cover
Contact Name
Zainuddin Nasution
Contact Email
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Phone
+6287877488487
Journal Mail Official
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Pusdatin, Kemendikbud. Jl. R.E. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Telepon (021) 7418808; Faksimilie (7401727; Tromol Pos 7/CPA Ciputat 15411
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknodik
ISSN : 20883978     EISSN : 25794833     DOI : 10.32550
Core Subject : Science, Education,
Scope: The scope of TEKNODIK Journal is about Educational Technology (Learning), as a discipline, subject material, or profession. The process of activities includes Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). The scope of TEKNODIK Journal is not only in the form of study, research, or development, but also book review on education technology. Focus: 1. Distant and Open Learning; 2. Information and Communication Technology (ICT) for Education; 3. Learning Strategy; 4. Learning Media; 5. Innovative Learning System or Model; 6. Development of Digital Learning Content; 7. Utilization of ICT and other media for Education (Learning)
Articles 383 Documents
POLA KEGIATAN PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN JARAK JAUH Bambang Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.613 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v18i1.113

Abstract

Abstrak:Tulisan ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang pola pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pola pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh dapat berbentuk belajar mandiri, belajar kelompok, tutorial, dan layanan bantuan belajar. Selain itu, hasil kajian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh menempati posisi dan peranan yang sangat penting. Inti dari pembelajaran adalah bagaimana proses belajar itu terjadi pada diri peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar.Kata kunci: pendidikan jarak jauh, pembelajaran, belajar mandiri, belajar kelompok, tutorial. Abstract:This study aims to describe the patterns of learning in distance education. The results of this study indicate that the pattern of learning in distance education can take the form of independent learning, group learning, tutorials, and learning support services. In addition, the results of this study indicate that the learning in distance education has position and a very important role. The essence of learning is how the learning process happened to the learners. Therefore, learning is a process of interaction between educators with learners and learning resources.Keywords: distance education, learning, self study, study group, tutorial
PODCAST SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERBASIS AUDIO AUDIO PODCASTS AS AUDIO-BASED LEARNING RESOURCES Faiza Indriastuti; Wawan Tri Saksono
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.18 No. 3 Desember 2014
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.323 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.136

Abstract

Abstrak:Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran pada abad ini mempengaruhi cara pandang dan strategi pembelajaran pendidik serta mengubah cara belajar peserta didik. Pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran akan meningkatkan kreativitas bagi pendidik dan peserta didik. Bentuk media pembelajaran yang semakin beragam menjadi tantangan tersendiri bagi para pengembang model media pembelajaran. Demikian juga dengan model media audio pembelajaran, yang meskipun sederhana mempunyai keunikan tersendiri. Model dan format sajian media audio pembelajaran yang sedang popular saat ini adalah podcast. Adapun permasalahan dalam kajian ini adalah (1) bagaimana menjadikan media audio pembelajaran (bahan ajar dan bahan siar) yang telah dikembangkan BPMRP Kemdikbud, menjadi salah satu sumber belajar yang efektif dan efisien bagi pengguna, (2) bagaimana rancangan podcast sebagai sumber belajar, dan (3) bagaimana podcast menjadi salah satu cara memperluas jangkauan distribusi program selain sosialisasi. Tujuan kajian ini adalah memberikan variasi sajian media audio pembelajaran dalam bentuk podcast sebagai sumber belajar sehingga memudahkan pengembang model media audio pembelajaran dalam rangka memperluas jangkauan distribusi dan pemanfaatannya. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa: (1) media audio pembelajaran produksi BPMRP Kemdikbud yang berupa bahan belajar dan bahan layak siar sebagai podcast audio resources, (2) podcast audio dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang efektif dan efisien, dan (3) podcast menjadi salah satu cara untuk memperluas jangkauan distribusi program selain sosialisasi.Kata kunci: TIK dalam pembelajaran, sumber belajar, media audio pembelajaran, podcast. Abstract:Nowadays, the use of Information and Communication Technology (ICT) in learning affects the perception and the way educators teach as well as changing the way of students in learning. The use of media in learning will increase their creativity for both educators and students. The emergence of variety of learning media has become a challenge on its own for learning media developers. In the same manner, the audio form of learning media simply has its own uniqueness. The current trend of audio format and model for learning is podcast. The problems addressed in this article are: (1) how to make an instructional audio media (teaching and broadcasting materials) which has been developed by BPMRP Kemdikbud into one of the effective and efficient learning resources for the user, (2) how to design a podcast as learning resources, and 3) how do the podcast being one of the ways to extend the coverage of program distribution to disseminate. The purpose of this article is to provide a variety of audio media presentation for learning in form of podcast, making it easier for podcast developers to expand the coverage of program distribution and utilization. Some conclusions of the review are: (1) the product of instructional audio media by BPMRP in the form of audio podcast for teaching and broadcasting materials, (2) the audio podcast serves as effective and efficient learning resources, and (3) podcast is one of the ways to extend program distribution’s coverage besides conducting program socialization.Keywords: ICT in learning, learning resources, instructional audio media, podcast.
KEPUASAN SEORANG PNS Jaka Warsihna
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.904 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v12i1.424

