cover
Contact Name
Dr. Inanpi Hidayati Sumiasih
Contact Email
jbio@trilogi.ac.id
Phone
+6221-7980011
Journal Mail Official
jbio@trilogi.ac.id
Editorial Address
Fakultas Bioindustri Universitas Trilogi Jl. TMP Kalibata No.1 Jakarta 12760
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Bioindustri (Journal of Bioindustry)
Published by Universitas Trilogi
ISSN : -     EISSN : 26545403     DOI : https://doi.org/10.31326/jbio
Jurnal Bioindustri merupakan publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Bioindustri Universitas Trilogi, Jakarta sebagai media penyebarluasan dan pertukaran informasi hasil penelitian atau ulasan ilmiah di bidang agroekoteknologi (budidaya pertanian, pemuliaan dan genetika, dan pascapanen), agribisnis (ekonomi pertanian, sosial ekonomi, kebijakan pertanian, pemasaran produk pertanian, penyuluhan dan supply chain) dan teknologi pangan (kimia pangan, biokimia pangan, rekayasa proses pangan dan mikrbiologi pangan).
Articles 78 Documents
BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI ( Glycine max L.) VARIETAS BURANGRANG PADA LAHAN KERING Ahmad Rifqi Fauzi; Mutiara Dewi Puspitawati
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal BioIndustri: VOL. 1 NO. 1 (2018)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i1.89

Abstract

Permintaan Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) setiap tahun terus mengalami peningkatan. Produksi kedelai nasional pada tahun 2006 mengalami penurunan menjadi 747 611 ton, bahkan sempat mengalami penurunan drastis menjadi 592 534 ton pada tahun 2007. Produksi mulai mengalami peningkatan kembali menjadi 775 710 ton pada tahun 2008 dan 974 512 ton pada tahun 2009. Meskipun mengalami peningkatan produksi pada tahun 2013-2015, namun peningkatan permintaan ini tidak diikuti dengan pertambahan produksi karena ketersediaan lahan yang optimal untuk budidaya semakin terbatas. Salah satu strategi untuk mengatasi tantangan tersebut adalah melalui Pemanfaatan lahan kering yang luasnya masih cukup besar di Indonesia. Melalui pendekatan budidaya tadah hujan serta budidaya jenuh air, penelitian ini dilakukan di lahan kering kawasan Jakarta Selatan dengan menggunakan varietas Burangrang. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dan dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Trilogi  pada bulan Maret – Juli 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedelai varietas burangrang dapat dibudidayakan pada lahan kering dengan sistem budidaya jenuh air dan sistem budidaya tadah hujan. Budidaya kedelai dengan sistem tadah hujan memberikan hasil yang lebih baik pada parameter pertumbuhan (tinggi tanaman dan jumlah daun) serta parameter produksi (bobot polong/tanaman dan produksi per hektar) dibandingkan sistem budidaya jenuh air. Produksi kedelai pada sistem budidaya tadah hujan dan jenuh air masing-masing sebesar 3.02 ton/ha dan 2.52 ton/ha. Hasil ini lebih tinggi dari daya hasil varietas burangrang.Kata kunci: Budidaya kedelai, varietas burangrang, lahan kering, budidaya jenuh air.
RESPON MATA TUNAS CROWN TERHADAP JENIS PERANGSANG TUMBUH PADA PERBANYAKAN TANAMAN NANAS Warid Warid; Rezta Sari Efendi; Risma Arbia Widianti
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal BioIndustri: VOL. 1 NO. 1 (2018)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i1.97

