cover
Contact Name
SMIPT
Contact Email
seminar.smipt@gmail.com
Phone
+628124100568
Journal Mail Official
seminar.smipt@gmail.com
Editorial Address
Jalan Perintis Kemerdekaan Km 12. Blok EC 10 Makassar
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SMIPT)
ISSN : 26220520     EISSN : 2622593x     DOI : -
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah publikasi hasil diseminasi ilmiah berkala yang diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI) Kerjasama dengan Forum Riset Multidisiplin Indonesia (FORMIN). Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diterbitkan satu kali dalam satu tahun. Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mencakup multidisiplin ilmu pengetahuan yang disebarluaskan melalui media cetak dan online.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 268 Documents
TEKNIK PEMELIHARAAN LARVA UDANG VANAME (Litopenaeus Vannamei Bonne) DI PT CENTRAL PERTIWI BAHARI REMBANG, JAWA TENGAH Sakaria Nuntung; Andi Puspa Sari Idris; Wahidah Wahidah
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2280.012 KB)

Abstract

Budidaya udang vaname di Indonesia mulai dilakukan di Jawa Timur. Petambak di Jawa Timur membudidayakan udang vaname, bahkan 90% petambak mengganti komoditi udang windu yang dibudidayakannya menjadi udang vaname. Dengan meningkatnya budidaya udang vaname maka diperlukan ketersediaan benur secara kontinu dan berkualitas, sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktifitas udang vaname. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui teknik pemeliharaan larva udang vaname (Litopenaeus vannamei Bonne) di PT. Central Pertiwi Bahari Rembang, Jawa Tengah. Metode yang dilakukan pada kegiatan pemeliharaan larva udang vaname dimulai dari persiapan bak pemeliharaan, persiapan peralatan, pemasangan aerasi, fumigasi ruangan pemeliharaan, persiapan air pemeliharaan, penebaran nauplius, pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air dan pemanenan serta pengemasan benur. Hasil yang diperoleh adalah jumlah populasi larva yang dihasilkan pada akhir masa pemeliharaan sebanyak 1.824.000 ekor dengan tingkat kelangsungan hidup mencapai 48%. Jumlah populasi dan tingkat kelangsungan hidup larva udang vaname akan menurun seiring dengan pergantian stadia larva yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan ketersediaan pakan. Parameter kualitas air pemeliharaan larva udang vaname yang terukur yaitu suhu 30-32 0C, salinitas 30-31 ppt, pH 7.7-8.1 dan oksigen terlarut 5.08-5.64 ppm.
TEKNIK PEMELIHARAAN LARVA IKAN NILA GENETICALLY MALE TILAPIA GMT (Oreocremis Niloticus) DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR TAWAR (BBPBAT) SUKABUMI, JAWA BARAT Tiani Tiani; Yani Narayana
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.667 KB)

Abstract

Ikan nila (Oreocremis niloticus) Genetically Male Tilapia GMT adalah salah satu jenis ikan air tawar yang dapat dibudidayakan di air payau atau tambak. Budidaya ikan nila GMT memiliki kelebihan diantaranya adalah ukuran panen yang lebih seragam, sintasan yang tinggi, dan FCR lebih baik. Berdasarkan kelebihan yang dimiliki oleh ikan nila GMT, maka diperlukan informasi mengenai teknik penanganan larva ikan nila GMT, sehingga kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui teknik pemeliharaan larva ikan nila GMT. Metode yang dilakukan adalah melakukan pemijahan massal dengan perbandingan sex ratio 1:3 (100 jantan : 300 betina). Selama masa kegiatan dilakukan pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air dan pengamatan tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate, SR) serta pengamatan parameter kualitas air. Hasil yang diperoleh adalah SR benih ikan nila GMT 29,3 - 97,68 %. Jenis pakan untuk benih berupa pellet tenggelam dengan dengan kadar protein 28%. Dosis pakan untuk benih pendederan 1 dan 2 adalah 30 % dari biomassa ikan dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Produksi benih ikan nila GMT berkelamin jantan rata-rata 90 %. Faktor keberhasilan dalam memproduksi nila GMT adalah persiapan kolam, kualitas induk, pemijahan, panen larva, pemeliharaan larva (pendederan), panen benih serta packing ini dilakukan secara terkontrol.
TEKNIK PENGELOLAAN INDUK UDANG VANAME (Litopenaeus Vannamei Bonne) DI PT ESAPUTLII PRAKARSA UTAMA, BARRU, SULAWESI SELATAN Ici Dian Atikah; Hartinah Hartinah; Wahidah Wahidah
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.034 KB)