Abstract

Masih banyak orang menginginkan menjadi PNS. Tetapi motivasi mereka kadang tidak sama. Ada yang cita-cita utama, ada juga yang karena sudah merasa cocok, namun ada juga karena tidak ada pilihan lain alias terpaksa. Keterpaksaan mereka juga banyak alasannya. Setelah menjadi PNS ada yang merasa puas dan ada yang kecewa. Kepuasan seseorang menjadi PNS banyak faktor yang mempengaruhinya, demikian juga kekecewaan. Namun kadang orang mengukurnya hanya dari segi imbalan atau gaji yang diterima. Padahal masih banyak tolak ukur lain yang lebih dari sekedar imbalan.
STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA TEACHING AIDS PAUD Manik Manikowati
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVI No.3 September 2012
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1356.673 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.28

Abstract

Studi kelayakan ini bertujuan untuk mengkaji layak tidaknya model multimedia teaching aids PAUD dikembangkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dan informasi dikumpulkan melalui petikan hasil evaluasi program teaching aids yang telah dikembangkan pada periode sebelumnya dan dokumen hasil analisis kebutuhan teaching aids yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Kedua hasil kajian tersebut selanjutnya dikomparasikan untuk mendapatkan simpulan. Dari hasil studi yang dilakukan diperoleh bahwa pada pengembangan model multimedia teaching aids yang dikembangkan pada periode sebelumnya, kelemahan yang signifikan terdapat pada format sajian. Sedang dari studi hasil analisis didapatkan bahwa multimedia teaching aids dibutuhkan oleh sekolah-sekolah PAUD dan dibutuhkan oleh pengguna untuk memotivasi dalam proses pembelajaran, untuk mewakili konten materi yang diajarkan, serta dibutuhkan untuk melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran (learning sources). Dari hasil komparasi disimpulkan bahwa model multimedia teaching aids untuk PAUD dengan format sajian yang berbeda dari sebelumnya layak dikembangkan.
KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA DENGAN SIKAP MEREKA TERHADAP QUIPPER SCHOOL Zaitun Zaitun; Aan Nopianah
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.721 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i3.168

