cover
Contact Name
Zainuddin Nasution
Contact Email
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Phone
+6287877488487
Journal Mail Official
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Pusdatin, Kemendikbud. Jl. R.E. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Telepon (021) 7418808; Faksimilie (7401727; Tromol Pos 7/CPA Ciputat 15411
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknodik
ISSN : 20883978     EISSN : 25794833     DOI : 10.32550
Core Subject : Science, Education,
Scope: The scope of TEKNODIK Journal is about Educational Technology (Learning), as a discipline, subject material, or profession. The process of activities includes Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). The scope of TEKNODIK Journal is not only in the form of study, research, or development, but also book review on education technology. Focus: 1. Distant and Open Learning; 2. Information and Communication Technology (ICT) for Education; 3. Learning Strategy; 4. Learning Media; 5. Innovative Learning System or Model; 6. Development of Digital Learning Content; 7. Utilization of ICT and other media for Education (Learning)
Articles 376 Documents
KONTRIBUSI DIKLAT ONLINE TERHADAP CALON PEJABAT FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Arie Kurniawan; Sudirman Siahaan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 2, Desember 2016
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.231 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v20i2.241

Abstract

ABSTRAK: Masalah yang menjadi fokus di dalam penelitian ini adalah mengenai kontribusi diklat online bagi calonpejabat fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF-PTP) melalui fasilitas portal Rumah Belajar (PortalRumbel). Tujuan penelitian adalah untuk untuk mengkaji sejauh mana kontribusi diklat online terhadap calon pejabatfungsional PTP, ditinjau dari aspek: (1) jumlah peserta; (2) persentase kelulusan; dan (3) kesulitan-kesulitan yangdihadapi dalam penyelenggaraan diklat online itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptifyaitu mengolah dan menganalisis data dan informasi yang diperoleh dari responden dan dokumen serta menyajikannyasecara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diklat online mempunyai kontribusi yang cukup besar bagicalon pejabat fungsional PTP karena: (1) mampu meningkatkan jumlah peserta diklat bagi calon pejabat fungsionalPTP; (2) mampu menghemat biaya pelaksanaan dan transportasi peserta; (3) mampu meningkatkan persentasekelulusan pada tahun pertama; dan (4) diperlukan kerjasama antara Pustekkom-Kemendikbud selaku penyelenggaradiklat online dengan instansi asal peserta mengenai pemberian tugas tambahan selama mengikuti diklat online.Kata Kunci: Diklat Online, Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran.ABSTRACT: The problem focused in this study is about online training contribution for functional official candidates ofinstructional designers through the government-managed learning portal called Rumah Belajar. The aim of this studyis to review online training contribution for official candidates of instructional designers from the aspects of: (1) thenumber of participants; (2) graduation percentage; and (3) problems encountered in the online training implementation.The method used is a descriptive analysis by processing and analyzing the data and information obtained from therespondents and available documents, and then presenting it descriptively. The result shows that online training hasgreat a contribution for functional official candidates of instructional designers because: (1) it increases the number ofonline training participants for functional official candidates; (2) it saves some training cost; (3) it increases the graduationpercentage at the first year; and (4) it needs some collaboration between ICT Centre for Education and Culture(Ministry of Education and Culture) and the institutions of the participants on the job awarding during the training.Key Words: Online Training, Functional Office of Instructional Designers.
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Oos M. Anwas Oos M. Anwas
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.1 Maret 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.756 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.62