Abstract

Akuakultur merupakan sub sektor perikanan yang cukup produktif saat ini dan terus berkembang. Salah satu komoditas akuakultur yang menjanjikan saat ini adalah udang vaname (Litopenaeus vannamei Bonne). Peningkatan produksi udang vaname perlu didukung dengan pengetahuan tentang teknik pengelolaan induk udang vaname. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teknik pengelolaan induk udang vaname di Esaputlli Prakarsa Utama Barru. Metode yang dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad induk udang dilakukan ablasi mata dan pemberian pakan yang mengandung protein tinggi (cacing laut, Nereis sp.). Hasil pemantauan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) induk betina (selama 30 hari) diketahui bahwa induk udang vaname mencapai TKG 3. Persentase fekunditas induk udang vaname dipengaruhi oleh ukuran tubuh induk, diameter telur, dan tingkat kematangan gonad. Rata-rata tingkat penetasan telur induk udang vaname adalah 85%, rata-rata jumlah naupli yang dihasilkan 8.062.500 ekor. Hasil pengukuran kualitas air menunjukkan kisaran yang layak bagi udang vaname, yaitu: suhu 27-280C, salinitas 34 ppt, pH 7.9-8.1 dan oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO) 4.5-5.8 ppm.
IMPLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTOMATE’NE, KECAMATAN TURATEA, KABUPATEN JENEPONTO Yusriani Yusriani; Muhammad Khidri Alwi
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.681 KB)

Abstract

Kesehatan ibu adalah persoalan utama pembangunan di Indonesia. Namun faktanya, diantara banyak target SDG’S (Sustainable Development Of Goals) di Indonesia, target kesehatan ibu masih jauh tertinggal dan perlu perhatian khusus. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang implementasi pelayanan kesehatan ibu di wilayah kerja Puskesmas Bontomate’ne. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitaif dengan pendekatan deskriptif untuk mengetahui implementasi pelayanan kesehatan ibu. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah Total Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 96 sampel ibu nifas. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalahpelayanan ANC sudah terlaksana dengan baik 84,4%, perencanaan KB oleh responden 92,7%, pertolongan persalinan sesuai standar 97,9%, dan pelayanan nifas sesuai standar 16,7%.Dapat disimpulkan pelayanan nifas belum terlaksana dengan maksimal di wilayah kerja Puskesmas Bontomate’ne. diharapkan Bagi pihak Puskesmas Bontomate’ne agar meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu, khususnya pelayanan ibu pada masa nifas di setiap wilayah kerja.
ANALISIS PENDAPATAN MASYARAKAT DI LOKASI WISATA KE’TE’ KESU’ KABUPATEN TORAJA UTARA Dina Gasong
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.652 KB)