Abstract

Abstrak:Dalam proses pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing, salah satu faktor yang menentukan keberhasilan peserta didik adalah motivasi. Motivasi peserta didik tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, dan salah satunya adalah model pembelajaran. Model pembelajaran yang tepat, efektif, menarik, dan inovatif dianggap mampu meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar. Salah satu model pembelajaran berbasis teknologi yang inovatif adalah Quipper School. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris dengan sikap mereka terhadap Quipper School pada siswa kelas XI SMAN 55 Jakarta. Penelitian kuantitatif ini menggunakan studi korelasi. Sampel pada studi ini adalah 30 peserta didik kelas XI SMAN 55 Jakarta. Nilai motivasi dan sikap terhadap Quipper School peserta didik didapatkan setelah mereka mengisi angket. Angket motivasi dalam belajar bahasa Inggris terdiri dari 32 butir. Angket ini diadopsi dari Attitude Motivation Test Battery (AMTB). Sedangkan angket sikap mereka terhadap Quipper School terdiri dari 23 butir. Angket ini diformulasikan berdasarkan struktur sikap. Analisis data menggunakan korelasi Spearman Rank. Hasil analisis menunjukan bahwa rs adalah 0,109. Kemudian penulis membandingkan dengan rs table pada tingkat signifikansi 5% (0,364), hubungan antara motivasi peserta didik dalam belajar bahasa Inggris dan sikap mereka terhadap Quipper School adalah negatif (rs < rs table ; 0,109 < 0,364). Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif hipotesis (Ha) ditolak dan null hipotesis (Ho) diterima, dengan kata lain tidak ada hubungan antara motivasi peserta didik dalam belajar bahasa Inggris dan sikap mereka terhadap Quipper School.Kata Kunci: Sikap, motivasi, quipper schoolAbstract:In the learning process of English as a foreign language, one of the factors which influence students achievement is motivation. This motivation is also affected by several things, and one of them is learning model. An appropriate, effective, interesting, and innovative learning model is considered to be able to pump students’ learning motivation up. One of innovative IT-based learning models is Quipper School. The purpose of this research was to find out the correlation between students’ motivation in learning English and their attitude towards Quipper School at the second grade of SMAN 55 Jakarta. In this quantitative research, the author used correlational study. The sample of this study is 30 students from second grade of SMAN 55 Jakarta. The students’ motivation and attitude towards Quipper Score were obtained from the students after they filled out the questionnaires. The students’ motivation questionnaire consists of 32 items. This questionnaire was adopted from AMTB (Attitude Motivation Test Battery). While the students’ attitude towards Quipper School questionnaire consists of 23 items. This questionnaire was formulated based on attitude structure. The data was analyzed by using Spearman Rank technique. The calculation resulted in the rs value of 0,109. Then, the author compared it with rs table at the significant degree of 5% (0,364), the correlation between students’ motivation in learning English and attitude towards Quipper School was negative (rs <rs table ; 0,109 < 0,364). The result of this research is: alternative hypothesis (Ha) is rejected and null hypothesis (Ho) is accepted. It means that there is no correlation between students’ motivation in learning English and their attitude towards Quipper School.Keywords: Attitude, motivation, quipper school
SISTEM E-LEARNING BERBASIS MODEL MOTIVASI KOMUNITAS Romi Satria Wahono
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.819 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v21i3.469

Abstract

e-Learning system is a required solution in education at this globalization era. The existence of e-Learning with information tecnology support bring the transformation from conventional education process into digital form, both content and system perspective. However, recently e-Learning industry is experiencing of crisis, causing to failure and lack of e-Learning implementation in various sector in the world. Failure is especially caused by limited number of user and the lack of motivation to finish eLearning. This paper give solution by developing e-Learning system based on community motivation model which able to overcome the problems regarding to user motivation in the implementation of e-Learning system. Model is developed based on the theory of learning motivation and requirement capturing from the requirement engineering’s field. The indicators used to measure the model effectiveness are hit and visit statistics, traffic ranking, comparison with other similar e-Learning system, and the relation between concepts in model. Community motivation model have been implemented in web based public e-Learning systems (IlmuKomputer.Com), with the significant results appeared
Kumpulan Abstrak Redaksi Teknodik
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.143 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.72

Abstract

FACEBOOK DAN KETUNTASAN BIMBINGAN VIRTUALDALAM MENCETAK ILMUWAN MASA DEPANFACEBOOK AND VIRTUAL GUIDANCE COMPLETENESS IN MAKING FUTURE SCIENTISTDeni DarmawanJurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, UPI.Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Jawa Barat(diestry2005@yahoo.com) PENGEMBANGAN MEDIA CLASSROOM BLOGGING UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TIK SISWADEVELOPING CLASSROOM BLOGGING MEDIA TO INCREASE THEABILITY OF STUDENT TO COMPREHEND THE ICT CONCEPTDedi Rohendi, Lida Ayu Mentari, dan Asep Saepudin1) FPTK UPI, 2) Prodi Ilkom FPMIPA UPI, 3) Jurusan PLS UPIJl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Jawa Barat(aspudin@gmail.com)
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN GOOGLE EARTH TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR SPASIAL Dwi Angga Oktavianto
Jurnal TEKNODIK Juni
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.539 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v21i1.227