Abstract

diterima: 11 Januari 2013; dikembalikan untuk direvisi: 28 Januari 2013; disetujui: 25 Februari 2013.Abstrak: Perubahan Kurikulum 2013 dilakukan sebagai jawaban atas kebutuhan dan tuntutan zaman di abad 21. Kurikulum ini memiliki karakteristik tersendiri. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi tuntutan perubahan guru dalam inovasi pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum, dan mengidentifikasi berbagai peran TIK dalam mensukseskan implemetasi Kurikulum 2013. Hasil kajian diketahui bahwa kurikulum 2013 menuntut guru melakukan inovasi pembelajaran terutama dalam hal: pembelajaran tematik terintegrasi, pendekatan proses, menanamkan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam setiap mata pelajaran, melatih atau membiasakan berpikir kritis, inovatif, pendekatan scientific, menghargai pendapat dan perbedaan, teloransi, membangun kemandirian, menanamkan kemampuan berkomunikasi, pemanfaatan media massa yang benar, evaluasi yang menyeimbangkan proses dan hasil, dan lainnya. Peran TIK dalam implementasi kurikulum 2013, antara lain: memberikan berbagai contoh nyata model dan inovasi pembelajaran sesuai Kurikulum 2013, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif terutama aspek sikap dan keterampilan, sebagai wahana diskusi dan sharing pengalaman antar guru dalam implementasi kurikulum 2013, sebagai wahana membangun kreativitas peserta didik, dan merupakan sumber belajar yang sesuai tuntutan kebutuhan peserta didik di abad 21.Kata Kunci: kurikulum 2013, teknologi informasi dan komunikasi, media pembelajaran, kompetensi peserta didik abad 21.Abstract: Curriculum 2013 is made as a response to the need and demand of the 21st century. This curriculum has its own characteristics. This paper aimed to identify the demands of change in teacher’s innovative teaching and learning that are appropriate to the curriculum and to identify the role of ICT in the success o Curriculum 2013 implementation. The results of the study noted that the curriculum 2013 required teachers to proceed innovate learning, especially in terms of integral thematic learning, process approach, infusing character education is in every subject, practice or habit of critical thinking, innovation, scientific approach, respecting opinion and difference, tolerance, building independency, instilling the ability to communicate, using the right mass media, evaluation that balancing the process and results, and more. The roles of ICT in curriculum 2013 implementation are: providing tangible examples of appropriate models and innovative learning, creating a conducive learning  environment, especially in aspects of attitudes and skills as a vehicle for discussion and sharing of experiences among teachers in curriculum 2013 implementation, and as a vehicle to build learners’ creativity and a learning resource that suitable for fulfilling the need of 21st century learners. Keywords: curriculum 2013, information and communication technology, media, competency of 21st century learners.
MODEL PEMBELAJARAN DENGAN TIK DI SEKOLAH KATEGORI PERINTIS Jaka Warsihna
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVI No.4 Desember 2012
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1634.022 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.45

Abstract

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan sudah dilaksanakan hampir sebagian besar sekolah di Indonesia. Bentuk pemanfaatannya sangat beragam mulai dari yang sederhana sampai pada tahap maju. Bagaimana guru memanfaatkan TIK untuk pembelajaran di kelas dan model pembelajaran dengan TIK seperti apa agar seluruh siswa dapat belajar secara optimal. Pembelajaran yang mengintegrasikan TIK di sekolah sangat beragam. Keberagaman ini disebabkan oleh empat hal yaitu kebijakan, infrastruktur, bahan ajar berbasis TIK, dan kualitas SDM. Berdasarkan keempat hal tersebut, sekolah dapat dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu kategori rintisan, dasar, menengah, dan mapan. Sekolah kategori rintisan adalah sekolah baru memulai menggunakan TIK untuk pembelajaran. Model pembelajaran berbasis TIK untuk sekolah kategori rintisan adalah berpusat pada siswa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa harus memperhatikan isi pembelajaran, strategi pembelajaran, lingkungan kelas, sistem penilaian, dan teknologi yang tersedia. Hal kedua yang perlu dilakukan oleh guru adalah pembelajaran aneka sumber. Pada umumnya guru belum memanfaatkan lingkungan dan teknologi sebagai sumber belajar. Ketika hal ini sudah dimanfaatkan, maka proses pembelajaran menjadi lebih alami, sosial, peran guru sudah berubah sebab guru bukan satu-satunya sumber informasi, dan siswa akan lebih aktif karena terlibat dari awal sampai akhir baik perencaaan sampai dengan evaluasi.
JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN (JF-PTP): APA DAN BAGAIMANA? Sudirman Siahaan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.169 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v14i1.453

Abstract

Salah satu kebijakan Pemerintah yang terus-menerus disosialisasikan yang berkaitan dengan birokrasi adalah “ramping struktur, kaya fungsi”. Berdasarkan kebijakan yang demikian ini, lembaga pemerintah secara berkelanjutan menerapkan perampingan atau penciutan struktur organisasi di satu sisi, tetapi di sisi yang lain menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan berbagai jabatan fungsional. Beberapa di antara jabatan fungsional yang dibina oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) adalah mengenai: dosen, guru, pamong belajar, pengawas, dan pengembang teknologi pembelajaran. Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF-PTP) adalah jabatan fungsional yang ditetapkan oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) melalui Peraturan Menpan Nomor PER/2/M.PAN/ 3/2009 tertanggal 10 Maret 2009. Dengan ditetapkannya JF-PTP diharapkan ada arah pengembangan karier yang jelas dan pasti bagi para lulusan program studi atau jurusan Teknologi Pendidikan/Pembelajaran dan program studi lainnya yang relevan dan mereka yang berkiprah di lembaga-lembaga pendidikan, pelatihan, atau lembaga pemerintah lainnya yang mengembangkan atau menerapkan teknologi pembelajaran. Demikian juga di sisi lainnya bagi perguruan tinggi, sekolah, lembaga pelatihan, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya yang mengembangkan atau menerapkan teknologi pembelajaran mempunyai dasar juridis dalam pengajuan kebutuhan formasi pegawai. Mengingat ketetapan tentang JF-PTP ini masih baru dan masih dalam tahap sosialisasi, maka tulisan ini juga dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk menyosialisasikan keberadaan Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelaj
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE POWER TEACHING KONSTRUKTIF BERBASIS E-LEARNING Ririn Widiyasari
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.833 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.153

