction.v2i1.1695

Abstract

Keberhasilan pendidikan tidak bisa terlepas dari peran penting guru. Guru perlu mengembangkan diri untuk menjadi profesional dalam memberikan layanan pendidikan kepada siswa melalui optimalisasi diri dengan sejumlah kompetensi yaitu kompetensi kepribadian, pedagogik, sosial, dan profesional. Diperlukan adanya suatu stimulus yang memfasilitasi tercapainya profesionalitas guru, salah satunya adalah dengan program kegiatan pelatihan guru profesional. Kegiatan pelatihan sejenis ini perlu dievaluasi agar dapat memberikan manfaat yang efektif dan signifikan. Salah satu bentuk evaluasi program pelatihan yang dapat diimplementasikan adalah model evaluasi empat level Kirkpatrick yang setiap levelnya merepresentasikan sebuah sekuen dari setiap tahapan untuk mengevaluasi program. Empat level evaluasi tersebut terdiri dari: Level 1- Reaction (Reaksi), Level 2- Learning (Pembelajaran), Level 3- Behavior (Perilaku), dan Level 4- Results (Hasil/Dampak). Kegiatan evaluasi dilakukan secara sekuen pada setiap level, karena setiap level memberi dampak pada level berikutnya. Dengan adanya evaluasi menggunakan model ini diharapkan bisa memberikan deskripsi kualitatif yang komprehensif dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan kepada penyelenggara dan stakeholder dalam menindaklanjuti program selanjutnya
Sampul-Daftar Isi-Editorial Team Diffraction 2 (1) Diffraction, Diffraction
DIFFRACTION Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/diffraction.v2i1.1798

Abstract

Pengaruh Model Pembelajaran ROPES (Review, Overview, Presentation, Exercise, Summary) Terhadap Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Fisika Man Un, Visensius; Hudha, Muhammad Nur; Pranata, Kurriawan Budi
DIFFRACTION Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/diffraction.v2i1.1791

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa fisika kelas VII di SMP PGRI 6 Malang dan mengetahui adanya interaksi antara model pembelajaran ROPES dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini merupakan semua siswa kelas VII SMP PGRI 6 Malang. Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling, di peroleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol. Metode penelitiannya merupakan Quasi Experimental Design. Rancangan penelitian pada penelitian ini mengunakan pretest - post-test control group design. Data keaktifan dikumpulkan melalui observasi dan data prestasi dikumpulkan melalui tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji anova dua jalur dengan menggunakan bantuan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan keaktifan dan prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran model ROPES dengan siswa yang pembelajaran model konvensional. Hal ini diperkuat oleh nilai keaktifan dan prestasi yang lebih tinggi dengan model pembelajaran ROPES dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya interaksi antara model ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa. Dengan demikian, dapat diambil simpulan bahwa model pembelajaran ROPES lebih berpengaruh terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa.
Majalah Elektronik Materi Rambatan Kalor untuk Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Srikandi, Nadia; Putra, Ino Angga; Pertiwi, Novia Ayu Sekar
DIFFRACTION Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/diffraction.v2i1.1309

Abstract

Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah kurangnya pemanfaatan media belajar yang menyebabkan peserta didik merasa bosan yang mengakibatkan menurunnya minat belajar pada peserta didik. Dengan adanya masalah tersebut diperlukan adanya majalah elektronik untuk meningkatkan minat belajar peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk majalah elektronik materi rambatan kalor, mengetahui kelayakan majalah elektronik materi rambatan kalor dan mengetahui peningkatan minat belajar peserta didik yang menggunakan majalah elektronik materi rambatan kalor.Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang menggunakan metode dari Sugiyono. Instrumen yang digunakan berupa lembar validasi oleh validator, angket respon peserta didik dan angket minat belajar peserta didik.Hasil analisis data dari angket validasi ahli media mendapat persentase 81,6%, validasi ahli materi mendapat persentase 75,3%, validasi pendidik mendapat persentase 80% dan hasil uji coba peserta didik mendapat persentase 86,4%. Hal ini menunjukkan bahwa majalah elektronik layak untuk digunakan. Hasil uji minat belajar sebelum penggunaan media sebesar 70,1% yang tergolong kategori cukup. Setelah penggunaan media belajar, hasil uji minat belajar peserta didik sebesar 77,4% yang tergolong kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar peserta didik meningkat setelah menggunakan majalah elektronik.
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Mereduksi Miskonsepsi pada konsep Gerak Lurus Siswa SMA Kelas X Nana, Nana
DIFFRACTION Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/diffraction.v2i1.1799

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mereduksi Miskonsepsi pada konsep Gerak Lurus Siswa SMA kelas X-MIA 4 SMA N Ciamis melalui model pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK/Classroom Action Research). PTK ini menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri dart empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data informasi tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan ketercapaian target yang telah ditentukan diawal sebelum siklus, maka hasil tindakan pada siklus I dikatakan masih kurang berhasil. Miskonsepsi siswa setelah tindakan semakin meningkat daripada sebelum tindakan, sedangkan miskonsepsi berkurang akan tetapi siswa yang tidak memahami konsep semakin bertambah. Jika dilihat dari rata-rata ketercapaian hasil pretest dan post-test, miskonsepsi yang dialami siswa berkurang sebesar 17,74%. Hasil ini belum mencapai hasil yang sesuai target yang dibuat yaitu 25%. Secara keseluruhan siklus II terlaksana dengan baik akan tetapi masih tetap belum mencapai target yang telah ditentukan. Setiap siklus selalu meningkat yaitu pada siklus I miskonsepsi berkurang 17,74%, siklus II berkurang 21,43% dan Siklus III miskonsepsi berkurang 62,50%. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat mereduksi miskonsepsi yang terjadi pada siswa.
Pengembangan Model Pembelajaran Problem Posing Berbantuan Edmodo untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Fluida Dinamis Ratnawati, Franciska Ayuningsih
DIFFRACTION Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/diffraction.v2i1.1665

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk pengembangan model pembelajaran problem posing berbantuan Edmodo pada materi fluida dinamis yang baik dan layak untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa. Peningkatan pemahaman konsep melalui model pembelajaran Problem Posing berbantuan Edmodo serta buku guru dan peserta didik yang digunakan memenuhi kriteria layak, variabel yang mempengaruhi peningkatan pemahaman konsep peserta didik. Desain penelitian adalah Research and Development( RD) model ADDIE, yang terdiri dari 5  tahap pengembangan, yaitu tahapan analysis, design, development, implementation, dan evaluation.Penelitian dilaksanakan di sekolah SMA Negeri 1 Gamping tahun ajaran 2019/2020  dengan sampel peserta didik kelas XI MIPA 1 dan 2. Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi silabus, RPP, buku pedoman guru,buku pedoman peserta didik dan lembar penilaian evaluasisoal pemahaman konsep.Hasil penelitian menunjukkan produk model pembelajaran berupa buku guru dan buku peserta didik dengan model pembelajaran problem posing berbantuan Edmodo yang dikembangkan secara keseluruhan memenuhi kategori sangat baik dan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dibuktikan dengan adanya perbedaan skor posttest antara kelas eksperimen dan kontrol dengan standar gain sebesar 0,50 dan 0,20. Kemampuan pemahaman konsep pada materi fluida dinamis kelas eksperimen secara signifikan lebih tinggi daripada kelas kontrol.