cover
Contact Name
Ahmad Hamdan
Contact Email
jendelapls@unsil.ac.id
Phone
+6282218318901
Journal Mail Official
ndelapls@unsil.ac.id
Editorial Address
Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jl. Siliwangi, Kahuripan, Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46115
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah
Published by Universitas Siliwangi
ISSN : 25417045     EISSN : 27453944     DOI : -
Ruang lingkup Jurnal Jendela PLS meliputi : Pengembangan sosial dan pembangunan masyarakat pendidikan orang dewasa dan andragogi pendidikan keluarga, gender dan anak usia dini pendidikan kecakapan hidup pemberdayaan masyarakat model, strategi dan metode pelatihan dan kursus model, strategi dan metode pembelajaran pendidikan masyarakat / nonformal
Articles 74 Documents
KEARIFAN LOKAL DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN (Studi Kasus di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya dan di Kampung Kuta, Kabupaten Ciamis) Yus Darusman
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2016): Jendela PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.005 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v1i1.129

Abstract

Abstract: Environment preservation becomes very crucial for the continuation of human life since the disasters afflicting to them as the result of the wrong doers attude towards the nature. The more humans desire to exploit the nature for their importance, the more damage the nature will be, and the worse the effect suffered by human. The attitude of simple traditional society with its local wisdom has proven the existence of a harmonious relation between human importance and nature preservation. It is understandable that behind a simple life pattern possessed by traditional society, there are a lot of significance towards the continuance of human life. Without being aware that the relation between human and natural components (ecosystem) have been embodied. Ecofeminism has been existed in the traditional society, to organize the relation not only between human, but also between human and nature.The attitude of being friendly to environment (ecofeminism) is patterned in the form of suggestion and inhibition when humans are in touch with the nature, such as; someone has to be in a sacred state when enrolling a sacred forest (having ablution), it is not allowed to bring any sharp weapons inside,to pick or cut any kinds of tree, unallowed to hunt animals, etc. Keywords; local wisdom, environment preservation, ecofeminism, ecosystem,  exploitation of natural resources.
EVALUASI PRAKTEK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DITINJAU DARI TEORI DEVELOPMENTALLY APPROPRIATE PRACTICE H Utsman
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2016): Jendela PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.592 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v1i1.135

Abstract

Abstract: The application of early childhood education appropriate to the child's development is very important, because inaccuracies will have a negative impact perkebangan next child. Therefore research in order to know: 1) Practice proper education and improper in early childhood education at some kindergartens in terms of the theory of Developmentally Appropriate Practice. 2) The learning process is carried out by teachers in some kindergartens, 3) Characteristics of early childhood and its implications for learning in kindergarten bebeapa. This study used a qualitative approach and data were collected through interviews and field observations. Data were analyzed with constant comparative. The result is: 1) The teachers have done ragsangan experience needed to encourage the children and learning activities appropriately. Likewise, the social development of emotional guidance by means of modeling and encouragement so that children dare to do what is good and right. While planning a less precise because the teachers do just do one aspect only, 2) The process of learning is done early childhood teachers to basically play while learning. Besides, the study also made to the development and improvement of the potential of the child, 3) Most teachers understand the characteristics of the students, and on the basis of the characteristics of teachers design and implement learning activities appropriate child development. Keywords: Education of children; Developmentally Appropriate Practice 
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TERINTEGRASI SOFT SKILL DAN HARD SKILLDALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI WARGA BELAJARPADA LEMBAGA KURSUS KECANTIKAN HERWINA, WIWIN; MADJID, ADJID; DANIAL, ADANG
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 1 (2017): JENDELA PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.274 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v2i1.454