Abstract

Abstrak:Metode pembelajaran power teaching konstruktif berbasis e-learning menekankan pada proses pembelajaran peserta didik yang aktif, yang melibatkan aktivitas visual, verbal, dan kinestetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil pengembangan perangkat pembelajaran dengan metode power teaching konstruktif berbasis e-learning untuk materi program linier yang valid, efektif, dan praktis. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan model 4-D Thiagarajan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah silabus, SAP, e-Learning, worksheet, dan Tes Hasil Belajar (THB). Subjek uji coba pada penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Semester 6. Teknik analisis data untuk menilai valid tidaknya perangkat pembelajaran adalah dengan menggunakan instrumen lembar validasi perangkat pembelajaran. Keefektifan dinilai dengan analisis keaktifan mahasiswa, analisis uji ketuntasan menggunakan one sample t-test dan uji proporsi, serta analisis uji banding. Kepraktisan perangkat dinilai menggunakan angket respons mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah mempunyai nilai validitas, kepraktisan, dan keefektifan yang tinggi. Hal ini terlihat dari pendapat validator, respon mahasiswa, dan hasil uji coba lapangan. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan metode power teaching konstruktif berbasis e-learning ini dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa sehingga prestasi belajar mahasiswa lebih baik. Oleh karena itu, disarankan agar pembelajaran dengan menggunakan metode power teaching konstruktif berbasis e-learning seperti ini perlu diterapkan pada materi pelajaran yang lain.Kata kunci: Metode Power Teaching, Konstruktif, E-learning, Perangkat PembelajaranAbstract:E-learning based constructive power teaching method emphasizes on learning process of active students including visual, verbal, and kinesthetic activities. The objective of this research is to develop a learning tool with elearning based constructive power teaching method for the material of linier program which is valid, effective, and practical. This learning tool development uses the 4-D Thiagarajan Model. The developed learning components are sylabus, Lesson Plan, e-learning, worksheet, and learning result evaluation. The subject of this research is the 6th semester students of Mathematic Education Study Program. Data analysis technique to value the validity of the learning tool is done by using learning tool validation sheets. Its effectivity is valued by using student activity analysis, completeness test analysis of one sample t-test and proportional test, and comparative test analysis. Its practicality is valued by using students’ response questionnaire. The result of this research shows that the developed learning tool has got high validity, practicality, and effectivity scores. This is indicated by the statement of the validators, students’ response, and field test result. Based on the field test, the developed learning tool with e-learning based constructive power teaching method can increase the students’ learning results to be better. Therefore, it is recommended that this e-learning based constructive power teaching method is also applied in the learning of other materials.Keywords: Power Teaching Method, Constructive, E-learning, Learning Tool
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) UNTUK PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 5 PONOROGO, JAWA TIMUR Arie Kurniawan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.934 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.369