Abstract

Tingginya produksi nanas bergantung dengan bibit yang dipakai. Menurut Naibaho (2012) terdapat beberapa hal yang menyebabkan menurunnya luas pertanaman nanas yaitu, tidak tersedianya bibit siap tanam, terbatasnya jumlah bibit yang berkualitas, tingginya biaya produksi bibit. Perbanyakan nanas menggunakan crown memang paling mudah dan cepat berbuah. Namun, kebutuhan jumlah bibit yang banyak pada industri budidaya nanas membuat teknik tersebut tidak mampu memenuhi keinginan pasar. Oleh karena itu, diperlukan teknik lain agar kebutuhan bibit yang tinggi dan seragam dapat dipenuhi. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan mata tunas yang terdapat dalam crown. Agar pertumbuhan akar pada mata tunas dalam crown cepat terbentuk, maka digunakan berbagai jenis zat pengatur tumbuh, baik yang alami seperti sari tauge, air kelapa, dan bawang merah maupun sintetik (root up). Penelitian faktor tunggal ini menggunakan rancangan acak lengkap yang dilakukan di Kebun Percobaan Agroekoteknologi, Universitas Trilogi pada bulan Oktober 2017 hingga Februari 2018. Hasil yang dapat disimpulkan dari percobaan ini adalah jumlah tunas yang terbentuk dan tinggi tunas yang paling baik terdapat pada perlakuan kontrol, sedangkan jumlah daun dan panjang akar yang terbaik diperoleh pada perlakuan menggunakan sari bawang merah.Kata kunci: air-kelapa, mahkota, pembiakan-tanaman, sari-bawang-merah, sari-tauge
PENGARUH DESAIN DAN WARNA PERANGKAP FEROMOID UNTUK PEMANTAUAN PENGGEREK BATANG PADI KUNING (SCIRPOPHAGA INCERTULAS) Ahmad Rosidi; Suharto Suharto; Didik Sulistyanto
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: VOL. 1 NO. 2 (2019)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i2.207

Abstract

Salah satu kendala produksi padi menurun adalah serangan hama Penggerek Batang Padi Kuning (Shcirpophaga incertulas). Aplikasi insektisida akan lebih tepat jika berdasarkan pemantauan ngengat dan juga tingkat kerusakan. Kerusakan tanaman padi yang di sebabkan hama Penggerek Batang Padi Kuning (Shcirpophaga incertulas) dapat dilakukan degan memanfaatkan feromoid baik untuk pemantauan maupun penangkapan massal ngengat jantan. Penelitian ini bertujuan mengkaji Pengaruh desain dan warna perangkap feromon sebagai alat pemantau Shcirpophaga incertulas pada pertanaman padi (Oryza sativa L.). Penelitian dilakukan di Lahan Padi Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember pada bulan Desember 2017 sampai selesai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 3x3 perlakuan dan 4 ulangan. Faktor 1). Desain perangkap yaitu Ukiriguru ukuran 1,5 L, Aqua ukuran 1,5 L, dan Stoples ukuran 1,5 L. Faktor 2). Warna perangkap yaitu transparan, kuning dan hijau. Parameter penelitian meliputi jumlah ngengat yang tertangkap, intensitas serangan hama penggerek batang padi kuning. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan analisis sidik ragam atau anova, kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5% bila perlakuan berbeda nyata. Hasil penelitian yang dilaksanakan tidak terdapat interaksi antara desain perangkap dan warna perangkap terhadap tangkapan ngengat jantan. Perangkap desain aqua dan warna transparan paling efektif menarik ngengat jantan.
EFEKTIVITAS MOLUSKISIDA BERBAHAN AKTIF NIKLOSAMIDA TERHADAP HAMA KEONG MAS (Pomacea canaliculata L.) PADA TANAMAN PADI Sukis Ramadhan Putra; Saifuddin Hasjim
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: VOL. 1 NO. 2 (2019)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i2.312