Abstract

Abstrak:Penelitian bertolak dari permasalahan bagaimana kondisi awal pembelajaran pada lembaga kursus kecantikan,bagaimana model konseptual pembelajaran terintegrasi softskill dan hard skill,bagaimana implementasi model pembelajaran terintegrasi soft skill dan hard skill, bagaimana efektivitas model pembelajaran terintegrasi soft skill dan hard skill yang dapat meningkatkan kompetensi warga belajar.Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan model pembelajaran terintegrasi soft skill dan hard skilldalam meningkatkan kompetensi warga belajar.Penelitian dilaksanakan di  LKP Yuwita kota Tasikmalaya, tahun 2017. Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori pendidikan luar sekolah, modelpembelajaran, terintegrasi,  dan kompetensi.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif,pendekatan penelitian pengembangan (Research and Development; R D). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi dan eksperimen. Sampel dalam penelitianterdiri dari 1 orang pengelola, 2 orang instruktur, dan 20 orangwarga belajar. Teknik analisis data menggunakan wawancara,observasi,dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan: (1) kondisi awal pembelajaran pada lembaga kursus kecantikan, masih didominasi oleh tutor, warga kurang dilibatkan dalam pembelajaran, (2) validasi ahli telah menghasilkan model pembelajaran terintegrasi dalam meningkatkan kompetensi warga belajar, (3) implementasi model dapat menghasilkan model pembelajaran terintegrasi soft skilldanhard skill untuk meningkatkan kompetensi warga belajar, dan (4) model pembelajaran terintegrasi soft skill dan hard skill yang dikembangkan dalam penelitian ini sesuai dengan hasil analisis kualitatif maupun kuantitatif dari hasil pengujian telah efektif meningkatkan kompetensi warga belajar pada lembaga kursus kecantikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran terintegrasi soft skilldan hard skill yang dikembangkan ternyata telah efektif dalam meningkatkan kompetensi warga belajar pada lembaga kursus kecantikan . Kata-kata kunci:model terintegrasi, soft skill, hard skill, kompetensi
RESPON PEMIMPIN PEMBANGUNAN TERHADAP PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN DI DESA SARIBAKTI KECAMATAN PEUNDEUY KABUPATEN GARUT Haerudin, Ae
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2016): Jendela PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.561 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v1i1.130

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to describe and analyze the influence of demographic background and attitudes of leadership on the response of leader development, describe and analyze the relationship between demographic background and attitudes of leadership, and to describe the percentage of responses development leader in PNPM-MPD in the village Saribakti District of Peundeuy Garut. This research uses descriptive method with quantitative approach through path analysis or path analysis. The tools used in this research is to use a questionnaire to describe and analyze the influence of demographic background and attitude development leader on the response to the PNPM-MPD, the relationship between demographic background and attitudes of leadership, as well as the percentage response of leader development on PNPM-MPD. The results of the study with a population of 50 people and a sample of 44 people with a confidence level of 95% indicates that the demographic background significant negative effect on the response of leader development, while the attitude of the leadership have a positive influence and significant impact on response development leader at 65%, and the influence from other factors not examined by 35%. Demographic background and attitudes of leadership has a positive relationship at 0.4861 with a level of relationship. 66% attitude and response development leader in PNPM-MPD is at a low level where the percentage of perception of 72.60%, 68.52% attitude and actions amounted to 28.53%, in terms of response seen development leader of perceptions and attitudes have a degree high, but at this stage of action into a very low level.Key Word: Development Leader Response, Community Empowerment,
PEMBINAAN GURU MELALUI SUPERVISI AKADEMIK (Pengaruh Bantuan Layanan Profesional terhadap Kreativitas Guru di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya) Mumu, H; Madjid, Adjid
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 1 (2017): JENDELA PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jpls.v2i1.448