Abstract

Abstrak: Pembelajaran geografi berguna untuk membekali siswa keterampilan berpikir spasial. Pembelajaran geografi harus diarahkan menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik perlu memanfaatkan perkembangan teknologi terutama teknologi berbasis geospasial, salah satunya berupa Google earth. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai pengaruh penggunaan pembelajaran berbasis proyek berbantuan Google earth terhadap keterampilan berpikir spasial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan desain quasi experimental berupa pretest-posttest nonequivalent control group design. Penelitian dilakukan pada Kelas X IPS SMA Negeri 1 Cawas. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir spasial adalah modifikasi dari Spatial Thinking Ability Test. Analisis data melalui t test dengan menggunakan SPSS 20.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek berbantuan Google earth berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir spasial siswa. Di samping itu, juga ditemukan beberapa kelebihan dari pembelajaran berbasis proyek berbantu Google earth, antara lain: (1) mendorong siswa menjadi tertantang untuk menyelesaikan permasalahan nyata melalui kegiatan proyek, (2) siswa semakin aktif dalam pembelajaran, (3) kinerja siswa dalam menyelesaikan proyek lebih teratur, (4) siswa lebih memiliki keleluasaan untuk menyelesaikan proyek, (5) siswa termotivasi berkompetisi menghasilkan produk yang terbaik,dan (6) siswa mengalami peningkatan keterampilan berpikir spasial.Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Google Earth, Berpikir Spasial Abstract: Learning geography is useful to equip students spatial thinking skills. Learning geography should be directed to use a scientific approach. The scientific approach needs to harness technological developments mainly based geospatial technologies, one of them is Google earth. This study aims to determine the effect of the use of project-based learning assisted Google earth to spatial thinking skills. The method used in this research is to design the form of quasi-experimental pretest-posttest nonequivalent control group design. The study was conducted on Class X IPS SMA Negeri 1 Salam Babaris. The instrument used to measure the spatial thinking skills is a modification of the Spatial Thinking Ability Test. Analysis of the data by t test using SPSS 20.0 for windows. The results showed that the project-based learning Google earth aided significantly influence spatial thinking skills of students. In addition, also found some of the advantages of the project-based learning assisted Google earth, among others: (1) encourage students be challenged to solve real problems through project activities, (2) the students more active in learning, (3) the performance of students in complete the project more organized, (4) students have more flexibility to complete the project, (5) students are motivated to compete to produce the best product, and (6) students has increased spatial thinking skills.
BIOLOGI KOMUNIKASI MELALUI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENUJU AKSELERASI PEMBELAJARAN * Deni Darmawan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.364 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.545

Abstract

Biologi Komunikasi merupakan cabang Ilmu Komunikasi yang memiliki bidang garapan khusus terhadap upaya-upaya penjelasan mengenai fenomena dibalik fenomena psikologi. Bidang garapan ini sangat penting untuk lebih banyak dikaji secara mendalam khususnya melalui penelitian-penelitian yang sifatnya eksperimental/laboratorium. Sehingga Biologi Komunikasi ini dapat menjadi Mata Kuliah Khusus pada Program Studi Komunikasi di kemudian hari. Salah satu temuan yang sangat penting dari penelitian, yaitu ditemukannya bukti mengenai perilaku biologi komunikasi yang terjadi di dalam otak manusia, dalam hal ini peserta didik. Perilakuperilaku tersebut ditunjukkan melalui bukti-bukti proses komunikasi yang dilakukan oleh bagian-bagian spesifik otak ( Frontal (F); Temporal (T); Parasagital (P); Occipital (Oc); dan Central (C)) khususnya ketika peserta didik melakukan aktivitas belajar dalam bentuk mengamati, memahami, mendengar, dan melakukan kecenderungan bertindak. Masing-masing bagian spesifik otak tersebut melakukan transfer informasi yang berasal dari luar individu, khususnya stimulus yang dikemas dalam bentuk media yang berbasis Teknologi Informasi, sebagaimana yang banyak ditemui dalam bentuk model-model pembelajaran dewasa ini ( Computer Based Instruction : Drill, Tutorial, Simulasi, dan Permainan); ataupun yang dikemas dengan pemanfaatan ICT ((Information Communication and Technology) di sekolah-sekolah.Temuan penelitian ini secara praktis bisa diaplikasikan pada kelompok bidang studi sosial maupun bidang eksakta mulai jenjang Sekolah Dasar sampai dengan Pendidikan Tinggi.
Pembelajaran Sosial Emosional Sebagai Dasar Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Syamsul Hadi Syamsul Hadi
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. XV No.2 Desember 2011
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.22 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.104