Abstract

Golden apple snails (Pomacea canaliculata L.) is one of important pests in rice cultivation that could making damage up to 90%. Some attempt to control that often done among them is mechanical control and chemical control by using molluscicide. One of type of molluscicide that is have predominence to control golden apple snail is molluscicide with active ingredient of niclosamide with character contact pesticide. The purpose of this research to know the effectivity of molluscicide niclosamide to control golden apple snail pest by treatment of various concentration. This research was conducted in the Lampeji Village, Jember using Completely Randomized Design with 6 treatment and 4 replication with concentration of molluscicide each of which is 0 ml/l, 1 ml/l, 2 ml/l, 3 ml/l, 4 ml/l, and 5 ml/l. The observed variables is mortality of golden apple snail, crops damage intensity, and total eggs group produced by golden apple snail. The result show that treatments of molluscicide with active ingredient of niclosamide could control golden apple snail with value 61,75% until 89,06%. The effective and efficient treatment is application treatment with value of concentration is 3ml/l with value 84,68%. Application of molluscicide with active ingredient of niclosamide also affected in crops damage intensity. The result of crops damage intensity is coming up with score from 8,28% until 23,03%.  Treatments of molluscicide with active ingredient of niclosamide overall could reduce potention of spawn eggs from golden apple snail pest. Eggs only found in control found 1 to 3 eggs group, whereas in P1-P5 no.
PENGARUH FOSFIN (PH3) TERHADAP MORTALITAS HAMA GUDANG Sitophilus oryzae L. PADA KOMODITAS GANDUM Sarah Zulfiyah Febrianti; Suharto Suharto
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: VOL. 2 NO. 1 (2019)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v2i1.235

Abstract

 ABSTRACTWheat (Triticum spp.) is one of the commodities cereals are consumed by people in Indonesia. Indonesia climate conditions that are less in accordance with the growth and development of wheat crops affect food security of Indonesia. The imports of wheat Indonesia tend to increase from over the years. In the process, Sitophilus oryzae Linnaeus which is major insect pest of grain so that it causes damage and decrease of quality of grain. Therefore, effective control measures of this insect pest by quarantine officers are important. Phosphine solid formulations are expected to control pests S. oryzae effectively. The objectives of this study were to determine the dosage and exposure time which will were effectively kill S. oryzae on wheat commodities. S. oryzae on wheat was exposed to phosphine at 3 dosage (0.5 gr/m3, 1 gr/m3, and 1.5 gr/m3) and exposure times (6, 12, 18 and 24 hours). Moreover, mortality test of adult insect and adult insect of F1 offspring. Results showed that application of phosphine at dosage of 0.5 gr/m3, 1 gr/m3 and 1.5 gr/m3 with exposure time 18 and 24 hours completely killed 100% mortality adult insect of S. oryzae on wheat commodities. Dosage 1.5 gr/m3 with exposure time 24 hours show the average adult insect of F1 offspring as much as one tail.  Keywords: Sitophilus oryzae L., Phosphine (PH3), Wheat
PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU BAKTERI (RALSTONIA SOLANACEARUM) PADA TANAMAN TOMAT DENGAN PENYAMBUNGAN BATANG BAWAH TAHAN Annisatul Choiriyah; Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: VOL. 2 NO. 1 (2019)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v2i1.480

Abstract

Tomato plant is one of horticultural commodities that plays an important role in agricultural of Indonesia. The production of tomato is constrained by bacterial wilt (R. solanacearum). The development of the disease will increase rapidly in rainy season. This causes the production of tomato decreases for about 30-60%. The alternative effort to control the bacterial wilt (R. solanacearum) done by grafting the commercial tomato plants that are susceptible to noncommercial tomato that have natural resistance to the infection of this pathogen. Suseptible tomato Betavila F1 variety is used for scion. As resistant rootstocks are Rewako F1 and Mawar variety. The grafting done through splice grafting. The experimental design used was Complete Randomized Design with 5 treatments of 4 repetitions with each unit consisted of 5 plants. The observed parameters were incubation period, incidence of disease, severity of disease, infection rate and plant growt. The results of observation data were analyzed by using variance. The grafting treatment between Rewako F1 + Betavia F1 varieties became the best result to inhibit the bacterial wilt of R. solanacearum incubation period 14 Day After Inculation (DAI), incidence of disease 28,00%, infection rate 0,00500 unit/day and necrosis in stem 5,50%. The grafting treatment was not able to increase the component of plant growth. Keywords: Grafting, Tomato, Bacterial wilt disease
PENGARUH PUPUK VERMIKOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays. L) Novi Nurlailah; Hidayat Bambang Setyawan
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: VOL. 2 NO. 1 (2019)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v2i1.485