Abstract

Abstrak: Bantuan layanan profesional oleh kepala sekolah yang bertanggung jawab dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan, diharapkan para guru memperoleh pengetahuan yang lengkap sebagai landasan dalam melaksanakan tugasnya. Demikian juga pengetahuan yang dimilikinya dapat meningkatkan dan mengembangkan kreativitasnya dalam pembelajaran. Guru yang kreatif adalah guru yang mampu mengaktualisasikan dan mengekspresikan secara optimal segala kemampuan yang dimilikinya dalam rangka membina dan mendidik anak didiknya dengan baik, termasuk memiliki sikap kepekaan, inisiatif, cara-cara baru dalam mengajar, kepemimpinan serta tanggung jawab yang tinggi dalam pekerjaan dan tugasnya sebagai seorang pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan bantuan layanan profesional kepada guru-guru PAUD di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya; (2) kreativitas guru-guru PAUD di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya; dan (3) pengaruh bantuan layanan profesional terhadap kreativitas guru-guru PAUD di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan penelitian “ex post facto”. Subyek penelitian ini adalah guru-guru PAUD di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya yang berjumlah 35 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data menggunakan analisis deskiptif kuantitatif. Selanjutnya penyajian data menggunakan teknik tabulasi atau persentase jawaban dari keseluruhan responden. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pelaksanaan bantuan layanan profesional kepada guru-guru PAUD mencakup sasaran-sasaran bantuan layanan profesional, prinsip-prinsip yang digunakan dalam memberikan layanan bantuan profesional, dan teknik yang digunakan dalam melaksanakan bantuan layanan profesional, intensitasnya termasuk dalam kategori “baik”; (2) Kreativitas guru yang mencakup inisiatif pembelajaran, sikap kreatif para guru, dan kompetensi pembelajaran, intensitasnyatermasuk dalam kategori “tinggi”; dan (3) pelaksanaan bantuan layanan profesional memberikan sumbangan efektif sebesar 92% terhadap kreativitas guru.
Pelatihan Pengrajin Kelom Geulis Berbasis Entrepreneur dalam Meningkatkan Kemandirian Berwirausaha di Kecamatan Taman Sari Kota Tasikmalaya YULIANI, LULU
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 1 (2017): JENDELA PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.137 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v2i1.455

Abstract

Abstrak— Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelatihan Pengrajin  Kelom Geulis Berbasis Entrepreneur dalam Meningkatkan Kemandirian Berwirausaha di Kecamatan Taman Sari Kota Tasikmalaya. Pelatihan ini diselenggarakan di Pesantren Darul Ulum Kecamatan Taman Sari Kota Tasikmalaya. Program pelatihan dan pengembangan berfungsi sebagai proses transformasi. Pada masyarakat yang tidak terlatih diubah menjadi  berkemampuan dan berkulitas dalam berwirausaha, sehingga dapat diberikan tanggungjawab lebih besar untuk mandiri dalam memulai usahanya mengembangkan dan mengangkat inovasi para pengrajin kelom geulis mampu menciptakan berbagai bentuk dan motif yang lebih variatif dan menarik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Peneliti mengadakan pengamatan dan mencari data deskriptif  berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden yang   diamati. Peneliti secara terus menerus melaksanakan wawancara dengan informan secara mendalam untuk mengumpulkan data dari pengrajin kelom geulis. Hasil penelitian menunjukan Peningkatan kemampuan identifikasi diri ditunjukan oleh kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang terjadi pada diri peserta pelatihan. Peserta pelatihan merasa bangga dan senang karena setelah mengikuti program pelatihan memiliki kesempatan untuk mengembangkan usaha sendiri dan memiliki kegiatan sehari-hari. Keywords— Pelatihan, Pengrajin Kelom Geulis, Berwirausaha.
MODEL PENGEMBANGAN KEMITRAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT Lesi Oktiwanti; Adang Danial; H Syaefuddin
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2016): Jendela PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.024 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v1i1.131

Abstract

Abstract: This study aims to determine the development of the Partnership Non-Formal Education and Informal Corporate Social Responsibility (CSR) in Empowering Communities conducted in Program "Village Caang" by Creative Institute Collaborate with CSR Chevron Village Mekarjaya District of Sukaresmi, as well as in the village Sarimukti and Karyamekar in District Pasirwangi Garut. Garut. This research uses descriptive method with qualitative approach case study through data collection techniques of interview, observation and documentation on PGPA (Policy, Government and Public Affairs) Chevron CSR; Program manager and field manager of The Creative Institute as Chevron CSR program vendor; and community group beneficiaries Caang Village Program. Based on this research, it is known that The Creative Institute in collaboration with CSR Chevron developed the idea of self-sufficient villages integrated with the name of the village Caang: Caang listrikna which means light of the house with the electrical installation, Caang Otakna which means open society and have the knowledge and skills to meet the needs and empowering lives through the use of natural resources around, Caang Pesakna means people become self-reliant and economically empowered. Keyword: Corporate Social Responsibility, Partnership, Community development, Non Formal and Informal Education.
KEARIFAN LOKAL DAN PRILAKU MASYARAKAT KAMPUNG NAGA (Studi tentang Mitos Kampung Naga yang Berhubungan dengan Pelestarian Budaya ) Lilis Karwati
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 1 (2017): JENDELA PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jpls.v2i1.450