Abstract

Abstrak:Proses pembelajaran anak tidak tergantung pada aspek inteligensi atau kemampuan kognitif saja, tetapi juga dipengaruhi oleh aspek lain seperti aspek perkembangan emosi dan sosial. Aspek emosi dan sosial ini sangat berpengaruh terhadap prilaku anak kepada dirinya, orang lain dan lingkungannya. Pada anak usia dini aspek sosial emosi ini dapat dikembangkan melalui pembelajaran sosial emosional. Dimana pembelajaran sosial emosional adalah proses mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi sosial dan emosional sebagai modal anak dalam berinteraksi dengan dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar. Pembelajaran  sosial emosional ini dapat dijadikan sebagai awal dan dasar penanaman pendidikan karakter kepada anak usia dini. Ada empat kompetensi kunci pengembangan dalam aspek sosial emosional anak; self-awareness, self-management, social awareness, responsible decision making, dan relationship management. Keempat kompetensi ini penting dikembangkan sejak usia dini untuk membangun dan menanamkan keterampilan sosial anak. Karena dengan mengembangkan keempat aspek sosial emosional anak tersebut akan berimplikasi pada tertanamnya sifat-sifat baik/ karakter-karakter unggul pada diri anak dalam dunia sosial. Metode-metode seperti bermain, modeling, story telling, drama dan lainnya tepat digunakan untuk mengembangkan keempat keterampilan tersebut. Kata kunci: PAUD, pendidikan karakter, pembelajaran sosial emosionalAbstract:Children’s learning process does not depend only on the aspect of intelligence or cognitive abilities, but also influenced by other aspects such as emotional and social aspects of development. The emotional and social aspects have big influence on the child behaviortoward himself, others and the environment. In early childhood social emotional aspects can be developed through social emotional learning. Social emotional learning is the process of developing skills, attitudes, and values necessary to acquire social and emotional competence as a capital of children in interacting with himself, others and the environment. Emotional social learning can serve as the beginning and foundation in plantings character education to early childhood. There are four key competencies in social emotional development of children; self-awareness, self-management, social awareness, responsible decision making, and relationship management. These four competencies are important to be developed since early age to build and instill social skills of children. By developing the four social and emotional aspects of children, the good nature or excellent characters will be internalized within the children. Methods to be used in developing the four characters can be as follow: playing, modelling, story telling, drama, etc.Key words: early childhood, character education, social emotional learning

Page 4 of 39 | Total Record : 383


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 1, Juni 2023 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 1, Juni 2022 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.4 Desember 2012 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.3 September 2012 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 2, Desember 2021 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 1, Juni 2021 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 2, Desember 2020 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 1, Juni 2020 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006 Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 14, Juni 2004 Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013 Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 2, Desember 2008 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 15, Desember 2004 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 2, Desember 2018 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 1, Juni 2018 Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010 Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008 Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007 Jurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017 Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 2, Desember 2016 Juni Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 1 Juni 2016 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 3 Desember 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 2 Agustus 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014 Jurnal Teknodik Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVII No.1 Maret 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012 Jurnal Teknodik Vol. XV No.2 Desember 2011 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.1 Maret 2012 Jurnal Teknodik Vol.XV No.1 Juli 2011 More Issue