Abstract

 Saat ini, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk membantu proses pembelajaran merupakan suatu hal yang biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di SMPN 5 Ponorogo. Hal-hal yang dipehatikan meliputi peralatan yang digunakan, frekuensi pemanfaatan, hambatan yang dihadapi, dukungan dari pemimpin, serta pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa. Objek dari penelitian ini adalah 51 orang guru di SMPN 5 Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa seluruh responden sudah memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran meskipun dengan frekuensi yang berbeda-beda. Hambatan yang dihadapi antara lain adalah keterbatasan sarana serta rendahnya kemampuan memanfaatkan TIK. Meskipun literasi digitalnya masih rendah, seluruh guru memiliki semangat belajar yang tinggi sehingga kemampuannya bisa ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan. Pemanfaatan TIK juga terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dan berdampak juga terhadap prestasi belajar mereka. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang memanfaatkan TIK, pihak sekolah perlu meningkatkan kualitas perangkat TIK. Selain itu, perlu juga dilakukan pelatihan guna meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan TIK untuk mendukung proses pembelajaran.Currently, the use of Information and Communication Technology (ICT) to help the learning process is a common thing. This research aims to find out how the utilization of ICT for learning in SMPN 5 Ponorogo is. The concern includes the utilized-equipment, the utilization frequency, faced-obstacles, support from the leaders, and the impcat on the students’ learning motivation. The object of this research is 51 teachers in SMPN 5 Ponorogo. This research uses survey method with questionnaire and interview instrument. The data obtained are analyzed descriptively quantitatively. The research result states that all respondents have utilized ICT in their learning process although with different frequency. Obstacles encountered include limited facilities and low ability to utilize ICT. Despite their low digital literacy, all teachers have high learning spirit so that their skills can be improved through trainings. ICT utilization also proves to be able to increase students’ learning motivation and also impact their learning achievement. To improve the quality of learning process that utilizes ICT, the schools need to improve the quality of ICT equipment. In addition, some relevant training are also necessary to improve the teachers’ ability in utilizing ICT to enhance the learning process.
INTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER DAN KECERDASAN MAJEMUK DALAM PENERAPAN KORPUS LINGUISTIK DAN MISSION WALLS Eka Lutfiyatun Lutfiyatun
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 1, Juni 2018
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.581 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v21i3.340

Abstract

ABSTRAKSistem kurikulum pendidikan di sekolah mengintegrasikan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter dalam setiap aktifitas pembelajaran. Hal ini tentunya dapat menjadi bekal yang sangat berharga berupa nilai-nilai luhur yang akan sangat berguna ketika siswa benar-benar terjun ke dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan karakter pada pembelajaran bahasa asing sangat erat kaitannya karena latar belakang bahasa asing yang dipelajari maupun siswa sebagai subjek belajar tentunya berbeda. Selain itu, kesulitan siswa dalam mempelajari materi membaca, khususnya analisis gramatika pun menjadi perhatian guru. Tidak hanya dalam kognitif saja, guru juga perlu memerhatikan aspek kecerdasan siswa yang berbeda, atau kecerdasan majemuk yang menuntut guru untuk memberikan perlakuan yang sesuai. Sehingga guru perlu menerapkan berbagai teknik pembelajaran yang dapat menggugah semangat siswa meskipun harus mempelajari materi bertingkat kesulitan tinggi. Salah satu cara yang dapat diterapkan adalah dengan penggunaan media korpus linguistik berbasis web yang bernama The Quranic Arabic Corpus dan penerapan teknik pembelajaran Mission Walls. Penelitian ini menggunakan metode analisis kajian pustaka, dengan menganalisis beberapa karya ilmiah yang merupakan hasil laporan penelitian penggunaan media korpus linguistik dan penerapan Mission Walls dalam rangka penguatan pendidikan karakter dan kecerdasan majemuk. Hasilnya adalah pendidikan karakter dan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk menjadi penting dan integrasi web korpus dan Mission Walls dapat diterapkan. Keseluruhan Mission Walls mengandung 11 nilai karakter, yakni jujur dan rasa ingin tahu, toleransi, kerja keras, tanggung jawab, kreatif, dan demokratis, menghargai prestasi, komunikatif, dan gemar membaca. Kesimpulannya, sangat memungkinkan bagi guru untuk menggunakan media berbasis web, penerapan berbagai teknik pembelajaran inovatif dan megintegrasikannya dengan penguatan pendidikan karakter dan mengasah kecerdasan majemuk siswa.
PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH STATISTIKA BERBASIS SPREADSHEET UNTUK JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK I Made Wijana; A. A. Putri Suardani
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.394 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.158