Abstract

ABSTRAK: Kearifan lokal ini menggambarkan cara bersikap dan bertindak kita untuk merespon perubahan-perubahan yang khas dalam lingkup lingkungan fisik maupun kultural. Pada masa kini kearifan lokal menjadi kecenderungan umum masyarakat Indonesia yang telah menerima otonomi daerah sebagai pilihan politik terbaik. Pengertian ini melihat kearifan lokal tidak sekadar sebagai acuan tingkah-laku seseorang, tetapi lebih jauh, yaitu mampu mendinamisasi kehidupan masyarakat yang penuh keadaban, kampung Naga merupakan kampung budaya yang menjadi salah satu potensi wisata Kabupaten Tasikmalaya selain potensi wisata lainnya. Oleh karena itu peran masyarakat sebagai salah satu dasar peningkatan peran kearifan lokal yang dimiliki masyarakat adat kampung Naga.Tujuan penelitian Memberikan pemahaman yang seluas-luasnya kepada masyarakat tentang arti penting pelestarian budaya untuk kelangsungan hidup warga masyarakat kampung Naga Metode deskriptif digunakan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi pada masa sekarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. sampel secara purposif , jumlah sampel  sebanyak 20 orang. Hasil penelitian nilai filosofis sebagai landasan berperilaku. Ketaatan dan pewarisan budaya yang berupa tata nilai, norma dan kaidah sosial terus berlangsung dari generasi ke generasi, sehingga mereka menjadi satu kesatuan dalam lingkungan tatanan kehidupan sosial budaya dan lingkungan alam. Simpulan  penelitian Nilai-nilai kearifan lokal yang mendasari  cara berpikir dan berperilaku terefleksikan di dalam tatanan hidup bermasyarakat , pengelolaan dan pendayagunaan lingkungan alam yang terus dipertahankan hingga lingkungan hidup memberikan daya dukung berkelanjutan bagi masyarakat kampung Naga . Kata kunci : Pelestarian budaya kampung Naga
PRINSIP ANDRAGOGI PADA PERFORMASI TUTOR PROGRAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Lilis Karwati
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2016): Jendela PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.817 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v1i1.125

Abstract

Adult Education is a process where people who already have a social role as adult learning activities are continuous and systematic with the aim to make the changes in knowledge, attitudes, values, and skills, so that in the process of teaching should be done through the implementation of Andragogy learning methods so that tutors in conducting educational programs in the field of School accordance with prinsiporangdewasa approach so that the goal of building human and nation building can be achieved. various policies set by the government, but on the field, not a few adults who have to get out of school education, for example in the form of skills training, courses, upgrading and so forth. To membelajarkan adults through adult education can be done by various methods and strategies needed. In this case, the adult learning has a maturity of self-concept moves from dependency as occurs in childhood toward independence or self-direction.Keywords: Andragogi, Tutor Performance.
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK TUTOR DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) Wiwin Herwina; Wasmin Al risyad
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2016): Jendela PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.232 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v1i1.133

Abstract

Abstract: Tutor as one important component in the education system, it acts as a good teacher. Tutor is a private tutor, lecturer or tutor extra / teaching. Where the tutor is a term for those who teach in non-formal education, despite being a tutor is a tutor in formal education. Tutor is the citizens who have advantages (expertise, skills, abilities) in the field of knowledge and skills, particularly in teaching and managing livelihood, and who are interested and willing to become a tutor, has a high spirit of dedication in guiding the learners in study groups to improve knowledge sesamanya.Kompetensi pedagogic skills tutor still inadequate particularly in regard to their field. Many of them are not or less capable of presenting and delivering education that actually qualified. To improve pedagogical tutor, according to Slamet (1999) there are four fundamental business should be done in an educational institution, which is to create "win-win" (win-win) and not the situation "lose-win"; the need is grown their intrinsic motivation to everyone involved in the process of grabbing quality; and every director should be a process-oriented and long-term results. Keywords: Tutor Competence, Community Learning Center