Abstract

Maize (Zea mays. L) is a source of carbohydrates as food, feed ingredients for livestock and industrial raw materials and bioethanol raw materials. To optimize the productivity of local maize, fertilization can be done. The use of organic fertilizers is very good for maintaining soil health, one of them is vermicompost. The application of vermicompost fertilizer is the right solution in this problem because composting of organic waste with the help of earthworms (Lumbricus sp.) contains high nutrients. The needs of adequate nutrient and growing environment will maximize the genetic potential of a variety. This research was conducted with the aim to determine the effect of vermicompost fertilizer on growth and yield of several maize varieties (Zea mays L). This study used a grooved plot design (Strip Plot) with 3 replications. The vertical path consists of 4 doses of fertilizer, namely P0 = 0 ton /ha, P1 = 4.5 tons/ha, P2 = 9 tons/ha, and P3 = 13.5 ton/ha. Horizontal path consists of 4 varieties, namely V1 = Dampit local variety, V2 = Arjuno superior variety, V3 = Karangploso local variety and V4 = Madura local variety (V4). Results of this study shows that fertilizer dose is 13.5 tons/ha (P3) and themaizeDampit localvariety (V1) showed good results on the growth and yield of maize crops. The results of P3V1 in maize plants were 2.66 kg of maize per bed and 1.15 kg of maize per bed. Keywords: Maize, Varieties, Vermicompost.
RAGAM TANAMAN IN SITU SEBAGAIPUPUK ORGANIK DI KECAMATAN DETUSOKO DAN KELIMUTU KABUPATEN ENDE Yustina Maria Silvia Wonga Pu’u; Charly Mutiara
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal BioIndustri: VOL. 1 NO. 1 (2018)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i1.91

Abstract

Bahan organik tanah di Kecamatan Detusoko dan Kelimutu berkisar 1-2% akibat penggunaan pupuk dan pestisida anorganik secara kontinyu setiap musim tanam.Untuk itu, perlu meminimalisir penggunaan pupuk dan pestisida anorganik dengan pemanfaatan tanaman in situ sebagai pupuk organik. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Detusoko dan Kelimutu Kabupaten Ende pada bulan November 2017 sampai Januari 2018. Tahapan dalam pelaksanan penelitian ini meliputi eksplorasi dan indentifikasi tanaman, pembuatan pupuk organik serta analisis kandungan unsur hara. Parameter terdiri atas jenis tanaman, keragaman jenis dan indeks nilai penting, dan kandungan unsur hara N Total, P, K, C-orgaik, C/N, dan pH. Hasil penelitian ragam jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai pupuk organik di Kecamatan Detusoko dan Kelimutu adalah Kirinyuh (Chromolaenaodorata), Gamal (Gliricidia sepium) dan Lamtoro (Leucaena leucocephala). Indeks keragaman jenis tanaman di Kecamatan Detusoko dan Kelimutu tergolong sedang yakni sebesar 1,78 dan 1,80 dengan Indeks Nilai Penting kirinyuh yang tertinggi sebesar 1,14% dan 0,79%. Sedangkan tanaman Kirinyuh, Gamal dan Lamtoro dapat digunakan sebagai bahan pupuk organik dengan kandungan unsur hara makro yaitu N, P, dan K serta C-organik.Kata kunci: Ragam, in situ, pupuk
DIAGNOSIS KESEIMBANGAN HARA N, P, K DAN Mg PADA JERUK SIEM MENGGUNAKAN METODE DRIS DI KECAMATAN CLURING Muhammad Edi Santoso; Bambang Hermiyanto
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal BioIndustri: VOL. 1 NO. 1 (2018)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i1.98