Abstract

Abstrak:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan rancangan modul mata kuliah statistika berbasis spreadsheet yang inovatif untuk meningkatkan prestasi mahasiswa Jurusan Akuntansi pada Politeknik Negeri Bali (PNB). Metode pengembangan yang digunakan adalah model dari Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan yang dimodifikasi dan dirancang dalam tiga tahapan, yaitu tahap analisis kurikulum, tahap analisis kebutuhan, serta pengembangan rancangan modul-modul dan penyusunan draft modul sebelum dilakukan validasi awal. Berdasarkan analisis kurikulum dan analisis kebutuhan, maka dikembangkan 7 rancangan modul dengan judul Data, Distribusi Frekuensi, Ukuran Pemusatan, Ukuran Dispersi, Regresi dan Korelasi, Time Series, dan Angka Indeks. Rancangan modul-modul mata kuliah statistika berbasis spreadsheet dimulai dari Standar Kompetensi (SK). Kemudian, Standar Kompetensi dijabarkan menjadi beberapa Kompetensi Dasar (KD) yang masing-masing mempunyai Indikator Hasil Belajar (IHB). Selanjutnya adalah pengembangan Materi Pokok untuk mencapai Kompetensi Dasar sesuai Indikator Hasil Belajar masing-masing yang dibuat dalam bentuk modul. Masing-masing rancangan modul mengandung tujuan, kedudukan modul, isi modul serta evaluasi. Isi modul mengandung aplikasi pada spreadsheet, tugas, tes formatif dan tes kompetensi.Kata kunci: Statistika, Modul, Modul Berbasis SpreadsheetAbstract:The purpose of this research was to produce a design of innovative spreadsheet-based statistics course modules to enhance the achievement of students of Accounting Department of Bali State Polytechnic (PNB). The applied method was the one from the Directorate of Vocational Middle Education which was modified and designed in three steps, namely Curriculum Analysis, Need Analysis, and Module Design Development as well as Module Draft Arrangement before initial validation. Based on the curriculum and need analysis, 7 modules are designed: Data, Frequency Distribution, Central Tendency, Dispersion, Regression and Correlation, Time Series, and Index. Spreadsheet-based statistics course module design starts from Competence Standard (SK). Then, it is defined in some Basic Competencies (KD), of which each has their Learning Result Indicators (IHB). Each Basic Competence (KD) is developed into Principal Materials in accordance with their Learning Result Indicators in the form of module. Each modul design has its own objectives, modul position, module content, and evaluation. The module contains applications on spreadsheet, assignments, formative tests, and competency tests.Key Words: Statistics, Module, Spreadsheet-Based Modules
PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI BELAJAR DALAM KELOMPOK KECIL UNTUK MENINGKATKAN PROFESI BELAJAR PADA MATA KULIAH TEORI PELUANG Laila Hayati dan Mamika Ujianita Romdhini
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.504 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.18

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dengan pendekatan pemecahan masalah melalui belajar dalam kelompok kecil. Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus pada mahasiswa semester I program studi pendidikan matematika FKIP Universitas Mataram tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan dari siklus 1 sampai siklus 3 berturut-turut diperoleh ketuntasan belajar yang dicapai mahasiswa adalah 85,19% dengan rata-rata 78,37; 59,25% dengan rata-rata nilai 59,35 dan 81,48% dengan rata-rata nilai 79,81. Aktivitas belajar mahasiswa dari siklus 1 sampai siklus 3 berjalan efektif. Dari hal tersebut, disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pemecahan masalah melalui belajar dalam kelompok kecil dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan matematika tahun ajaran 2011/2012 pada mata kuliah teori peluang.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SWAY PADA MATA PELAJARAN TIK Lina Widi Astuti
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.194 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i1.588

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis Sway. Media pembelajaran dikembangkan mengacu pada model penelitia dan pengembangan Deck and Lou Carey yang meliputi sepuluh tahapan, yaitu asses needs to identity goal, conduct instructional analysis, identyfing entry behavior characteristic, writing performance objecctives, developing and selecting instructio, developing instructional strategy, developing and selecting instruction, designing and conducting formative evaluation, revising instruction, dan designing and conducting summative evaluation. Kelayakan media pembelajaran hasil pengembangan mengacu pada hasil penilaian ahli, praktisi lapangan dan respon peserta didik sebagai subyek uji coba. Hasil penelitian menunjukkan media pembelajaran berbasis Sway yang dikembangkan telah memenuhi standar aspek kelayakan bahan ajar.

Page 1 of 38 | Total Record : 376


Filter by Year

2013 2022


Filter By Issues
All Issue Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 1, Juni 2022 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.4 Desember 2012 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.3 September 2012 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 2, Desember 2021 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 1, Juni 2021 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 2, Desember 2020 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 1, Juni 2020 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006 Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 14, Juni 2004 Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013 Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 2, Desember 2008 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 15, Desember 2004 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 2, Desember 2018 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 1, Juni 2018 Jurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017 Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010 Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008 Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007 Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 2, Desember 2016 Juni Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 1 Juni 2016 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 3 Desember 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 2 Agustus 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014 Jurnal Teknodik Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVII No.1 Maret 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012 Jurnal Teknodik Vol. XV No.2 Desember 2011 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.1 Maret 2012 Jurnal Teknodik Vol.XV No.1 Juli 2011 More Issue