Abstract

Pembangunan pariwisata pada dasarnya ditujukan untuk persatuan dan kesatuan bangsa, penghapusan kemiskinan, pembangunan yang berkesinambungan, dan pelestarian budaya.Toraja sebagai destinasi pariwisata bak intan permata, surga yang dibuang ke bumi, merupakan suatu potensi yang luar biasa bagi pariwisata. Namun pembangunan pariwisata Toraja saat ini cenderung statis, apa adanya, tidak kreatif untuk memperoleh hasil pariwisata yang dapat memperbaiki taraf kehidupan yang lebih baik. Kepariwisataan di Toraja saat ini, belum didasarkan pada pelibatan masyarakat Toraja, secara khusus masyarakat Toraja sebagai pelaku industri. Selain itu, masyarakat belum kreatif memanfaatkan potensi yang dimiliki sebagai sarana peningkatan masyarakat ekonomi. Dalam upaya meningkatkan ekonomi dari sektor pariwisata yaitu adanya konsep sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki. Dalam kehidupan masyarakat Toraja ekonomi memegang peranan penting. Masyarakat yang sejahtera, akan menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan kekayaan Toraja yang dimiliki, yang tidak dimiliki oleh suku-suku lain di Indonesia. Masyarakat disadarkan akan pentingnya kreativitas untuk meningkatkan ekonomi. Data diperoleh melalui observasi, angket, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan deskripstif-kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penggunaan metode ini, karena data-data yang digunakan bersumber dari informan. Metode kualitatif digunakan dalam situasi yang wajar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat yang berdagang di sekitar obyek wisata Ke’te’ Kesu’ sudah memperoleh keuntungan, dapat digunakan membiaya hidup sehari-hari, dan sedikit membantu membiaya pendidikan keluarga. Namun sebahagian pedagang belum fokus, karena melakukan pekerjaan lain seperti bertani, karena berdagang di sekitar obyek dilakukan pada saat selesai menggarap sawah mereka. Stand Istana Saleko belum mengalami keuntungan, usaha ini masih baru, dibandingkan dengan stand-stand yang lain, seperti standa cindera mata. Selain itu, mereka juga masih membutuhkan pendampingan, baik dari pemerintah, maupun dari swasta. Masyarakat belum menyadari penting menjaga keunikan produk lokal (Toraja). Perlu pelatihan untuk kelestarian produkproduk lokal.
PERTUMBUHAN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L.) DENGAN APLIKASI PERENDAMAN BIJI DAN DOSIS NITROGEN Nurmiati Nurmiati; Darmawan Darmawan; Iradhatullah Rahim
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.769 KB)

Abstract

Percobaan lapangan dengan perendaman air dan dosis nitrogen yang dilaksanakan di greenhouse Politeknik Pertanian Pangkep. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh perendaman air dan dosis nitrogen terhadap pertumbuhan tanaman jarak pagar. Penelitian yang disusun dalam Rancangan Petak Terpisah. Petak utama adalah lama perendaman dalam air, yaitu 12 jam dan 24 jam. Anak petak adalah dosis Nitrogen, meliputi tanpa nitrogen, 2 g, 4 g, dan 6 g setiap tanaman.Hasil penelitian menunjukkan dosis nitrogen dan interaksinya dengan perendaman air tidak berpengaruh nyata. Namun pertumbuhan terbaik pada dosis Nitrogen 6 g per tanaman. Perlakuan lama perendaman berpengaruh nyata. Perlakuan tanpa perendaman memberi pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman jarak pagar.
APLIKASI BERBAGAI TAKARAN RHIZOBIUM SP TERHADAP DINAMIKA PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELE (GLYCINE MAX L.) Saharuddin Saharuddin; Yunarti Yunarti; Iradhatullah Rahim
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.643 KB)

Abstract

Kedelai merupakan tanaman pangan ketiga setelah padi dan jagung. Tidak hanya sebagai bahan pangan, kedelai (Glycine max L) juga dikenal sebagai bahan pakan temak dan industri. Walau begitu, ternyata produksi kedelai di Indonesia masih rendah karena pertumbuhan tidak optimal. Salah satu cara untuk mengoptimalkan pertumbuhan kedelai adalah dengan aplikasi Rhizobium. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tellulimpoe, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, bertujuan untuk mengetahui dinamika pertumbuhan kedelai pada berbagai takaran Rhizobium. Penelitian disusun secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 taraf takaran Rhizobium dalam 3 kelompok. Tiap perlakuan terdiri dari 5 sampel tanaman sehingga terdapat 120 unit pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah daun, Indeks Luas Daun, dan Laju Assimilasi Netto tanaman kedele tertinggi pada pemberian Rhizobium 3 g per tanaman. Tinggi tanaman tertinggi pada takaran 5 g Rhizobium per tanaman. Sedangkan laju tumbuh relatif tanaman tertinggi pada takaran 9 g per tanaman.
PENANGANAN PASCA PANEN KAKAO (THEOBROMA CACAO, L ) PADA TINGKAT PETANI DI DESA KALUKKU, KECAMATAN KALUKKU, KABUPATEN MAMUJU Amran Amran; Iradhatullah Rahim; Darmawan Darmawan
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.436 KB)