Abstract

Perunurnan Produktivitas jeruk dapat dipengaruhi oleh ketidak seimbangan hara pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pembatas kadar hara N. P. K dan Mg serta perbaikan keseimbangan hara tanaman melalui rekomendasi pemupukan di Kecamatan Cluring. Metode pengkajian menggunakan DRIS (Diagnosis and Recomendation Integraed System) untuk menganalisis interaksi kadar hara dalam tanah dan jaringan tanaman jeruk. Analisis daun dalam menetapkan N menggunakan metode Kjeldahl dengan cara pengabuan basah H2SO4, sedangkan P, K dan Mg dengan pengabuan basah HNO3 dan HClO4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai norm n/p, n/k, k/p, n/mg, p/mg dan k/mg berturut turut adalah 7.63, 1.50, 5.36, 14.81, 1.88 dan 9.90. Nilai rata-rata indeks hara N. P. K dan Mg di kebun jeruk berproduktivitas optimum berturut-turut adalah (-0.39), (-0,07), (-1.56) dan 7.38. Hara pembatas pada sebagian besar kebun jeruk berproduktivitas rendah - sedang adalah hara nitrogen dan fosfor. Urutan hara yang harus diperbaiki pada kebun jeruk berproduktivitas rendah (<22.5 ton/ha) hingga sedang (22.5 – 27.5 ton/ha) berturut-turut adalah nitrogen, fosfor dan kalium. Rekomendasi pupuk untuk musim selanjutnya pada kebun jeruk berproduktivitas rendah adalah Urea 239.13 Kg/ha, SP36 338.89 Kg/ha dan ZK 80 Kg/ha, sedangkan pada kebun jeruk berproduktivitas sedang adalah Urea 204.35 Kg/ha, SP36 300 kg/ha dan ZK 170 kg/ha.Kata kunci: Tanaman jeruk, diagram DRIS dan Faktor pembatas
PENGARUH SENYAWA HUMAT DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP SERAPAN HARA NITROGEN DAN KUALITAS BIBIT STEK UBIJALAR (Ipomoea batatas L.) Putri Tunjung Sari; Josi Ali Arifandi
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: VOL. 1 NO. 2 (2019)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i2.176

Abstract

Seed cutting of sweet potato influenced by nutrient availability, especially nitrogen. Humic straw substances and cattle chicken manure fertilizer can increase the amount of nitrogen in the soil and also can improve the physical nature of soil. This study aimed to find out the influence of humic straw substances and cattle chicken manure fertilizer application toward the uptake of nitrogen nutrients for the seeds cutting quality of sweet potatoes. This research was conducted using factorial Randomized Block Design (RBD) with two factors, trere are humic straw subtances and cattle chiken manure. The variable observed was pH, C-Organic, N-Total of soil total length of plants, wet weight, dry weight, content of N-tissue, and N absorption. The result showed that a combination of humic straw substances and cattle chicken manure fertilizer influence to the increase of N-Total of soil, N-tissue, the uptake of N, the total length of plant, wet weight, and dry weight of the upper plants. The addition of a single factor of chicken manure fertilizer affects to the increase of pH and C-Organic of soil. Moreover, the best treatment combination in increasing the nitrogen uptake were A2P3 treatment (with 0.2% humic acid and 0.92 gram N of manure fertilizer). Furthermore, the best treatment combination in improving the number of seedlings cutting of sweet potatoes was A0P1 treatment (without humic acid and adding 0.46 gram N of  manure fertilizer).  Keywords:  seed cutting of sweet potatoes, nitrogen, chiken cattle manure and humic subtances.