Abstract

Sulawesi Barat adalah salah satu sentra penghasil kakao. Tahun 2006 luas lahan tanaman kakao di Kabupaten Mamuju mencapai 68.034 ha dengan produksi 35.482 ton yang tersebar di 14 kecamatan. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari penanganan pascapanen kakao pada tingkat petani di Desa Kalukku, Kabupaten Mamuju pada periode 2007-2010. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan observasi di lapangan dan wawancara. Sampling dipilih secara sengaja (purposive sampling). Hasil penelitian menunjukan 93.08% petani di Desa Kalukku, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju melakukan pemetikan buah kakao tertinggi pada tingkat kematangan minimal A. Seratus persen petani responden telah melakukan fermentasi, 62% diantaranya melakukan fermentasi selama dua hari.
AKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DALAM SPONS (PORIFERA) DAN SEDIMEN LAUT Lydia Melawaty; Bambang Paborong
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.649 KB)

Abstract

Perairan laut menjadi tempat pembuangan limbah dari berbagai kegiatan manusia yang dapat mencemari laut. Adanya logam berat diperairan berbahaya baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kehidupan organisme. Salah satu logam berat yang berdampak negatif bahkan dapat mematikan organisme perairan laut adalah logam berat timbal (Pb). Spons (porifera) dan sedimen laut adalah salah satu jenis organisme diperairan laut yang terakumulasi logam berat Pb. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui akumulasi logam berat Pb pada spons (porifera) dan sedimen laut yang ada di perairan Pulau Samalona dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa spons (porifera) jenis Clathria reinwardhi, Callyspongia aerizuza, Haliclona fascigera dan sedimen laut mampu mengakumulasi logam berat Pb pada. Konsentrasi logam berat Pb di Pulau Samalona untuk jenis Clathria reinwardhi sebesar 11,22 ppm, Callyspongia aerizuza sebesar 11,99 ppm dan Haliclona fascigera sebesar 7,76 ppm, sementara untuk sedimen sebesar 13,73 ppm. Selain air laut, kandungan logam berat Pb dalam sedimen memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap tinggi rendahnya kandungan logam berat Pb dalam spons (porifera).
ARANG KAYU BAKAU SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA ERYONIL BRILL BLUE Lydia Melawaty; Sara Sandapadang
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.779 KB)

Abstract

Industri tekstil menggunakan air yang cukup besar untuk proses pengolahannya yakni sekitar 280 m3/500 kg kain jadi. Air buangan industri tersebut dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan perairan. Adsorpsi dengan arang aktif merupakan metode yang banyak digunakan. Pada penelitian ini arang aktif yang digunakan adalah arang dari kayu bakau. Konsentrasi larutan adsorbat mempengaruhi proses adsorpsi. Semakin tinggi konsentrasi larutan adsorbat maka semakin banyak pula adsorbat yang dapat diadsorpsi oleh adsorben. Tetapi bila adsorben sudah jenuh maka konsentrasi adsorbat tidak lagi berpengaruh. Arang kayu bakau mampu mengadsorpsi zat warna Eryonil Brill Blue sampai konsentrasi 1500 ppm dengan waktu optimum 2 jam untuk bagian batang dan waktu optimum 3 jam untuk bagian akar.

Page 3 of 27 | Total Record : 268